• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

6.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil deskripsi dan analisa data pada Bab V, maka dapat disimpulkan bahwa :

Pertama, implementasi SMM ISO 9001 : 2008 melalui 8 prinsip manajemen mutu di SMK Negeri 2 Metro sudah berjalan efektif, yaitu bahwa 8 prinsip ini dilaksanakan secara simultan dan terintegrasi dengan klausul SMM ISO 9001 : 2008, dengan mengimplementasikan Fokus pelanggan, kepemimpinan, keterlibatan orang, pendekatan proses, pendekatan sistem kepada manajemen, peningkatan terus-menerus/ berkesinambungan, pendekatan faktual dalam pembuatan keputusan dan hubungan pelanggan yang saling menguntungkan sehingga para pelanggan puas dengan hasil lulusannya, memelihara lingkungan internal yang membuat semua personel terlibat dalam pencapaian visi dan misi sekolah, maka bisa merubah sikap, program kerja telah dirumuskan bersama sesuai koridor kedinasan sehingga seluruh karyawan mempunyai kewajiban menyampaikan apa yang dibutuhkan dan adanya pendelegasian kepala sekolah sampai ke tingkat bawah sehingga penetapan kebutuhan oleh kepala sekolah atas dasar ide-ide dari seluruh warga sekolah,

Kedua, implementasi SMM ISO 9001 : 2008 di SMK Negeri 2 Metro mampu merubah sikap, mental, prilaku seluruh unsur yang ada di sekolah, self-initiative,

115 sense of quality dan sense of rensponsibility adalah hal dominan yang secara efektif menunjang implementasi SMM ISO 9001 : 2008, sedangkan SDM, fasilitas dan dana sudah didukung secara menyeluruh.

Ketiga, implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 di SMK Negeri 2 Metro berdampak pada efektivitas dalam upaya sekolah mengelola pendidikan yang bermutu baik di dunia kerja maupun penidikan lanjut ditandai dengan angka keterserapan lulusan yang tinggi, tingginya nilai uji kompetesnsi siswa, prestasi sekolah yang bagus di tingkat Kota Madya Metro dan Provinsi, angka kelulusan yang tinggi yaitu 100 persen tiap tahun, iklim kerja yang baik dan dewan guru yang kondusif serta kepuasan pelanggan eksternal terhadap lulusan, artinya sekolah telah mampu memenuhi customer satisfaction.

6.2Implikasi

Pendidikan vokasi merupakan pendidikan yang bersifat khusus (terspesialisasi) dan meliputi semua jenis dan jenjang pekerjaan. Penafsiran yang tidak benar ialah memaknakan pendidikan vokasi sebatas pada pendidikan yang hanya concern pada manual skills. Pendidikan vokasi sesungguhnya concern dengan mental, manual skills, values, dan attitudes (Wenrich dan Wenrich, 1974: 8). Oleh karena itu, di dalam pendidikan vokasi secara implisit terkandung unsur- unsur berpikir (cognitive), berbuat (psychomotor), dan rasa (affective) dalam proporsi yang berbeda mengikuti kebutuhan kompetensi pada jenis dan jenjang pekerjaan yang terkait. Selain itu, konsep ini menunjukkan pula bahwa pendidikan vokasi terdapat pada semua jenjang pendidikan: dasar, menengah, dan tinggi, fungsi ISO 9001 : 2008 di SMK Negeri 2 Metro dalam penyelenggaraan dan

116 peningkatan pendidikan menjadi hal yang logis karena akan membantu dalam mengidentikasi sumber daya (1) implementasi program kegiatan sekolah agar fokus kepada pelanggan (customer focus), (2) implementasi kepemimpinan (leadership), (3) implementasi keterlibatan karyawan (involving people), (4) pendekatan Proses (process approach), (5) pendekatan sistem untuk pengelolaan (systems approach), (6) peningkatan berkelanjutan (continuos improvement), (7) pengambilan keputusan berdasarkan fakta (Factual decision making), (8) implementasi hubungan saling menguntungkan dengan mitra/ pemasok (mutually beneficial supplier relationships). Penerapan prinsip manajemen mutu tidak hanya menyediakan keuntungan secara langsung terhadap perancangan sistem manajemen mutu, tetapi juga memberikan kontribusi keuntungan pada pengelolaan biaya dan risiko. Sistem manajemen mutu yang efektif dapat memastikan bahwa kegiatan-kegiatan dalam hal ini pendidikan kejuruan dapat diawasi. Hal ini memungkin setiap orang mengetahui apa yang mereka kerjakan dan bagaimana mengerjakannya.

Implementasi SMM ISO 9001 : 2008 berimplikasi pada kepercayaan lembaga di luar organisasi menjadi tinggi, ini ditandai dengan mudahnya memperoleh institusi pasangan sebagai tempat praktek industri para siswa dan menstimulus pemerintah dalam mendukung pendanaan untuk biaya operasional atau fasilitas lainnya. Implikasi lain adalah kualitas tetap terjaga oleh setiap pegawai bekerja sesuai dengan sistem yang terpadu, job description yang jelas, penggunaan fasilitas yang efisien, pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel demi memupuk iklim kerja organisasi kondusif.

117 6.3Saran

Implementasi ISO sangat tepat bagi sekolah kejuruan, karena bisa mempertemukan kebutuhan industri yang rata-rata telah memakai ISO, sehingga sekolah bisa menyesuiakan mutu lulusan sesauai dengan standar yang ditetapkan oleh industri,

Berikut ini merupakan saran dari peneliti berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada ;

6.3.1 Pengelola SMK Negeri 2 Metro

Kepala sekolah hendaknya lebih intensif dalam melaksanakan program ISO, karena secara umum akan meningkatkan mutu lembaga itu sendiri sekaligus meningkatkan mutu siswa sebagi dampak dari peningkatan mutu kerja guru dan stafnya serta harus selalu secara rutin mengadakan evaluasi agar mutu ISO dalam lembaga sekolah tersebut tetap sesuai dengan program yang sudah ditetapkan.

6.3.2 Guru SMK Negeri 2 Metro

Guru diharapkan memahami perlunya kerjasama dalam meningkatkan mutu sekolah. Kerjasama yang diharapkan dalam bentuk dukungan terhadap kesuksesan implementasi program ISO 9001: 2008 SMK N egeri 2 Metro, mengingat kepala sekolah tidak mungkin melakukan peningkatan mutu seorang diri tanpa peran serta guru dan staf yang ada di SMK N 2 Metro.

118 6.3.3 Dinas Pendidikan Kota Metro

Perlu pembinaan kepada sekolah-sekolah secara intensif karena program ISO 900`: 2008, mampu menciptakan tenaga-tenaga trampil bagi siswa-siswanya, sehingga Sekolah Menenngah Kejuruan mampu memposisikan slogan pemerintah untuk SMK, yaitu SMK Bisa.

6.3.4 Mitra Kerja DUDI

Dengan adanya program ISO yang diterapkan di SMK N 2 Metro diharapkan 1) mampu memberikan kontribusi bagi industri dan pihak industry nenberikan kemudahan dalam mrnrtims tenaga trampil, 2) mampu memberikan kontribusi bagi SMK Negeri 2 Metro untuk memiliki sistem manajemen yang efektif,

DAFTARPUSTAKA

Arifin. Zainal. (2011). Penelitian pendidikan. Metode dan Paradigma Baru. PT Remaja Rosdakarya, Bandung

BPS (2000), Statistik Indonesia

Bogdan, R.C., & Biklen, S.K.B. 1998. Qualitative Reseach For Education to Theory and Methods. Allyn. And Bacon. Inc. Boston.

Bogdan,R.danTaylor,S.J.(1993). Kualitatif Dasar-dasar Penelitian. UsahaNasional. Surabaya.

Capra, F. (1997), The Web of Life, GB, Harper & Colin

Dadang. S. (2010) Supervisi Profesional. Alfa Beta. Bandung

Darmadi, Hamid. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, Bandung DepdiknasRI(2006).NaskahPengembanganSMKBertarafInternasional,

DirektoratPembinaanSMK. Jakarta.

DepdiknasRI.(2003). Undang- Undang RI. No. 20 tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional.BiroHukumdanOrganisasiSekjenDepdiknas. Jakarta.

DepdiknasRI. (2002). Sejarah Pendidikan Teknik dan Kejuruan di Indonesia, Membangun Manusia Produktif, DirektoratPendidikanMenengah Kejuruan. Jakarta.

Gaspersz, Vincent. (1997). Manajemen Kualitas: Penerapan Konsep-konsep Kualitas dalam Manajemen Bisnis Total.PT.Gramedia. Jakarta.. Gaspersz, Vincent. (2012). Three-in-one ISO 9001, ISO 14001, ISO OHSAS

18001. PT.Niaga Swadaya. Jakarta.

Goestc, D.L. and S. Davis (1994). Introduction to Total Quality: Quality, Productivity, Competitiveness. Englewood, Cliffs,N.J: Prentice Hall International,Inc.

Gube, E and Lincoln. (1985). Effective Evaluation. Jossey Bass Publisher, San Fransisco.

Hadiwiardjo, Bambang dan Wibisono, Sulistijarningsih. 2000, Memasuki Pasar Internasional Dengan ISO 9000, Ghalia Indonesia, Jakarta

120

Hamalik, Oemar. (1990). Pendidikan Tenaga Kerja Nasional: Kejuruan, Kewiraswastaan dan Manajemen. PT.CitraAdityaBakti. Bandung. Hasan,S.H.(2004). Implementasi Kurikulum dan Guru. Jurnal Hipkin.

Hoyle,David.(2006). ISO 9000 Quality Systems Handbook,FifthEdition.Great Britain

Kepmendiknas. (2004). Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan (SPM). Koter, P.J. & Haskett, J.L. (1992), Corporate Culture & Performance, Free Press,

Macmillan Press, USA

Lincoln, Y, S dan Gube, EG. (1985) Naturalistic Inquiry, Beverly Hill. Sage Publication.

Lewis,Ralph G.,D.H Smith (1994), “Total Quality inHigher Education”, Florida: St.LuciePress.

Moleong, L.J. (1995). Metode Penelitian Kualitatif. Remaja RosdaKarya. Bandung

Nasution.(1992). Metode Research.Bandung:Jemmars..(1988). Metode Penelitian Naturalistik. Tarsito. Bandung.

Paramitasari,S.V.(2007). Kajian Keterkaitan dan Dampak Proses Implementasi dan Sertifikasi ISO 9000 terhadap Kinerja Organisasi berdasarkan Persepsi Karyawan pada Sekolah Menengah Kejuruan Tesis Magister, TMI-ITB.

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (2008). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

Poerwadarminta. (1995). Kamus Umum Bahasa Indonesia. BalaiPustaka. Jakarta

Pradana, Aldy. (2003),Analisis Pengaruh Penerapan ISO 9000 Terhadap Kinerja Perusahaan dalam Kaitannya dengan Praktik Manajemen Mutu”, TugasAkhir,TMI-ITB.

PT.InternasionalIndonesia, Pemahaman ISO 9001 : 2000 dan Dokumen Mutu Rinehart, G., (1993). Quality Education: Applying the Philosophy of Dr . W.Edwards Deming to Transform the Educational System.Milwaukee,WI:

ASQCQualityPress

Sallis,E.,(1993). Total Quality Management In Education.London:KoganPage Ltd.

121

Satori, Djama’an dan Komariah, Aan.(2009).Metodologi Penelitian Kualitatif. AlfaBeta. Bandung

Scheerens,Jaap(2003). Peningkatan Mutu Sekolah, PT.LogosWacana Ilmu. Jakarta

Schlickman. Jay J .(2003). ISO 9001: 2000 Quality Management System Design,ArtechHouse

Silalahi,Ulber(2006).Metode Penelitian Sosial, Bandung,UnparPress

Slamet, Margono.(1994).Manajemen Mutu Terpadu dan Perguruan Tinggi Bermutu.ProyekHEDSDepartemenPendidikandanKebudayaan.

_______,(1999). Filosofi Mutu dan Penerapan Prinsip-Prinsip Manajemen Mutu Terpadu,IPBBogor

SNI/StandarNasionalIndonesia.(1991). Manajemen Mutu: SNI Seri 9001 : 2000 SNI/Standar Nasional Indonesia. (1991). Sistem Manajemen Mutu, Panduan

untuk Perbaikan: SNI Seri 9001 : 2000

SNI/StandarNasionalIndonesia.(1991). Sistem Manajemen Mutu: Persyaratan, SNI Seri 9001 : 2000

Spradley, James, P. (1980) Partisipant Observation. New York. Holt, Rinehart and Winsston. N

Suardi, Rudi (2001). Sistem Manajemen Mutu ISO 9000:2000, Penerapannya untuk mencapai TQM. PPM. Jakarta

Sudjana, N. dan Ibrahim, R. (1988). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. SinarBandung. Bandung.

Sugiyono,.(2006). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R dan D). Alfabeta. Bandung

Suhardan, Dadang. (2010) Supervisi Profesional. Alfa Beta. Bandung

Sukmadinata, (2005) Psikologi Pendidikan. Remaja Rosdakarya. Bandung Supriadi,Dedi.(2002). Sejarah Pendidikan Teknik dan Kejuruan di Indonesia.

DirektoratDikmenjurDepdiknas. Jakarta

Susanti, Susi. (1999),Analisis Pengaruh Implementasi ISO 9000 terhadap Kinerja Organisasi”,TesisMagister,TMI-ITB.

122

Taylor, B. (1994), Successful Change Strategies, Simon & Schuster International, Co, GB

Tenner,A.R.danDeToro,I.J.,(1992). Total Quality Management: Three Stepps To Continuous Improvement. Reading,MA:Addison-WesleyPublishing Company.

Tim SMK, (2011), Pedoman Mutu Edisi A,

Tjiptono,F.danDiana,A.,(1996). Total Quality Management.PenerbitANDI. Yogyakarta

Yin, Robert, K. 2011. Studi Kasus Desain dan Metode. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta

Wardiman Djojonegoro, 1998, Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Penerbit PT. Jayakarta Agung Offset. Jakarta.

Wenrich, R.C., dan Wenrich, J.W. (2004). Leadership in Administration of Vocational and Technical Education. Columbus: Charles E

MerrillPublishing Company, A Bell & Howell Company

Zuhrawaty(2009).Panduan dan Kiat Sukses Menjadi Auditor ISO 9001 ( Sistem Manajemn Mutu ), Medpress. Yogyakarta.

Dokumen terkait