• Tidak ada hasil yang ditemukan

commit to user H Komparasi

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan uji analisis data dan pembahasan hasil uji hipotesis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil analisis variansi untuk pengujian hipotesis pertama diperoleh Fa = 8.6132 > Ftabel = 3,92. Ini berarti bahwa ada perbedaan pengaruh antara penggunaan media simulasi komputer dan media laboratorium terhadap kemampuan kognitif fisika siswa pada sub pokok bahasan Gerak Harmonis Sederhana. Pembelajaran fisika dengan menggunakan media simulasi komputer dan media laboratorium mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil uji lanjut anava dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa penggunaan media laboratorium lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media simulasi komputer. 2. Berdasarkan hasil analisis variansi untuk pengujian hipotesis kedua diperoleh

Fb = 7.6700 > Ftabel = 3,92. Ini berarti bahwa ada perbedaan pengaruh antara kemampuan berpikir abstrak tinggi dan rendah terhadap kemampuan kognitif fisika siswa pada sub pokok bahasan Gerak Harmonis Sederhana. Berdasarkan uji komparasi ganda diperoleh hasil bahwa siswa yang memiliki kemampuan berpikir abstrak tinggi memiliki prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan berpikir abstrak rendah.

3. Berdasarkan hasil analisis variansi untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh Fc = 125,4830 > Ftabel = 3,92. Ini berarti bahwa ada perbedaan pengaruh antara kemampuan berpikir konkrit tinggi dan rendah terhadap kemampuan kognitif fisika siswa pada sub pokok bahasan Gerak Harmonis Sederhana. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir konkrit tinggi prestasi belajarnya lebih baik sedangkan siswa yang memiliki kemampuan berpikir konkrit rendah prestasi belajarnya lebih jelek. Hal ini sesuai dengan hasil uji komparasi ganda bahwa siswa yang memiliki kemampuan berpikir konkrit tinggi memiliki prestasi

commit to user

yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan berpikir konkrit rendah.

4. Berdasarkan hasil analisis variansi untuk pengujian hipotesis keempat diperoleh Fab = 4,1024 > Ftabel = 3,92. Ini berarti bahwa ada interaksi antara pengaruh media pembelajaran dan kemampuan berpikir abstrak terhadap kemampuan kognitif fisika siswa pada sub pokok bahasan Gerak Harmonis Sederhana. Berdasarkan uji lanjut anava: (a) interaksi antara media simulasi komputer dan kemampuan berpikir abstrak tinggi lebih besar pengaruhnya terhadap kemampuan kognitif fisika siswa dibandingkan interaksi antara media simulasi komputer dan kemampuan berpikir abstrak rendah, (b) interaksi antara media laboratorium dan kemampuan berpikir abstrak tinggi lebih besar pengaruhnya terhadap kemampuan kognitif fisika siswa dibandingkan interaksi antara media laboratorium dan kemampuan berpikir abstrak rendah, (c) interaksi antara media simulasi komputer dan kemampuan berpikir abstrak tinggi memiliki pengaruh yang sama dengan interaksi media laboratorium dan kemampuan berpikir abstrak tinggi, (d) Interaksi antara media simulasi komputer dan kemampuan berpikir abstrak rendah memiliki pengaruh yang sama dengan interaksi media laboratorium dan kemampuan berpikir abstrak rendah.

5. Berdasarkan hasil analisis variansi untuk pengujian hipotesis kelima diperoleh Fac = 1,4370 < Ftabel = 3,92. Ini berarti bahwa tidak ada interaksi antara pengaruh media pembelajaran dan kemampuan berpikir konkrit terhadap kemampuan kognitif fisika siswa pada sub pokok bahasan Gerak Harmonis Sederhana. Penggunaan media pembelajaran dan kemampuan berpikir konkrit tidak berpengaruh terhadap kemampuan kognitif fisika siswa.

6. Statistik uji untuk pengujian hipotesis keenam diperoleh Fbc = 4,7995 > Ftabel = 3,92. Ini berarti bahwa ada interaksi antara pengaruh kemampuan berpikir abstrak dan kemampuan berpikir konkrit terhadap kemampuan kognitif fisika siswa pada sub pokok bahasan Gerak Harmonis Sederhana” diterima. Berdasarkan hasil uji lanjut anava : (a) siswa yang memiliki kemampuan berpikir abstrak tinggi dan konkrit tinggi kemampuan kognitifnya lebih baik daripada siswa yang memiliki kemampuan berpikir abstrak rendah dan konkrit

commit to user

tinggi, (b) siswa yang memiliki kemampuan berpikir abstrak tinggi dan konkrit tinggi kemampuan kognitifnya lebih baik daripada siswa yang memiliki kemampuan berpikir abstrak tinggi dan konkrit rendah, (c) siswa yang memiliki kemampuan berpikir abstrak tinggi dan konkrit rendah kemampuan kognitifnya lebih baik daripada siswa yang memiliki kemampuan berpikir abstrak rendah dan konkrit rendah, (d) siswa yang memiliki kemampuan berpikir abstrak rendah dan konkrit tinggi kemampuan kognitifnya lebih baik daripada siswa yang memiliki kemampuan berpikir abstrak rendah dan konkrit rendah.

7. Statistik uji untuk pengujian hipotesis ketujuh diperoleh Fabc = 1,6420 < Ftabel = 3,92. Ini berarti bahwa tidak ada interaksi antara antara media pembelajaran, kemampuan berpikir abstrak, dan kemampuan berpikir konkrit terhadap kemampuan kognitif fisika siswa pada sub pokok bahasan Gerak Harmonis Sederhana.

B. Implikasi

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh, penelitian ini memberikan implikasi sebagai berikut:

1. Praktis

Dengan terbuktinya bahwa penggunaan media simulasi komputer atau penggunaan media laboratorium berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, maka pembelajaran fisika dengan menggunakan media simulasi computer dan media laboratorium dapat digunakan pada pembahasan konsep gerak harmonis sederhana. Pembelajaran fisika dengan menggunakan media simulasi computer (laboratorium virtual) dapat dilakukan jika alat-alat di laboratorium nyata jumlahnya tidak mencukupi dan tersedia laboratorium komputer yang memadahi.

2. Teoritis

Dalam penelitian ini diperoleh bahwa kemampuan tingkat berpikir siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, khususnya fisika, maka guru hendaknya bisa mengkategorikan kemampuan berpikir siswa dan memilih media yang tepat sehingga kemampuan kognitif fisika siswa lebih baik.

commit to user

C. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian, maka untuk perbaikan dan peningkatan dalam pembelajaran fisika saran-saran dari peneliti adalah sebagai berikut :

1. Kepada Pengajar

a. Pengajar dapat menggunakan media animasi sebagai pengganti laboratorium ketika kondisi laboratorium alat tidak mencukupi, khususnya pada materi pokok gerak harmonis sederhana, dalam hal ini guru sebagai fasilitator dan siswa secara aktif terlibat dalam proses belajar.

b. Pengajar mencoba terlebih dahulu percobaan pembelajaran gerak harmonis sederhana baik menggunakan media laboratorium maupun media animasi computer.

c. Dalam merancang proses pembelajaran perlu memperhatikan kemampuan berpikir siswa, sehingga pembelajaran dapat berjalan lebih optimal.

d. Pengajar sering memberi tugas siswa unyuk menyelesaikan soal yang bersifat abstrak maupun konkrit.

2. Kepada Peneliti

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian yang sejenis dengan materi yang berbeda misal pada pokok bahasan gerak lurus. b. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan menambah variabel atribut lainnya

seperti kepercayaan diri siswa, kemampuan verbal, motivasi, kemampuan berpikir kritis dan kreativitas siswa.

c. Prestasi belajar ranah afektif dan psikomotorik perlu diteliti ketika penelitian yang dilakukan melibatkan variabel atribut yang lebih kompleks.

d. Pembuatan media animasi terus dikembangkan untuk pembelajaran pada materi yang lain, karena siswa akan lebih tertarik dan senang.

Dokumen terkait