• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN ·············································

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan

Dari analisis yang telah dilakukan terhadap cerita di dalam Komik One Piece, maka dapat diambil kesimpulan;

1. Tema adalah ide, gagasan, pandangan hidup pengarang yang melatarbelakangi ciptaan karya sastra. Jadi tema yang melatarbelakangi cerita dalam komik One Piece episode penyelamatan Ace adalah mengenai petualangan seorang pemuda bajak laut yang berjuang dengan gigih untuk membebaskan dan menyelamatkan saudaranya dari sebuah eksekusi angkatan laut

2. Dalam karya sastra, tokoh adalah karakter yang mengambil peran penting dalam suatu karya sastra dan dalam suatu cerita tokoh merupakan sosok yang bertugas untuk menjalankan cerita itu. Tokoh merupakan unsur terpenting dan penentu dalam sebuah karya sastra, karena tanpa tokoh sebuah cerita tidak akan dapat tersampaikan maknanya. Tokoh utama di dalam komik One Piece ini adalah Monkey D Luffy. Karakter Luffy di dalam komik One Piece episode penyelamatan Ace ini digambarkan sebagai sosok pemuda yang pemberani dan mempunyai tekad yang kuat, pantang menyerah, tidak mudah putus asa, penuh semangat, serta memiliki rasa sayang terhadap saudara dan kawaan-kawannya.

3. Alur dalam komik One Piece episode penyelamatan Ace ini membangun ceritanya dengan baik karena cerita di dalamnya memenuhi tahapan-tahapan peristiwa yang mendukung cerita yang dimulai dari Exposition, yaitu awal mula cerita ketika Luffy mengetahui kakaknya akan dieksekusi, Inciting Force saat memutuskan untuk menyelamatkan kakaknya ke penjara Impel Down , dan Rising Action ketika Luffy harus berhadapan para penjaga penjara tempat Ace berada , Crisis yaitu saat Luffy berhasil sampai ke sel penjara Ace tapi sayangnya Ace sudah dibawa oleh angkatan laut ke Marine Ford tempaat eksekusi Ace, hingga Climax ketika Luffy sampai di Marine Ford dan disana ternyata telah terjadi perang antara Bajak Laut Shirohige dengan angkatan laut sampai kepada Falling Action saat perang selesai dan Ace akhirnya tewas, Luffy yang terluka dan akhirnya berjanji untuk menjadi lebih kuat.

4. Sebuah karya sastra akan terlihat lebih menarik apabila setiap unsur-unsur menempati posisi tepat dan mempunyai keterkaitan. Hubungan tema dengan tokoh utama, tema dengan alur, dan tokoh utama dengan alur dalam komik “One Piece” ini menciptakan struktur cerita yang utuh. Kita dapat melihat hubungan keterkaitan antara tema, perwatakan tokoh tema, dan alur dengan memperhatikan dengan cermat unsur-unsur intrinsik yang ada di dalamya. Tema komik ini menceritakan tentang bajak laut yang bernama Luffy yang ingin menyelamatkan kakaknya Ace ke penjara Impel Down. Tentu mustahil bagi bajak laut seorang diri untuk menyusup masuk ke penjara yang pertahanannya sulit ditembus seperti penjara Impel Down yang tentu dijaga oleh orang-orang kuat karena penjara ini adalah penjara yang

menahan penjahat-penjahat paling berbahaya di dunia One Piece. Oleh karena itu pengarang menciptakan tokoh tambahan yang membantu Luffy di dalam penjara untuk membebaskan Ace. Alur tahapan peristiwa ini terjadi pada Inciting Force, Rising Action, dan Crisis. Keseimbangan tokoh di dalam tema antara bajak laut melawan angkatan laut tergambar pada saat Luffy dan bajak laut Shirohige bersama dengan kelompok bajak laut aliansinya datang ke Marine Ford, markas angkatan laut. Disana telah berkumpul semua mulai dari pasukan angkatan laut sampai para admiralnya. Ini dapat kita lihat pada alur peristiwa Climax. Tokoh utama dalam cerita ini adalah orang yang pantang menyerah, pemberani, optimis, penuh semangat dan bertekad kuat dan memiliki rasa cinta terhadap saudara dan teman- temannya. Oleh karena itu penggambaran protagonis karakter-karakter Luffy ini mendukung tema cerita One Piece episode penyelamatan Ace ini. Peristiwa ini dapat kita lihat pada setiap alur mulai dari Exposition, Inciting Force, Rising Action, Crisis, Climax hingga Falling Action . Jadi jelas sekali bahwa peran tokoh utamalah yang menciptakan dan menimbulkan alur dan dasar tema tersebut.

4.2 Saran

Melalui skripsi ini, penulis berharap agar sekiranya komik yang merupakan salah satu sarana alternatif yang dijadikan manusia untuk mendapatkan kesenangan, tidak hanya dijadikan hiburan saja. Tetapi saat membaca komik berusahalah untuk memahami makna yang terkandung serta nilai-nilai positif yang ada sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan nyata. Selain itu, walaupun

komik merupakan sesuatu yang kita jadikan sebagai hiburan saja , bukan berarti itu kita tidak harus cermat memperhatikan keterkaitan hubungan-hubungan yang dibangun dalam suatu cerita.

Penulis juga berharap skripsi ini dapaat dijadikan referensi tersendiri bagi para pembaca dan pencinta karya fiksi menjadi bahan yang berguna bagi peneliti seelanjutnya. Penulis menyarankan kepada para pembaca atau peminat sastra bisa memberi interpretasi sendiri terhadap komik One Piece, karena dalam memberi tanggapan sebuah karya sastra sering terjadi perbedaan-perbedaan pandangan untuk menambah wawasan dan memperkaya khasanah dalam dunia karya sastra.

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 2000. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Aglesindo.

Bonneff, Marcel. 1998. Komik Indonesia. Jakarta : Gramedia Kepustakaan Populer.

Endraswarsa, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Sastra (Edisi Revisi). Yogyakarta : Media Pressindo

Koentjaraningrat. 1976. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT Gramedia

Luxemburg, Jan van dans Mieke Bal dan Willem G. Westeijn. 1992. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia.

Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Pradopo, Rachmat Djoko. 2002. Kritik sastra Indonesia Modern. Yogyakarta: Gama Media.

______________________. 2003. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, metode dan teknik penelitian sastra.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rusmawani. 2012. Analisis Tokoh Utama Pada Novel Pearl Of China Karya Anchee Min Berdasarkan Pendekatan Struktural. (Skripsi Sarjana). Medan : FIB USU

Satoto, Soediro. 1993. Metode Penelitian Sastra. Surakarta: UNS Press

Semi, Atar. 1984. Kritik Sastra. Bandung : Angkasa.

Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT Grasindo.

Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi Robert Stanton. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suroto. 1989. Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta : Erlangga

Teeuw, A. 1984. Membaca dan Menilai Sastra. Jakarta: Gramedia

Wellek, Rene dan Warren Austin, 1990. Teori kesusastraan. Jakarta: PT. Gramedia.

Zainuddin. 1992. Materi Pokok Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. -http://biografi-software.blogspot.com/2012/08/biografi-eiichiro-oda.html -http://pendekatan objektif/pendekatan-objektif-salah-satu-pendekatan.htmss

Dokumen terkait