• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Merujuk pada rumusan masalah, tujuan penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Supervisi kepala sekolah pada SMA Negeri se-Kabupaten Indragiri Hulu Propinsi Riau, yang diukur melalui (1) supervisi individual dan (2) supervisi kelompok termasuk kategori sangat baik. Hal ini ditunjukkan oleh skor rata-rata jawaban responden tentang supervisi kepala sekolah yang berada dalam kategori sangat baik.

2. Motivasi kerja guru pada SMA Negeri se-Kabupten Indragiri Hulu Propinsi Riau, yang diukur melalui (1) motivasi intrinksik dan (2) motivasi ekstrinksik termasuk kategori sangat tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh skor rata-rata jawaban responden tentang motivasi kerja guru yang berada dalam kategori sangat tinggi.

3. Kinerja mengajar guru pada SMA Negeri se-Kabupten Indragiri Hulu Propinsi

Riau, yang diukur melalui (1) perencanaan pembelajaran, (2) pelaksanaan pembelajaran, dan (3) evaluasi pembelajaran termasuk kategori sangat tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh skor rata-rata jawaban responden tentang kinerja mengajar guru yang berada dalam kategori sangat tinggi.

kinerja mengajar guru pada SMA Negeri se-Kabupaten Indragiri Hulu Propinsi Riau sebesar 13,80 %. Ini berarti tingkat kinerja mengajar guru dapat dijelaskan 13,80 % melalui supervisi kepala sekolah.

5. Terdapat kontribusi yang signifikan antara motivasi kerja guru dengan kinerja mengajar guru pada SMA Negeri se-Kabupaten Indragiri Hulu Propinsi Riau sebesar 25,40 %. Ini berarti tingkat kinerja mengajar guru dapat dijelaskan 25,40 % melalui motivasi kerja guru.

6. Terdapat kontribusi yang signifikan antara supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja guru secara bersama-sama dengan kinerja mengajar guru pada SMA Negeri se-Kabupaten Indragiri Hulu Propinsi Riau sebesar 31,00 %. Ini berarti bahwa kira-kira sepertiga tingkat mengajar guru dapat dijelaskan melalui tingkat supervisi yang dilaksanan kepala sekolah dan motivasi kerja yang dimiliki guru. Sisanya 69,00 % (kira-kira dua pertiga) dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.

B. Implikasi

Hasil penelitian mengenai variabel supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja guru yang semula diduga berkontribusi terhadap kinerja mengajar guru ternyata menunjukkan kontribusi yang signifikan. Hal ini berarti bahwa kinerja mengajar guru pada SMA Negeri se-Kabupaten Indragiri Hulu Propinsi Riau dapat ditingkatkan melalui pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah dan motivasi kerja yang dimiliki guru.

kepada guru dengan cara yang bijaksana, sementara itu kepala sekolah juga dapat memotivasi guru dalam menjalankan tugas. Adanya pelaksanaan supervisi yang telah direncanakan bersama guru dan adanya pemberian motivasi dari sekolah terutama dari kepala sekolah maka guru akan terpenuhi harapannya, sehingga kinerjanya dalam mengajarpun akan meningkat.

Supervisi kepala sekolah yang berlangsung baik kepada guru akan mengairahkan guru untuk meningkatkan kinerjanya dalam mengajar. Kepala sekolah dan guru saling bekerjasama dalam memecahkan masalah, kepala sekolah dalam memberikan supervisi menggunakan pendekatan kekeluargaan, guru dapat menanggapi supervisi dari kepala sekolah dengan terbuka dan senang hati, supervisi dilakukan untuk memecahkan masalah bersama bukan untuk mencari kesalahan, dan supervisi dilaksanakan secara kontinyu dan terjadwal akan membuat guru menjadi merasa diperhatikan, guru merasa dihargai sehingga guru dapat bekerja lebih semangat dengan adanya pelaksanaan supervisi dari kepala sekolah. Jika pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah dapat ditingkatkan maka kinerja guru dalam proses pembelajaran juga akan dapat meningkat, sehingga mutu pendidikan akan baik.

Motivasi kerja juga merupakan faktor pendukung pada kinerja guru dalam mengajar. Guru mengajar karena punya motif, guru mengajar karena adanya motivasi yang mendasari dirinya untuk mengajar. Motivasi bisa terjadi jika kebutuhan guru tercukupi, jika sudah tercukupi guru tentu terdorong untuk melakukan kegiatan, dorongan ini juga karena guru merasa puas terhadap

dapat ditingkatkan maka kinerja mengajar guru juga akan dapat meningkat, sehingga tujuan pendidikan akan tercapai.

Sebagaimana yang telah diuraikan di atas, bahwa dalam penelitian ini terdapat dua faktor yang mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap kinerja mengajar guru, baik secara sendiri-sendiri mapun secara bersama-sama. Kedua faktor tersebut adalah supervisi kepala sekolah (x₁) dan motivasi kerja (x₂).

C. Saran

Dari hasil pembahasan penelitian ditemukan bahwa supervisi kepala sekolah termasuk kategori sangat baik, namun untuk indikator membimbing guru-guru tentang pelaksanaan kurikulum sekolah yang termasuk supervisi individual masih perlu mendapat perhatian dari kepala sekolah. Sesuai dengan hasil penelitian Djam’an Satori, maka penulis menyarankan sebaiknya kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi hendaknya dilakukan secara teratur dan terus menerus, terutama dalam hal membimbing guru-guru tentang pelaksanaan kurikulum sekolah dengan menggunakan pendekatan kekeluargaan, sehingga permasalahan yang timbul bisa diatasi. Demikian juga halnya bagi guru, sebaiknya guru dapat menjadikan supervisi sebagai suatu kebutuhan, agar proses pembelajaran bisa berjalan dengan baik.

Sedangkan dalam pembahasan tentang motivasi kerja guru ditemukan bahwa motivasi kerja guru termasuk kategori sangat tinggi, Namun untuk indikator senang memperoleh pujian yang termasuk motivasi ekstrinksik masih

pujian merupakan bagian motivasi berprestasi guru. Sesuai dengan yang diungkapkan oleh McClelland (1961), Edwar Murray dan Gordon W (1970) (dalam Gaos Suherman, 2008:63), maka penulis menyarankan sebaiknya guru dapat meningkatkan motivasi kerjanya, tidak hanya dipengaruhi dari faktor dari dalam diri saja (motivasi intrinksik) tapi tidak kalah penting faktor dari luar juga (motivasi ekstrinsik). Sikap terbuka dan mau menerima masukan sangat dibutuhkan dalam proses ini.

Sementara itu pada pembahasan kinerja mengajar guru ditemukan bahwa kinerja mengajar guru termasuk kategori sangat tinggi, namun untuk indikator penggunaan media dan sumber belajar yang termasuk dalam sub variabel pelaksanaan pembelajaran masih perlu mendapat perhatian dari guru. Seperti yang diungkapkan oleh Nana Sudjana (1989) (dalam B. Suryosubroto, 2009:40), maka dalam hal ini penulis menyarankan sebaiknya kemampuan guru dalam penggunaan media dan sumber belajar lebih dikuasai dan ditingkatkan lagi, sehingga dapat menciptakan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. Kemampuan menggunakan media dan sumber belajar tidak hanya menggunakan media yang sudah tersedia seperti media cetak, media audio, dan media audio visual. Tetapi dapat juga dengan penggunaan objek nyata yang ada di sekitar sekolahnya.

Kepala Dinas Pendidikan, sebaiknya selalu mengadakan kegiatan yang mampu mengembangkan wawasan guru dan kepala sekolah, sehingga termotivasi untuk melaksanakan tugas dengan baik.

memperdalam variabel-variabel yang diteliti maupun ditambahkan dengan variabel lain sehingga dapat mengetahui besar kontribusinya pada kinerja mengajar guru, hal ini dapat digunakan untuk memberikan informasi yang positif bagi dunia pendidikan pada umumnya dan pada sekolah menengah atas (SMA) pada khususnya.

190

Akdon. (2008). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi & Manajemen. Bandung : Dewa Ruchi.

Aisyah, Manarus, dan Sidik, H. (1996). Hubungan Supervisi Kepala Sekolah dengan Kepuasan Kerja Guru Sekolah Dasar. Jurnal Ilmu Pendidikan (JIP), Vol 3, (3) (1996). [Online]. Tersedia: http://journal.um.ac.id/ index.php/jip/article/viewArticle/1733 [26 Mai 2010]

Anoraga, P. (2006). Psikologi Kerja. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Praktek. Jakarta : Rajawali Press _____ (2004). Dasar-dasar Supervisi. Jakarta : Rineka Cipta

Budianti, E.S. Pengaruh Kompetensi Dan Motivasi Terhadap Kinerja Mengajar

Guru (penelitian Pada Sekolah Menengah Kejuruan (smk) Al Irsyad Rumpun Bisnis Dan Manajemen Di Haurgeulis Kabupaten Indramayu). [Online]. Tersedia: http://garuda.dikti.go.id/jurnal/detil/id/7:6222/q/ pengarang:%20 Suci%20/offset120/limit/15 [26 Mai 2010]

Burhanuddin, Y. (2005). Administrasi Pendidikan. Bandung : Pustaka setia. Engkoswara. (2004). Iman Ilmu Amaliah Indah. Bandung : Yayasan Amal

Keluarga.

Hamalik, U. (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Handoko, H. (2001). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta:BPFE.

Hasibuan, M. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara. Hendra. (2006). Kontribusi Motivasi dan Supervisi terhadap Disiplin Guru SMA

Negeri Lubuk Basung. Tesis Program Pascasarjana UNP. Tidak Diterbitkan.

Hoy, W.K. dan Miskel, C.G. (2001). Educational Administration Theory, Research, And Practice. International Edition, Singapore: McGraw-Hill Co.

Miharja, I.S.A. (2006). Hubungan Antara Pelaksanaan Supervise Kepala Sekolah

dan Kondisi Sarana Olahraga Dengan Kinerja Guru Pendidikan Jasmani. Tesis. Program Pascasarjana UPI. Tidak Diterbitkan.

Nasser, S dan Aljabri, H. (1991). Editorial Board. Internatioanl Journal of Education, vol. 2, (1) (November, 2007). Bandung.Indonesia University of Education (UPI), FORMOPPI dan BKS IKA FIP in Indonesia.

Pidarta, M. (2009). Supervisi Pendidikan Kontekstual. Jakarta : Rineka Cipta. Purwanto, M.N. (2007). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Rahardja, A.T. (2004). Hubungan Antara Komunikasi antar Pribadi Guru dan Motivasi Kerja Guru dengan Kinerja Guru SMUK BPK PENABUR Jakarta. Jurnal Pendidikan Penabur. III (3). [Online]. Tersedia: www.bpkpenabur.or.id/jurnal. [20 Oktober 2009]

Riduwan. (2008). Metode & Teknik menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta. Sagala, S. (2008). Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung : Alfabeta. Sahertian, P.A. (2008). Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan Dalam

Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta : Rineka Cipta.

Sanjaya, W. (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta. Kencana.

Satori, D. (1989). Pengembangan Model Supervisi Sekolah Dasar. Disertasi. Program Pascasarjana IKIP Bandung. Tidak Diterbitkan.

Sedarmayanti, (2007). Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara

Siagian, S.P. (2004). Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta. Simamora, H. (1999). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : STIE

YKPN.

Soetjipto dan Kosasi, R. (2007). Profesi Keguruan. Jakarta : Rineka Cipta.

Solihin, A.M. (2007). Pengaruh Motivasi Kerja dan Kompetensi Pedagogik terhadap Kinerja Mengajar Guru Bantu (Studi Kasus Pada Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Tasikmalaya. Tesis. Program Pascasarjana UPI. Tidak Diterbitkan.

Staffmm. (2007). Pengaruh Faktor Motivasi Kerja, Gaya Kepemimpinan Kepala

Sekolah Dan Fasilitas Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru Di Smp Negeri 2 Binangun Kabupaten Cilacap [Online]. Tersedia: http:// episentrum. com/search/jurnal%20psikologi%20motivasi%20kerja. [26 Mai 2010]

Sugiono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Suhardan, D. (2010). Supervisi Profesional, Layanan dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran di Era Otonomi Daerah. Bandung : Alfabeta.

Suhartono, S. (2008). Filsafat Pendidikan. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.

Suherman, G. (2008). Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah dan Motivasi Berprestasi Guru terhadap Kinerja Mengajar Bantu (Studi Deskriptif di Sekolah Menengah Atas se Kabupaten Purwakarta. Tesis. Program Pascasarjana UPI. Tidak Diterbitkan.

Suryosubroto, B. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta.

Sutisna O. (1993). Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional. Bandung : Alfabeta.

Syaefuddin, A. (1998). Kinerja Kepala Sekolah Dasar dalam Melaksanakan Supervisi Pengajaran. Jurnal Ilmu Pendidikan (JIP), Vol 5, (2) (1998). [Online]. Tersedia: http://journal.um.ac.id/index.php/jip/article/view Article/968 [26 Mai 2010]

Tang Keow Ngang, T.K. (200). Editorial Board. Internatioanl Journal of Education, vol. 2, (1) (November, 2007). Bandung.Indonesia University of Education (UPI), FORMOPPI dan BKS IKA FIP in Indonesia.

Tim Dosen, Jurusan Adpen. (2008). Pengelolaan Pendidikan. Bandung : Jurusan Administrasi Pendidikan UPI.

Uno, H.B. (2006). Teori Motivasi Dan Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Usman, M.U. (2009). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003. (2006). Sistem Pendidikan Nasional. Bandung : Nuansa Mulia.

Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005. (2006). Tentang Guru dan Dosen. Bandung : Nuansa Mulia.

Pelaksanaan Supervisi Pengajaran Yang Dilakukan Pengawas Dan Kepala Sekolah Terhadap Kualitas Kinerja Guru Sekolah Dasar Di Kabupaten Ciamis. [Online]. Tersedia: http://garuda.dikti.go.id/jurnal/ detil/id/7:2975/q/pengarang:%20TITI%20/offset/0/limit/15 [26 Mai 2010]

Dokumen terkait