• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TEORI DASAR TEORI DASAR

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian, penulis mendapatkan kesimpulan bahwa :

1. Data seismik refraksi di wilayah BW 17 yang memiliki sedikit noise dan wilayah BW 27 yang memiliki relatif banyak noise dapat diolah datanya selama first break atau first arrival time masih dapat dilihat. Pengolahan data ini berhasil dilakukan dengan menggunakan software ReflexW. 2. Perlapisan batuan bawah permukaan untuk lokasi BW 17 dan BW 27

dapat dideteksi dengan menggunakan metode seismik refraksi. Model perlapisan batuan bawah permukaan yang dihasilkan berupa model inversi dan model forward yang memberikan gambaran kecepatan yang diskrit pada setiap lapisan batuan serta model tomografi yang memberikan gambaran kecepatan yang kontinu (nonlinear atau tidak diskrit) pada setiap lapisan. Baik model inversi, forward ataupun tomografi menunjukkan bahwa dengan bertambahnya kedalaman maka semakin besar kecepatannya. Semakin besar kecepatan gelombang P pada setiap lapisan batuan menunjukkan semakin kompak suatu lapisan batuan. semakin kompak suatu lapisan batuan maka semakin tinggi tingkat kekerasan batuan tersebut.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis mencoba untuk memberikan beberapa usulan berkaitan dengan seismik refraksi, diantaranya :

1. Sebelum melakukan pengambilan data sebaiknya dilakukan pengecekan terhadap noise yang ada sehingga dapat diperkirakan besar sumber seismik yang harus digunakan. Karena jika first arrival time tidak terlihat maka data tidak dapat diolah kecuali jenis noise diketahui dan dapat dihilangkan sehingga first arrival time dapat terlihat.

2. Untuk mendapatkan gambaran lapisan batuan bawah permukaan yang optimal secara lateral maka shot point pertama dan shot point terakhir berada di luar rangkaian geophone atau tidak diletakkan diantara dua

geophone. Hal ini dilakukan agar gambaran lapisan batuan bawah

permukaan yang dihasilkan dengan menggunakan komputer dimulai tepat di bawah geophone pertama dan berakhir di bawah geophone terakhir.

3. Untuk mendapatkan gambaran lapisan batuan bawah permukaan yang optimal secara vertikal maka jarak shot point pertama dan shot point terakhir diperbesar begitu juga dengan jarak antar geophone. Besar kecilnya jarak tersebut harus tetap memperhitungkan energi sumber seismiknya agar gelombang yang berasal dari sumber seismik tersebut dapat mencapai geophone terakhir.

REFERENSI

Burger, H. R.,1992, Exploration geophysics of the Shallow Subsurface, Prentice Hall P T R.

Dibiase, R., 2005, Seismic Refraction Analysis of Sediment Fill in Cyclone Graben, Needles District, Canyonlands National Park : 18th Annual Keck Symposium.

Djuhana, D., 2005, Panduan Pengukuran Seismik Refraksi, Depok : Laboratorium Geofisika Universitas Indonesia.

Dobrin, M. B., & Savit, C. H., 1988, Introduction To Geophysical Prospecting, Newyork : McGraw-Hill, Inc

Dunn, I. S.,1992, Dasar-dasar Analisis Geoteknik, IKIP Semarang Press. Leeds, D. K., 2002, Repeatability of Pre- and Post-Excavation Seismic

Refraction Data at the New Benicia-Martinez Bridge Toll Plaza, Northern California : Geophysics and Geology Branch, California Department of Transportation.

Rosid, M. S. dan Kepic, A. W., 2005, Hydrogeological Mapping Using The Seismo Electric Method, Exploration Geophysics, 36, 245-249.

Rosid, M. S., 2007, Groundwater Investigation Using The Seismo Electric Method, Ph.D Thesis, Curtin University.

Sandmeier, K. J., 2006, Reflexw 4.0 , Program for The Processing of Seismic, Acoustic or electromagnetic reflection, refraction and transmission

Sheriff, R. E. dan Geldart, L. P., 1995, Exploration Seismology, New York : Cambridge University Press.

Susilawati, 2004. Seismik Refraksi (Dasar Teori dan Akuisisi Data), USU digital Library.

Telford, W. M., Geldart, L. P., and Sheriff, R. E., 1990, Applied Geophysics, 2nd ed, Cambridge University Press.

United States Department Of Agriculture (USDA), 2002, Rock Material Field, Chapter 12 of Part 631 Of The National Engineering Handbook, Washington, DC : Natural Resources Conservation Service.

Lampiran 1 : Data Analisa Kecepatan BW17 Dengan Jarak Antar Geophone 3 m

Gambar 1a. Data analisa kecepatan FILE0134 bagian kanan shot point

Gambar 1d. Data analisa kecepatan FILE0129 bagian kiri shot point Gambar 1c. Data analisa kecepatan FILE0129 bagian kanan shot point

Gambar 1e. Data analisa kecepatan FILE0118 bagian kanan shot point

Gambar 1g. Data analisa kecepatan FILE0125 bagian kanan shot point

Gambar 1i. Data analisa kecepatan FILE0130 bagian kanan shot point

Lampiran 2 : Data Picking First Arrival Time BW17 Dengan Jarak Antar Geophone 3m

Gambar 2a.Data picking first arrival time FILE0134

Gambar 2d. Data picking first arrival time FILE0125 Gambar 2c. Data picking first arrival time FILE0118

Lampiran 3 : Model Lapisan Batuan Bawah Permukaan BW17 Dengan Jarak Antar Geophone 3 m

V = 1506,8 m/s

V = 1979,7 m/s

V = 600 m/s

Gambar 3a. Time term model atau model inversi BW17 dengan jarak antar geophone 3 meter

V = 1979,7 m/s V = 1506,8 m/s V = 600 m/s

Gambar 3b. Reciprocal model atau model forward BW17 dengan jarak antar geophone 3 meter

Jarak (meter)

Lampiran 4 : Data Analisa Kecepatan BW17 Dengan Jarak Antar Geophone 5 m

Gambar 4a. Data analisa kecepatan FILE0037 bagian kiri shot point

Lampiran 5 : Data Picking First Arrival Time BW17 Dengan Jarak Antar Geophone 5 m

Gambar 5a. Data picking first arrival time FILE0037

Lampiran 6 : Model Lapisan Batuan Bawah Permukaan BW17 Dengan Jarak Antar Geophone 5 m

V = 2744,3 m/s V = 1100 m/s

Gambar 6a. Time term model atau model inversi BW17 dengan jarak antar geophone 5 meter

V = 2744,3 m/s V = 1100 m/s

Jarak (meter)

Lampiran 7 : Data Analisa Kecepatan BW 27 Dengan Jarak Antar Geophone 5 m

Gambar 7a. Data analisa kecepatan FILE0181 bagian kanan shot point

Gambar 7c. Data analisa kecepatan FILE0177 bagian kanan shot point

Gambar 7e. Data analisa kecepatan FILE0172 bagian kanan shot point

Gambar 7g. Data analisa kecepatan FILE0167 bagian kanan shot point

Gambar 7i. Data analisa kecepatan FILE0163 bagian kanan shot point

Lampiran 8 : Data Picking First Arrival Time BW27 Dengan Jarak Antar Geophone 5 m

Gambar 8a. Data picking first arrival time FILE0181

Gambar 8c. Data picking first arrival time FILE0172

Lampiran 9 : Model Lapisan Batuan Bawah Permukaan BW27 dengan Jarak Antar Geophone 5 m

Gambar 9a. Time term model atau model inversi BW27 dengan jarak antar geophone 5 meter

Gambar 9b. Reciprocal model atau model forward BW27 dengan jarak antar geophone 5 meter

Lampiran 10 : Data Lithologi

Tabel 3. Lithologi BW 17 (Rosid & Kepic, 2005)

Depth (m) Description

0 - 3 CLAY/LATERITE. Dark reddish brown (10R, 5/4). Laterite very coarse, angular grains.

3 – 9 CLAY/LATERITE. Moderate orange pink ( 10R, 7/4) to light grey (N7). Clay contains trace of fine sand.

9 – 12 CLAY/SAND. Light to medium grey (N7 to N5). Sand fine to coarse grained, sub-rounded to sub-angular, quartz and feldspar (30%).

12 – 15 CLAY. Dark grey (N5), clay hard, 5% laterite present, minor

Depth (m) Description

0 – 1 CLAY/GRAVEL. Greyish orange (10YR 7/4), soft, moderate plasticity clay, with 2-30mm lateritic gravels, minor medium grained, sub angular quartz sands.

1 – 2 SILTSTONE/GRAVEL. Very pale orange (10YR 7/4), very fine, moderately cemented, white siltstone with 2-30mm lateritic gravels.

2 – 3 SILTSTONE/SILT. White (N9), moderately cemented, white silt and siltstones.

3 – 5 SILTSTONE/SILT/CLAY. Light grey (N7), moderately cemented, white silt and siltstone with light grey, stiff, low plasticity clays.

5 – 6 CLAY/SILT. Moderate red (5R 5/4), very stiff, low plasticity, red-brown clays with silts.

6 – 7 CLAY. Dark grey (N3), soft, moderate plasticity, mottled. 7 – 8 SILT and CLAY. Pale brown (5YR 5/2), soft, very low

plasticity clay, very silty.

8 – 9.5 CLAY. Dusky yellowish brown (10YR 2/2), very stiff, low plasticity.

9.5 – 11 SILT and CLAY. Moderate brown (5YR 4/4), soft, low plasticity, very silty.

11 – 12 SILT and CLAY. Dusky yellowish brown (10YR 2/2), soft, low plasticity, very silty, minor coal band (Black N1). 12 – 13 CLAY. Dusky yellowish brown (10YR 2/2), very stiff, low

plasticity.

13 – 14 COAL. Black (N1), silty, minor pyrites.

14 – 17.5 CLAY. Greyish Black (N2), very stiff, low plasticity.

Lampiran 11: Sistem Klasifikasi Material Batuan

Tabel 6. Karakteristik penggalian (excavation characteristics) (USDA, 2002) Tabel 5. Hydraulic eradibility in earth spillway (USDA, 2002)

Tabel 8. Stabilitas massa batuan (USDA, 2002) Tabel 7. Kualitas konstruksi (USDA, 2002)

Lampiran 12. Contoh pengolahan data BW17 (5 meter) dengan excell

Gambar 12a. Analisa kecepatan lapisan pertama FILE0037

Gambar 12b. Analisa kecepatan lapisan kedua FILE0037 y = 0,8711x + 0,1994 0 5 10 15 20 25 30 35 0 10 20 30 40 offset (m) wa k tu ( m s) V1 = 1147 m/s y = 0,3576x + 17,282 0 10 20 30 40 50 60 70 80 0 50 100 150 offset (m) wa k tu ( m s) V2 = 2796 m/s

m

x

x

v

v

v

v

t

h

i

10,878

1147

2796

2

2796

1147

1000

282

,

17

2

22 12 2 2 2 1

=

=

=

Lampiran 13. Contoh pengolahan data BW27 (5 meter) dengan excell

Gambar 13a. Analisa kecepatan lapisan pertama FILE0181

Gambar 13b. Analisa kecepatan lapisan kedua FILE0181 y = 1,5717x - 18,688 0 10 20 30 40 50 60 70 80 0 20 40 60 offset (m) wa k tu ( m s) V1=636 m/s y = 0,663x + 35,292 0 20 40 60 80 100 0 20 40 60 80 100 offset (m) wa k tu ( m s) V2=1508 m/s

m

x

x

v

v

v

v

t

h

i

12,383

636

1508

2

1508

636

1000

292

,

35

2

22 12 2 2 2 1

=

=

=

Dokumen terkait