• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa, antibiotik yang paling peka digunakan untuk pengobatan endometritis pada peternakan babi di Desa Sukapura Kabupaten Probolinggo adalah Ciprofloxacin dan Gentamicin peka pada bakteri Escheriachia coli dan

Enterobacter cloacae, sedangkan Streptococcus β haemolyticus paling peka jika

diberikan Ampicillin.

6.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang disampaikan adalah:

1. Sebaiknya peternak memperhatikan sterilisasi alat-alat yang digunakan untuk IB sebelum digunakan untuk menghindari kemungkinan infeksi bakteri pada saluran reproduksi, serta melakukan upaya-upaya untuk mengurangi kemungkinan terjadinya endometritis.

2. Perlunya dilakukan pengawasan yang ketat oleh lembaga-lembaga terkait, seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI) dan Dinas Peternakan, dalam hal penerapan standar operasional kerja yang baik pada pemakaian antibiotika.

SKRIPSI UJI KEPEKAAN BEBERAPA CAHYANI KARTIKA MAHARANI

3. Jika ada gejala klinis yang mengarah pada endometritis sebaiknya dilakukan isolasi identifikasi dan juga dilakukan uji resistensi antibiotik, agar dapat dilakukan pengobatan dengan tepat.

SKRIPSI UJI KEPEKAAN BEBERAPA CAHYANI KARTIKA MAHARANI RINGKASAN

Cahyani Kartika Maharani. Endometritis adalah peradangan pada endometrium (dinding uterus). Gejalanya meliputi leleran warna keputihan sampai purulen (kekuningan) yang berlebihan, uterus mengalami pembesaran (Ratnawati dkk., 2007). Bakteri non-spesifik penyebab endometritis yang masuk uterus selama estrus, baik melalui IB maupun kawin alami antara lain yaitu, Escherichia

coli, Streptococcus sp., Enterobacter sp.,(Kirkwood, 2012). Endometritis dapat

terjadi pada semua hewan mamalia betina termasuk pada babi. Babi merupakan hewan yang memiliki kebiasaan hidup pada lingkungan yang kotor. Pola perilaku babi duduk seperti anjing memudahkan mikroorganisme menginfeksi saluran reproduksi (Dominiek et al., 2010).

Salah satu obat andalan untuk mengatasi penyakit infeksi adalah antimikroba antara lain antibiotik/antibakteri. Indikasi penggunaan antibiotik dimulai dengan menegakkan diagnosis pemeriksaan laboratorium seperti mikrobiologi, serologi dan penunjang lainnya (Permenkes, 2011). Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai anjuran ataupun pemberian dalam jangka panjang dapat menimbulkan resistensi pada bakteri tersebut (Salehi and Bonab, 2006).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kepekaan beberapa jenis antibiotik yang bisa dipergunakan untuk pengobatan endometritis pada peternakan babi di Probolinggo. Penelitian ini menggunakan 11 sampel swab canalis servicalis babi betina menderita endometritis dengan gejala kawin berulang dan melalui pemeriksaan Ultrasonography (USG).

SKRIPSI UJI KEPEKAAN BEBERAPA CAHYANI KARTIKA MAHARANI

Isolasi identifikasi terhadap sampel tersebut dengan cara penanaman pada media McConcey Agar dan Blood Agar, setelah inkubasi selama 24 jam kemudian diamati pertumbuhan koloni dan dilanjutkan pemeriksaan gram. Identifikasi bakteri dilakukan dengan uji katalase dan uji biokimia. Uji biokimia untuk mengetahui genus atau spesies bakteri dilakukan dengan penanaman pada media Urea, SC, SIM, MR, KIA dan fermentasi karbohidrat (glukosa, laktosa, sukrosa, maltose dan manosa). Dalam uji biokimia dalam penelitian ini didapatkan hasil bakteri Escheriachia coli sebanyak delapan sampel,

Streptococcus β haemolyticus sebanyak tiga sampel dan Enterobacter cloacae

sebanyak satu sampel.

Uji kepekaan dilakukan terhadap ampicilin, gentamicin, ciprofloxacin, tetracycline, dan metronidazole. Hasil uji kepekaan kelima antibiotik tersebut menunjukkan bahwa Ciprofloxacin dan Gentamicin peka pada bakteri

Escheriachia coli dan Enterobacter cloacae, sedangkan Streptococcus β

SKRIPSI UJI KEPEKAAN BEBERAPA CAHYANI KARTIKA MAHARANI DAFTAR PUSTAKA

Allen, D. 1998. Handbook of Veterinary Drugs 2nd ed. Newyork: Villard.

Albihn, A., V, Baverud., U, Magnusson. 2003. Uterine Microbiology and Antimicrobial Susceptibility in Isolated Bacteria from Mares with Fertility Problems. Acta vets.scand 44 : 122-129.

Anderson, J. 1980. Pigs. Dalam E. S. E. Hafez, ed. Reproduction in Farm Animals. Lea & Febiger, Philadelphia.pp. 358-386.

Barbara J., J. Kucharski and A. J. Ziecik. 2004. Effect of intrauterine infusion of Escherichia coli on hormonal patterns in gilts during the oestrous cycle. Olsztyn, Tuwima 10, Poland. Reprod. Nutr. Dev. (44)37–48.

Bennett, D. G. 1987. Diagnosis and tratment of equine bacterial endometritis. Theriogenology VII (6) : 345-351.

Bilkei G. and Horn A. 1991. Metritis Mastitis Agalaktie. In:Laureckiene, Z.,J.Klimaite, A. Aniuliene,V. Bizokas And E. Aniulis. Prevention Of Sow Uterine Inflammation.Lithuanian Veterinary Academy. Bull Vet Inst Pulawy 50, 509-512.

Brander, 1991. Veterinary Applied Pharmacology and Therapeutics, 5th ed., Saunders, London.

Byarugaba, D. K. 2009. Mechanism of Antimicrobial Resistance. Departement of Vetenary Microbiology and Parasitology, Faculty of Veteinary Medicine, Makerere University, Kampala. Uganda.

Carabin H., G.P. Martineau, D. Vaillancourt, R. Higgins, and M. Bigras-Poulin. 1996. Detection of Cervical Bacterial Contamination in Swine by Two Methods of Swabing in Relation to Artificial Insemination. Universite de Montreal 60: 40-44.

Cole,L.K.,Kwochka,J.J.,Hillier,A.,Hoshaw-Woordard,S.L. 2003. Evaluation of an Ear Cleanser for the Treatment of Infectious Otitis Externa in Dogs,Veterinary Therapeutic. Vol 4.Page 1.

Chamber, H. F. 1995. Antimycobacterial Drug.Eight Edition. In;Katzung,B.G. Basic and Clinical Pharmacology. Departement of Cellular and Molecular Pharmacology University of California, San Fransisco. Pp:784-813.

Daniel,Morris. 2004.Medical Therapy of Otitis Externa and Otitis Media. Journal of Veterinary Clinics Small Animal. 34:541-555.

SKRIPSI UJI KEPEKAAN BEBERAPA CAHYANI KARTIKA MAHARANI

De Winter P.J.J., M. Verdoncka, A. de JCruiP, L.A. Devrieseb and F.Waesebrouckb. 1992.Endometritis and Vaginal Discharge In The Sow. Amsterdam:Animal Reproduction, (28)51-58.

Dominiek M., M. Verdonck, and A. De Kruif. 2010. Vaginal Microecology And Vulval Discharge In Swine. Faculty of Veterinary Medicine, University of Ghent, Belgium.

Dunne, H. W. 1975. Disease of Swine. Fourth edition. The Iowa State university Press. Ames, Iowa, USA. 20-22.

Engblom, L., N. Lundeheim, A.M. Dalin and K. Aderson. 2007. Sow Removal In Swedish comercial Herds. Livest Sci. 106: 76-86.

Freeman,CD., Klutman, NE., Lamp, KC. 1997. Metronidazole A therapeutic review and update. Drugs 5 : 679-708.

Gunawan, Sulistia G. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Departemen Farmakologi. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

Hadioetomo, R.S. 1990. Mikrobiologi dasar dalam praktek teknik dan prosedur dasar laboratorium. Penerbit PT Gramedia, Jakarta. Hal 103-104.

Hardjopranjoto, S. 1995. Ilmu Kemajiran Pada Ternak. Airlangga University Press. Surabaya.

Hariadi, M., Soehartojo M., Wurlina, Herry Agoes H., Budi Utomo, Rimayanti, Indah Norma T., Hermin Ratnani. 2011. Buku Ajar Ilmu Kemajiran Pada Ternak. Airlangga University Press. Surabaya.

Jawetz. 2005. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : Salemba Medika. Hal 223-274. Katzung, B. G., Masters, S.B., Trevor, A. J. 2009. Basic and Clinical

Pharmacology, 11th edn. New York and London.

Kementrian Pertanian. 2011. Pedoman Penataan Budidaya Ternak Babi Ramah Lingkungan. Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan. Jakarta. Kirkwood, R.N., G.C. Althouse, M.J. Yaeger, J. Carr and G.W. Almond. 2012.

Disease of the reproductive System In: Zimmerwan, J.J., L.A. Karriker, A. Ramirez, K.J. Schwartz and G.W. Stevenson (Ed) Disease of Swine. 10th.ed. John Wiley and Sons. Inc. Iowa. USA.329.

Kusumamihardja, S. 1993. Parasit dan Parasitosis pada Hewan Ternak dan Hewan Piaraan. Pusat Antar Universitas Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

SKRIPSI UJI KEPEKAAN BEBERAPA CAHYANI KARTIKA MAHARANI

Lebanc, M. M., Joshua, M., Arnold, J.S. 2007. Use of a low-volume uterine flush for diagnosing endometritis in chronically infertile mares. Theriogenology 68 : 403-412.

Lofmark, S., Charlotta, E., Carl, E.N. 2010. Metronidazole is still the drug of choise for treatment of anaerobic infection.

Lumb, S.2003. internacional pig Topics. Vol 18. East Yorkshire England.

Maccato ML, Faro S, Martens MG, Hammill HA. 1991. Ciprofloxacin versus gentamicin/clindamycin for postpartumendometritis. Journal of

Reproductive Medicine ;36(12):857–61.

Malinowski, E., Henryka, L., Hanna, M., Maciej, K., Marek, N., Wieslaw, N., Jacek, Z.. 2011. Sensitivity to antibiotics of Arcanobacterium pyogenes and Escherichia coli from the uteri of cows with metritis/endometritis. The Veterinary Journal 187 : 234-238.

Martineau G.P., Smith B.B., Doize B. 1992. Pathogenesis, prevention and treatment of lactational insufficiency in sows. Vet Clin North Amer-Food Anim Pract, 8, 661-684.

Medicastore. 2010. Bahaya Resistensi Antibiotika, http://www.medicastore.com, diakses tanggal 2 Mei 2015.

Meles, D.K.,S.A.Sudjarwo,T.Juniastuti,I.S.Hamid,R.Kurnijasanti.2011.Buku Ajar Farmakoterapi dan Toksikologi. Global Persada Press.Surabaya.

Mutschler, E. 1991, Dinamika Obat, Edisi V, 88, Penerbit ITB, Bandung.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2406 Tahun 2011. Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik. Jakarta.

Rahman, M.A., M.A.Samad., M.B. Rahman and M.L. Kabir. 2004. In Vitro Antibiotic Sensitifity and Therapic Efficacy of Experimental Salmonelosis, Colibacillocis, Mastitis, and Pasteurellosis in Goat . Bangladesh Journal Vet. Medicine. 2:99-102.

Rantanen. N.W., Angus. O.M. 1998. Equine Diagnostic Ultrasonography. Library of Congress Cataloging in Publication Data. USA.

Ratnawati, D., W.C. Pratiwi dan L. Affandhy. 2007. Petunjuk Teknis Penanganan Gangguan Reproduksi Pada Sapi Potong. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Peternakan : Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian.

SKRIPSI UJI KEPEKAAN BEBERAPA CAHYANI KARTIKA MAHARANI

Rouche, A. and Systma, M. 2007. Feral Swine Action Plan for Oregon Environmental.

Sabar Iman, E.R., Wiwiek. T., Suryannie., Hasutji, E. N., S. Chusniati. 2008. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Veteriner. Divisi Bakteriologi dan Mikologi Departemen Mikrobiologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga. Surabaya.

Samper, J.C., Tracy, A.P. 1987. Diagnosing and Treating Endometritis in Mares. JCS Veterinary Reproductive Services Ltd.

Salehi.T.Z., and S.F.Bonab. 2006. Antibiotics Susceptibility pattern of Escherichia coli Strains Isolated of Chikens with Colisepticemia in Tabriz Province, Iran International Journal of Poultry Sciense.5 : 677-684.

Sarudji, Suryani. Sri Chusniati, E.R. Sabar Iman dan H.E. Narumi. 2012. Petunjuk Praktikum Penyakit Infeksius 1. Surabaya: Universitas Airlangga.

Sarudji, Suryani. Sri Chusniati, E.R. Sabar Iman dan H.E. Narumi. 2013. Petunjuk Praktikum Penyakit Infeksius 1. Surabaya: Universitas Airlangga.

Selvaraj. J., M. Senthil K., R. Arul., J. Anton R., W. Manohar P., S. Ravikumar., B. Murali M. 2003. Clinicophatological Investigation on Eguine Endometritis in an Organised Farm. Indian Journal of Veterinary Pathology 27 (2) : 109-110.

Setiabudy, R., V.H.S, Gan. 2003. Farmako dan Terapi. Edisi 4. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta 571-583. Sheldon I.M, Noakes D.E. Comparison of three treatments for bovine

endometritis. Vet Rec 1998; 142:575-579.

Sihombing. 1997. Ilmu Ternak Babi. Cetakan Pertama. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Sihombing, F.N. 2006. Pengaruh Sistem Pengawinan (alami dan IB), Paritas dan Frekuensi Pengawinan Terhadap Laju Kebuntingan Ternak Babi di Usaha Peternakan Babi di Solo.[Skripsi]. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.

Stiglich N, Alston M, Vanswam S. 2011. Optimizing Treatment of Intra-amniotic Infection and Early-Onset Postpartum Endometritis: Advantages of Single-Agent Therapy. Prem J ; 15(3):26-30.

SKRIPSI UJI KEPEKAAN BEBERAPA CAHYANI KARTIKA MAHARANI

Subronto dan Tjahajati I. 2001. Ilmu Penyakit Ternak, II A. Universitas Gajah Mada, Jogyakarta.

Tjay,T.H.,Rahardja,K. 2007. Obat-obat Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek-efek Sampingnya Edisi ke enam. PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Toelihere,M.R. 1985. Ilmu Kebidanan pada Ternak Sapi dan Kerbau. Universitas

Indonesia Press:Bogor.

Tummaruk, P., N. Sukamphaichit, W. Kitiarpornchai, S. Musikjearanan and W. Tatasuparuk. 2006. Seasonal Influence on Cases of Culling In Gilt. Copenhagen, Denmark.

Wasitaningrum, I. D. A. 2009. Uji Resistensi Staphylococcus aureus dan Eschericia coli dari Isolat Susu Sapi Segar terhadap Beberapa Antibiotik [skripsi]. Surakarta. Fakultas Farmasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Widjajanti, N. 1989. Obat – Obatan, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Wiesenfeld, H.C., Heine, R. P. 1998. The Use of Once-Daily Dosing of Gentamicin in Obstetrics and Gynecology Issue 4 : 155-159

Yuriadi.2003.Resistensi dan Sensitifitas Bakteri pada Kuda Penderita Pneumonia di Wilayah DIY. J.Sain Vet. XXI(2):11.

Ziganshina LE, Vizel AA, Squire SB. 2005. Fluoroquinolones for Treating Tuberculosis [Review]. The Cochrane Database of Systematic Reviews, Vol.3.

Zulfa,A. 2013. Resistensi Stapylococcus aureus yang Diisolasi dari Susu Sapi Segar di Surabay terhadap Antibiotik β-Laktam [Skripsi]. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Surabaya.

SKRIPSI UJI KEPEKAAN BEBERAPA CAHYANI KARTIKA MAHARANI Lampiran 1. Pemeriksaan Endometritis dengan USG (Ultrasonography)

SKRIPSI UJI KEPEKAAN BEBERAPA CAHYANI KARTIKA MAHARANI Lampiran 2. Hasil Pewarnaan gram

Kelompok

Bakteri Gram Negatif Batang Gram Positif Coccus Berderet

Kode Sampel 1 + - 2 + + 3 + - 4 + + 5 + - 6 + - 7 + - 8 + - 9 + - 10 + + 11 + - Jumlah 11 3

SKRIPSI UJI KEPEKAAN BEBERAPA CAHYANI KARTIKA MAHARANI Lampiran 3. Hasil Uji Biokimia

No Pemeriksaan Hasil Uji Biokimia Uji lainnya K IA H2S GLU LAK SUK MA L MA N IN D MR SC URE A MO T LISI N

1 Escheriachia coli Ac/Ac - + + + + + + + - - + +

2 Streptococcus β haemolyticus

Katalase: (-) Haem:β Becitracin:R

3 Escheriachia coli Ac/Ac - + + + + + + + - - + +

4 Enterobacter cloacae Alk/Ac - + - + + + - + + + + - Streptococcus β haemolyticus Katalase: (-) Haem:β Becitracin:R

5 Escheriachia coli Ac/Ac - + + + + + + + - - + +

7 Escheriachia coli Ac/Ac - + + + + + + + - - + +

8 Escheriachia coli Ac/Ac - + + + + + + + - - + +

9 Escheriachia coli Ac/Ac - + + + + + + + - - + +

10 Escheriachia coli Ac/Ac - + + + + + + + - - + + Streptococcus β haemolyticus Katalase: (-) Haem:β Becitracin:R

SKRIPSI UJI KEPEKAAN BEBERAPA CAHYANI KARTIKA MAHARANI Lampiran 4. Tabel Standar Bakteri

SKRIPSI UJI KEPEKAAN BEBERAPA CAHYANI KARTIKA MAHARANI Lampiran 5. Dokumentasi Penelitian

SKRIPSI UJI KEPEKAAN BEBERAPA CAHYANI KARTIKA MAHARANI Lampiran 6. Standart Diameter Zona Hambat (Sumber : CLSI 2014)

Bakteri Antibiotik Sensitif (mm) Resisten (mm)

Es che richia coli Ampicillin ≥17 ≤13 Gentamicin ≥15 ≤12 Ciprofloxacin ≥21 ≤15 Metronidazole - - Tetracycline ≥15 ≤11 Enter oba cter chloac ae Ampicillin ≥17 ≤13 Gentamicin ≥15 ≤12 Ciprofloxacin ≥21 ≤15 Metronidazole - - Tetracycline ≥15 ≤11 Steptoc oc cus β Ha emol iticc us Ampicillin ≥24 ≤15 Gentamicin ≥15 ≤12 Ciprofloxacin ≥35 ≤32 Metronidazole - - Tetracycline ≥23 ≤18

Dokumen terkait