A. KESIMPULAN
Dari hasil pengumpulan dan analisis data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan metode Evaluasi Responsif sangat efektif di dalam menemukan kelemahan dan kekuatan dari kurikulum Diploma IV ini. Selanjutnya kesimpulan penelitian adalah:
1. Ide kurikulum pendidikan Diploma IV program studi Administrasi Perhotelan tidak sepenuhnya dapat menjawab tuntutan lapangan pekerjaan, sebab tujuan program kurang dideskripsikan dengan jelas. Di dunia perhotelan terdapat: a) hotel dengan klasifikasi Bintang dan Non Bintang, untuk hotel bintang, terdapat lima tingkat yaitu hotel bintang satu sampai bintang lima. Untuk non bintang terdapat Melati satu hingga melati tiga. Dalam tujuan kurikuler prodi ADH tidak dijelaskan untuk hotel tingkat mana manajer tersebut dipersiapkan. b) Di dalam organisasi sebuah hotel, terutama hotel besar bertaraf internasional terdapat banyak departemen dengan fungsi serta tugas yang sangat berbeda. Kualifikasi yang dibutuhkan untuk posisi manager yang jadi sasaran program studi/profil lulusan, yaitu sales and marketing manager, human resources manager,
accounting manager, duty manager dan operation manager tidak cocok dengan
kualifikasi yang dipunyai oleh lulusan prodi ADH. c) Profil lulusan kurikulum 2010 terlalu banyak, merupakan bidang yang berlainan, setiap profil berdiri sendiri dan memerlukan kompetensi khusus, untuk mencapai kompetensi-
kompetensi tersebut, mahasiswa perlu dibekali dengan materi yang luas dan mendalam. d) Posisi manajer secara umum diraih melalui jenjang karier, yaitu melalui pendidikan dan pengalaman kerja. d) terdapat levelisasi di dalam posisi managerial, yaitu lower managerial, middle managerial dan top managerial.
2. Performa kurikulum atau dokumen kurikulum yang tertuang dalam Permen: PM No. 48/DL.107/MKP/2010 tidak mendukung tercapainya tujuan kurikuler, sebab dokumen kurikulum tidak disusun berdasarkan profil lulusan, dan peran yang akan disandang oleh lulusan.
a. Kompetensi-kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya tidak disusun berdasarkan peran yang akan diemban.
b. Penentuan bahan kajian yang tekait dengan kompetensi dari setiap profil tidak diorganisasikan dengan baik, akibatnya kajian materi sempit dan dangkal. c. Struktur kurikulum terlalu gemuk, terdapat 54 mata kuliah dengan beban SKS
sebesar 158 sks, tetapi peruntukan atau sebarannya kurang tepat.
d. Terjadi ketimpangan yang signifikan dalam jumlah mata kuliah dan beban sks untuk semua pilar prodi ADH. Hal tersebut tercermin dalam struktur kurikulum.
e. Beberapa Silabus, dan Satuan Acara Perkuliahan (SAP), masih mengandung kelemahan, karena isinya tidak mendukung pencapaian tujuan, materi kuliah yang diberikan masih bersifat dasar dan teori, sedangkan metode mengajar, untuk pilar produk dan sudah sangat baik, karena terdiri dari kombinasi seperti: ceramah, diskusi, pemberian tugas dan presentasi, praktik
laboratorium, simulasi, seminar, ceramah tamu, kunjungan industri, proyek studi kelayakan, Proyek Akhir,
f. Pola Praktik Internal untuk pilar Products sub bidang restoran dan bar, kantor depan dan tata graha sudah sangat baik, karena di dalam pola praktik tercermin tahapan praktik dan latihan sebagai pelaksana, supervisor, assistant
manager dan manager dan namun untuk pilar yang lainnya, tidak ada praktik
atau latihan.
g. Pola Praktik Kerja Nyata (PKN) yang diharapkan mendukung tujuan kurikuler, karena PKN pertama mahasiswa berada dalam posisi pelaksana (craft level) bidang front office dan food and beverages, dan pada saat melaksanakan PKN II fihak manajemen telah menyusun program management
training tidak berjalan dengan lancar.
3. Pelaksanaan kurikulum secara garis besar dapat dikatakan telah sesuai dengan apa yang tertera didalam dokumen kurikulum, kecuali untuk Praktik Kerja Nyata ke dua masih berjalan agak tersendat-sendat, karena program yang telah dirancang oleh program studi yaitu Management Training memerlukan intensitas komunikasi dan kerjasama dengan industri penerima PKN tersebut belum ditindak lanjuti dengan seksama. Namun demikian, karena tujuan dengan dokumen tidak konsisten, maka walaupun kurikulum di implementasikan konsisten dengan dokumen hasilnya tidak akan konsisten dengan tujuan.
4. Setelah membaca hasil analisis dapat disimpulkan bahwa terdapat inkonsistensi dari ide kurikulum dengan dokumen kurikulum. ide kurikulum tidak konsisten
dengan implementasi kurikulum, karena implementasi mengacu kepada dokumen kurikulum. Ide kurikulum tidak konsisten dengan hasil.
B. Implikasi
1. Kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,
a. Menimbang bahwa: Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, adalah unit pelaksana teknis dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan kurikulumnya ditetapkan berdasarkan peraturan menteri, maka kementerian bertanggung jawab terhadap akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Untuk itu Kementerian seyogyanya melakukan evaluasi formatif dan sumatif terhadap kurikulum sebagai kebijakan dasar dalam rangka menjaga mutu pendidikan yang berkelanjutan di STPB dan di unit pelaksana teknis lainnya.
b.Untuk melaksanakan fungsi pembinaan dan pengontrolan yang sistematis dan mendalam terhadap kurikulum yang dijalankan oleh unit pelaksana teknis.
c. Kurikulum bersifat dinamis, mengikuti perkembangan zaman dan tuntutan pengguna. Untuk itu kurikulum perlu dievaluasi, secara berkala, baik formatif maupun sumatif. Dalam rangka memudahkan dan mempercepat perubahan atau revisi, sebaiknya kurikulum tidak dikeluarkan dalam bentuk Peraturan tetapi tanggung jawab tersebut diserahkan kepada Unit Pelaksana Teknis.
2.Implikasi Kepada Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung dan Program Studi Administrasi Perhotelan.
a. Dengan dasar hukum yang tercantum dalam UU no. 20 tahun 2003, Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung perlu mengalokasikan dana untuk melaksanakan evaluasi kurikulum secara sistimatis dan mendalam.
b. Evaluasi kurikulum tersebut meliputi: a) ide kurikulum, b) dokumen kurikulum, c) implementasi kurikulum, d) hasil dari kurikulum.
c. Merevisi kurikulum segera setelah dilakukannya evaluasi.
d. Membuat nota kesepakatan atau kerjasama dengan dunia industri perhotelan lebih intensif, untuk menerima para trainee di berbagai level dan berbagai bidang, sebab pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara, pemerintah, dunia industri dan masyarakat.
e. Mempersiapkan dan menyediakan sumber daya manusia yang handal, kompeten dalam merencanakan dan melaksanakan evaluasi kurikulum.
f. Mempersiapkan dan menyediakan sumber daya manusia yang handal dan kompeten dalam mengembangkan kurikulum.
C. Rekomendasi
Rekomendasi peneliti kepada peneliti kurikulum internal untuk menggunaan metode Evaluasi Responsif hasil modifikasi Lien Maulina, dalam melaksanakan evaluasi kurikulumnya, karena metode ini terbukti efektif. Selanjutnya kepada peneliti kurikulum external juga dapat menggunakan metode ini, dengan penyesuaian, jika diperlukan. Rekomendasi selanjutnya adalah:
a. Kepada Departemen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
a) Untuk meningkatkan kualitas pendidikan maka seyogyanya Kementerian segera memerintahkan kepada unit pelaksana tugas, untuk melaksanakan evaluasi kurikulum secara internal, dengan sistematis, dan mendalam sebagai evaluasi formatif terhadap kurikulum yang sedang berjalan.
b) Memberikan otonomi, hak dan wewenangan, serta kewajiban kepada Unit Pelaksana Teknis untuk mengatur dan mengurus kurikulumnya sendiri sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
b. Kepada Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
a) Dengan semangat desentralisasi kurikulum, maka segera meminta otonomi
hak dan wewenangan penuh kepada Kementerian untuk untuk mengatur dan mengurus kurikulumnya sendiri sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
b) Memerintahkan kepada penyelenggara program studi ADH untuk segera melakukan evaluasi kurikulum yang sistematis dan mendalam, meliputi tujuan, dokumen, implementasi dan hasil dari kurikulum.
c) mengembangkan kurikulum yang relevan dengan tuntutan industry.
d) Peneliti menyarankan pengembangan kurikulum, sebagai berikut:
1. Dikembangkan kurikulum konsentrasi untuk mengakomodasi setiap profil lulusan, seperti konsentrasi bidang Hotel Sales and Marketing, konsentrasi
bidang Hotel Human Resources Development, Konsentrasi bidang Hotel
Accounting, dan seterusnya.
2. Penambahan masa PKN dari dua semester menjadi tiga semester, dengan perincian satu semester untuk tenaga pelaksana (PKN I), dan dua semester untuk
management training (PKN II).
3. Secara pro-aktif membuat atau memperbaharui nota kesepakatan/kerjasama tentang pelaksanaan PKN I dan PKN II (management training) program studi Administrasi Perhotelan dengan hotel terpilih.
4. Agar dilaksanakan sosialisasi kurikulum kepada para dosen dan tenaga pengajar, sehingga dosen dapat membuat silabus dan SAP yang sesuai dengan tujuan kurikulum yang tercantum dalam dokumen kurikulum.
5. Agar dilakukan sosialisasi atau promosi tentang kompetensi lulusan Diploma IV ini kepada para pengguna lulusan.
Abdusy, S. ( 2009). Pengantar Metodologi. Modul 11. Riset Teknologi Informasi. Pusat Pengembangan Bahan Ajar: UMB
Abma, T A. (2006) The Practice and Politicts of Responsive Evaluation. Dalam American Journal of Evaluation, Volume27, Nomor 1,p 31-43
Alwasilah, A.C. (2008). Pokoknya Kualitatif; Dasar-Dasar Merancang dan Melakukan
Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT Dunia Pustaka Jaya
Arikunto, S. (2006). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta13220: PT Bumi Aksara _____, S. J. dan Cepi S A. (2004) Evaluasi Program Pendidikan; Pedoman Teoritis
Praktis Bagi Praktisi Pendidikan.Jakarta 13220: Bumi Aksara
Beauchamp, A. G. (1975). Curriculum Theory. Wilmette, lllinoise: The Kagg Press Blank.E. W. (1982) Handbook For Developing Competency Based Training Programs.
Englewood Cliffs, New Jersey 07632: Prentice Hall. Inc
Bowden, A. J. (2006) Competency Based Education, Neither a Panacea nor a Pariah, tersedia pada http://crm.hct.ac.ae/events/archive/01Bowden.html
Bruce, J,dan Marsha W, C. (2000). Models of Teaching, USA: Allyn & Bacon A pearson Education Company
Bruner.J.S, (1973), The Relevance of Education, New York: W.W Norton of Company Inc.
Burhan B.(2001). Metodologi Penelitian Kualitatif; Aktualisasi Metodologis ke Arah
Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: Divisi Buku Perguruan Tinggi, PT Raja
Grafindo Persada.
Chariri, A. 2009. “Landasan Filsafat dan Metode Penelitian Kualitatif”, Paper disajikan pada Workshop Metodologi Penelitian Kuantitatif danKualitatif. Semarang
Laboratorium Pengembangan Akuntansi (LPA), Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Checci, D. The Economics of Education: Human Capital, Family Background and
Inequality; The Relevance of Education: Cambridge University Press.
Coltman, M.M. dan Jagels, G. (2001) Hospitality Management Accounting. Canada: John Wiley & Sons, Inc.
Creswell, J. W. (1998). Qualitative inquiry and research design: Choosing among five
(KBK) di PerguruanTinggi. Universitas Pendidikan Ganesha: Singaraja.
Direktorat Akademik, Direktorat Jenderal PendidikanTinggi, (2008). Panduan
Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi, Jakarta.
Erickson, H. L.(2002). Concept Based Curriculum and Instruction, Teaching
Beyond the Facts.Thousand Oaks, California: Corwin Press, Inc.
Faisal, S. (1990). Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar dan Aplikasinya. Malang: YA3 Fletcher, S. (2005). Competence-Based Assessment Techniques; The Art of Training and
Development, Edisi bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.
Fraenkel, J. R, Wallen, E. N, 2008. How to Design and Evaluate Research in Education, New York: The Mc Graw-Hill Companies,
Gray, W, dan Liguori S.(1999) Manajemen Operasional Hotel dan Motel. Terjemahan. Jakarta: Kantor Menteri Negara Pariwisata dan Kesenian.
Guba, E G. dan Lincoln, Y S. (1981). Effective Evaluation; Improving the Usefulness of
Evaluation Results Through Responsive and Naturalistic Approach. San
Fransisco: JosseyBass Publishers.
Hale, J.(2002). Performance Based Evaluation; Tools and Techniques to Measure the
Impact of Training. San Fransisco, CA: John Wiley & Sons, Inc.
Hamalik, O. (1990), Pengembangan Kurikulum; Dasar-Dasar dan Pengembangannya, Bandung: Mandar Maju.
Hasan.H.S. (1984) .An Evaluation of The 1975 General Senior Secondary Social Studies
Curriculum Implementation in Bandung Municipality. Phd Thesis, Maquarie
University. School of Education. Sydney: tidak diterbitkan.
Hasan, H. (2008). Evaluasi Kurikulum, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Hidayat, A. (2006). Kesiapan Indonesia Menghadapi Perdagangan Jasa Tourism and
Travel Related Services Akan Menentukan Posisi Indonesia Menjadi Pemenang (The Winner) atau Pecundang (The Loser), Makalah pada Pengukuhan Jabatan
Fungsional Widyaswara Utama. Jakarta. Tidak dipublikasikan. Joyce, B. Et al, (2000), Models of Teaching. London: Allyn and Bacon
Kerr, B. D., (1995), A Responsive Evaluation Of A Graduate Distance Education 6164
Foundations Of Program Evaluation” Thesis, Memorial University of New
Foundland. Tidak dipublikasikan.
Kirk, Miller. (1986). Reability and Validity in Qualitative Research, Beverly Hills: Sage Publication.
Saddle River, New Jersey 07458 USA: Pearson Prentice Hal
Lincoln, Y. S. &Guba, Egon G. (1985). Naturalistic Inquiry. California, Beverly Hills: Sage Publications
Liptapallop, W. (2008) Using Responsive Evaluation to Change Thai Tourist Police
Volunteer Programs, Dissertation doctor, School of Education, Faculty of Arts,
Education and Human Development, Victoria University, Melbourne: tidak diterbitkan
Martawijaya, D.H. (2010) Pengembangan Model Pembelajaran Teaching Factory 6
Langkah) (Model TF-6M) Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Dalam Mata Pelajaran Produktif Sekolah Menengah Kejuruan. Disertasi Doktor SPS UPI
Bandung: tidak diterbitkan.
Marshal, C.dan Rossman,G. B. (1995). Designing Qualitative Research. California: Sage Publication. Inc.
Merriam, S. B. (1998). Qualitative research and case study applications in education. San Francisco: Jossey-Bass.
Miles, M. B. dan Huberman, A. M. (1994). Qualitative data analysis: A source book of
new methods (2nd ed.). Thousand Oaks, CA: Sage.
Miller, J. P and Seller, Wayne, (1985), Curriculum: Perspective and practice. London: Longman.
Moleong, J. L, Metodologi Penelitian Kualitatif. (2008) Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Offset.
_____ (2001). Metologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
Mudjiyanto, B. Kenda, Metode Fenomenologi Sebagai Salah Satu Metode Penelitian
Kualitatif dalam Komunologi, Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik.
Tersedia dalam http://nadhyneoprofone.blogspot.com/2011/12/berbincang tentang metodologi.html
Mudyiaharjo, R.Filsafat Ilmu Pendidikan, Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Muhadjir,N. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi IV. Yogyakarta: Rake Sarasin.
Ninemeier.D. dan Purdue, J. (2005). Hospitality Operations; Careers in the World’s
Evaluation Model. P.hd Dissertation. University of Pensylvania.Tersedia:
http//repository.upenn.edu/dissertations/AAI8611020
Pratt, N. (2012). Evaluation Research in Education. Tersedia pada
Http://www.edu.plymouth.ac.uk/resined/evaluation/index.html. 8/29/2012 8:07 AM Sadkar, U. H. (1997).An Evaluation On Hotel Management Education At
SekolahTinggiPariwisata Bandung (Bandung Tourism Education And Training Institute) In Fulfilling Managerial Requirements Of Hotel Industry.Thesis, Hotel
and Catering Studies. The Manchester Metroprolitan University: Tidak diterbitkan. ______,(2009). StudiManajemen Mutu Pendidikan Kepariwisataan Berbasis
“TEDQUAL” ;Studi Kasus Pada Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung. Disertasi
Doktor pada SPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Sadulloh, U. (2007). Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Saylor, G.J, et.al (1981). Curriculum Planning for better Teaching and Learning. USA: Rinehart and Watson.
Schubert, W. H., (1986). Curriculum: Perspective, Paradigm and Possibility. New York: Macmillan Publishing.
Smith, N.S. (2010). Characterizing the Evaluand in Evaluating Theory. American Journal of Evaluation.(online) Tersedia http://aje.sagepub.com/content/31/3/383 (10 Maret 2012)
Sofyan Effendi, GATS dan Liberalisasi PendidikanTinggi
Sukmadinata, N. S, (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Offset.
______, N. S, (2000), Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek.Bandung: Remaja Rosda Karya.
Sugiyono, (2006). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D., Bandung: Alfabeta.
Sujana, D.(2006), Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah, Bandung:
Stake, R..E, (1973) Program Evaluation Particularly Responsive Evaluation. Tersedia dalam (www.wmich.edu/evalctr/pubs/ops05.pdf)
_____, R. E. (1994)., Handbook of qualitative research. Thousand Oaks, CA: Sage.
_____, R.. E. (1995). The Countenance of Educational Evaluation Thousand Oaks, CA: Sage.
Stufflebeam,L. Shinkfield, Systematic Evaluation; A self-Instructional Guide to Theory and
Practice, Boston: Kluwer-Nijhoff Publishing
Syaifur, R. (2010). Pengembangan Model Pembelajaran Menulis Bahasa Inggris Dalam
Mata Kuliah Writing Untuk Meningkatkan Kompetensi Menulis Mahasiswa Sastra Inggris; Studi kasus di Universitas Jenderal Soedirman dan Universitas Muhammadyah Purwokerto). Disertasi Doktor SPS UPI Bandung: Tidak
diterbitkan.
Swara Ditpertais: N0.17 Th.II, 18 Oktober 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Taba, H. (1962), Curriculum Development: Theory and Practice, New York: Harcourt Brace Jovanovich.
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, 2009, Kurikulum dan
Pembelajaran, Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas
Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia.
Undang-UndangRepublik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika.
Valades. B.(1994) Monitoring and Evaluating Social Programs in Developing Countries;
A Handbook for Policy makes, Manager, and Researchers. Washington D.C: The
World Bank.
Wagon, L. (2003) Professional Hospitality; Core Competency. Frenchs Forest. NSW 2086: Pearson Education Australia.
Winston,T, (1997). Introduction to Case Study, The Qualitative Report, Volume 3, Number 2. http://www.nova.edu/sss/QR3-2/tellis1.html.
Workshop Nasional, (2007), Sosialisasi Asean Common Competency Standard For Tourism Professionals (ACCSTP) dan Mutual Recognition Arrangement ACCSTP. Jakarta
Yin, R. K. (1994). Case study research: Design and methods. Thousand Oaks, CA: Sage. Yusuf, I. A, Focuse Group Discussion”. http://bincangmedia.wordpress.com +URLnya.
Tanggal 14 maret 2012 akses)
Zais, R.S., (1976), Curriculum, Principles and Foundation, New York: Harper and Row Publisher.