• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada bab ini akan disimpulkan jawaban-jawaban dari permasalahan dalam penelitian ini, yang selanjutnya akan didiskusikan, pada akhir bab akan dikemukakan saran-saran bagi penelitian di masa mendatang dengan tema yang hampir sama.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan interpretasi data penelitian dapat ditarik kesimpulan mengenai hasil penelitian, bahwa :

1. Ada perbedaan organizational citizenship behavior antara tipe kepribadian pegawai Dinas Pendidikan Kota binjai, dimana tipe kepribadian ekstrovert memiliki organizational citizenship behavior yang lebih tinggi dibandingkan dengan tipe kepribadian introvert. 2. Mean dari skor secara keseluruhan menunjukkan Organizational Citizenship Behavior

bahwa yang dimiliki subjek penelitian, berada Organizational Citizenship Behavior diatas rata-rata pada umumnya. Berdasar kategorisasi, menunjukkan bahwa sebagian besar subjek penelitian termasuk kategori rendah yaitu 21 orang atau sekitar 14 % kategori sedang yaitu 99 orang atau 66 %sebesar %. Selebihnya 33 orang atu sebesar 22 % subjek memiliki Organizational Citizenship Behavior yang tinggi.

Pratiwi Jayanti : Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Antara Pegawai Dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert, 2010.

B. Diskusi

Hasil penelitian pada sampel pegawai Kota Binjai menunjukkan bahwa ada perbedaan Organizational Citizenship Behavior tipe kepribadian pengguna Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, dimana subjek dengan tipe kepribadian ekstrovert memiliki Organizational Citizenship Behavior yang lebih tinggi dibandingkan dengan subjek dengan tipe kepribadian introvert. Kesimpulan ini diperoleh dari hasil uji-t yakni diperoleh < 0.05, yaitu sebesar = 0.000. Hasil penelitian ini sesuai dengan apa yang dikemukakan George dan Brief (1992) bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi OCB adalah tipe kepribadian, dimana menurut beberapa penelitian ada tipe kepribadian tertentu yang mempengaruhi perilaku Organizational Citizenship behavior pada karyawan (Elfina, 2003).

Apabila dilihat dari mean score skala Organizational Citizenship behavior, Organizational Citizenship behavior lebih tinggi pada tipe kepribadian (x =136,70) daripada tipe kepribadian introvert (x =121,40). Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh elfina (2003) yang menemukan bahwa kepribadian ekstrovert berhubungan dengan Organizational Citizenship behavior dan mengatakan bahwa Organizational Citizenship behavior subjek dengan tipe kepribadian ekstrovert lebih tinggi daripada subjek dengan tipe kepribadian introvert. Menurut Mooradian & Olver (dalam Harris & Mowen, 2001) orang-orang yang ekstrovert secara natural lebih asertif, banyak bicara, dan aktif ,memiliki kemampuan yang baik bekerja sama dengan orang lain dibandingkan dengan orang-orang yang introvert. Ciri-ciri kepribadian yang dikemukakan oleh Mooradian & Olver sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Jung (dalam Schultz & Schultz, 1994) mengatakan bahwa ciri-ciri orang dengan tipe kepribadian ekstrovert adalah memiliki sikap periang/sering berbicara dan dapat bekerja dengan

Pratiwi Jayanti : Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Antara Pegawai Dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert, 2010.

baik dalam keadaan senang, lebih terbuka dan lebih dapat bersosialisasi. Dan Eysenck (dalam Hall dkk, 1985) mengatakan bahwa tipe kepribadian ekstrovert dicirikan dengan sifat yang keras hati (toughmindedness), menuruti dorongan hati ketika bertindak (impulsiveness), cenderung santai, perasaan gembira yang dialami dapat meningkatkan performa, lebih suka pekerjaan yang berhubungan dengan orang banyak, toleran terhadap rasa sakit, suka hal-hal yang baru (perubahan), dan suka mengambil kesempatan.

Sedangkan ciri-ciri orang dengan tipe kepribadian introvert adalah memiliki sifat pemalu, tidak banyak bicara, dan cenderung berpusat pada diri mereka sendiri (Jung, dalam Schultz & Schultz 1994). Dan Eysenck (dalam Hall dkk, 1985) mengatakan bahwa ciri tipe kepribadian introvert adalah kebalikan dari ciri kepribadian ekstrovert, yaitu sifat hatinya yang lembut (tendermindedness), berpikir dulu sebelum bertindak (introspectiveness), cenderung serius, perasaan gembira yang dialami dapat mengganggu performa, menyukai pekerjaan yang bersifat menyendiri, sensitif terhadap rasa sakit, suka hal-hal yang teratur (tetap), dan cenderung penyegan.

Berdasarkan ciri-ciri kepribadian ekstrovert dan introvert diatas, dapat dilihat alasan mengapa terdapat perbedaan Organizational Citizenship behavior dimana pegawai dengan tipe kepribadian ekstrovert memiliki Organizational Citizenship behavior yang lebih tinggi dibandingkan dengan pegawai yang memiliki tipe kepribadian introvert.

C. Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan yang dikemukakan, maka peneliti mengemukakan beberapa saran. Saran–saran ini diharapkan dapat berguna bagi perkembangan kelanjutan studi ilmiah mengenai Organizational Citizenship behavior, antara lain:

Pratiwi Jayanti : Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Antara Pegawai Dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert, 2010.

1. Saran Untuk Pihak Dinas Pendidikan

1. Faktor tipe kepribadian terbukti sangat berpengaruh dengan tampilnya Organizational Citizenship behavior. Oleh karena itu sangat penting bagi organisasi pemerintahan atau department pemerintahan menganalisa terlebih dahulu tipe kepribadian pegawai dan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman bagi para pegawai. 2. Meskipun sebagian besar pegawai Dinas Pendidikan memiliki Organizational Citizenship

behavior pada tingkat sedang, tetapi agar tingkat Organizational Citizenship Behavior pegawai dapat lebih ditingkatkan lagi maka department bersangkutan hendaknya perlu memperhatikan factor kepribadian yang dapat mempengaruhi performa pegawai untuk menampilkan Organizational Citizenship Behavior.

3. Pengetahuan mengenai tipe kepribadian pegawai dapat digunakan oleh departement atu dinas yang bersangkutan untuk mempelajari karakter – karakter pegawai yang dapat berbeda – beda dalam menampilkan Organizational Citizenship Behavior Untuk melakukan survei lebih baik meminta informasi kepada pegawai yang memiliki ciri-ciri hampir sama dengan kepribadian ekstrovert karena individu-individu ekstrovert lebih terbuka. Selanjutnya departemen atau dinas pendidikan dapat juga menciptakan linkungan kerja yang nyaman agar menghasilkan mood positif karena faktor mood juga mempengaruhi faktor tipe kepribadian. Diharapkan dengan adanya pengetahuan mengenai karakter – karakter kepribadian dapat membantu dinas yang bersangkutan untuk menganalisa tipe kepribadian yang mempengaruhi performa kerja.

2. Saran Metodologis

1. Bagi peneliti yang tertarik melakukan penelitian mengenai perilaku organisasi, penelitian selanjutnya sebaiknya lebih mengontrol karakteristik sampel berdasarkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi Organizational Citizenship Behavior Sehingga

Pratiwi Jayanti : Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Antara Pegawai Dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert, 2010.

Organizational Citizenship Behavior seseorang lebih kelihatan karena seluruh faktor-faktor yang mempengaruhinya telah di ikut sertakan.

2. Hendaknya peneliti yang ingin melakukan penelitian selanjutnya hendaknya mengambil sampel yang lebih luas sehingga variasi jawaban peagawai dapat mempertinggi realibilitas dan sebaiknya sampel diambil dari populasi yang besar juga sehingga daerah generalisasi penelitian menjadi lebih luas.

3. Dalam pembuatan alat ukur, peneliti sebaiknya terlebih dahulu menetahui kondisi dan situasi dinas pendidikan sehingga atem yang dibuat dalam alat ukur sesuai dengan dunia kerja subjek.

4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat memberikan hasil penelitian yang lebih lengkap dan akurat dan dapat menggabungkan beberapa faktor seperti kepribadian, jenis kelamin, dan usia dan dari gabungan semuanya itu dilihat mana yang lebih tinggi Organizational Citizenship Behavior pegawainya.

5. Penelitian selanjutnya dapat menguraikan presentase setiap komponen – komponen yang mempengaruhi Organizational Citizenship Behavior dan dimensi – dimensi Organizational Citizenship Behavior.

Pratiwi Jayanti : Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Antara Pegawai Dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert, 2010.

DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, R. L., Atkinson, R. C., & Hilgard, E. R., (1983). Pengantar psikologi (Edisi Kedelapan). Jakarta: Penerbit Erlangga.

Azwar, S., (2000). Sikap manusia: Teori dan pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S., (2000). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S., (2000). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Burton, Christie H. (2003). An Empirical Investigation of The Interrelationship of Organizational Culture, Managerial Values, and Organizational Citizenship Behavior. Dissertation The George Washington University.

Chaplin, C. P., (2001). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: Rajawali Pers.

Davis, J. (2004). Organizational Citizenship Behavior and Organizational Commitment in Nepal. Birmingham : Aston University

Feist, J., & Feist, G. J., (2002). Theories of personality (5th Edition). Mc. Graw Hill

Greenberg, J. (1996). Managing Behaviour In Organization. USA : Prentice – Hall, Inc.

Pratiwi Jayanti : Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Antara Pegawai Dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert, 2010.

Hall, C. S., Lindzey, G., Loehlin, J. C., & Sevtis, M. N., (1985). Introduction to the theories of personality. New York: John Wiley & Son

Hall, C. S., & Lindzey, G., (1993). Teori-teori psikodinamik. Terjemahan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Hardaningtyas, Dwi., (2005). Pengaruh Tingkat Kecerdasan Emosi Dan Sikap Pada Budaya Organisasi Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pegawai PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia III. Thesis Universitas Airlangga Surabaya.

Huang, Jin & Yang. (2004). Satisfaction with Business-to-Employee Benefit System and Organizational Citizenship Behavior. International Journal of Manpower, Vol. 25, pg.

195.

Jewel, L. N. (1998). Contemporary Industrial/ Organizational Psychology. 3rd Edition. USA : Brooks/ Cole Publishing Company.

Morrison, E. W. 1994. Role Definition and Organizational Citizenship Behavior the Importance of the Employe’s Perspective. Academy of Management Journal, Vol.37 (4) : 1543 – 1567.

Podsakoff, P. M, Mackenzie, S. B., and Bommer, W. H. 1996. Transformational Leader Behaviors and Substitutes for Leadership As Determinants of Employee Statisfaction / Commitment, Trust and Organizational Citizenship Behaviors. Journal of Management, Vol. 22 (2) : 259 – 298.

Podsakoff, P. M and Mckenzie, S. B .1994. Organizational Citizenship Behavior and Sales Unit Effectiveness Jounal of Marketing Research, Vol.31 : 351 – 363.

Podsakoff, P. M., Ahearne, M., and Mckenzie,S. B.1997. Organizational Citizenship Behavior and the Quantity and Quality of Work Group Performance. Journal of Applied Psychology, vol. 82 : 262 – 270.

Pratiwi Jayanti : Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Antara Pegawai Dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert, 2010.

Riggio, R. E. 1990. Introduction to Industrial / Organizational Psychology. Illinois : Scott Foresman and Company.

Organ, D. W. 1988. Organizational Citizenship Behavior : The Good Soldier Syndrome. Lexington, M : Lexington books.

Organ, D. W. 1997. Organizational Citizenship Behavior : Its Construct Clean – Up Time. Human Performance, Vol. 10 : 85 – 97.

Robbins, S. (1993). Organizational Behavior. New Jersey : Prentice – Hall, Inc.

Schultz, D., & Schultz, S. E., (1994). Theories of personality. California: Brooks/Cole Publishing Company Pacific Grove.

Steers, R. M. (1998). Introduction to Organizational Behavior. Chicago : Scatt foksman and Company

Suryabrata , S., (2000). Psikologi kepribadian. Jakarta: Penerbit Rajawali

Zulkarnain & Ginting, E. D. J., (2003). Kreativitas ditinjau dari tipe kepribadian

ekstrovert dan introvert pada mahasiswa. Medan: jurnal Kedokteran Nusantara Universitas Sumatera Utara Vol. 36 No. 4, 176 – 180.

Dokumen terkait