• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Implementasi manajemen berbasis sekolah di SMK Negeri I Cimahi dapat dinyatakan efektif. Hal tersebut ditunjukkan secara umum dari hasil penelitian bahwa implementasi manajemen berbasis sekolah di SMK Negeri I Cimahi mendukung dan berhasil meningkatkan mutu pendidikan meskipun masih terdapat sebagian kecil dari komponen yang pencapaiannya belum optimal. Kemampuan manajerial yang ditunjukkan oleh kepala sekolah dalam kondisi sangat baik sehingga dapat dinyatakan mendukung implementasi manajemen berbasis sekolah di SMK Negeri I Cimahi. Manajemen SMK Negeri 1 Cimahi bertekad untuk mencapai tujuan tersebut dengan melibatkan seluruh warga dan tingkatan organisasi sekolah melalui penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 sebagai Lembaga Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan. Setiap sumber daya manusia SMK Negeri 1 Cimahi bertanggung jawab dan melaksanakan penyempurnaan mutu layanan produk jasa Pendidikan dan Pelatihan untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan dan berperan aktif dalam meninjau dan memperbaiki Sistem Manajemen Mutu secara berkelanjutan, sebagai upaya meningkatkan Mutu Kegiatan Belajar Mengajar dan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia. Dasar penerapan Sistem Manajemen Mutu di SMK Negeri 1 Cimahi adalah untuk mewujudkan manajemen sekolah yang taat asas, sehingga memenuhi harapan pelanggan.

SMK Negeri 1 Cimahi adalah lembaga penyelenggara jasa pendidikan, dengan demikian tidak semua ketentuan atau persyaratan yang berlaku dalam ISO 9001 : 2000 dapat diterapkan sepenuhnya.

2. Mutu pendidikan di SMK Negeri I Cimahi menunjukkan kualifikasi baik. Hal tersebut secara kasat mata bisa dilihat dari hasil ujian nasional yang berada di atas rata-rata 7,00 yang merupakan target yang ditetapkan sekolah, daya serap lulusan ke industri dan perguruan tinggi mencapai 78%, dan peminat konsumen terhadap sekolah sangat tinggi dari tahun ke tahunnya.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi manajemen berbasis sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMK Negeri I Cimahi yaitu : (1) kepemimpinan dan manajemen sekolah yang baik. MBS akan berhasil jika ditopang oleh kemampuan profesional kepala sekolah dalam memimpin dan mengelola sekolah secara efektif dan efisien, serta mampu menciptakan iklim organisasi di sekolah yang kondusif untuk melaksanakan proses belajar mengajar. (2) Kondisi sosial, ekonomi dan apresiasi masyarakat terhadap pendidikan. Faktor eksternal yang akan turut menentukan keberhasilan MBS adalah kondisi tingkat pendidikan orangtua siswa dan masyarakat, kemampuan dalam membiayai pendidikan, serta tingkat apresiasi dalam mendorong anak untuk terus belajar. (3) Dukungan pemerintah. Faktor ini sangat menentukan efektivitas implementasi MBS terutama bagi sekolah yang kemampuan orangtua/masyarakatnya relatif belum siap memberikan kontribusi terhadap penyelenggaraan pendidikan. Alokasi dana pemerintah (APBN/APBD) dan pemberian kewenangan dalam pengelolaan sekolah

menjadi penentu keberhasilan. (4) Profesionalisme. Faktor ini sangat strategis dalam upaya menentukan mutu dan kinerja sekolah. Tanpa profesionalisme kepala sekolah, guru dan pengawas, akan sulit dicapai proses belajar mengajar dan prestasi siswa yang bermutu tinggi.

B. SARAN-SARAN

Berdasarkan kajian makalah yang telah dikemukakan, maka beberapa saran yang dapat penulis kemukakan kepada pihak yang kepentingan adalah sebagai berikut :

1. Terkait dengan aspek implementasi manajemen berbasis sekolah di SMK Negeri I Cimahi maka sekolah hendaknya selalu meningkatkan kemampuan dalam mengkaji permasalahan yang dirasakan serta pencapaian yang belum optimal sehingga mampu menetapkan strategi yang relevan dengan kebutuhan yang sebenarnya dirasakan oleh sekolah. Peneliti memandang bahwa pada masa transisi manajemen berbasis sekolah ini akan ditentukan oleh sejauhmana pihak sekolah mampu menarik partisipasi masyarakat dalam program sekolah. Oleh karena itu, Maka hendaknya pihak sekolah lebih mengoptimalkan penarikan partisipasi masyarakat dalam kegiatan sekolah. 2. Kepada sekolah hendaknya lebih mandiri dalam mengatur dirinya sendiri

dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, serta harus tetap mengacu kepada kebijakan nasional. Dalam penyusunan program, sekolah harus menetapkan indikator atau target mutu yang akan dicapai sehingga menjadikannya acuan dalam mencapai mutu yang diinginkan. Kepala sekolah hndaknya terus

mensosialisasikan program ini kepada guru-guru dan pihak dewan sekolah agar program ini berjalan dengan baik dengan dukungan semua pihak.

3. Sekolah perlu mengoptimalkan kembali faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi manajemen berbasis sekolah di SMK Negeri I Cimahi.

DAFTAR PUSTAKA

Akdon. (2007). Stategic Management For Educational Management. Bandung: Alfabeta.

Ametembun, N. A. (1996). Scool-based Management (Pengelolaan Sekolah-

sekolah “Mandiri”, Apa, Mengapa dan Bagaimana). Bandung: Suri.

Arikunto, Suharsimi. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Bendell, Tony, Boulter, Louise, and Kelly, John. (1993). Benchmarking for Competitive Advantage. Pitman Publishing, London: United Kingdom. Brown, Daniel (1990). Decentralization and School-Based Management. London:

Falmer Press.

Chapman, Judith (ed), (1990). School-Based Decision-Making and Management. Hampshire, United Kingdom: The Falmer Press.

Dikmenum, (1999). Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah: Suatu Konsepsi Otonomi Sekolah (paper kerja). Jakarta: Depdikbud.

Dimmock Clive A J. School-based Management and School Effectifness. Hampshire, United Kingdom: The Palmer Press

Fattah, N. (2000). Manajemen Berbasis Sekolah : Strategi Pemberdayaan Sekolah dalam rangka Peningkatan Mutu dan Kemandirian Sekolah. Bandung : CV Andira.

Fattah, N. (2004). Konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Dewan Sekolah. Bandung : CV Andira.

Farida, Y.T, (2004). Evaluasi Program, Jakarta, Rineka Cipta

Jalal, F. & Supriadi, D. (2001). Reformasi Pendidikan dalam Konteks Otonomi Daerah. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Karlof, Bengt, Ostblom, Svante. (1994). Benchmarking : A signpost to Excellence in Quality and Productivity. New York, USA: John Wiley and Soons Maleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Tarsito

Miles, M. & M. Huberman. (1984). Qualitative Data Analysis. Baverly Hills, California: SAGE.

Nasution, S. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito. Nurkolis. (2003). Manajemen Berbasis Sekolah: Teori, Model dan Aplikasi.

Jakarta: Grasindo.

Pascoe, Susan, Robert. (1998). Education Reform in Australia: 1992-97 (a Case Study), The Education Reform and Management Series, Australia: Education World Bank,

Roger, Everett M. (1995). Diffusion of Innovations, New New York, USA: The Free Press.

Rohiat. (2008). Manajemen Sekolah : Teori Dasar dan Praktik. Bandung: PT.Refika Aditama.

Sallis, Edward. (1993). Total Quality Management in Education. London: Kogan Page Educational Management Series.

Satori, Djam’an, Komariah, Aan.(2009). Metodologi Penelitian Kualitatif.

Bandung: Alfabeta.

Semiawan, Conny R., Soedijarto. (1991). Mencari Strategi Pengembangan Pendidikan Nasional Menjelang Abad XXI, Jakarta: PT. Grasindo.

Suseno, Muchlas. (1998). Percepatan Pembelajaran Menjelang Abad 21 (makalah hasil analisis dari Accelerated Learning for 21st Century oleh Colin Rose and Malcolm J. Nicholl). Jakarta: Pasca Sarjana IKIP Jakarta. Syafaruddin. (2002). Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan. Jakarta: PT

Gramedia Widiasarana Indonesia.

Syaodih, Nana. (2006). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1994). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Tim Pokja School Based Management Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat. (2001). Pedoman Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di Jawa Barat. Bandung: Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat.

Tim Teknis BAPPENAS. (1999). Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: BAPPENAS.

Tim Redaksi Majalah Bhinneka Karya Winaya. (2000). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.

Victorian's Departement of Education. (1997). Developing School Charter: Quality Assurance in Victorian Schools, Melbourne, Australia: Education Victoria,

Widrajat. (2003). Model Manajemen Mutu Layanan Pendidikan untuk Kepuasan Peserta Didik. Disertasi Adpend PPS UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan. --- (1998). How Good is Our School: School Performance for School

Councillors, Melbourne, Australia: Education Victoria

--- (1998). Upaya Perintisan Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah (paper kerja), Jakarta: Depdikbud.

Dokumen terkait