• Tidak ada hasil yang ditemukan

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Proses pengembangan instrumen penilaian kinerja dimulai dengan menentukan alasan dilakukannya penilaian kinerja, menentukan kinerja pada praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit, mengembangkan task, serta mengembangkan rubrik. Dalam mengembangkan task, hal yang dilakukan yaitu membuat daftar keterampilan praktikum, membuat tugas kinerja serta mengembangkan kriteria kinerja pada praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit. Dalam mengembangkan rubrik, dimulai dengan mengidentifikasi kriteria kinerja, menentukan tingkatan kinerja serta membuat deskripsi kinerja pada tiap tingkatan kinerja pada tahap persiapan, pelaksanaan dan kebersihan setelah praktikum.

2. Penentuan kualitas penilaian kinerja ini dilakukan melalui uji validitas isi dengan meminta pertimbangan (judgement) para ahli serta uji reliabilitas menggunakan rumus Spearman Brown. Hasil uji validitas isi menunjukkan bahwa instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan telah memenuhi kriteria validitas. Selain itu hasil pengujian validitas termasuk ke dalam kategori validitas sangat tinggi dengan nilai validitas 0,94. Hasil pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan termasuk ke dalam kategori reliabilitas sangat tinggi dengan nilai reliabilitas 0,96.

3. Instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan dapat mengungkap kinerja siswa. Hal ini ditunjukkan dengan berbagai aspek kinerja pada tahap persiapan praktikum, pelaksanaan praktikum serta kebersihan setelah

71

Dwi Sonna Anggita, 2014

Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja Siswa Sma (Performance Assessment) Pada Praktikum Larutan Elektrolit D an Nonelektrolit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

praktikum. Pada ketiga aspek kinerja tahap persiapan praktikum, persentase terbesar dalam mengungkap kinerja siswa yaitu pada saat siswa memilih alat dan bahan sebesar 94,28%. Pada ketujuh aspek kinerja tahap pelaksanaan praktikum, persentase terbesar dalam mengungkap kinerja siswa yaitu pada saat siswa merangkai baterai, bola lampu dan dudukan lampu sebesar 80%. Pada kedua aspek kinerja tahap kebersihan setelah praktikum persentase terbesar dalam mengungkap kinerja siswa yaitu pada saat siswa membuang limbah dan membersihkan meja sebesar 80%.

B. Saran

Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk perbaikan pengembangan instrumen penilaian kinerja dalam menilai kinerja siswa pada praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit, antara lain:

1. Untuk guru:

- Dalam melakukan praktikum, jika waktu memungkinkan dilakukan dengan sistem individual agar dapat menilai kinerja siswa dengan lebih baik.

- Kriteria kinerja dibuat dengan sejelas mungkin sehingga tidak ada salah tafsir dan memudahkan siswa dalam memahami dan melakukan penilaian. 2. Peneliti lain

- Penelitian pengembangan instrumen penilaian kinerja ini dilakukan dengan sistem berkelompok, sebaiknya untuk penelitian selanjutnya dapat diterapkan dengan sistem individual.

- Tugas (Task) yang dikembangkan sebaiknya lebih menuntun siswa untuk menemukan konsep yang sebelumnya belum pernah dipelajari sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.

- Tugas (Task) yang dikembangkan sebaiknya dipilah antara pengetahuan dan keterampilan agar lebih jelas dalam menilainya.

72

Dwi Sonna Anggita, 2014

Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja Siswa Sma (Performance Assessment) Pada Praktikum Larutan Elektrolit D an Nonelektrolit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Wawancara yang dilakukan untuk mengetahui tanggapan guru mengenai pelaksanaan penilaian kinerja sebaiknya melibatkan lebih dari satu responden.

- Bagi peneliti yang akan melanjutkan penelitian ini diharapkan melakukan revisi lagi terhadap instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan yaitu dengan mengikuti setiap tahapan penilaian kinerja, sehingga diperoleh instrumen penilaian kinerja yang lebih baik.

- Pelaksanan penilaian kinerja ini dapat dikombinasikan dengan self atau peer assessment sehingga memudahkan dalam proses penilaian.

Dwi Sonna Anggita, 2014

Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja Siswa Sma (Performance Assessment) Pada Praktikum Larutan Elektrolit D an Nonelektrolit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M. (2003). Common Texbook Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI-JICA

Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2005). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek . Jakarta: Rineka Cipta.

Chang, R. (2010). Kimia Dasar Konsep-konsep Inti: Edisi ketiga Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (2013). Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 Mengenai Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta: Depdikbud.

Djamarah, S.B. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Doran, R. dkk. (2002). Science Educator’s Guide to Laboratory Assessment.Virginia: NSTA Press.

Douglas. (2009). Performance Assessment: A Key Component Of A Balanced Assessment System. Departement of Research, Evaluation, and Assessment.

Ellis, P. dkk. (2004). High School Science Performance Assessment: An Examination of Instrument for Massachusetts. Education Development Center, Inc.

74

Dwi Sonna Anggita, 2014

Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja Siswa Sma (Performance Assessment) Pada Praktikum Larutan Elektrolit D an Nonelektrolit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Firman, H. (2000). Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

Grounlound dan Linn. (1995). Measurement and Assessment in Teaching. New Jersey: Engglewood Clifts.

Jhonson, R.L., Penny, J.A., dan Gordon, B. (2009). Assessing Performance. New York: The Guilford Press.

Kurniadi, H. (2011). Penerapan Peer Asessment Untuk Menilai Kinerja Siswa SMA Kelas X Dalam Praktikum Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit . Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Lawshe, CH. (1975). A quantitative approch to content validity. Phersonnel Psychology. (28), hlm. 563-575.

McMurry. (2003). Chemistry. Edisi Keempat. Philadelphia: Brooks/Cole Publishing Company.

Moskal, B.M. (2003). Recommendations for developing classroom performance

assessments and scoring rubrics. [Online]. Tersedia di:

http://PAREonline.net/getvn.asp?v=8&n=14 Diakses 11 januari 2014.

Mulyani, S. dan Hendrawan. (2003). Common Texbook (Edisi Revisi) Kimia Fisika II. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

Nitko, A.J. dan Brookhart, S.M. (1996). Educational Assessment of Students Fifth Edition. Pearson Prentice Hall.

Oakleaf, M. (2008). Danger and opportunities: a conceptual map of information literacy assessment approaches. Portal: Libraries and the Academy, 8 (3), hlm.239-243.

75

Dwi Sonna Anggita, 2014

Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja Siswa Sma (Performance Assessment) Pada Praktikum Larutan Elektrolit D an Nonelektrolit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Oberg. (2002). Guiding classroom instruction through performance assessment. Journal of Case Studies in Accreditation and Assessment. hlm. 1-8.

Permana, S. L. (2009). Pengembangan Instrumen Performance Assessment Sebagai bentuk Penilaian Berkarakter Kimia. Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY.

Purwanto. (2009). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Bandung: Pustaka Pelajar.

Ruiz, P. dan Shavelson. (1996). Rhetoric and reality in science performance assessment: an update. Journal of Research in Science Teaching, 33 (10), hlm. 1045-1046.

Rustaman, N. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.

Setyawati, A.A. (2009). KIMIA Mengkaji Fenomena Alam. Jakarta: PT.Cempaka Putih.

Slater, T. F. (1993). Performance Assessment. Montana State University.

Stevens, E. dan Wolf, K. (2007). The role of rubrics in advancing and assessing student learning. Jounal of Effective Teaching, 7 (1) hlm.5-13.

Stiggins, J.R. (1987). Design and Development of Performance Assessment. Northwest Regional Educational Laboratory.

Subiantoro, A. (2007). Pelatihan Pengembangan Praktikum IPA Berbasis Lingkungan. Makalah pada Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat, Yogyakarta. hlm. 7-8.

76

Dwi Sonna Anggita, 2014

Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja Siswa Sma (Performance Assessment) Pada Praktikum Larutan Elektrolit D an Nonelektrolit

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudrajat, A. (2008). Penilaian Hasil Belajar Siswa. [Online]. Tersedia di: http://penilaianhasilbelajarsiswa.wordpress.com Diakses 22 Agustus 2014.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Susila, I.K. (2012). Pengembangan Instrumen Penilaian Unjuk kerja (Performance Assessment) Laboratorium Pada Mata Pelajaran Fisika Sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Kelas X Di Kabupaten Gianyar. Bali: Universitas Pendidikan Ganesha.

Walker, J.P. dkk. (2011). A performance-based assessment for limiting reactans. Journal of Chemical Education, 88, hlm. 1243-1246.

Whitten. (2003). General Chemistry. Edisi Ketujuh. New Jersey: Prentice Hall.

Wisconsin Education Association Council. (1996). Performance Assessment. Education Issues Series.

Wulandari, D. (2011). Penerapan Self Asessment Untuk Menilai Kinerja Siswa SMA Kelas X Dalam Praktikum Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit . Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Yuningsih, N. (2013). Penggunaan Asesmen Kinerja Untuk Mengidentifikasi Kebutuhan Belajar Siswa SMP Dalam Menggunakan Mikroskop. Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Dokumen terkait