BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
hanya akan berlaku pada hal-hal yang berkaitan dengan objek yang diteliti.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Santo Yusuf Boro yang berlokasi di
Kabupaten Kulonprogo Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai September tahun 2014.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian terdiri dari :
a. Pimpinan Rumah Sakit
b. Bagian keuangan
c. Bagian administrasi
d. Bagian Keperawatan
2. Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah penentuan tarif jasa kamar rawat
D. Data yang Diperlukan
1. Gambaran umum perusahaan
2. Jumlah pasien rawat inap Rumah Sakit Santo Yusup Boro
3. Biaya untuk setiap kamar Rumah Sakit Santo Yusup Boro
4. Cara penentuan tarif jasa kamar rawat inap Rumah Sakit Santo Yusup
Boro dan Tarif Kamar rawat inap Rumah Sakit Santo Yusup Boro
E. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah:
1. Data kuantitatif, yaitu data berupa angka-angka biaya-biaya yang
dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan pelayanan jasa.
2. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari objek penelitian dalam
bentuk informasi baik secara lisan maupun tulisan seperti struktur
organisasi dan pembagian tugas.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini:
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari objek penelitian. Data jenis ini
diperoleh dari observasi, wawancara, dan konsultasi terhadap pihak-pihak
yang bersangkutan.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber tertulis
berupa data laporan keuangan serta data pendukung lainnya yang
berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penulisan ini. Data tersebut
meliputi: data biaya untuk setiap kamar rawai inap di Rumah Sakit Santo
Yusup Boro, data jumlah pasien rawat inap, data lama hari pasien, data
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data sehubungan dengan penulisan skripsi ini,
penulis menggunakan metode sebagai berikut:
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian yang dilakukan dengan meninjau langsung tempat yang
menjadi objek penelitian. Penelitian tersebut dilaksanakan dengan cara
sebagai berikut:
a. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan objek
penelitian ataupun subjek penelitian untuk memperoleh informasi
tentang gambaran perusahaan. Dalam metode ini wawancara
dilakukan kepada direktur dan bagian akuntansi untuk mendapatkan
data ataupun informasi yang relevan dengan penelitian yang akan
digunakan dalam penulisan gambaran umum perusahaan.
b. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan
pengamatan langsung pada objek penelitian untuk memperjelas dari
hasil wawancara. Dan untuk memperoleh gambaran nyata tentang
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
sehingga dapat dijadikan sebagai pendukung dalam menganalisa data
yang ada terutama yang berkaitan dengan data biaya-biaya yang
dibutuhkan untuk penentuan tarif jasa kamar rawat inap di Rumah
Sakit Santo Yusup Boro.
G. Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang akan digunakan untuk menganalisis data yang
diperoleh dari rumah sakit dan menemukan jawaban atas permasalahan yang
diangkat dalam penelitian ini adalah teknik analisis komparatif. Teknik
analisis komparatif akan digunakan untuk membandingkan antara hasil
temuan lapangan atau rumah sakit dengan metode time and material pricing.
Peneliti memilih menggunakan metode time and material pricing dalam
penentuan tarif jasa kamar rawat inap, karena metode ini digunakan untuk
perusahaan yang menjual jasa. Volume jasa dihitung berdasarkan waktu yang
diperlukan untuk melayani konsumen atau pasien, sehingga perlu dihitung
harga jual per satuan waktu yang dinikmati oleh konsumen. Sedangkan bahan
yang diperlukan sebagai pelengkap penyerahan jasa dihitung berdasarkan
kuantitas bahan yang diserahkan kepada konsumen.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah:
1. Membandingkan penentuan tarif yang ditetapkan oleh pihak rumah sakit
dengan penentuan tarif berdasarkan metode time and material pricing.
Adapun langkah-langkah menggunakan metode time and material pricing
(Mulyadi, 1993:359) sebagai berikut:
b. Penentuan presentase mark up
c. Penentuan tarif jasa kamar rawat inap pada rumah sakit berdasarkan
time and material pricing
2. Rumah Sakit Santo Yusup Boro dapat dikatakan telah mengacu pada
metode time and material pricing, jika memenuhi kriteria yaitu, apabila
hasil tarif jasa kamar rawat inap dari Rumah Sakit Santo Yusup boro sama
dengan hasil tarif jasa kamar rawat inap menggunakan metode time and
41
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
Rumah Sakit Santo Yusup Boro adalah salah satu rumah sakit swasta
dan biara yang terletak di Boro, Banjar Asri, Kalibawang, Kulonprogo,
Yogyakarta. Dalam perjalanannya senantiasa terus berupaya untuk
meningkatkan dan menciptakan upaya pelayanan kesehatan yang terampil dan
profesional.
Boro adalah desa kecil di lereng bukit menoreh, kurang lebih 35km dari
kota Yogyakarta atau kurang lebih 1 jam perjalanan, dekat dengan
Sendangsono kurang lebih 5km, atau 1
4 jam perjalanan dari Boro merupakan
pula tanah misi, dengan perintis pertama Romo Prennthaler,SJ pada tanggal 15
Desember 1930 (Biara dan Rumah Sakit). Rumah Sakit Santo Yusuf Boro
berdiri atas izin almarhum Bapak Lurah Bradjapawira.
Setelah Rumah Sakit dikenal, banyak yang datang untuk minta obat,
diperiksa dan bahkan opname. Pada tahun 1932, Almarhum Sr. Aufrida,OSF
dan Almarhum Romo Prennthaler,SJ menampung anak-anak yang
membutuhkan perawatan dan pendidikan. Anak-anak ini diasuh oleh Ibu
Hendrika sehingga mereka dapat hidup mandiri dan bekerja. Pada tahun 1934,
mulai dibangun Panti Asuhan didekat Rumah Sakit dengan menambah satu
pengasuh yaitu almarhum Sr. Dominika,OSF. Demi kelancaran Rumah Sakit,
tahun 1990 dan 1991 terdapat penambahan unit Fisioterapi dan Unit
Gawat Darurat (UGD) dan unit Radiologi/Rontgen. Pada tahun 1998 tepatnya
pada bulan Desember Akreditasi Pertama Rumah Sakit Santo Yusup Boro,
dengan hasil lulus bersyarat satu tahun. Dan pada tahun 2000 Rumah Sakit
Santo Yusup Boro memperoleh Akreditasi yang kedua.
Beberapa fasilitas pelayanan Rumah Sakit Santo Yusuf Boro :
1) UGD
2) Poli Gigi
3) Poli Mata
4) Poli THT
5) Poli Penyakit Dalam
6) Poli Anak 7) Poli Kandungan 8) Poli Umum 9) Instalasi Farmasi 10)Pelayanan KB 11)Pemeriksaan Radiologi 12)Pemeriksaan EEG 13)Pemeriksaan Laboratorium 14)Fisioterapi
Sampai saat ini Boro tetap setia dalam misi awalnya yakni melayani
masyarakat kecil secara teratur dalam semangat persaudaraan Fransiskan
dengan berpegang pada filosofi “Kasih Membuahkan Penyembuhan”. B. Visi, Misi dan Motto Perusahaan
1. Visi
“Menjadi Tanda Cinta dan Belas Kasih Allah sebagai jawaban terhadap penderitaan sesama.”
2. Misi
Mewujudkan Cinta dan Belas Kasih Allah lewat pelayanan kesehatan
secara menyeluruh berdasarkan iman Kristiani :
a. Menanggapi panggilan kemanusiaan dengan melayani sesama yang
menderita bagi seluruh lapisan masyarakat
b. Mendampingi penderita supaya dapat menemukan dan menerima arti
penderitaan dalam hidupnya
c. Meningkatkan diri secara terus menerus dalam pelayanan sesuai
dengan tuntutan karya
3. Motto
“Melayani dengan tulus meringankan derita sesama” C. Penyajian Data Ruang Rawat Inap
1. Ruang rawat inap dan fasilitas
Dalam memberikan pelayanan jasa khususnya jasa rawat inap yang
mencakup seluruh lapisan masyarakat, RS Santo Yusuf Boro menyediakan
berbeda-beda. Adapun fasilitas yang ditawarkan pada kelas VIP dan Kelas
I antara lain:
a. Kelas VIP
Fasilitas yang tersedia yaitu AC, TV, Kulkas, Palbed, kursi penunggu,
almari, meja, kamar mandi dalam, dan tempat tidur pasien.
b. Kelas I
Fasilitas yang tersedia yaitu kipas angin, kursi penunggu, almari, meja,
kamar mandi dalam, dan tempat tidur pasien.
D. Struktur Organisasi
Suatu organisasi terdiri dari sekumpulan orang-orang yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan, maka diperlukan adanya suatu pembagian tugas yang
jelas bagi setiap individu agar kerja sama dapat berjalan dengan baik. Secara
fisik, struktur organisasi dapat dinyatakan dalam bentuk bagan yang
memperlihatkan hubungan unit-unit organisasi dan garis-garis wewenang
yang ada. Struktur organisasi yang digunakan Rumah Sakit Santo Yusup Boro
berbentuk garis atau lini dimana setiap garis komando mengalir dari atas ke
bawah sehingga setiap orang mempunyai hubungan pelaporan hanya dengan
satu atasan.
Susunan dan struktur organisasi Rumah Sakit Santo Yusuf Boro adalah
sebagai berikut:
1. Satuan Pengawasan Intern
Mempunyai tugas mengawasi dan mengontrol seluruh kegiatan yang
2. Komite Medik
Mempunyai tugas membantu direktur dalam menyusun standar
pelayanan dan memantau pelaksanaannya serta melaksanakan
pembinaan etik profesi anggota staf medis fungsional serta
mengemban program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta
pendidikan dan pengembangan.
3. Komite Etik
Mempunyai tugas memberikan opini kepada direktur melalui ketua
komite medis mengenai hal-hal terkait dengan kode etik kedokteran,
menerima laporan mengenai masalah etika medis.
4. Staf Direksi
a. Direktur Utama
Direktur utama mempunyai tugas memimpin, menyusun
kebijaksanaan, membina pelaksanaan, mengkoordinasikan dan
mengawasi pelaksanaan tugas Rumah Sakit Santo Yusup Boro.
b. Direktur Eksekutif
Direktur eksekutif mempunyai tugas membantu direktur utama.
c. Kepala Seksi Administrasi Keuangan
Mempunyai tugas pokok memimpin, mengendalikan, mengawasi
dan merancang pelaksanaan administrasi keuangan dan rekam
medis sesuai kebijakan yang telah ditetapkan serta
mengkoordinasikan program pengembangan dan pendidikan staf
d. Kepala Seksi Keperawatan
Mempunyai tugas pokok mengawasi, mengendalikan dan
mengevaluasi pelaksanaan pelayanan perawatan pasien sesuai
dengan kebijakan yang sudah ditetapkan.
e. Kepala Seksi Penunjang Medik
Mempunyai tugas pokok memimpin, mengendalikan, mengawasi
dan mengevaluasi pelaksanaan pelayanan penunjang medis yang
meliputi kegiatan farmasi, laboratorium, radiologi dan fisioterapi.
f. Kepala Seksi Pelayanan Medik
Mempunyai tugas pokok memimpin, mengendalikan,
mengevaluasi dan merancang kebijakan operasional dalam
pelayanan medis di poli rawat jalan.
g. Kepala Seksi Personalia
Mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan penerimaan
karyawan dan peraturan personalia.
h. Kepala Seksi Umum dan Rumah Tangga
Memiliki tugas pokok memimpin, mengendalikan, mengevaluasi,
dan merancang kegiatan pelaksanaan operasional di bagian
rumah tangga yang menunjang pelayanan kesehatan rumah sakit
mencakup dapur dan tehnik pemeliharaan sesuai dengan
5. Penanggung Jawab Unit
a. Karu Maria, Fransiskus, Yohanes
Mempunyai tugas mengawasi pelaksanaan kegiatan di kamar
ruang Maria, Fransiskus danYohanes.
b. Karu Anna, Theresa
Mempunyai tugas mengawasi pelaksanaan kegiatan di kamar
ruang Anna dan Theresa.
c. Unit Laboratorium
Laboratorium adalah tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan pelayanan pemeriksaan hematologi, urine,
darah dan mikrobiologi.
d. Unit Radiologi
Mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan radiologi.
e. Unit Kamar Bedah
Mempunyai tugas melaksanakan pelayanan bedah yang meliputi
diagnosa, pengobatan pembedahan, perawatan, anestesi,
perawatan pemulihan dan pencatatan medis terhadap pasien
secara efektif dan efisien.
f. Unit Farmasi
Unit farmasi adalah tempat yang digunakan untuk pelayanan
pasien dan penyediaan obat bermutu.
g. Unit Fisioterapi
h. Unit Gizi
Berfungsi untuk melayani kebutuhan gizi.
i. Unit Gawat Darurat
Mempunyai tugas melaksanakan pelayanan gawat darurat bagi
pasien secara efektif dan efisien sesuai dengan visi, misi yang
telah ditetapkan.
j. Unit Rawat Jalan
Mempunyai tugas melaksanakan pelayanan rawat jalan bagi
pasien secara ektif dan efisien sesuai dengan tanggung jawab
profesi.
k. Unit Rekam Medik
Mempuyai tugas melaksanakan kegiatan di rekam medis yang
menjamin tersedianya rekam medis yang lengkap serta membuat
data statistik maupun laporan medis yang sesuai dengan
prosedur.
6. Sekretariat
Mempunyai tugas menyediakan fasilitas perangkat lunak dan
perangkat keras untuk menunjang kecepatan pelayanan dengan selalu
memperbaharui sistem pelayanan.
7. Rawat Inap
Mempunyai tugas mengkoordinir seluruh kegiatan pada bagian
keperawatan rawat inap, mengawasi ruangan agar pelaksanaan
ruangan meliputi kebersihan, kenyamanan, ketertiban, dan
keamanan.
Dalam pelaksanaannya, Rumah Sakit memiliki tugas pokok yaitu
melaksanakan pelayanan medis dalam upaya penyembuhan dan pemulihan
kesehatan masyarakat secara berdaya guna dan berhasil guna, serta
51
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Sebagaimana telah dikemukakan dalam Bab III bahwa teknik analisis data
yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam skripsi ini adalah
teknik analisis komparatif. Teknik analisis komparatif adalah teknik analisis yang
digunakan untuk membandingkan antara hasil temuan penelitian berupa data yang
diperoleh dari rumah sakit dengan data hasil kajian teori yang ada.
A. Penentuan Tarif Kamar Rawat Inap Rumah Sakit Santo Yusup Boro
Rumah sakit sebagai suatu lembaga dalam sistem kesehatan mengemban tugas
memberikan pelayanan kesehatan untuk seluruh masyarakat. Demikian pula
dengan Rumah Sakit Santo Yusup Boro, sebagai salah satu perusahaan jasa
bergerak di bidang pelayanan kesehatan mempunyai tugas pokok/fungsional
menyelenggarakan jasa kesehatan kepada masyarakat. Rumah Sakit Santo
Yusup Boro dengan memperhatikan keadaan masyarakat setempat,
memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat kalangan menengah ke
bawah tapi tidak menutup kemungkinan bagi masyarakat kalangan atas untuk
menjalani pengobatan di Rumah Sakit Santo Yusup Boro. Sebagai salah satu
rumah sakit swasta yang sedang berkembang, Rumah Sakit Santo Yusup Boro
senantiasa memberikan mutu pelayanan yang terbaik kepada pasiennya
dengan harapan mereka puas atas pelayanan yang diberikan dan mau berobat
kembali di Rumah Sakit Santo Yusup Boro.
Seperti halnya perusahaan, meskipun Rumah Sakit Santo Yusup Boro
memberikan pelayanan kepada pasiennya Rumah Sakit Santo Yusup Boro
menetapkan suatu tarif, salah satunya adalah dengan menentukan tarif jasa
kamar rawat inap.
Dalam menentukan tarif jasa kamar rawat inap di Rumah Sakit Santo
Yusup Boro, ada beberapa pertimbangan dari pihak yayasan dan manajemen
rumah sakit, yaitu:
1. Faktor Biaya
Sebelum menetapkan tarif, rumah sakit terlebih dahulu mengetahui
biaya yang telah dikeluarkan rumah sakit. Dengan data
biaya-biaya tersebut rumah sakit dapat mengetahui gambaran mengenai
biaya yang akan dikeluarkan untuk kegiatan selanjutnya. Hal ini juga
memberikan gambaran berapa besarnya tarif yang akan ditetapkan oleh
Rumah Sakit Santo Yusup Boro.
2. Faktor Keadaan Sosial Masyarakat
Rumah Sakit Santo Yusup Boro juga mempertimbangkan situasi dan
kondisi masyarakat setempat terutama dengan melihat keadaan
ekonomi masyarakatnya. Keadaan sekitar rumah sakit yang
kebanyakan adalah kalangan menengah ke bawah menyebabkan tarif
yang ditetapkan oleh rumah sakit tidak terlalu tinggi sehingga dapat
dijangkau oleh masyarakat.
3. Faktor Fasilitas
Masing – masing kelas memiliki fasilitas yang berbeda – beda disesuaikan dengan tingkatannya, misalnya untuk kelas VIP fasilitas
yang diberikan berupa kamar mandi dalam, televisi, lemari es, AC, 1
set kursi tamu, almari, meja dan tempat tidur 1 orang sekamar. Kelas I
fasilitas yang diberikan berupa kamar mandi dalam, kipas angin, 1 set
kursi tamu, almari, meja dan tempat tidur 3 orang sekamar. Perbedaan
fasilitas yang diberikan menyebabkan besarnya tarif yang dibebankan
ke masing-masing kelas itupun berbeda.
4. Faktor Tarif Rumah Sakit Sejenis
Selain ketiga faktor tersebut, Rumah Sakit Santo Yusup Boro juga
menetapkan tarifnya dengan melihat tarif rumah sakit sejenis. Hal ini
berguna untuk menyelaraskan tarif antara rumah sakit dan sebagai
bahan pertimbangan penentuan tarif yang akan ditetapkan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis di Rumah Sakit
Santo Yusup Boro, diperoleh keterangan bahwa dalam menentukan tarif
kamar rawat inap Rumah Sakit Santo Yusup Boro biasanya memperhitungkan
jumlah hari pasien tinggal di rumah sakit dan biaya jasa yang telah ditentukan
merupakan suatu standar dalam penggunaan kamar rawat inap untuk masing -
masing kelas tanpa mempertimbangkan hal lain yang berkaitan dengan kamar
rawat inap. Misalnya, membebankan biaya kebersihan, biaya laundry atau
biaya konsumsi. Diperoleh keterangan pula bahwa operasional rumah sakit
masih tetap bisa berjalan tidak dipungkiri dari adanya peran serta para donatur
yang mendukung keberlangsungan dan perkembangan Rumah Sakit Santo
Yusup Boro. Rumah Sakit Santo Yusup Boro juga menerapkan subsidi silang
dikemukakan oleh karyawan yang menangani bidang keuangan di Rumah
Sakit Santo Yusup Boro. Namun, pihak rumah sakit tidak menjelaskan secara
rinci berapa besar laba yang diperoleh atau ditargetkan di tiap periodenya.
Penentuan besarnya tarif jasa kamar rawat inap rumah sakit yang dibebankan
kepada masyarakat didasarkan pada pelayanan sosial dan kemampuan
ekonomi dari pasien itu sendiri. Rumah Sakit Santo Yusup Boro dalam
penentuan tarif barunya mempunyai suatu presentase tertentu yaitu 3% dari
tarif lama. Adapun langkah-langkah penentuan tarif jasa kamar rawat inap di
Rumah Sakit Santo Yusup Boro adalah sebagai berikut:
1. Menghitung biaya yang diberikankan kepada pasien rawat inap kemudian
membagi dengan berapa hari pasien dirawat.
2. Setelah melakukan perhitungan biaya, Rumah Sakit Santo Yusup Boro
membuat laporan biaya yang akan diserahkan ke Yayasan Santo Yusup
Data biaya yang dibebankan Rumah Sakit Santo Yusup Boro dapat
dilihat pada tabel V.1 berikut ini:
Tabel V.1
Biaya – biaya yang dikeluarkan Rumah Sakit Santo Yusup Boro Tahun 2013
No. Keterangan Jumlah Biaya (Rp) 1 Biaya gaji 23.530.944,00 2 Biaya listrik dan air 5.980.300,00 3 Biaya kebersihan 547.126,00 4 Biaya depresiasi a. Bangunan 537.500,00 b. Inventaris 1.289.480,00 5 Biaya laundry 560.500,00 6 Biaya konsumsi 4.395.550,00 7 Biaya administrasi 898.400,00 Total 37.739.800,00 Sumber: Rumah Sakit Santo Yusup Boro
Untuk lebih jelasnya penulis menyajikan daftar tarif jasa kamar
rawat inap Rumah Sakit Santo Yusup Boro dalam tabel V.2 berikut ini:
Tabel V.2
Tarif Jasa Kamar Rawat Inap Rumah Sakit Santo Yusup Boro
Tahun 2013
No. Kelas Tarif (Rp) 1 VIP 240.000,00 2 I 145.000,00 Sumber: Rumah Sakit Santo Yusup Boro
Di bawah ini merupakan tabel yang menunjukkan berapa besar
tingkat hunian kamar rawai inap di Rumah Sakit Santo Yusup Boro pada
tahun 2013, yang merupakan salah satu bagian dalam menentukan tarif
sewa kamar dapat dilihat dari tabel V.3 di bawah ini:
Tabel V.3 Jumlah Hari Hunian Rumah Sakit Santo Yusup Boro
Tahun 2013
Bulan VIP Kelas I Total Januari 3 15 18 Februari 7 14 21 Maret 9 12 21 April - 9 9 Mei 4 6 10 Juni 3 9 12 Juli 6 9 15 Agustus 14 29 43 September 6 12 18 Oktober 9 15 24 November 3 12 15 Desember 4 12 16 Total 70 152 222 Sumber:Rumah Sakit Santo Yusup Boro
Pada rumah sakit Santo Yusup Boro, perhitungan alokasi pada beban
operasional yang terjadi selama satu periode dipisahkan berdasarkan dasar
alokasinya. Dalam departemen pembantu, dasar alokasi yang dipakai
didasarkan pada jumlah hunian dalam satu periode tersebut. Namun dalam
biaya operasional yang bersifat tetap seperti, biaya gaji, kebersihan, dan
depresiasi digunakan dasar persentase yang telah dilakukan manajemen
Di bawah ini adalah tabel yang menyajikan biaya operasional dan
dasar alokasi Rumah Sakit Santo Yusup Boro.
Tabel V.4
Dasar Alokasi Masing-Masing Biaya Rumah Sakit Santo Yusup Boro
Tahun 2013
Biaya Dasar Alokasi
1.Biaya tetap:
a. Biaya gaji Jumlah Perawat
b. Biaya listrik dan air Hari Hunian
c. Biaya kebersihan Luas Lantai (m2)
d. Biaya depresiasi:
1) Bangunan Luas lantai (m2)
2) Inventaris Hari hunian
2.Biaya variabel:
Biaya listrik dan air Hari Hunian
Biaya laundry Hari Hunian
Biaya konsumsi Hari Hunian
Biaya administrasi Hari Hunian
B. Perbandingan Komponen Penentuan Tarif Jasa Kamar Rawat Inap
Untuk pembahasan masalah yang ada penulis akan melakukan
penentuan tarif kamar dengan menggunakan metode time and material
pricing. Dengan menerapkan metode tersebut, penghitungan unit cost atau
biaya operasional per hari untuk masing-masing kamar Rumah Sakit Santo
Yusup Boro mendapatkan gambaran keseluruhan biaya operasional baik yang
bersifat tetap maupun variabel yang terserap dalam tiap kamar per harinya.
Hasil penghitungan unit cost atau biaya operasional per kamar tiap hari dapat
dijadikan dasar penetapan tarif bagi rumah sakit Santo Yusup Boro dengan
tambahan tingkat keuntungan tertentu yang diharapkan dapat dicapai.
Rumah Sakit Santo Yusup Boro dalam tiap periodenya menyusun
laporan laba rugi dengan membandingkan total pendapatan dengan total biaya
operasional untuk keperluan analisis keuntungan per kamar dalam tiap
harinya. Rumah sakit Santo Yusup Boro menentukan biaya operasional tiap
tipe kamar per harinya berdasarkan hasil dengan perbandingan tahun lalu.
Penggunaan dasar perbandingan biaya operasional dan perbandingan dengan
persaingan sejenis menghasilkan alokasi biaya operasional yang kurang tepat
1. Penentuan Biaya Langsung dan Tidak Langsung
a. Biaya Langsung
Biaya langsung adalah biaya yang dipengaruhi langsung oleh
volume penjualan jasa. Berikut adalah jumlah unit cost pada kamar
rawat inap rumah sakit Santo Yusup Boro:
1) Biaya Gaji
Di rumah sakit Santo Yusup Boro yang termasuk biaya gaji
yaitu biaya gaji perawat, sedangkan biaya kunjungan dokter di
luar perhitungan unit cost kamar rawat inap RS. Biaya gaji
merupakan biaya tetap yang mempunyai hubungan tidak
langsung dengan aktivitas pengelolaan kamar.