• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

6. 1. Kesimpulan

Dari uraian-uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dalam penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut.

1. Nilai rata-rata tekanan intraokular pada pasien Poliklinik Reumatologi dan Hematologi di RSUP. H. Adam Malik Medan tahun 2014 yang mendapat terapi kortikosteroid adalah dalam batas normal (10-21mmHg).

2. Rata-rata waktu penggunaan kortikosteroid pasien Poliklinik Reumatologi dan Hematologi di RSUP. H. Adam Malik Medan tahun 2014 adalah <1 tahun, dengan waktu minimal sebesar 3 bulan dan maksimal sebesar 24 bulan.

3. Rata-rata usia pada pasien Poliklinik Reumatologi dan Hematologi di RSUP. H. Adam Malik Medan tahun 2014 yang mendapat terapi kortikosteroid adalah kelompok lansia awal (46-59 tahun), dengan sampel termuda berusia 18 tahun dan sampel tertua berusia 69 tahun.

4. Rata-rata tekanan darah pada pasien Poliklinik Reumatologi dan Hematologi di RSUP. H. Adam Malik Medan tahun 2014 yang mendapat terapi kortikosteroid adalah kelompok pre-hipertensi (120-139/80-89 mmHg).

5. Mayoritas pasien Poliklinik Reumatologi dan Hematologi di RSUP. H. Adam Malik Medan tahun 2014 yang mendapat terapi kortikosteroid adalah berjenis kelamin perempuan (73%).

6.2. Saran

Dari seluruh proses penelitian yang telah dijalani oleh penulis dalam menyelesaikan penelitian ini, maka dapat diungkapkan beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dalam penelitian ini. Adapun saran tersebut, yaitu:

1. Kepada RSUP. H. Adam Malik Medan agar tetap mempertahankan pemberian kualitas pelayanan kesehatan.

2. Kepada praktisi medis (dokter) agar melakukan edukasi dini kepada pasien yang mendapat terapi kortikosteroid untuk memeriksakan matanya ke Poliklinik Mata.

3. Jika didapatkan nilai tekanan intraokular pasien tinggi, dapat diberikan edukasi kepada pasien untuk secara rutin memeriksakan matanya ke Poliklinik Mata. 4. Kepada peneliti selanjutnya, perlu dilaksanakan penelitian yang lebih dalam

DAFTAR PUSTAKA

Abdulmutalib, H. B., Abdulla F. Owayed, Zeinat M. Hijazi, Esmail A. E.,

Adel M. A., 2005. Cataract And Ocular Hypertension In Children On Inhaled Corticosteroid Therapy. Department of Surgery, Ophthalmology Division, Faculty of Medicine, Kuwait University.

Ali, Naila, Syed Ali Wajid, Nasir Saeed, Muhammad Daud Khan, 2007.

The Relative Frequency and Risk Factors of Primary Open Angle Glaucoma and Angle Closure Glaucoma.J Ophthalmol (23).

American College of Rheumatology (ACR), 2010. Osteoarthritis. Available from:

http://www.rheumatology.org/practice/clinical/patients/diseases_and_conditio ns/osteoarthritis.asp [Accessed 25 Mei 2014].

American Health Association (AHA), 2013. Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. National Institute of Health, United States. Available from:

http://phpa.dhmh.maryland.gov/hdsp/2014%20Symposium%20Presentations/ Shawn%20Robinson-JNC8.pdf [Accessed 2 Juni 2014].

American Optometric Association (AOA), 2014. Questions and Answer about Intraocular Pressure. National Institute of Health, United States.

Benner, Jeffrey D., John W. Butler, Lynda Welch, 2005. Low-Dose Intravitreal Triamcinolone Lowers Incidence Of Steroid-Induced Glaucoma. Ophthalmology Times, ProQuest.

Brito, Pedro Nuno, Sergio Estrela Silva, Jose Silva Cotta, Fernando Falcao-Reis, 2012. Severe ocular hypertension secondary to systemic corticosteroid treatment in a child with nephrotic syndrome. Clin Opthalmol: 1675-1679.

Butcher, Jeremy M, Austin, Michael, McGalliard, James, Bourke, Robert D, 1994. Bilateral cataracts and glaucoma induced by long term use of steroid eye drops. British Medical Journal, International Edition.

Chrousos, George P, 2010. Adrenokortikosteroid dan Antagonis Adrenokortikal. Dalam: Katzung, Betram G., 2010. Farmakologi Dasar dan Klinik. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta: 655-657,661-662.

Cohen, A., 2011. Steroid Induced Glaucoma, Glaucoma - Basic and Clinical Concepts. Western Galilee Hospital, Department of Ophthalmology, Israel.

Available from:

http://www.intechopen.com/books/glaucoma-basic-and-clinical- concepts/steroid-induced-glaucoma [Accessed 23 November 2014].

Dada, T, Nair S, Dhawan M., 2009. Steroid-Induced Glaukoma. India. Dalam: Wahyuni, Andi Sri, 2012. Hubungan antara Terapi Kortikosteroid dengan Kejadian Glaucoma pada Anak dengan Sindroma Nefrotik. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI), 2009. Kategori Umur. Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Direktorat Promosi Kesehatan. Available from :

http://www.scribd.com/doc/151484440/Kategori-Umur-Menurut-Depkes-RI [Accessed 3 Juni 2014].

Furst, Daniel E, Robert W. U., 2010. Obat Anti Inflamasi Non Steroid, Obat

Antireumatik Pemodifikasi Penyakit, Analgesik Non Opioid, dan Obat yang Digunakan pada Gout. Dalam: Katzung, Betram G., 2010. Farmakologi Dasar dan Klinik. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta: 590, 594.

Garg, Pragati, Laxmi Singh, Rubie Malhotra, Mona Lisa, 2014. A Study on Systemic Risk Factors for Primary Open Angle Glaucoma. Department of Ophthalmology, Lucknow Medical College.

Gaston H., Absolon MJ, Thurtle OA, Sattar MA., 1983. Steroid Responsiveness in Connective Tissue Diseases. Br J Ophthalmol: 487–490.

Godel V., Feiler-Ofry V., Stein R., 1972. Systemic steroids and ocular fluid

dynamics. Acta Ophthalmol: 655. In: Sihota, R., VL. Konkal, T. Dada, HC. Agarwal, R. Singh, 2008. Prospective, Long-Term Evaluation Of Steroid- Induced Glaucoma. Department of Biostatistics, All India Institute of Medical Sciences, New Delhi, India.

Harris A., Rechtman E., Siesky B., Cuypers CJ., Mc. Cranorl, Garzozi HJ., 2005. The role of the optic nerve blood flow in the pathogenesis of glaucoma. Ophthalmol Clin N Am 18: 345-353.

Irastorza, Guillermo Ruiz, Alvaro Danza, Munther Khamashta, 2012.

Glucocorticoid use and abuse in SLE. Department of Internal Medicine, Bizkaia-Spain.

Isbagio, Harry, Yoga I Kasjmir, Bambang Setyohadi, Nyoman Suarjana, 2009. Ilmu Penyakit Dalam: Lupus Eritematosus Sistemik. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta: 2565.

Isyanto, Maria Abdulsalam, 2005. Masalah pada Tata Laksana Anemia Aplastik Didapat. Sari Pediatri, 7 (1): 26-33.

Available from:

http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/7-1-5.pdf [Accessed 9 November 2014].

Jones, Relief III dan Douglas J. R., 2006. Corticosteroid-induced ocular

hypertension and glaucoma: a brief review and update of the literature. Harvard Medical School, Department of Ophthalmology, Massachusetts Eye and Ear Infirmary, Glaucoma Service, Boston, Massachusetts, USA: 163-167.

Available from:

http://www.saeyeinstitute.com/documents/Corticosteroid-OHTN- Glaucoma.pdf [Accessed 23 November 2014].

Kamal, Dodiya S, Aggarwal Somesh V, Bareth Kiran, Shah Nirzari, 2012.

Study of Steroid Induced Rise in Intraocular Pressure Using Non-Contact Tonometer after Cataract Surgery in Camp Patients at P.D.U. Medical College Rajkot, Gujarat. Department of Ophthalmology, PDU Medical College, Rajkot. Available from:

http://njmr.in/uploads/2-2_169-172.pdf [Accessed 23 November 2014].

Kisan, Ravikiran, Swapnali Ravikiran Kisan, Anitha OR., Chandrakala SP., Rajendra S. Koujalagi, 2012. Correlation Between the Intraocular Pressure and the Blood Pressure in Different Age Groups. Journal of Clinical and Diagnostic Research, India.

Marcus, Michael W., Rogier P. H. M. Muskens, Wishal D. Ramdas, Roger C. W. Wolfs, Paulus T. V. M. De Jong, Johannes R. Vingerling, Albert Hofman, Bruno H. C. Stricker, Nomdo M. J., 2012. Corticosteroids and Open-Angle Glaucoma in the Elderly. Ophthalmology Times, ProQuest.

Maxwell, Kirsten Hamilton, 2014. Factors affecting intraocular pressure measurement. Available from:

http://www.optometry.co.uk/uploads/articles/cet2014/mar14_c35741_factors_ affecting_intraocular_pressure_measurement.pdf [Accessed 31 Mei 2014].

Munjal VP., Dhir SP., Jain IS., 1982. Steroid induced glaucoma. Indian J Optahmol: 379–382. In: Sihota, R., VL. Konkal, T. Dada, HC. Agarwal, R. Singh, 2008. Prospective, Long-Term Evaluation Of Steroid-Induced Glaucoma. Department of Biostatistics, All India Institute of Medical Sciences, New Delhi, India.

Nasution, A.R., Sumariyono, 2009. Ilmu Penyakit Dalam: Introduksi Reumatologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta: 2354.

Nemesure B., Hennis A., Wu SY., Leske MC., 2003. Factors Which are Related to The 4 – Year Risk of a High Intraocular Pressure. Arch Ophthalmol: 856-862.

Olonan, Lee Ryan N., Catherine Anne G. Pangilinan, dan Mario M. Yatco, 2009. Steroid-induced cataract and glaucoma in pediatric patients with nephrotic syndrome. Department of Ophthalmology University of Santo Tomas Hospital, Manila, Philippines 34 (2).

Purwanto, Ibnu, 2009. Ilmu Penyakit Dalam: Purpura Trombositopenia Imun. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta: 1165-1166.

Razeghinejad, M. Reza dan L. Jay Katz, 2011. Steroid-Induced Iatrogenic Glaucoma. Department of Ophthalmology, Shiraz University of Medical Sciences, Shiraz, Iran.

Salmon, John F., 2009. Glaucoma.Dalam: Vaughan dan Asbury, 2009. Oftalmologi Umum. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta: 212, 214, 215.

Sastroasmoro, S., Ismael, S., 2013. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis: Pemilihan Subyek Penelitian dan Perkiraan Besar Sampel. Sagung Seto Ed.4.

Setyoboedi, Bagus, IDG Ugrasena, 2004. Purpura Trombositopenik Idiopatika pada Anak (Patofisiologi, Tatalaksana serta Kontroversinya). Sari Pediatri 6 (1): 16-22. Available from:

http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/6-1-3.pdf [Accessed 9 November 2014].

Sheraj, J., Doina Nitescu, 2012. Ocular Manifestation in Connective Tissue Disease. Colentina Clinical Hospital, Internal Medicine Clinic, Bucharest.

Sherwood, Lauralee, 2011. Fisiologi Manusia: Pembuluh Darah dan Tekanan Darah. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta: 373.

Sihota, R., VL. Konkal, T. Dada, HC. Agarwal, R. Singh, 2008. Prospective, Long- Term Evaluation Of Steroid-Induced Glaucoma. Department of Biostatistics, All India Institute of Medical Sciences, New Delhi, India.

Soeroso, Joewono, Harry Isbagio, Handono Kalim, Rawan Broto, Riardi Pramudiyo, 2009. Ilmu Penyakit Dalam: Osteoartritis. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta: 2538.

Soo, Mh., Chow S.K., Tan C.T., 2011. The spectrum of ocular involvement in

patients with a systemic lupus erythematosus without ocular symptoms. Department of Ophthalmology, University Kuala Lampur, Malaysia.

Stamper RL, Lieberman MF, Drake MV., 1999. Becker-Shaffer’s diagnosis and therapy of the glaucomas. 7th ed. Saint Louis. Mosby Co: 65-79. In: Santosa, Wignyo, 2005. Perbandingan antara Pre-treatment Rokuronium-Suksinilkolin dengan Rokuronium terhadap tekanan intraokular. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.

Syarif A., Ari E., Arini S., Armen M., Azalia A., Bahroelim B., 2008. Farmakologi dan Terapi. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. Dalam: Leliana, Vidya, 2012. Hubungan antara Terapi Kortikosteroid dengan Kejadian Katarak pada Anak dengan Sindrom Nefrotik. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.

Varma, Rohit, Mei Ying-Lai, Brian A. Francis, Betsy Bao-Thu Nguyen, Jennifer Deneen, M. Roy Wilson, Stanley P. Azen, 2004. Prevalence of Open-Angle Glaucoma and Ocular Hypertension in Latinos. American Academy of Ophthalmology, Los Angeles, California: 1439-1448.

Widjanarko, Abidin, Aru W. Sudoyo, Hans Salonder, 2009. Ilmu Penyakit Dalam: Anemia Aplastik. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta: 1116-1117.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Yossy Nia Bellina.

Tempat/Tanggal Lahir : Tanjungpinang, 10 November 1992. Agama : Islam.

Alamat : Jl. dr. Sumarsono No.18, Medan. Riwayat Pendidikan : 1. SD Negeri 003 Tanjungpinang.

2. SMP Negeri 1 Tanjungpinang. 3. SMA Negeri 1 Tanjungpinang.

Riwayat Organisasi : 1. Anggota Divisi Keuangan SCORE PEMA FK USU 2012-2014.

2. Anggota Departemen Pendidikan dan Penelitian PEMA FK USU 2012-2013.

Lembar Penjelasan untuk Penelitian

Gambaran Tekanan Intraokular pada Pasien yang Mendapat Terapi Kortikosteroid di Poliklinik Reumatologi dan Hematologi RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2014

Saya, Yossy Nia Bellina, mahasiswi semester VII Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara saat ini sedang melakukan penelitian dengan judul Gambaran Tekanan Intraokular pada Pasien yang Mendapat Terapi Kortikosteroid di Poliklinik Reumatologi dan Hematologi RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2014

Tekanan intraokular (TIO) adalah tekanan cairan di dalam mata dimana nilai normalnya adalah 10-21 mmHg. Seperti yang Bapak/Ibu/Sdr/i ketahui banyak penelitian yang menyebutkan bahwa penggunaan kortikosteroid dapat menyebabkan hipertensi okular. Hipertensi okular ini, kalau dibiarkan terus-menerus dapat menyebabkan gangguan penglihatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa nilai tekanan intraokular Bapak/Ibu/Sdr/I yang mendapat terapi kortikosteroid. Pada penelitian ini, nilai tekanan intraokular dapat diketahui dengan cara Bapak/Ibu/Sdr/i diperiksa tekanan intraokularnya oleh dokter spesialis mata di Poliklinik Mata RSUP H. Adam Malik Medan. Kemudian saya akan memberikan informasi mengenai nilai tekanan intraokular Bapak/Ibu/Sdr/i. Setiap data yang didapat dan nilai tekanan intraokular Bapak/Ibu/Sdr/i tidak akan disebarluaskan dan dijamin kerahasiaannya dan hanya akan digunakan untuk tujuan penelitian saja.

Partisipasi Bapak/Ibu/Sdr/i dalam penelitian ini bersifat sukarela dan tanpa paksaan maupun tekanan dari siapapun. Seandainya Bapak/Ibu/Sdr/i menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, maka tidak akan terdapat sanksi apapun.

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini, diharapkan Bapak/Ibu/Sdr/i yang terpilih sebagai sukarelawan dalam penelitian ini, dapat mengisi lembar persetujuan turut serta dalam penelitian yang telah dilampirkan. Terima kasih.

Medan., ...2014

Hormat saya,

Yossy Nia Bellina

Lembar Pernyataan Persetujuan Setelah Penjelasan (Inform Consent) Kesediaan Mengikuti Penelitian

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Umur :

Jenis kelamin :

Alamat :

No.Telp/Hp :

Setelah mendapat keterangan secara terperinci dan jelas mengenai penelitian Gambaran Tekanan Intraokular pada Pasien yang Mendapat Terapi Kortikosteroid di Poliklinik Reumatologi dan Hematologi RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2014 dan setelah mendapat kesempatan tanya jawab dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian tersebut, maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia untuk ikut serta di dalam penelitian ini.

Medan, ………..2014 Yang menyatakan,

Data Responden

Nama : __________________________________ Umur : __________________________________ Jenis Kelamin : __________________________________ No.Hp/Telp : __________________________________ Alamat : __________________________________ Diagnosa : __________________________________ Tekanan Darah : __________________________________ Jenis kortikosteroid yang digunakan : __________________________________ Dosis kortikosteroid yang digunakan : __________________________________ Lamanya penggunaan kortikosteroid : __________________________________ Tekanan Intraokular pasien : ___________________________________

MASTER DATA PENELITIAN

No. Kode RM Jenis Kelamin Usia (tahun) TD (mmHg) Diagnosa Jenis Steroid Dosis Steroid (mg/hari) Lama Terapi Steroid (bulan) TIO (mmHg) Dosis Awal Dosis Akhir Mata Kanan Mata Kiri 1. 61.11.00 Laki-Laki 57 120/60 OA Metil Prednisolon 4 4 4 11 14

2. 46.58.04 Perempuan 23 110/70 SLE Metil

Prednisolon 48 24 12 19 23 3. 53.68.08 Perempuan 59 140/90 Anemia Aplastik Metil Prednisolon 4 4 8 17 14 4. 61.99.08 Laki-Laki 22 120/80 Anemia Aplastik Metil Prednisolon 4 4 3 11 13 5. 36.61.09 Perempuan 56 130/80 OA Metil Prednisolon 12 12 8 12 15 6. 62.16.09 Perempuan 36 136/61 OA Metil Prednisolon 8 8 24 15 15 7. 14.71.15 Perempuan 69 155/60 OA Metil Prednisolon 4 4 6 15 15 8. 61.51.15 Laki-Laki 52 123/89 OA Metil Prednisolon 4 4 3 12 13 9.

56.32.20 Perempuan 35 100/60 SLE Metil

Prednisolon 4 4 8 11 14 10. 16.83.22 Perempuan 43 121/74 OA Metil Prednisolon 4 4 3 15 21 11. 67.37.22 Perempuan 36 110/60 Anemia Aplastik Metil Prednisolon 56 56 3 15 15 12. 60.14.23 Laki-Laki 34 193/66 Anemia Aplastik Metil Prednisolon 12 12 3 15 15 13.

61.02.24 Perempuan 39 129/85 SLE Metil

Prednisolon 24 24 3 20 17

14.

62.14.33 Perempuan 46 120/80 SLE Metil

15.

58.45.34 Perempuan 47 119/71 ITP Metil

Prednisolon 48 28 6 17 18

16.

23.44.42 Perempuan 69 140/70 OA Metil

Prednisolon 4 4 12 12 9

17.

55.03.45 Perempuan 19 142/78 ITP Metil

Prednisolon 12 48 12 14 16 18. 40.92.46 Perempuan 58 120/79 OA Metil Prednisolon 4 4 3 12 13 19. 61.63.47 Perempuan 23 105/70 OA Metil Prednisolon 8 8 3 11 13 20. 57.25.56 Perempuan 25 106/63 Anemia Aplastik Metil Prednisolon 4 4 12 13 16 21.

61.41.61 Perempuan 51 108/80 ITP Metil

Prednisolon 12 12 3 24 17 22. 61.99.61 Laki-Laki 46 127/85 Anemia Aplastik Metil Prednisolon 8 8 7 14 14 23. 60.22.64 Perempuan 45 140/80 OA Metil Prednisolon 8 8 3 13 14 24. 61.82.83 Laki-Laki 18 119/79 Anemia Aplastik Metil Prednisolon 8 8 3 11 13 25.

61.59.88 Perempuan 24 129/90 SLE Metil

Prednisolon 48 48 3 18 16

26.

55.05.93 Perempuan 37 160/100 SLE Metil

Prednisolon 12 8 24 14 16

27.

46.22.94 Laki-Laki 30 120/85 ITP Metil

prednisolon 12 4 6 13 14 28. 52.05.96 Laki-Laki 57 140/90 OA Metil Prednisolon 12 12 3 14 16 29. 61.40.97 Perempuan 64 119/75 OA Metil Prednisolon 4 4 6 12 13 30. 52.82.99 Perempuan 46 110/79 Anemia Aplastik Metil Prednisolon 8 8 3 14 15

HASIL OUTPUT

KARAKTERISTIK RESPONDEN

1. Jenis Kelamin

2. Kelompok Usia

4. Kelompok berdasarkan Diagnosa

5. Kelompok berdasarkan Jenis Kortikosteroid

7. Kelompok berdasarkan Lama Penggunaan Kortikosteroid

8. Kelompok berdasarkan Tekanan Intraokular

9. Tabulasi Silang Jenis Kelamin dengan Tekanan Intraokular

14. Tabulasi Silang Lama Penggunaan Kortikosteroid dengan Tekanan Intraokular

Dokumen terkait