• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Apakah kamu yakin bahwa jawabanmu ini yang paling mendekati dengan luas sebenarnya? Apakah kamu dapat merumuskan penyelesaian dari soal tersebut?

G. Analisis Validasi Instrumen

Instrumen yang dibuat peneliti meliputi tes tertulis dan daftar

pedoman wawancara siswa. Agar data yang diperoleh valid dan sesuai

dengan tujuan penelitian maka instrumen yang telah dibuat peneliti perlu

diujicobakan terlebih dahulu.

Instrumen penelitian diuji oleh ahli yang berkompeten dalam

M.Sc.

H. Metode Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk menelaah seluruh data yang telah

diperoleh dalam penelitian. Data yang tersedia dalam penelitian adalah data

lembar pengerjaan tes tertulis siswa, hasil wawancara siswa dan data

dokumentasi. Metode analisis data kualitatif pada penelitian ini sebagai

berikut:

1. Analisis data pekerjaan siswa

Peneliti melakukan analisis data pekerjaan siswa dengan cara

memeriksa hasil pekerjaan siswa bagaimana langkah-langkah

penyelesaian yang dituliskan siswa dan corat-coret yang dibuat

siswa. Melalui pekerjaan tersebut peneliti dapat melihat

kemampuan penalaran dan berpikir kreatif dalam menyelesaikan

soal dan peneliti dapat menanyakan alasan-alasan dari semua

yang dilakukan siswa saat proses menyelesaikan soal.

2. Analisis data wawancara siswa

Peneliti melakukan analisis data wawancara siswa dengan cara

transkrip data, yaitu mendeskripsikan data gambar dalam bentuk

tulisan dan mengubah data percakapan dalam bentuk tulisan dan

reduksi data, yaitu memilah-milah data pada transkrip data

3. Kode Indikator Kemampuan Penalaran dan Berpikir Kreatif

3.3Tabel Kode Indikator

No Indikator Kode

Kemampuan Penalaran

1 Menganalisis semua aspek dalam sebuah masalah; a. siswa mengetahui apa yang diketahui

dan ditanyakan

P1a

b. siswa mengathui konsep dari situasi/masalah

P1b

2 Memperkirakan proses penyelesaian; a. siswa mengetahui hubungan yang

diketahui, ditanyakan dan konsep

P2a

b. siswa menyusun langkah-langkah penyelesaian soal dengan tepat,

P2b

3 Menggunakan argumen-argumen yang valid dalam melaksanakan langkah peyelesaian;

siswa melaksanakan penyelesaian

menggunakan argumen matematis yang valid. P3

4 Menarik kesimpulan yang tepat dari penyelesaian yang dilakukan;

siswa meyimpulkan dengan memberikan jawaban yang tepat berdasarkan alasan-alasan yang logis pada langkah penyelesaian.

P4

Kemampuan Berpikir Kreatif

5 Lancar dalam menghasilkan penyelesain (kefasihan); siswa dapat mengahasilkan ide dalam waktu

yang singkat.

B1

6 Menyusun penyelesaian lebih dari satu dan

penyelesaiannya sederhana/lebih singkat (fleksibilitas); siswa menyusun rencana penyelesaian lebih

dari satu dan sederhana.

B2

7 Melakukan penyelesaian dengan cara/metode yang berbeda (kebaruan);

siswa menyusun penyelesaian dengan

cara/metode yang berbeda dengan dilakukan di sekolah (guru, buku pelajaran) atau teman sekelompoknya.

57

PELAKSANAAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Peneliti melakukan persiapan sebelum melaksanakan penelitian

meliputi pengurusan surat ijin, observasi lingkungan sekolah, diskusi

dengan guru mata pelajaran matematika, uji coba instrumen kepada siswa,

uji pakar, dan pemilihan subyek penelitian.

Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2015 di SMP Negeri 5

Yogyakarta. Subyek penelitian diambil dari kelas 8-1 pada tahun ajaran

2014/2015. Banyak siswa 33 terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 20 siswa

perempuan. Guru pengampu mata pelajaran matematika kelas tersebut

adalah Ibu Rusindrayanti, S.Pd. Materi matematika yang telah ditempuh

siswa pada semester genap adalah persamaan linear dua variabel, lingkaran,

dan prisma.

Berikut penjabaran proses persiapan sampai pelaksanaan penelitian

yang dilakukan oleh peneliti.

1. Persiapan Penelitian

Peneliti menghubungi salah satu guru matematika di sekolah

tersebut, Bapak Raphael Krismanto, S.Pd. yang merupakan salah satu

alumni Pendidikan Matematika di Universitas Sanata Dharma. Peneliti

merupakan guru matematika kelas VIII. Selanjutnya peneliti menemui

Ibu Rusindrayanti, S.Pd. dan beliau menyanggupi untuk membantu

peneliti dalam melakukan penelitian di SMP Negeri 5 Yogyakarta.

Setelah ijin informal didapatkan, peneliti mengurus ijin penelitian

secara formal ke Dinas Perijinan Kota Yogyakarta dan SMP N 5

Yogyakarta dengan menyerahkan proposal dan surat pengantar dari

sekretariatan JPMIPA.

Sebelum melakukan penelitian, peneliti menyusun instrumen,

melakukan uji coba instrumen, dan melakukan uji pakar terhadap

instrumen yang dibuat oleh peneliti. Peneliti menyusun instrumen

penelitian dan menunjukkan kepada dosen pembimbing. Selanjutnya,

dosen pembimbing meminta peneliti melakukan uji coba instrumen

kepada beberapa siswa SMP, tujuannya untuk mengetahui apakah soal

tersebut dapat terbaca oleh siswa atau tidak dan sebagai kesempatan

bagi peneliti untuk melatih cara pengambilan data secara betul. Hasil uji

coba diserahkan ke dosen pembimbing. Melalui hasil uji coba tersebut,

beliau memberikan kritik dan saran kepada peneliti agar dapat

memperbaiki kekurangan dan kelemahan peneliti dalam melakukan

pengambilan data. Instrumen diuji oleh dosen pembimbing Bapak Dr.

Y. Marpaung dan dosen mata kuliah geometri bidang, Ibu Veronika

Fitri. R, M.Sc. Terdapat beberapa perbaikan terkait dengan instrumen

dalam pedoman wawancara.

Setelah perijinan, uji coba instrumen, dan uji pakar dilakukan,

peneliti melakukan diskusi bersama guru terkait pelaksanaan penelitian

pada tanggal 19 Mei 2015. Diskusi tersebut membicarakan tentang

tanggal pelaksanaan penelitian dan menentukan kelas yang dijadikan

calon subyek penelitian, yaitu kelas 8-1.

2. Pelaksanaan Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dilakukan selama dua minggu sebelum

dilakukan penelitian di sekolah. Adanya keterbatasan waktu dan

kesulitan untuk mencari siswa SMP kelas VIII sehingga peneliti

menemukan sepuluh siswa terdiri dari kelas VII, VIII, dan kelas IX dari

beberapa sekolah negeri dan swasta, termasuk siswa SMP Negeri 5

Yogyakarta. Uji coba dilakukan di luar sekolah dan di dalam sekolah.

Hasil uji coba tersebut dapat memberikan gambaran kepada peneliti

terkait proses pengambilan data pada subyek penelitian, melatih teknik

pengambilan data, menguji apakah tujuan soal dapat dibaca oleh siswa,

dan memperbanyak penyelesaian-penyelesaian soal.

Hasil yang diperoleh dari kegiatan sebagai berikut:

a. Peralatan yang belum dipikirkan oleh peneliti saat uji coba adalah

kertas millimeter blok. Kertas millimeter blok lebih mudah

dipikirkan oleh siswa yaitu mengurangi luas persegi panjang besar

pada peta dengan luas di luar gambar Provinsi DIY.

c. Sebagian besar siswa memilih menggunakan penggaris untuk

menggambar bangun datar pada peta. Bangun datar yang sering

dibuat siswa adalah persegi panjang, segitiga dan trapesium.

d. Sebagian besar siswa kesulitan menemukan hubungan luas daerah

pada peta, skala dan luas sebenarnya. Menurut hasil pekerjaan siswa,

beberapa penyelesain siswa yang salah yaitu:

1) Luas sebenarnya adalah luas pada peta dikalikan dengan

besarnya skala.

2) Luas sebenarnya adalah panjang sisi gambar dikalikan dengan

skala.

e. Dalam proses penyelesaian soal, beberapa siswa cenderung cepat

menyerah. Oleh karena itu, pada pengambilan data peneliti

sebaiknya memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat

membantunya mengingat-ingat pengetahuan dan pengalaman yang

telah diperoleh sebelumnya. Selain itu, peneliti sebaiknya

membangun suasana yang akrab dan nyaman agar siswa dapat

menunjukkan kemampuan penalaran dan berpikir kreatif dengan

maksimal.

f. Peneliti belajar untuk peka terhadap tindakan siswa dalam

berpikir.

g. Pertanyaan yang penting dan perlu untuk ditanyakan pertama kali

yaitu “apa yang kamu pikirkan setelah membaca soal tersebut”, pertanyaan tersebut untuk memastikan bahwa siswa mengetahui

tujuan dari soal tersebut. Pertanyaan terakhir yang perlu ditanyakan

yaitu “apa kamu sudah yakin”, pertanyaan tersebut untuk memastikan kembali bahwa siswa sudah selesai menyelesaikan soal

dan meyakini bahwa jawaban yang ia peroleh sudah menjawab soal.

3. Pemilihan subyek penelitian

Pemilihan subyek penelitian dimulai dengan observasi lingkungan

belajar siswa yang dilaksanakan hari Rabu tanggal 20 Mei 2015. Dalam

kegiatan observasi peneliti mendapat kesempatan melakukan kegiatan

pembelajaran dengan mengajar di kelas 8-3 pada jam ke 1-2 dan kelas

8-1 pada jam ke 3-5 serta mengikuti kegiatan pengayaan di kelas 8-6.

Hasil observasi yang dilakukan peneliti adalah siswa kelas VIII SMP

Negeri 5 Yogyakarta dibagi menjadi 10 kelas (9 kelas reguler dan 1

kelas akselerasi). Tiap-tiap kelas sebanyak 32-34 siswa. Kurikulum

yang digunakan oleh sekolah adalah Kurikulum 2013. Pada Kurikulum

2013, mata pelajaran matematika mendapat alokasi waktu 5jp x 40

menit setiap minggu. Sekolah memiliki program pengayaan bagi

seluruh siswa kelas VII dan VIII, yaitu kelas tambahan untuk

memperdalam materi yang telah diajarkan di kelas dengan latihan-

terhadap siswa kelas 8-1 pada jam pelajaran matematika kelas tersebut

(jam ke-3 dan ke-4). Pengamatan dan pengenalan siswa kelas 8-1

dilakukan dengan cara peneliti melakukan interaksi dalam sebuah

pembelajaran sederhana dengan sub materi frekuensi relatif atau

peluang empirik. Kesempatan tersebut dipergunakan oleh peneliti untuk

mengamati siswa-siswa yang dapat menyampaikan ide/gagasannya

dengan baik. Selain itu, peneliti juga mendapatkan daftar nilai siswa

kelas 8-1 pada semester genap sampai bulan Mei 2015. Berikut tabel

daftar nilai siswa kelas 8-1.

Tabel 4.1 Daftar Nilai Siswa Kelas 8-1

NA Nama JK Nilai

UH1 UH2 UTS UH3 Rata2

1 S1 P 80 60 67 60 66.75 2 S2 P 80 73 84 75 78 3 S3 P 80 93 92 100 91.25 4 S4 L 85 73 71 70 74.75 5 S5 P 95 67 75 50 71.75 6 S6 P 25 73 62 60 55 7 S7 P 80 80 70 90 80 8 S8 P 90 73 92 80 83.75 9 S9 L 80 73 81 90 81 10 S10 P 75 67 67 50 64.75 11 S12 P 80 73 70 70 73.25 12 S12 P 40 80 54 70 61 13 S13 P 80 53 64 50 61.75 14 S14 L 30 60 51 70 52.75 15 S15 L - 80 57 65 67.33333 16 S16 L 40 53 55 65 53.25 17 S17 L 50 73 65 60 62 18 S18 P 45 87 84 85 75.25 19 S19 P - 80 82 70 77.33333 20 S20 L 45 73 82 66 66.5 21 S21 L 80 - 78 70 76

23 S23 L 30 53 70 70 55.75 24 S24 L - 80 62 90 77.33333 25 S25 L 45 100 81 95 80.25 26 S26 P 80 73 60 70 70.75 27 S27 P 45 67 83 70 66.25 28 S27 L 80 73 76 90 79.75 29 S29 P 80 73 96 100 87.25 30 S30 P 40 93 83 70 71.5 31 S31 L 8 40 40 60 37 32 S32 P 45 87 72 85 72.25 33 S33 P 50 60 54 50 53.5

Setelah peneliti mendapatkan daftar nilai ulangan siswa, penelitian

membagi siswa kelas 8-1 menjadi tiga kelompok yaitu kelompok

dengan tingkat kemampuan dasar matematika tinggi (T), sedang (S),

dan rendah (R) dimana semua siswa tersebut belum pernah mengikuti

kegiatan olimpiade/lomba/kontes matematika. Berikut tabel pembagian

kelompok siswa kelas 8-1.

Tabel 4.2 Daftar Kemampuan Dasar Matematika Siswa Kelas 8-1

No Nama JK Nilai KDM

UH1 UH2 UTS UH3 Rata

3 S3 P 80 93 92 100 91.25 T 29 S29 P 80 73 96 100 87.25 T 8 S8 P 90 73 92 80 83.75 T 22 S22 L 85 - 69 90 81.33 T 9 S9 L 80 73 81 90 81 T 25 S25 L 45 100 81 95 80.25 T 7 S7 P 80 80 70 90 80 T 28 S28 L 80 73 76 90 79.75 T 2 S2 P 80 73 84 75 78 T 19 S19 P - 80 82 70 77.33 S 24 S24 L - 80 62 90 77.33 S 21 S21 L 80 - 78 70 76 S 18 S18 P 45 87 84 85 75.25 S 4 S4 L 85 73 71 70 74.75 S

32 S32 P 45 87 72 85 72.25 S 5 S5 P 95 67 75 50 71.75 S 30 S30 P 40 93 83 70 71.5 S 26 S26 P 80 73 60 70 70.75 S 15 S15 L - 80 57 65 67.33 S 1 S1 P 80 60 67 60 66.75 S 20 S20 L 45 73 82 66 66.5 S 27 S27 P 45 67 83 70 66.25 S 10 S10 P 75 67 67 50 64.75 S 17 S17 L 50 73 65 60 62 S 13 S13 P 80 53 64 50 61.75 S 12 S12 P 40 80 54 70 61 S 23 S23 L 30 53 70 70 55.75 R 6 S6 P 25 73 62 60 55 R 33 S33 P 50 60 54 50 53.5 R 16 S16 L 40 53 55 65 53.25 R 14 S14 L 30 60 51 70 52.75 R 31 S31 L 8 40 40 60 37 R Keterangan: NA Nomor absen UH 1 : Ulangan Harian 1 (PLDV) UH 2 : Ulangan Harian 2 (Lingkaran) UH 3 : Ulangan Harian 3 (Prisma) UTS : Ulangan Tengah Semester - : Siswa belum mengikuti ulangan KDM : Kemampuan Dasar Matematika T : Kemampuan dasar matematika tinggi S : Kemampuan dasar matematika sedang R : Kemampuan dasar matematika rendah

Banyaknya anggota kelompok KDM Tinggi = 9 siswa Banyaknya anggota kelompok KDM Sedang = 18 siswa Banyaknya anggota kelompok KDM Renah = 6 siswa

Peneliti memilih subyek penelitian dari setiap kelompok (tidak

peneliti dan kelengkapan nilai ulangan. Melalui pertimbangan tersebut

peneliti memilih subyek penelitian S14 untuk mewakili kelompok

rendah, S4 dan S12 untuk mewakili kelompok sedang, S3 untuk

mewakili kelompok tinggi. Pada kelompok KDM sedang, peneliti

memilih dua orang siswa karena anggota kelompok KDM sedang dua

kalinya dari kelompok KDM Tinggi dan tiga kalinya dari kelompok

KDM rendah.

Peneliti melakukan pengambilan data pertama pada hari Rabu

tanggal 20 Mei 2015 di meeting room, pk 10.00 – 12.00. Peneliti dibantu oleh dua temannya untuk mengoperasikan handycam dan menjaga kelas

8-1 saat pengambilan data berlangsung. Pengambilan data pertama

dilakukan kepada siswa S4, S12, dan S14.

Peneliti melakukan pengambilan data kedua pada hari Jumat,

tanggal 22 Mei 2015 di ruang agama pada pk 08.20 – 10.00. Peneliti dibantu oleh satu temannya untuk mengoperasikan handycam.

Pengambilan data kedua dilakukan kepada siswa S4, siswa S12, siswa

S3.

Karena penelitian dilakukan pada jam kegiatan belajar mengajar,

peneliti meminta ijin kepada beberapa guru yang mengajar pada hari

Rabu dan Jumat untuk kelas 8-1 agar mengijinkan beberapa siswanya

mengikuti kegiatan penelitian.

Langkah-langkah pengambilan data yang dilakukan oleh peneliti

penelitian.

2. Peneliti mempersilahkan siswa masuk ke ruang tes (meeting room

atau ruang agama Katolik) yang telah di setting untuk penelitian.

3. Peneliti menjelaskan aturan pengerjaan soal kepada siswa: peneliti

menjelaskan tujuan dari kegiatan tersebut, peneliti memberitahu

siswa bahwa saat pengerjaan soal dan setelah pengerjaan soal

peneliti akan memberikan beberapa pertanyaan terkait aktivitas

siswa, peneliti mempersilahkan siswa untuk bertanya, peneliti

menyediakan beberapa alat yang dapat membantu dalam

penyelesaian.

4. Jika siswa sudah selesai mengerjakan soal maka silahkan siswa

memberitahu peneliti.

5. Waktu penyelesaian soal 40 menit.

B. Penyajian Data

Data yang diperoleh peneliti selama penelitian berupa hasil

pekerjaan siswa menyelesaikan soal tes PISA, transkrip wawancara dan

rekaman video pengambilan data. Hasil pekerjaan siswa menunjukkan bukti

bagaimana siswa menyelesaikan soal PISA sampai menemukan jawaban

penyelesaian soal tersebut. Transkrip wawancara merupakan tulisan hasil

percakapan peneliti dengan subyek penelitian ketika proses penyelesain soal

yang direkam dalam video. Rekaman video menunjukkan segala aktivitas

bukti pelaksanaan penelitian.

C. Analisis Hasil Penelitian

Analisis hasil penelitian yaitu data hasil pekerjaan siswa dan data

wawancara yang telah ditranskrip, direduksi dan disesuaikan kebutuhan

penelitian ini. Tabel-tabel analisis menunjukkan analisis hasil penelitian

masing-masing siswa yang dilakukan peneliti (Terlampir).

Lampiran C.1 Tabel analisis proses penyelesaian siswa S3

Lampiran C.2 Tabel analisis proses penyelesaian siswa S4

Lampiran C.3 Tabel analisis proses penyelesaian siswa S12

Lampiran C.4 Tabel analisis proses penyelesaian siswa S14

D. Penyelesaian Siswa S3

(Percakapan lengkap lihat lampiran C.1)

1. Kemampuan Penalaran Siswa S3

Tabel 4.3 Kemampuan Penalaran S3

Indikator Percakapan Gambar Muncul/Tidak P1_a a. (2), (3), (4), (5) b. (22), (23) 7 V P1_b a. – b. – a. 4, 6 b. – V P2_a a. – b. 60 a. 6, 7, 13 b. 23 V P2_b a. (22), (23) b. (52), (94) a. 8, b. 22 V P3 - a. 8, 9, 10, 11, 12 b. 22, 23 V P4 108, 109 - X

kemampuan penalaran muncul pada penyelesaian pertama. Jawaban

yang diperoleh siswa pada penyelesaian tersebut yaitu

50.540.000.000.000 cm2 (5.054 km2). Sedangkan jawaban sebenarnya

adalah 3.185,80 km2. Jawaban yang diperoleh siswa sudah

menggunakan langkah-langkah penyelesaian dengan betul, namun

jawabannya kurang baik. Dikatakan kurang baik karena dalam rencana

penyelesaiannya, siswa S3 menghitung luas di luar gambar Provinsi

DIY, yang hampir dua per tiga bagian dari luas pada gambar Provinsi

DIY. Lalu siswa S3 melakukan penyelesaian kedua dan ketiga untuk

mencari luas daerah di luar gambar Provinsi DIY yang berada di dalam

daerah persegi panjang yang dibuat siswa S3 pada peta agar jawaban

yang dihasilkan lebih mendekati luas sebenarnya. Namun pada

pelaksanaannya siswa tidak menemukan jawaban yang diinginkan.

Selanjutnya, siswa menemukan penyelesaian keempat.

Jawaban yang diperoleh pada penyelesaian tersebut yaitu 24.320.000

cm2. Jawaban tersebut belum benar karena siswa kurang tepat dalam

memperkirakan proses penyelesaian. Penyelesaian keempat yang

diberikan oleh siswa S3 adalah cara untuk mencari keliling sebenarnya

dari Provinsi DIY. Peneliti memperkirakan kesalahan tersebut terjadi

karena:

1. Percakapan (49), (50), (51), (52) peneliti memperkirakan bahwa

siswa S3 tidak berpikiran kalau gambar peta Provinsi DIY dapat

menjadi pertimbangan siswa adalah seluruh Gambar Provinsi DIY

harus dapat masuk dalam persegi panjang yang ia buat pada peta.

2. Percakapan (55), (56), (59), (60) menunjukkan bahwa siswa S3

tidak menyadari kalau rencana penyelesaiannya adalah untuk

mencari panjang sebenarnya sebenarnya.

3. Percakapan (94), (95), (96), (97), (98), (99), (100), (101), (102),

(103), (104), (104), (106), (107) dan Gambar 22 menunjukkan

bahwa siswa tergesa-gesa dalam melaksanakan penyelesaian dan

tampak ingin segera mendapatkan jawaban yang lebih kecil dari

jawaban yang sebelumnya.

Dalam proses pemecahan masalah, kejadian tersebut dapat

saja terjadi. Situasi dalam menyelesaikan soal, keinginan siswa untuk

segera menyelesaikan soal dan memperoleh jawaban dapat

menyebabkan siswa kurang teliti dan tidak menyadari bahwa ide

penyelesaian yang ia lakukan adalah ide yang mengarah pada

penyelesaian yang tidak benar. Faktor-faktor di luar diri siswa dapat

mempengaruhi siswa dalam mempertimbangkan ide-ide yang ia

peroleh, melaksanakan ide penyelesaian sampai pada menarik

kesimpulan. Oleh karena itu, siswa S3 kurang tepat dalam menarik

kesimpulan.

Berdasarkan tabel 4.3 dan penjelasan di atas, siswa S3 dapat

tepat, dan menggunakan argumen-argumen yang valid dalam

melaksanakan langkah penyelesaian soal matematika PISA.

2. Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa S3

Tabel 4.4 Kemampuan Bepikir Kreatif S3

No Indikator Percakapan Gambar Muncul/Tidak 1 B1 a. (21), (22), (23) b. (52) c. (75) a. 6, 7, 8, 9 b. 15, 16, 17 c. 20, 21 V 2 B2 a.- b.(101), (102), (103), (104) a. 8, 9, 10, 11, 12 b.22, 23, 24 V 3 B3 (52), (75) 8 V

Pada tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa semua indikator

kemampuan berpikir kreatif muncul dalam proses penyelesaian soal

maatematika PISA yang dilakukan oleh siswa S3, yaitu lancar dalam

menghasilkan penyelesaian, menyusun penyelesaian lebih dari satu dan

sederhana, melakukan pemyelesaian dengan cara/metode yang berbeda.

Ide penyelesaian yang diberikan oleh siswa menggunakan

penyelesaian yang sudah dipikirkan oleh peneliti sebelumnya, yaitu

penyelesian 2a. Beberapa ide lain yang muncul tidak memberikan

S3

Diagram 4.1 Proses Penyelesaian Siswa S3

Diagram 4.1 di atas menunjukkan proses penyelesaian yang

dilakukan oleh siswa S3. Proses tersebut mengarah pada langkah

penyelesian yang dituliskan oleh Polya. Diagram tersebut menunjukkan

bahwa siswa S3 melakukan langkah-langkah penyelesaian yang

berulang-ulang. Langkah memeriksa kembali tidak dilakukan oleh

siswa S3.

Diagram tersebut juga menunjukkan bahwa pada proses

penyelesaian soal yang dilakukan siswa S3, hubungan kemampuan

penalaran dan berpikir kreatif sebagai berikut:

Masalah Memahami Masalah Menyusun Rencana Melaksanakan Rencana Jawaban Konfirmasi 1 1 1 1 1 2 3 4 3 4 4 3 4 Memeriksa Kembali 4 P1_a, P1_b P2_a, P2_b, B1, B2, B3 P2_a, P2_b, P3, B1, B3 B1 Konfirmasi 1 4

penyelesaian dengan tepat (P2_a, P2_b) mendorong munculnya

semua indikator kemampuan berpikir kreatif (B1, B2, B3)

b. Indikator kemampuan penalaran menggunakan argumen-argumen

yang valid dalam melaksanakan langkah penyelesaian (P3)

mendorong munculnya indikator kemampuan berpikir kreatif lancar

(B1) dalam menghasilkan penyelesaian dan melakuakan

penyelesaian dengan cara/metode yang baru (B3).

c. Indikator kemampuan penalaran menarik kesimpulan yang tepat

dari penyelesaian yang dilakukan (P4) mendorong munculnya

indikator kemampuan berpikir kreatif lancar dalam menghasilkan

penyelesaian (B1)

E. Penyelesaian Siswa S4

(Percakapan lengkap lihat lampiran C.2)

1. Kemampuan Penalaran Siswa S4

Tabel 4.5 Kemampuan penalaran siswa S4

Indikator Percakapan Gambar Muncul/Tidak P1_a (6), (7), (8) - V P1_b (6) - V P2_a (26), (41), (67), (109), (110), (111) 5, 7, 8, 9, 10, 11 V P2_b (18), (23), (73), (78) 2 V P3 (109), (111), 116, 118, 120, 122 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11 V P4 (140), (142a), (142b) (143), (145), (146), (147), (148) V

kemampuan penalaran muncul pada proses penyelesaian yang

dilakukan siswa S4. Jawaban yang dituliskan pada lembar jawab siswa

yaitu 368,2 km2. Jawaban tersebut merupakan jawaban yang masih

jauh dari luas sebenarnya yaitu 3185,80 km2. Kesalahannya adalah

siswa S4 salah membaca dan meletakkan koma pada hasil yang

diperolehnya dari kalkulator, dan siswa S4 tidak menggambarkan

persegi panjang 12 cm x 5 cm pada peta sehingga ia tidak dapat melihat

apakah persegi panjang tersebut sudah dapat mewakili gambar

Provinsi DIY (lihat lampiran tabel analisis proses penyelesaian S4).

Hal itu menunjukkan siswa kurang teliti dalam menghitung maupun

menentukan ukuran bangun datar yang digunakan untuk

memperkirakan luas sebenarnya.

Berdasarakan tabel 4.5 dan penjelasan di atas, siswa S4

dapat menunjukkan semua indikator kemampuan yaitu penalaran

menganalisa semua aspek dalam sebuah masalah, memperkirakan

proses penyelesaian dengan tepat, menggunakan argumen-argumen

yang valid dalam melaksanakan langkah penyelesaian, dan menarik

kesimpulan yang tepat dari penyelesaian soal PISA.

2. Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa S4

Tabel 4.6 Kemampuan Berpikir Kreatif S4

No Indikator Percakapan Gambar Muncul/Tidak 1 B1 a. (23) b. (73) a. 2 b. 3 V 2 B2 a.(78), (81) b.(97) a. 3, 4, 5 b.6, 7 V

(118), (120), (122), (124)

3 B3 (23), (73) 2 X

Pada tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa hanya dua

indikator kemampuan berpikir kreatif yang muncul dalam proses

penyelesaian soal PISA yang dilakukan oleh siswa S4 yaitu lancar

dalam menghasilkan penyelesaian dan menyusun penyelesaian lebih

dari satu dan penyelesaian sederhana/singkat.

Ide penyelesaian yang diberikan oleh siswa menggunakan

penyelesaian yang sudah dipikirkan oleh peneliti sebelumnya, yaitu

penyelesian 2a. Beberapa ide lain yang muncul tidak memberikan

Diagram 4.2 Proses Penyelesaian Siswa S4

Pada diagram 4.2 di atas menunjukkan proses penyelesaian

soal yang dilakukan siswa S4. Proses tersebut menunjukkan langkah

penyelesian yang dituliskan oleh Polya. Langkah-langkah

penyelesaian yang dilakukan oleh siswa S4 tampak rumit karena siswa

S4 kesulitan dalam menemukan hubungan yang benar dari luas daerah

pada peta, skala dan luas sebenarnya.

Diagram tersebut juga menunjukkan bahwa pada proses

penyelesaian soal yang dilakukan siswa S3, hubungan kemampuan

penalaran dan berpikir kreatif sebagai berikut:

Masalah Memahami Masalah Menyusun Rencana Melaksanakan Rencana Jawaban Konfirmasi 1 1 1 2 3 2 3 4 Memeriksa Kembali 2 2 2 3 4 4 4 4 Kesimpulan 5 5 3 3 P1_a, P1_b P2_a, P2_b, B1, B2 P3, B1, B2 P4

penyelesaian dengan tepat (P2_a, P2_b) mendorong munculnya

indikator kemampuan berpikir kreatif yaitu lancar dalam

menghasilkan penyelesaian (B1) dan menyusun rencana

penyelesaian lebih dari satu dan sederhana/lebih singkat (B2).

b. Indikator kemampuan penalaran menggunakan argumen-argumen

yang valid dalam melaksanakan langkah penyelesaian (P3)

mendorong munculnya indikator kemampuan berpikir kreatif yaitu

lancar dalam menghasilkan penyelesaian (B1) dan menyusun

rencana penyelesaian lebih dari satu dan sederhana/lebih singkat

(B2).

F. Penyelesaian Siswa S12.

(Percakapan lengkap lihat lampiran C.3)

1. Kemampuan Penalaran Siswa S12

Tabel 4.7 Kemampuan Penalaran S12

Indikator Percakapan Gambar Muncul/Tidak P1_a (12), (18), (22) - V P1_b (90) - X P2_a (72), (74), (76), (90), 9 X P2_b (28) 7 V P3 - 7, 8, 9, 10, 12 X P4 (72), (73), (74), (75), (76), (77), (78), (79), (80), (81), (82), (83), (84), (85), (86), (87), (88), (90) X

Pada tabel 4.7 di atas menunjukkan hanya dua indikator

Jawaban tersebut kurang benar karena siswa melakukan kesalahan

konsep. Pada percakapan (90) menunjukkan bahwa siswa memahami

skala 1:760.000 adalah setiap satu sentimeter persegi jarak pada peta

mewakili 760.000 km2 jarak sebenarnya. Kesalahan lainnya yang

dilakukan siswa adalah siswa memperoleh luas sebenarnya dengan cara

mengalikan luas pada peta dengan skala. Selain itu, pada proses

penyelesaian soal, percakapan (64), (72), (73), (81), (83), (84), (85),

(86) dan Gambar 10, 11 menunjukkan bahwa siswa lupa dengan

langkah penyelesaian yang sudah dilakukan, siswa kurang teliti dan

kurang fokus dengan pekerjaannya sehingga hasilnya menjadi kurang

benar.

Berdasarkan tabel 4.7 dan penjelasan tersebut, siswa S12

dapat menunjukkan indikator penalaran. Indikator tersebut adalah

indikator menganalisis semua aspek dalam sebuah masalah yang

muncul yaitu siswa mengetahui yang diketahui dan ditanyakan dan

indikator memperkirakan proses penyelesaian yang muncul yaitu

menyusun langkah-langkah penyelesaian.

2. Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa S12

Tabel 4.8 Kemampuan Berpikir Kreatif S12

No Indikator Percakapan Gambar Muncul/Tidak

1 B1 (28) - X

2 B2 - 7, 8, 9, X

kemampuan berpikir kreatif tidak muncul dalam menyelesaikan soal

matematika PISA yang dilakukan oleh siswa S12.

Ide penyelesaian yang diberikan siswa merupakan

penyelesaian yang sudah dipikirkan oleh peneliti sebelunya yaitu

penyelesaian 1a.

3. Hubungan Kemampuan Penalaran dan Berpikir Kreatif Siswa S12

Diagram 4.3 Proses Penyelesaian Siswa S12

Pada diagram 4.3 di atas menunjukkan proses penyelesaian

soal yang dilakukan oleh siswa S12. Proses tersebut menunjukkan

langkah penyelesian yang dituliskan oleh Polya. Dalam melakukan

penyelesaian, siswa S12 tidak langsung dapat memahami masalah. Ia

Masalah Memahami Masalah Menyusun Rencana Melaksanakan Rencana Jawaban Konfirmasi 1 1 2 2 2 Memeriksa Kembali 2 2 3 3 Kesimpulan 3 P1_a P2_b

mengetahui tujuan soal.

Diagram tersebut juga menunjukkan bahwa pada proses

penyelesaian soal yang dilakukan siswa S3, hubungan kemampuan

penalaran dan berpikir kreatif bahwa dua indikator kemampuan yang

muncul dalam proses penyelesaian tidak mendorong munculnya

indikator kemampuan berpikir kreatif. Indikator kemampuan

penalaran tersebut adalah indikator menganalisis semua aspek dalam

Dokumen terkait