Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai respon masyarakat korban bencana gerakan tanah terhadap relokasi permukiman di Kecamatan Malausma Kabupaten Majalengka, maka didapat kesimpulan sebagai berikut :
1. Kondisi masyarakat sebelum terjadi bencana gerakan tanah dilihat dari kepemilikan lahan rumah dan kepemilikan lahan pertanian menunjukan bahwa mayoritas masyarakat memiliki lahan pertanian sendiri dengan luas yang cukup besar, hal tersebut didukung oleh kondisi lahan di Kecamatan Malausma yang subur, dengan mayoritas masyarakat mengandalkan pendapatannya dari hasil pertanian 81,4% dengan tingkat pendapatan masyaraakat sebesar Rp.5.000.000 – Rp.1.000.000,/bulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa masyarakat Dusun Cigintung sebenarnya mengetahui bahwa lokasi pemukiman lama merupakan daerah yang memiliki kerentanan gerakan tanah tinggi, pengetahuan masyarakat tersebut didapat dari sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintahan Kabupaten Majalengka.
2. Kondisi masyarakat setelah terjadi bencana dilihat dari indikator proses relokasi, kepemilikan rumah, kepemilikan lahan pertanian, fasilitas umum, aksesibilitas, pekerjaan dan pendapatan. Proses relokasi dan kepemilikan rumah memiliki kategori sangat kuat hal tersebut dinilai sudah baik dilihat dari kepemilikan rumah sudah menjadi hak milik masyarakat sendiri sehingga tidak akan ada sengketa mengenai kepemilikan rumah dikemudian hari. Aksesibilitas memiliki kategori yang kuat menunjukan akses menuju lokasi pemukiman sudah baik dan layak. Desa Jagamulya memiliki zona kerentanan rendah gerakan tanah sehingga masyaraakat merasa aman dan nyaman menempati lokasi pemukiman yang baru. Fasilitas umum dipemukiman baru dinilai cukup hal tersebut dikarenakan belum rampungnya semua fasilitas umum di pemukiman serta kurangnya tempat penampungan air dan sumber air yang kurang sehingga tidak mencukupi kebutuhan air masyarakat. Perubahan besar yang dialami masyarakat terletak pada segi mata
88
Wiwin Widiawati, 2015
KONDISI MASYARAKAT KORBAN BENCANA GERAKAN TANAH SEBELUM DAN SETELAH RELOKASI PEMUKIMAN DI KECAMATAN MALAUSMA KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pencaharian dan pendapatan masyarakat, hal tersebut dilihat dari masyarakat yang sudak tidak memiliki lahan pertanian, hilangnya lahan pertanian masyarakat mengakibatkan 88,3% masyarakat mengalami perubahan mata pencaharian menjadi buruh di Kecamatan lain serta penurunan pendapatan masyaakat.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas menunjukkan gambaran hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Maka terdapat beberapa saran yang peneliti kemukakan, adapun saran penelitian sebagai berikut :
1. Pemerintahan Kabupaten Majalengka hendaknya lebih intensif dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat di daerah – daerah yang memiliki zona kerentanan gerakan tanah yang tinggi, serta mengurangi pembangunan permukiman didaerah – daerah tersebut sehingga meminimalisir kerusakan dan kerugian jika terjadi gerakan tanah serupa.
2. Fasilitas umum merupakan hal yang harus diperhatikan dalam permukiman masyarakat karena akan mendukung dalam kegiatan kehidupan masyarakat, fasilitas umum yang belum tersedia di lokasi permukiman baru yaitu penampungan air bersih, masyarakat masih menggunakan ember – ember kecil dan selang yang kecil untuk menyalurkan air sehingga pasokan air bersih belum mencukupi untuk kebutuhan masyarakat, pembagunan penampungan air ini sangat dibutuhkan dalam suatu permukiman karena air merupakan bagian terpenting dalam kehidupan. Keberadaan Balai Desa pun hasur ada untuk mempermudah masyarakat mendapatkan informasi mengenai pemerintahan maupun yang lainnya, serta harus adanya pos jaga (pos ronda) di lokasi permukiman sehingga memberikan rasa aman yang lebih bagi masyarakat.
3. Pemenuhan sandang, pangan dan papan bagi masyarakat tentunya menjadi perhatian utama agar terciptanya kehidupan yang berjalan dengan baik, masyarakat di permukiman baru mengandalkan peras bantuan dari pemerintah (bulog) untuk memenuhi kebutuhan pangan masyaraka, namun hendaknya pemerintahan Kabupaten Majalengka menambah pasokan beras
89
Wiwin Widiawati, 2015
KONDISI MASYARAKAT KORBAN BENCANA GERAKAN TANAH SEBELUM DAN SETELAH RELOKASI PEMUKIMAN DI KECAMATAN MALAUSMA KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tersebut untuk masyarakat korban bencana gerakan tanah sehingga pembagiannya merata pada seluruh masyarakat.
Wiwin Widiawati, 2015
KONDISI MASYARAKAT KORBAN BENCANA GERAKAN TANAH SEBELUM DAN SETELAH RELOKASI PEMUKIMAN DI KECAMATAN MALAUSMA KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi. (1992). Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta:Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian. Jakarta:Rineka Cipta.
Anggraeni. M. (2010). Respon Komunitas Permukiman Baru Terhadap Kondisi
Lingkungan di Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Skripsi
Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS – UPI. Tidak diterbitkan
Azwar, Saifuddin.(1995). Sikap Manusia Teori dan Pengukurnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
BPS. (2014). Majalengka Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Majalengka
Badan Penanggulangan Bencana Nasional (2005)
Blaang. C.D. (1986). Perumahan dan Permukiman sebagai Kebutuhan Pokok. Jakarta: Yayasan Obor
Bintarto,R & Hadisumarno, S.(1982). Metode Analisa Geografi. Jakarta:LP3ES. BPS. (2014). Majalengka Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten
Majalengka
Jayadinata. Johari. dan Pramandika. IGP. (2006). Pembangunan Desa dalam
Perencanaan. Bandung : Penerbit ITB
Mulyani. (2008).Perkembangan Peserta Didik.Bandung:Rosda Karya.
Nurfirdaus,Dessy C.(2014). Respon masyarakat terhadap relokasi pedagang kaki
lima dari kawasan alun – alun kota bandung menuju tempat penampungan pedagang sementara gedebage. Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS –
UPI. Tidak Diterbitkan.
Noor, Djauhari.(2006). Geologi Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rafi’i, Suryatna. (1995). Meteorologi dan Klimatologi. Bandung: Penerbit
Angkasa
Wiwin Widiawati, 2015
KONDISI MASYARAKAT KORBAN BENCANA GERAKAN TANAH SEBELUM DAN SETELAH RELOKASI PEMUKIMAN DI KECAMATAN MALAUSMA KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Riduwan. (2011). Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta Undang – undang Republik Indonesia No.14 Tahun1992 tentang Permukiman dan
Perumahan.
Utomo,S.(2015).Respon masyarakat terhadap kebijakan makam tumpang di kota
Bandung. Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS – UPI. Tidak
Diterbitkan.
Sardiman, A.M. (1992). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : CV. Rajawali
Setiadi, Elly M. dan Kolip.Usman. (2011). Pengantar Sosiologi. Jakarta: Kencana.
Soekanto, Soerjono. (1982). Sosiologi Sebagai Pengantar. Jakarta : RajaGrafindo Persada.
Sobur, Alex. 2010. Psikologi Umum. Jakarta: Pustaka Setia
Syah, Muhibbin. (1995). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : Andi Offset Tika, M.P. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta: Bumi Aksara.
Widhyastuty, Aty.(2011). Sikap masyarakat terhadap rencana relokasi
pemukiman akibat bencana gerakan tanah di kecamatan majalengka. Skripsi
Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS – UPI. Tidak Diterbitkan.
Candy. (2013). Definisi Respon. [online]. Tersedi :
http://yoonhyewon.blogspot.com/2013/05/definisi-respons.html Icha. (2011). Pengertian Persepsi. [online]. Tersedia:
http://chatifanaima.blogspot.com/2011/11/pengertian-persepsi.html
Narera.(2012). Pengertian Pemukiman. [online].Tersedia:
http://nareragan.blogspot.com/2012/06/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
Kira.(2011). Gerakan Tanah. [online]. Tersedia:
http://kiradminner.blogspot.com/2011/03/gerakan-tanah.html Landoala, Tasrif . (2013). Definisi permukiman. [online]. Tersedia :
Wiwin Widiawati, 2015
KONDISI MASYARAKAT KORBAN BENCANA GERAKAN TANAH SEBELUM DAN SETELAH RELOKASI PEMUKIMAN DI KECAMATAN MALAUSMA KABUPATEN MAJALENGKA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sosiatristudyclub. (2013). Pengertian Partisipasi Masyarakat. [online]. Tersedia :