• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab akhir dari penulisan hasil penelitian yang berisi penyajian penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis berdasarkan temuan penelitian yang menjawab rumusan masalah dalam penelitian. Di dalam bab ini juga ditulis saran/rekomendasi untuk pihak-pihak terkait yang ingin memperbaiki proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan. Pertama, di dalam sebuah pembelajaran guru mempunyai peranan yang sangat penting karena guru merupakan pembimbing dan fasilitator yang dituntut untuk dapat mengkondisikan peserta didiknya supaya terlibat aktif dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan dari pembelajaran tersebut. Tujuan pembelajaran dapat dicapai ketika guru dapat mengembangkan proses pembelajaran tersebut secara efektif sehingga menarik perhatian siswa. Karena ketika sebuah pembelajaran menarik, maka siswa akan mudah untuk menerima informasi yang diberikan oleh guru. Dengan kata lain merencanakan pembelajaran yang efektif wajib dilakukan oleh seorang guru dan pengembangan pembelajaran tersebut tentunya harus disesuaikan dengan kondisi dan karakterstik siswa sehingga jika pengembangan pembelajaran yang efektif tersebut merupakan sebuah obat untuk mengatasi penyakit atau masalah siswa, maka tugas guru harus bisa menjadi seorang dokter yang mampu mendiagnosis masalah yang terjadi didalam pembelajaran sehingga obat yang akan di berikan tidak akan salah dosis ataupun salah resep.

Begitupun dengan penggunaan Metode Problem Based Instruction. Penggunaan metode ini dapat berjalan dengan baik apabila guru dapat melakukan perencanaan sebagai berikut: membuat RPP berdasarkan metode Problem Based Instruction, menentukan materi yang tepat untuk mengembangkan kasus karena tidak semua materi dapat dijadikan sebagai kasus, membuat modul pembelajaran

131

Ida Rosita, 2013

Upaya Penerapan Metode Problem Based Instruction Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pembelajaran Sejarah Di Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Rancaekek)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

agar siswa dapat dengan mudah diarahkan ke dalam proses pembelajaran, menyusun soal test hasil belajar kognitif yang dikembangkan untuk mengukur intellegent memory, membuat rubrik untuk mengukur kemampuan psikomotor siswa yang disesuaikan dengan metode Problem Based Instruction, membagi kelompok secara heterogen di mana masing-masing kelompok terdiri dari anak yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang, dan rendah sehingga proses diskusi dapat berjalan dengan baik dan siswa yang memiliki kemampuan yang kurang dapat terlatih sehingga dapat meningkatkan kemampuannya melalui diskusi dengan teman sekelompok, dan manajemen waktu yang baik. Perencanaan tersebut tentu tidak mutlak harus seperti yang dikemukakan di atas karena pada prosesnya perencanaan tersebut mengalami perubahan berdasarkan hasil refleksi dan disesuaikan dengan kondisi kelas maupun siswa.

Kedua, Penerapan metode Problem Based Instruction dalam pembelajaran sejarah ini dilakukan dengan cara guru membagi siswa kedalam 6 kelompok. Di mana di dalam setiap kelompok terdiri atas 7 orang dan proses pembagian kelompok anggotanya sangat variatif yang terdiri dari siswa yang mempunyai kemampuan rendah, biasa saja, dan yang mempunyai kemampuan tinggi. Kemudian guru menjelaskan tata cara atau aturan pembelajaran yang akan dilaksanakan termasuk menjelaskan metode Problem Based Instruction yang akan digunakan dalam pembelajaran. Setelah itu, guru menyajikan sebuah studi kasus kepada siswa yang harus dicari penyebabnya kenapa kasus tersebut terjadi. Siswa akan berdiskusi dengan teman sekelompoknya untuk menganalisis permasalahan/studi kasus tersebut dengan memanfaatkan sumber belajar yang sudah disiapkan sebelumnya. Penerapan metode Problem Based Instruction akan berjalan dengan baik jika guru dan siswa dapat bekerjasama. Karena pelaksanaan metode ini secara praktik memerlukan kolaborasi yang baik antara siswa dengan guru, dimana guru harus menyajikan kasus yang menarik untuk dianalisis siswa dan siswa juga harus mempunyai antusiasme belajar yang tinggi sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Selain itu dalam

132

Ida Rosita, 2013

Upaya Penerapan Metode Problem Based Instruction Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pembelajaran Sejarah Di Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Rancaekek)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pelaksanaan metode Problem Based Instruction guru juga harus membimbing siswa secara optimal agar skill yang dimiliki siswa dapat berkembang dengan baik. Oleh karena itu, meskipun secara praktik metode ini lebih memusatkan pada siswa/student center, namun guru tetap terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan menyajikan kasus-kasus yang menarik dan membimbing siswa.

Ketiga, di dalam pembelajaran sejarah metode Problem Based Instruction dapat digunakan sebagai salah satu upaya atau cara untuk menciptakan suasana pembelajaran sejarah yang efektif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Munculnya suatu permasalahan/kasus di dalam metode ini dapat memberikan stimulus kepada siswa untuk berpendapat dan berpikir terhadap permasalahan sejarah dengan bimbingan dari guru sehingga pemahaman siswa mengenai materi sejarah dapat digali secara optimal dan tujuan pembelajaran sejarah dapat tercapai. Keberhasilan tujuan pembelajaran dengan penerapan metode Problem Based Instruction tersebut salah satunya dapat diketahui melalui evaluasi atau penilaian hasil belajar. Setelah diterapkan, penggunaan metode Problem Based Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik dari aspek kognitif maupun aspek psikomotor meskipun hasilnya masih belum optimal karena hasil belajar yang diperoleh siswa khususnya pada aspek kognitif rata-ratanya masih berada di bawah KKM (Kriteria Kelulusan Minimum). Hal ini terjadi karena penerapan metode ini baru diterapkan pada kelas yang dijadikan subjek penelitian selain itu soal test hasil belajar yang digunakannya pun merupakan soal yang baru diterapkan, di mana soal tes hasil belajar yang digunakan bukan soal yang mengedepankan tingkat hapalan saja (ordinary memory) melainkan soal yang dirancang untuk dapat mengembangkan kemampuan pemahaman dan analisis (intellegent memory). Meskipun penerapan metode Problem Based Instruction untuk meningkatkan hasil belajar dalam penelitian ini belum optimal, namun jika terus dikembangkan, hasil belajar siswa akan meningkat sesuai dengan harapan dan tujuan pembelajaran yang diinginkan

133

Ida Rosita, 2013

Upaya Penerapan Metode Problem Based Instruction Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pembelajaran Sejarah Di Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Rancaekek)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

karena segala sesuatu memerlukan sebuah proses yang berkelanjutan agar hasil yang diperolehnya pun optimal.

Keempat, kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan penelitian ini cukup berpengaruh pada proses pelaksanaan penelitian karena kendala yang mucul justru merupakan komponen utama yang menjadi dasar dalam proses pelaksanaan penelitian sehingga hal tersebut mempengaruhi hasil dari penelitian. Adapun kendala yang muncul adalah minat baca siswa rendah, pengembangan kasus yang disajikan dan pengembangan materi pembelajaran cukup sulit karena tidak semua materi dapat dijadikan kasus, ketika presentasi siswa masih membaca buku sehingga proses presentasi terhambat dan waktu presentasi jadi terlambat. Namun demikian, kendala tersebut masih dapat diatasi jika guru dapat kreatif dan membuat perencanaan yang baik mengenai pelaksanaan penerapan metode tersebut.

Berdasarkan temuan penelitian dan kesimpulan yang telah dipaparkan diatas, terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan rekomendasi bagi pihak terkait. Rekomendasi tersebut antara lain; pertama, metode Problem Based Instruction merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode ini dapat menjadi salah satu metode yang cocok digunakan para praktisi pendidikan untuk dapat mengembangkan kemampuan analisis dan kemampuan berpikir siswa (intellegent memory) sehingga proses pembelajaran tidak lagi mengedepankan hal-hal yang bersifat faktual (ordinary memory) khususnya untuk mata pelajaran sejarah yang dianggap membosankan dan selalu bersifat hapalan. Kedua, jika tujuan yang ingin dicapai adalah untuk meningkatkan hasil belajar, maka disarankan guru harus membuat soal test hasil belajar kognitif yang dirancang untuk dapat meningkatkan kemampuan intelligent memory siswa sehingga siswa bukan hanya sekedar hafal mengenai fakta dan konsep sejarah namun juga memahami materi sejarah tersebut. Dengan begitu mata pelajaran sejarah akan lebih meningkatkan minat baca dan siswa akan benar-benar belajar mengenai materi sejarah.

134

Ida Rosita, 2013

Upaya Penerapan Metode Problem Based Instruction Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pembelajaran Sejarah Di Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Rancaekek)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Ketiga, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dan alternatif bagi sekolah, guru ataupun para praktisi pendidikan yang lain untuk dapat memperbaiki proses pembelajaran, sehingga disarankan agar metode ini lebih dikembangkan lagi dengan baik dan dapat diimplementasikan karena untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan perlu sebuah proses berkelanjutan untuk praktisi pendidikan dalam mengembangkan berbagai metode pembelajaran.

134

Ida Rosita, 2013

Upaya Penerapan Metode Problem Based Instruction Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pembelajaran Sejarah Di Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Rancaekek)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Adishifa, K. S. (2012). Penerapan Metode Permainan Tipe What’s My Line untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa: Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas XI IPS 1 SMA Puragabaya Bandung. Skripsi UPI Bandung: Tidak Diterbitkan

Aji, T. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Di Sekolah Dasar. Skripsi UPI Bandung: Tidak Diterbitkan

Apriyani, N. (2012). Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Pembelajaran Menulis Poster: Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Arends, R. (2008). Learning To Teach. Jogjakarta: Pustaka Pelajar

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

BSNP. (2006). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMA/MA. [Online] Tersedia: http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/en/standar-isi [18 November 2012] Chappell, C. S. & Hager, P. (1995). "Problem-Based Learning and Competency Development." Australian Journal of Teacher Education. 20, (1), 1-7. Available at: http://ro.ecu.edu.au/ajte/vol20/iss1/1

Cox, P & Godfrey, J. (1997). "The Importance of Assessment Procedures to Student Learning Outcomes in Religious Education". Australian Journal of

Teacher Education. 22, (2), 45-56. Available at:

135

Ida Rosita, 2013

Upaya Penerapan Metode Problem Based Instruction Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pembelajaran Sejarah Di Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Rancaekek)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Djaali, H. (2007). Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Grasindo Djiwandono, S.E.W. (2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grasindo

Hasan, S.H. (2008). Pendidikan Sejarah sebagai Media Nation dan Character Building. Disajikan pada Sarasehan Nasional 100 Tahun Hari Kebangkitan Nasional, Mou DHD 45 dan MSI Jatim, Surabaya 17 Mei 2008.

Hasan, S.H. (____). Pembelajaran Sejarah yang Mencerdaskan: Mungkinkah?. Disajikan pada Peringatan Ulang Tahun ke-70 Prof. Dr. I Gede Widja.

[Online] Tersedia:

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/194403101967

101-SAID_HAMID_HASAN/Makalah/Pembelajaran_Sejarah_Yang_Mencerdas akan.pdf [03 Februari 2013]

Hasan, S.H. (2011). Buku Ajar Penelitian Pendidikan Sejarah. Bandung: Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia

Hasifah, S. (2012). Penerapan Meode Cooperative Learning Tipe Group Investigation Untuk Meningkatkan Keterampilan Bekerjasama Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas XI IPS 1 Asy-Syafiyyah Bandung). Skripsi UPI Bandung: Tidak Diterbitkan

Hillman, W. (2003). "Learning How to Learn : Problem Based Learning". Australian Journal of Teacher Education. 28, (2), 1-10. Available at: http://ro.ecu.edu.au/ajte/vol28/iss2/1

Hugo, W. et al. (2008). “Bernstein, Bloom and The Analysis of Pedagogy in South African Schools”. Journal of Education. 43, 31-51.

Juanita, D. J. (2010). Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Instruction) dalam Upaya Meningkatan Prestasi Belajar Fisika Siswa SMA. Skripsi UPI Bandung: Tidak Diterbitkan

136

Ida Rosita, 2013

Upaya Penerapan Metode Problem Based Instruction Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pembelajaran Sejarah Di Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Rancaekek)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Lestari, W. (2012). Penerapan Metode Pembelajaran Coopratif Learning Tipe Think-Pair-Square Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Madya, S. (2009). Teori dan Praktik Penelitian Tindakan (Action Reasearch). Bandung: Alfabeta.

Masidjo, I. (2010). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa. Jakarta: Kanisius Muhson, A. (2009). “Penerapan Problem Based Learning Dalam Pembelajaran

Statistika Lanjut”. Jurnal Ekonomi & Pendidikan. 6, (1), 84-99.

Prasetya, T. I. (2012). “Meningkatkan Keterampilan Menyusun Instrumen Hasil Belajar Berbasis Modul Interaktif Bagi Guru-Guru IPA SMP N Kota Magelang”. Journal of Educational Research and Evaluation. 1, (2), 106-112. [Online] Tersedia: http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jere

Saadah, E. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Ranah Kognitif dalam Pembelajaran Fisika SMA. Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Santrock, J.W. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta

Spence, L. D. (_____). “Problem Based Learning: Lead to Learn, Learn to Lead”. Journal of School of Information Sciences and Technology. Available at: http://ist.psu.edu/

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta

137

Ida Rosita, 2013

Upaya Penerapan Metode Problem Based Instruction Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pembelajaran Sejarah Di Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Rancaekek)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tamam, B. (2007). Pengembangan Pola Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Pembelajaran IPS untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis: Penelitian Tindakan Kelas di SMP Labschool UPI. Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Tn. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakara: Prestasi Pustaka Publisher

Umimah, A. (2011). Penerapan Metode Cooperatif Learning Tipe STAD Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah: Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas XI IPS I SMA Pasundan 3 Cimahi. Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Widianingsih, R. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP dalam Pembelajaran Fisika. Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Dokumen terkait