• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

BAB II

SENTRA KREDIT KONSUMER PT .BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK MEDAN

A. Sejarah Ringkas

PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero),Tbk merupakan bank pemerintah yang berdiri sejak 16 Desemeber 1895. Pada awalnya merupkan bank bantuan dan simpanan milik kaum priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi)atau Hul –en Spaarbank der Inlandshe Bestuurs Ambtenaren yang didirikan oleh Raden Wirjaatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah.

Dalam perkembangannnya bank ini mengalami beberapa kali perubahan nama, karena disesuaikan dengan kondisi Indonesia yang sedang mengalami penjajahan oleh bangsa asing yaitu berubah menjadi De Poerwokertosche Hule –en Londbouw Crediet Bank, yang perkembangannya dikenal sebagai Volkbank (Bank Rakyat ). Pada tahun 1912 berubah menjadi Centrale KasVoor Het Volkscredietwezen, uang selanjutnya pada tahun 1934 menjadi Algemeene Volkscrediet Bank (AVB) dan pada masa penjajahan jepang 1942 berubah menjadi Syomin Ginko.

Setelah Indonesia merdeka, BRI merupakan bank pemerintah yang beroperasi di Indonesia berdasarkan peraturan pemerintah No.1 tahun 1946. Namun pada masa agresi Belanda tahun 1947 terutama dengan adanya perjanjian Renville, kelancaran operasional BRI tergantung sehingga sempat terhenti selama kurang lebih satu tahun sampai disepakatinya perjanjian

Roem Royen tahun 1949.Selanjutnya BRI aktif kembali dengan nama Bank Rakyat Indonesia Serikat (BARIS).

Sesuai dengan PERBU NO 14 tahun 1960 dibentuk bank koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tanidan Nelayan dengan Naderlandsche Handles Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan penetapan presiden (Penpres) No 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan kedalam Bank Indonesia Urusan Koperasi Tanidan Nelayan. Akan tetapi baru berjalan 1 bulan ,dikeluarkan Penpres, NO 17 tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Ekspor Impor (Exim).

Berdasarkan Undang – Undang No.14 tahun 1967 tentang Undang – undang pokok Perbankan dan Undang – Undang No.13 tahun 1968, tentang Undang – Undang Bank Sentral , Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural dan Ekspor Impor dipisahkan menjadi dua bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Indonesia . Berdasarkan Undang – Undang No.21. 1968 menetapkan kembali tugas – tugas pokok BRI sebagai Bank Umum.

Diterbitkannya Undang – Undang Perbankan No.7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No.21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia ( Persero) yang kepemilikannya 100 % di tangan pemerintah.

Sejak didirikannya, BRI telah berperan dalam memajukan bangsa dan negara melalui perhatiannya terhadap pengembangan usaha kecil. Disamping tetap menjalankan usaha perbankan modern yang siap bersaing.

BRI cabang Bogor didirikan pada tahun 1934 dengan izin pendirian Akte No.34 pada tanggal 12 November 1934 dengan notaris Mr. A.H Van Ophuijsen . Izin diperbaharui dengan Akte Notaris Karbini S.H No. 74 pada tanggal 17 Juli 1985, dan berubah menjadi persero berdasarkan pasal 1 Akta pendirian No. 133 tanggal 31 Juli 1993.

a. Visi dan Misi Perusahaan 1. Visi Bank BRI

Visi Bank BRI adalah menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah.

2. Misi Bank BRI

a. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat. b. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan

kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dan teknologi informasi yang handal dengan melaksanakan manajemen risiko serta praktek Good Corporate Governance (GCG) yang sangat baik.

c. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders).

b. Fungsi Bank

Masyarakat pada umumnya telah mengetahui bahwa fungsi bank itu adalah tempat menabung, menyimpan uang ataupun menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan yaitu pinjaman dalam bentuk kredit .

c. Makna Logo Bank BRI

Gambar II.I Logo Bank BRI

Sumber : Website PT. Bank BRI

B. Struktur Organisasi

Pelaksanaan kegiatan Sentra Kredit Konsumer PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Medan dapatberjalan dengan baik apabila ditetapkan fungsi manajemen dengan tepat yang salah satunya terdiri pengorganisasian. Menurut S.P. Siagian, (1980:113) “ Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian sesuatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan dimana terdapat seseorang atau beberapa orang yang disebut atasan dan seseorang atau beberapa orang yang disebut bawahan. ’’

Adanya struktur organisasi yang merupakan acuan atau pedoman dalam pengelolaan suatu organisasi dalam rangka melaksanakan fungsi bagian tugas maupun tanggung jawab masing-masing bagian dalam organisasi. Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan.

Berikut adalah struktur organisasi Sentra Kredit Konsumer PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Medan dapat dilihat pada skema berikut.

Gambar 2.2

Struktur Organisasi dan Personalia Sentra Kredit Konsumer PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Medan

SUMBER : Data dari Sentra Kredit Konsumer PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Medan

Kepala Sentra Kredit Konsumer Regional Sales Manager Supervisor Administrasi Kredit (ADK) Manager Kredit Konsumer

Area Sales Manager Account Officer (AO) Analis Petugas Administrasi Kredit (ADK) Account Officer (AO) Sales Sales Person

Keterangan Gambar :

SKK PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) memiliki seorang Kepala Sentra Kredit Konsumer serta Manager Kredit Konsumer. Memiliki divisi yang terbagi atas 3 yaitu divisi Adminsitrasi,divisi Analis, dan divisi Marketing /Sales. Divisi Administrasi terdiri atas Supervsor Adminsitrasi Kredit dan Petugas Administrasi Kredit ( ADK ). Divisi analis terdiri dari Account Officer (AO) Analis. Divisi Marketing/ Sales terdiri atas Regional Sales Manager, Area Sale Manager, Acoount Officer (AO) Sales, dan Sales Person.

C. Job Description

a. Sentra kredit Konsumer mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

1. Mengelola proses dan prosedur adminsitrasi di kantor cabang.

2. Menginformasikan kredit – kredit yang akan jatuh tempo yang akan datang kepada pejabat pemkrasa kredit

3. Memastikan bahwa asuransi kredit , asuransi kerugian , dan asuransi jiwa yang berkaitan denga kredit yang telah dikelola/ diadministrasikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4. Menindak lanjuti semua audit, baik dari intern maupun ekstern BRI. 5. Memastikan bahwa instruksi pencairan kredit telah dibuat sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

1. Menerima IPK dan dokumen kredit dari supervisor ADK. 2. Memeriksa dan menandatangani IPK.

3. Menyerahkan IPK dokumen kredit lainnya yang telah ditandatangani ke petugas ADK.

c. Manajer Sentra Kredit Konsumer mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

1. Menerima paket kredit dari AO Analis.

2. Melakukan verifikasi atas paket kredit tersebut.

3. Melakukan putusan kredit berdasarkan paket kredit dari AO Analis sesuai dengan kewenangan limit putusan.

4. Dalam hal terdapat aplikasi dan dokumen kredit yang ditolak, maka diserahkan kepada petugas ADK untuk dikembalikan ke Regional Sales.

5. Menyerahkan paket kredit yang telah disetujui kepda petugas ADK untuk diproses lebih lanjut.

d. Area Sales Manajer / Regional Sales Manajer Sentra Kredit Konsumer mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : 1. Memeriksa semua kelengkapan aplikasi dan dokumen persyaratan

kredit.

2. Melakukan review atas penilaian agunan.

3. Memberikan rekomendasi pengajuan aplikasi kredit konsumtif.

e. Supervisor Administrasi Sentra Kredit Konsumer mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

1. Memeriksa dan mencocokkan IPK dan Surat Pengantar Pencairan Kredit.

2. Menandatangani IPK Pencairan Kredit.

3. Memastikan proses dokumentasi kredit, collateral management, dan after sales services telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4. Memastikan kredit konsumer telah dilakukan penutupan asuransi ( jiwa dan kerugian) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

f. Petugas Adminsitrasi Kredit (ADK) mempunyai tugas dan tangung jawab sebagai berikut :

1. Melaksanakan pemeriksaan informasi data dibitur (BI Checking) berdasarkan permohonan dari Regional Sales.

2. Melaksanakan permintaan appraisal dari Regional Sales dan Sub Regional Sales kepada eksternal appraisal.

3. Mencatat dalam register aplikasi masuk atas aplikasi yang diproses. 4. Memeriksa kelengkapan aplikasi dan dokumen persyaratan kredit. 5. Meminta kepada tim Regional Sales untuk melengkapi dokumen

kredit apabila dokumen persyaratan kredit belum lengkap.

6. Membuat Offering Later (OL)/ SPKK dan Purchase Order (PO), Instruksi Pencairan Kredit , serta nota pembukuan pencairan kredit. 7. Membuat order kepada notaris.

8. Memastikan biaya yang berhubungan dengan pemberian kredit telah dibayarkan/ dicadangkan.

9. Mempersiapkan proses akad kredit.

10. Mengatur dan memastikan pelaksanaan penutupan asuransi (jiwa dan kerugian).

11. Melakukan proses Collateral management dan After Sales Services. g. Account Officer Analis mempunyai tugas dan tangung jawab sebagai

berikut :

1. Memastikan debitur / calon debitur memenuhi kriteria yang dipersyaratkan (pres screening).

2. Memeriksa kelengkapan dan berlakunya dokumen permohonan kredit, serta kelengkapan data dan informasi yang diperlukan. Apabila terdapat kekurangan data dan informasi yang diperlukan segera dimintakan ke jajaran Regional Sales untuk melengkapinya.

3. Memeriksa dan menilai kewajaran dokumen – dokumen yang diterima dari jajaran Regional Sales. Apabila dokumen – dokumen tersebut dinilai kurang wajar segera dikonfirmasikan baik langsung ke calon debitur atau kepada jajaran Regional Sales.

4. Apabila jajaran Analis melihat terdapat hal – hal yang tidak wajar mengenai data (calon) debitur yang termasuk didalamnya kewajaran nilai agunan , maka diperkenankan bagi jajaran analis bersama dengan jajaran Regioanal Sales, melakukan pemeriksaan ke lokasi usaha, tempat tinggal/ domisili, lokasi agunan, dan pengecekan legalitas ke instansi yang terkait dengan usaha (clon) debitur serta menyajikannya dalam LKN. Kewajaran nilai agunan tersebut bias diperoleh dari

database yang telah dimiliki untuk wilayah agunan dimaksud atau melalui informasi lainnya.

5. Memberikan penilain Credit Risk Scoring (CSR) sesuai ketentuan yang berlaku.

6. Melakukan analis kelayakan kredit melalui LAS.

7. Membuat rekomendasi putusan kredit kepada pemutus termasuk tipe/struktur dan syarat kredit.

8. Melaksanakan tugasnya terutama dalam kaitannya dengan analis dan evaluasi kredit secara profesional.

9. Bertanggung jawab terhadap kebenaran analisis kredit, termasuk didalamnya kebenaran analisis penghasilan / pendapatan debitur atau calon debitur.

10. Setiap Pemkrasa Kredit bertanggug jawab baik untuk diri snediri maupun secara bersama sama ( tanggung renteng).

11. Memastikan bahwa setiap kredit yang dipkrasai telah sesuai dengan ketentuan perbankan dan asas – asas perkreditan yang sehat serta prinsip – prinsip kehati –hatian.

h. Account Officer Sales mempunyai tugas dan tangung jawab sebagai berikut :

1. Melakukan kegiatan pemasaran kredit baik secara langsung kepada end user maupun melalui business partner.

2. Melakukan proses kredit, yang meliputi: a. Prakarsa kredit.

b. Menerima dan menindaklanjuti aplikasi permohonan kredit dari calon debitur baik yang berasal dari calon debitur langsung maupun dari developer / dealer/ agen property/uker referral dan pihak ketiga laiinya.

c. Meyakini kebenaran data dan informasi awal yang disajikan . d. Meneliti dan meyakini bahwa dokumen permohonan kredit masih

berlaku, sah dan berkekuatan hukum.

e. Mengumpulkan dan mereview data calon debitur dan suatu usahanya.

f. Melakukan wawancara dengan calon debitur dan mengevaluasi informasi dari calon debitur.

g. Memeriksa kelengkapan dokumen pengajuan kredit.

h. Memeriksa kelengkapan isian form aplikasi permohonan kredit. i. Melakukan pre screening.

j. Melakukan pengumpulan , pemeriksaan dan bertanggung jawab terhadap kebenaran data penghasilan atau data keuangan.

k. Menyampaikan kepada Analis tentang informasi awal debitur untuk proses analisis kredit yang dituangkan dalam Laporan Kunjungan Nasabah.

l. Melakukan negosiasi awal dengan debitur dan melaporkan hasil negosiasi tersebut yang dituangkan dalam Memorandum Sales. m. Melakukan penelitian agunan kredit konsumtif, apabila penilaian

n. Melakukan pembinaan dan monitoring kepada debitur sesuai ketentuan yang berlaku.

o. Meningkatkan dan memperluas hubungan dengan debitur termasuk cross selling untuk meningkatkan fee based income. 3. Bertanggung jawab terhadap kewajaran nilai agunan.

4. Setiap Pejabat Pemkrasa Kredit bertanggung jawab baik untuk diri sendiri maupun secara bersama – sama ( tanggung renteng).

5. Memastikan kredit yang diprakarsai telah sesuai dengan ketentuan perbankan dari asas –asas perkreditan yang sehat serta prinsip – prinsip kehati –hatian.

i.Sales Person mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : 1. Menciptakan hubungan awal dengan calon debitur atau debitur yang

akan dilayani.

2. Melakukan kegiatan pemasaran kredit baik secara langsung kepada end user maupun melalui business partner.

3. Bertanggung jawab terhadap pengumpulan data dan informasi yang diperlukan.

4. Memastikan bahwa dokumen yang disajikan oleh calon debitur adalah masih berlaku, sah dan berkekuatan hukum serta sesuai dengan aslinya.

D. JaringanUsaha

PT. Bank Rakyat Indonesia ( Persero) Tbk adalah bank pemerintah yang melakukan usaha bank umum ,seperti pada bank – bank pemerintah

lainnya.PT. BRI (Persero),Tbk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang ingin menggunakan jasa perbankan.

Kegiatan Usaha PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk diarahkan kepada perbaikan ekonomi dan pembayaran ekonomi nasional dengan cara melakukan usaha bank umum yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dananya ke dalam bentuk kredit.

PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk juga memberikan jasa – jasa perbankan yaitu baik dalam negeri maupun luar negeri.Untuk lebih jelasnya akan diuraikan produk –produk yang disediakan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),Tbk yaitu:

1 . Usaha Simpanan : a. Giro BRI Rupiah b. Giro BRI Valas c. Deposito BRI Rupiah d. Deposito BRI Valas

e. Deposito BRI On Call (Doc) f. Tabungan Britama

g. Tabungan Simpedes h. Simpedes TKI i. Tabungan Haji

j. Tabungan Britama Dollar k. Tabungan Britama Junior

2. Usaha Jasa Bank a. Dalam Negeri

1. Pengiriman uang dalam negeri 2. Inkaso

3. Perantara perdagangan efek / saham / surat – surat berharga pasar uang

4. Jaminan BRI

5. Safe Deposit Box (SDB) 6. Kliring

7. Automatic Teller Machine b. Luar Negeri

1. Eksport 2. Import

3. Transfere Western Union 4. Jaminan Bank 5. Letter of Credit (L/C) 3. Usaha Pinjaman a. Bapetarum b. KUK c.Koperasi d. Kupedes

e. Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) f. Kredit Kemilikan Rumah ( KPR)

4. Jasa Bank lainnya

Jasa yang diberikan secara khusus oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),Tbk dalam menjawab tantangan yang semakin sulit kompleks yaitu penerimaan setoran dan penyaluran dana, antara lain :

a. ONH b. PLN c. PT.Telkom d. PT. Taspen e. PT. Pos Indonesia

f. TNI Angkatan Darat//POLRI g. Rekening Listrik

h. Rekening Telpon,telex,Faximail

E . Kinerja Usaha Terkini

Hasil pengukuran kinerja digunakan sebagai bahan evaluasi dan analisiskinerja organisasi dengan cara mengidentifikasikan permasalahan yangmenghambat peningkatan kinerja, memberikan solusi pemecahan masalah danbahan penyempurnaan pilihan-pilihan dan kebijakan strategis tahun berikutnya.

Hasil pengukuran kinerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dapat dilihat pada kinerja perkembangan simpanan masyarakat, pinjaman dan laba PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk pasca krisis yang menunjukkan

pertumbuhan yang positif. Adapun tingkat capaian kinerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Kinerja Usaha Terkini PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Keterangan 2001 2002 Pertumbuhan Rp. % Simpanan 57,698 69,423 11,725 20.32 Pinjaman 32,358 39,300 6,942 21.45 Laba/(Rugi) 1,064 1,664 6,000 56.39

Sumber: PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, 2003 (non audited)

F. Rencana Usaha

Rencana kegiatan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Medan yaitu :

1. Ada 3 pokok rencana bank yang dilakukan Bank BRI

a. Rencana Jangka Panjang (RJP/corporate plan) untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.

b. Rencana Bisnis Bank (RBB) Bank untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun. c. Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) Bank untuk 1 (satu)

tahu

2. Bank bertekad memberikan pelayanan terbaik dan dengan sepenuh hati . Untuk itu Bank memenuhi permintaan nasabah, menjamin fleksibilitas

pelayanan nasabah dan sekaligus menekan biaya operasional, BRI mengembangkan e-Outlet berupa ATM, Phone Banking, Point Of Sales, Internet Banking dan Mobile Banking.

BAB III

SISTEM AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT PADA SENTRA KREDIT KONSUMER PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK KCP

GAJAH MADA MEDAN

A. Pengertian Kredit

Istilah kredit berasal dari bahasa Latin yaitu “credere” (credo), yang memiliki arti kepercayaan atau dalam bahasa inggris disebut dengan istilah believe dan trust.Hal ini menyebabkan kepercayaan menjadi salah satu faktor terpenting dalam proses kredit. Bahwa apabila seseorang menerima kredit maka ia telah memperoleh kepercayaan. Hubungan antara kreditur (pemberi kredit) dan juga debitur (penerima kredit) harus memiliki kepercayaan satu sama lain. Dimana debitur dapat mengembalikan pinjaman dari kreditur sesuai dengan syarat – syarat dalam perjanjian yang telah disetujui bersama.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, salah satu pengertian kredit adalah pinjaman uang dengan pembayaran pengembalian secara mengangsur atau pinjaman sampai batas jumlah tertentu yang diizinkan oleh bank atau badan lain.

Menurut Undang – Undang Perbankan dalam Pasal 1 butir 11 UU Nomor 10 Tahun 1998 kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antarabank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

Menurut Prof.DR.H.Veithzal Rifai, M.B.A (2006) dalam bukunya yang berjudul “credit management book”, kredit adalah penyerahan barang, jasa,atau uang dari satu pihak (kreditor. Atau pemberi pinjaman) atas dasar kepercayaan kepada pihak lain (nasabah atau pengutang.borrower) dengan janji membayar dari penerima kredit pada tanggal yang telah disepakati kedua belah pihak.

Berdasarkan dari beberapa definisi di atas mengenai pengertian kredit maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa kredit adalah penyediaan barang,jasa atau uang pihak bank (kreditur) untuk diberikan kepada pihak peminjam (debitur) melalui syarat – syarat yang sesuai dengan persetujuan atau kesepakatan. Debitur akan mengembalikan pinjaman beserta bunganya sesuai dengan kesepakatan bersama antara debitur dengan bank yaitu mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.

B. Unsur-Unsur Kredit

Kredit diberikan kepada pihak lain berdasarkan kepercayaan .Ini memiliki arti bahwa pemberian kredit merupakan pemberian kepercayaan dimana kreditur benar – benar meyakini bahwa debitur dapat mengembalikan kredit sesuai dengan waktu dan syarat – syarat berdasarkan suatu perjanjian yang telah disepakati bersama .

Adapun unsur – unsur yang terdapat dalam suatu pemberian fasilitas kredit antara lain adalah sebagai berikut:

a. Kepercayaan

Kepercayaan,yaitu pihak bank selaku pemberi kredit memiliki kepercayaan kepada penerima kredit bahwa kredit yang telah diberikan dapat dikembalikkan tepat waktu sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

b. Kesepakatan

Adanya kesepakatan antara kedua belah pihak yaitu pihak pemberi kredit dan penerima kredit yang terdiri dari syarat – syarat kredit.Dimana kesepakatan itu nantinya akan dituangkan ke dalam bentuk janji tertulis (akad kredit).

c. Jangka Waktu

Merupakan jangka waktu yang diberikan oleh pihak bank kepada debitur selaku peminjam mengenai pelunasan atau pengembalian kredit. berdasarkan perjanjian yang disepakati .

d. Resiko (degree of risk)

Dalam pengkreditan dikenal istilah kredit macet yaitu kemampuan debitur yang tidak mampu atau mengalami kesulitan dalam melakukan pelunasan yang merupakan resiko dalam kredit.Ini biasanya disebabkan adanya kegagalan usaha sehingga menyebabkan debitur tidak mampu membayar atau penyebab – penyebab lainnya .Ini merupakan resiko yang akan ditanggung bank sehingga untuk itu bank memerlukan jaminan atau agunan sebagai salah satu hal yang dapat mencegah apabila terjadinya resiko kredit yang buruk.

e. Prestasi atau kompensasi

Adanya kompensasi yang diberikan kepada pihak bank selaku pemberi kredit yaitu berupa bunga yang nantinya menjadi keuntungan bagi bank itu sendiri.

C. Tujuan dan Fungsi Kredit a. Tujuan Kredit

Kredit memiliki tujuan yang mencakup scope luas. Berikut ini adalah fungsi pokok yang berkaitan dengan kredit adalah sebagai berikut:

1. Profitability: Profitability ini bertujuan untuk memperoleh hasil dari kredit berupa keuntungan dari pemungutan bunga dan biaya – biaya administrasi lainnnya yang dibayar oleh nasabah. Sehingga bank benar – benar memastikan bahwa kredit hanya akan diberikan kepada nasabah yang diyakini mampu untuk membayar dan mengembalikan kredit yang diterimanya.

2. Safety: Safety adalah keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar – benar terjamin sehingga profitability dapat benar – benar tercapai tanpa hambatan yang berarti. Keamanan ini dimaksudkan agar kompensasi yang diberikan dalam bentuk barang, jasa , uang dapat terjamin pengembaliannya, sehingga keuntungan yang diharapkan dapat menjadi kenyataan.

Bukan hanya itu terdapat juga beberapa tujuan lain kredit yaitu: a. Mengembangankan usaha melalui pinjaman untuk modal usaha. b. Meningkatkan kinerja perusahaan nasabah.

c. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

d. Memberikan pelayanan dalam hal pembangunan kepada masyarakat.

e. Melaksanakan kegiatan operasional bank. Dimana kredit merupakan bisnis utama dari suatu bank.

b. Fungsi Kredit

Kredit memiliki peranan penting dalam hal peningkatan perekonomian. Dalam kehidupan ekonomi dan perdagangan ,fungsi kredit antara lain sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan daya guna uang

Uang yang terdapat di bank baik dalam bentuk tabungan, deposito ataupun giro apabila disimpan saja tidak dapat meningkatkan daya guna uang. Untuk itu bank memberikan pinjaman kepada pengusaha melalui kredit untuk meningkatkan daya guna uang tersebut.Pengusaha dapat menggunakan pinjaman tersebut untuk memulai usahanya atau mengembangkan usahanya menjadi lebih besar.

2. Untuk meningkatkan peredaran lalu lintas uang

Dalam hal pemberian kredit uang yang disalurkan melalui rekening koran atau giro ,akan menciptakan adanya pertambahan peredaran uang giral seperti cek,biro,bilyet,wesel,promes dan sebagainya .Peredaran uang kartal dalam pemberian kredit akan lebih

berkembang sehingga nilai daya guna uang juga akan semakin bertambah.

3. Untuk meningkatkan daya guna barang

Dengan adanya kredit pengusaha dapat menjadikan uang pinjaman tersebut sebagai modal usaha.Modal pinjaman tersebut digunakan untuk memproduksi barang baku menjadi barang setengah jadi dan terakhir menjadi barang jadi .Seperti bahan baku kayu dapat diproses menjadi meja,kursi,lemari,dan sebagainya.Proses produksi tersebut akan meningkatkan daya guna suatu barang.

4. Untuk meningkatkan peredaran barang

Pengusaha selaku produsen dengan bantuan kredit sebagai modal dapat memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat lain dimana barang yang dipindahkan terssebut harus jauh lebih bermanfaat

Dokumen terkait