• Tidak ada hasil yang ditemukan

A.Kesimpulan

1. Kesimpulan Umum

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan angklung sebagai media pembelajaran tematik terhadap motivasi belajar siswa telah mampu meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran seni budaya dan prakarya serta pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan. Meningkatnya motivasi belajar siswa nampak dari kemampuan siswa dalam berkonsentrasi saat proses pembelajaran, bersedia mencari materi pelajaran secara mandiri, serta terbentuknya hubungan timbal balik yang aktif antara guru dan siswa. Terbentuknya hubungan timbal balik antara guru dengan siswa, terlihat dari siswa aktif bertanya, menjawab serta mengemukakan pendapat. Hal penting yang mengalami peningkatan adalah siswa lebih antusias mengikuti pelajaran serta situasi belajar yang disiplin dan kondusif.

2. Kesimpulan Khusus

Kesimpulan khusus merupakan jawaban dari setiap aspek yang dikaji sebagaimana tertuliskan dalam rumusan masalah, sebagai berikut.

Penerapan angklung sebagai media pembelajaran tematik diawali dengan penetapan tujuan yang hendak dicapai dari pembelajaran tersebut, yaitu peningkatan motivasi belajar siswa, terdapat beberapa indikator yang dapat mewakili penilaian dalam perkembangan motivasi belajar siswa anatara lain, konsentrasi siswa, keaktifan siswa selama KBM dan kedisiplinan siswa. Selain itu pula pembelajaran tematik ini bertujuan untuk memberikan siswa pengalaman langsung mengenai materi yang sedang dipelajarinya, supaya siswa mendapatkan pemahaman yang utuh. Pelaksanaan pembelajaran tematik dengan menggunakan

79

Bayu Aji Irawan Wijaya, 2014

Penerapan Angklung sebagai media pembelajaran tematik untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV A di SD Negeri I Ciledug Kulon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

media angklung dilaksanakan melalui dua siklus. Pada siklus I belum nampak adanya perubahan atau peningkatan diharapkan, dikarenakan masih rendahnya

tingkat keaktifan siswa, siswa juga dinilai masih kurang berkonsentrasi dalam KBM serta kurang menunjukan sikap disiplin, hal tersebut terjadi karena masih kurangnya kontrol guru, serta siswa belum sepenuhnya memahami pembelajaran tematik yang sedang berlangsung. setelah melakukan refleksi dan diskusi dari siklus I peneliti dan guru mitra melakuakan perbaikan pada perencanaan dan pelaksanaan untuk siklus II, sehingga pada siklus II peningkatan motivasi belajar siswa melalui pembelajaran tematik dengan media angklung sudah mengalami peningkatan sesuai dengan apa yang telah diharapkan. Hal ini terlihat dari antusias siswa yang semakin meningkat selama proses KBM berlangsung, siswa dapat memahami materi yang disampaikan, situasi KBM yang hidup dengan siswa yang aktif bertanya, menjawab, dan mengemukakan pendapatnya hingga terjadi timbal balik baik guru dengan siswa ataupun siswa dengan siswa, selain itu siswa dapat berkonsentrasi dalam pembelajaran serta menunjukan sikap disiplin.

Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan selama proses penelitian berlangsung baik menggunakan angket, lembar observasi aktivitas siswa dan lembar uraian siswa, didapatkan hasil bahwa pembelajaran tematik dengan mengguakan media angklung terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, memberikan pengalaman siswa untuk memainkan alat musik nusantara, memberikan pengalaman langsung pada siswa tentang materi pelajaran yang sedang dipelajarinya, selain itu pembelajaran tematik dengan media angklung dapat meningkatkan kecerdasan sosial dan kerjasama antar siswa.

B.Saran

Berdasarkan pada hasil penelitian tindakan yang dilaksanakan selama dua siklus, peneliti banyak menemukan beberapa hal yang menjadi dasar dalam

80

Bayu Aji Irawan Wijaya, 2014

Penerapan Angklung sebagai media pembelajaran tematik untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV A di SD Negeri I Ciledug Kulon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penyusunan rekomendasi khususnya kepada guru dengan tujuan agar pelaksanaan pembelajaran menjadi semakin efektif sebagai berikut:

1. Hendaknya guru selalu menciptakan kondisi dimana pembelajaran berpusat pada siswa (student center).

2. Memberikan ruang sepenuhnya untuk siswa agar siswa dapat berekspresi sehingga dapat merangsang keingintahuan siswa terhadap materi pelajaran yang diajarkan.

3. Memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.

4. Guru dapat menciptakan metode-metode pembelajaran yang lebih bervariasi agar proses pembelajaran tidak monoton sehingga siswa lebih tertarik untuk belajar

5. Guru dapat menggembangkan pembelajaran tematik untuk mengaitkan beberapa macam pelajaran dengan tema lain sesuai dengan konten materi pada pelajaran sehingga pembelajaran lebih menarik dan efisien waktu. 6. Guru dapat menggunakan berbagai media yang dianggap menunjang terhadap

keberhasilan proses pembelajaran seperti media gambar, video, power point, dan lain sebagainya yang disesuaikan dengan konten materi guna mempercepat pemahaman siswa terkait materi yang sedang dibahas.

7. Untuk lebih meningkatkan motivasi belajar siswa guru dapat memberikan award/penghargaan bagi siswa yang berprestasi.

Bayu Aji Irawan Wijaya, 2014

Penerapan Angklung sebagai media pembelajaran tematik untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV A di SD Negeri I Ciledug Kulon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi, Dkk. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Banoe, Pono. (2003). Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius

Djamarah, Saiful Bahri. (2011). Psikologi Belajar Edisi Revisi 2011. Jakarta: Rineka Cipta.

Hajar, Ibnu. (2013). Panduan Lengkap Kurikulum Tematik untuk SD/MI Tutorial Kurikulum Baru. Jogjakarta: Diva Press.

Masunah, Juju, Dkk. (2003). Angklung di Jawa Barat Sebuah Perbandingan.

Bandung: P4ST UPI.

Moleong, J.X. (2004). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nasution, S. (1996). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.

Poerwadarminta. (1983) Tersedia dalam

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/13/pembelajaran-tematik-di-kelas-awal-sekolah-dasar/ diakses [10 Oktober 2013]

Sardiman. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Simamora, Ns. Roymond H. (2009). Buku Ajar Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: EGC.

Sukamadinata, Nana Syaodih. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Suryani, Yeni. (2010). CD Interaktif Pembelajaran Angklung Untuk Anak Usia 8-13 Tahun. Bandung: Tidak diterbitkan.

Uno, Hamzah B. (2012). Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.

Bayu Aji Irawan Wijaya, 2014

Penerapan Angklung sebagai media pembelajaran tematik untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV A di SD Negeri I Ciledug Kulon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wiriaatmadja, R. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Yoyok dan Siswandi. (2008). Pendidikan Seni Budaya 2 SMP. Bogor: PT. Ghalia Indonesia Printing.

Yusuf, S dan Sugandhi N. (2012). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Dokumen terkait