• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam dokumen PENDAHULUAN BAB I A. LATAR BELAKANG (Halaman 60-65)

PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DIBIDANG MOBILITAS PENDUDUK

TABEL 21 MIGRASI NETTO

A. KESIMPULAN DAN SARAN

Jumlah penduduk di Kabupaten Tanjung Jabung Barat disetiap Kecamatan selama 3 (tiga) tahun terakhir yaitu sejak dari tahun 2009sampai dengan tahun 2011, banyak sekali perubahannya didalam peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebagai dampak adanya program pembagunan disetiap Kecamatan.

Hampir setiap daerah menghadapi masalah yang sama yaitu besarnya jumlah penduduk akibat pertumbuhan penduduk yang tinggi serta tidak meratanya penduduk dimana Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada tahun 2009 Jumlahnya 252.368 jiwa, dengan kepadatan 50,39orang per km² dan tahun 2010 berjumlah 290.095 Jiwa dengan jumlah penduduk warga negara asing 86 orang sehingga total menjadi 290.181, dengan kepadatan 57,91orang per km² dan pada tahun 2011 mengalami penambahan kembali dengan jumlah penduduk 313.997 jiwa jumlah penduduk warga negara asing 89 orang sehingga total menjadi 314.086 jiwa, kepadatan penduduk 62,68 orang per km².

Jika dikaji secara mendalam, angka pertumbuhan penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Barat memperlihatkan gambaran sepanjang kurun waktu selalu meningkat, hal ini salah satu penyebabnya adalah fenomena dari perubahan demografis di Kab tanjab Barat. Laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2009 mengalami laju pertumbuhan sebanyak 1,68 persen, pada tahun 2010 jauh meningkat sebanyak13,01 persen, dan pada tahun 2011 tidak mengalami laju pertumbuhan yang begitu tinggi sebesar 7,61 persen. Pertumbuhan penduduk adalah sebagai salah satu sumber daya ekonomi yang konstruktif yang memiliki arti bahwa suatu pihak sumber daya manusia dipandang sebagai modal kekuatan, namun dilain pihak dapat merupakan hambatan terhadap keberhasilan pembagunan nasional, khusunya dilihat dari segi pembagunan ekomomi sebagai modal atau potensi.

61

Kepadatan penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Barat

berdasarkan geografis komposisinya tidak merata, masing-masing kecamatan kepadatannya dapat dilihat menurut wilayah administrative yang lebih kecil yaitu letak geografi, keadaan sosial, ekonomi dan faktor demografi. Keadaan iklim dan kesuburan tanah merupakan faktor georgrafi utama yang berpengaruh terhadap persebaran penduduk disuatu wilayah, sedangkan faktor sosial dan ekonomi yang cukup berpengaruh terhadap persebaran penduduk antara lain budaya dan tujuan hidup penduduk serta ketersedian fasilitas untuk kegiatan sosial ekonomi. Sementara faktor demografi yang cukup berpengaruh, diantaranya kelahiran,kematian dan migran.

Kecamatan Tungkal Ilir yang merupakan ibu kota dari Kabupaten Tanjab Barat adalah daerah terpadat diantara Kecamatan yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Pada tahun 2011 dengan jumlah penduduk 76.933 jiwa Kecamatan Tungkal Ilir memiliki tingkat kepadatan sebesar 766,95 orang per km2.Ada dua faktor yang menyebabkan pertumbuhan penduduk daerah perkotaan, pertama, perpindahan penduduk didaerah pedesaan ke daerah perkotaan yang ditentukan oleh tersedianya fasilitas didesa. kepadatan penduduk merupakan rasio antara jumlah penduduk dengan luas wilayah. Ada wilayah yang padat penduduknya bukan semata-mata karena jumlah penduduk besar tetapi karena wilayahnya sangat sempit dilain pihak ada pula yang padat penduduknya karena memang besar jumlahnya.

Berdasarkan struktur umur penduduk dipengaruhi oleh tiga variabel demografi, yaitu kelahiran, kematian dan migrasi. Ketiga variabel ini sering saling berpengaruh satu dengan yang lain, kalau salah satu variabel berubah, kedua variabel yang lain ikut berubah suatu wilayah. Struktur umur selalu bergeser dari penduduk muda ke penduduk tua.

Pada masa kelahiran bayi pada tahun 2009 bayi yang lahir sebanyak 940 orang, tahun 2010 lahir 1.376 orang, tahun 2011 sebanyak 1.778 sebanyak orang. Kelahiran pada tahun tersebut dihitung berdasarkan

62

angka kelahiran kasar hal ini menunjukan bahwa tahun 2009 angka bayi lahir setiap 1,000 penduduk terdapat kelahiran bayi sekitar 3 – 4 orang bayi yang lahir, pada tahun 2010 angka kelahiran ini menjadi 5 - 6 orang atau 5,07persen, tahun 2011 angka kelahiran meningkat lagi tercatat sebanyak 1778 atau sekitar 6-7 orang bayi.Angka Kelahiran di Kabupaten Tanjung Jabung Barat mengalami peningkatan sekitar 4,91 persen pertahun, hal ini akan mempengaruhi penambahan jumlah penduduk.

Pada tingkat kelahiran bayi, pemerintah khususnya Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjab Barat mengaharapkan agar seluruh Kecamatan memulai database kependudukan yang berbasis Nomor Induk Kependudukan Nasional, dinamika proses pertambahan penduduk untuk mengetahui sampai sejauh mana suatu daerah berpotensi meningkatkan sumber daya manusia dengan melihat langsung perkembangan keadaan penduduk. Dalam ilmu kependudukan salah satu bidang yang luas dimensinya yang dapat dipengaruhi oleh (sosial, ekonomi, pendidikan dan kesehatan ) yang disederhanakan dalam prsoses kelahiran dan kematian.

Kematian atau mortalitas adalah salah satu dari tiga komponen demografi yang berpengaruh terhadap struktur dan jumlah penduduk. Yang dimaksud dengan mati adalah peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang biasa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup yang disebabkan dari faktor umur, kesehatan dan faktor lainnya yang mengakibatkan menurunya jumlah penduduk yang ada, akan tetapi kalau dibandingkan jumlah penduduk yang lahir bahwa angka kematian tidaklah menunjukan perubahan yang bararti. Peristiwa kematian terjadi untuk tiap 1.000 penduduk di Kab Tanjab Barat pada tahun 2011 sekitar 3 - 4 Jiwa.

Kematian juga terjadi disebabkan oleh kesehatan badan, sedangkan dimensi kesehatan itu sendiri juga banyak kaitannya misalnya gizi, penyakit, kematian bayi, kehamilan keluarga berencana, kelahiran dan seterusnya. Untuk kematian ibu pada tahun 2011 ini sebanyak 8 orang dari

63

7218 ibu yang hamil sedangkan untuk kematian bayi sebanyak 26 orang dari 6.669 bayi yang lahir.

Oleh karena itu, untuk mengantisipasi dan mengurangi angka kematian diperlukan gizi yang cukup untuk menjaga dan terhadap anak-anak yang lahir perlu tumbuh dalam kasih sayang orang tua, karena anak yang lahir perlu tumbuh dalam kasih sayang orang tua. Untuk peningkatan taraf hidup balita, sejak dini perlu memberikan gizi yang cukup dalam rangka pertumbuhan perkembanganjiwanya menjadi anak yang cerdas dan terampil yang akhirnya bisa memahami dirinya sendiri serta mampu menjalin hubungan dengan manusia lainnya. Pada tahun 2011, bayi dengan gizi baik sebanyak 16.062 orang.

Untuk mengetahui keadaan dari penduduk yang lahir ini perlu terdata secara sendiri tentang jenis kelaminnya yang terangkum dalam komposisi penduduk. Komposisi penduduk adalah untuk mengetahui dan menggambarkan perubahan komponen kependudukan ;menurut jenis kelamin seperti kelahiran, kematian dan migran dengan menggunakan alat rasio jenis kelamin (RJK) yaitu alat untuk menganalisis komposisi jenis kelamin perbandingan jumlah penduduk laki-laki terhadap jumlah penduduk perempuan. Rasio jenis kelamin penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada tahun 2011 yaitu 107.

Dalam kaitan ini pula perlu adanya pendidikan bagi setiap warga negara. Semakin tinggi tingkat pendidikan suatu masyarakat akan semakin baik kualitas sumber dayanya dalam upaya meningkatnya pengetahuan yang

telah diberi oleh Tuhan adalah untuk digunakan

memelihara,melestarikan,mengambil manfaat, menggali dan mengolah kekayaan alam ini untuk terwujudnya kesejahteraan, kedamaian dan adanya kemajuan dalam menjalankan hidup karena manusia memiliki standar hidup yang kuat dan berubah-ubah (aturan manusia). Oleh karenanya orang yang telah memahami dan menghayati benar agama akan memiliki motivasi dan semangat hidup yang tinggi sehingga tidak akan malas, putus asa dan

64

berpangku tangan tetapi akan menjalani dan menghadapi tugas yang diemban dengan penuh semangat dan motivasi yang tinggi serta tulus ikhlas. Dimana mayoritas penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Barat memeluk agama islam sebanyak 297.693 jiwa.

Untuk pendidikan, Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2011 tingkat pendidikan tamatan SD / sederajat paling tinggi dari pada tingkat pendidikan yang lain penduduk yaitu sebanyak 109.808 atau 34,97 persen. Hal ini dapat dijadikan indikator dalam pelaksanaan pembangunan bidang pendidikan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Ketarkaitannya dengan penduduk maka Migran adalah salah satu dari tiga Faktor yang mempengaruhi pertambahan penduduk. Dua Faktor yang lain adalah Kelahiran (Fertilitas) dan Kematian (Mortalitas). Keragaman Kondisi dan Potensi antar Daerah di Kab Tanjab Barat merupakan pendorong terjadinya Migrasi. Penduduk pindah dari satu tempat ke tempat lainnya karena adanya peluang ditempat lain atau adanya keinginan hidup lebih baik.Migrasi dipergunakan oleh Pemerintah sebagai salah satu upaya untuk membentuk mempercepat proses pemerataan pembagunan karena dapat berperan dalam teknologi maupun budaya, serta mengambil bagian dalam pemanfaatan sumber manusia dan sumber daya alam di daerah tujuan. Untuk tahun 2011 ini, penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Barat paling banyak melakukan migrasi masuk sebanyak 1229 orang atau 2,00 per 1000 orang. Hal ini berarti Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki angka migrasi neto positif, yang berarti orang atau pendatang tertarik untuk datang ke wilayah ini.

Untuk daerah tujuan di kota mengakibatkan penduduknya meningkat.Isitlah daerah perkotaan menurut versi statistik (BPS) adalah suatu

desa/Kelurahan jika memenuhi kriteria antara lain kepadatan

penduduk,persentase penduduk yang berkerja di sektor pertanian dan prasarana perkotaan. Baik perkotaan maupun pedesaan diperlukan adanya sumber daya. Sumber daya dari suatu perekonomian dapat dikelompokan

65

dapat dikelompokan menjadi 2 (dua) bagian yaitu sumber daya manusia (humen resources) dan sumber daya bukan manusia atau sering disebut dengan capital/modal. Sumber daya manusia pada prinsipnya terdiri dari tiga komponen utama, yaitu aspek kesehatan, aspek gizi dan aspek pendidikan.

Peningkatan sumber daya manusia yang didasari dari pendidikan tidak pula dapat menjamin suatu lapangan kerja sehingga timbulnya penggaguran. Pengangguran timbul karena ketidaksesuaian antara permintaan dan penawaran tenaga kerja. Disuatu sisi kebutuhan tenaga kerja memerlukan syarat tertentu, seperti jenis kelamin, kemampuan tingkat pendidikan, bahkan mungkin pengalaman. Untuk Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tingkat pengangguran terbuka sebanyak 4,19 persen dari 133.616 angkatan kerja yang ada.

Dalam dokumen PENDAHULUAN BAB I A. LATAR BELAKANG (Halaman 60-65)

Dokumen terkait