• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dalam menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu:

1. Profil tingkat pengetahuan guru tentang kompetensi profesional guru PAUD di TK/RA Kota Bandung untuk guru yang mengajar dikelompok fullday pada umumnya berada pada kategori baik. Begitupun jika dilihat dari masing-masing indikator, pada umumnya guru kelompok fullday sudah memiliki pengetahuan mengenai materi pembelajaran, pengetahuan standar kompetensi, pengembangan materi pembelajaran, pengembangan keprofesionalan serta pemanfaatan teknologi yang baik.

2. Profil tingkat pengetahuan guru tentang kompetensi profesional guru PAUD di TK/RA Kota Bandung untuk guru yang mengajar dikelompok halfday pada umumnya juga berada pada kategori baik. Jika dilihat dari masing-masing indikator, pada umumnya guru kelompok fullday sudah memiliki pengetahuan mengenai materi pembelajaran, pengembangan materi pembelajaran, pengembangan keprofesionalan serta pemanfaatan teknologi yang baik sama seperti kelompok guru fullday. Hanya untuk indikator penguasaan standar kompetensi bidang yang diampu menunjukkan nilai yang cukup sehingga sebaiknya kemampuan guru dalam hal melihat kemampuan serta kemajuan anak juga pemahaman guru tentang tujuan dari setiap kegiatan perlu dtingkatkan.

3. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan guru tentang kompetensi profesional guru PAUD antara kelompok guru yang mengajar fullday dengan guru yang mengajar halfday, sedangkan untuk kelima indikator yang menunjukan adanya perbedaan hanya indikatior penguasaan standar kompetensi dan pengembangan materi pembelajaran sedangkan untuk indikator lainnya tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok guru yang mengajar fullday dengan kelompok guru yang mengajar halfday. Hal ini juga menunjukkan bahwa dimanapun seorang guru mengajar,

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kompetensi profesional tetap harus dimiliki dan setiap guru dapat mendidik secara profesional pula.

B. IMPLIKASI

Penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan jam mengajar seorang guru dalam satu hari tidak berdampak terhadap perbedaan kompetensi profesionalnya, oleh karena itu baik guru halfday maupun guru fullday memang sudah seharusnya memiliki kompetensi-kompetensi yang sudah dirumuskan oleh Pemeintah untuk menunjang profesinya sehingga dapat menjadi guru yang profesional tidak hanya berdasar keilmuan yang dimiliki namun juga ahli secara praktek mengajar.

C. REKOMENDASI

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberikan saran demi kemajuan serta gambaran baik untuk peneliti selanjutnya, pihak sekolah maupun guru mengenai tingkat pengetahuan guru tentang kompetensi profesional guru PAUD. Adapun rekomendasi tersebut sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Guru atau pendidik hendaknya selalu bisa meningkatkan mutu maupun kinerjanya khususnya dalam pengembangan kompetensi profesionalnya maupun kompetensi lainnya. Adapun beberapa upaya yang dapat dilakukan diantaranya dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan khususnya PAUD, baik dalam bentuk diklat, seminar, workshop, dll agar guru memiliki wawasan yang luas. Selain itu guru juga hendaknya dapat meningkatkan kualifikasi akdemiknya dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

2. Bagi Lembaga Pendidikan

Lembaga pendidikan hendaknya dapat memberikan dukungan pada setiap guru melalui pembinaan yang dilaksanakan secara terencana dan berkelanjutan supaya setiap guru dapat meningkatkan profesionalismenya. Meski hasil penelitian menunjukkan rata-rata tingkat pengetahuan guru tentang kompetensi profesional sudah baik namun tidak menutup kemungkinan jika tanpa dukungan dan fasilitas yang baik maka pengetahuan guru mengenai

76

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kompetensi profesional tersebut tidak akan banyak bermanfaat karena kurangnya sarana guru dalam mengamalkan ilmu yang dimilikinya tersebut. Selain itu lembaga pendidikan juga seyogyanya dapat memberikan kesempatan serta motivasi baik secara moril maupun materil.

3. Bagi Perguruan Tinggi

Bagi perguruan tinggi khususnya yang memiliki program studi PGPAUD, hendaknya dapat lebih meningkatkan kualitas pembelajaran bagi mahasiswanya agar setelah lulus para mahasiswa lulusan PGPAUD dapat menjadi guru yang profesional dan berkualitas. Guru-guru lulusan PGPAUD diharapkan dapat menjadi Guru-guru teladan dan contoh bagi banyak pihak dalam hal pengajaran dan pendidikan anak di lembaga PAUD.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan atau informasi baru bagi para peneliti selanjutnya. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih menggali lebih dalam lagi mengenai kompetensi profesional guru PAUD. Selain itu perlu penelitian lebih lanjut dengan tidak hanya meneliti mengenai kompetensi profesional saja tetapi mencakup kompetensi lainnya seperti kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Hal tersebut dilakukan agar dapat mengembangkan penelitian sehingga dapat dimanfaatkan bagi dunia pendidikan terutama bagi guru untuk meningkatkan kompetensi profesionalnya. Penelitian ini juga perlu ditindaklanjuti, mengingat masih banyak kemungkinan atau faktor lain yang berkenaan dengan kompetensi profesional guru PAUD, misalnya perbedaan kompetensi profesional guru berdasarkan latar belakang geografi, dan sebagainya.

Penelitian yang telah dilakukan tak luput dari kekurangan, berdasarkan temuan peneliti, terdapat beberapa kelemahan selama penelitian ini dilaksanakan, diantaranya penelitian ini kurang membahas kompetensi guru secara personal, penelitian ini belum mampu mewadahi seluruh guru TK/RA yang ada di Kota Bandung serta temuan penelitian bisa jadi kurang objektif karena tes dilakukan tanpa pengawasan langsung dari peneliti.

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Alfiah, Siti. (2014). Tingkat Pengetahuan Guru Pendidikan Anak Usia Dini tentang Kompetensi Profesional Mengajar Ditinjau dari Latar Belakang Kualifikasi Akademiknya. (Skripsi). Program Sarjana Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung:tidak Diterbitkan.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Satuan Penelitian: Pendekatan Praktek. Edisi Revisi Kelima. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Bafadal, I. (2003). Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Beaty, Janice J. (1994). Skill for Preschool Teacher. New Jersey: Merrill Prentice-Hall.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (2014) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdikbud

Departemen Pendidikan Nasional (2003) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional (2005) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Depdiknas. Departemen Pendidikan Nasional (2007) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta: Depdiknas.

Emzir. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Fathurohman, Pupuh dan Suryana, Aa. (2012). Guru Profesional. Bandung: refika Aditama.

Felicia, N. (2011). Ada apa dengan pendidikan anak usia dini di indonesia?.

[Online]. Diakses dari

http://female.kompas.com/read/2011/02/12/19564528/Ada.Apa.dengan.P endidikan.Anak.Usia.Dini.di.Indonesia. (01 Juni 2014)

77

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gunadha, Reza. (2013). Muhaimin Iskandar: 600 ribu sarjana di Indonesia jadi

pengangguran. [Online]. Diakses dari

http://www.tribunnews.com/nasional/2013/11/03/muhaimin-iskandar-600-ribu-sarjana-di-indonesia-jadi-pengangguran (28 November 2014) Iskandar, Beni. (2008). Upaya Pengembangan Kompetensi Profesional Guru

Taman Kanak-kanak dalam Meningkatkan Kinerja Pembelajaran: Studi Korelasional antara Kesejahteraan, Pendidikan dan Pelatihan, Pengembangan Disiplin dengan Kinerja Pembelajaran Guru TK di Kota Bandung. (Laporan Penelitian). Jakarta: Depdiknas.

Kunandar. (2008). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Maryana, R., Nugraha, A., & Rachmawati, Y. (2010). Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta: Kencana.

Morrison, George. (Dewi, Febrianti I). (2012). Fundamentals of Early Childhood Education, 5th Edition. New Jearsey: Pearson Education.

Mulyasa, E. (2009). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. (2012). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Riduwan. (2007). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Rugaiyah dan Sismiati, Atiek. (2013). Profesi Kependidikan. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sagala, Syaiful. (2009). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.

Saondi, Ondi dan Suherman, Aris. (2010). Etika Profesi Keguruan. Bandung: PT Refika Aditama.

Setyawan, Priyo. (2012). Jumlah Sarjana Menganggur Tinggi. [Online]. Diakses dari http://news.okezone.com/read/2012/03/08/373/589179/jumlah-sarjana-menganggur-tinggi (28 November 2014)

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, S. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Suryono, T. (2014). 50 Guru Himpaudi Wonogiri Ikuti Bintek IT. [Online].

Diakses dari m.solopos.com/2014/02/22/pelatihan-guru-paud-50-guru-himpaudi-wonogiri-ikuti-bintek-it-491516 (28 September 2015)

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Unicef. (2012). Pendidikan dan Perkembangan Anak Usia Dini. [Online]. Diakses dari

http://www.unicef.org/indonesia/id/A3__B_Ringkasan_Kajian_Pendidik an.pdf (01 Juni 2014)

Usman, Uzer. (2004). Menjadi Guru yang Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Widayanti, I. (2010). Supervisi Kepala Sekolah dalam Rangka Meningkatkan Kompetensi Mengajar Guru: Studi Kasus di Taman Kanak -kanak (TK) Kemala Bhayangkari 48 Tulungagung. (Skripsi). Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang. Malang: Tidak Diterbitkan. Wijaya, Cece dan Rusyan, Tabrani. (1994). Kemampuan Dasar Guru dalam

Dokumen terkait