• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Setelah melaksanakan studi pengamatan yang dilakukan penulis pada objek harimau, penulis mendapatkan ketertarikan dan kepedulian pada harimau untuk menjadikan objek berkarya patung dengan bahan limbah besi didasarkan pada beberapa hal, yakni sebagai berikut:

1. Penulis mengankat harimau sebagai tema berkarya patung, karena penulis tertarik dan ingin sedikit ikut serta berkampanye tentang penyelamata satwa liar seperti harimau dari kepunahan.

2. Limbah besi dipilih berdasarkan pemikiran yang matang untuk memanfaatkan limbah tersebut dengan cara lain yaitu menggunakannya sebagai bahan membuat patung harimau.

3. Sebelum masuk pada proses perakitan, penulis membuat sketsa harimau terlebuh dahulu dan mulai mencari titik mana yang akan terlebih dahulu di rangkai, dengan menggunakan limbah besi seperti besi shockbreaker kendaraan bermotor, mobil, penulis merangkai terlebih dulu kerangka harimau dengan bagian sepasang kaki belakang dan kaki depan serta tulang punggung, untuk memudahkan pembuatan patung harimau. Setelah pembuatan kerangka cukup menyerupai gerakan yang diinginkan, penulis memilih bermacam-macam limbah besi seperti limbah kendaraan mobil (mobil, kanvas rem cakram, kopling, laher, dan lain sebagainya), kendaraan motor (tank bahan bakar,kanvas rem cakram, gear, piringan rem cakram, busi, rantai, mangkuk otomatis, pelatuk kelep, gantungan mesin, shockbreaker, sasis belakang, kanvas otomatis, segi tiga, dan lain sebagainya), sepeda kayuh (gear, besi sadel, pengayuh dan lain sebagainya), bahan lainya (dinamo kulkas, gigi bekas pengeruk excavator, besi sia-sisa pembangunan tower, besi beton sisa-sisa bangunan), yang cukup unik dan mudah didapat untuk dirangkai menjadi patung harimau. Dalam proses perangkaian atau penempelan limbah besi pada kerangka, ada beberapa item limbah yang

111

Les Pingon, 2014

PEMANFAATAN LIMBAH BESI SEBAGAI BAHAN MEMBUAT PATUNG HARIMAU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bentuknya dipotong dan ada pula item limbah yang tidak mengalami pemotongan samasekali.

Penulis menampilkan tiga karya harimau dengan bentuk gerakan berbeda- beda pada setiap karya patungnya yakni gerakan disaat harimau akan mengintai mangsa, yang dianalogikan kepada manusia yang sedang mengintai atau mencari sesuatu untuk menjadi korban keserakahannya seperti halnya hutan-hutan yang dibidik oleh sebagian orang untuk ditebangi pohonnya secara ilegal dan diburu satwa liarnya serta dijual secara ilegal juga. Kemudian karya kedua adalah gerakan patung harimau pada saat berlari, yang dianalogikan pada manusia yang tidak henti-hentinya mengikuti hawa nafsunya untuk berbuat kerusakan pada alam ini seperti halnya perusakn pada hutan dan isinya seperti satwa liar yang dilidungi. Pada gerakan patung yang terakhir adalah gerakan patung harimau sedang mengancam yang dianalogikan kepada manusia dengan sifat keserakahannya sangatlah mengancam keseimbangan dalam berhubungan dalam kehidupan terutama hubungan dengan alam. Manusia serakah sangatlah jadi ancaman untuk keseimbangan hidup di bumi ini.

Hasil yang dibuat memberi kepuasan kepada penulis. Hal tersebut dibuktikan pada bentuk harimau yang hampir menyerupai robot sehingga merupakan pengalaman dan berkesan baru dalam berkarya seni, khususnya pada seni patung. Selama perjalanan berkarya seni patung harimau dengan limbah besi, banyak pengalaman unik yang didapat oleh penulis.

B. Rekomendasi

Rekomendasi yang disampaikan terkait dengan penciptaan karya ini, diantaranya:

1. Bagi mahasiswa Departemen Pendidikan Seni Rupa FPSD UPI Bandung. a. Menjadikan karya tulis ini sebagai referensi awal untuk dikembangkan menjadi penelitian yang lebih baik.

b. Penggunaan alat dan keamanan pada saat pembuatan patung, khususnya pada proses pembutan patung yang menggunakan teknik konstruksi las perlu

Les Pingon, 2014

PEMANFAATAN LIMBAH BESI SEBAGAI BAHAN MEMBUAT PATUNG HARIMAU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memperhatikan tata cara menggunakan alat konstruksi las beserta keamanannya. Karena jika tidak memperhatikan tata cara penggunaannya resiko kecelakaan pada saat bekerja akan beresiko tinggi.

c. Pemilihan limbah besi jangan sampai tertukar dengan limbah berbahan alumunium, karena bahan alumunium tidak bisa dilas menggunakan las listrik yang berbahan baja lunak. Ringkasnya bahan besi dan alumunium tidak jauh berbeda sehingga mudah tertukar, maka dibutuhkan kehati-hatian pada saat pemilihan limbah besi khususnya limbah mesin motor dan mobil.

d. Bereksplorasi dalam berkarya, khususnya karya patung dengan material yang berbeda dan baru agar dapat memperkaya kekaryaan pada dunia seni rupa.

2. Bagi para Pendidik Seni Rupa.

a. Menjadi referensi untuk menjadikan alternatif berkarya, mengingat bahan yang digunakan cukup mudah.

b. Menjadi salah satu contoh yang baik untuk diterapkan di kurikulum sekolah mengingat bahan yang digunakan sangat mudah didapat.

c. Melakukan eksplorasi teknik-teknik dalam pembuatan karya seni, baik dengan satu teknik atau menggabungkan dengan teknik yang lainnya.

d. Memancing semangat berkarya memanfaatkan bahan yang tanpa membatasi langkah untuk berkarya.

e. Tidak terpaku pada materi atau teknik-teknik berkarya yang ada dalam materi perkuliahan.

f. Berani bereksperimen dalam berkarya, entah itu dari segi bahan, alat, teknik dan jenis karya seni itu sendiri.

113

Les Pingon, 2014

PEMANFAATAN LIMBAH BESI SEBAGAI BAHAN MEMBUAT PATUNG HARIMAU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Darmaprawira, S. (2002) Warna teori dan kreativitas penggunaannya. Edisi ke-2, Bandung: ITB.

Jusuf, O. (2010).” Membuat Patung Gips & Lilin” Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kartika, Dharsono Sony. (2004). Seni Rupa Modern. Bandung: Rekayasa Sains. . (1990) Perjalanan Seni Rupa Indonesia. Jakarta: Penerbit

Pameran Kias

Muchtar, B. Dkk. (1992). Seni Patung Indonesia. Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta.

Poerwadarminta, W.J.S. (1986). Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: PT. Bina Angkasa Baru.

Prawira, Nanang Ganda. (2004) Pengantar Estetika. Bandung: Rekayasa Sains. Prawira, Ds. (1989). Warna Sebagai Salah Satu Unsur Seni & Desain. Jakarta:

Depdikbud Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Sanyoto, S. E. (2010) Nirmana elemen-elemen seni desain. Edisi kedua, Yogyakarta: Jalasutra.

Setjoatmodjo P. (1988). Bacaan Pilihan Tentang Estetika. Jakarta: Depdikbud Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Soegijo, G. Sidharta. (1987a). Dasar-Dasar Mematung. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

Soegijo, G. Sidharta. (1992b). Di Sekitar Seni Patung Dewasa Ini. Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta.

Soedarso. (2000). Sejarah Perkembangan Seni Rupa Modern. Jakarta : Studio Delapan Puluh Enterprise.

Supangkat, J. (1992). Tiga Gejala Awal Pertumbuhan Seni Patung Modern Indonesia. Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta.

Les Pingon, 2014

PEMANFAATAN LIMBAH BESI SEBAGAI BAHAN MEMBUAT PATUNG HARIMAU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Susanto, M. (2002). Diksi Rupa Kumpulan Istilah Seni Rupa. Yogyakarta: Yayasan Kanisius.

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. (2013a) Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia 2013. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. (2014b) Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia 2014. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Toekio, M. S. (1987) Mengenal ragam hias Indonesia. Bandung: Angkasa.

Yudoseputro, W. (Penyunting). (1976). Seni Patung Indonesia Lama. Jakarta: Aries Lima.

Majalah

Fransisca Noni. (2012). “Bilingual Harimaukita Newletter”. Rimueng. Vol. 2 Edisi 6.

Internet

Angelfire. (1998). Harimau. Taman Nasional Krinci Jambi Seblat. [Online]. Tersedia:http://www.angelfire.com/id2/jambi/harimau.htm[17 Juni 2014] Iding A. Haidir. (2012, September). Perjumpaan Pertama Induk dan Anak

Harimau.Bilingual Harimaukita Newsletter Rimueng, 2-26. Tersedia: http://www.harimaukita.or.id/ [ 23 Mei 2014]

Lynam, A.J. & Nowell, K. (2008). Panthera tigris corbetti. Daftar Merah Spesies Terancam IUCN 2008. IUCN 2008.[Online]. Tersedia:http:// awsassets.wwf.or.id/downloads/tiger_indocina [9 Agustus 2013] Internet Gambar http://awsassets.wwf.or.id/downloads/tiger_facts_and_trivia_dec_09.pdf http://awsassets.wwf.or.id/downloads/tiger_facts_and_trivia_dec_09.pdf http://awsassets.wwf.or.id/downloads/tiger_facts_and_trivia_dec_09.pdf www.Anim-sculptures-junk.com

115

Les Pingon, 2014

PEMANFAATAN LIMBAH BESI SEBAGAI BAHAN MEMBUAT PATUNG HARIMAU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

www.Assemblageart.tumblr.com www.a-z-animals.com www.artnet.com www.behance.net/gallery/spider-metal-sculpture www.bigwilds.com www.bigwilds.com www.bintangmarmer.com www.consolidatedworldmedia.com www.dreamstime.com www.duniapatung.wordpress.com www.indonetwork.co.id www.Judturner.com www.jacketmagazine.com www.Pinterest.com www.lukevery.com www.merangin.wartajambi.com www.trackemtigers.com www.trackemtigers.com www.warrock.it www.team-bhp.com www.saevus.in www.pinterest.com www.thetowerlight.com www.thetowerlight.com

Dokumen terkait