• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif didapat pokok-pokok kesimpulan, sebagai berikut:

1. Perencanaan Strategis pada SMAN di Kabupaten Bandung Barat dalam hal Identifikasi Internal Sekolah, Identifikasi Eksternal Sekolah, Menguraikan Rencana, dan Melaksanakan Rencana dan Evaluasi termasuk dalam kategori cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan Weighet Means Score (WMS) dengan nilai rata-rata sebesar 3.14

2. Sistem Pendukung Keputusan pada SMAN di Kabupaten Bandung Barat dalam hal mengetahui Manajemen Pengetahuan, Aktivitas Peran Manajerial , Jenis Pengambilan Keputusan, Tahap-Tahap Pengambilan Keputusan termasuk dalam kategori cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan Weighted Means Score (WMS) dengan nilai rata-rata sebesar 3.08

3. Kinerja Kepala Sekolah pada SMAN di Kabupaten Bandung Barat dalam hal Performance out come ekspectancy, Struktur dan desain pekerjaan,

Satisfaction Customer termasuk dalam kategori cukup baik juga. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan Weighted Means Score (WMS) dengan nilai rata-rata sebesar 3.23

4. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel Perencanaan Strategis dengan Kinerja Kepala Sekolah. Hasil perhitungan korelasi menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut mempunyai hubungan (korelasi) sebesar 0.764 (kategori kuat). Dari uji determinasi dinyatakan bahwa Perencanaan Strategis memberikan kontribusi terhadap Kinerja Kepala Sekolah sebesar 58.36% dan sisanya sebesar 41.64% ditentukan oleh variabel lain.

5. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Sistem Pendukung Keputusan Keputusan dengan Kinerja Kepala Sekolah. Hasil perhitungan korelasi menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut mempunyai hubungan (korelasi) sebesar 0.646 (kategori cukup kuat). Dari uji determinasi dinyatakan bahwa Sistem Pendukung Keputusan Keputusan memberikan kontribusi terhadap Kinerja Kepala Sekolah sebesar 41.73% dan sisanya sebesar 58.27% ditentukan oleh variabel lain.

6. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Perencanaan Strategis dan Sistem Pendukung Keputusan Keputusan terhadap Kinerja Kepala Sekolah. Hasil perhitungan korelasi ganda menunjukkan bahwa Perencanaan Strategis dan Sistem Pendukung Keputusan Keputusan tersebut mempunyai pengaruh sebesar 0.746 terhadap Kinerja Kepala Sekolah. Dari uji determinasi dinyatakan bahwa kedua variabel tersebut memberikan kontribusi terhadap Kinerja Kepala Sekolah sebesar 55.6%, dan sisanya sebesar 44.4% ditentukan oleh variabel lain.

5.2 Implikasi

Dari hasil penelitian, dapat dikemukakan beberapa implikasi berkenaan dengan pemanfaatan hasil penelitian, maupun untuk hasil penelitian lanjutan. Berdasarkan hasil penelitian, implikasi pemanfaatannya dapat dikemukakan, sebagai berikut:

a. Perencanaan Strategis memiliki pengaruh yang cukup tinggi terhadap Kinerja Kepala Sekolah. Implikasi dari hal ini adalah semakin baik perencanaan strategis yang diterapkan oleh pimpinan sekolah, akan semakin baik pula Kinerja Kepala Sekolah. Oleh karena itu, diperlukan manajemen strategis yang mengacu kepada Kinerja Kepala Sekolah.

b. Sistem Pendukung Keputusan berpengaruh cukup tinggi terhadap Kinerja Kepala Sekolah. Hal ini berimplikasi bahwa semakin baik Sistem Pendukung Keputusan keputusan yang diterapkan di sebuah sekolah, maka akan semakin meningkat pula Kinerja Kepala Sekolah tersebut. Oleh sebab itu, diperlukan upaya untuk senantiasa meningkatkan Sistem Pendukung Keputusan Keputusan.

c. Perencanaan Strategis dan Sistem Pendukung Keputusan secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kinerja Kepala Sekolah. Implikasinya, Kinerja Kepala Sekolah bisa dijelaskan oleh variabel perencanaan strategis dan Sistem Pendukung Keputusan keputusan.

5.3 Saran

Berdasarkan pada kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan penelitian, penulis merekomendasikan beberapa hal sebagai tindak lanjut dari

penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak yang berkepentringan. Adapun masukan tersebut diantaranya:

1. Bagi pihak sekolah

Berdasarkan perhitungan WMS, skor yang diperoleh untuk variabel perencaan stratejik pada indikator identifikasi eksternal sekolah berada pada kategori di bawah indikator lainnya. Untuk meningkatkan lagi fungsi Perencanaan Strategis hendaknya kepala sekolah meningkatkan kegiatan analisis kondisi eksternal sekolah yang dapat memposisikan sekolah dalam konstelasi luar organisasi sehingga sekolah senantiasa dalam keadaan waspada. Di samping itu indikator identifikasi internal sekolahpun masih harus ditingkatkan karena diantara indikator yang ada maka indikator ini memperoleh nilai kedua terendah setelah identifikasi eksternal sekolah. Hendaknya kepala sekolah dapat mengkaji lebih intensif lagi melalui analisis SWOT dalam memotret dan memetakan kondisi eksternal dan internal sekolah.

Berdasarkan perhitungan WMS, skor yang diperoleh untuk variabel system informasi secara keseluruhan berada pada kategori baik Meskipun demikian untuk lebih baik lagi dengan mencapai kategori sangat baik seluruh indicator harus diaplikasikan secara tuntas yang didasari oleh konsep dan pemahaman kebijakan yang sedang berlangsung. Yang sangat perlu ditingkatkan adalah indikator yang berada pada posisi terendah yaitu tahap-tahap pengambilan keputusan perlu diperhatikan dalam aplikasi system informasi

Untuk variabel Kinerja Kepala Sekolah secara keseluruhan sudah baik walaupun belum mencapai sangat baik, tetapi indikator costumer satisfaction masih harus ditingkatkan. Indicator ini sangat krusial menjadi kunci mutu sekolah . Untuk meningkatkan costumer satisfaction yang baik sangat harus didukung oleh manajemen mutu yang terorganisir melalui TQM.

Untuk meningkatkan Kinerja Kepala Sekolah perlu dilakukan pengkajian ulang dan analisis manajemen strategi pendidikan yang cermat dan terintegrasi antara pihak sekolah dengan pihak luar sekolah. Kajian ulang dan analisis tersebut sebaiknya diadakan secara terpadu dengan unit kerja yang terkait.

2. Bagi Peneliti selanjutnya

Penelitian ini mengenai Perencanaan Strategis dan system informasi dan pengaruhnya terhadap Kinerja Kepala Sekolah. Untuk membuktikan apakah Perencanaan Strategis ini sudah sesuai dengan kapasitas dan kafabilitas manajer pendidikan dapat kiranya dilakukan penelitian dalam kajian kemampuan manajerial dalam perencanaan pendidikan dan system informasi keputusan.

Penulis menyarankan untuk penelitian-penelitian berikutnya yang mengangkat topik Kinerja Kepala Sekolah hendaknya memasukkan variabel lain seperti fasilitas pembelajaran dan layanan pembelajaran, sebagai salah satu variabel dalam penelitiannya

Ali, M. dkk. (2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan . Pedagogiana Press Bandung. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (2003)

Pedoman Penjaminan Mutu (quality Assurance) Pendidikan tinggi Deming, W. Edward, Out of Crisis, Cambridge: Massachussets Institute of

Tecchnology, 1986 Hal 176

Direktorat Jenderl Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Kepemimpinan persekolahan yang efektif, Depdiknas 2007

Engkoswara, (1997), Dasar-dasar Administrasi Pendidikan. Jakarta Departemen Pendidikan dan Pustaka,2009) p 5

Faisal, S. (1982) Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional

H.A.R, Tilaar, Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional, Dalam Perspektif Abad 21(Magelang: Tera Indonesia, 1999)

Hadi, Kuncoro (1993) Pokok-pokokperilaku Organisasi, Jakarta.

Hoy, Wayne K & Miskel, Cecil G. 2001. Educational Administration: Theory, Research, and Practice New YorkrMCGraw Hill.

Junaedi, Edi ( 2004) Kontribusi Kepemimpinan, Pengembangan Tim dan

Pemberdayaan Kegiatan Belajar Mengajar oleh Kepala Sekolah terhadap Mutu Pembelajaran. Tesis Pasca Sarjana UP1, Bandung tidak diterbitkan Komariah, A dan Triatna, C (2006). Visionary Leadership Menuju Sekolah

Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Luthan, F (2006), Prilaku Organisasi, Yogyakarta, Andi.

Mulyasa, E. (2008) Standar Kompetensi dan Sertiflkasi Guru. Bandung: PT. REMAJA ROSDA KARYA

MaccBeath John, Mortimore Peter (2005) Improving School Effectiveness, Grasindo: Jakarta

Margono, S. (2004) Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Nawawi, H dan Martini H (1985). Administrasi Personil untuk Meningkatkan

Jakarta: Ghalia Indonesia.

Newell, C.A. 1978. Human Behavior in Educational Administration. Englewood Cliffs: Prentice Hall, Inc.

Nurkolis. (2003) Manajemen Berbasis Sekolah (Teori, Model dan Aplikasi) Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana IndonesiaUndang-Undang Republik Indonesia no 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Indonesia, Jakarta 2003

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 tahun 2008 tentang Wajib Belajar, Jakarta

Rifai, M (1982), Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Jemmars. Sallis, E (2007), Total Quality Managemen in Education, IRCiSoD, Winosobo. Santoso, M. Imam, (2002) Penagruh Penagwan Internal dan Iklim Organisasi

terhadap Kualitas Pembelqjaran Pendidikan di SMU Puragabaya Bandung. Tesis Pasca Sarjana DPI, tidak diterbitkan

Sudarwan, Danim. (2003) Menjadi Komunitas Pembelajar : Kepemimpinan transformasional dalam Komunitas Organisasi Pembelajar, Jakarta Bumi Aksara.

Sugiyono, (2006) Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta: Bandung.

Suryanto, Dwi (2001, Maret 23). Kepemimpinan Kepala Sekolah.Pikiran Rakyat [Online]. Tersedia:http://www.kompas.com/kompas

cetak/0103/23/dikbud/foru09.htm [21 September 2007]

Sutermeister, (1976) People and Productivity, Third Edition. New York: Mc Graw Hill Book Company.

Sutisna, Oteng (1986) Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis Untuk Praktek Professional. Bandung: Angkasa

Thomas E. Becker, Donna M. Randall, dan Carl D. Riegel,"The Multidimensional View Commitment and the theory of Reasoned Action: A Comparative Evaluation ," Journal of Management, Vol 21, No.4, 1995 hlmn. 259-293. Trianto ,S Tinjauan yuridis Hak serta Kewajiban Pendidik, Menurut UU Guru dan

Dosen, (Prestasi Pustaka,2009) p 5

Tenner, A.R. dan DeToroJ.J, (1982) Total Quality Management: Three Stepps to Continues Improvement. Reading, MA:Adison-WesIey Publishing Company.

Alfabeta: Bandung

Wahyusumidjo. (1999). Kepemimpinan Kepala Sekolah. Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya. Jakarta: Rajawali Pers.

Yulk, Gary (2005) Kepemimpinan dalam Organisasi. Jakarta: PT. Indie Ks Kelompok Gramedia.

Dokumen terkait