• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian ini akhirnya

dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif antara Intimacy,

Passion, Commitment dan frekuensi mengakses situs porno. Ketika

Intimacy semakin tinggi maka frekuensi mengakses situs porno akan semakin tinggi. Semakin rendah Intimacy, maka semakin rendah frekuensi mengakses situs porno. Pada Passion, ketika Passion semakintinggi maka frekuensi mengakses situs porno semakin tinggi. Semakin rendah Passion, maka semakin rendah frekuensi mengakses situs porno. Terakhir, jika

Commitment semakin tinggi, maka frekuensi untuk mengakses situs porno semakin tinggi. Semakin rendah Commitment, maka frekuensi mengakses situs porno semakin rendah.

B. Saran

1. Subjek Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, sebaiknya subjek diharapkan untuk

tidak mengakses situs porno sebab alangkah lebih baik untuk sebisa

mungkin menjaga hubungan berpacaran yang lebih sehat dan menjaga

2. Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya dapat menambahkan item lain pada

pertanyaan yang digunakan ketika akan mencari variabel yang

menggunakan frekuensi. Selain itu, juga dapat digunakan skala lain

yang dirasa lebih cocok untuk melihat Intimacy, Passion dan

Commitment. Pada skala Sternberg sangat terbatas, karena skala ini hanya dapat melihat apa yang terjadi pada perasaan orang yang tengah

dirasakan pada saat itu, sehingga tidak bisa digunakan ketika peneliti

53

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. S., (2006). Apa Itu Pornografi. Maret, 1. 2016. Dari www.bakohumas. depkominfo.go.id

Arriaga, X. B., & Agnew, C. R. (2001). Being committed: Affective, Cognitive, and Conative Components Of Relationship Commitment. Personality and Social Psychology Bulletin, 27, 1190-1203. Doi:10.1177/0146167201279011. Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Azwar. S. (2006). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Bergner, R.M., & Bridges, A.J. (2002). The Significance of Heavy Pornography

Involvement for Romantic Partners: Research and Clinical Implications. Journal of Sex and Marital Therapy, 28(3), 193-206.

Brand, M. Ph.D., Laier, C. M.Sc., Pawlikowski, M. M.Sc, Schachtle, U. B.Sc., Scholer, T. B.Sc., Altstotter-Gleich, C. Ph.D. (2011). WatchingPornographic Pictures on the Internet: Role of Sexual Arousal Ratings and Psychological-

Psychiatric Symptoms for Using Internet Sex Sites Excessively.

Cyberpsychology, behavior, and social networking. Volume 14, Number 6. Bungin, B. (2003). Porno Media, Konsentrasi Sosial, Teknologi Telematika dan

Perayaan Prenada Media Seks di Media Massa, Jakarta Timur:

Chatib, M. (2012). Orang Tuanya Manusia: Melejitkan Potensi dan Kecerdasan Dengan Menghargai Fitrah Setiap Anak. Ujungberung, Bandung : Kaifa

Cooper, A., & Griffin-Shelley, E (Eds.). (2002). Sex and the Internet: A guidebookfor clinicians. New York: Brunner-Routledge.

Davis, K. E., (1985). Near and dear: Friendship and Love Compared. Psychology Today, 19(2), 22-30.

Dawn M. S., & Destin N. S., (2014). Psychological, Relational, and Sexual Correlates of Pornography Use on Young Adult Heterosexual Men in Romantic Relationships. The Journal of Men’s Studies. Vol.22, No. 1, Winter 2014, 64-82

Feldman, R. D., Papalia. D. E., & Olds, S. W., (2009). Human Development. New York : McGraw-Hill.

Giancarlo. O, M.D., Ph.D; Daniela. Z, M.D., Ph.D., Giuliana. F, M,D., Bruno. S, Ph.D, Ennio. N., Carlo. F, M.D., dkk. (2013) Olfactory Sensitivity and Sexual

Desire in Young Adult and E;lderly Men: An Introductory Investigation. American Journal of Rhinology & Allergy.Vol 7. Number 6.

Haryanti, L. P. S., (2001). Kecenderungan Kecanduan Cybersex Ditinjau Dari Tipe Kepribadian. Skripsi (tidak diterbikan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada

Hatfield, E. (1988); Passionate and Compasionate Love. In R. J. Sternberg & M. L. Barnes (Eds.). The Psychology of Love (pp. 191-217). New Haven, CT: Yale University Press.

Hill. M. T., (2002). Intimacy, Passion, Commitment, Physical Affectionand Relationship Stage as Related to Romantic Relationship Satisfaction; Oklahoma State University.

Howe, F., (2002). “The Value of Intimate Relationships and the Challenge of

Conflict” Longwood College; Farmville, Virginia

Howell.D.C.(1982).Statistical methods for psychology. Boston, MA: Duxbury Press.

Hurlock. E. B., (1990). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Jason S. C., Laura M. P., Larry J. N., Chad D. O., Carolyn M. B., Stephanie D. M., (2008). Generation XXX: Pornography Acceptance and Use Among Emerging Adults. Journal of Adolescent Research Vol.23 Issue: 1. 2008, Pages 6-30.

Jensen. R., Dines. G., Russo. A., (1998). Pornography The Production and Consumption of Inequality. New York. NY: Routledge 29 West 35th Street, 10001.

Lambeth, G., & Hallet. M., (2002). Counselling Across The Lifespan : Prevention and Treatment, ed. Cindy L. Juntunen and Donald R. Atkinson, 209-226. London : Sage Publications.

Lesmana, T, (1995). Pornografi dalam media massa. Jakarta : Puspa Swara.

Republik Indonesia (2010). Undang-Undang Dasar Republik IndonesiaNomor 44

Tahun 2008 Pornografi. Bab 1 Pasal 1 mengenai ketentuan umum pornografi. Jakarta

Rudiantara (2015). Sudah diblokir, Indonesia kenapa bisa “juara” akses porno? Januari 13, 2015. Dari http://inet.detik.com/read/2015/01/13/065031/2801424 /398/sudahdiblokirindonesia-kenapa-bisa-juara-akses-porno.

Santoso. A., (2010). Statistik untuk Psikologi: Dari Blog Menjadi Buku.

Santrock, J. W., (2002). Life-Span Development : Perkembangan Masa Hidup Edisi Kelima Jilid II. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Santrock, J. W., (2011). Life-Span Development : Perkembangan Masa Hidup Edisi Ketiga belas Jilid I. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Spencer. B. O., Sesen. N., Kay. P., Frank. D. F., (2013). Emerging Adults

„Expectations for Pornography Use in the Context of Future Committed Romantic Relationship: A Qualitative Study. Arch Sex Behave 42:625-635. Sternberg. R. J., (1986). A Triangular Theory of Love. Psychological Review, Vol

93(2), 119-135.

Sternberg. R. J., (1997). Construct Validation of A Triangular Love Scale. European Journal of Social Psychology, Volume 27, 313-335

Struthers, W. M., (2009). Wired for Intimacy: How Pornography Hijacks The Male Brain, USA : InterVarsity Press.

Tarigan. A. I., (2014). Inilah perbedaan perilaku berinternet antara pria dan wanita. Maret 14. 2014. Dari http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/03/ Ini-perbedaan-perilaku-berinternet-antara-pria-dan-wanita.

Whitty, M. T. (2003). Pushing the wrong buttons: Men‟s and women‟s attitudes toward online and offline infidelity. Cyberpsy chology & Behavior, 6, 569579.

William D. M., Ph.D; Anjani C., Ph.D; Jo J., Ph.D. (2005). Sexual Behavior and Selected Health Measures : Men and Women 15-44 Years of Age, United States, 2002. U.S Department of Health and Human Services.

Young, K. S., (1997). What Makes The Internet Addictive : Potential Explanation for Pathological Internet Use (Online). Paper presesnted at the 105th annual meeting of the American psychological Association. Chicago. August. 17. Young, K. S., (1998). What is Cybersexual Addiction The Center For Online

Addiction. Healthcare Innovation for the Millinium.

Young, K. S., (1998). Men, Women, And The Internet : Gender Differences. The Center for Online Addiction.

Young, K. S., & Robert C.R., (1998). The Relationship Between Depression and Internet Addiction (Online). Cyber Psychology and Behavior, l (1), 25-28.

56

57

Dokumen terkait