• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

3. Sintesisasi

Setelah menemukan kategori-kategori, peneliti akan melakukan sintesisasi data. Mensintesiskan data berarti mencari kaitan antara satu kategori dengan kategori yang lainnya (Moleong, 2008: 289). Berdasarkan kategori-kategori yang sudah didapat, peneliti akan menentukan macam-macam aktivitas fundamental matematis yang ada pada tari Srimpi Pandhèlori. Selanjutnya, peneliti akan menentukan macam-macam aspek-aspek matematis yang relevan dengan aktivitas fundamental matematis pada tari Srimpi Pandhèlori.

4. Menyusun Hipotesis Kerja (Kesimpulan)

Penyusunan hipotesis kerja dilakukan dengan cara menjawab pertanyaan dari rumusan masalah dalam penelitian ini. Dalam menyusun hipotesis kerja, peneliti melihat hasil analisis data yang sudah dilakukan dan pembahasannya.

I. Prosedur Penelitian

Prosedur pelaksanaan dari penelitian ini melalui proses berikut ini: 1. Persiapan Penelitian

Pada tahap awal, peneliti mempersiapkan hal yang diperlukan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

a. Membuat proposal penelitian.

b. Menentukan narasumber yang relevan dengan penelitian.

c. Menentukan lokasi penelitian yaitu di Sanggar Tari Yayasan Siswa Among Beksa.

d. Mengurus perizinan penelitian yang ditujukan kepada pengurus Sanggar Tari Yayasan Siswa Among Beksa.

e. Membuat pedoman dan instrumen wawancara yang berisi tentang aspek filosofis dan aspek aktivitas fundamental matematis.

f. Membuat pedoman dan instrumen observasi yang berisi tentang aspek filosofis dan aspek aktivitas fundamental matematis.

g. Validasi pedoman dan instrumen wawancara supaya dapat menggali informasi yang relevan dan mendalam.

h. Mempersiapkan perlengkapan untuk pengambilan data, seperti kamera dan alat perekam.

2. Pengambilan Data Penelitian

Tahap pengambilan data dilakukan melalui proses wawancara, dokumentasi, dan observasi tentang filosofi dan aktivitas fundamental matematis pada tari Srimpi Pandhèlori.

3. Analisis Data

Ada empat tahap analisis data dalam penelitian ini, yaitu reduksi data, kategorisasi, sintesisasi, dan penyusunan hipotesis kerja (kesimpulan). Hasil-hasil data yang diperoleh dari proses wawancara, observasi, dan dokumentasi akan di cek kembali supaya data yang diperoleh sudah valid. Apabila dirasa data yang diperoleh masih kurang, peneliti dapat melakukan penelitian kembali dengan cara melakukan wawancara yang lebih mendalam kepada narasumber. Setelah memperoleh data yang cukup, peneliti mengelompokkannya dalam

jenis-42

jenisnya, seperti aspek filosofis, aspek aktivitas fundamental matematis, dan permasalahan kontekstual dari tari Srimpi Pandhèlori, serta melakukan penarikan kesimpulan.

4. Pembuatan Laporan

Hasil yang telah diperoleh dari proses wawancara, observasi, dan dokumentasi dituangkan dalam bentuk laporan. Pembahasan tentang filosofis, aktivitas fundamental matematis, dan permasalahan kontekstual pada tari Srimpi Pandhèlori juga ditulis dalam bentuk laporan.

J. Penjadwalan Waktu Penelitian

Pada tabel 3.1 diberikan jadwal untuk penelitian ini: Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Waktu Penelitian Kegiatan

6 September – 20 Desember 2019 Penyusunan proposal rencana penelitian

3 Februari – 3 April 2020 Pengambilan data (wawancara, observasi, dokumentasi)

3 April 2020 – 18 Mei 2020 Analisis data

43 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu menyusun instrumen wawancara dan observasi yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang filosofi dan aspek matematis pada tari Srimpi Pandhèlori. Selanjutnya, peneliti melakukan validasi terhadap instrumen yang telah disusun dan merevisinya. Setelah melakukan revisi dari hasil validasi, peneliti mulai melakukan wawancara dan observasi untuk memperoleh data yang relevan dengan penelitian ini. Wawancara dan observasi dilaksanakan di Sanggar Tari Yayasan Siswa Among Beksa dan Sanggar Tari Yayasan Pamulang Beksa Sasmita Mardawa. Peneliti mewawancarai Ibu Ratri selaku pelatih tari Srimpi Pandhèlori di Sanggar Tari Yayasan Siswa Among Beksa. Berikut waktu dan kegiatan dalam penelitian ini seperti pada tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1 Waktu dan Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Waktu Pelaksanaan

1 Penyusunan instrumen wawancara dan observasi

15 November – 3 Desember 2019 2 Validasi dan revisi instrumen wawancara dan

observasi

24 Februari 2020 3 Meminta ijin melakukan penelitian di

Sanggar Tari Yayasan Siswa Among Beksa

3–6 Maret 2020 4 Wawancara ke-1 dengan pelatih tari Srimpi

di Sanggar Tari Yayasan Siswa Among Beksa dan observasi tari Srimpi Pandhèlori

44

5 Observasi pakaian tari Srimpi Pandhèlori 12 Maret 2020 6 Observasi perlengkapan/aksesoris yang

digunakan untuk tari Srimpi Pandhèlori

13 Maret 2020 7 Wawancara ke-2 dengan pelatih tari Srimpi

di Sanggar Tari Yayasan Siswa Among Beksa & observasi tari Srimpi Pandhèlori

14 Maret 2020

8 Wawancara ke-3 dengan pelatih tari Srimpi Sanggar Tari Yayasan Siswa Among Beksa secara online.

27 Maret – 3 April 2020

B. Penyajian Data

Berikut data-data yang digunakan dalam penelitian ini: 1. Data Hasil Wawancara

a. Aktivitas Counting pada Tari Srimpi Pandhèlori

Peneliti menemukan aktivitas counting pada gerakan, pola lantai, pakaian, dan aksesoris untuk tari Srimpi Pandhèlori. Peneliti akan memberi kode a, b, c, dan d. Berikut penjelasan dari kode yang digunakan:

1) Kode a digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas counting pada gerakan.

2) Kode b digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas counting pada pola lantai.

3) Kode c digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas counting pada pakaian.

4) Kode d digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas counting pada aksesoris.

Data aktivitas counting akan diberi kode C.(kode huruf).(nomor urutan). Misalnya kode C.a.1 menjelaskan tentang data wawancara aktivitas counting pada gerakan urutan pertama. Pada tabel 4.2 diberikan data-data aktivitas counting yang diperoleh dari hasil wawancara bersama pelatih tari Srimpi Pandhèlori:

Tabel 4.2 Data Aktivitas Counting pada Tari Srimpi Pandhèlori Data Kode Data Subyek Ada berapa bagian gerakan pada tari

Srimpi Pandhèlori?

P1: Struktur bentuk tarian pada tari Srimpi Pandhèlori ada tiga bagian, yaitu maju beksan dengan gerakan kapang-kapan maju, beksan pokok yang selalu diawali & diakhiri gerakan sèmbahan silo panggung, dan mundur beksan dengan gerakan kapang-kapang mundur.

C.a.1 P1

Bagaimana cara menghitung ketukan pada tari Srimpi Pandhèlori?

P1: Ketukan pada tarian ini berdasarkan gending-nya. Pada bagian beksan pokok, ketukan tergantung pada ragamnya. Untuk gerakan Panggêl Ngrêgêm udet, gurdo kiri, tasikan membutuhkan 8 ketukan. Gerakan ulap-ulap membutuhkan 16 atau 32 ketukan.

C.a.2 P1

Berapa honor untuk penari tari Srimpi Pandhèlori dalam sekali tampil?

P1: Tari Srimpi Pandhèlori ada 4 orang, tergantung mau pakai kaset/gamelan. Kalau kaset per anaknya Rp600.000,00. Itu udah kostum dan transpot. Kalau pakai gamelan, ada 18 orang per orangnya Rp400.000,00.

C.a.3 P1

Bagaimana cara menghitung ketukan saat penari ingin melakukan perpindahan pola lantai?

46

Data Kode Data Subyek P1: Untuk perpindahan seperti

nyambêr/gerak sendi peralihan biasanya pakai 8 ketukan tetapi juga harus menyesuaikan. Gerakan kicat adalah gerakan berjalan (pergantian pola lantai) biasanya butuh kalau tidak 3×8 ketukan atau 1×8 ketukan. Nah, untuk bagian peperangan ketukannya tergantung pada pola lantainya. Pada bagian gerakan maju bêksan & mundur bêksan, setiap 1 gong terdiri dari 16 ketukan. Setiap satu langkah ada 2 ketukan.

Apa saja macam-macam bentuk pola lantai pada tari Srimpi Pandhèlori?

P1: Pola lantai untuk tari Srimpi Pandhèlori macam-macam. Ada bentuk persegi panjang, diagonal kanan, diagonal kiri, jajargenjang.

C.b.2 P1

Apa saja macam-macam pakaian yang dipakai oleh penari tari Srimpi Pandhèlori?

P1: Jarik parang rusak, sampur motif cindhè, dan baju bludiran. Untuk jarik parang rusak ada yang pakai Gurda ada yang tidak.

C.c.1 P1

Berapa harga sewa untuk pakaian tari Srimpi Pandhèlori?

P1: Kalau pentasnya di sekitar Yogya, untuk anggota harga sewa pakaian dan aksesorisnya Rp100.000,00, kalau non-anggota harganya Rp150.000,00. Kalau pentasnya di luar Yogya harganya naik jadi dua kali lipat.

C.c.2 P1

Apa saja macam-macam aksesoris yang dipakai oleh penari tari Srimpi Pandhèlori?

P1: Ada 1 jungkat, 1 ron, 1 jamang & bulu-bulu, 2 jèbèan, 1 cêplok, 5 cunduk menthul, pêlik, 1 bantalan sinyong, 2

Data Kode Data Subyek suweng/subang, 2 godhék. Pakai kalung

susun, ada 3 susun. Kalau yang di tangan ada 2 Kêlat bahu naga, 2 Gêlang kana dan ada Slèpè untuk yang diperut biasanya menutupi selendang.

b. Aktivitas Locating pada Tari Srimpi Pandhèlori

Peneliti menemukan aktivitas locating pada gerakan, pola lantai, pakaian, dan aksesoris untuk tari Srimpi Pandhèlori. Peneliti akan memberi kode a, b, c, dan d. Berikut penjelasan dari kode yang digunakan:

1) Kode a digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas locating pada gerakan.

2) Kode b digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas locating pada pola lantai.

3) Kode c digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas locating pada pakaian.

4) Kode d digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas locating pada aksesoris.

Data aktivitas locating akan diberi kode L.(kode huruf).(nomor urutan). Misalnya kode L.a.1 menjelaskan tentang data wawancara aktivitas locating pada gerakan urutan pertama. Pada tabel 4.3 diberikan data-data aktivitas locating yang diperoleh dari hasil wawancara bersama pelatih tari Srimpi Pandhèlori:

48

Tabel 4.3 Data Aktivitas Locating pada Tari Srimpi Pandhèlori Data Kode Data Subyek Di mana sebaiknya posisi tangan, kaki,

dan badan penari tari Srimpi Pandhèlori supaya dapat menari dengan luwês? P1: Gerakan tangan, penari itu sikapnya harus Sêdakêp dulu. Selanjutnya, tangannya diluruskan/melurus tanpa mengubah posisi siku. Dari posisi melurus itu, tangannya bisa ditekuk untuk gerakan ngruji, ngiting, dan sebagainya. Saat gerakan gêdruk, kaki yang gêdruk dibelakang tumit kurang dari 1 jengkal.

L.a.1 P1

Bagaimana posisi dari penari yang satu dengan yang lainnya?

P1: Posisinya macam-macam, tergantung pola lantai dan besar panggungnya. Ada yang berhadapan, ungkur-ungkuran (tidak saling berhadapan), sama-sama hadap depan. Tergantung polanya nanti.

L.b.1 P1

Di mana posisi seretan jarik yang dipakai penari?

P1: Selalu di sebelah kanan. Nanti jariknya tidak semua dililitkan, tetapi disisakan sedikit untuk dibuat menjadi seretan.

L.c.1 P1

Di mana posisi selendang yang digunakan oleh penari?

P1: Selendang di tengah-tengah, diikatkan diperut. Panjang selendangnya tidak boleh menyentuh lantai, harus di atas lantai.

L.c.2 P1

Apa saja aksesoris yang dipakai di kepala?

P1: Ada jungkat, cunduk mênthul, ron, jamang & bulu-bulu, jèbèan, cêplok, pêlik, bantalan sinyong, suweng/subang, godheg. Jungkat & cunduk mênthul hadap belakang. Bunga cêplok ada di tengah-tengah bantalan sinyong, nanti dikeliling bunga pêlik. Godhég dipakai di sebelah

Data Kode Data Subyek telinga.

Apa saja aksesoris yang dipakai badan? P1: Slèpè dilingkarkan di perut di atas selendangnya. Kalung susun dipakai di leher.

L.d.2 P1

Apa saja aksesoris yang dipakai di tangan?

P1: Kêlat bahu naga dipakai di bahu kanan dan kiri. Bagian buntut-nya (ekor) di belakang. Ada gêlang kana juga.

L.d.3 P1

Di mana letak pemasangan cunduk mênthul?

P1: Depan jungkat. Pentul yang paling pinggir posisinya sejajar dengan pinggir jungkat.

L.d.4 P1

c. Aktivitas Measuring pada Tari Srimpi Pandhèlori

Peneliti menemukan aktivitas measuring pada gerakan, pola lantai, pakaian, dan aksesoris untuk tari Srimpi Pandhèlori. Peneliti akan memberi kode a, b, c, dan d. Berikut penjelasan dari kode yang digunakan:

1) Kode a digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas measuring pada gerakan.

2) Kode b digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas measuring pada pola lantai.

3) Kode c digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas measuring pada pakaian.

4) Kode d digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas measuring pada aksesoris.

50

Data aktivitas measuring akan diberi kode M.(kode huruf).(nomor urutan). Misalnya kode M.a.1 menjelaskan tentang data wawancara aktivitas measuring pada gerakan urutan pertama. Pada tabel 4.4 diberikan data-data aktivitas measuring yang diperoleh dari hasil wawancara bersama pelatih tari Srimpi Pandhèlori:

Tabel 4.4 Data Aktivitas Measuring pada Tari Srimpi Pandhèlori Data Kode Data Subyek Apakah ada ketentuan untuk ukuran sudut

yang dibentuk dari suatu gerakan?

P1: Ada. Sikap tangan saat ngruji, ngêpêl, ngithing, nyêmpurit harus siku. Saat Têkukan berdiri, kiri tangannya lurus ngruji dan kanan ngithing harus nyiku (antara pergelangan tangan & tangan). Saat têkukan lengkung, kedua tangan ngithing harus nyiku (antara pergelangan tangan & tangan).

M.a.1 P1

Bagaimana cara menentukan jarak untuk tangan, badan, kaki, pandangan mata saat melakukan gerakan?

P1: Jarak antara badan dan lengan kurang lebih dari posisi sêdakêp tangannya diluruskan/melurus tanpa mengubah siku. Untuk pandangan mata ada ketentuannya. Pandangan dari mata harus berjarak 5 kali dari tinggi badan penari sesuai dengan posisinya saat bergerak.

Saat gerakan gêdruk kaki yang gêdruk dibelakang tumit tidak lebih dari 1 jengkal.

M.a.2 P1

Seberapa jauh jarak antara penari yang satu dengan penari yang lainnya?

P1: Jaraknya ya tergantung pola lantainya. Untuk pola lantai persegi panjang, jarak dengan pasangan yang satu dengan yang lain harus sama. Kalau untuk gerakan

Data Kode Data Subyek tarung, biar tidak tubrukan ya kira-kira

jarak dengan temannya 2 langkah.

Biasanya seberapa besar pola lantai yang harus dibentuk oleh penari?

P1: Srimpi umumnya tampil di Pendapa, yang ada Saka. Saka-nya yang jadi batas untuk menari. Pola lantai mengikuti besar/kecilnya Pendapa itu.

M.b.2 P1

Berapa ukuran jarik dan selendang yang sering dipakai oleh penari tari Srimpi Pandhèlori?

P1: Untuk ukuran panjang jarik 2,25–2,5 meter. Kalau lebarnya sama seperti kain mori. 1–1,1 meter. Selendang ukuran panjangnya 2,75m dan lebarnya 60cm.

M.c.1 P1

Berapa ukuran kain tambahan untuk menyambung jarik, jika penari memiliki postur badan yang besar?

P1: Kira-kira lebarnya 20 cm dan panjangnya sepanjang jarik dikurangi yang untuk seretan kira-kira 75cm. Seretan jangan kepanjangan 5 jari di bawah lutut, selebihnya melingkar ke badan.

M.c.2 P1

Berapa jarak cunduk mênthul yang satu dengan yang lain?

P1: Sesuai lekuk pada jungkat. Pentul yang paling pinggir di pinggi jungkat.

M.d.1 P1

Berapa jarak dari bunga pêlik yang satu dengan yang lain?

P1: Menyesuaikan sinyong. Pêlik ditata dengan jarak yang sama dengan yang lainnya.

52

d. Aktivitas Designing pada Tari Srimpi Pandhèlori

Peneliti menemukan aktivitas designing pada gerakan, pola lantai, dan pakaian untuk tari Srimpi Pandhèlori. Peneliti akan memberi kode a, b, c, dan d. Berikut penjelasan dari kode yang digunakan:

1) Kode a digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas designing pada gerakan.

2) Kode b digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas designing pada pola lantai.

3) Kode c digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas designing pada pakaian.

Data aktivitas designing akan diberi kode M.(kode huruf).(nomor urutan). Misalnya kode D.a.1 menjelaskan tentang data wawancara aktivitas designing pada gerakan urutan pertama. Pada tabel 4.5 diberikan data-data aktivitas designing yang diperoleh dari hasil wawancara bersama pelatih tari Srimpi Pandhèlori:

Tabel 4.5 Data Aktivitas Designing pada Tari Srimpi Pandhèlori Data Kode Data Subyek Apa saja pola yang dibentuk dari gerakan

tari Srimpi Pandhèlori?

P1: Misal saat melakukan gerakan tangan ini (ngithing, nyêmpurit, ngruji) harus bentuknya siku (antara telapak tangan dengan lengan bawah). Saat ngithing, antara ibu jari dan jari tengah yg digathukkè harus membentuk seperti lingkaran.

Pada gerakan gêdruk, kaki seperti

Data Kode Data Subyek membentuk angka delapan.

Apa saja macam-macam bentuk pola lantai tari Srimpi Pandhèlori?

P1: Ada bentuk persegi panjang, diagonal kanan, diagonal kiri, segiempat.

D.b.1 P1

Apa motif dari jarik & selendang yang sering dipakai oleh penari tari Srimpi Pandhèlori?

P1: Jarik harus motif parang rusak dan selendangnya harus motif cindhè.

D.c.1 P1

e. Aktivitas Playing pada Tari Srimpi Pandhèlori

Peneliti menemukan aktivitas playing pada gerakan, pola lantai, pakaian, dan aksesoris untuk tari Srimpi Pandhèlori. Peneliti akan memberi kode a, b, c, dan d. Berikut penjelasan dari kode yang digunakan:

1) Kode a digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas playing pada gerakan.

2) Kode b digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas playing pada pola lantai.

3) Kode c digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas playing pada pakaian.

4) Kode d digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas playing pada aksesoris.

Data aktivitas playing akan diberi kode P.(kode huruf).(nomor urutan). Misalnya kode P.a.1 menjelaskan tentang data wawancara aktivitas playing pada gerakan urutan pertama. Pada tabel 4.6

54

diberikan data-data aktivitas playing yang diperoleh dari hasil wawancara bersama pelatih tari Srimpi Pandhèlori:

Tabel 4.6 Data Aktivitas Playing pada Tari Srimpi Pandhèlori Data Kode Data Subyek Apakah ada aturan untuk gerakan tari

Srimpi Pandhèlori?

P1: Sikap badan, tangan, kaki, kepala memiliki pathokan/aturan khusus sesuai dengan aturan tari klasik gaya Yogyakarta. Tarian tidak boleh dilakukan tidak seperti itu. Untuk semua tari klasik harus seperti itu.

P.a.1 P1

Bagaimana strategi saat berpindah pola lantai supaya penari tidak saling bertubrukan?

P1: Iguh/strategi kalau ingin putar balik supaya tidak bersenggolan ya diperkirakan sendiri jaraknya, misalnya kira-kira 2 langkah jarak antarteman. Itu strategi mengambil jarak.

Bagian adegan perang, siku harus gathuk. Starteginya supaya tetap bisa gathuk sebaiknya cari pasangan yang sama tingginya. Kalau yang satu lebih tinggi ya geraknya harus lebih mêndhak, atau yang lebih pendek nyolong tangan (siku agak keatas).

P.b.1 P1

Apakah ada aturan untuk pakaian dari tari Srimpi Pandhèlori?

P1: Jarik harus motif parang rusak; selendang motif cindhè; jarikan harus pakai seretan dan harus menutup mata kaki; sampur dipakai harus sejajar, tidak boleh ndekwur; pemakaian selendang juga tidak boleh menyentuh lantai.

P.c.1 P1

Bagaimana cara melilitkan jarik yang benar supaya sesuai dengan aturan yang ada?

Data Kode Data Subyek P1: Lilitan jarik disisakan untuk seretan.

Kalau orangnya tinggi/besar, ya nanti jarik yang diatas disambung kain mori atau kain yang tidak licin.

Bagaimana cara memasang cunduk Mênthul?

P1: Cunduk Mênthul bagusnya dibuat garis lengkung. Yang tengah paling tinggi, yang sebelahnya lebih rendah sedikit, paling pinggi lebih rendah sedikit lagi. Pemasangannya sesuai lekukan pada jungkat. Pentul yang tengah di pasang dulu, lalu yang paling pinggir sejajar dengan pinggir jungkat, selanjutnya yang tengah baru dipasang.

Cunduk Mênthul dan jungkat harus hadap belakang.

P.d.1 P1

f. Aktivitas Explaining pada Tari Srimpi Pandhèlori

Peneliti menemukan aktivitas explaining pada gerakan, pola lantai, dan pakaian untuk tari Srimpi Pandhèlori. Peneliti akan memberi kode a, b, c, dan d. Berikut penjelasan dari kode yang digunakan:

1) Kode a digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas explaining pada gerakan.

2) Kode b digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas explaining pada pola lantai.

3) Kode c digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas explaining pada pakaian.

56

4) Kode d digunakan untuk data yang menunjukkan aktivitas explaining pada aksesoris.

Data aktivitas explaining akan diberi kode E.(kode huruf).(nomor urutan). Misalnya kode E.a.1 menjelaskan tentang data wawancara aktivitas explaining pada gerakan urutan pertama. Pada tabel 4.7 diberikan data-data aktivitas explaining yang diperoleh dari hasil wawancara bersama pelatih tari Srimpi Pandhèlori:

Tabel 4.7 Data Aktivitas Explaining pada Tari Srimpi Pandhèlori Data Kode Data Subyek Bagaimana perkembangan tari Srimpi

Pandhèlori?

P1: Tarian ini diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwana VII. Setiap sultan memiliki karya misalnya tarian. Masing-masing penyusun memiliki ciri-ciri tersendiri, jadi koreografer akan menciptakan gerakan yang ia sukai menyesuaikan dengan ceritanya. Kalau di Siswa Among Beksa diciptakan oleh GBPH Poeger (Gusti Bandowo Pangeran Haryo Poeger) saat melawat ke Hongkong sekitar tahun 1970an. Nah tari Srimpi Pandhèlori itu yang sampai Sêkarang masih dipentaskan dan menjadi salah satu kursus mata pelajaran di Siswa Among Beksa. Saat ini, tari Srimpi Pandhèlori sudah menjadi tari pertunjukkan, tidak lagi sebuah tarian yang sakral.

E.a.1 P1

Mengapa tarian ini dinamakan tari Srimpi Pandhèlori?

P1: Tari Srimpi Pandhèlori merupakan salah satu tarian dengan nama tarian yang menyesuaikan gêndhing-nya. Tari ini menggunakan gêndhing Pandhèlori dan ditarikan oleh empat orang, sehingga

Data Kode Data Subyek dinamakan tari Srimpi Pandhèlori. Tari

Srimpi sendiri merupakan jenis tarian perang. Jadi, ceritanya ya tentang dua orang yang sedang berperang

Apa makna dari cerita tari Srimpi Pandhèlori?

P1: Tari Srimpi menceritakan peperangan antara dua orang. Kalau tari Srimpi Pandhèlori mengambil cerita dari sêrat mènak. Maknanya ya dua orang yang saling bertengkar/beradu mencari kelebihan untuk memperebutkan sesuatu yang diinginkan. Cerita tersebut nanti dimasukkan ke dalam gèrongan/sindénan sebagai pengiring tariannya.

E.a.3 P1

Apa makna dari tari Srimpi Pandhèlori? P1: Tari Srimpi Pandhèlori ditarikan oleh 4 penari putri. Dalam buku Kawruh Jogéd Mataram (Dewan Ahli Yayasan Siswa Among beksa, 1981), manusia berasal dari empat elemen yaitu api (gromo), udara (hangin), air (toya), dan tanah (bumi).

1. Api berarti roh dalam 4 hal: Aluamah (napsu nêdha) abrit/merah, amarah (napsu) cêmêng/hitam, supiyah (déréng sagêt nguwaosi) jêné/kuning, mutmainah (kasaènan) pêthak/putih. 2. Angin: napas (napas saè), ampas

(napas kirang saè), tanapas (napas mboten ajêg), napus (tanpa napas). 3. Air: roh jasmani, norani (cahyo), roh

kabati (manah), roh hèwani

4. Tanah: rah, daging, balung, sungsum.

E.a.4 P1

Apa makna dari gerakan yang ada pada tari Srimpi Pandhèlori?

P1: lenggah sila panggung berarti sikap siap penari dalam panggung. Lampah Sêkar tawing bermakna penari yang

58

Data Kode Data Subyek berjalan dengan indah/anggun. Tinting

menggambarkan penari yang sedang berlari. Ulap-ulap menggambarkan melihat lawan dari kejauhan. Gerakan nglayang menunjukkan sikap rendah hati (Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, 2019).

Apa makna dari pakaian pada tari Srimpi Pandhèlori?

P1: Pakaian penari yang satu dengan yang lain tidak ada bedanya, semua sama. Hal ini bermakna bahwa manusia berasal dari samun/tanah, sehingga dalam tata lahir/fisik tidak menimbulkan iri hati atau pun ingin lebih unggul.

E.c.1 P1

Bagaimana perkembangan dari pakaian tari Srimpi Pandhèlori?

P1: Dulu Srimpi memakai busana dan riasan seperti pengantin paés agêng. Setelah Sri Sultan Hamengku Buwana IX mulai memakai jamang & bulu-bulu dan baju rompi.

E.c.2 P1

Apakah ada makna dari aksesoris yang dipakai dalam tari Srimpi Pandhèlori? P1: Cunduk mênthul dan jungkat menghadap ke belakang bermakna orang Jogja tidak suka pamer, jadi peletakannya mungkur. Selain itu dari depan juga sudah

Dokumen terkait