• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan

1. Analisis PEARLS

a. Protection / Perlindungan (P)

Secara umum, Credit Union “Banuri Harapan Kita” mempunyai kinerja yang tidak ideal pada aspek ini. Artinya Credit Union “Banuri Harapan Kita” tidak mampu menyediakan dana cadangan resiko sehingga tidak dapat menutup resiko tunggakkan pinjaman > 12 bulan maupun tunggakkan pinjaman 1-12 bulan. Ini berarti Credit Union “Banuri Harapan Kita” tidak mempunyai dana cadangan resiko sebagai sumber utama perlindungan guna menutup kerugian akibat kredit macet.

b. Effective Financial Structure / Struktur Keuangan yang Efektif (E)

Secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa Credit Union

“Banuri Harapan Kita” mempunyai struktur keuangan yang mampu meningkatkan potensi pertumbuhan dan kemampuan memperoleh pendapatan yang berbasiskan investasi, dimana dengan cara ini membantu manajemen dalam menentukan investasi yang paling menguntungkan. Sedangkan, untuk kekuatan keuangannya Credit Union “Banuri

Harapan Kita” belum mampu menggali modal dari simpanan saham serta non-saham dan belum mampu meningkatkan modal lembaga pada tingkat yang ideal.

c. Asset Quality / Kualitas Aset (A)

Dari analisis data pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2005,

Credit Union “Banuri Harapan Kita” mempunyai kinerja yang tidak ideal dalam menekan resiko atas masalah yang terjadi pada pinjaman yang diberikan.

Sedangkan untuk rasio aset yang tidak menghasilkan, pada tahun 2004 dan tahun 2005 nilainya masih mencapai > 5%. Apabila rasio ini tidak dapat ditekan pada tingkat yang ideal, maka semakin sulit bagi

Credit Union “Banuri Harapan Kita” untuk meningkatkan kinerjanya dalam memperoleh pendapatan yang optimal.

d. Rates of Return and Costs / Tingkat Pendapatan dan Biaya (R)

Dengan memisahkan pendapatan dan biaya, rasio-rasio PEARLS dapat secara akurat menunjukan alasan mengapa credit union tidak mampu menghasilkan pendapatan bersih yang memadai. Contohnya SHU yang dihasilkan pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2005 tidak menunjukan nilai yang ideal artinya kinerja Credit Union “Banuri Harapan Kita” belum menghasilkan keuntungan yang maksimal pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2005.

e. Liquidity / Likuiditas (L)

Secara umum, kesimpulan yang dapat ditarik dari aspek ini bahwa kinerja Credit Union “Banuri Harapan Kita” tidak mampu menyediakan cadangan kas likuid untuk memenuhi permintaan pinjaman yang diberikan dari simpanan non-saham.

Selain itu, Credit Union “Banuri Harapan Kita” juga menunjukkan kinerja yang ideal dalam menginvestasi total aset likuid yang tidak menghasilkan dengan jumlah sekecil mungkin.

f. Signs of Growth / Tanda-tanda Pertumbuhan (S)

Secara umum, Credit Union “Banuri Harapan Kita” mengalami pertumbuhan yang positif pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2005. tujuan ideal dari semua credit union adalah untuk mencapai pertumbuhan positif nyata ( misalnya pertumbuhan bersih investasi keuangan setelah inflasi) setiap tahun. Pertumbuhan anggota dari tahun 2003 sampai dengan 2005 menunjukkan kinerja pengurus yang berhasil dalam program pemasarannya untuk menarik anggota baru.

2. Analisis Trend

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” tahun 2003 sampai dengan 2005 sebagai berikut :

a. Protection / Perlindungan (P)

Perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” dilihat dari aspek ini dapat dikatakan tetap. Hal ini dapat dibuktikan dari persamaan trend yang tetap serta nilai b sebesar 0.

b. Effective Financial Structure / Struktur Keuangan yang Efektif (E)

Perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” dilihat dari aspek investasi yang likuid dapat dikatakan meningkat.

Hal ini dapat dibuktikan dari persamaan trend yang meningkat serta nilai b sebesar positif 0,35. Sedangkan dari aspek investasi finansial dapat dikatakan menurun. Hal ini dapat dibuktikan dari persamaan trend yang menurun serta nilai b sebesar negatif 2,6.

c. Asset Quality / Kualitas Aset (A)

Perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” dilihat dari aspek tunggakkan pinjaman lalai didalam pinjaman yang beredar dapat dikatakan menurun. Hal ini dapat dibuktikan dengan persamaan trend yang menurun serta nilai b sebesar negatif 18,34. Sedangkan dari aspek aset yang tidak menghasilkan pendapatan dapat dikatakan meningkat. Hal ini dapat dibuktikan dengan persamaan trend

yang meningkat serta nilai b sebesar positif 2,05.

d. Rates of Return and Costs / Tingkat Pendapatan dan Biaya (R)

Perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” dilihat dari aspek SHU dapat dikatakan menurun. Hal ini dapat dibuktikan dengan persamaan trend yang menurun serta nilai b sebesar negatif 1,37.

e. Liquidity / Likuiditas (L)

Perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” dilihat dari aspek likuiditas terhadap tabungan dapat dikatakan meningkat. Hal ini dapat dibuktikan dengan persamaan trend yang meningkat serta nilai b positif 2,23. Sedangkan dilihat dari aset likuid yang tidak menghasilakan terhadap total aset dapat dikatakan meningkat.

Hal ini dibuktikan dengan persamaan trend yang meningkat serta nilai b positif 1,02.

f. Signs of Growth / Tanda-tanda Pertumbuhan (S)

Perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” dilihat dari aspek pertumbuhan piutang dapat dikatakan meningkat. Hal ini dapat dibuktikan dengan persamaan trend yang meningkat serta nilai b positif 173,03.

Perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” dilihat dari aspek pertumbuhan investasi keuangan dapat dikatakan meningkat. Hal ini dapat dibuktikan dengan persamaan trend yang meningkat serta nilai b positif 19,47.

Perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” dilihat dari aspek pertumbuhan simpanan dapat dikatakan meningkat. Hal ini dapat dibuktikan dengan persamaan trend yang meningkat serta nilai b positif 157,68.

Perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” dilihat dari aspek pertumbuhan modal anggota dapat dikatakan menurun. Hal ini dapat dibuktikan dengan persamaan trend yang menurun serta nilai b negatif 10,41.

Perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” dilihat dari aspek pertumbuhan anggota dapat dikatakan meningkat. Hal ini dapat dibuktikan dengan persamaan trend yang meningkat serta nilai b positif 118,51.

Perkembangan kinerja keuangan Credit Union “Banuri Harapan Kita” dilihat dari aspek pertumbuhan total aktiva dapat dikatakan meningkat. Hal ini dapat dibuktikan dengan persamaan trend yang meningkat serta nilai b positif 154,45.

B. Saran

Berikut beberapa saran yang mungkin dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pengurus Credit Union “Banuri Harapan Kita” :

1. Protection / Perlindungan (P)

Setiap credit union tidak ingin nilai aset dan penghasilanya menurun, maka sangat diharapkan Credit Union “Banuri Harapan Kita”untuk membentuk dana cadangan resiko sebagai cara utama untuk tetap bertahan melawan kredit lalai. Untuk membentuk dana cadangan resiko dapat di bentuk dengan cara menyisihkan sisa hasil usaha pada setiap bulannya.

2. Effective Financial Structure / Struktur Keuangan yang Efektif (E)

Credit Union “Banuri Harapan Kita” sebenarnya mempunyai potensi pertumbuhan yang ideal dan kemampuan dalam memperoleh pendapatan. Maka Credit Union “Banuri Harapan Kita” diharapkan dapat memaksimalkan aset-aset produktif sebagai cara memperoleh pendapatan yang memadai. Untuk meningkatkan modal lembaga, salah satu cara yang lebih cepat adalah dengan menggunakan perolehan keuntungan dari simpanan saham.

3. Asset Quality / Kualitas Aset (A)

Pentingnya mengurangi jumlah aset-aset yang tidak menghasilkan, karena aset-aset yang tidak menghasilkan dengan persentase yang tinggi akan berakibat negatif dan akan mengurangi pendapatan. Kalau credit union mau memperbaiki citranya, segeralah perbaiki rasio-rasio aset-aset yang tidak menghasilkan, misalnya kas ditangan disesuaikan dengan kebutuhan selama periode tertentu saja. Memperbaiki citra credit union adalah sangat penting karena ini demi keberhasilan program pemasaran yang dilakukan oleh para pengurus.

Credit Union “Banuri Harapan Kita” juga harus memperhatikan rasio pinjaman lalai. Pinjaman diatas plafon (batas pinjaman tertinggi) apalagi di bawah simpanan perlu dianalisis lebih tajam. Disarankan, petugas kredit melakukan survei lapangan terhadap pengaju pinjaman.

4. Rates of Return and Costs / Tingkat Pendapatan dan Biaya (R)

Setiap credit union ingin menghasilkan pendapatan yang memadai untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk meningkatkan pendapatan, pengurus Credit Union “Banuri Harapan Kita” diharapkan meninjau kembali Pola Kebijaksanaan (POLJAK) yang berlaku baik mengenai simpanan anggota, jenis pinjaman, ketentuan untuk peminjam, maupun tingkat bunga yang berlaku untuk masing-masing simpanan dan pinjaman.

Untuk meningkatkan total SHU, lebih ditingkatkan lagi pendapatannya terutama pendapatan bunga pinjaman beredar dan

mengurangi / menekan biaya operasional yang tinggi. Juga disarankan agar mampu menekan laju kredit lalai dan jumlah aset yang tidakmenghasilkan dari total aset, karena keduanya berpengaruh pada perolehan pendapatan. 5. Liquidity / Likuiditas (L)

Untuk menjaga likuiditas, manajer yang berkaitan dengan likuiditas beserta stafnya perlu memperhitungkan dana yang diperoleh dari operasi dan dana tambahan, membuat anggaran kredit yang lengkap, termasuk semua penerimaan kas yang diperkirakan dan perkiraan pembayaran tunai, dalam arti perlu sistem pengelolaan yang efektif dengan informasi mengenai jangka waktu, jumlah suku bunga antara pinjaman dan simpanan, sehingga apabila terjadi perubahan dana yang dihimpun dan kredit segera dapat diantisipasi untuk mempertahankan likuiditas dengan tidak mengorbankan produktifitas dana yang tersedia.

6. Signs of Growth / Tanda-tanda Pertumbuhan (S)

Untuk memelihara nilai aset adalah melalui pertumbuhan aset yang cepat dan tinggi beserta perolehan keuntungan yang memadai. Sedangkan untuk mencapai pertumbuhan anggota, credit union dapat menjadikan simpanan saham maupun menciptakan produk-produk tabungan baru sebagai alat untuk menarik anggota-anggota baru dan mempertahankan anggota lama. Untuk meningkatkan pertumbuhan simpanan non-saham diharapkan

Credit Union “Banuri Harapan Kita” mempunyai ide-ide yang kreatif untuk mendorong pertumbuhan anggota dan jenis-jenis tabungan, misalnya membuka tabungan untuk pendidikan anak samapi jenjang perguruan tinggi.

C. Keterbatasan

Pada dasarnya Sistem PEARLS memiliki 44 indikator. Namun tidak semua indikator dalam sistem ini sesuai dengan credit union yang ada di Indonesia. Indikator yang sesuai dengan credit union yang ada di Indonesia hanya 25 indikator saja. Jadi penulis hanya menggunakan 25 indikator dalam menganalisis kinerja keuangan credit union.

Dokumen terkait