• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap karyawan PT. Indosat Tbk tahun 2011, dapat diambil kesimpulan, yaitu :

1. Sebagian besar karyawan baik yang bekerja di dalam maupun di luar gedung memiliki tingkat konsumsi kalsium yang lebih rendah daripada AKG.

2. Pada hari kerja, sebagian besar karyawan yang bekerja di dalam gedung memiliki aktivitas ringan, sedangkan karyawan yang bekerja di luar gedung memiliki aktivitas fisik sedang. Pada hari libur, aktivitas fisik kayawan bervariasi dari aktivitas ringan hingga berat.

3. Terdapat perbedaan rata-rata resiko osteoporosis antara karyawan yang bekerja di dalam dan di luar gedung. Hal ini berarti karyawan yang bekerja di dalam gedung lebih berisiko menderita osteoporosis daripada karyawan yang bekerja di luar gedung.

6.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, kepada karyawan PT. Indosat Tbk disarankan beberapa hal berikut :

1. Supaya lebih banyak beraktivitas terutama kepada karyawan yang bekerja di dalam gedung untuk meningkatkan kepadatan tulang (misalnya : berjalan di pagi hari sebelum berangkat kerja, lebih sering menggunakan tangga), dan untuk semua karyawan di hari libur agar melakukan olahraga (misalnya : berjalan,

berlari, atau bersepeda) dan lebih baik lagi bila dilakukan di bawah matahari pagi untuk peningkatan kepadatan tulang.

2. Untuk memenuhi kebutuhan kalsium per hari, disarankan kepada kantin perusahaan agar memenuhi kebutuhan kalsium karyawan dengan lebih sering menyediakan makanan sumber kalsium.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita, 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Anderson, 2004. Minerals. Dalam Mahan K & Stump SE (Eds.), Food, Nutrition and Diet Therapy 11th ed. (hlm. 120-163). Saunders, Pennsylvania.

AKG, 2004. 2011.

Anonim, 2007. Struktur dan Penyakit Tulang.

2010.

Ariesi, W, 2007. Kalsium.

Ariswan, 2010. Hubungan Kalsium dan Kepadatan Tulang.

http://www.co.cc/2010/04/hubungan-kalsium-dan-kepadatan- tulang.html, 5 Januari 2011.

Cosman Felicia, 2009. Osteoporosis: Panduan Lengkap agar Tulang Anda Tetap Sehat. Solo: Bintang Pustaka.

Dalimartha, S, 2002. Resep Tumbuhan Obat Untuk Penderita Osteoporosis. Penebar Swadaya. Jakarta.

Deluca, HF, 2004. Overview of General Phsysiologic Features and Functions of Vitamin D. Am J Clin Nutr.

Depkes R.I., 2008. Pedoman Pengendalian Osteoporosis, Jakarta.

Feskanich, D, 1997. Milk, Dietary Calcium, and Bone Fractures in Women: A 12- Year Prospective Study. American Journal of Public Health. Vol. 87/No. 6.

Fox-Spencer, R, dan Brown, P, 2007. Osteoporosis. Erlangga. Jakarta.

Gueguen, L, Pointillart, A, 2000. The Bioavaibility of Dietary Calcium. J Am Coll Nutr.

Granner KD. 1993. Hormones the regulate calcium metabolism. In Murray RK, Granner KD, Mayers AP (eds). Victor Rodwell, review of biochemistry, 2e ed. Stamford: Appleton & Lange : 539 - 46. Groff J.L. and Gropper S.S. 2000. Advanced Nutrition and Human

Metabolism. United State: Wadsworth Thomson Leaming : 526 - 531.

Harding, DSM, 2006. Calcium

15 Januari 2011.

Hartono, M, 2001. Mencegah dan Mengatasi Osteoporosis. Puspa Swara. Jakarta. Hasibuan, SP, Malayu, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.

Jakarta: Bumi Aksara.

Heaney, R.P., 2000. Calcium, Dairy Products and Osteoporosis. Journal of the American College of Nutrition, 19(2): 83S–99S.

Henrich, J. 2003. Calcium and Your Bones. World ide Web :

Hildebolt, CS, 1996. Osteoporosis and Oral Bone Loss. Dentomaxillofacial

Radiology.

Holick, MF, 2006. Resurrection of vitamin D deficiency and rickets. J Clin Invest. IOM, 1997. Dietary Reference Intakes for Ca, Phosphorus, Magnesium, Vitamin

D, Fluoride. National Academy Press, Washington.

Julianty, P, 1995. Validasi Indeks Kesegaran Jasmani Modul Susenas 1995 pada Kelompok Umur 20-39 Tahun. Mayo Clin Pro.

Kartasapoetra, G, dan Marsetyo, 2008. Ilmu Gizi (Korelasi Gizi, Kesehatan, dan Produktivitas Kerja), Cetakan Keenam. PT. Rineka Cipta, Jakarta. Kosnayani, SA, 2007. Hubungan Asupan Kalsium, Aktivitas Fisik, Paritas,

Indeks Massa Tubuh dan Kepadatan Tulang pada Wanita Pascamenopause. Tesis Magister Gizi Masyarakat UNDIP.

Kristanti, CM, 2002. Kondisi Fisik Kurang Gerak dan Instrumen Pengukuran. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Vol. XII/No. 1.

Lane, N, 2001. Lebih Lengkap Tentang Osteoporosis (Rapuh Tulang). PT. Rajagrafindo. Jakarta.

Ludington, A, dan Diehl, H, 2002. Hidup yang Dinamis. Indonesia Publishing House.

Mann J & Truswell AS, 2002. Essential of Human Nutrition. Oxford University Press, New York.

Marsetyo, H, dan Kartasapoetra, G, 1991. Ilmu Gizi (Korelasi Gizi, Kesehatan dan Produktivitas Kerja). Rineka Cipta. Jakarta.

Meikawati dkk, 2009. Faktor yang Berhubungan dengan Kepadatan Tulang Remaja. Tesis Magister Gizi Masyarakat UNDIP.

Mussolino, EM, dkk, 2001. Jogging and Bone Mineral Density in Men: Results From NHANES III. American Journal of Public Health. Vol. 91/No. 7.

Notoatmodjo, S, 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Nurwahyuni, Desi, 2009. Hubungan Antara Asupan Kalsium, Aktivitas Fisik dan Frekuensi Konsumsi Teh dengan Kepadatan Tulang pada Wanita Pasca Menopause. Artikel Penelitian FK-UNDIP.

Pho, K, 2004. Calcium in Diet.

Prihatini, S. 2010. Faktor Determinan Risiko Osteoporosis di Tiga Provinsi di Indonesia. Media Litbang Kesehatan Vol XX/ No. 2.

Rahmawati, DI, 2006. Hubungan Pola Konsumsi Susu dan Makanan Berkalsium Tinggi dengan Risiko Osteoporosis pada Mahasiswa. Tesis FKM- UNAIR.

Seya, IP, 2010. Kalsium.

Desember 2010.

Soroko, S, 1994. Lifetime Milk Consumption and Bone Mineral Density in Older Women. American Journal of Public Health. Vol. 84/No. 8.

South paul J.E, 2001. Osteoporosis;part 1,Evaluation and assessment. American Journal of Public Health. Vol. 83/No. 1.

Sumarianto dan Nurhaida, 1985. Kamus Kedokteran. Cetakan pertama, Ade Putra, Jakarta.

Supariasa dkk, 2002. Penilaian Status Gizi. Cetakan pertama, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Supriyati, 2002. Osteoporosis dan Kehilangan Tulang di Rongga Mulut. Skripsi FKG-USU.

Suryono dkk, 2007. Pengaruh Pemberian Susu Terhadap Kadar Kalsium Darah dan Kepadatan Tulang Remaja Pria. Media Gizi & Keluarga. Vol. 1/No. 63-70, Bogor.

Syafiq, A, dkk, 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Rajawali Pers. Jakarta. Tagliaferri, M, Isaac, C, Deby, T, 2007. The New Menopause Book. PT Indeks.

Jakarta.

Tarwotjo, SC, 1998. Dasar-Dasar Gizi Kuliner. PT Gramedia Widiasarana. Jakarta. Waluyo, S, 2009. 100 Question & Answers : Osteoporosis. PT Elex Media

Komputindo. Jakarta.

Wiseman G, 2002. Nutrition and Health. Taylor & Francis, London.

Zega, LS, 2007. Tinjauan Faktor Resiko Terjadinya Osteoporosis Pada Staf Pengajar dan Staf Pegawai Wanita di Lingkungan Universitas Sumatera Utara. Skripsi FKM-USU.

Zhang, J, dkk, 1992. Moderate Physical Activity and Bone Density among Perimenopausal Women. American Journal of Public Health. Vol. 82/No. 5.

KUISIONER PENELITIAN

GAMBARAN KONSUMSI KALSIUM DAN AKTIVITAS FISIK

SERTA KEPADATAN TULANG PADA KARYAWAN

PT. INDOSAT Tbk.

Nama responden : Usia : ... tahun Jenis kelamin :

P

L Agama : Suku :

Lama bekerja : ... tahun

Bagian pekerjaan :

Di dalam gedung

Di luar gedung Hasil test kepadatan tulang :

PERTANYAAN

1. Apakah Anda sering terpapar

sinar matahari pagi?

Ya

Tidak 2. Alat transportasi apa yang

Anda gunakan ke kantor?

Mobil

Sepeda motor

Mobil, sesekali sepeda motor

Angkutan umum 3. Alat transportasi apa yang

Anda gunakan untuk bekerja ke lapangan?

Mobil

Sepeda motor 4. Apakah Anda sering

menggunakan tangga?

Ya

Tidak 5. Seberapa sering Anda

berolahraga?

Setiap hari

3 x seminggu

1 x seminggu

Tidak tentu 6. Apakah ada riwayat

osteoporosis dalam keluarga Anda?

Ya

Tidak 7. Apakah Anda pernah

mengalami patah tulang karena terjatuh atau sebab yang lainnya?

8. Apakah Anda sering minum

soft drink?

Ya

Tidak

9. Apakah Anda merokok?

Ya

Tidak

Khusus, jika Anda wanita jawab pertanyaan berikut ini 1. Apakah Anda sudah

menopause?

Ya

Tidak

2. Apakah haid Anda teratur?

Ya

Tidak

FORMULIR FOOD RECALL Waktu

Makan

Nama Makanan

Bahan Makanan

Jenis Banyaknya Zat gizi

URT gr Kalsium

Pagi

Siang

Selingan

FOOD FREKUENSI

Nama Bahan Frekuensi Konsumsi

Makanan Setiap hari 4-6x / minggu 1-3x / minggu < 1x seminggu Tidak pernah Susu sapi Keju Susu kalsium Yogurt Teri kering Sarden kaleng (dengan tulang) Cumi-cumi Telur ayam Brokoli Daun pepaya Buncis Bayam Sawi Kacang tanah Kacang panjang Susu kedelai Tempe Tahu Jeruk Pepaya

RECALL AKTIVITAS FISIK

Waktu Hari kerja Hari libur

Pagi

Siang

Malam

Waktu Keterpaparan Sinar Matahari Hari kerja : jam

Frequencies

um ur karyawa n yang bekerja di dala m gedung

9 30.0 30.0 30.0 10 33.3 33.3 63.3 11 36.7 36.7 100.0 30 100.0 100.0 < 30 tahun 30-40 tahun > 40 tahun Total Valid

Frequency Percent Valid P erc ent

Cumulative Percent

um ur karyawa n yang bekerja di luar ge dung

4 14.8 14.8 14.8 8 29.6 29.6 44.4 15 55.6 55.6 100.0 27 100.0 100.0 < 30 tahun 30-40 tahun > 40 tahun Total Valid

Frequency Percent Valid P erc ent

Cumulative Percent

jenis kelamin yang bekerja di dalam gedung

12 40.0 40.0 40.0 18 60.0 60.0 100.0 30 100.0 100.0 laki-laki perempuan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

jenis kelamin karyawan yang bekerja di luar gedung

17 63.0 63.0 63.0 10 37.0 37.0 100.0 27 100.0 100.0 laki-laki perempuan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Kuantitas kalsium karyawan yang bekerja di dalam gedung

29 96.7 96.7 96.7 1 3.3 3.3 100.0 30 100.0 100.0 < AKG >= AKG Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Kuantitas kalisum karyawan yang bekerja di luar gedung 25 92.6 92.6 92.6 2 7.4 7.4 100.0 27 100.0 100.0 < AKG >= AKG Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

ke cukupa n ka lsium yang dikonsum si se sua i DKGA karyaw an yang be kerja di da lam gedung

1 3.3 3.3 3.3 29 96.7 96.7 100.0 30 100.0 100.0 80-99 < 70 Total Valid

Frequency Percent Valid P erc ent

Cumulative Percent

kecukupan kalsium yang dikonsumsi sesuai DKGA karyawan yang bekerja di luar gedung

3 11.1 11.1 11.1 1 3.7 3.7 14.8 1 3.7 3.7 18.5 22 81.5 81.5 100.0 27 100.0 100.0 >= 100 80-99 70-80 < 70 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

aktivitas kerja karyawan yang bekerja di dalam gedung

2 6.7 6.7 6.7 28 93.3 93.3 100.0 30 100.0 100.0 sedang ringan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

aktivitas kerja karyawan yang bekerja di luar gedung

22 81.5 81.5 81.5 5 18.5 18.5 100.0 27 100.0 100.0 sedang ringan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

aktivitas l ibur ka ryaw an yang be kerja di da lam gedung 3 10.0 10.0 10.0 14 46.7 46.7 56.7 13 43.3 43.3 100.0 30 100.0 100.0 berat sedang ringan Total Valid

Frequency Percent Valid P erc ent

Cumulative Percent

aktivitas l ibur ka ryaw an yang be kerja di lua r gedung

3 11.1 11.1 11.1 15 55.6 55.6 66.7 9 33.3 33.3 100.0 27 100.0 100.0 berat sedang ringan Total Valid

Frequency Percent Valid P erc ent

Cumulative Percent

resiko osteoporosis karyawan yang bekerja di dalam gedung

1 3.3 3.3 3.3 29 96.7 96.7 100.0 30 100.0 100.0 rendah sedang Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

resiko osteoporosis karyawan yang bekerja di luar gedung

24 88.9 88.9 88.9 3 11.1 11.1 100.0 27 100.0 100.0 rendah sedang Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Crosstabs karyawan yang bekerja di dalam gedung

Ca se P rocessing Sum ma ry 30 100.0% 0 .0% 30 100.0% 30 100.0% 0 .0% 30 100.0% 30 100.0% 0 .0% 30 100.0% res ikoosteoporosis * kalsium3k res ikoosteoporosis * ak tivitaskerja res ikoosteoporosis * ak tivitaslibur

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

re sikooste oporosi s * kalsi um3k Crosstabulati on

Count

1 28 29

0 1 1

1 29 30

res iko sedang res iko rendah res ikoosteoporosis

Total

>= AK G < A KG kalsium3k

Total

re sikooste oporosi s * a ktivitaskerj a Crosstabulation

Count

2 27 29

0 1 1

2 28 30

res iko sedang res iko rendah res ikoosteoporosis

Total

sedang ringan

ak tivitaskerja

Total

re sikooste oporosi s * a ktivitaslibur Crosstabulation

Count

3 14 12 29

0 0 1 1

3 14 13 30

res iko sedang res iko rendah res ikoosteoporosis

Total

berat sedang ringan

ak tivitaslibur

Crosstabs karyawan di luar gedung

Ca se P rocessing Sum ma ry 27 100.0% 0 .0% 27 100.0% 27 100.0% 0 .0% 27 100.0% 27 100.0% 0 .0% 27 100.0% res ikoosteoporosis * kalsium3k res ikoosteoporosis * ak tivitaskerja res ikoosteoporosis * ak tivitaslibur

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

re sikooste oporosi s * kalsi um3k Crosstabulati on

Count

1 2 3

1 23 24

2 25 27

res iko sedang res iko rendah res ikoosteoporosis

Total

>= AK G < A KG kalsium3k

Total

re sikooste oporosi s * a ktivitaskerj a Crosstabulation

Count

3 0 3

19 5 24

22 5 27

res iko sedang res iko rendah res ikoosteoporosis

Total

sedang ringan

ak tivitaskerja

Total

re sikooste oporosi s * a ktivitaslibur Crosstabulation

Count

0 1 2 3

3 14 7 24

3 15 9 27

res iko sedang res iko rendah res ikoosteoporosis

Total

berat sedang ringan

ak tivitaslibur

NPar Tests dalam

NPar Tests luar

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

30 -1.430 .4036 .193 .110 -.193 1.057 .214 N Mean Std. Deviation Normal Parametersa,b

Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z As ymp. Sig. (2-tailed)

res ikooste oporos isk

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

27 -.111 .8824 .110 .110 -.108 .570 .901 N Mean Std. Deviation Normal Parametersa,b

Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z As ymp. Sig. (2-tailed)

res ikooste oporos isk

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.

T-Test

Group Statistics 30 -1.430 .4036 .0737 27 -.111 .8824 .1698 bekerjak dalam luar res ikoosteoporosisk N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Independent Samples Test

19.607 .000 -7.379 55 .000 -1.3189 .1787 -1.6771 -.9607 -7.124 35.579 .000 -1.3189 .1851 -1.6945 -.9433 Equal variances assumed Equal variances not assumed resikoosteoporosisk F Sig.

Levene's Test for Equality of Variances

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

Std. Error

Difference Lower Upper 95% Confidence

Interval of the Difference t-test for Equality of Means

Gambar 1. Responden sedang mengisi kuisioner

Gambar 3. Alat ukur kepadatan tulang densitometer

Gambar 5. Pengukuran kepadatan tulang responden

Dokumen terkait