• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 11

Wisata konvensi adalah pertemuan sekelompok orang yang secara bersama-sama bertukar pengalaman dan informasi melalui pembicaraan, mendengar, belajar dan mendiskusikan topik tertentu. Saat ini terdapat 10 kota di Indonesia yang ditetapkan menjadi kota tujuan wisata MICE, yaitu Jakarta, Bali, Makassar, Surabaya, Yogyakarta, Medan, Padang, Batam, Manado, dan Bandung. Keempat komponen wisata MICE bersama-sama berkembang di Kota Bandung, baik berupa sebuah kesatuan penyelenggaraan maupun secara terpisah. Seiring dengan berjalannya waktu, kini usaha jasa pameran telah menjadi usaha tersendiri. Penyelenggara pameran menyelenggarakan pameran disebuah tempat penyelenggaraan yang disebut venue. Namun, hingga saat ini Kota Bandung belum memiliki gedung pertemuan (Conference/ Exhibition Center) yang representatif dan berstandar.

Berdasarkan data dan hasil analisis dari pengolahan kuesioner terhadap Event Organizer di Kota Bandung, mengenai faktor yang mempengaruhi keputusan penggunaan venue pameran oleh Event Organizer di Kota Bandung dapat disimpulkan bahwa terdapat 6 faktor yang mempengaruhi Event Organizer dalam keputusannya menggunakan sebuah venue untuk penyelenggaraan pameran, yaitu:

112

1. Faktor Kapasitas Venue dan Aksesibilitas, indikatornya adalah Jenis venue, Luas venue, Luas ruangan pameran, Kapasitas venue, Kondisi fisik akses jalan, Komunikasi baik antara pengelola venue dengan pelanggan.

2. Faktor Fasilitas Pendukung dan Sumber Daya Manusia, indikatornya adalah Kelengkapan fasilitas pendukung, Arsitektur bangunan venue, Tata letak ruangan, Jumlah SDM Keamanan, Jumlah SDM Kebersihan, Kualitas pelayanan, Kemudahan pelunasan pembayaran.

3. Faktor Lokasi Venue dan Prosedur Penyewaan, indikatornya adalah Lokasi Venue, Besarnya daya listrik, Kesesuaian harga dengan fasilitas dan pelayanan, Prosedur penyewaan.

4. Faktor Venue Brand indikatornya adalah venue Brand, Kemanan lingkungan sekitar venue, Luas tempat parkir

5. Faktor Media Promosi Venue, indikatornya adalah Jenis media promosi, Venue signage, Kesediaan Sales Kit.

6. Faktor Transportasi, indikatornya Kondisi Lalu Lintas Dan Kemudahan Transportasi Umum

B. SARAN

Dari hasil penilitian peneliti memberikan saran:

1. Bekerjasama dengan dinas-dinas terkait di Kota Bandung seperti dinas perhubungan, dinas pekerjaan umum, berkaitan dengan kondisi fisik akses menuju venue .

2. Venue yang telah ada dan sedang berjalan agar lebih meningkatkan kualitas fisik produknya yaitu melalui pemeliharaan fisik gedung, pemeliharaan fisik ruangan pameran seperti lantai, cat, langit-langit dan interior ruangan dan fasilitas pendukung lainnya seperti ruang panitia, ruang VIP, musholla, dan toilet.

3. Peningkatan kualitas pelayanan sumber daya manusia dengan cara mengikuti pelatihan mengenai pemberian pelayanan yang prima dan pelatihan khusus dibidang pengelolaan jasa venue yang diadakan oleh instansi khusus terkait seperti Asosiasi Pengusaha Pameran Indonesia (ASPERAPI). Selain itu pengaturan jumlah dan jadwal SDM keamanan untuk menjaga keamanan venue dan lingkungan sekitar venue selama 24 jam terutama ketika sedang berlangsung kegiatan pameran.

4. Meningkatkan kegiatan promosi venue agar lebih dikenal oleh masyarakat dan wisatawan, baik berupa penyediaan sales kit yang menarik dan berisikan informasi yang akurat, promosi di media cetak maupun media elektronik mengenai fasilitas venue dan event-event yang pernah diselenggarakan. Kegiatan promosi venue akan memberikan pengaruh terhadap brand image venue tersebut. Promosi yang menarik dan berisikan informasi jelas akan memberikan kemudahan bagi para calon penyewa venue untuk memahami produk yang dijual oleh pengelola venue.

114

5. Dalam perencanaan pembuatan sebuah venue pameran hendaknya memenuhi standar luas area, kelengkapan fasilitas, kualitas SDM untuk pemberian pelayanan yang mengacu kepada standar internasional sehingga menghasilkan sebuah bangunan venue yang representatif untuk sebuah penyelenggaraan pameran baik skala nasional maupun internasional seperti pada hall pameran di Balai Sidang Jakarta Convention Centre, JIExpo, dan lain-lain. Selain itu, perencanaan juga memperhatikan lokasi venue, yaitu dekat dengan tol/bandara/terminal/stasiun agar memudahkan pengunjung untuk mencapai lokasi venue dan dekat dengan fasilitas umum kota seperti rumah sakit, kantor polisi, fasilitas akomodasi, pusat perbelanjaan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Iqbal Alan. 2009. Manajemen Konferensi dan Event. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Bagyono. 2007. Pariwisata dan Perhotelan. Alfabeta. Bandung.

Brown, Timothy A. 2006. Confirmatory Factor Analysis For Applied Research. Guilford Publications. New York.

Cramer, Ducan. 2003. Advanced Quantitative Data Analysis. Open University Press and Two Penn Plaza. Inggris.

Evelina, Lidia. 2009. Event Organizer Pameran. Index. Jakarta

Gunawijaya, Jajang. 2006. Pengelolaan Usaha Jasa MICE. Pragram D III Pariwisata FIFIP UI. Depok.

Hasan, Muhammad Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan

Aplikasinya. Ghalia Indonesia. Bogor.

Hurriyati, Ratuh. 2008. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Alfabeta. Bandung.

Jefkins, Frank. 1997. Advertising. Prentice Hall. United Kingdom

Kardinata, Sunaryo. 2008. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Kesrul, M. 2004. Meeting, Incentive Trip, Conference, Exhibition. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Indeks. Jakarta

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2012. Marketing Management. Pearson Education Limited. Inggris.

KRMT. Indro “Kimpling” Suseno. 2005. Cara Pinter Mengelola Event Organizer. Galangpress. Yogyakarta.

118

Lupiyoadi, Rambat dan a. hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Manaf, Tri J. Santoso. 2006. Pengelolaan Usaha Jasa MICE (Meetings,

Incentives, Conventions and Exhibitions), Penerbit Program D III

Pariwisata FISIP-UI. Jakarta

Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Bogor. Noor, Any. 2007. Globalisasi Industri MICE. Alfabeta, Bandung

Payne, Adrian. 1993. The Essence Of Service Marketing Pemasaran Jasa. Andi, Yogyakarta.

Pendit, Nyoman S. 2003. Ilmu Parisiwisata : Sebuah Pengantar Perdana. Pradnya Paramita, Jakarta

Prasetijo, Ristiyanti. 2005. Perilaku Konsumen. Andi. Yogyakarta.

Purwanto, Erwan Agus dan Dyah Ratih Sulistyastuti. 2007. Metode Penelitian

Kuantitatif Untuk Administrasi Publik Dan Masalah-Masalah Sosial.

Penerbit Gava media, Yogyakarta.

Riduwan. 2011. Cara Mudah Belajar SPSS Versi 17.0 dan Aplikasi Statistik

Penelitian.. Alfabeta, Bandung

Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kulaitatif, Kuantitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung.

Surjaweni, V. Wiratna & Endrayanto, Poly. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Sutisna. 2002. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran Jasa. Andi. Yogyakarta.

Umar, Husein. 1999. Metodologi Penelitian: Aplikasi Dalam Pemasaran. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Widjaja, Bernard T. 2009. Lifestyle Marketing. Gramedia, Jakarta.

Yoeti, Oka A. 1996. Pemasaran Pariwisata. Penerbit Angkasa, Bandung

ONLINE http://www.crctourism.com.au/wms/upload/resources/bookshop/crouch33011_ conventionsites.pdf http://www.legco.gov.hk/yr11-12/english/panels/ci/papers/ci1115cb1-620-1- e.pdf http://id.wikipedia.org/wiki/Ragam_dan_Karateristik_Pameran http://www.slideshare.net/jigisjig/chapter-4-managing-site-and-venue- selection-for-mice http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bandung http://www.bandungtourism.com/office-neo.php#data-list http://www.bandungtourism.com/office-neo.php#tupoksi-list http://www.bandungtourism.com/office-neo.php#visimisi-list https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:J9b5XeGlP2sJ:www.stavanger- forum.no/doc/PCO/PEOENG.pdf+&hl=en&pid=bl&srcid=ADGEEShf7 NkVz3iyd1rvnwU7CGoy7Shy7wHl9Gs_ydf7y_cKLm5KLR3QK__hrK el1qCvKtZy1Q9v8MzxGgUvxZhuu2pCrGKUjPJgXpSC6CLVmqWxzb 55sDl4PI25e- IF8EUhCCUSEq5o&sig=AHIEtbQIPcfnl64yt7bCS1W6ZctzeCBung

Dokumen terkait