TUGAS AKHIR
SISTEM AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT PADA SENTRA KREDIT KONSUMER PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO)
TBK KCP GAJAH MADA MEDAN
Oleh :
RILES J.B LUMBANTORUAN 122102065
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK
NAMA : RILES J.B LUMBANTORUAN
NIM : 122102065
DEPARTEMEN : D III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT PADA SENTRA KREDIT KONSUMER PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO)TBK KCP GAJAH MADA MEDAN
Tanggal, Juli 2015 Dosen Pembimbing Tugas Akhir
NIP. 19680501 199502 2 001 ( Dra. Mutia Ismail, MM, Ak )
Tanggal, Juli 2015 Ketua Prodi Diploma III Akuntansi
(
NIP. 19511114 198203 1 002 Drs. Rustam, M.Si., Ak., CA )
Tanggal, Juli 2015 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU
NIP. 19560407 198002 1 001
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NAMA : RILES J.B LUMBANTORUAN
NIM : 122102065
DEPARTEMEN : D III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT
PADA SENTRA KREDIT KONSUMER PT
BANK RAKYAT INDONESIA
(PERSERO)TBK KCP GAJAH MADA MEDAN
Medan, Juli 2015
Menyetujui
rahmat dan anugerahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini
dengan judul “SISTEM AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT PADA SENTRA
KREDIT KONSUMER PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK
KCP GAJAH MADA MEDAN” ini ditujukan sebagai salah satu syarat dalam
rangka memperoleh gelar Ahli Madya dari Program D III Akuntansi Universitas
Sumatera Utara.
Penulisan Tugas Akhir ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan
berupa doa,bimbingan,pengarahan,bantuan,kerja sama semua pihak yang telah
turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada beberapa pihak
antara lain :
1. Bapak Prof.Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA sebagai Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Fahmi Natigor Nasution, S.E, M.Ec, Ak., sebagai Pembantu Dekan I
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA sebagai Ketua Program Studi D III
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekretaris Departemen Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan juga sekaligus
Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk KCP Gajah Mada Medan.
6. Bapak Patar Ronny Paslah selaku Manajer Sentra Kredit Konsumer PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk KCP Gajah Mada Medan.
7. Ibu Siti Bressy selaku Supervisor Sentra Kredit Konsumer PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk KCP Gajah Mada Medan dan juga merupakan mentor
selama menjalani magang.
8. Seluruh Pegawai Sentra Kredit Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk KCP Gajah Mada Medan, (Pak Reza, Bang Radinal ,bang Toni,
Bang Hamzah, Bang Rifai,Kak Margareth, Kak Ria, Kak Indah,Kak Ayura)
yang telah banyak membantu dalam memberikan informasi – informasi saat
penulisan Tugas Akhir.
9. Bapak dan Ibu saya yang terkasih M .Lumbantoruan dan L.Sitorus beserta
kakak – kakak dan keponakan yang senantiasa melimpahkan cinta dan kasih
sayangnya serta selalu mendoakan dan mendukung dalam penulis dalam
penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna,untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan Tugas Akhir ini . Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi
banyak pihak.
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 5
C. Tujuan dan Manfaat ... 6
D. Rencana Penulisan ... 7
1. Jadwal Survey/Observasi ... 7
2. Rencana Isi ... 7
BAB II : SENTRA KREDIT KONSUMER PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO)TBK MEDAN ... 10
A. Sejarah Ringkas ... 10
B. Struktur Organisasi ... 13
C. Job Description ... 15
D. Jaringan Usaha ... 21
E. Kinerja Usaha Terkini ... 24
(PERSERO) TBK KCP GAJAH MADA MEDAN ... 27
A. Pengertian Kredit... 27
B. Unsur-Unsur Kredit ... 28
C. Tujuan dan Fungsi Kredit ... 30
D. Pengertian Sistem Akuntansi ... 33
E. Sistem Akuntansi Pemberian Kredit ... 35
F. Syarat – Syarat Pemberian Kredit ... 42
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 47
A. Kesimpulan ... 47
B. Saran ... 48
DAFTAR PUSTAKA ... 50
Tabel 1.1 Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir ... 7
Tabel 2.1 Kinerja Usaha Terkini PT. Bank Rakyat Indonesia
Gambar 2.1 Logo PT.Bank Rakyat Indonesia ... 13
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Sentra Kredit Konsumer PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk Medan ... 14
Gambar 3.1 Sistem Akuntansi Pemberian Kredit Sentra Kredit Konsumer
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Medan
(Flowchart ... 39
Gambar 3.2 Sistem Akuntansi Pemberian Kredit Sentra Kredit Konsumer
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Medan (Proses
Bisnis Regional Sales……… . 40
Gambar 3.3Gambar Lanjutan Sistem Akuntansi Pemberian Kredit Sentra ..
Kredit Konsumer PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Lampiran 1 Surat Ijin Riset dari Sentra Kredit Konsumer PT. Bank Rakyat
A. Latar Belakang
Perbankan di Indonesia adalah suatu lembaga yang memiliki peranan
penting dalam perekonomian yang terjadi di Indonesia.Peranan tersebut
berkaitan dengan rangka mendorong pencapaian nasional yang berhubungan
dengan meningkatkan dan pemerataan taraf kehidupan masyarakat.Bank
juga memiliki fungsi sebagai lembaga yang menjadi sarana dalam membantu
memperlancar pembayaran dan juga lembaga yang memiliki kewajiban dalam
melaksanakan kebijakan pemerintah dalam rangka memperlancar arus
kegiatan ekonomi negara dalam bidang moneter. Sehubungan dengan
semakin pesatnya laju perkembangan perekonomian yang terjadi di
Indonesia, maka pemerintah memiliki usaha untuk meningkatkan
pengawasan dan pengaturan perbankan sehingga pelaksanaan pembangunan
nasional demi kesejahteraan masyarakat dapat terwujud.
Menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998 tentang perbankan
menyatakan bahwa bank adalah badan usaha yang memiliki tugas
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan tarif hidup rakyat banyak. Sementara pihak yang
kekurangan dana akan melakukan pinjaman kepada bank yang disebut dengan
Bank sendiri dapat beroperasi dan berkembang apabila tabungan, giro,
deposito berjangka dilakukan. Kegiatan pokok dari bank adalah menghimpun
dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat yang
membutuhkan. Hal ini membuktikan bahwa kredit sangat berperan penting
dalam operasional bank. Kegiatan penggunaan dana penyaluran kredit ini
sendiri mencakup 70% -80% dari keseluruhan volume kegiatan usaha
bank. Sumber Pendapatan terbesar yang didapat oleh bank bersumber dari
kegiatan penyaluran kredit.Sehingga diharapkan bank dapat melakukan
pengelolaan kredit secara efektif dan efisien.
Kredit menurut UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, kredit
merupakan penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan
itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank
dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
Salah satu hal yang mendasar untuk melakukan kegiatan perbankan
adalah kepecayaan dari masyarakat terhadap bank itu sendiri .Begitu juga
sebaliknya kepercayaan bank terhadap masyarakat atau nasabah.Salah satu
faktor untuk mempengaruhi kepercayaan tersebut yaitu dengan memberikan
jaminan kerahasiaan data keuangan maupun non keuangan yang ada di bank
.Kepercayaaan sendiri diperlukan dalam mewujudkan fungsi intermediasi
yaitu dimana nasabah yang menyimpan dana dan nasabah yang meminjam
Bagi nasabah yang membutuhkan dana mendapat manfaat dari bank
yaitu tersedianya dana untuk melakukan investasi atau produksi.Sementara
bank memperoleh manfaat yaitu selisih pendapatan dan biaya bunga yang
disebut spread. Demikian juga dengan nasabah yang mempunyai kelebihan
dana akan memperoleh pendapatan bunga dari dana yang disimpan di
bank,dan juga memperoleh manfaat yaitu kemudahan dalam melakukan
transaksi pelayanan jasa yang diberikan bank seperti penarikan dana
tunai,transfer , dan lain – lain. Dalam proses mediasi ini bank harus dapat
memobilisasi dana masyarakat secara efisien seperti melakukan kredit dalam
rangka meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk KCP Gajah Mada Medan
adalah salah satu lembaga keuangan yang memiliki peranan sebagai
penyedia jasa keuangan bagi masyarakat yang terdiri dari 3 kegiatan utama.
1. Kegiatan mengumpulkan dana (funding), yaitu tempat menyimpan uang
atau melakukan investasi dengan menawarkan produk berupa tabungan,
deposito, giro .
2. Kegiatan menyalurkan dana (lending),yaitu dimana bank memberikan
kredit atau pinjaman kepada masyarakat yang mengajukan
permohonan,atau menyediakan dana apabila masyarakat
membutuhkannya.
3. Memberikan jasa bank lainnya (service) yang berupa jasa pendukung dari
kegiatan utama bank seperti pengiriman uang (transfer),penagihan surat –
Fasilitas kredit yang diberikan oleh bank merupakan aset terbesar bagi
bank. Resiko kerugian yang ditimbulkan juga bersumber pada kegiatan
kredit tersebut sehingga diperlukan analisis kredit . Analisis ini mencakup
latar belakang nasabah,prospek usaha, serta jaminan yang diberikan dan
faktor lainnya. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa kredit yang diberikan
kepada nasabah aman. Apabila tidak melakukan analisis atau salah dalam
menganalisis maka kemungkinan besar terjadinya kredit macet atau pinjaman
yang sulit ditagih. Ini kendala yang berat yang harus dihadapai bank dalam
rangka penyaluran kredit.Oleh karena itu,diperlukan ketentuan dan
pengawasan dari pihak bank dalam hal menyalurkan kredit.Agar kegiatan
perkreditan berjalan dengan lancar maka diperlukan sistem akuntansi
pemberian kredit untuk mengetahui prosedur pemberian kredit dan
pengelolaan uang yang sesuai prosedur, terutama pada salah satu bidang
usaha yang bergerak pada simpan pinjam. Dalam hal ini sistem akuntansi
pemberian kredit perlu diteliti untuk mengetahui apakah prosedur pemberian
kredit, dokumen yang digunakan, fungsi yang terkait dan catatan akuntansi
sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan prosedur agar tidak terjadi
resiko kredit. Agar kredit yang diberikan tidak terjadi masalah dan dana
kredit kembali pada bank dengan lancar sesuai perjanjian kredit. Maka
dibutuhkan Sistem Akuntansi yang baik.
Sistem akuntansi pemberian kredit adalah suatu sistem yang terdiri
dari sekelompok unsur yang mempunyai keterkaitan satu dengan yang
berhubungan dengan usaha-usaha suatu perusahaan, menyebabkan terjadinya
peristiwa pemberian kredit yang meliputi prosedur, dokumen, pencatatan dan
bagian yang terkait dengan tujuan menghasilkan laporan yang dibutuhkan
oleh manajemen dan pihak lain yang berkempentingan. Dengan adanya
sistem akuntansi pemberian kredit tersebut maka pembayaran kredit
dilakukan pada jangka waktu tertentu yang telah disepakati dalam perjanjian.
Jadi sistem akuntansi pemberian kredit mempunyai peranan yang
sangat penting bagi perkembangan sektor pemberian kredit pada Bank BRI.
Berdasarkan uraian tersebut dan pentingnya sistem akuntansi pemberian
kredit. Maka penulis merasa tertarik untuk membahas mengenai
perkreditan.Selanjutnya penulis memilih judul mengenai“Sistem Akuntansi
Pemberian Kredit Pada Sentra Kredit Konsumen PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk KCP Gajah Mada Medan.
B. Perumusan Masalah
Salah satu fungsi bank adalah memberikan kredit kepada masarakat
atau perusahaan yang membutuhkannya,yaitu dengan mengajukan
permohonan kredit dan melengkapi syarat–syarat yang berlaku di bank
tersebut.Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas,maka penulis
mengidentifikasi masalah yang akan dibahas pada tugas akhir ini sebagai
berikut “Bagaimana sistem akuntansi pemberian kredit yang diberikan oleh
Sentra Kredit Konsumen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk KCP
C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:Untuk mengetahui bagaimana
Sistem Akuntansi Pemberian Kredit pada SKK PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) KCP Gajah Mada Medan.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Penulis,hasil penelitian ini dapat menambah sumber informasi
dan pengetahuan baru serta memperluas wawasan penulis yang
berhubungan dengan pengkreditan serta sebagai masukan apabila
sewaktu – waktu dihadapkan pada masalah yang berhubungan dengan
Sistem Akuntansi Pemberian Kredit Pada Sentra Kredit Konsumen PT
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk KCP Gajah Mada Medan.
2. Bagi Dunia Pendidikan, Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
sebagai bahan tambahan ilmu pengetahuan bagi pihak yang
membutuhkan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya
mengenai pemberian kredit yang ada di perbankan Indonesia.
3. Bagi Sentra Kredit Konsumen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk KCP Gajah Mada Medan , Penelitian ini dapat dijadikan sebagai
salah satu bentuk bahan referensi serta bahan pertimbangan dalam
melaksanakan kegiatan dan memperbaiki sistem – sistem yang sudah
D. Rencana Penulisan 1.Jadwal survey/observasi
Tabel 1.1
Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir
No Kegiatan 2015
April Mei Juni
1 Pengesahan Penulisan Tugas Akhir
2 Pengajuan Judul
3 Permohonan Izin Riset
4 Penunjukan Dosen Pembimbing
5 Pengumpulan Data
6 Penyusunan Tugas Akhir
7 Bimbingan Tugas Akhir
8 Penyelesaian Tugas Akhir
2.Rencana Isi
Untuk mengarahkan dan mempermudah penyusunan dari Tugas
Akhir ini, penulis telah membuat rencana sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang Latar Belakang Masalah,
Perumusan Masalah , Tujuan dan Manfaat dan Rencana
Penulisan yang terdiri dari Jadwal survey / observasi
BAB II : SENTRA KREDIT KONSUMER PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK MEDAN
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang sejarah ringkas
Sentra Kredit Konsumer PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk Medan, Struktur Organisasi Sentra Kredit
Konsumer PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Medan,,Job Description Sentra Kredit Konsumer PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Medan, Jaringan Usaha
Sentra Kredit Konsumer PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk Medan, Kinerja Usaha Terkini Sentra Kredit
Konsumer PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Medan,
Rencana Usaha Sentra Kredit Konsumer PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk Medan.
BAB III : SISTEM AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT PADA SENTRA KREDIT KONSUMER PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK KCP GAJAH MADA MEDAN
Berdasarkan judul yang telah disetujui untuk Penyusunan Tugas Akhir,
maka penulis akan membahas mengenai, Pengertian Kredit,
Unsur – Unsur Kredit, Tujuan dan Fungsi Kredit, Pengertian
Sistem Akuntansi,Sistem Akuntansi Pemberian Kredit,
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini penulis menarik beberapa kesimpulan dan
saran yang berhubungan dengan hasil pembahasan yang
BAB II
SENTRA KREDIT KONSUMER PT .BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK MEDAN
A. Sejarah Ringkas
PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero),Tbk merupakan bank pemerintah
yang berdiri sejak 16 Desemeber 1895. Pada awalnya merupkan bank bantuan
dan simpanan milik kaum priyayi yang berkebangsaan Indonesia
(pribumi)atau Hul –en Spaarbank der Inlandshe Bestuurs Ambtenaren yang
didirikan oleh Raden Wirjaatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah.
Dalam perkembangannnya bank ini mengalami beberapa kali
perubahan nama, karena disesuaikan dengan kondisi Indonesia yang sedang
mengalami penjajahan oleh bangsa asing yaitu berubah menjadi De
Poerwokertosche Hule –en Londbouw Crediet Bank, yang perkembangannya
dikenal sebagai Volkbank (Bank Rakyat ). Pada tahun 1912 berubah menjadi
Centrale KasVoor Het Volkscredietwezen, uang selanjutnya pada tahun 1934
menjadi Algemeene Volkscrediet Bank (AVB) dan pada masa penjajahan
jepang 1942 berubah menjadi Syomin Ginko.
Setelah Indonesia merdeka, BRI merupakan bank pemerintah yang
beroperasi di Indonesia berdasarkan peraturan pemerintah No.1 tahun 1946.
Namun pada masa agresi Belanda tahun 1947 terutama dengan adanya
perjanjian Renville, kelancaran operasional BRI tergantung sehingga sempat
Roem Royen tahun 1949.Selanjutnya BRI aktif kembali dengan nama Bank
Rakyat Indonesia Serikat (BARIS).
Sesuai dengan PERBU NO 14 tahun 1960 dibentuk bank koperasi Tani
dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tanidan
Nelayan dengan Naderlandsche Handles Maatschappij (NHM). Kemudian
berdasarkan penetapan presiden (Penpres) No 9 tahun 1965, BKTN
diintegrasikan kedalam Bank Indonesia Urusan Koperasi Tanidan Nelayan.
Akan tetapi baru berjalan 1 bulan ,dikeluarkan Penpres, NO 17 tahun 1965
tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia.
Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan
(eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia Unit II
Bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia Unit II Bidang
Ekspor Impor (Exim).
Berdasarkan Undang – Undang No.14 tahun 1967 tentang Undang –
undang pokok Perbankan dan Undang – Undang No.13 tahun 1968, tentang
Undang – Undang Bank Sentral , Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural
dan Ekspor Impor dipisahkan menjadi dua bank yaitu Bank Rakyat Indonesia
dan Bank Ekspor Indonesia . Berdasarkan Undang – Undang No.21. 1968
menetapkan kembali tugas – tugas pokok BRI sebagai Bank Umum.
Diterbitkannya Undang – Undang Perbankan No.7 tahun 1992 dan Peraturan
Pemerintah RI No.21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT. Bank Rakyat
Sejak didirikannya, BRI telah berperan dalam memajukan bangsa dan
negara melalui perhatiannya terhadap pengembangan usaha kecil. Disamping
tetap menjalankan usaha perbankan modern yang siap bersaing.
BRI cabang Bogor didirikan pada tahun 1934 dengan izin pendirian
Akte No.34 pada tanggal 12 November 1934 dengan notaris Mr. A.H Van
Ophuijsen . Izin diperbaharui dengan Akte Notaris Karbini S.H No. 74 pada
tanggal 17 Juli 1985, dan berubah menjadi persero berdasarkan pasal 1 Akta
pendirian No. 133 tanggal 31 Juli 1993.
a. Visi dan Misi Perusahaan 1. Visi Bank BRI
Visi Bank BRI adalah menjadi bank komersial terkemuka yang selalu
mengutamakan kepuasan nasabah.
2. Misi Bank BRI
a. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan
mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan
menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.
b. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan
kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia
yang profesional dan teknologi informasi yang handal dengan
melaksanakan manajemen risiko serta praktek Good Corporate
Governance (GCG) yang sangat baik.
c. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada
b. Fungsi Bank
Masyarakat pada umumnya telah mengetahui bahwa fungsi bank
itu adalah tempat menabung, menyimpan uang ataupun menyalurkan
dana kepada masyarakat yang membutuhkan yaitu pinjaman dalam
bentuk kredit .
c. Makna Logo Bank BRI
Gambar II.I Logo Bank BRI
Sumber : Website PT. Bank BRI
B. Struktur Organisasi
Pelaksanaan kegiatan Sentra Kredit Konsumer PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk Medan dapatberjalan dengan baik apabila
ditetapkan fungsi manajemen dengan tepat yang salah satunya terdiri
pengorganisasian. Menurut S.P. Siagian, (1980:113) “ Organisasi adalah
setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama
serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian sesuatu tujuan yang telah
ditentukan dalam ikatan dimana terdapat seseorang atau beberapa orang yang
Adanya struktur organisasi yang merupakan acuan atau pedoman dalam
pengelolaan suatu organisasi dalam rangka melaksanakan fungsi bagian
tugas maupun tanggung jawab masing-masing bagian dalam organisasi.
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan.
Berikut adalah struktur organisasi Sentra Kredit Konsumer PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Medan dapat dilihat pada skema berikut.
Gambar 2.2
Struktur Organisasi dan Personalia Sentra Kredit Konsumer PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Medan
SUMBER : Data dari Sentra Kredit Konsumer PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Medan
Kepala Sentra Kredit Konsumer Regional Sales Manager Supervisor Administrasi Kredit (ADK) Manager Kredit Konsumer
Keterangan Gambar :
SKK PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) memiliki seorang Kepala Sentra
Kredit Konsumer serta Manager Kredit Konsumer. Memiliki divisi yang
terbagi atas 3 yaitu divisi Adminsitrasi,divisi Analis, dan divisi Marketing
/Sales. Divisi Administrasi terdiri atas Supervsor Adminsitrasi Kredit dan
Petugas Administrasi Kredit ( ADK ). Divisi analis terdiri dari Account
Officer (AO) Analis. Divisi Marketing/ Sales terdiri atas Regional Sales
Manager, Area Sale Manager, Acoount Officer (AO) Sales, dan Sales Person.
C. Job Description
a. Sentra kredit Konsumer mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Mengelola proses dan prosedur adminsitrasi di kantor cabang.
2. Menginformasikan kredit – kredit yang akan jatuh tempo yang akan
datang kepada pejabat pemkrasa kredit
3. Memastikan bahwa asuransi kredit , asuransi kerugian , dan asuransi
jiwa yang berkaitan denga kredit yang telah dikelola/
diadministrasikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Menindak lanjuti semua audit, baik dari intern maupun ekstern BRI.
5. Memastikan bahwa instruksi pencairan kredit telah dibuat sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
1. Menerima IPK dan dokumen kredit dari supervisor ADK.
2. Memeriksa dan menandatangani IPK.
3. Menyerahkan IPK dokumen kredit lainnya yang telah ditandatangani
ke petugas ADK.
c. Manajer Sentra Kredit Konsumer mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Menerima paket kredit dari AO Analis.
2. Melakukan verifikasi atas paket kredit tersebut.
3. Melakukan putusan kredit berdasarkan paket kredit dari AO Analis
sesuai dengan kewenangan limit putusan.
4. Dalam hal terdapat aplikasi dan dokumen kredit yang ditolak, maka
diserahkan kepada petugas ADK untuk dikembalikan ke Regional
Sales.
5. Menyerahkan paket kredit yang telah disetujui kepda petugas ADK
untuk diproses lebih lanjut.
d. Area Sales Manajer / Regional Sales Manajer Sentra Kredit Konsumer mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : 1. Memeriksa semua kelengkapan aplikasi dan dokumen persyaratan
kredit.
2. Melakukan review atas penilaian agunan.
3. Memberikan rekomendasi pengajuan aplikasi kredit konsumtif.
1. Memeriksa dan mencocokkan IPK dan Surat Pengantar Pencairan
Kredit.
2. Menandatangani IPK Pencairan Kredit.
3. Memastikan proses dokumentasi kredit, collateral management, dan
after sales services telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
4. Memastikan kredit konsumer telah dilakukan penutupan asuransi
( jiwa dan kerugian) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
f. Petugas Adminsitrasi Kredit (ADK) mempunyai tugas dan tangung jawab sebagai berikut :
1. Melaksanakan pemeriksaan informasi data dibitur (BI Checking)
berdasarkan permohonan dari Regional Sales.
2. Melaksanakan permintaan appraisal dari Regional Sales dan Sub
Regional Sales kepada eksternal appraisal.
3. Mencatat dalam register aplikasi masuk atas aplikasi yang diproses.
4. Memeriksa kelengkapan aplikasi dan dokumen persyaratan kredit.
5. Meminta kepada tim Regional Sales untuk melengkapi dokumen
kredit apabila dokumen persyaratan kredit belum lengkap.
6. Membuat Offering Later (OL)/ SPKK dan Purchase Order (PO),
Instruksi Pencairan Kredit , serta nota pembukuan pencairan kredit.
7. Membuat order kepada notaris.
8. Memastikan biaya yang berhubungan dengan pemberian kredit telah
9. Mempersiapkan proses akad kredit.
10. Mengatur dan memastikan pelaksanaan penutupan asuransi (jiwa dan
kerugian).
11. Melakukan proses Collateral management dan After Sales Services.
g. Account Officer Analis mempunyai tugas dan tangung jawab sebagai berikut :
1. Memastikan debitur / calon debitur memenuhi kriteria yang
dipersyaratkan (pres screening).
2. Memeriksa kelengkapan dan berlakunya dokumen permohonan kredit,
serta kelengkapan data dan informasi yang diperlukan. Apabila
terdapat kekurangan data dan informasi yang diperlukan segera
dimintakan ke jajaran Regional Sales untuk melengkapinya.
3. Memeriksa dan menilai kewajaran dokumen – dokumen yang diterima
dari jajaran Regional Sales. Apabila dokumen – dokumen tersebut
dinilai kurang wajar segera dikonfirmasikan baik langsung ke calon
debitur atau kepada jajaran Regional Sales.
4. Apabila jajaran Analis melihat terdapat hal – hal yang tidak wajar
mengenai data (calon) debitur yang termasuk didalamnya kewajaran
nilai agunan , maka diperkenankan bagi jajaran analis bersama dengan
jajaran Regioanal Sales, melakukan pemeriksaan ke lokasi usaha,
tempat tinggal/ domisili, lokasi agunan, dan pengecekan legalitas ke
instansi yang terkait dengan usaha (clon) debitur serta menyajikannya
database yang telah dimiliki untuk wilayah agunan dimaksud atau
melalui informasi lainnya.
5. Memberikan penilain Credit Risk Scoring (CSR) sesuai ketentuan
yang berlaku.
6. Melakukan analis kelayakan kredit melalui LAS.
7. Membuat rekomendasi putusan kredit kepada pemutus termasuk
tipe/struktur dan syarat kredit.
8. Melaksanakan tugasnya terutama dalam kaitannya dengan analis dan
evaluasi kredit secara profesional.
9. Bertanggung jawab terhadap kebenaran analisis kredit, termasuk
didalamnya kebenaran analisis penghasilan / pendapatan debitur atau
calon debitur.
10. Setiap Pemkrasa Kredit bertanggug jawab baik untuk diri snediri
maupun secara bersama sama ( tanggung renteng).
11. Memastikan bahwa setiap kredit yang dipkrasai telah sesuai dengan
ketentuan perbankan dan asas – asas perkreditan yang sehat serta
prinsip – prinsip kehati –hatian.
h. Account Officer Sales mempunyai tugas dan tangung jawab sebagai berikut :
1. Melakukan kegiatan pemasaran kredit baik secara langsung kepada
end user maupun melalui business partner.
2. Melakukan proses kredit, yang meliputi:
b. Menerima dan menindaklanjuti aplikasi permohonan kredit dari
calon debitur baik yang berasal dari calon debitur langsung
maupun dari developer / dealer/ agen property/uker referral dan
pihak ketiga laiinya.
c. Meyakini kebenaran data dan informasi awal yang disajikan .
d. Meneliti dan meyakini bahwa dokumen permohonan kredit masih
berlaku, sah dan berkekuatan hukum.
e. Mengumpulkan dan mereview data calon debitur dan suatu
usahanya.
f. Melakukan wawancara dengan calon debitur dan mengevaluasi
informasi dari calon debitur.
g. Memeriksa kelengkapan dokumen pengajuan kredit.
h. Memeriksa kelengkapan isian form aplikasi permohonan kredit.
i. Melakukan pre screening.
j. Melakukan pengumpulan , pemeriksaan dan bertanggung jawab
terhadap kebenaran data penghasilan atau data keuangan.
k. Menyampaikan kepada Analis tentang informasi awal debitur
untuk proses analisis kredit yang dituangkan dalam Laporan
Kunjungan Nasabah.
l. Melakukan negosiasi awal dengan debitur dan melaporkan hasil
negosiasi tersebut yang dituangkan dalam Memorandum Sales.
m. Melakukan penelitian agunan kredit konsumtif, apabila penilaian
n. Melakukan pembinaan dan monitoring kepada debitur sesuai
ketentuan yang berlaku.
o. Meningkatkan dan memperluas hubungan dengan debitur
termasuk cross selling untuk meningkatkan fee based income.
3. Bertanggung jawab terhadap kewajaran nilai agunan.
4. Setiap Pejabat Pemkrasa Kredit bertanggung jawab baik untuk diri
sendiri maupun secara bersama – sama ( tanggung renteng).
5. Memastikan kredit yang diprakarsai telah sesuai dengan ketentuan
perbankan dari asas –asas perkreditan yang sehat serta prinsip –
prinsip kehati –hatian.
i.Sales Person mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : 1. Menciptakan hubungan awal dengan calon debitur atau debitur yang
akan dilayani.
2. Melakukan kegiatan pemasaran kredit baik secara langsung kepada
end user maupun melalui business partner.
3. Bertanggung jawab terhadap pengumpulan data dan informasi yang
diperlukan.
4. Memastikan bahwa dokumen yang disajikan oleh calon debitur adalah
masih berlaku, sah dan berkekuatan hukum serta sesuai dengan
aslinya.
D. JaringanUsaha
PT. Bank Rakyat Indonesia ( Persero) Tbk adalah bank pemerintah
lainnya.PT. BRI (Persero),Tbk memberikan pelayanan kepada masyarakat
yang ingin menggunakan jasa perbankan.
Kegiatan Usaha PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk diarahkan
kepada perbaikan ekonomi dan pembayaran ekonomi nasional dengan cara
melakukan usaha bank umum yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan dananya ke dalam bentuk kredit.
PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk juga memberikan jasa – jasa
perbankan yaitu baik dalam negeri maupun luar negeri.Untuk lebih jelasnya
akan diuraikan produk –produk yang disediakan oleh PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero),Tbk yaitu:
1 . Usaha Simpanan :
a. Giro BRI Rupiah
b. Giro BRI Valas
c. Deposito BRI Rupiah
d. Deposito BRI Valas
e. Deposito BRI On Call (Doc)
f. Tabungan Britama
g. Tabungan Simpedes
h. Simpedes TKI
i. Tabungan Haji
j. Tabungan Britama Dollar
2. Usaha Jasa Bank
a. Dalam Negeri
1. Pengiriman uang dalam negeri
2. Inkaso
3. Perantara perdagangan efek / saham / surat – surat berharga pasar
uang
4. Jaminan BRI
5. Safe Deposit Box (SDB)
6. Kliring
7. Automatic Teller Machine
b. Luar Negeri
1. Eksport
2. Import
3. Transfere Western Union
4. Jaminan Bank
5. Letter of Credit (L/C)
3. Usaha Pinjaman
a. Bapetarum
b. KUK
c.Koperasi
d. Kupedes
e. Kredit Kendaraan Bermotor (KKB)
4. Jasa Bank lainnya
Jasa yang diberikan secara khusus oleh PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero),Tbk dalam menjawab tantangan yang semakin sulit kompleks
yaitu penerimaan setoran dan penyaluran dana, antara lain :
a. ONH
b. PLN
c. PT.Telkom
d. PT. Taspen
e. PT. Pos Indonesia
f. TNI Angkatan Darat//POLRI
g. Rekening Listrik
h. Rekening Telpon,telex,Faximail
E . Kinerja Usaha Terkini
Hasil pengukuran kinerja digunakan sebagai bahan evaluasi dan
analisiskinerja organisasi dengan cara mengidentifikasikan permasalahan
yangmenghambat peningkatan kinerja, memberikan solusi pemecahan
masalah danbahan penyempurnaan pilihan-pilihan dan kebijakan strategis
tahun berikutnya.
Hasil pengukuran kinerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dapat
dilihat pada kinerja perkembangan simpanan masyarakat, pinjaman dan laba
pertumbuhan yang positif. Adapun tingkat capaian kinerja pada PT. Bank
[image:35.595.107.518.246.388.2]Rakyat Indonesia (Persero) Tbk adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1
Kinerja Usaha Terkini PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Keterangan 2001 2002
Pertumbuhan
Rp. %
Simpanan 57,698 69,423 11,725 20.32
Pinjaman 32,358 39,300 6,942 21.45
Laba/(Rugi) 1,064 1,664 6,000 56.39
Sumber: PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, 2003 (non audited)
F. Rencana Usaha
Rencana kegiatan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Medan yaitu :
1. Ada 3 pokok rencana bank yang dilakukan Bank BRI
a. Rencana Jangka Panjang (RJP/corporate plan) untuk jangka waktu 5
(lima) tahun.
b. Rencana Bisnis Bank (RBB) Bank untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun.
c. Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) Bank untuk 1 (satu)
tahu
2. Bank bertekad memberikan pelayanan terbaik dan dengan sepenuh hati .
pelayanan nasabah dan sekaligus menekan biaya operasional, BRI
mengembangkan e-Outlet berupa ATM, Phone Banking, Point Of Sales,
BAB III
SISTEM AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT PADA SENTRA KREDIT KONSUMER PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK KCP
GAJAH MADA MEDAN
A. Pengertian Kredit
Istilah kredit berasal dari bahasa Latin yaitu “credere” (credo), yang
memiliki arti kepercayaan atau dalam bahasa inggris disebut dengan istilah
believe dan trust.Hal ini menyebabkan kepercayaan menjadi salah satu faktor
terpenting dalam proses kredit. Bahwa apabila seseorang menerima kredit
maka ia telah memperoleh kepercayaan. Hubungan antara kreditur (pemberi
kredit) dan juga debitur (penerima kredit) harus memiliki kepercayaan satu
sama lain. Dimana debitur dapat mengembalikan pinjaman dari kreditur
sesuai dengan syarat – syarat dalam perjanjian yang telah disetujui bersama.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, salah satu pengertian kredit
adalah pinjaman uang dengan pembayaran pengembalian secara mengangsur
atau pinjaman sampai batas jumlah tertentu yang diizinkan oleh bank atau
badan lain.
Menurut Undang – Undang Perbankan dalam Pasal 1 butir 11 UU
Nomor 10 Tahun 1998 kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang
dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam-meminjam antarabank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
Menurut Prof.DR.H.Veithzal Rifai, M.B.A (2006) dalam bukunya
yang berjudul “credit management book”, kredit adalah penyerahan barang,
jasa,atau uang dari satu pihak (kreditor. Atau pemberi pinjaman) atas dasar
kepercayaan kepada pihak lain (nasabah atau pengutang.borrower) dengan
janji membayar dari penerima kredit pada tanggal yang telah disepakati kedua
belah pihak.
Berdasarkan dari beberapa definisi di atas mengenai pengertian kredit
maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa kredit adalah penyediaan
barang,jasa atau uang pihak bank (kreditur) untuk diberikan kepada pihak
peminjam (debitur) melalui syarat – syarat yang sesuai dengan persetujuan
atau kesepakatan. Debitur akan mengembalikan pinjaman beserta bunganya
sesuai dengan kesepakatan bersama antara debitur dengan bank yaitu
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.
B. Unsur-Unsur Kredit
Kredit diberikan kepada pihak lain berdasarkan kepercayaan .Ini
memiliki arti bahwa pemberian kredit merupakan pemberian kepercayaan
dimana kreditur benar – benar meyakini bahwa debitur dapat mengembalikan
kredit sesuai dengan waktu dan syarat – syarat berdasarkan suatu perjanjian
yang telah disepakati bersama .
Adapun unsur – unsur yang terdapat dalam suatu pemberian fasilitas
a. Kepercayaan
Kepercayaan,yaitu pihak bank selaku pemberi kredit memiliki
kepercayaan kepada penerima kredit bahwa kredit yang telah diberikan
dapat dikembalikkan tepat waktu sesuai dengan perjanjian yang telah
disepakati.
b. Kesepakatan
Adanya kesepakatan antara kedua belah pihak yaitu pihak pemberi kredit
dan penerima kredit yang terdiri dari syarat – syarat kredit.Dimana
kesepakatan itu nantinya akan dituangkan ke dalam bentuk janji tertulis
(akad kredit).
c. Jangka Waktu
Merupakan jangka waktu yang diberikan oleh pihak bank kepada debitur
selaku peminjam mengenai pelunasan atau pengembalian kredit.
berdasarkan perjanjian yang disepakati .
d. Resiko (degree of risk)
Dalam pengkreditan dikenal istilah kredit macet yaitu kemampuan
debitur yang tidak mampu atau mengalami kesulitan dalam melakukan
pelunasan yang merupakan resiko dalam kredit.Ini biasanya disebabkan
adanya kegagalan usaha sehingga menyebabkan debitur tidak mampu
membayar atau penyebab – penyebab lainnya .Ini merupakan resiko
yang akan ditanggung bank sehingga untuk itu bank memerlukan
jaminan atau agunan sebagai salah satu hal yang dapat mencegah
e. Prestasi atau kompensasi
Adanya kompensasi yang diberikan kepada pihak bank selaku pemberi
kredit yaitu berupa bunga yang nantinya menjadi keuntungan bagi bank
itu sendiri.
C. Tujuan dan Fungsi Kredit a. Tujuan Kredit
Kredit memiliki tujuan yang mencakup scope luas. Berikut ini adalah
fungsi pokok yang berkaitan dengan kredit adalah sebagai berikut:
1. Profitability: Profitability ini bertujuan untuk memperoleh hasil dari
kredit berupa keuntungan dari pemungutan bunga dan biaya – biaya
administrasi lainnnya yang dibayar oleh nasabah. Sehingga bank
benar – benar memastikan bahwa kredit hanya akan diberikan
kepada nasabah yang diyakini mampu untuk membayar dan
mengembalikan kredit yang diterimanya.
2. Safety: Safety adalah keamanan dari prestasi atau fasilitas yang
diberikan harus benar – benar terjamin sehingga profitability dapat
benar – benar tercapai tanpa hambatan yang berarti. Keamanan ini
dimaksudkan agar kompensasi yang diberikan dalam bentuk barang,
jasa , uang dapat terjamin pengembaliannya, sehingga keuntungan
yang diharapkan dapat menjadi kenyataan.
Bukan hanya itu terdapat juga beberapa tujuan lain kredit yaitu:
a. Mengembangankan usaha melalui pinjaman untuk modal usaha.
c. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
d. Memberikan pelayanan dalam hal pembangunan kepada
masyarakat.
e. Melaksanakan kegiatan operasional bank. Dimana kredit
merupakan bisnis utama dari suatu bank.
b. Fungsi Kredit
Kredit memiliki peranan penting dalam hal peningkatan perekonomian.
Dalam kehidupan ekonomi dan perdagangan ,fungsi kredit antara lain
sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan daya guna uang
Uang yang terdapat di bank baik dalam bentuk tabungan, deposito
ataupun giro apabila disimpan saja tidak dapat meningkatkan daya
guna uang. Untuk itu bank memberikan pinjaman kepada pengusaha
melalui kredit untuk meningkatkan daya guna uang
tersebut.Pengusaha dapat menggunakan pinjaman tersebut untuk
memulai usahanya atau mengembangkan usahanya menjadi lebih
besar.
2. Untuk meningkatkan peredaran lalu lintas uang
Dalam hal pemberian kredit uang yang disalurkan melalui rekening
koran atau giro ,akan menciptakan adanya pertambahan peredaran
uang giral seperti cek,biro,bilyet,wesel,promes dan sebagainya
berkembang sehingga nilai daya guna uang juga akan semakin
bertambah.
3. Untuk meningkatkan daya guna barang
Dengan adanya kredit pengusaha dapat menjadikan uang pinjaman
tersebut sebagai modal usaha.Modal pinjaman tersebut digunakan
untuk memproduksi barang baku menjadi barang setengah jadi dan
terakhir menjadi barang jadi .Seperti bahan baku kayu dapat diproses
menjadi meja,kursi,lemari,dan sebagainya.Proses produksi tersebut
akan meningkatkan daya guna suatu barang.
4. Untuk meningkatkan peredaran barang
Pengusaha selaku produsen dengan bantuan kredit sebagai modal
dapat memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat lain dimana
barang yang dipindahkan terssebut harus jauh lebih bermanfaat
dibandingkan tempat sebelumnya. Hal ini dapat membantu
meningkatkan peredaran barang.
5. Untuk meningkatkan kegairahan berusaha
Kesulitan pengusaha dalam mengembangkan usahanya diakibatkan
terbatasnya modal yang ada.Sehingga dengan adanya pemberian
kredit yang diberikan oleh bank dapat membantu meningkatkan
gairah pengusaha dalam menambah produktivitas usahanya.
6. Untuk alat stabilitas ekonomi
Keadaan ekonomi yang kurang sehat membuat pmerintah harus
antaranya yaitu melakukan pengendalian inflasi, meningkatkan
kegiatan ekspor ,rehabilitasi sarana,dan memenuhi kebutuhan –
kebutuhan pokok rakyat.
7. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan
Adanya pemberian kredit oleh bank dapat membantu meningkatkan
usaha. Meningkatnya usaha ini berarti juga meningkatkan
pendapatan. Dengan kredit pengusaha akan memperluas bisnisnya
itu berarti akan semakin dibutuhkannya tenaga kerja baru ,sehingga
mengurangi tingkat pengangguran.Ini membuat adanya pemerataan
pendapatan.
8. Untuk meningkatkan hubungan internasional
Pemberian bantuan kredit tidak hanya berlaku di dalam negeri tetapi
juga bisa dilakukan hingga keluar negeri. Biasanya negara – negara
maju akan memberikan bantuan negara – negara berkembang
melalui pinjaman kredit . Hal ini juga dapat membantu mempererat
hubungan antara negara pemberi dengan negara peminjam baik
dalam sektor perdagangan maupun perekoomian.
D. Pengertian Sistem Akuntansi
Manajemen yang baik merupakan salah satu kunci keberhasilan
dalam setiap perusahaan.Setiap kegiatan perusahaan dalam mencapai suatu
tujuan akan bergantung kepada keputusan yang diambil oleh manajemen.
Sistem yaitu suatu bagian yang saling berkaitan suatu sama lain dan
bekerjasama yang nantinya akan digunakan untuk mencapai tujuan dari
perusahaan. Dengan adanya sistem makanya akan mempercepat dapatnya
informasi yang dibutuhkan. Informasi sendiri memiliki arti data yang telah
diolah dimana data tersebut dapat dijadikan manajemen sbagi dasar
pengambilan keputusan.
Menurut Mulyadi 2001: “Sistem akuntansi adalah organisasi, formulir,
catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan
informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna untuk
memudahkan pengelolaan perusahaan”.
Menurut (Krismiaji:2002) : “Sistem akuntansi adalah sistem yang
memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat
untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi
merupakan informasi yang terdiri formulir - formulir, catatan akuntansi
dimana data tersebut akan melalui beberapa proses. Data yang berupa
informasi keuangan tersebut yang nantinya akan bermanfaaat dalam
perencanaan ,pengendalian,pengoperasian bisnis, dan pengambilan keputusan
perusahaan.
Sistem akuntansi pemberian kredit merupakan suatu sistem yang
terdiri daru unsur – unsur yang memiliki kaitan satu sama lain.Sistem tersebut
digunakan untuk mendapatkan informasi dari hasil pengelolaan data yang
pemberian kredit yang terdiri dari prosedur, dokumen, pencatatan dan bagian-
bagian lainnya yang terkait dengan tujuan menghasilkan laporan yang
dibutuhkan oleh manajemen.
E. Sistem Akuntansi Pemberian Kredit
Berdasarkan pengertian dari sistem akuntansi pemberian kredit yaitu
suatu sistem yang terdiri dari unsur – unsur yang memiliki kaitan satu sama
lain.Sistem tersebut akan dikelola untuk menjadi informasi yang nantinya
dibutuhkan oleh perusahaan, sehingga nantinya ada proses pemberian kredit
yang terdiri dari prosedur, dokumen, dan bagian - bagian lainnya..
Prosedur sistem pemberian kredit adalah sebagai berikut.
1. Aplikasi permohonan fasilitas kredit dengan melampirkan dokumen yang
sesuai dengan ketentuan bank ,yaitu :
a. Nama pemohon/nasabah
b. Jenis kredit yang akan diajukan KPR (Kredit Pemilikan Rumah )
atau KKB (Kredit Kendaraan Bermotor)
c. Tempat penggunaan kredit
d. Jumlah usulan kredit
e. Harga rumah/ mobil
f. Uang muka
g. Jangka waktu kredit
h. Suku bunga kredit
k. Agunan kredit
l. Asuransi Jiwa
m. Asuransi kerugian
n. Biaya provisi
o. Biaya Aministrasi
p. Pengikatan agunannya
q. Nilai pengikatan agunan
r. Syarat – syarat realisasi
Dokumen – dokumen nantinya juga akan dilengkapi dengan dokumen
tambahan seperti:
1. Pas photo suami istri ukuran 4x6, masing – masing 1 lembar
2. Buku / akta nikah asli
3. KTP suami istri yang asli
4. Kartu keluarga yag asli
5. NPWP asli sesuai ketentuanyang berlaku
2. Melakukan analisis kredit
Ini merupakan proses penilaian Bank apakah nasabah tersebut berhak
untuk diberikan kredit atau tidak.
a. Melakukan kunjungan kerumah , kantor,tempat usaha debitur.
b. Melakukan wawancara kepada nasabah.
c. Meninjau jaminan yang akan diberikan apabila kredit disetujui.
d. Memeriksa bank Checking untuk mengcheck fasilitas atau kondisi
e. Melakukan verifikasi atas paket kredit yang diterima
f. Melakukan analisa lebih lanjut mengenai kelayakan kredit dan
membuat MAK-PTK- manual untuk aplikasi yang diproses tidak
melalui las.
3. Putusan atas permohonan kredit
Dokumen permohonan kredit yang telah dianalisis kemudian akan
diserahkan kepada pejabat/ kepala bank yang berwenang untuk
memutuskan kredit disetujui atau tidak. Wewenang tersebut dipegang
oleh:
a. Kepala bagian pusat apabila cabang mengajukan permohonan kredit
kepada kantor pusat .Dikarenakan putusan kredit bergantung kepada
kepala kantor pusat.
b. Kepala bagian cabang akan melaporkan jumlah permohoanan kredit
tidak melebihi jumlah yang ditentukan oleh kantor pusat.Setiap
keputusan yang diambil oleh kepala cabang harus dilaporkan kepada
kepala pusat.
4. Penolakan permohonan kredit
Apabila telah dilakukan analisa kelayakan nasabah seperti memeriksa
kelengkapan dokumen kredit, melakukan review .Ditemukan bahwa
permohonan kredit tidak memenuhi syarat –syarat kredit yang diajukan
oleh bank maka permohonan kredit tersebut bisa ditolak.Debitur akan
diinformasikan penolakan permohonan kredit melalui surat penolakan
5. Persetujuan permohonan kredit
Sama halnya dengan penolakan kredit permohonan kredit juga akan
melalui analisa kredit yaitu memeriksa kelengkapan dokumen kredit,
melakukan review.Apabila dokumen nasabah lengkap dan memenuhi
syarat – syarat dari bank maka permohonan fasilitas kredit akan
disetujui.Persetujuan kredit ini juga akan diikuti oleh proses Akad Kredit
yaitu penandatangan perjanjian kredit, memeriksa kelengkapan dokumen
kembali, mengatur pelaksanaan penutupan asuransi, membuat order
kepada notaris termasuk mengatur jadwal akad kredit,memastikan
debitur telah memiliki rekening simpanan di bank dan telah
menyetorkan seluruh biaya kredit ke rekening simpanan, melaksanakan
akad kredit ,dan terakhir melakukan pencatatan kredit kedalam register.
6. Pencairan fasilitas kredit
Melakukan pemeriksaan ulang dokumen debitur sebelum melakukan
pencairan .Memastikan apakah seluruh persyaratan yang diajukan oleh
bank telah dipenuhi oleh debitur.Melengkapi dokumen untuk pencairan
seperti dokumen IPK (Instruksi Pencairan Kredit) dan dokumen –
dokumen lainnya .Dimana akan diperiksa kembali oleh supervisor
administrasi ,kepala SKK ,dan teller .Setelah dipastikan lengkap maka
Gambar 3.1
[image:49.595.127.500.137.694.2]Gambar 3.2
Sistem Akuntansi Pemberian Kredit Sentra Kredit Konsumer PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Medan (Proses Bisnis Regional Sales)
Gambar 3.3
Lanjutan gambar 3.2. Sistem Akuntansi Pemberian Kredit Sentra Kredit Konsumer PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Medan
F. Syarat – Syarat Pemberian Kredit
Kredit adalah pemberian pinjaman uang atau barang oleh pemberi
pinjaman (kreditur) terhadap pihak yang meminjam (debitur) .Dasar utama
dari kredit adalah rasa saling percaya antar kreditur dan pihak debitur .Tetapi
mengingat adanya resiko (degree of risk) yang bisa saja terjadi dalam kredit
maka kepercayaan tidak cukup.Maka diperlukan syarat umum lainnya yang
dikenal dengan prinsip 5c,yaitu:
1. Character (Kepribadian)
Mengenal kepribadian dari nasabah yang akan melakukan kredit
sangat diperlukan oleh bank .Ini dilakukan guna meminimalisir akan
terjadinya resiko dimana nasabah tidak dapat memenuhi kewajibannya
dalam melakukan pelunasan kredit. Dimulai dari mengenal
sifat,watak,kebisaaan,latar belakang keluarga.Menyelidiki data aktivitas
keuangan perbankan yang dilakukan nasabah yang ada di Bank Indonesia
atau dikenal istilah BI Checking.Dan juga kehidupan sosial debitur
bagaimana dia berinteraksi ataupun berkelakuan ketika berada di
lingkungan sekitarnya.
2. Capacity (Kemampuan)
Bank akan menilai kemampuan debitur dalam memenuhi
kewajibannya untuk melunasi pinjaman yang diberikan. Ini bisa dilihat
dari kemampuan debitur dalam menjalankan usaha yang dikelolanya dan
3. Capital (Modal)
Jumlah modal, deposito dan aset investasi lainnya yang dimiliki
oleh nasabah akan mempengaruhi keyakinan bank untuk memberikan
kredit.Dari modal juga dapat ditentukan berapa besar kredit atau plafond
yang akan dipinjamkan kepada nasabah.Modal sendiri juga merupakan
salah satu bentuk tanggung jawab nasabah dalam menjalankan usahanya
karena ikut menanggung segala resiko apabila usaha yang dimiliki gagal.
4. Collateral(Jaminan)
Adanya jaminan dapat mengurangi tingkat resiko yang dialami
bank apabila nasabah tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk melunasi
pinjaman. Pinjaman ini sendiri dapat berupa tanah,mobil,emas ataupun
surat – surat berharga lainnya.
5. Condition of economy (Kondisi ekonomi)
Faktor- faktor seperti politik,sosial,dan budaya dapat
mempengaruhi keadaaan perekonomian yang kemungkinan akan
berdampak kepada kelancaran usaha calon debitur. Bank akan
memberikan pinjaman apabila perekonomian sedang baik ,sebaliknya
apabila perekonomian dalam kondisi tidak baik atau kemungkinan terjadi
krisis atau hal lainnya maka bank tidak akan memberikan pinjaman.
Selain syarat – syarat umum diatas ada syarat – syarat realisasi khusus
pemberian kredit yang dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia.Ketentuan
persyaratan umum pemberian kredit oleh Bank Rakyat Indonesia terdiri
1. Pengambil kredit telah menandatangani semua dokumen yang berkaitan
dengan perjanjian kredit dan pengikatan agunan.
2. Notaris yang ditunjuk bank membuat surat jaminan (cover note) kepada
bank atas kesanggupannya melakukan pemasangan Hak Tanggungan atas
Surat Hak Milik.
3. Diwajibkan untuk membuka rekening Britama atas nama Pengambil
Kredit.
4. Pembayaran angsuran kredit setiap bulannya dilakukan melalui
pendebetan dari rekening Bank atas nama Pengambil kredit yang
dittunjuk serta memberikan surat kuasa kepada Bank,secara dibawah
tangan ,diatas materai untuk melakukan pendebetan tersebut.
5. Asli surat tanda bukti kepemilikan dan perikatan agunan disimpan di
Bank sampai kredit dibayar lunas.
6. Biaya – biaya terlebih dahulu disetor oleh pengambil kredit di rekening
bank sebelum kredir direalisir.
7. Untuk pembayaran administrasi ,provisi dan asuransi kebakaran
dibebankan kepada Pengambil Kredit.
8. Blokir dana 1 kali angsuran pada rekening atas nama Pengambil Kredit
dan blokir sampai dengan kredit lunas (counter rate) saat putusan ini.
9. Bangunan Aguanan akan di asuransikan kebakaran pada maskapai
asuransi rekanan BRI dan dipasang banker Clause dan jangka waktu
10. Peminjam diasuransikan pada perusahaan asuransi jiwa rekanan BRI
dengan nilai pertanggungan sebesar plafond kredit.
11. Lampirkan SPR (tulis tangan) dan bukti transfer uang muka.
Syarat – syarat tambahan lainya
1. Petugas Bank maupun yang ditunjuk sewaktu – waktu apabila diperlukan
dapat melakukan pemeriksaaan , kunjungan untuk memeriksa keadaan
agunan dan hal lain yang penting berdasarkan pertimbangan Bank.
2. Klausula Loan to Value (LTV)
Dalam hal pengambil kredit menyampaikan pernyataan tidak benar maka
Pengambil Kredit bersedia melaksanakan langkah –langkah yang
ditetapkan oleh Bank dalam rangka pemenuhan ketentuan Bank Indonesia
mengenai pembiayaan bank (loan to value) atau finance to value
termasuk bank dapat sewaktu – waktu menghentikan sebagian atau
seluruh pinjaman Pengambil Kredit.
3. Klasula Good Corporate Governance
a. Pelarangan bagi pengambil kredit atau calon pengambil kredit Bank
untuk memberikan atau menjanjikan pemberian dalam bentuk apapun
juga, baik yang terkait langsung maupun yang tidak langsung dalam
pemberian kredit, baik pada saat ini maupun dimasa yang akan datang
kepada Bank maupun pihak yang terkait dengan pemberian kredit
diluar biaya – biaya yang telah ditentukan seperti provisi, administrasi
b. Seluruh jajaran Bank tidak diperkenankan menerima, meminta dalam
apapun juga., baik yang terkait langsung maupun tidak langsung dalam
pemberian kredit kepada pengambil kredit atau calon pengambil kredit
baik pada saat ini maupun dimasa yang akan datang diluar biaya –
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah
dikemukakanpada bab – bab sebelumnya maka di dapat beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Sistem akuntansi pemberian kredit pada Sentra Kredit Konsumer PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) KCP Gajah Mada yaitu,berdasarkan pada
prosedur pemberian kredit dimana dalam prosedur tersebut akan
tercantum juga dokumen – dokumen yang dibutuhkan. Prosedur kredit
tersebut yaitu aplikasi permohonan kredit yang berisi dokumen persyaratan
kredit.Melakukan tahap analisis,setelah itu bank akan melakukan putusan
apakah permohonan fasilitas kredit tersebut ditolak atau disetujui. Apabila
disetujui maka selanjutnya akan dilakukan Akad Kredit yang juga
merupakan tahap pelengkapan dokumen. Proses terakhir yaitu proses
pencairan fasilitas kredit dimana akan dilakukan pemeriksaan ulang
dokumen, dan juga pelengkapan dokumen IPK yang akan diperiksa dan
ditandatangani pihak – pihak terkait.
2. Sentra Kredit Konsumer PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) KCP Gajah
mada adalah lembaga keuangan yang memiliki usaha pokok yaitu
merupakan Kantor Cabang Pembantu.Dimana dari struktur oraganisasi sebelumnya
telah dibahas bahwa kepala Sentra Kredit Konsumer merupakan pemegang cabatan
tertinggi,diikuti oleh manajer SKK,Regional Sales Manajer SKK, Area Sales Manajer
SKK,Supervisor ADK, dan pegawai - pegawai SKK lainnya.
4. Pemberian kredit harus memperhatikan kelengkapan dokumen dimana dokumen
tersebut akan berisi syarat – syarat dalam pemberian kredit.Bank juga harus
melakukan analisa lebih banyak dalam mengenai nasabah tidak hanya berdasarkan
kepercayaan saja.Analisa dilakukan berdasarkan prinsip 5c.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, maka dapat diberikan
beberapa saran sebagai bahan masukan kepada Sentra Kredit Konsumer PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) KCP Gajah mada.Saran – saran tersebut antara lain :
1. Meningkatkan pelayanan nasabah dengan cara memberikan kemudahan dalam
prosedur pemberian kredit.
2. Untuk mencegah adanya kredit yang bermasalah atau kredit macet maka karyawan
bank khususnya karyawan di bagian analis harus lebih memahami prinsip 5 c dalam
pemberian kredit.
3. Karyawan diharapkan memeriksa dokumen permohonan kredit debitur. Jadi apabila
ada dokumen yang tidak lengkap,agar segera ditindaklanjuti sehingga kredit tetap
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir.2011.Bank dan Lembaga Keuangan lainnya.Edisi Revisi 11. RajawaliPers.Jakarta.
Krismiaji. 2002, Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Mulyadi, 2001, Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.
Ningsih, Tri Wulan. 2012, Sistem Akuntansi Pemberian Kredit Pada BPR Kartasura SariBumi Randudongkal Pemalang.
Rivai, Veitzhal.dkk.2006. Credit Management Handbook.PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Romney B Marshaal, Paul John Steinbart.2004.Sistem Informasi Akuntansi Edisi 9. Salemba Empat.Jakarta.
Syahyunan.2001.Analisis Sistem Kredit Perbankan. FE USU. Medan.