• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan pada Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Sumatera Utara, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Bahwa peranan Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Sumatera Utara dalam memberikan pelayanan admnistrasi kepemilikan kendaraan bermotor memiliki kategori cukup memuaskan ada sebanyak 12 orang (41,7%), sedangkan kategori memuaskan ada sebanyak 8 orang (22,2%), yang menjawab sangat memuaskan ada sebanyak 7 orang (19,4%), yang menjawab kurang memuaskan hanya ada 6 orang (6,7%).

2. Peningkatan pelayanan Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Sumatera Utara dalam meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan selalu memberikan kemudahan dalam hal program-program yang telah di buat dan disosialisasikan dalam waktu 2 tahun belakangan ini. Seperti hal nya telah didirikannya Samsat Corner di Sun Plaza lantai LG dan Samsat Corner di Medan Fair Plaza lantai 3 yang setiap hari dibuka pada pukul 09.00 – 21.00 Wib. Dan tujuan didirikannya Samsat Corner ini untuk memudahkan masyarakat agar terlayani dengan mudah dan cepat sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.

3. Program peranan Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Sumatera Utara dalam memberikan pelayanan yaitu dengan didirikannya 2 unit bus drive thru sebagai pelayanan perpanjangan pajak STNK, 2 unit bus pelayanan samsat keliling, dan 1 unit bus pelayanan SIM keliling yang tersebar di inti-inti kota Medan. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat lebih menjangkau tempat- tempat pelayanan untuk administrasi kendaraan bermotor. Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Sumatera Utara selalu memberikan penyuluhan sosialisasi tentang tertib lalu lintas baik kepada dinas terkait maupun mahasiswa dan anak-anak sekolah. Hal ini dibuktikan dengan adanya MoU penandatanganan nota kesepahaman antara Polisi Daerah (Polda) Sumatera Utara dengan Universitas Negeri Medan (Unimed) pada tanggal 25 Februari 2010, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), dan Dinas Kesehatan dengan tujuan melalui pendidikan berlalu lintas dan penegakan hukum dikalangan mahasiswa dan masyarakat akan meningkatkan disiplin berlalu lintas di provinsi Sumatera Utara. Dan program ini juga didukung oleh Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara, Jasa Raharja, Dinas Pendapatan, Dinas Perhubungan, dan Bank Sumut. Sebelum diadakannya Penandatangan Nota Kesepahaman MoU di atas Gubernur Sumatera Utara, Kepala Polisi Daerah Sumatera Utara, Kepala Dinas Pendidikan bersama-sama dengan para Bupati, Kepala Dinas (Kadis) Dinas Pendidikan Nasional sekabupaten dan Kapolres sejajaran Propinsi Sumatera Utara bersama-sama melakukan MoU Penandatanganan Nota Kesepahaman secara bersama-sama di Kantor Markas

Polisi Daerah (Mapolda) Sumatera Utara dengan tujuan meningkatkan pendidikan berlalu lintas dan penegakkan hukum didalam kurikulum sekolah. 4. Pentingnya pekerjaan administrasi dalam setiap organisasi adalah melayani

pelaksanaan pekerjaan, menyediakan keterangan-keterangan untuk tindakan pengawasan yang dilaksanakan oleh pimpinan yang tepat serta membantu kelancaran perkembangan organisasi sebagai suatu keseluruhan

5. Kepentingan umum, yang dilakukan petugas kepada customer cukup tanggap dimanakepentingan yang harus didahulukan dari kepentingan-kepentingan yang lain dengan tetap memperhatikan proporsi pentingnya dan tetap menghormati kepentingan-kepentingan lain.

6. Kepastian hukum, petugas mampu meningkatkan kepercayaan customer melalui penegakkan hukum dalam pelayanan tersebut. Apabila ada yang melanggar peraturan yang telah di buat sesuai dengan Undang-undang maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan. pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. keadaan dimana perilaku manusia, baik individu, kelompok, maupun organisasi, terikat dan berada dalam koridor yang sudah digariskan oleh aturan hukum. 7. Kesamaan hak, untuk hak yang didapat oleh setiap customer sama antara satu

dengan lainnya artinya tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender dan status ekonomi semua sama di mata hukum.

8. Keseimbangan hak dan kewajiban, sikap petugas baik dalam memberikan pelayanan kepada customer. Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak.

9. Keprofesionalan, antara kemampuan petugas dengan fungsi atau tugas yang diberikan sangat profesional sesuai dengan keahlian dan kemampuan dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Sumatera Utara selalu melakukan pelatihan perihal pelayanan masyarakat kepada setiap personil dengan tujuan agar tetap terus meningkatkan pelayanan sesuai dengan ISO 2000.

10.Partisipatif, yang dilakukan petugas kepada setiap customer yang memiliki keluhan atau pengaduan dalam penanganan BPKB tersebut selalu di respon oleh petugas dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat. 11.Persamaan perlakuan atau tidak diskriminatif, petugas memberikan perlakuan

yang sama dalam memberikan informasi yang dibutuhkan kepada customer tidak melihat dari strata sosial masyarakat tersebut.

12.Keterbukaan, Semua proses pelayanan wajib diinformasikan secara terbuka agar mudah diketahui dan dipahami masyarakat baik yang diminta ataupun tidak. Misalnya dalam hal biaya telah diatur dalam peraturan yang sudah ditetapkan, dimana yang dibayarkan customer sesuai dengan jasa.

13.Akuntabilitas, dimana pelayanan harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Ini juga berlaku pada informasi yang diberikan kepada masyarakat tepat dan sangat dipertanggungjawabkan

14.Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok, fasilitas yang didapat setiap orang sama, tidak ada perlakuan khusus bagi kelompok tertentu. Fasilitas tersebut mudah di dapat dan dioperasionalkan serta dapat menghasilkan output yang berkualitas dan bagus

15.Rentan, pelayanannya kurang terpengaruh oleh hal-hal yang tidak diinginkan untuk menjaga kualitas pelayanan diharapkan bagi setiap petugas harus menjaga kepercayaan masyarakat.

16.Ketepatan waktu, target waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan. Tanpa perlu menunggu waktu lama pembuatan BPKB dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat. 17.Kecepatan, kemudahan dan kejangkauan. Petugas segera memberikan

penyelesaian secara tepat terhadap komplain yang dilakukan oleh customer. Serta tempat, lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat, dan dapat memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informatika.

Dokumen terkait