• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.2. Saran

Disini penulis juga memberikan saran-saran yang mungkin berguna bagi Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Sumatera Utara untuk tetap dapat mempertahankan struktur organisasinya dalam menunjang kelancaran kerja pegawai. Adapun saran-saran yang diberikan antara lain :

1. Sebagai instansi pemerintah yang menangani pelayanan masyarakat harus betul-betul bekerja keras dan hendaknya diadakan perbaikan baik dengan penyuluhan ataupun penataran.

2. Kemampuan petugas Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Sumatera Utara dalam mengelola pelayanan administrasi sudah baik namun perlu

ditingkatkan agar dapat merencanakan pengembangannya dan memberikan hubungan ketrampilan kepada setiap petugas.

3. Setiap pegawai sebaiknya ditempatkan pada bidangnya, agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan dengan sebaik mungkin dan para patugas maupun dapat dengan matang untuk memahami pekerjaannya yang akan dilakukannya.

4. Perlu ditingkatkan kedisiplinan baik terhadap para pegawai maupun dalam hal tata kerja, waktu jam kerja maupun kerjasama yang baik sesama pegawai serta perlu kiranya dilakukan pengawasan secara tiba-tiba oleh pimpinan terhadap pegawai atau staf untuk mengetahui secara jelas apa saja yang perlu ditingkatkan untuk kelancaran kerja pegawainya.

5. Peningkatan daripada alat-alat yang digunakan harus mengikuti perkembangan zaman untuk menunjang segala pekerjaan administrasi agar proses kelancaran kerja tidak terhambat.

6. Perlunya ditingkatkan penyuluhan-penyuluhan yang secara langsung diberikan petugas kepada masyarakat dengan cara turun langsung ke jalan, hal ini lebih memberikan informasi secara langsung kepada masyarakat sebagai pengguna jalan, karena pemberian informasi secara langsung kepada individunya lebih bermanfaat daripada melalui media-media yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Amsyah Zulkifli, 1991. Manajemen Kearsipan, PT. Gramedia Pustaka, Jakarta.

Atep Adya Barata. 2003. Dasar-dasar Pelayanan Prima. Gramedia. Jakarta.

Hadari Nawawi. 1992. Metode Penelitian Sosial. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Husein Umar. 2008. Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan. Cetakan Pertama. Jakarta : Rajawali Press

Jalaluddin Rakhmat. 2005. Metode Penelitian Komunikasi. Remaja Rosdakarya. Bandung

Kunarto drs MBA Jend Pol (purn). 1999. Analisis Data Personil Dan Dimensi Permasalahannya Dalam Rangka Menunjang Operasional Polri. Jakarta. Cipta Manunggal.

Lembaga Administrasi Negara. 2003. Penyusunan Standar pelayanan Publik. LAN. Jakarta.

Nurcholis, Hanif. 2005. Teori dan Praktik Pemerintahan Otonomi Daerah. PT. Grasindo. Jakarta.

Pedoman umum penyelenggaraan pelayanan publik oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara RI 2003.

Ratminto & Septi, Atik Winarsih. 2007. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

The Liang Gie. Administrasi Perkantoran Modern. Penerbit Nur Cahaya. Yogyakarta

Thoha, Miftah. 2004. Dimensi-dimensi Prima Ilmu Administrasi Negara. Yogyakarta : FISIPOL – UGM.

Singarimbun, Masri. 1989. Metode Penelitian Survey (Edisi Revisi). LP3ES. Jakarta

Singgih Sutanto. (2009). Menguasai Statistik di Era Informasi dengan Menggunakan SPSS 16. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Sugiono. 2004. Metode Penelitian Administrasi. Alpabheta. Bandung

Suparlan Parsudi. 1999. Menuju Polri Mandiri yang Profesional. Yayasan Tenaga Kerja. Jakarta.

Suparlan Parsudi (Ed). 2004. Bunga Rampai Ilmu Kepolisian Indonesia. YPKIK Jakarta.

Suharsini Arikunto 1993. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. PT. Rineka Cipta.

Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Undang-Undang Republik Indonesia No.25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.

Lampiran 1

Wawancara

1. Berapa lama waktu pengurusan STNK dan BPKB di kota Medan? Jawaban :

Pelayanan yang dilakukan Samsat untuk wilayah Sumatera Utara khususnya di Kota Medan saat ini tidak seperti dulu yang memakan waktu sangat lama, sekarang pelayanannya sangat cepat dan tepat. Terbukti, pengurusan surat-surat kendaraan bisa berjalan secara efektif dan efisien. Tidak perlu menunggu terlalu lama, hanya dalam waktu hitungan jam saja. Samsat Medan khususnya di bagian STNK dan BPKB terus berupaya melakukan pembenahan struktur dan perbaikan pelayanan kepada masyarakat sesuai harapan Kapolri agar masyarakat diberikan pelayanan yang humanis.

Direktur Lalu Lintas Polda Sumatera Utara, Kombes Pol. Drs. Royke Lumowa, MM mengutarakan bahwa pihaknya secara kontiniu tetap berupaya semaksimal mungkin memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Mulai dari pengaturan lalu lintas hingga pada pengurusan berbagai surat kendaraan seperti pengurusan STNK baru maupun perpanjangan dan lainnya. Apalagi saat ini telah beroperasi kantor Samsat Corner yang berada di GF-Lobby Lift Sun Plaza di jalan KH. Zainul Arifin No.7 Medan, yang pada tanggal 25 Agustus 2008 lalu operasionalnya secara

langsung diresmikan oleh Gubsu didampingi Kapoldasu bersama Dirlantas, Kadispendasu, KA. UPT Dispendasu Samsat Medan Utara dan pejabat lainnya.

Di pelayanan Samsat Corner Sun Plaza tersebut, masyarakat yang mungkin tidak sempat ataupun memiliki waktu yang sempit bisa datang langsung melakukan pengurusan surat kendaraannya. Baik itu perpanjangan ataupun pengesahan STNK setiap tahun. Masyarakat yang ingin langsung mengurus surat kendaraannya di Samsat Medan Utara ataupun Samsat Corner, dapat melengkapi persyaratan seperti membawa BPKB, STNK, KTP Asli serta SKPD.

Samsat Corner Sun Plaza yang merupakan perpanjangan tangan dari Samsat Medan, petugas-petugas yang ada di sana selalu stand by memberikan pelayanan kepada masyarakat. Petugas yang terdiri dari petugas Ditlantas Poldasu, Dispendasu, Bank Sumut dan PT Jasa Raharja mulai bertugas pukul 10.00 wib pagi sampai pada pukul 21.00 wib malam setiap hari. Bukan hanya bisa mendapatkan pelayanan perpanjangan pajak kendaraan secara tepat dan cepat. Tetapi juga dapat mengurus perpanjangan SIM yang sudah habis masa berlakunya.

2. Dalam rangka mensukseskan reformasi birokrasi Polri melalui program Quick Win Transparansi pelayanan di bidang SIM, STNK dan BPKB, Menurut Anda bagaimana transparansi pada pelayanan SSB (STNK, SIM, dan BPKB) tersebut ? Jawaban :

Transparansi Pelayanan SSB yaitu :

1) Pelayanan SIM

a. Prosedur penerbitan SIM

Pada setiap Unit pelayanan SIM ( Satpas ) yang ada di Satlantas Poltabes untuk prosedur penerbitan SIM perpanjangan bisa dikatakan cukup baik, kecepatan pelayanan perpanjangan SIM cukup memuaskan pemohon SIM perpanjangan, Untuk Proses penerbitan SIM C baru (untuk kendaraan Roda 2 atau sepeda motor), semua prosedur penerbitan SIM baik itu uji teori AVIS dan Ujian Praktek I dilaksanakan oleh Petugas pelayanan SIM C baru, namun untuk ujian Praktek II/ praktek mengendarai dilapangan masih ditemukan unit pelayanan SIM yang tidak melaksanakannya. Hal ini adalah kesalahan atau mal prosedur penerbitan SIM C baru, ujian praktek II/ ujian dijalan harus dilakukan untuk setiap proses penerbitan SIM C baru. Untuk penerbitan SIM A Baru masih ditemukan Satpas yang tidak melakukan ujian Praktek I dan II, sarana untuk ujian Praktek tidak lengkap, secara prosedur setiap penerbitan SIM A baru telah menyalahi Prosedur penerbitan SIM A baru, karena pemohon SIM tidak melakukan ujian praktek I dan II. Hal ini akan menjadi boomerang bagi unit pelayanan SIM, saat terjadi suatu kecelakaan lalu lintas yang dilakukan oleh seorang pengemudi kendaraan roda 4 yang pada saat memohon SIM A baru tidak mengikuti ujian praktek I dan II.

b. Biaya PNBP SIM

Semua Satpas telah memasang papan biaya penerbitan SIM sesuai ketentuan PNBP pada loket pelayanan SIM, pelaksanaan pembayaran PNBP per 1 juni 2009 sudah dilakasanakan melalui mekanisme baru, yaitu menerapkan hasil

kerja sama Polri dengan BRI, saat ini Teller BRI sudah ada pada semua satpas / unit pelayanan SIM, hal ini akan mulai meminimalisir terjadinya pungutan lain diluar PNBP SIM sesuai ketentuan yang telah ditetapkan. Unit pelayanan SIM pada semua satpas juga sudah melakukan himbuan kepada pemohon SIM untuk menghindari pengurusan SIM melalui Calo, dan tidak ada pungutan lain selain biaya PNBP SIM sesuai ketentuan yang berlaku.

c. Untuk semua Satpas sudah menerapkan FIFO (First In First Out ) pada pelayanan SIM dengan memaksimalkan nomor urut antrian yang sudah disiapkan, penjelasan tentang mekanisem SIM pada setiap item ujian SIM sudah dilaksanakan namun belum optimal, hal ini dikarenakan pemohon SIM yang datang tidak bersamaan.

2) Pelayanan STNK

a. Prosedur pada setiap pelayanan STNK dilakukan dengan baik, semua ketentuan tentang persyaratan pelayanan STNK untuk setiap jenis pelayanan di teliti dengan cermat untuk menghindari terjadinya kesalahan administrasi pelayanan.

b. Secara umum kelengkapan yang ada di setiap Samsat sudah cukup representative, papan biaya SSB berdasarkan PNBP yang dipasang secara permanen sudah ada pada masing masing loket pelayanan STNK.

c. Himbauan Polri mengenai hindari calo dan tidak ada pungutan lain selain ketentuan PNBP juga sudah dipasang.

d. Penulisan formulir pendaftaran masih ditemukan tidak lengkap, hal ini dikarenakan para wajib pajak lambat dalam pengisian data, sehingga petugas perlu melengkapi dan memakan waktu.

e. Kwitansi pembayaran PNBP STNK masih ada yang belum diberikan kepada wajib pajak, kebanyakan para wajib pajak tidak mempedulikan, hal ini terbukti kwitansi dibuang disekitar kantor Samsat.

f. Standart waktu pelayanan masih dalam batas waktu yang ditentukan, mengingat sedikitnya para wajib pajak.

g. Makin sedikitnya komplain masyarakat dalam pelayanan di Samsat, hal ini mengidentifikasikan bahwa makin tertib dan transparannya, petugas di Samsat.

h. Kotak saran dan pengaduan telah tersedia di semua kantor Samsat.

i. Hasil cetak STNK telah berjalan dengan cukup baik, hal ini terbukti tidak adanya material STNK yang salah penulisan.

3) Pelayanan BPKB

a. Di setiap unit pelayanan BPKB telah dipasang mekanisme prosedur penerbitan BPKB secara permanen.

b. Semua unit pelayanan BPKB telah menggunakan sistem komputerisasi, untuk kecepatan dan keakuratan data.

c. Semua ketentuan tentang mutasi masuk dan keluar, sudah dilakukan sesuai prosedur dengan melakukan cross cek ulang ke tempat asal mutasi kendaraan tersebut dengan maksud untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam menerima mutasi kendaraan masuk dari suatu daerah, hal ini dilakukan untuk

menghindari kendaraan yang diduga hasil kejahatan masuk ke wilayah Sumatera Utara khususnya di kota Medan.

d. Adanya beberapa unit pelayanan BPKB masih menjadi satu tempat / ruangan dengan penyimpanan arsip kartu induk (gudang arsip) sehingga akan mengurangi faktor keamanan dan kenyamanan dalam melakukan pelayanan, hal ini dikarenakan keterbatasan ruang pelayanan.

3. Inovasi apa yang telah dilakukan dalam mendukung program Quick Win (QW) ini?

Jawaban :

Setiap Satlantas sudah berupaya melakukan inovasi-inovasi dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, beberapa inovasi yang telah dilakukan oleh Satlantas jajaran Polda Medan adalah sebagai berikut :

a) Pemberian kartu nomor urut pendaftran yang juga sebagai identitas pemohon SIM pada saat mengurus permohoanan SIM di Satlantas Medan, hal ini dilakukan dengan menghindari adanya calo.

b) Cetak BPKB dengan menggunakan Komputer untuk mempercepat proses penerbitan BPKB kendaraan baru.

c) Data base kendaraan bermotor se kota Medan berada di Ditlantas Polda Medan.

4. Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat inovasi apa saja yang sudah dilakukan oleh Satlantas pada unit pelayanan BPKB tersebut?

Jawaban :

Melakukan Pengarahan dan penyuluhan terhadap personil urusan BPKB tentang adanya instruksi dari pimpinan Polri tentang peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dengan memberikan petunjuk / penjelasan dan pemasangan papan mekanisme cara pengurusan BPKB.

Memberikan penjelasan prosedur pelayanan penerbitan BPKB dan papan pengumuman yang mudah terlihat dan dibaca serta dipasang diruang tunggu.

Memberikan penjelasan biaya dengan memasang papan pengumuman sesuai

dengan PP 31 Tahun 2004 tentang Tarif PNBP pada loket pendaftaran.

Menyediakan ruang tunggu yang nyaman, bersih dan memadai bagi masyarakat yang akan mengurus BPKB.

Memberikan ketepatan dan kecepatan waktu dalam menyelesaikan pelayanan penertiban BPKB dengan tetap memperhatikan faktor keamanan.

Melaksanakan prosedur secara profesional transfaran dan bebas KKN.

Menyederhanakan prosedur pelayanan penerbitan BPKB sesuai dengan ketentuan pada UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia dan UU No. 14 Tahun 1993 tentang kendaraan dan pengemudi dan tetap memperhatikan faktor keamanan.

Membagikan brosur kepada biro jasa/ Dealer yang berisi informasi tentang pendafataran BPKB pada waktu pagi hari.

Pemasangan Banner yang berisi informasi tentang pendaftaran BPKB di tempat yang strategis.

Setiap anggota urusan BPKB diwajibkan mengenakan tanda pengenal / ID CARD urusan pelayanan BPKB.

Pemberlakuan komputerisasi BPKB, maksud dan tujuan pemberlakuan sistem komputerisasi BPKB pada pelayanan BPKB adalah guna mempercepat proses penulisan pada buku BPKB dimana dengan sistem komputerisasi penulisan BPKB ini lebih praktis dan cepat dalam pelayanan terhadap masyarakat dan keuntungan lain Satuan lalu lintas memiliki data Base mengenai kendaraan yang didaftar di Satuan lalu lintas Polres Bogor khususnya data Induk BPKB.

5. Bagaimana masyarakat membayar pajak kendaraan bermotor yang ada di Sumatera Utara khususnya di Kota Medan?

Jawaban :

Pelayanan yang diberikan petugas di Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Medan yang ada di jalan Putri Hijau Medan telah ada berbagai pengurusan surat kendaraan seperti pengurusan pajak kendaraan berjalan lancar tanpa harus berbelit-belit dan selesai dalam waktu singkat. Apalagi petugas Samsat telah berkolaborasi antara petugas Direktorat Lalu Lintas Polda Sumut (Poldasu) bersama Dinas Pendapatan Sumatera Utara (Dispendasu), Bank Sumut dan PT Raharja selalu memberikan pelayanan yang humanis didukung fasilitas canggih berbasis komputerisasi untuk masyarakat.

6. Bagaimana tingkat pertumbuhan kendaraan bermotor yang ada di kota Medan? Jawaban :

Di Kota Medan bila dikaitkan dengan laju pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor, dimana kecenderungan sebagian masyarakat pengguna jasa transportasi akan beralih pada penggunaan sepeda motor sebagai alat transportasi utama sehingga peningkatan pertumbuhan kendaraan roda dua (sepeda motor) akan cukup signifikan, mengingat sepeda motor lebih irit BBM, bebas dari kemacetan, dan yang paling penting adalah diperkirakan perbandingan biaya menggunakan angkutan umum masih lebih tinggi dibanding dengan menggunakan sepeda motor (khususnya bagi pegawai pemerintah/swasta) yang ditambah dengan kemudahan-kemudahan kredit sepeda motor. Dengan demikian penanganan persoalan kesemerawutan dan kemacetan akan semakin berat dan ditambah dengan pertumbuhan ojek yang tidak terkendali. Untuk itu kehandalan pelayanan angkutan umum menyangkut kenyamanan, ketepatan waktu dengan biaya yang terjangkau sangat penting diseriusi oleh pemerintah selain kemacetan, untuk memberi jaminan kepada masyarakat pengguna jasa angkutan umum supaya tidak beralih kepada penggunaan moda angkutan pribadi sepeda motor dan mobil.

7. Untuk menghindari polusi udara apakah diperlukan kelayakan uji emisi kendaraan bermotor tersebut?

Jawaban :

Sangat diperlukan karena tindakan yang masih mungkin dilakukan adalah dengan strategi yang melibatkan pihak berwajib, misal Samsat dan Polantas. Setiap kendaraan diwajibkan menjalani uji emisi untuk persyaratan kir. Namun kenyataannya, banyak kendaraan yang tak layak jalan masih tetap beroperasi di jalanan. Hal ini menimbulkan tanda tanya besar bagi publik. Jika dilihat perkembangan jumlah pemilik sepeda motor yang semakin meningkat, dapat disimpulkan bukan hanya angkutan umum dan mobil pribadi saja yang ikut menyumbang polusi. Karena itu sepeda motor juga harus menjalani uji emisi. Jika hal ini serius dilakukan, maka pihak terkait harus mempersiapkan semuanya sebaik mungkin melalui Perda. Keuntungan lain, pada kendaraan yang layak emisi, selain menghemat bahan bakar juga tenaga kerja mesin menjadi lebih optimal.

8. Apa saja isu strategis yang menyebabkan terjadinya kemacetan di Kota Medan ? Jawaban :

Saat ini kondisi Kota Medan khususnya penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan sungguh sangat memprihatinkan, karena kemacetan sudah terjadi hampir di setiap ruas jalan utama di Kota Medan. Ada beberapa isu strategis yang menyebabkan terjadinya kemacetan di Kota Medan yaitu :

a. Kurang optimalnya tata guna lahan perkotaan.

b. Adanya pembangunan suatu kawasan pusat kegiatan yang tidak melalui mekanisme kajian Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN) yang matang. c. Kecenderungan pemerintah Kota Medan melokalisir kawasan perdagangan

terpusat di satu tempat.

d. Lemahnya penengakan aturan di bidang LLAJ

e. Perilaku pengemudi kendaraan bermotor dan pengguna jalan lainnya yang kurang disiplin.

Harus diakui bahwa masalah kemacetan lalu lintas adalah masalah yang kompleks karena merupakan akumulasi dari beberapa permasalahan yang menonjol di Kota Medan sehingga untuk penyelesaiannya ibarat mengurai benang yang sudah kusut sehingga jangankan mengurainya, mencari ujung pangkalnya pun seakan- akan tidak dapat lagi. Untuk itu dibutuhkan komitmen dan kerja keras pemerintah kota dan masyarakat untuk bersama-sama menyikapi masalah kemacetan. Selain itu pula di Republik ini kebijakan pemerintah dalam mengatasi kemacetan di kota, yang selalu menjadi ‘’Kambing Hitam’’ diatur dan dibatasi ruang geraknya adalah angkutan kota, sementara kendaraan pribadi dibiarkan menjelajah kemanapun. Padahal salah satu faktor utama penyebab terjadinya kemacetan lalu lintas disebabkan karena volume kendaraan sudah melebihi kapasitas jalan. Khususnya di Kota Medan, jika dipilah-pilah antara angkutan kota dengan kendaraan pribadi ternyata kendaraan pribadi lebih banyak dibanding angkutan kota.

9. Upaya-upaya apa saja yang perlu dilakukan pemerintah dalam penyelenggaraan transportasi jalan di Kota Medan ke depan ?

Jawaban :

Masalah transportasi jalan adalah masalah multi sektoral dan multi dimensi, untuk itu dibutuhkan regulasi pemerintah yang mencakup lintas sektoral dengan dukungan seluruh stakeholder. Upaya-upaya yang perlu dilakukan pemerintah dalam penyelenggaraan transportasi jalan di Kota Medan ke depan antara lain :

a. Penyebaran pusat-pusat perdagangan di beberapa tempat.

b. Adanya ketegasan penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas sehingga memberi efek jerah.

c. Peningkatan dan pengembangan sumber daya aparatur di bidang transportasi jalan.

d. Harus ada upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap disiplin berlalu lintas melalui sosialisasi dan pendidikan sejak dini. e. Ke depan perlu dilakukan kajian tentang pergantian moda angkutan umum pada

kapasitas yang lebih besar (angkutan massal).

f. Perlu dibentuk lembaga Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN).

g. Harus ada upaya pemerintah dalam mengendalikan atau membatasi kepemilikan kendaraan bermotor umum atau pribadi termasuk sepeda motor.

h. Peningkatan volume dan kapasitas prasarana transportasi jalan. i. Penetapan pajak tinggi bagi kendaraan mewah

j. Perlu ditumbuh-kembangkan rasa kebersamaan selaku warga kota yang sepenanggungan dalam menyelesaikan permasalahan kota khususnya kemacetan.

Lampiran 2 

Nilai Jawaban Responden Terhadap Pelayanan Administrasi 

 (Variabel X) N = 36 

P E R T A N Y A A N    No   Res 10  11  12  13  14  15  16  17  18  19  20  21  22  23  24  25  26  27  92  90  89  90  93  100  100  99  98 

10  98  11  98  12  101  13  103  14  104  15  101 

  16  102  17  95  18  96  19  94  20  93  21  91  22  91  23  93  24  97  25  103  26  102  27  96  28  96  29  96  30  94  31  4 4 4 95  32  3 4 4 97 

  Sumber : Hasil Angket di Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Sumatera Utara 2010  33  3 4 4 96  34  3 4 4 95  35  3 4 4 91  36  3 4 4 93  Total X  3462 

 

Lampiran 3

Medan, Januari 2010 Kepada :

Yth. Bapak/ Ibu/ Sdr. yang terpilih sebagai responden di-

T e m p a t

Dengan hormat,

Saya adalah seorang mahasiswa dengan identitas sebagai berikut : Nama : Sagita Ifani Emri

Nim : 080921004

Jurusan : Ilmu Administrasi Negara

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Menyampaikan satu set atau daftar pertanyaan untuk keperluan penelitian dalam rangka penyelesaian tugas akhir (Skripsi) Saya yang berjudul “Peranan Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Sumatera Utara dalam Memberikan Pelayanan Admnistrasi Kepemilikan Kendaraan Bermotor (Studi Kasus Kendaraan Bermotor)”.

Untuk keperluan maksud tersebut,besar harapan Saya kiranya Bapak/ Ibu/ Sdr bersedia untuk menjawab semua pertanyaan yang terdapat dalam angket ini. Kemudian perlu Saya beritahukan, bahwa jawaban-jawaban yang telah diberikan tidak dipublikasikan, karena hanya untuk kepentingan ilmiah, yaitu sebagai sumber data primer di dalam penelitian ini.

Atas bantuan dan partisipasi yang Bapak/ Ibu/ Sdr berikan, saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya Peneliti,

Sagita Ifani Emri DAFTAR PERTANYAAN

PERANAN DIREKTORAT LALU LINTAS KEPOLISIAN DAERAH SUMATERA UTARA DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN ADMINISTRASI KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR

(STUDI KASUS KENDARAAN BERMOTOR)

A. Identitas Responden 1. Nama Responden : __________________________________ 2. Umur : __________________________________ 3. Agama : __________________________________ a. Islam c. Budha b. Kristen d. Hindu 4. Pendidikan terakhir

a. SLTA/ Sederajat c. S-1 (Sarjana) b. Diploma d. S-2 5. Jenis Kelamin a. Laki-laki b. Perempuan 6. Pangkat/Golongan : ________________________________ 7. Jabatan : ________________________________ 8. Masa Kerja : ________________________________

Petunjuk pengisian

a. Pilihlah satu diantara jawaban yang tersedia apakah (a,b,c,d dan e) dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang Bapak/Ibu/Sdr/i yang dianggap benar.

b. Jawaban yang Bapak/Ibu/Sdra/i berikan tidak akan berpengaruh terhadap karier/jabatan yang diemban, untuk itu dimohon memberikan jawaban seobjektif mungkin sesuai dengan kenyataan dilapangan.

B. Pertanyaan Variabel ( Pelayanan Administrasi ) 1) Kepentingan Umum

1. Apakah petugas cepat tanggap terhadap kepentingan umum dalam pelayanan administrasi kendaraan bermotor?

a. Sangat tanggap d. Kurang tanggap

b. Tanggap e. Tidak pernah tanggap

c. Cukup tanggap

2. Apakah petugas menjelaskan prosedur atau mekanisme untuk mendapatkan pelayanan dalam pelayanan administrasi kendaraan bermotor tersebut?

a. Sangat menjelaskan d. Kurang menjelaskan

b. Menjelaskan e. Tidak pernah menjelaskan c. Cukup menjelaskan

2) Kepastian Hukum

3. Menurut Anda apakah petugas mampu meningkatkan kepercayaan customer melalui penegakkan hukum dalam pelayanan tersebut?

a. Sangat mampu d. Kurang mampu

b. Mampu e. Tidak pernah mampu

c. Cukup mampu

4. Seberapa besar tingkat kesesuaian antara penyelenggara pemerintahan dengan hukum atau peraturan dan prosedur yang telah ditetapkan?

a. Sangat meningkat d. Kurang meningkat

b. Meningkat e. Tidak pernah meningkat c. Cukup meningkat

3) Kesamaan Hak

5. Apakah hak yang didapat oleh setiap cutomer sama antara satu dengan lainnya?

a. Sangat sama d. Kurang sama

b. Sama e. Tidak pernah sama

c. Cukup sama

6. Apakah ada perbedaan dalam pemberian pelayanan yang diterima oleh customer?

a. Sangat ada d. Kurang ada

b. Ada e. Tidak pernah ada

c. Cukup ada

4) Keseimbangan hak dan Kewajiban

7. Bagaimana sikap petugas dalam memberikan pelayanan kepada customer?

a. Sangat baik d. Kurang baik

b. Baik e. Tidak pernah baik

c. Cukup baik

8. Apakah sarana pendukung sudah memenuhi stándar kualitas dan memenuhi

Dokumen terkait