• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:

1. Penggunaan alat peraga berbasis Montessori merupakan suatu pengalaman baru bagi guru selama beliau menjadi guru matematika. Hal tersebut berbeda dengan pengalaman guru selama ini yang menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dalam menyampaikan pembelajaran matematika. Pengalaman tersebut memunculkan persepsi guru terhadap penggunaan alat peraga berbasis Montessori. Guru memiliki pandangan yang lebih baik terhadap manfaat alat peraga berbasis Montessori dalam membantu menyampaikan pembelajaran matematika. Guru semakin termotivasi karena ketertarikan siswa dalam menggunakan alat peraga berbasis Montessori dalam pembelajaran matematika sehingga guru berharap alat peraga berbasis Montessori bisa diperbanyak sehingga siswa bisa menggunakannya secara pribadi. Peran alat peraga berbasis Montessori membantu siswa untuk lebih mandiri dan dapat mengetahui kesalahannya melalui kartu pengendali kesalahan, namun menurut guru kartu tersebut memiliki sedikit kekurangan yaitu siswa jadi malas untuk mengerjakan setelah tahu bahwa kartu tersebut merupakan jawaban dari pertanyaan. Guru juga beranggapan bahwa kepingan pecahan pada alat peraga kurang tebal, namun hal tersebut tidak mengganggu proses pembelajaran.

2. Penggunakan alat peraga berbasis Montessori memberikan pengalaman baru bagi siswa karena siswa beranggapan bahwa guru tidak pernah menggunakan alat peraga. Pengalaman baru tersebut membentuk persepsi siswa terhadap penggunaan alat peraga berbasis Montessori. Alat peraga tersebut memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami pembelajaran matematika. Kebingungan siswa dalam penggunaan alat peraga berbasis Montessori ini merupakan ketertarikan siswa terhadap alat

peraga berbasis Montessori yang memicu rasa keingintahuan siswa. Siswa jadi sering bertanya dan terlihat antusias selama pembelajaran berlangsung.

5.2 Keterbatasan Penelitian

5.2.1 Persepsi yang digunakan hanya mengambil 3 dari 25 siswa di kelas IVB. Dengan kondisi tersebut belum mewakili persepsi secara keseluruhan sehingga dibutuhkan kehati-hatian dalam menggeneralisasikannya.

5.2.2 Kurangnya jumlah alat peraga yang tidak memungkinkan semua siswa menggunakan alat peraga secara sendiri-sendiri. Dengan jumlah lima alat peraga membuat siswa harus menggunakan alat peraga secara berkelompok sehingga penggunaannya menjadi kurang efektif. Apabila ketersediaan alat peraga cukup, maka siswa akan lebih efektif menggunakan alat peraga dan tidak terburu-buru dalam menggunakannya.

5.2.3 Peneliti belum sepenuhnya melakukan wawancara dengan pola pertanyaan yang netral atau tidak memihak.

5.3 Saran

Dari hasil penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran yang mungkin dapat menjadi pertimbangan dalam penelitian berikutnya. Saran tersebut adalah sebagai berikut:

5.3.1 Untuk Peneliti Selanjutnya

a. Jumlah narasumber penelitian tidak hanya menggunakan 3 dari seluruh siswa di kelas dan diharapkan menggunakan narasumber yang lebih banyak sehingga data yang didapat lebih lengkap dan mewakili persepsi secara keseluruhan.

5.3.2 Untuk Tim Pengembangan Alat

a. Dibutuhkan jumlah alat peraga yang sesuai dengan jumlah siswa sehingga penggunaan alat peraga lebih efisien dan siswa dapat dengan leluasa menggunakannya tanpa berebut ataupun terburu-buru.

5.3.3 Untuk Peneliti Sendiri

a. Peneliti harus belajar banyak mengenai bagaimana melakukan wawancara dengan pola pertanyaan yang netral atau tidak memihak.

DAFTAR REFERENSI

Anitah, S. (2009). Media pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka. Arsyad, A. (2010). Media pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Creswell, J. (2007). Research design pendekatan kualitatif, kuantitaif, dan mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dahar, R.W & Yayat S.H. (2011). Teori-teori belajar dan pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

Darmastuti. (2013). Penggunaan metode Montessori dalam meningkatkan kemampuan menulis anak usia dini. Skripsi. Bandung: UPI.

Daryanto & Mulyo R. (2012). Model pembelajaran inovatif. Yogyakarta: Gava Media.

Hamalik, O. (2003). Proses belajar mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Ghony, M.D & Fauzan A. (2014). Metodologi penelitian kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Latifa. (2013). Penggunaan alat peraga meteran untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi perkalian pada berkesulitan belajar matematika kelas III SDN Kartodipuran tahun ajaran 2012/2013. Jurnal. Surakarta: Universitas Negeri Surakarta.

Lillard, P. P. (1997). Montessori in the classroom. New York: Schocken Books. Magini, A.P. (2013). Sejarah pendekatan Montessori. Yogyakarta: Kanisius. McMillan, J.H. & Sally S. (2001). Research in education a conceptual

introduction. (Fifth Edition). New York: Longman.

Moleong. (2006). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Montessori. M. (2002). The Montessori method. New York: Schocken Books. Montessori, M. (2013). Metode Montessori panduan wajib untuk guru dan

orangtua didik paud (pendidikan anak usia dini). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Muchtar, D.Y. (2012). Gambaran persepsi masyarakat kota Medan terhadap pendidikan inklusi studi terhadap beberapa kecamatan di kota medan. Skripsi: Universitas Sumatera Utara.

Panca, T.K. (202). Pengembangan alat peraga penjumlahan dan pengurrangan ala Montessori untuk keterampilan geometri matematika kelas I SD Krekah Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Poerwandari, K. (2005). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia. Depok: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi ( LPSP3).

Putri. M.S. (2012). Pengembangan alat peraga ala Montessori untuk keterampilan geometri kelas 3 SD Tamanan I Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Rukmi, D.A. (2012). Pengembangan alat peraga perkalian ala Montessori untuk siswa kelas 2 SD Krekah Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Saprida. (2012). Persepsi remaja Surabaya terhadap tayangan Korean Wave di Indosiar. Skripsi. Surabaya: UPN Veteran Surabaya.

Sarwono, J. (2006). Metode penelitian kuantitatif & kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Semiawan, C.R. (2008). Belajar dan pembelajaran prasekolah dan sekolah dasar. Jakarta: Indeks.

Setiawati, D. (2010). Persepsi remaja mengenai pendidikan seks (studi deskriptif kualitatif pada pelajar SMA Negeri 4 Magelang). Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudono, A. (2010). Sumber belajar dan alat permainan: untuk pendidikan anak usia dini. Jakarta: Grasindo.

Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan kombinasi (mixed methods). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Memahami penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.Suharnan. (2005). Psikologi kognitif. Surabaya: Srikandi.

Sundayana, R. (2015). Media dan alat peraga dalam pembelajaran matematika untuk guru, calon guru, orangtua, dan para pecinta matematika. Bandung: Alfabeta.

Supratiknya, A. (2012). Penilaian hasil belajar dengan teknik nontes. Universitas Sanata Dharma.

Susanti, I. (2003). Penerapan metode Montessori dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak di kelompok bermain talenta Kabupaten Bandeng. Jurnal. Bandung: STKIP Siliwangi.

Susanto, A. (2013). Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Suyadi. (2005). Permainan edukatif yang mencerdaskan=the power of smart games for children:asuh potensi dan kecerdasan anak dengan pola-pola permainan menyenangkan. Yogyakarta: Power Books.

Tohirin. (2012). Metode penelitian kualitatif dalam pendidikan dan bimbingan konseling. Jakarta: Rajawali Pers.Walgito, B. (2003). Psikologi sosial: suatu pengantar edisi revisi. Yogyakarta: Percetakan Andi Offside.

Lampiran 3.1 Pedoman Kondisi Sosio Cultural

No. Kegiatan Tujuan Subjek Hal yang Diamati Pelaksanaan

1. Observasi kondisi sosial Untuk mengetahui kondisi sosial cultural

Guru siswa a. Organisasi sekolah - Kepala Sekolah - Jumlah guru - Jumlah karyawan b. Kondisi lingkungan sekolah - Letak sekolah - Keadaan sekolah c. Kondisi kelas - Ruangan kelas - Fasilitas di dalam kelas - Tersedianya alat peraga di dalam kelas d. Metode mengajar guru di kelas - Cara guru mrnyampaikan materi - Metode yang digunakan e. Fasilitas umum - Fasilitas yang mendukung kegiatan belajar - Kegiatan ekstrakulikuler Rabu, 8 Januari 2015 Jam : 09.00-09.30

Lampiran 3.2 Pedoman Observasi Kegiatan Belajar Mengajar

No. Tujuan Subjek Hal yang diamati Pelaksanaan

1. Untuk mengetahui proses kegiatan belajar Guru Siswa Guru

a. Metode yang digunakan guru dalam

penyampaian materi b. Peran guru selama

kegiatan belajar berlangsung c. Sikap guru dalam

menanggapi pertanyaan siswa

d. Cara guru dalam menyampaikan materi Siswa

a. Sikap siswa selama mengikuti pelajaran b. Keaktifan siswa dalam

mengikuti pelajaran c. Kemampuan memberikan tanggapan materi yang disampaikan d. Kemampuan bekerjasama dengan teman e. Kemampuan memahami materi yang disampaikan

Lampiran 3.3 Pedoman observasi guru ketika menggunakan alat peraga

Karakteristik Deskripsi Hal yang diamati No item

(Sikap guru) Kemampuan guru mengajarkan materi

penjumlahan dan pengurangan pecahan

a. Cara guru menjelaskan materi

b. Cara guru memahami karakteristik siswa 1

Pemahaman guru terhadap cara menggunakan alat peraga

a. Guru mengetahui bagian-bagian yang terdapat pada alat peraga

b. Guru mengetahui cara penggunaan alat peraga

2

Auto-education Alat peraga dapat membantu guru menemukan konsep matematika secara mandiri

a. Guru membimbing siswa untuk menemukan konsep secara mandiri

b. Guru membimbing siswa mencoba menggunakan alat peraga dan dapat menjawab soal dengan tepat c. Guru memotivasi siswa dapat menggunakan alat

perga sendiri dengan benar

4

Menarik Ketertarikan guru terhadap alat perga a. Guru tertarik menggunakan saat pertama kali melihat

b. Guru merasa senang terhadap alat peraga c. Guru merasa terbantu dengan adanya alat peraga d. Guru menjelaskan materi lebih banyak

menggunakan alat peraga

5

Bergradasi Alat peraga mempunyai tingkatan ukuran dari pendek ke panjang, kecerahan warna

a. Gradasi ukuran dari pendek ke panjang membantu guru dalam mempelajari konsep

b. Gradasi warna pada alat membantu guru memahami materi

6

Auto-correction Alat peraga membantu guru menemukan kesalahan

a. Guru menemukan kesalahan yang terjadi dengan

menggunakan alat peraga 7

Alat peraga membantu guru memperbaiki kesalahan

a. Guru dapat memperbaiki kesalahan yang terjadi selama menggunakan alat peraga

b. Guru mendapatkan jaaban yang tepat

c. Guru mengajarkan konsep kepada siswa untuk menemukan jawaban sendiri

d. Guru mengajarkan siswa untuk mengetahui kesalahannya sendiri

Lampiran 3.4 Pedoman observasi siswa ketika menggunakan alat peraga

Karakteristik Deskripsi Hal yang diamati No item (Sikap siswa) Kemampuan siswa mendengarkan guru

mengajarkan materi mengenai

penjumlahan dan pengurangan pecahan

c. Cara siswa mendengarkan guru yang sedang menjelaskan

d. Sikap siswa mengikuti penjelaskan

1

Pemahaman siswa terhadap cara menggunakan alat peraga

c. Siswa mendengarkan cara penggunaan alat peraga d. Siswa tidak banyak bertanya mengenai cara

menggunakan alat peraga

2

Kemampuan siswa menggunakan alat peraga

a. Siswa menggunakan alat peraga dengan benar b. Siswa mengetahui cara penggunaan alat peraga

digunakan untuk memmpelajari materi penjumlahan dan pengurangan pecahan c. Siswa dapat menggunakan alat peraga sendiri

3

Auto-education Alat peraga dapat membantu siswa menemukan konsep matematika secara mandiri

d. Siswa mencoba menggunakan menggunakan alat peraga dan dapat menjawab soal dengan tepat e. Siswa dpat menggunakan alat peraga sendiri

dengan benar

4

Menarik Siswa secara spontan menyentuh alat

peraga

e. Setelah diberi alat peraga, siswa langsung

menyentuh alat 5

Siswa spontan meraba alat peraga a. Setelah diberi alat peraga, siswa langsung

Siswa secara spontan memegang alat peraga dan mencoba alat peraga tersebut

a. Setelah diberi alat peraga, siswa langsung

memegang alat peraga tersebut dan mencobanya 7

Menunjukkan raut muka senang dan tertarik dengan alat peraga

a. Siswa menunjukkan wajah senang selama menggunakan alat peraga

b. Siswa ingin berlama-lama menggunakan alat peraga tersebut

8

Bergradasi Alat peraga mempunyai tingkatan ukuran dari pendek ke panjang, kecerahan warna

c. Gradasi ukuran dari pendek ke panjang membantu siswa dalam mempelajari konsep

d. Gradasi warna pada alat membantu siswa memahami materi

9

Auto-correction Alat peraga membantu guru menemukan kesalahan

b. Siswa menemukan kesalahan yang terjadi dengan

menggunakan alat peraga 10

Alat peraga membantu guru memperbaiki kesalahan

e. Siswa dapat memperbaiki kesalahan yang terjadi selama menggunakan alat peraga

f. Siswa mendapatkan jawaban yang tepat

Lampiran 3.5 Pedoman Wawancara Sebelum Penggunaan Alat Peraga

PANDUAN WAWANCARA UNTUK GURU SEBELUM MENGGUNAKAN ALAT PERAGA

Pertemuan ke : Hari/Tanggal :

Waktu :

No. Karakteristik Deskripsi Fokus Pertanyaan Pertanyaan

1. Perasaan guru Perasaan dan pemikiran guru mengenai

pembelajaran matematika

Pemikiran dan perasaan subyek terhadap pembelajaran

matematika secara umum

a. Bagaimana perasaan guru ketika mengajar matematika di kelas?

- Alasan?

b. Bagaimana pendapat guru terhadap pembelajaran matematika secara umum di kelas?

- Alasan?

c. Bagaimana pendapat guru mengenai sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran di kelas?

- Alasan?

d. Bagaimana cara guru mengatasi segala permasalahan yang ada di kelas? e. Bagaimana proses pembelajaran

matematika yang biasanya berlangsung di kelas?

pengerjaan soal melalui alat peraga? - Alasan?

g. Bagaimana perasaan guru ketika menggunakan alat peraga pembelajaran? - Alasan?

Persepsi guru mengenai penggunaan alat peraga pembelajaran dalam mengajar matematika

a. Bagaimana pendapat guru mengenai penggunaan alat peraga pembelajran dalam mengajar matematika? - Alasan?

b. Bagaimana cara guru mendapatkan alat peraga yang digunakan untuk

pembelajaran matematika? - Alasan?

c. Bagaimana cara penerapan alat peraga terhadap pemahaman siswa?

- Alasan?

d. Bagaimana alat peraga yang baik dalam pembelajaran matematika?

- Alasan?

e. Bagaimana karakteristik siswa pada saat pembelajaran dalam menggunakan alat peraga matematika?

- Alasan? Persepsi guru mengenai

penggunaan alat peraga dengan pendekatan Montessori

a. Bagaimana pendapat guru mengenai penggunaan alat peraga dengan metode Montessori?

- Alasan?

b. Bagaimana penggunaan alat peraga Montessori pabila diterapkan di SD ini? - Alasan?

Lampiran 3.6 Panduan Wawancara Untuk Siswa Sebelum Menggunakan Alat Peraga Montessori Pertemuan ke :

Hari/Tanggal :

Waktu :

No. Karakteristik Deskripsi Fokus Pertanyaan Pertanyaan

1. Perasaan guru Perasaan dan pemikiran

guru mengenai penggunaan alat

Pemikiran dan perasaan subyek terhadap pembelajaran matematika secara umum a. Bagaimana pendapatmu mengenai pembelajaran matematika di kelas? - Alasan? b. Bagaimana perasaanmu ketika belajar matematika? - Alasan? c. Bagaimana pemahaman materi yang kamu pelajari di kelas?

- Alasan?

Persepsi siswa terhadap alat peraga matematika

a. Apakah kamu pernah menjumpai alat peraga matematika?

- Pada materi apa? b. Bagaimana perasaanmu ketika belajar matematika menggunakan alat peraga? - Alasan? c. Bagaimana pendapatmu mengenai alat peraga yang baik itu?

- Alasan? d. Apa manfaat adanya

alat peraga matematika dalam pembelajaran?

Lampiran 3.7 Panduan Wawancara Guru Setelah Penggunaan Alat Peraga

PANDUAN WAWANCARA UNTUK GURU SETELAH MENGGUNAKAN ALAT PERAGA

Pertemuan ke : Hari/Tanggal :

Waktu :

No Karakteristik Deskripsi Fokus Pertanyaan Pertanyaan

1 Perasaan guru Perasaan dan pemikiran guru

mengenai penggunaan alat

Pemikiran dan perasaan subyek terhadap penggunaan alat peraga berbasis Montessori

a. Bagaimana perasaan guru setelah melihat kegiatan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga tersebut? (puas, biasa, tidak puas, kurang berkontribusi, dll)

- Alasan?

b. Bagaimana pendapat guru mengenai sikap siswa ketika menggunakan alat peraga berbasis Montessori? (malas, semangat, tidak tertarik, biasa, dll)

- Alasan?

c. Bagaimana pendapat guru mengenai alat peraga yang digunakan siswa selama kegiatan pembelajaran?

- Alasan?

alat peraga tersebut?

- Alasan?

e. Bagaimana pendapat guru mengenai hasil pengerjaan soal melalui alat peraga tersebut?

- Alasan?

f. Bagaimana perasaan guru ketika menggunakan alat peraga tersebut?

- Alasan?

2 Auto-education Siswa mampu mengetahui

konsep matematika yang diajarkan dengan menggunakan alat tersebut secara mandiri

Pemahaman konsep setelah menggunakan alat peraga berbasis Montessori

a. Bagaimana pengalaman siswa menggunakan alat itu?

- Alasan?

b. Bagaimana kesan guru mengenai alat peraga itu terkait dengan pemahaman siswa?

- Alasan?

c. Bagaimana pemahaman siswa terhadap cara penggunaan alat peraga?

- Alasan?

d. Bagaimana kesan guru dengan cara penggunaan alat peraga terkait dengan kemandirian siswa?

- Alasan?

Kontribusi alat peraga terhadap cara berfikir siswa

a. Bagaimana kontribusi alat peraga terhadap konsep matematika yang didapat siswa?

- Alasan?

b. Seberapa besar kontribusi alat peraga terhadap konsep yang terbentuk oleh siswa?

- Alasan?

Siswa dapat menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang ada tanpa bantuan guru

Kemampuan siswa dalam mengerjakan soal dengan menggunakan alat peraga berbasis Montessori

a. Bagaimana kemampuan siswa dalam mengerjakan soal dengan alat peraga tersebut?

- Alasan?

b. Bagaimana kesan guru mengenai kemandirian siswa ketika mengerjakan soal dengan alat peraga tersebut?

- Alasan?

c. Bagaiamana hasil pekerjaan siswa dengan menggunakan alat peraga tersebut?

- Alasan?

2 Menarik Ketertarikan guru dalam

menggunakan alat peraga berbasis Montessori

Ketertarikan guru dengan bentuk alat peraga berbasis Montessori

a. Bagaimana pendapat atau kesan guru mengenai bentuk alat peraga tersebut?

- Alasan?

b. Bagaimana pendapat atau kesan guru mengenai warna alat peraga tersebut?

- Alasan?

c. Bagaimana pengaruh warna yang digunakan dalam alat peraga terhadap ketertarikan siswa?

- Alasan?

d. Bagaimana pendapat atau kesan guru mengenai ukuran alat peraga tersebut?

- Alasan?

e. Bagaimana pengaruh ukuran yang digunakan dalam alat peraga terhadap ketertarikan siswa?

- Alasan?

f. Bagaimana pendapat guru mengenai daya tarik alat peraga?

- Alasan?

Ketertarikan siswa terhadap cara penggunaan alat peraga berbasis Montessori

a. Bagaimana pendapat guru mengenai tingkat pemahaman siswa mengenai cara penggunaan alat peraga berbasis Montessori?

- Alasan?

3 Bergradasi Tingkat kesulitan guru dalam

menggunakan alat peraga

Dapat digunakan untuk semua siswa dari kelas 1 sampai kelas 6

a. Bagaimana pendapat guru jika alat peraga tersebut digunakan untuk kelas 1-6?

- Alasan?

b. Bagaimana pendapat guru jika ada siswa yang tidak mau menggunakan alat peraga tersebut?

- Alasan?

Alat peraga mempunyai tingkatan nilai dari satuan ke ribuan.

tersebut dalam mengerjakan soal?

- Alasan?

b. Bagaimana pendapat guru mengenai tingkat kesulitan dalam menggunakan alat peraga?

- Alasan?

4 Auto- Correction Kemampuan alat dalam membantu siswa belajar

Alat tersebut dapat membantu siswa dalam menemukan kesalahan yang dilakukan dan memperbaiki dengan sendirinya

a. Bagaimana kesan guru tentang kemandirian siswa dalam menemukan kesalahan jawaban ketika menggunakan alat peraga?

- Alasan?

b. Bagaimana pendapat guru mengenai kesalahan yang dilakukan siswa ketika menggunakan alat peraga?

- Alasan?

Alat peraga mempunyai pengendali kesalahan

a. Bagaimana pendapat guru mengenai pengendali kesalahan yang ada dalam alat peraga?

- Alasan?

5 Kontekstual Bahan yang digunakan dalam

alat peraga

Alat dibuat dengan menggunakan bahan-bahan yang dikenal atau dekat dengan kehidupan siswa

a. Apakah guru sudah pernah melihat alat peraga ini sebelumnya?

b. Bagaimana kesan guru tentang bahan yang digunakan dalam alat peraga?

Lampiran 3.8 Panduan Wawancara Siswa Setelah Penggunaan Alat Peraga

PANDUAN WAWANCARA UNTUK SISWA SETELAH MENGGUNAKAN ALAT PERAGA

Pertemuan ke : Hari/Tanggal :

Waktu :

No Karakteristik Deskripsi Fokus Pertanyaan Pertanyaan 1 Perasaan siswa Perasaan dan pemikiran siswa

mengenai alat yang telah digunakan

Pemikiran dan perasaan subyek terhadap alat peraga berbasis Montessori

a. Bagaimana pendapatmu ketika melihat alat peraga tersebut?

- Alasan?

b. Bagaimana sikapmu ketika pertama kali melihat alat peraga tersebut?

- Alasan?

c. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga?

- Alasan?

2 Auto-education Siswa mampu mengetahui

konsep matematika yang

Pemahaman konsep setelah menggunakan alat peraga berbasis

diajarkan dengan menggunakan alat tersebut secara mandiri

Montessori menggunakan alat peraga tersebut?

- Alasan?

b. Bagaimana jika guru tidak menjelaskan cara penggunaan alat peraga?

- Alasan?

c. Bagaimana penggunaan alat peraga di dalam kelompokmu?

- Alasan?

Konstribusi alat peraga terhadap cara berfikir siswa

a. Bagaimana pendapatmu mengenai kegunaan alat peraga tersebut dalam materi pecahan?

- Alasan?

Siswa dapat menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang ada tanpa bantuan guru

Kemampuan siswa dalam mengerjakan soal dengan

menggunakan alat peraga berbasis Montessori

a. Bagaimana pendapatmu saat mengerjakan soal dengan menggunakan alat peraga?

- Alasan?

3 Menarik Ketertarikan siswa dalam

menggunakan alat peraga berbasis Montessori

Ketertarikan siswa dengan bentuk alat peraga berbasis Montessori

a. Ketika pertama kali melihat alat peraga, apa yang ingin kamu lakukan dengan alat peraga itu?

- Alasan?

b. Bagaimana pengalamanmu setelah menggunakan alat peraga?

- Alasan?

tersebut?

- Alasan?

c. Bagaimana pendapatmu mengenai warna alat peraga tersebut?

- Alasan?

Ketertarikan siswa terhadap cara penggunaan alat peraga berbasis Montessori

a. Bagaimana pendapatmu cara guru menjelaskan penggunaan alat peraga?

- Alasan?

b. Bagaimana pendapatmu tentang cara penggunaan alat peraga tersebut?

- Alasan?

c. Jika kamu diperbolehkan menggunakan alat tersebut, apakah kamu akan menggunakannya di luar jam pelajaran?

- Alasan?

4 Bergradasi Ukuran yang ada pada alat a. Bagaimana pendapatmu mengenai ukuran yang ada dalam

alat peraga tersebut?

- Alasan?

5 Auto- Correction Kemampuan alat dalam membantu siswa belajar

Alat tersebut dapat membantu siswa dalam menemukan kesalahan yang dilakukan dan memperbaiki dengan

a. Bagaimana peran alat peraga tersebut dalam menjawab soal?

sendirinya - Alasan?

Alat peraga mempunyai pengendali kesalahan

a. Bagaimana pendapatmu dengan adanya pengendali kesalahan pada alat peraga?

- Alasan?

6 Kontekstual Bahan yang digunakan dalam

alat peraga

Alat dibuat dengan menggunakan bahan-bahan yang dikenal atau dekat dengan kehidupan siswa

a. Bagaimana pendapatmu dengan bahan yang digunakan dalam membuat alat peraga tersebut?

Lampiran 4.1 Transkip Sosio Kultural

OBSERVASI SOSIO CULTURAL (OSC) SD NEGERI KECEME 1

Hari/tanggal : Rabu, 15 Januari 2014

Jam : 09.00-09.30

Tujuan :Untuk mengetahui kondisi sosial kultural

Hal yang diamati : Kondisi lingkungan sekolah, kondisi kelas

Subjek : Guru dan siswa

Tempat :SD Neger Keceme 1

Baris Hasil Observasi Kode

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

SD N Keceme 1 terletak di Keceme, Caturharjo, Sleman. Keadaan bangunan sekolah dalam keadaan baik dan terawat. SD Negeri Keceme 1 memiliki lapangan upacara yang cukup luas yang juga digunakan untuk tempat olahraga para siswa. Sekolah yang memiliki kelas paralel A dan B dari kelas I sampai VI. Ruang kelas yang luas sehingga siswa bebas aktif di dalam kelas. Sekolah ini memiliki fasilitas wifi yang cepat, namun karna keterbatasan fasilitas komputer membuat siswa tidak bisa menggunakan fasilitas wifi tersebut. Siswa yang membawa sepeda ke sekolah juga dapat meletakkan sepedanya di tempat parkir yang cukup luas yaitu terletak di belakang kelas II & III. SD Negeri Keceme 1 berada di kelilingi sawah dan ladang. Di depan pintu gerbang masuk SD langsung berpapasan dengan jalan desa yang sudah beraspal. Lapangan sekolah yang luas menghadap bangunan utama sekolah. Perpustakaan, toilet, dan gudang terletak di belakang bangunan utama. SD Negeri Keceme 1 tertata baik, rapi, dan bersih. Udara dan lingkungannya masih segar karena terletak di kelilingi sawah, ladang, dan pohon-pohon yang rimbun. Sehingga tidak heran kalau mata pencahariaan masyarakat sekitar sekolah bergerak di bidang pertanian, yaitu bertani. Dengan kondisi alam tersebut membuat kondisi sekolah menjadi kondusif untuk proses belajar mengajar. Sanitasi di lingkungan SD Negeri Keceme 1 baik. Sekolah ini memiliki perpustakaan yang luas dan alat peraga yang

Dokumen terkait