r hitung atau r b = 0,819
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Setelah melalui proses analisis serta pembahasan, akhirnya dapat disimpulkan bahwa:
a. Dalam penelitian ini juga dapat menemukan adanya pengaruh latarbelakang pendidikan terhadap kinerja Guru kejuruan, semakin tinggi latarbelakang pendidikan, akan semakin tinggi pula kinerja Guru kejuruan yang akan dihasilkan.Kontribusi latarbelakang pendidikan terhadap kinerja Guru kejuruan menunjukkan 21,16%. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain, misalnya motivasi Guru, sarana dan prasarana, dan lain-lain, artinya kinerja Guru kejuruan disamping dipengaruhi oleh latarbelakang pendidikan juga dipengaruhi oleh variabel lain yang dalam penelitian ini tidak diteliti.
Dari temuan ini dapat disimpulkan bahwa latarbelakang pendidikan, berkontribusi yang tergolong cukup kuat dalam dalam pencapaian kinerja Guru kejuruan.
b. Penelitian ini menunjukkan adanya kontibusi motivasi Guru terhadap kinerja guru kejuruan, lebih lanjut diperoleh keterangan bahwa motivasi Guru memberikan kontribusi sebesar 31,56%, sedangkan sisanya ditentukan oleh variabel lain, sarana dan parasarana, dan lain-lain. Artinya kinerja Guru tidak semata-mata dipengaruhi oleh motivasi Guru akan
108
tetapi dipengaruhi pula oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Dari temuan ini dapat disimpulkan bahwa motivasi Guru mempunyai pengaruh yang cukup kuat dalam peningkatan kinerja Guru kejuruan c. Penelitian ini menunjukkan adanya kontibusi sarana dan prasarana
terhadap kinerja guru kejuruan, lebih lanjut diperoleh keterangan bahwa sarana dan prasarana memberikan kontribusi sebesar 13,69%, sedangkan sisanya ditentukan oleh variabel lain, motivasi guru, dan lain-lain. Artinya kinerja Guru tidak semata-mata dipengaruhi oleh sarana dan prasarana akan tetapi dipengaruhi pula oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Dari temuan ini dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana mempunyai kontribusi lemah dalam peningkatan kinerja Guru kejuruan d. Penelitian ini juga menemukan adanya kontribusi antara latarbelakang
pendidikan, motivasi Guru serta sarana dan prasarana terhadap kinerja Guru kejuruan, besarnya kontribusi antara variabel tersebut sebesar 44,09% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain, manajemen kepala sekolah, lingkungan kerja, dan lain-lain. Artinya kinerja Guru kejuruan disamping dipengaruhi latarbelakang pendidikan, motivasi Guru dan serta sarana dan prasarana, juga dipengaruhi variabel lain yang dalam penelitian ini tidak diteliti.
Dari temuan ini dapat disimpulkan bahwa kontribusi antara latar belakang pendidikan,motivasi Guru serta sarana dan prasarana yang cukup kuat dalam peningkatan terhadap kinerja Guru.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas berikut ini disampaikan beberapa implikasi yang dianggap relevan dengan penelitian ini sebagai berikut:
a. Analisis data menunjukkan bahwa latarbelakang pendidikan dalam menjalankan tugasnya mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja Guru kejuruan, dengan demikian dapat disampaikan bahwa seorang guru dalam menjalankan tugasnya harus memiliki latar belakang yang sesuai dengan bidang yang diajarkanya untuk meningkatkan kinerja Guru kejuruan.
b. Analisis data menunjukkan bahwa motivasi Guru mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja Guru kejuruan, motivasi Guru dapat meningkatkan performa kinerja terbaik seorang Guru dalam melaksanakan tugasnya.
c. Analisis data menunjukkan bahwa sarana dan prasarana mempunyai
pengaruh yang positif terhadap kinerja Guru kejuruan, dengan demikian
dapat disampaikan bahwa seorang guru dalam menjalankan tugasnya harus didukung dengan kelengkapan sarana dan prasarana yang memadai, baik itu dari segi kualitas maupun kuantitas serta sesuai dengan materi yang
110
akan diajarkan dengan mengacu kepada standar prasarana yang ada di industri.
d. Latarbelakang pendidikan,motivasi Guru serta sarana dan prasarana secara simultan dapat ditingkatkan dengan cara bersama-sama sehingga akan berpengaruh dalam peningkatan kinerja Guru kejuruan, dengan demikian maka dapat memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan pendidikan
C. Rekomendasi
Temuan-temuan data penelitian telah memberikan suatu referensi bagi penulis sebagai masukan dalam perbaikan kinerja dan untuk mengoptimalisasikan potensi guru. Kepala sekolah merupakan pucuk pimpinan di sekolah hendaknya mampu membawa perubahan kearah yang lebih baik demi tercapainya tujuan suatu organisasi. Dalam rangka upaya perbaikan kinerja Guru, dalam penelitian ini penulis menghimbau dan mengajak semua pihak yang terkait, menyampaikan beberapa rekomendasi diantaranya adalah:
1. Bagi Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Sekolah di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis,
Penulis menemukan beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti dari hasil kegiatan penelitian, temuan tersebut kiranya perlu ditanggapi dengan serius sehingga dapat digunakan sebagai tolok ukur dalam perbaikan kinerja Guru kejuruan di lingkungan SMK yang ada di Kabupaten Ciamis. Adapun rekomendasi yang penulis ajukan adalah sebagai berikut:
a. Memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan pendidikan, motivasi Guru serta sarana dan prasarana, juga pembinaan agar kinerja Guru kejuruan dapat ditingkatkan, sehingga hal ini akan memajukan kualitas pendidikan masarakat .
b. Memperhatikan latar belakang pendidikan dalam memberikan tugas dan tanggung jawab kepada Guru.
c. Memberikan penilaian yang objektif dan transparan terhadap kinerja Guru dan memberikan penghargaan (reward) sesuai kinerja yang telah dicapai.
d. Memberikan perhatian terhadap peningkatan kesejahteraan Guru, memberikan kemudahan dalam berurusan kedinasan dan berupaya untuk membantu guru dalam mengatasi permasalahannya.
2. Bagi Guru
Keberhasilan suatu organisasi bukanlah tanggung jawab pimpinan semata, namun semua pihak dapat bekerjasama saling bahu membahu dan mengatasi segala macam keterbatasan dan kekurangan dalam melaksanakan tugas. Sehingga semua itu dapat diminimalisir sebesar apapun persoalan dan masalah yang dihadapi. Agar terwujudnya hal tersebut perkenankan penulis memberikan pandangan yaitu, sebagai berikut:
a. Guru diharapkan dapat terus mengembangkan pendidikan sesuai dengan perkembangan teknologi.
b. Guru diharapkan memiliki motivasi artinya setiap Guru mempunyai dorongan dari diri sendiri untuk mengembangkan kemampuan dan
112
pengetahuan, untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diembannya.
c. Guru harus proaktif dan selalu berusaha mensiasati kekurangan sarana dan prasarana yang ada agar pembelajaran bisa optimal.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Dalam penelitian ini penulis mengakui banyak hal yang tidak terbahas, dikarenakan begitu kompleksnya permasalahan yang lahir dan berkembang dalam dunia pendidikan terutama perbaikan kinerja Guru kejuruan di SMK. Untuk itu, penulis berharap kepada peneliti selanjutnya dapat melengkapi dan mengembangkan penelitian ini agar dapat membantu guna memajukan pendidikan nasional. Kesalahan dan kekurangan itu adalah sipat manusia karena kesempurnaan yang hakiki adalah milik Allah SWT, manusia hanya berusaha untuk berbuat lebih baik, namun penulis hanya mampu seperti adanya pada karya tulis ini.
113
Daftar Pustaka
Abu Ahmadi. 1985. Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta.
Bafadal, Ibrahim. 1992. Supervisi Pengajaran Teori dan Aplikasinya dalam Membina Profesi Guru. Jakarta: Bumi Aksara.
Departemen Pendidikan Nasional (2003) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan nasional, Jakarta : Depdiknas.
Dessler, Gary., 1997. Manajemen Sumberdaya Manusia, PT. Prenhallindo, Jakarta.
Mulyasa, E, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya: Bandung, 2008, Cet. Ke-3.
Gibson, James L., Invancevich, John M., dan Donnelly, Jame H. Jr., 1996. Organisasi, alih bahasa Ir. Nunuk Ardiani, MM. Jakarta: Bina Aksara Hasibuan, Malayu SP. 2003. Organisasi Dan Motivasi. Jakarta: PT Bumi Aksara Kartono Kartini, Menyiapkan dan memadukan Karir, (Jakarta: CV Rajawali,
1985)
Makmun, Abin Syamsuddin, (1998). Pengembangan Profesi dan Kinerja Tenaga Kependidikan, Bandung: Program Pascasarjana IKIP Bandung
Maryoto, Susilo, 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE UGM.
Muhammad Uzer Usman. 2001. Menjadi Guru Professional. Bandung: Remaja Rosda Karya.
M. Ngalim Purmanto. 1993. Ilmu Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru
Algesindo, 1998)
Nur Uhbiyati, Abu Ahmadi. 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta Riduan, (2008), Metode dan Teknik Penyusunan Tesis, Alfabeta, Bandung
Sedermayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung : Mandar Maju.
114
Soelaiman Joesoef. 1992. Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta
Sudjana, (1996). Teknik Analisis Regresi Korelasi, Bandung: Tarsito
---, (1989). Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis dan Praktik Profesional. Bandung: Angkasa.
---,. 2002. Metode Statistik. Bandung: Transito.
Supeno, hadi. 1995. Potret Guru. Jakarta. Pustaka Sinar harapan.
Sugiyono, (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan (R&D). Bandung. Alfabeta.
Soekartawi. 1995. Meningkatkan Efektifitas Mengajar. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya.
Tabrani Rusyan. 2001. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya
Tejo NR., (2007). Statika Untuk Psikologi dan Pendidikan, Refika Aditama, Bandung.
Umar T.1995. Pengantar Pendidikan. Semarang: IKIP Press
Wotto, 2000. Managemen Peralatan Praktek. Yogyakarta. Gajahmada Universitay Press.