Berdasarkan hasil dan analisis penelitian, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Kabupaten Samosir memiliki karakteristik parameter terjadinya tanah longsor berupa:
a. Curah hujan didominasi oleh curah hujan 1500-2000 mm/tahun (kering) dengan luas wilayah 723,1396 km2 atau setara dengan 51,59% dari total luas wilayah Kabupaten Samosir.
b. Jenis batuan didominasi oleh formasi batuan vulkanik dan sedimen dengan luas wilayah secara berurut yaitu 662,327 km2 atau setara dengan 47,25% dari total luas wilayah Kabupaten Samosir dan 660,841 km2 atau setara dengan 47,15% dari total luas wilayah Kabupaten Samosir.
c. Kemiringan lereng didominasi oleh kemiringan lereng (0% - 8%) dengan luas wilayah 961,2416 km2 atau setara dengan 68,58% dari total luas wilayah Kabupaten Samosir.
d. Penutupan lahan didominasi oleh pertanian lahan kering dengan luas wilayah 513,0451 km2 atau setara dengan 36,6% dari total luas wilayah Kabupaten Samosir.
e. Jenis tanah didominasi oleh tanah kambisol dengan luas wilayah 566,6666 km2 atau setara dengan 40,43% dari total luas wilayah Kabupaten Samosir.
2. Parameter terjadinya tanah longsor terdiri dari curah hujan, jenis batuan, kemiringan lereng, penutupan lahan, dan jenis tanah. Parameter yang paling mempengaruhi tingkat kerawanan longsor yaitu curah hujan, karena persentasi bobot curah hujan berdasarkan Puslittanak, Departemen Pertanian (2004) memiliki nilai yang paling tinggi yaitu
88 30%, sehingga hasil pemetaan dengan tingkat kerawanan longsor tinggi dan sangat tinggi berada pada curah hujan basah dan sangat basah.
3. Berdasarkan model pendugaan kerawanan longsor Puslittanak, Departemen Pertanian tahun 2004, diperoleh 4 kelas tingkat kerawanan tanah longsor di Kabupaten Samosir, yaitu tingkat kerawanan rendah, kerawanan sedang, kerawanan tinggi, dan kerawanan sangat tinggi.
4. Dari penggunaan Sistem Informasi Geografis (SIG) diperoleh peta kerawanan longsor Kabupaten Samosir, dimana:
a. Tingkat kerawanan tanah longsor kategori rendah memiliki luas wilayah sebesar 105,1172 km2 atau setara dengan 7,5% dari total luas wilayah Kabupaten Samosir.
b. Tingkat kerawanan tanah longsor kategori sedang memiliki luas wilayah sebesar 782,7077 km2 atau setara dengan 55,84% dari total luas wilayah Kabupaten Samosir.
c. Tingkat kerawanan tanah longsor kategori tinggi memiliki luas wilayah sebesar 487,9 km2 atau setara dengan 34,81% dari total luas wilayah Kabupaten Samosir.
d. Tingkat kerawanan tanah longsor kategori sangat tinggi memiliki luas wilayah sebesar 25,9826 km2 atau setara dengan 1,85% dari total luas wilayah Kabupaten Samosir.
5. Berdasarkan dominasi tingkat kerawanan tanah longsor di setiap kecamatan diperoleh bahwa terdapat 7 kecamatan yang didominasi oleh tingkat kerawanan longsor sedang yaitu Kecamatan Simanindo, Kecamatan Sianjur Mulamula, Kecamatan Palipi, Kecamatan Pangururan, Kecamatan Ronggurnihuta Kecamatan Nainggolan, dan Kecamatan Onanrunggu. Sedangkan 2 kecamatan lainnya didominasi oleh tingkat kerawanan longsor tinggi yaitu Kecamatan Harian dan Kecamatan Sitiotio.
89 5.2. Saran
Dalam penulisan penelitian ini terdapat beberapa saran sebagai berikut:
1. Perlu adanya pengembangan pemanfaatan sistem informasi geografis dalam pemetaan daerah rawan longsor agar lebih informative.
2. Perlu dilakukan sosialisasi mengenai peta tingkat kerawanan longsor kepada masyarakat agar upaya mitigasi dapat dilakukan sehingga meminimalisir dampak yang akan terjadi.
3. Pada saat pengolahan data, ketelitian peneliti sangat diperlukan karena akan sangat berpengaruh dengan hasil akhir.
4. Penelitian lebih lanjut dapat menggunakan metode pendugaan yang berbeda dan adanya penambahan parameter. Seperti menggunakan metode pendugaan berdasarkan Peraturan Menteri PU No.22 (2007).
5. Hasil penelitian berupa peta resiko dapat digunakan sebagai rujukan Dinas PU dan Tata Ruang dalam menyusun perencanaan pengembangan area.
x DAFTAR PUSTAKA
Annisa, N. M. (2020). Identifikasi Kelongsoran di Kabupaten Karo Berdasarkan Faktor Alam Dengan Sistem Informasi Geografis dan Citra Satelit.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. (2019). Analisa Hujan Januari 2020 Prakiraan Hujan Maret, April, dan Mei 2020. Sumatera Utara: Stasiun Klimatologi Deli Serdang.
Departemen Pekerjaan Umum. (2007). Pedoman penataan ruang. Pedoman Penataan Ruang : Kawasan Rawan Letusan Gunung Berapi DanKawasan Rawan Gempa Bumi, Peraturan(22).
Faizana, F., Nugraha, A. L., & Yuwono, B. D. (2015). Pemetaan risiko bencana tanah longsor Kota Semarang. Jurnal Geodesi Undip, 4(1), 223-234.
Faizin, F., & Bambang, A. N. Pemetaan Kerawanan Bencana Longsor di Taman Nasional Gunung Ciremai wilayah Kabupaten Kuningan Jawa Barat.
In Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning (Vol. 14, No. 1, pp. 162-165).
Hardianto, A., Winardi, D., Rusdiana, D. D., Putri, A. C. E., Ananda, F., Djarwoatmodjo, F. S., ... & Gustav, F. (2020). Pemanfaatan Informasi Spasial Berbasis SIG untuk Pemetaan Tingkat Kerawanan Longsor di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Jurnal Geosains Dan Remote Sensing, 1(1), 23-31.
Hidayati, Y. R. (2019). Pengaruh Kepadatan Penduduk dan Jarak Patahan Terhadap Tingkat Kerawanan Longsor dengan Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus: Kecamatan Sibolangit).
Indonesia, S. N. (2010). Klasifikasi penutup lahan. Jakarta. Indonesia.
Konsorsium, G. I. S. (2007). Modul Pelatihan ArcGIS Tingkat Dasar. Banda Aceh.
Kurnia, W. G., & Lindu, S. P. A. G. L. (2017). Analisa Variabilitas Curah Hujan Di Palu Berdasarkan Data Pengamatan Tahun 1981-2010. Palu: Badan Meteorologi Kkimatologi dan Geofisika.
Nusantara, Y. P., Nusantara, Y. P., Setianto, A., & Setianto, A. (2015, October).
Pemetaan Bahaya Tanah Longsor dengan Metode Frequency Ratio di Kecamatan Piyungan dan Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. In PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-8 Academia-Industry Linkage 15-16 OKTOBER 2015; GRHA SABHA PRAMANA. Departmen Teknik Geologi.
xi Peraturan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan. (2015). Pedoman Pemantauan Penutupan Lahan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Jakarta.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat (Puslittanak), 2004, Laporan Akhir Pengkajian Potensi Bencana Kekeringan, Banjir dan Longsor di Kawasan Satuan Wilayah Sungai Citarum-Ciliwung, Jawa Barat Bagian Barat Berbasis Sistem Informasi Geografi. Bogor.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. (2012). Gerakan Tanah.
Bandung: Kementrian ESDM.
Ramadhan, T. E., Suprayogi, A., & Nugraha, A. L. (2017). Pemodelan potensi bencana tanah longsor menggunakan analisis SIG di Kabupaten Semarang. Jurnal Geodesi Undip, 6(1), 118-127.
Samosir, P. K. (2014). Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Daerah (RPI2-JMD) Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Samosir 2014 - 2019. 55.
Sholikhan, M., Prasetyo, S. Y. J., & Hartomo, K. D. (2019). Pemanfaatan WebGIS untuk Pemetaan Wilayah Rawan Longsor Kabupaten Boyolali dengan Metode Skoring dan Pembobotan. Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi, 5(1).
Sitepu, F., Selintung, M., & Harianto, T. (2017). Pengaruh intensitas curah hujan dan kemiringan lereng terhadap erosi yang berpotensi longsor. Jurnal Penelitian Enjiniring, 21(1), 23-27.
Sobirin, S., & Ramadhan, M. (2017, July). Analisis Potensi Dan Bahaya Bencana Longsor Menggunakan Modifikasi Metode Indeks Storie Di Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. In Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar (Vol. 8, pp. 59-64).
Van Zuidam, R. A. (1985). Aerial photo-interpretation in terrain analysis and geomorphic mapping. International Institute for Aerospace Survey and Earth Science (ITC).
Website Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). [Online]. Tersedia:
https://bnpb.go.id/berita/lebih-dari-42-000-rumah-warga-rusak-sepanjang-tahun-2020. [Diakses pada Maret 2021].
Website BPS Kabupaten Samosir dalam Angka. 2020. [Online]. Tersedia:
https://samosirkab.bps.go.id/. [Diakses pada Maret 2021].
xii DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I : Peta Jenis Batuan Kabupaten Samosir Peta Geologi Lembar Sidikalang dan (Sebagian) Sinabang, Sumatra
Lampiran II : Peta Penutupan Lahan Kabupaten Samosir Peta Tematik Indonesia 2021
Lampiran III : Peta Jenis Tanah Kabupaten Samosir Peta Tematik Indonesia 2021
xiii
xiv
xv