• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam dokumen PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SIBOLGA (Halaman 8-64)

Bab ini menyimpulkan hasil penyelenggaraan SPIP yang telah dilakukan. Selanjutnya atas kekurangan dan kelemahan yang ditemui diberikan saran perbaikan untuk peningkatan kualitas pelaksaaan SPIP Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga di masa yang akan datang.

BAB II

STRATEGI PENYELENGGARAAN SPIP

2.1 Struktur Organisasi, Visi Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis PPN Sibolga

Penguatan kapasitas kelembagaan Ditjen Perikanan Tangkap melalui UPT Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga dilakukan dengan memperhatikan perubahan di tingkat Kementerian Kelautan dan Perikanan, yakni sebagai berikut:

1. Perubahan paradigma pengelolaan sumber daya perikanan dari production oriented ke people oriented.

2. Mandat yang diberikan, meliputi mandat konstitusional, mandat teknis, mandat pembangunan, dan mandat organisasi.

3. Kebijakan pembangunan, kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah, peraturan perundangan terkait yang berlaku.

4. Prinsip-prinsip pengorganisasian yang right sizing, unified function, efektif, efisien dan transparan, sesuai dengan bisnis proses pembangunan kelautan dan perikanan.

5. Tata laksana dan sumber daya aparatur.

Mengacu pada evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pada periode sebelumnya, terdapat beberapa usulan penyempurnaan fungsi serta struktur organisasi sebagai berikut:

1. Optimalisasi fungsi pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Pelabuhan Perikanan berdasarkan substansi pengelolaan pelabuhan perikanan, meliputi: Identifikasi dan Pengembangan Pelabuhan Perikanan, Pembangunan Pelabuhan Perikanan, Tata Operasional Pelabuhan Perikanan, Kesyahbandaran Pelabuhan Perikanan, serta Sistem Informasi dan Penguatan Keterpaduan Pelabuhan Perikanan; dan

2. Optimalisasi fungsi Subbag TU sebagai unit kerja kesekretariatan di lingkup direktorat yang menangani koordinasi dan pelaksanaan penyusunan rencana, program, dan anggaran, pengelolaan kinerja, keuangan, dan barang milik negara, sumber daya manusia aparatur, organisasi dan tata laksana, kearsipan, persuratan, dan kerumahtanggaan, serta evaluasi dan pelaporan lingkup direktorat.

Gambar. Bagan Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap

KEPALA PELABUHAN PERIAKANAN NUSANATARA SIBOLGA

KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA KEPALA SEKSI OPERASIONAL PELABUHAN KEPALA SEKSI KESYAHBANDARAN

KEPALA SEKSI TATA KELOLA DAN PELAYANAN USAHA

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Visi Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga

Visi Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga 2020-2024 adalah “Pusat Pertumbuhan dan Pengembangan Ekonomi Perikanan Terpadu yang Berdaya saing, Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan untuk mewujudkan Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong.”

Misi Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga

Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga melaksanakan 4 (empat) Misi Presiden, dengan uraian sebagai berikut :

Misi 1. Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia

˗ Penumbuhan Kewirausahaan Masyarakat Perikanan Tangkap

˗ Penguatan Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Masyarakat Perikanan Tangkap Perempuan

Misi 2. Struktur Ekonomi Yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing

˗ Peningkatan Nilai Tambah dari Pemanfaatan Infrastuktur Perikanan Tangkap

˗ Melanjutkan Revitalisasi Industri Perikanan Tangkap dan Infrastruktur

Pendukungnya untuk Menyongsong Revolusi Industri 4.0 Misi 4. Mencapai Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan

˗ Mitigasi Perubahan Iklim terhadap Ekosistem Sumber Daya Perikanan

˗ Penegakan Hukum dan Rehabilitasi Lingkungan Hidup Sumber Daya Perikanan

Misi 8. Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya

˗ Reformasi Birokrasi Ditjen Perikanan Tangkap

Tujuan Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga

Menjabarkan misi Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, maka tujuan pembangunan pembangunan perikanan tangkap adalah :

1. Terselenggaranya pembangunan sarana dan prasarana Pelabuhan Perikanan yang berwawasan lingkungan sesuai kebutuhan operasional;

2. Tersedianya produk perikanan bermutu, berdaya saing dan berkelanjutan untuk usaha perikanan;

3. Meningkatkan investasi usaha perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan; 4. Tersedianya sistem informasi Pelabuhan Perikanan yang mudah diakses; 5. Meningkatnya kompetensi SDM di Pelabuhan Perikanan;

6. Meningkatnya kebersihan, keamanan, ketertiban, keselamatan kerja dan keindahan (K5) di Pelabuhan Perikanan.

Sasaran Strategis Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga

Sasaran program pembangunan perikanan tangkap merupakan kondisi yang ingin dicapai oleh PPN Sibolga sebagai suatu outcome/impact dari beberapa program yang dilaksanakan. Sasaran program PPN Sibolga 2020-2024 adalah sebagai berikut:

1. Terwujudnya Kesejahteraan masyarakat nelayan meningkat.

2. Terwujudnya pengelolaan perikanan tangkap yang partisipatif, bertanggung jawab dan berkelanjutan.

3. Terselenggaranya kebijakan pembangunan perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan yang efektif.

4. Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan perikanan tangkap di pelabuhan perikanan yang adil berdaya saing, dan berkelanjutan.

5. Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan perikanan tangkap di pelabuhan perikanan yang profesional dan partisipatif.

6. Terwujudnya Aparatur Sipil Negara (ASN) Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga yang kompeten, profesional dan berintegritas.

7. Terwujudnya birokrasi lingkup Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima.

8. Terkelolanya anggaran pengelolaan Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga secara efisien dan akuntabel.

2.2 Tugas dan Fungsi serta Arah Kebijakan Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga

Fungsi

Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga dalam melaksanakan tugasnya, menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana program dan anggaran, pemantauan dan evaluasi pelabuhan perikanan;

2. Pelaksanaan pengaturan keberangkatan, kedatangan dan keberadaan kapal perikanan di Pelabuhan Perikanan;

3. Pelaksanaan pelayanan penerbitan Surat Tanda Bukti Lapor Kedatangan dan Keberangkatan Kapal Perikanan;

4. Pelaksanaan pemeriksaan Log Book;

5. Pelaksanaan pelayanan penerbitan Surat Persetujuan Berlayar; 6. Pelaksanaan penerbitan Sertifikat Hasil Tangkapan Ikan; 7. Pelaksanaan pengawasan pengisian bahan bakar;

8. Pelaksanaan pembangunan, pengembangan, pemeliharaan, pendayagunaan dan pengawasan serta pengendalian sarana dan prasarana;

9. Pelaksanaan fasilitasi penyuluhan, pengawasan dan pengendalian sumber daya ikan, perkarantinaan ikan, publikasi hasil penelitian, pemantauan wilayah pesisir, wisata bahari, pembinaan mutu serta pengolahan, pemasaran dan distribusi hasil perikanan;

10. Pelayanan jasa, pemanfaatan lahan dan fasilitas usaha; 11. Pelaksanaan pengumpulan data, informasi dan publikasi; 12. Pelaksanaan bimbingan teknis dan penerbitan Sertifikat (CPIB); 13. Pelaksanaan inspeksi pembongkaran ikan;

14. Pelaksanaan pengendalian lingkungan di pelabuhan perikanan; 15. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

Arah Kebijakan Perikanan Tangkap dalam Rencana Strategis tahun 2020-2024 adalah:

1. Mewujudkan aparatur sipil negara KKP yang kompeten, profesional dan berkepribadian, dengan strategi: (i) Peningkatan kualitas dan disiplin aparatur; (ii) Penempatan SDM KKP Berbasis kompetensi; (iii) Peningkatan pelayanan administrasi kepegawaian KKP.

2. Membangun manajemen pengetahuan yang handal dan mudah diakses, dengan strategi: (i) Pengembangan manajemen pengetahuan; (ii) Penyediaan data statistik dan informasi yang handal; (iii) Penerapan sistem informasi KKP yang terintegrasi.

3. Mewujudkan birokrasi KKP yang efektif, efisien dan akuntabel, dengan strategi: (i) Peningkatan nilai kinerja RB Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga; (ii) Penyiapan peraturan perundangan yang harmonis; (iii) Pembangunan sistem perencanaan yang berorientasi pada hasil dan monitoring evaluasi pengelolaan kinerja yang terstruktur;

4. Menerapkan pengelolaan anggaran pembangunan yang efisien dan akuntabel, dengan strategi: (i) Peningkatan kinerja anggaran Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga; (ii) Peningkatan tingkat kepatuhan SAP Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga; (iii) Ketepatan waktu penyampaian LK,

5. Mewujudkan kebijakan pembangunan KP yang partisipatif, dengan strategi: (i) Pelayanan terpadu satu pintu yang berorientasi pada pelayanan prima; (ii) Peningkatan PNBP fungsional; (iii) Publikasi program dan kegiatan KKP pada Media serta sosialisasi pada lembaga/stakeholder.

6. Mewujudkan kerjasama internasional dan antarlembaga yang implementatif, dengan strategi: (i) Peningkatan jumlah dokumen kerja sama dan perjanjian internasional bidang KP yang disepakati; (ii) Pelaksanaan Kerja Sama Teknik bidang KP; (iii) Penyediaan pedoman delegasi Republik Indonesia.

Indikator Kinerja

Indikator Kinerja Program Ditjen Perikanan Tangkap yang dilaksanakan melalui program Pengelolaan Perikanan Tangkap pada Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga sebagaimana tersaji berikut :

Tabel. Indikator Kinerja Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

2020 2021 2022 2023 2024 1 Terwujudnya pengelolaan

perikanan tangkap yang partisipatif,

bertanggungjawab dan berkelanjutan

1 Jumlah produksi perikanan tangkap di PPN Sibolga (Ton)

24.000 24.500 25.000 25.500 26.000

2 Nilai produksi perikanan tangkap di PPN Sibolga (Rp.Miliar) 352,80 367,80 382,80 397,80 412,80 3 Nilai PNBP di PPN Sibolga (Rp. Juta) 1.216,82 1.338,48 1.363,48 1.388,48 1.413,48 2 Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga yang adil berdayasaing, dan berkelanjutan

4 Persentase pelaksanaan rencana aksi pengelolaan sumber daya ikan di Laut Pedalaman, Teritorial, dan Perairan Kepulauan (persen)

100 100 100 100 100

5 Jumlah kapal perikanan

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

2020 2021 2022 2023 2024 6 Tingkat operasional PPN

di PPN Sibolga (Persen) 80 80 80 80 80

7 Jumlah perjanjian kerja laut (PKL) yang diterapkan di PPN Sibolga (Orang)

200 300 400 500 600

8 Jumlah awak kapal perikanan yang

tersertifikasi/terlindungi di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga (Orang)

40 50 60 70 80

9 Permesinan kapal perikanan yang memenuhi aspek operasional penangkapan ikan di PPN Sibolga (lokasi)

1 1 1 1 1

10 Persentase Penyampaian informasi perizinan pusat-daerah PPN Sibolga (Persen)

100 100 100 100 100

11 Jumlah nelayan yang terfasilitasi kredit perikanan tangkap di PPN Sibolga (Nelayan)

60 60 60 60 60

3 Terwujudnya Aparatur Sipil Negara (ASN) PPN Sibolga yang kompeten,

professional & berintegritas

12 Indeks Profesionalitas ASN lingkup PPN Sibolga (Indeks)

72 72 72 72 72

4 Terwujudnya birokrasi lingkup Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima

13 Persentase Pemenuhan Dokumen Reformasi Birokrasi PPN Sibolga (%)

100 100 100 100 100

14 Penilaian Mandiri Wilayah Bebas dari Korupsi (PMWBK) PPN Sibolga (nilai)

75 76 77 78 79

15 Persentase pemenuhan dokumen AKIP lingkup PPN Sibolga (%)

100 100 100 100 100

16 Persentase pemenuhan dokumen Maturitas SPIP PPN Sibolga (%)

100 100 100 100 100

5 Terkelolanya anggaran pengelolaan PPN Sibolga secara efisien dan akuntabel

17 Nilai kinerja anggaran lingkup PPN Sibolga (Nilai)

2.3 Penyelenggaraan SPIP di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga

Desain Penyelenggaraan SPIP disesuaikan dengan karakteristik, fungsi, sifat, tujuan dan kompleksitas serta perencanaan anggaran, dimaksudkan untuk mendekatkan konsep pengendalian intern terhadap kegiatan Unit Kerja/Satuan Kerja (Satker) yang berada di Satker PPN Sibolga (560401).

Untuk kemudahan dan kelancaran penyelenggaraan SPIP dilakukan pengintegrasian antar unsur SPIP dan pengaturan langkah-langkah yang dilaksanakan dalam mengembangkan masing-masing unsur sebagai bentuk konkrit penyelenggaraan SPIP. Penyelenggaraan SPIP di lingkungan Satker PPN Sibolga dimulai dari pemahaman terhadap peran strategis Satker PPN Sibolga.

Dengan mengacu kepada tugas, fungsi dan peran Satker PPN Sibolga dan definisi SPIP dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 10 Tahun 2016, maka penyelenggaraan SPIP pada Satker PPN Sibolga merupakan suatu proses yang integral atas tindakan manajerial dan kegiatan operasional yang dilakukan secara terus menerus oleh seluruh pejabat struktural dan pegawai pada Satker PPN Sibolga, untuk memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan Satker PPN Sibolga melalui:

1. Kegiatan yang efeliitif dan efisien; 2. Keandalan pelaporan keuangan;

3. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan; 4. Pengamanan aset di lingkungan Satker PPN Sibolga.

Penerapan lima unsur SPIP dilaksanakan menyatu serta menjadi bagian integral dari akuntabilitas seluruh kegiatan Satker PPN Sibolga.

Pelaksanaan SPIP terdiri dari 5 (lima) unsur, yaitu:

1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)

Lingkungan pengendalian adalah kondisi yang diciptakan dalam suatu unit kerja sehingga akan mempengaruhi efektifitas kinerja unit kerja, oleh sebab itu sebagaimana termasuk pada Permen KP nomor 10 tahun 2016, setiap pimpinan unit kerja dilingkungan kementerian harus menciptakan dan memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk penerapan SPI di lingkungan kerjanya. 2. Penilaian Risiko (Risk Assessment)

Penilaian risiko dimaksudkan agar setiap satker dapat mengelola setiap risiko dalam pelaksanaan kegiatan di unit kerjanya yang dapat mengancam visi, misi, tujuan dan sasaran. Penilaian risiko dilaksanakan atas kebijakan dan kegiatan.

3. Kegiatan Pengendalian (Control Activities)

Untuk mengatasi risiko dan mematikan adanya kepatuhan terhadap arahan pimpinan yang sudah ditetapkan, pimpinan unit kerja wajib menyelenggarakan kegiatan pengendalian sesuai dengan ukuran, kompleksitas, dan sifat dari tugas dan fungsi unit kerja yang bersangkutan.

a. Rutin:

Aspek organisasi, perencanaan, pengelolaan keuangan, akutansi & pelaporan, kerugian negara, kepegawaian, dan kinerja.

b. Berkala:

SPI SDM, SPI Penyusunan Anggaran, SPI Pengadaan Barang/Jasa, SPI Barang Milik Negara, SPI Kerugian Negara, SPI Pelaksanaan Anggaran.

c. Berbasis MR:

SPI atas Kebijakan dan Kegiatan.

4. Informasi dan komunikasi (Information dan Communication)

5. Pemantauan Pengendalian Intern (Monitoring) Pemantauan rutin, berkala dan berbasis Manajemen Risiko.

Penerapan unsur-unsur tersebut dilaksanakan menyatu dan menjadi bagian integral dalam penyelenggaraan kegiatan dan fungsi organisasi serta tergambar dalam pedoman, dan Standar Operational Procedur (SOP) yang telah ditetapkan dalam mengatur penyelenggaraan kegiatan dan fungsi organisasi.

Dalam pelaksanaan SPI di lingkup PPN Sibolga melalui beberapa tahapan: 1. Pemahaman:

a. Pembinaan;

b. Fokus Grup Diskusi (FGD). 2. Pelaksanaan: a. Internalisasi; b. Pendokumentasian. 3. Pelaporan. 4. Pengembangan Berkelanjutan. 5. Evaluasi.

Tolok ukur efektivitas penyelenggaraan SPIP sebagaimana sekurang-kurangnya tidak ada hambatan:

a. yang mengganggu pencapaian tujuan satuan kerja;

c. dalam pengelolaan aset termasuk pemanfaatannya di satuan kerja;

d. dalam menjalankan dan pencapaian tujuan program, kegiatan, dan output dengan tetap taat terhadap hukum dan peraturan;

e. dalam mewujudkan pelayanan publik yang efektif dan efisien; dan f. dalam pemenuhan hak dan kewajiban pegawai.

Pencapaian tolok ukur sekurang-kurangnya dapat diukur dari Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan maupun laporan hasil pengawasan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dan dari instansi lainnya.

2.4 Fokus Pelaksanaan SPIP Lingkup Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga

Dalam rangka mendukung pencapaian IKU Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mencapai Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), maka pelaksanaan SPIP satker PPN Sibolga sejalan searah dengan pelaksanaan SPI lingkup KKP masih berfokus pada pengelolaan keuangan, pengamanan aset, dan pengadaan barang dan jasa.

2.5 Pembentukan TIM SPIP Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga Tahun 2020

Satuan Tugas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga sesuai dengan Keputusan Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga Nomor 032/KPTS/KA-PPNS/TU.111/I/2020 tanggal 6 Januari 2020 tentang Pembentukan Tim Implementasi Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) pada Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga. Secara umum tugas Satuan Tugas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) adalah sebagai berikut:

 Menyusun rencana kerja penyelenggaraan SPIP satker PPN Sibolga;

 Melakukan koordinasi penyelenggaraan SPIP lingkup satker PPN Sibolga;

 Membantu satker PPN Sibolga melakukan analisis untuk menetapkan rencana kebijakan dan

aktivitas/kegiatan yang perlu dilakukan pengendalian dengan pendekatan manajemen risiko, dan selanjutnya menyampaikan kepada Ditjen Perikanan Tangkap untuk dilakukan tindakan pengendalian;

 Mengkoordinasikan pelaksanaan pengendalian dengan pendekatan manajemen risiko

lingkup satker PPN Sibolga;

 Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan SPIP lingkup satker PPN

 Melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan SPIP yang meliputi bimbingan, supervisi, dan pelatihan SPIP di satker PPN Sibolga, dan;

 Membuat laporan secara berkala setiap bulan paling lambat tanggal 10 (sepuluh) pada bulan

berikutnya yang disampaikan kepada Sesditjen PT dan Satuan Tugas SPIP Kementerian.

2.6 Kondisi Pelaksanaan SPIP Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga

Secara umum penyelenggaraan SPIP di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga pada Semester II tahun 2020 dilaksanakan sesuai dengan rencana kerja Tim SPIP Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga, tetapi masih terdapat beberapa kelemahan dalam pelaksanaannya. Hal ini disebabkan oleh berbagai kendala, diantaranya:

1. Belum dijalankannya SPIP secara nyata dalam setiap pelaksanaan kegiatan, seringkali masih fokus pada penyampaian laporan;

2. Pemahaman dan keseriusan yang belum optimal terhadap pengendalian internal; 3. Perencanaan seluruh kegiatan tidak dilengkapi dengan penilaian risiko;

BAB III

PENYELENGGARAAN SPIP PPN SIBOLGA

Guna meningkatkan pelaksanaan implementasi SPIP di satker PPN Sibolga, Tim SPIP PPN Sibolga melaksanakan dan menetapkan 3 (tiga) parameter yang akan dilaksanakan untuk meningkatkan implementasi SPIP di satker PPN Sibolga, yaitu Pemahaman, Pelaksanaan SPIP, dan Rencana Pemecahan Masalah serta Tindak Lanjut Pemecahan Masalah. Adapun penjelasan terhadap implementasi penyelenggaraan tersebut dapat dijelaskan seperti sebagai berikut:

3.1 Pemahaman

Pemahaman adalah tahap untuk membangun kembali kesadaran, menyamakan persepsi dan penyegaran mengenai SPIP. Hal ini sebagai upaya untuk menginternalisasi SPIP agar tetap menjadi bagian yang integral dan menyatu dalam kegiatan kepemerintahan, yaitu dengan melibatkan seluruh tingkatan pejabat dan pegawai di lingkungan satker PPN Sibolga. Kegiatan untuk membangun kembali kesadaran, penyamaan persepsi, dan penyegaran, antara lain melalui :

3.1.1 Pembinaan

Sesuai dengan peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER. 10/MEN/2016 bahwa Satker PPN Sibolga (560401) di lingkungan Kementerian yang melakukan Pembinaan terhadap penyelenggaraan SPIP di lingkungan Kementerian dan terhadap beberapa pegawai lingkup Satker PPN Sibolga dengan melibatkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) selaku instansi Pembina penyelenggara SPIP tingkat nasional,

serta Itjen selaku pengawasan intern atas penyelenggaraan tugas dan fungsi satuan kerja, serta penyelenggaraan SPIP di lingkungan Kementerian.

Dalam rangka peningkatan pemahaman SPIP, sampai dengan Semester II tahun 2020 telah dilaksanakan beberapa kegiatan antara lain:

1. Rapat yang diselenggarakan oleh Satker PPN Sibolga dalam rangka penyusunan laporan SPIP Semester II di Ruang Rapat Mini Lantai 2 Kantor PPN Sibolga pada tanggal 6 s.d 10 Januari 2021;

2. Rapat dalam rangka penyamaan persepsi terhadap penyelenggaraan SPIP di lingkup Satker PPN Sibolga serta penyusunan Rencana Kegiatan Pengendalian dengan

Pendekatan Manajemen Risiko lingkup PPN Sibolga pada tanggal 8 sd 10 Januari 2020 di Ruang Rapat Lantai II Kantor PPN Sibolga;

3. Sebagai Narasumber dalam rangka penyusunan Laporan SPIP dari Kepala Pelabuhan dan Kasubbag Tata Usaha PPN Sibolga di Ruang Rapat Lantai II Kantor PPN Sibolga.

4. Pengarahan apel pagi yang dilaksanakan oleh pejabat struktural mengenai pengendalian dan pengawasan internalisasi SPIP pada Semester II 2020.

3.1.2 Fokus Grup Diskusi (FGD)

Dalam rangka peningkatan pemahaman terkait penyelenggaraan SPIP lingkup Satker PPN Sibolga juga dilakukan melalui FGD selama tahun 2020 dengan melibatkan seluruh pegawai, pimpinan, dan pihak terkait, yang memahami atau akan terlibat dalam pelaksanaan kebijakan dan aktivitas/kegiatan yang akan menjadi obyek penilaian risiko melalui acara-acara diskusi dan rapat rutin Satker PPN Sibolga, antara lain:

Fokus Grup Diskusi (FGD) dalam rangka Identifikasi Risiko Program/ Kegiatan/ Aktivitas yang memiliki risiko tinggi di satker PPN Sibolga, namun pada tahun 2020 ada beberapa kegiatan prioritas yaitu pekerjaan fisik yang ditangguhkan mulai bulan April 2020 dikarenakan adanya pemotongan anggaran akibat bencana non alam pandemi covid19. Untuk itu telah dilakukannya revisi DIPA di tahun ini. Sehingga pekerjaan fisik untuk tahun 2020 ditiadakan.

3.2 Pelaksanaan SPIP

3.2.1 Pengendalian Rutin

Pengendalian Rutin adalah pengendalian secara simultan terhadap proses bisnis kegiatan/aktivitas sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku dan dilakukan setiap hari sebagai upaya untuk mencegah terjadinya penyimpangan. Pengendalian Rutin dilaksanakan terhadap 8 kegiatan yaitu: (1) Organisasi, (2) Perencanaan, (3) Pelaksanaan Anggaran, (4) Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), (5) Akuntansi dan Pelaporan, (6) Kerugian Negara, (7) Kepegawaian, (8) Kinerja. 1. Organisasi

Dalam membangun Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, pimpinan telah mengidentifikasi tujuan kegiatan baik pada tingkat organisasional dan operasional pada Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga berpedoman kepada

 Telah menetapkan Renja tahun 2020,

 Telah menetapkan PK antara Dirjen dan Kalabuh, serta diturunkan kepada para pejabat struktural PPN Sibolga,

 LKj telah disusun berupa laporan triwulanan;

 Memiliki struktur organisasi kerja berdasarkan unit kerja yang ditetapkan oleh SK Kepala Pelabuhan Nomor 020/KPTS/KA-PPNS/KP.430/I/2020, 06 Januari 2020, tentang susunan dan penugasan pegawai negeri sipil pada Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga Tahun Anggaran 2020.

 Telah menetapkan visi dan misi PPN Sibolga serta sosialisasi tentang pemahaman kepada

tujuan organisasi, tugas dan fungsi masing-masing pegawai, tolak ukur SOP dan penetapan uraian jabatan sebagai acuan untuk tercapainya tujuan organisasi.

2. Perencanaan

 Perencanaan/penyusunan rencana kerja dan anggaran (RKA) sudah melibatkan pihak yang

berkompeten dan disesuaikan dengan rencana kebutuhan masing subbag/seksi yang melibatkan KPA, PPK, Bendahara, Tim perencanan masing-masing subbag/seksi dan operator perencana dengan menetapkan rencana pemeliharaan, kegiatan yang akan direncanakan, pengusulan BMN sesuai RKBMN, perhitungan belanja pegawai, gaji PPNPN dan operasional perkantoran yang dilaksanakan berupa rapat internal setiap awal bulan di minggu pertama di Kepala PPN Sibolga.

 Sampai Triwulan I 2020, belum dilaksanakannya Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran

dikarenakan belum ada undangan terkait penyusunan anggaran

 Telah dilaksanakannya penyusunan Perjanjian Kinerja Tahun 2020 pada bulan Januari 2020

 Telah disusunnya Renstra 2020-2024 UPT PPN Sibolga Tahun 2020 pada 3 April 2020 yang

mengacu Renstra DJPT 2020-2024 3. Pelaksanaan Anggaran

 Menetapkan SK KPA Nomor : 045/KPTS/KPA-PPNS/PL.110/I/2020 tanggal 6 Januari 2020

tentang pembentukan pejabat pengadaan barang/jasa pada PPN Sibolga TA 2020.

 Menetapkan SK KPA Nomor : 046/KPTS/KPA-PPNS/PL.110/I/2020 tanggal 6 Januari 2020

tentang pembentukan panitia penerima hasil pekerjaan/pengadaan barang dan jasa pada PPN Sibolga TA 2020.

 Menetapkan SK Kepala Pelabuhan Nomor 027/KPTS/KA-PPNS/KU.110/I/2020, 06 January

 Menetapkan SK Kepala Pelabuhan Nomor 042/KPTS/KA-PPNS/KU.110/I/2020, tanggal 8 Januari 2020 tentang Penunjukan Petugas Pengelola Administrasi Belanja Pegawai (PPABP) pada Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga Tahun Anggaran 2020.

 Pejabat pengadaan barang/jasa memproses pengadaan barang/jasa sesuai dengan

mekanisme dan ketentuan yang berlaku, baik itu melakukan survey harga dan menentukan penyedia barang/jasa, berdasarkan pagu anggaran dan target yang telah ditentukan di perencanaan sebelumnya.

 Data dukung berupa Nota Pembayaran, SSBP; Pertanggungjawaban/penyetoran uang

persediaan tidak melebihi batas waktu yang ditentukan, Data dukung : SPM, SP2D, UP/TUP untuk Belanja Pegawai, Belanja barang, Honorarium PPNPN/Tunjangan yang proses pembayaran melalui KPPN Sibolga Sisa kas di bendahara pengeluaran akhir tahun anggaran akan disetor ke kas negara/daerah pada bulan terakhir di tahun anggaran berjalan,

 Melaporkan setiap bulan FORM DA ke eselon 1 dan pelaporan online berupa Aplikasi

SMART DJA, E-Monev Bappenas, Kinerjaku dan Edalwas, dengan menetapkan SK Kepala Pelabuhan Nomor : 055/KPTS/KPA-PPNS/PL.110/I/2020 tanggal 8 Januari 2020 tentang penunjukan petugas pelaporan online (edalwas, smart, dan monev bappenas) pada PPN Sibolga TA 2020 dan menetapkan SK Kepala Pelabuhan Nomor : 056/KPTS/KPA-PPNS/PL.110/I/2020 tanggal 8 Januari 2020 tentang penunjukan petugas kinerjaku pada PPN Sibolga TA 2020

 Melakukan rekonsiliasi internal antara operator persedian, operator Simak BMN dan operator

SAIBA sebelum tanggal 5 setiap bulannya pada Semester II 2020.

 Melaksanakan rekonsiliasi penyelesaian LPJ Bendahara pada KPPN Sibolga setelah

dilaksanakan rekonsiliasi internal pada setiap awal bulan pada Semester II 2020. 4. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

 Melalui Seksi Tata kelola dan pelayanan usaha (TKPU) telah membuat dan menghitung

tagihan PBNP yang akan dipungut antara lain pelayanan lahan dan bangunan, pelayanan jasa air dan listrik, pelayanan pas masuk, pelayanan pemakaian peralatan TPI Higienis,

Dalam dokumen PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SIBOLGA (Halaman 8-64)

Dokumen terkait