• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

autokorelasi

4) Nilai DW terletak antara 4 – dU ≤ dw ≤ 4 – dL maka tidak dapat mengambil keputusan apapun

5) Nilai DW > 4 – dL maka ada autokorelasi

Dari tabel IV.15 dapat dilihat nilai Durbin–Watson sebesar 2,122 akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan derajat kepercayaan 5%, jumlah sampel 155 dan jumlah variabel bebas 6, maka di tabel Durbin–Watson akan didapat nilai dL1,651 dan dU 1,817. Nilai DW 2,122 terletak di antara dU dan 4 – dU atau 1,817 < 2,122 < 2,183 maka diterima. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi pada model regresi.

c. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan melihat gambar grafik Normal P-P P-Plot, dimana terjadinya gejala tersebut dideteksi dengan melihat titik-titik yang mengikuti arah garis linier dari kiri bawah ke kanan atas pada variabel pengembangan karir (Y). Bila titik-titik mengikuti arah garis linier berarti terjadi adanya gejala normalitas. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada gambar grafik Normal P-P Plot di bawah ini:

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Y

Observed Cum Prob

1.00 .75 .50 .25 0.00 E x p e c te d C u m P ro b 1.00 .75 .50 .25 0.00

Gambar IV.2 Grafik Normal P-P Plot

Berdasarkan gambar IV.2 diatas, diketahui bahwa pada pengujian normalitas yang telah dilakukan memperlihatkan adanya titik yang mengikuti arah garis linier dari kiri bawah ke kanan atas sehingga variabel pengembangan karir (Y) yang diuji mengindikasikan adanya gejala normalitas, dengan demikian variabel pengembangan karir (Y) yang diuji sudah memenuhi uji asumsi normalitas yang disyaratkan.

d. Uji Multikolinieritas

Suatu model dikatakan bebas adanya multikolinieritas jika antar variabel x (independen) tidak boleh saling berkorelasi. Hal ini dapat dilihat dari nilai tolerance yang mayoritas variabel disekitar angka 1 dan

mempunyai nilai VIF (varian inflation factor) tidak melebihi 10. Pada

tabel dibawah ini menunjukkan bahwa nilai tolerance umumnya berada di sekitar 1 dan mempunyai nilai VIF (varian inflation factor) tidak

multikolinieritas. Adapun rangkuman uji multikolinieritas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel IV.16 Uji Multikolinieritas Collinearity Statistics Variabel Tolerance VIF Keahlian 0,981 1,019 Pendidikan 0,981 1,020 Pengalaman Kerja 0,986 1,014

Sumber daya organisasi 0,924 1,083

Iklim organisasi 0,925 1,082

Struktur Organisasi 0,918 1,090

Keterangan : diolah dari data primer 2008

2. Model Regresi Linier Berganda

Model regresi linier dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat ketepatan prediksi pengaruh keahlian, pendidikan, pengalaman kerja, sumber daya organisasi, iklim organisasi dan struktur organisasi terhadap pengembangan karir. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel IV.15 sebagai berikut :

Tabel IV.17

Rangkuman Hasil Regresi Linier Pengujian Hipotesis Variabel dependen : Pengembangan Karir

Variabel Koefisien Regresi Standard Error/SE () Standardized Coefficient () T -Hitung Sig t Konstanta -5,877 4,888 -1,202 0,231 Keahlian individu (X1) 1,163 0,087 0,730 13,318 0,000 Pendidikan (X2) -0,169 0,185 -0,050 -0,916 0,361 Pengalaman Kerja (X3) 1,661 0,790 0,115 2,103 0,037

Sumber Daya Organisasi (X4) 0,338 0,167 0,114 2,042 0,045

Iklim Organisasi (X5) -0,113 0,398 -0,016 -0,284 0,777 Struktur Organisasi (X6) 0,234 0,257 0,052 0,913 0,363 R Square : 0,564 Adjusted R Square : 0,547 F hit : 31,946 Sig F : 0,000

Keterangan : diolah dari data primer 2008

Dari Tabel IV.17 dapat dibuat persamaan linier berganda yang digunakan adalah sebagai berikut :

Y = -5,877 + 1,163X1- 0,169X2+ 1,661X3+ 0,338X4– 0,113X5 + 0,234X6 + e

(0,231) (0,000***) (0,361) (0,037**) (0,045**) (0,777) (0,363) Keterangan:

* : Signifikan pada taraf 10% ** : Signifikan pada taraf 5% ***: Signifikan pada taraf 1% Artinya:

a. Koefisien regresi untuk variabel keahlian individu (X1) menunjukkan terdapat pengaruh positif signifikan terhadap pengembangan karir (Y). b. Koefisien regresi untuk variabel pendidikan (X2) menunjukkan tidak

terdapat pengaruh positif signifikan terhadap pengembangan karir (Y). c. Koefisien regresi untuk variabel pengalaman kerja (X3) menunjukkan

d. Koefisien regresi untuk variabel sumber daya organisasi (X4) menunjukkan terdapat pengaruh positif signifikan terhadap pengembangan karir (Y).

e. Koefisien regresi untuk variabel iklim organisasi (X5) menunjukkan tidak terdapat pengaruh positif signifikan terhadap pengembangan karir (Y).

f. Koefisien regresi untuk variabel struktur organisasi (X6) menunjukkan tidak terdapat pengaruh positif signifikan terhadap pengembangan karir (Y).

3. Pengujian Hipotesis a. Uji t

Uji ini untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikansi α ≤

0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen secara individu. Sebaliknya jika nilai signifikansi α > 0,05 maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan (Santosa, 2000: 168).

1) Variabel keahlian (X1) menunjukkan standardized coefficient beta

sebesar 0,730 pada tingkat signifikansi 0,000, karena tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak dan Ha dterima, maka variabel keahlian individu berpengaruh positif signifikan terhadap variabel pengembangan karir.

2) Variabel pendidikan (X2) menunjukkan standardized coefficient

beta sebesar - 0,050 pada tingkat signifikansi 0,361, karena

tingkat signifikansi 0,361 > 0,05. Hal ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak, maka variabel pendidikan tidak berpengaruh positif terhadap variabel pengembangan karir.

3) Variabel pengalaman kerja (X3) menunjukkan standardized

coefficient beta sebesar 0,115 pada tingkat signifikansi 0,037,

karena tingkat signifikansi 0,037 < 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima, maka variabel pengalaman kerja berpengaruh positif signifikan terhadap variabel pengembangan karir.

4) Variabel sumber daya organisasi (X4) menunjukkan standardized

coefficient beta sebesar 0,114 pada tingkat signifikansi 0,045,

karena tingkat signifikansi 0,045 < 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima, maka variabel sumber daya organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap variabel pengembangan karir.

5) Variabel iklim organisasi (X5) menunjukkan standardized

coefficient beta sebesar - 0,016 pada tingkat signifikansi 0,777,

karena tingkat signifikansi 0,777 > 0,05. Hal ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak, maka variabel iklim organisasi tidak berpengaruh positif signifikan terhadap variabel pengembangan karir.

6) Variabel struktur organisasi (X6) menunjukkan standardized

coefficient beta sebesar 0,052 pada tingkat signifikansi 0,363,

karena tingkat signifikansi 0,363 > 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima, maka variabel struktur organisasi tidak berpengaruh positif signifikan terhadap variabel pengembangan karir.

b. Uji F

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Apabila nilai signifikan ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, apabila nilai signifikan > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Santosa, 2000:169). Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa nilai F hitung = 31,946 dengan nilai signifikan 0,000 ≤ 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti secara bersama-sama variabel independen (keahlian individu, pendidikan, pengalaman kerja, sumber daya organisasi, iklim organisasi dan struktur organisasi) berpengaruh positif signifikan terhadap variabel pengembangan karir.

c. Koefisien determinasi (R2)

Untuk mengetahui pengaruh variabel keahlian individu, pendidikan, pengalaman kerja, sumber daya organisasi, iklim organisasi dan struktur organisasi terhadap variabel pengembangan karir dapat dilihat dari besarnya nilai adjusted R square yang

memiliki nilai positif sebesar 0,547 yang menunjukan bahwa variabel keahlian individu, pendidikan, pengalaman kerja, sumber daya organisasi, iklim organisasi dan struktur organisasi mempengaruhi variasi variabel pengembangan karir sebesar 54,7% dan sisanya sebesar 45,3% menggambarkan adanya variasi bebas lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.

F. Pembahasan

1. Hipotesis 1 yaitu diduga terdapat pengaruh signifikan secara parsial karakteristik individu yang meliputi keahlian individu, pendidikan dan pengalaman kerja terhadap pengembangan karir pegawai pada Kantor Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Departemen Keuangan

Hasil pengujian menunjukkan bahwa karakteristik individu yang meliputi keahlian individu dan pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap pengembangan karir. Hal ini dapat diketahui dari nilai signifikansi uji t variabel keahlian individu sebesar 0,001 dan pengalaman kerja sebesar 0,037< 0,05 berarti keahlian individu dan pengalaman kerja secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap pengembangan

karir, sedangkan pendidikan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,361 > 0,05 berarti pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengembangan karir berarti H1 didukung sebagian.

Hasil ini mengindikasikan bahwa keahlian individu pegawai dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan standar, tepat waktu, dapat memotivasi pegawai lainnya, memiliki kemampuan memberikan bantuan kepada pegawai lainnya dalam menyelesaikan pekerjaan, mampu bekerjasama dengan pegawai lainnya dan memiliki kemampuan dalam menuangkan gagasan dalam melaksanakan pekerjaan menyebabkan meningkatnya pengembangan karir pegawai pada Kantor Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Departemen Keuangan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Ronald (1995) yang menyatakan bahwa pengembangan karir dapat dibangun dari karakteristik individu yaitu keahlian individu.

Faktor pendidikan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pengembangan karir. Hasil ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi pendidikan pegawai belum tentu akan karirnya berkembang dengan baik, hal ini disebabkan karena pengembangan karir pegawai tidak saja berdasarkan pada tingkat pendidikan yang dimiliki oleh pegawai tersebut. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian (Ronald, 1995) yang menyatakan bahwa pengembangan karir dapat dibangun dari karakteristik individu yaitu pendidikan.

Faktor pengalaman kerja secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap pengembangan karir. Hasil ini mengindikasikan bahwa semakin berpengalaman pegawai dalam melaksanakan pekerjaan maka semakin besar pengembangan karirnya. Hal ini disebabkan karena pegawai yang memiliki pengalaman yang memadai akan lebih banyak memiliki kemampuan dalam melaksanakan dan memahami pekerjaan yang dilakukan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Ronald (1995) yang menyatakan bahwa pengembangan karir dapat dibangun dari karakteristik individu yaitu pengalaman kerja.

2. Hipotesis 2 yaitu diduga terdapat pengaruh signifikan secara parsial karakteristik organisasi yang meliputi sumber daya organisasi, iklim organisasi dan struktur organisasi terhadap pengembangan karir pegawai pada Kantor Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Departemen Keuangan

Hasil pengujian menunjukkan bahwa sumber daya organisasi berpengaruh signifikan terhadap pengembangan karir. Hal ini dapat diketahui dari nilai signifikansi uji t variabel sumber daya organisasi sebesar 0,045 < 0,05 berarti sumber daya organisasi secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap pengembangan karir, sedangkan iklim organisasi dan struktur organisasi memiliki nilai signifikansi masing-masing sebesar 0,777 dan 0,363 > 0,05 berarti iklim organisasi dan struktur organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap pengembangan karir berarti H2 didukung sebagian.

Hasil ini mengindikasikan bahwa sumber daya organisasi terkait dengan rencana kerja organisasi yang selalu terealisir karena didukung dengan oleh anggaran yang tercukupi, pegawai mampu mengelola dan merencanakan karir dengan baik, kemampuan pegawai dalam menyampaikan informasi dan organisasi yang mampu memfasilitasi pengembangan kemampuan atau keterampilan pegawai menyebabkan meningkatnya pengembangan karir pegawai pada Kantor Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Departemen Keuangan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Nikandrou et.al (2008) yang menyatakan bahwa karakteristik organisasi yaitu sumber daya organisasi berpengaruh signifikan terhadap karir karyawan.

Faktor iklim organisasi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pengembangan karir. Hasil ini mengindikasikan bahwa dengan semakin meningkatnya kondisi lingkungan kerja yang menunjang dan semakin optimal organisasi dalam memberikan kesempatan kepada pegawai untuk mengembangkan diri belum tentu dapat mendukung pengembangan karir pegawai. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Nikandrou et.al (2008) yang menyatakan bahwa karakteristik organisasi yaitu iklim organisasi berpengaruh signifikan terhadap karir karyawan.

Faktor struktur organisasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap pengembangan karir. Hasil ini mengindikasikan bahwa dengan pembagian kerja yang jelas dan kewenangan yang dilakukan sesuai dengan

tanggungjawab yang dimiliki oleh pegawai serta koordinasi dilakukan dengan terintegrasi dengan baik belum tentu dapat secara optimal mendukung pengembangan karir pegawai. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Nikandrou et.al (2008) yang menyatakan bahwa karakteristik organisasi yaitu struktur organisasi berpengaruh signifikan terhadap karir karyawan.

3. Hipotesis 3 yaitu diduga terdapat pengaruh signifikan secara simultan keahlian individu, pendidikan, pengalaman kerja, sumber daya organisasi, iklim organisasi dan struktur organisasi terhadap pengembangan karir pegawai pada Kantor Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Departemen Keuangan

Pengujian terhadap hipotesis 3 menunjukkan bahwa keahlian individu, pendidikan, pengalaman kerja, sumber daya organisasi, iklim organisasi dan struktur organisasi terhadap pengembangan karir pegawai pada Kantor Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Departemen Keuangan didukung dalam penelitian ini, hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi uji F sebesar 0,000 < 0,05 maka faktor keahlian individu, pendidikan, pengalaman kerja, sumber daya organisasi, iklim organisasi dan struktur organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengembangan karir pegawai pada Kantor Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Departemen Keuangan. Hasil ini mengindikasikan bahwa secara bersama-sama keahlian individu dalam melaksanakan pekerjaan sesuai standar tugas yang ada, dengan waktu

yang tepat, mampu membantu pegawai lainnya, dapat bekerjasama dengan baik, mampu memotivasi pegawai lainnya, memiliki kemampuan dalam menuangkan gagasan dalam melaksanakan pekerjaan serta didukung dengan pendidikan yang memadai, pengalaman kerja yang cukup, memiliki sumber daya organisasi yang ahli dalam membuat rencana kerja, mengelola dan merencanakan karir dengan baik dan memiliki kemampuan dalam menyampaikan informasi dan mampu ditunjang dengan kemampuan memfasilitasi pengembangan kemampuan atau keterampilan pegawai, memiliki iklim organisasi yang kondusif khususnya dalam kondisi lingkungan kerja yang dapat menunjang organisasi serta memberikan kesempatan kepada pegawai untuk mengembangkan diri serta pembagian kerja dilakukan dengan jelas, kewenangan dilakukan sesuai dengan tanggungjawab yang dimiliki pegawai dan koordinasi dilakukan secara terintegrasi maka dapat menyebabkan meningkatnya pengembagan karir pegawai. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Masrek et.al (2008) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara karakteristik organisasi dan individu terhadap karir karyawan dalam penggunaan intranet.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sebagaimana yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang didapat adalah sebagai berikut :

1. Karakteristik individu yang meliputi keahlian individu pegawai dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan standar, tepat waktu, dapat memotivasi pegawai lainnya, memiliki kemampuan memberikan bantuan kepada pegawai lainnya dalam menyelesaikan pekerjaan, mampu bekerjasama dengan pegawai lainnya dan memiliki kemampuan dalam menuangkan gagasan dalam melaksanakan pekerjaan menyebabkan meningkatnya pengembangan karir pegawai pada Kantor Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Departemen Keuangan dan semakin pengalaman pegawai dalam melaksanakan pekerjaan akan lebih banyak memiliki kemampuan dalam melaksanakan dan memahami pekerjaan yang dilakukan dapat menyebabkan meningkatnya pengembangan karir pegawai pada Kantor Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Departemen Keuangan, sedangkan tingkat pendidikan pegawai yang semakin tinggi terkadang belum tentu dapat mencerminkan kemampuan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan dengan kualitas pekerjaan dengan baik dan profesional, berarti H1 didukung sebagian.

2. Sumber daya organisasi terkait dengan rencana kerja organisasi yang selalu terealisir karena didukung dengan oleh anggaran yang tercukupi, pegawai mampu mengelola dan merencanakan karir dengan baik, kemampuan pegawai dalam menyampaikan informasi dan organisasi yang mampu memfasilitasi pengembangan kemampuan atau keterampilan pegawai menyebabkan meningkatnya pengembangan karir pegawai pada Kantor Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Departemen Keuangan, sedangkan iklim organisasi khususnya kondisi kerja yang ada selama ini sudah sesuai harapan pegawai sehingga pegawai dalam mengembangkan karir tidak mengutamakan kondisi kerja yang ada, begitupula dengan struktur organisasi yang ada selama ini tidak menjadi pertimbangan pegawai dalam mengembangkan karirnya, berarti H2 didukung sebagian.

3. Keahlian individu, pendidikan, pengalaman kerja, sumber daya organisasi, iklim organisasi dan struktur organisasi berpengaruh secara positif terhadap pengembangan karir pegawai pada Kantor Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Departemen Keuangan didukung dalam penelitian ini, hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi uji F sebesar 0,000 < 0,05 maka faktor keahlian individu, pendidikan, pengalaman kerja, sumber daya organisasi, iklim organisasi dan struktur organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengembangan karir pegawai pada Kantor Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Departemen Keuangan sehingga H3 didukung.

4. Hasil regresi variabel independen (keahlian individu, pendidikan, pengalaman kerja, sumber daya organisasi, iklim organisasi dan struktur organisasi) dengan pengembangan karir menunjukkan R2 sebesar 0,564 dan Adjusted R square sebesar 0,547. Hal ini berarti sebesar 54,7% variasi variabel pengembangan karir dijelaskan oleh variabel independen dan sisanya sebesar 45,3% menggambarkan adanya variasi bebas lain yang tidak diamati dalam penelitian ini misalnya kepemimpinan dan dukungan organisasi.

Dokumen terkait