• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada bab ini, kesimpulan diambil dari hasil dan pembahasan aplikasi yang telah

dirancang dan saran dari Penulis terhadap aplikasi yang dirancang.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Android

Menurut Juhara (2016), Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang

dimodifikasi untuk perangkat bergerak ( mobile device ) yang terdiri dari sistem

operasi, middleware dan aplikasi- aplikasi utama. Android dikembangkan oleh

Google dimana Android didesain untuk perangkat mobile dengan layar sentuh.

Tidak hanya pada perangkat mobile kini Android juga telah ada pada televisi yaitu

Android TV, pada kendaraan yaitu Android Auto, pada jam tangan yaitu Android

Wear dan Android juga terdapat pada berbagai perangkat elektronik lainnya seperti

pada notebook, konsol game, kamera digital dan lainnya.

Kode program Android dirilis oleh Google dibawah lisensi open source

sehingga berbagai perusahaan yang memproduksi smartphone dapat merilis sistem

operasi Android mereka sendiri tanpa menghilangkan inti dari Android yang

dikembangkan oleh Google. Tidak hanya itu karena sifatnya yang open source

membuat banyak pengembang dan para antusias dapat mengembangkan Android

mereka dengan berbagai fitur – fitur baru dan kemudian dibagikan kepada orang lain

agar dapat digunakan.

2.1.1. Sejarah Perkembangan Android

Awalnya Android dikembangkan oleh perusahaan asal Amerika Serikat yang berada

di Palo Alto, California yang bernama Android Inc. Android Inc berdiri pada

Oktober 2003 yang didirikan oleh Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears dan Chris

White. Pada awalnya mereka mengembangkan Android untuk digunakan sebagai

sistem operasi pada kamera digital tetapi kemudian mereka menyadari bahwa pasar

penjualan untuk perangkat tersebut tidak terlalu luas sehingga mereka mengubah

tujuan mereka menjadi mengembangkan sistem operasi mobile.

Kemudian pada Juli 2005, Google mengakuisisi Android Inc dengan jumlah

paling sedikit 50 juta US Dollar. Para pendiri dari Android Inc juga bergabung

dengan Google sebagai bagian dari akuisisi. Pada saat itu belum banyak yang

mengetahui tentang Android. Kemudian pada 5 November 2007, Open Handset

Alliance yaitu konsorsium dari berbagai perusahaan teknologi seperti HTC,

Motorola, Samsung, Sprint, T-Mobile, Qualcomm dan Texas Instruments

memperkenalkan diri mereka ke publik dimana tujuan mereka adalah

mengembangkan perangkat mobile pertama yang benar – benar terbuka ( open

source ) serta menjadi platform yang komprehensif. .Akhirnya pada 23 September

2008 tersedia smartphone komersial pertama yang menggunakan sistem operasi

Android yaitu HTC Dream.

2.1.2. Perkembangan Versi Android

Semenjak dirilis pertama kali secara komersial pada tahun 2008, Android telah

mengalami banyak perubahan sampai saat sekarang ini. Pembaharuan terus

dilakukan dimana pembaharuan ini bertujuan untuk menambah berbagai fitur – fitur

baru serta memperbaiki kesalahan – kesalahan ( errors ) serta bugs yang ada pada

versi terdahulunya. Setiap versi mayor dari pembaharuan Android ini diberikan kode

nama masing – masing yang diambil dari nama kue dan makanan penutup yang

berurut berdasarkan alfabet. Berikut adalah tabel perkembangan versi Android :

Tabel 2.1 Perkembangan Versi Android

Kode Nama Nomor

Versi Tanggal Rilis

Nomor

API

Status

Dukungan

Tidak ada kode

nama 1.0

23 September

2008 1

Tidak didukung

lagi

Tidak ada kode

nama 1.1 9 Februari 2009 2

Tidak didukung

lagi

Cupcake 1.5 27 April 2009 3 Tidak didukung

lagi

Donut 1.6 15 September

2009 4

Tidak didukung

lagi

Eclair 2.0–2.1 26 Oktober 2009 5–7 Tidak didukung

lagi

Froyo 2.2–

2.2.3 20 Mei 2010 8

Tidak didukung

lagi

Gingerbread 2.3–

2.3.7

6 Desember

2010 9–10

Tidak didukung

lagi

Honeycomb 3.0–

3.2.6

22 Februari

2011 11–13 Tidak didukung

lagi

Ice Cream

Sandwich

4.0–

4.0.4 18 Oktober 2011 14–15

Tidak didukung

lagi

Lanjutan tabel 2.1

Kode Nama Nomor

Versi Tanggal Rilis

Nomor

API Status Dukungan

Jelly Bean 4.1–

4.3.1 9 Juli 2012 16–18

Tidak didukung

lagi

KitKat 4.4–

4.4.4 31 Oktober 2013 19 Didukung

Lollipop 5.0–

5.1.1

12 November

2014 21–22 Didukung

Marshmallow 6.0–

6.0.1 5 Oktober 2015 23 Didukung

Nougat 7.0–

7.1.2 22 Agustus 2016 24–25 Didukung

Versi terakhir dari Android pada saat ini adalah Android Nougat dengan nomor

versi 7.1.2 tetapi Google masih memberikan dukungan mulai dari versi KitKat

dimana dukungan ini adalah Google masih memberikan berbagai update (

pembaharuan ) terhadap versi Android tersebut.

Walaupun dukungan terhadap versi terdahulu sudah tidak dilanjutkan lagi

tetapi masih banyak pengguna Android yang belum mengganti smartphone mereka

ke versi yang lebih baru dan tetapi memakai versi yang lama. Berikut data pengguna

Android sampai dengan 2 Mei 2017 yang dilansir oleh Google :

Tabel 2.2 Data Pengguna Android sampai dengan 2 Mei 2017

Versi Kode Nama API Distribusi Pengguna

2.3.3 – 2.3.7 Gingerbread 10 1,0%

4.0.3 – 4.0.4 Ice Cream Sandwich 15 0,8%

4.1.x. – 4.3. Jelly Bean 16 - 18 9,1%

4.4 KitKat 19 18,8%

Lanjutan tabel 2.2

Versi Kode Nama API Distribusi Pengguna

6.0 Marshmallow 23 31,2%

7.0 – 7.1 Nougat 24 - 25 7,1%

Sumber : Android Developer Website

( https://developer.android.com/about/dashboards/index.html )

2.1.3. Fitur Android

Android memiliki beragam fitur yang dapat digunakan oleh pengguna. Berikut

adalah beberapa fitur yang ada pada Android :

1. Antarmuka

Antarmuka pada Android yang paling utama adalah manipulasi secara

langsung dimana pengguna menggunakan layar sentuh dan memberikan

perintah dengan cara mengetuk, menggeser dan memberikan arahan lainnya

lewat layar sentuh tersebut dan juga pengguna dapat mengetik lewat virtual

keyboard yang dapat diketik lewat layar sentuh tersebut juga.

Pada perangkat Android juga biasanya dilengkapi dengan berbagai

macam sensor untuk menambah interaksi antarmuka pengguna dengan

Android seperti contohnya yaitu layar dapat berubah posisi dari potrait

menjadi landscape bergantung dengan pemosisian perangkat tersebut.

2. Aplikasi

Pada Android terdapat berbagai macam aplikasi yang dapat digunakan oleh

pengguna. Sebagian aplikasi tersebut dikembangkan oleh Google dan

dijadikan sebagai aplikasi bawaan pada Android. Selain itu ada juga aplikasi

lainnya yang dapat diunduh oleh pengguna lewat layanan Google Play Store

milik Google. Pada Google Play Store tersebut terdapat berbagai macam

aplikasi yang dikembangkan oleh berbagai pengembang dari seluruh dunia

dimana aplikasi mereka nanti juga dapat diunduh oleh pengguna.

Hal ini dapat dilakukan karena Google memberikan software

development kit secara gratis yang dapat diunduh oleh para pengembang

agar mereka dapat mengembangkan aplikasi Android mereka. Tidak hanya

itu Google juga merilis software integrated development environment (IDE)

yaitu perangkat lunak yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi

Android yaitu Android Studio. Pada Android Studio juga telah termasuk

dengan software development kit tersebut dan berbagai tools lainnya untuk

membantu para developer untuk mengembangkan aplikasi Android.

3. Manajemen Memory

Android di desain untuk mengatur berbagai macam proses untuk menjaga

konsumsi daya tetap pada tingkat yang paling sedikit. Saat suatu aplikasi

tidak digunakan, sistem akan mematikan sementara proses aplikasi tersebut

tetapi tidak menghentikan prosesnya untuk mematikan penggunaan baterai

dan penggunaan CPU agar nantinya jika pengguna ingin memakai aplikasi

tersebut aplikasi tersebut akan menampilkan hal terakhir yang dibuka oleh

pengguna.

Android mengatur penggunaan memory aplikasi secara otomatis.

Saat kondisi memory rendah maka sistem di latar belakang akan secara

otomatis menutup proses yang tidak aktif dimulai dengan proses yang paling

lama tidak aktif.

2.1.4. Arsitektur Android

Android merupakan sistem operasi yang open source dikembangkan berdasarkan

kernel Linux. Android dikembangkan untuk bekerja dengan membuat stack software

( tumpukan perangkat lunak ) agar dapat berjalan dengan baik pada berbagai

perangkat. Berikut adalah diagram software stack yang menggambarkan komponen

utama dari platform Android :

1. Kernel Linux

Kernel Linux merupakan fondasi dari platform Android. Sebagai contoh,

Android Runtime bergantung pada kernel Linux untuk menyediakan

fungsionalitas seperti threading dan low-level memory management.

Dengan menggunakan kernel Linux, Android akan mendapatkan

keuntungan dari fitur kunci keamanan dan memperbolehkan manufaktur

perangkat untuk mengembangkan driver hardware untuk Hardware

Abstraction Layer ( HAL ).

2. Hardware Abstraction Layer ( HAL )

Hardware Absctraction Layer ( HAL ) menyediakan standar antarmuka yang

membuka kapabilitas perangkat keras dari suatu perangkat Android ke

tingkat Java API Framework yang lebih tinggi. HAL terdiri dari berbagai

macam library module yang di implementasikan kepada antarmuka untuk

setiap komponen perangkat keras yang spesifik seperti kamera atau

Bluetooth module.

Ketika framework API memutuskan untuk mengakses perangkat

keras dari suatu perangkat Android maka sistem akan mengambil library

module untuk perangkat keras tersebut dari Hardware Abstraction Layer.

.

3. Android Runtime

Untuk perangkat Android yang menjalankan versi 5.0 ( API level 21 ) atau

yang lebih tinggi, setiap aplikasi berjalan pada prosesnya sendiri dan juga

dengan instance Android Runtime (ART) mereka masing - masing. ART

dibuat untuk menjalankan berbagai virtual machine pada perangkat dengan

memory rendah dengan mengeksekusi DEX file yaitu kode byte yang

didesain secara khusus untuk Android yang telah dioptimisasi untuk

kapasitas memory yang minim. Beberapa fitur utama dari ART adalah

sebagai berikut :

1) Kompilasi Ahead-of-time ( AOT ) dan Just-in-time ( JIT )

2) Optimisasi garbage collection ( GC )

3) Dukungan debugging yang lebih baik yang termasuk sampling

profiler, diagnosa yang lebih rinci dan juga laporan crash.

Pada perangkat Android yang menjalankan versi dibawah 5.0 ( API level

21 ), Android Runtime masih belum digunakan tetapi yang digunakan

adalah Dalvik Virtual Machine. Jika suatu aplikasi berjalan lancar pada

Android Runtime maka aplikasi tersebut pasti akan berjalan lancar pada

Dalvik Virtual Machine tetapi belum tentu sebaliknya. Android juga

menyediakan berbagai core runtime libraries untuk menjalankan berbagai

fungsionalitas terhadap bahasa pemrograman Java.

4. Native C/C++ Libraries

Berbagai macam komponen dan layanan pada Android seperti ART dan

HAL dibangun dengan native code yang membutuhkan native libraries yang

ditulis dengan bahasa pemrograman C dan C++. Platform Android

menyediakan Java framework API untuk membuka fungsi dari beberapa

native libraries tersebut kepada aplikasi. Sebagai contoh, pengembang dapat

mengakses layanan OpenGL ES lewat framework Android yaitu Java

OpenGL API untuk menambahkan dukungan untuk menggambar dan

memanipulasi grafik 2 dimensi dan 3 dimensi pada aplikasi yang mereka

kembangkan.

5. Java API Framework

Seluruh fitur dari sistem operasi Android tersedia dengan menggunakan API

yang ditulis menggunakan bahasa pemrograman Java. API tersebut

menyediakan berbagai fungsi yang dibutuhkan pengembang untuk membuat

aplikasi Android dengan menyediakan komponen dan layanan sistem yang

modular dan juga termasuk :

1) View System yang dapat digunakan untuk membangun user interface

( UI ) aplikasi yang didalamnya termasuk grid, lists, text box, buttons,

dan juga web browser yang dapat disematkan pada aplikasi tersebut.

2) Resource Manager yang menyediakan akses kepada non-code

resources seperti localized strings, grafik dan layout files.

3) Notification Manager yang dapat menampilkan peringatan dan

pemberitahuan suatu aplikasi pada status bar.

4) Activity Manager yang mengatur siklus hidup dari suatu aplikasi dan

menyediakan back stack navigasi yang umum.

5) Content Providers yang memperbolehkan suatu aplikasi untuk

mengakses data dari aplikasi lain seperti aplikasi kontak atau

membagikan data aplikasi tersebut kepada aplikasi lainnya.

6. Aplikasi Sistem

Android menyediakan berbagai macam aplikasi bawaan seperti aplikasi email,

kontak, kalender, internet browser dan lain sebagainya. Aplikasi bawaan ini

tidak diatur sebagai aplikasi utama dari perangkat Android tersebut sehingga

sebagai contoh pengguna dapat mengunduh aplikasi internet browser yang lain

lewat Google Play Store dan menjadi aplikasi internet browser tersebut sebagai

aplikasi utama.

Aplikasi sistem selain sebagai aplikasi bawaan dari Android juga berfungsi

sebagai penyedia kapabilitas untuk dapat digunakan pengembang pada aplikasi

yang ia kembangkan. Sebagai contoh jika seorang pengembang ingin aplikasi

yang dikembangkannya dapat mengirimkan pesan SMS, pengembang tersebut

tidak perlu untuk membangun layanan pengiriman pesan SMS tersebut sendiri

tetapi cukup dengan meminta aplikasi pengirim pesan SMS yang tersedia pada

perangkat Android tersebut untuk mengirimkan pesan SMS yang diinginkan.

2.2. Android Studio

Android Studio merupakan software integrated development environment ( IDE )

yang resmi untuk membangun aplikasi Android. Android Studio dibangun

berdasarkan IntelliJ IDEA yang merupakan software integrated development

enviroment untuk membangun aplikasi atau software dengan bahasa pemrograman

Java/ Seluruh fitur yang ada pada InteliJ IDEA juga terdapat pada Android Studio

yang kemudian ditambahkan lagi fitur – fitur lainnya agar dapat meningkatkan

produktivitas para pengembang aplikasi Android yaitu seperti :

1. System build Gradle yang fleksibel.

2. Emulator Android yang kaya dengan fitur.

3. Dukungan untuk membangun aplikasi Android untuk perangkat apapun baik

itu pada smartphone, Android TV, Android Wear dan perangkat Android

lainnya.

4. Instant Run yang dapat melakukan perubahan pada aplikasi tanpa harus

melakukan instalasi ulang aplikasi.

5. Code templates dan integrasi GitHub untuk membantu para pengembang

membangun aplikasi umum dan melakukan import kode sample.

6. Berbagai macam testing tools dan frameworks.

7. Dukungan untuk bahasa pemrograman C dan C++.

Android Studio pertama kali diumumkan oleh Google pada 16 Mei 2013 pada

Google I/O Conference dan menggantikan Eclipse sebagai software IDE resmi

untuk platform Android. Saat ini Android Studio telah mencapai versi 2.3.1 yang

dirilis pada 2 April 2017 dan tersedia untuk diunduh secara gratis untuk sistem

operasi Windows, macOS dan Linux. Berikut adalah kebutuhan sistem untuk

menjalankan Android Studio :

Tabel 2.3 Kebutuhan Sistem Android Studio

Kriteria Deskripsi

Sistem Operasi

Windows 7 atau lebih tinggi

Mac OS X 10.9.5 atau lebih tinggi

Linux

RAM

Minimal RAM 3GB

Rekomendasi RAM 8GB ditambah dengan RAM

1GB untuk Android Emulator.

Kapasitas Penyimpanan

Minimal kapasitas penyimpanan 500MB untuk

Android Studio dan minimal 1,5GB untuk Android

SDK, Emulator, System Images dan Caches.

Versi Java Java Development Kit (JDK) 8

Resolusi Layar Minimal resolusi layar 1280x800

2.3. SQLite

SQLite merupakan sistem manajemen basis data relasional ( relational database

management system ) yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman C.

Berbeda dengan sistem manajemen basis data yang lain, SQLite bukan merupakan

database yang bersifat client – server. Tetapi SQLite merupakan database yang

disisipkan pada sesuatu perangkat lunak, aplikasi dan juga sistem operasi. Android

merupakan salah satu sistem operasi yang didalamnya disisipkan database SQLite.

Perkembangan SQLite diawali oleh penciptanya yaitu D. Richard Hipp pada

tahun 2000 dimana Hipp bekerja untuk Angkatan Laut Amerika Serikat. Kemudian

SQLite dirilis pada bulan Agustus 2000 dan perkembangannya terus dilakukan

sampai saat sekarang ini dengan versi terakhirnya saat ini adalah SQLite 3.18.0.

2.4. Java

Java merupakan bahasa pemrograman komputer yang bersifat concurrent,

class-based, dan object-oriented serta di desain agar mempunyai kebergantungan

implementasi serendah mungkin. Java dikembangkan agar para pengembang

aplikasi dapat write once, run anywhere ( WORA ) yang maksudnya setelah kode

pemrograman software tersebut ditulis dan di-compile maka software tersebut dapat

dijalankan di berbagai platform yang mendukung bahasa pemrograman Java.

Software dan aplikasi yang dibangun dengan bahasa pemrograman Java akan

di-compile ke dalam kode byte yang akan dapat berjalan di setiap Java Virtual Machine

manapun tanpa bergantung pada arsitektur komputernya. Pada tahun 2016 tercatat

bahwa Java merupakan salah satu bahasa pemrograman yang paling populer

digunakan terutama untuk aplikasi web client-server yang dilaporkan digunakan

oleh 9 juta pengembang.

Awal dari perkembangan bahasa pemrograman Java dimulai dari bulan Juni

1991 dimana James Gosling, Mike Sheridan dan Patrick Naughton menginisiasi

untuk mengembangkan Java. Tujuan awal dari perkembangan bahasa pemrograman

Java yaitu untuk televisi interaktif tapi pada masa itu masih tidak memungkinkan.

Penamaan awal dari bahasa pemrograman Java adalah Oak yang diambil namanya

dari pohon Oak yang ada diluar kantornya Gosling. Kemudian nama tersebut diganti

menjadi Green dan pada akhirnya dinamakan Java yang diambil dari kopi Jawa (

Jawa yang dalam bahasa inggris adalah Java ). Gosling mendesain Java agar

syntax-nya mirip dengan bahasa pemrograman C/C++ sehingga para programmer akan

familiar dengan Java. Ada 5 tujuan prinsip saat dikembangkannya bahasa

pemrograman Java yaitu :

1. Java harus simple, object-oriented dan familiar.

2. Java harus robust dan secure.

3. Java harus architecture neutral dan portable.

4. Java harus dieksekusi dengan high performance.

5. Java harus interpreted, threaded dan dynamic.

Sun Microsystems tempat dimana Gosling bekerja akhirnya merilis versi

Java pertama yaitu 1.0 pada tahun 1995. Kemudian perkembangan Java terus

dilakukan sampai dengan tahun 2009 saat Sun Microsystems diakuisisi oleh Oracle

Corporation. Perkembangan Java tidak berhenti disitu dan terus berkembang sampai

dengan saat ini dimana versi terakhir dari Java saat ini yaitu Java 9.

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Konsep Aplikasi

Pengembangan aplikasi catatan ini didasari oleh kebutuhan dasar setiap orang untuk

mencatat setiap kegiatan ataupun kebutuhan sehari – harinya. Pada saat sekarang ini

masih banyak orang yang mencatat kegiatan ataupun kebutuhannya di kertas.

Kekurangan dari hal ini adalah dimana catatan – catatan tersebut dapat dengan

mudah hilang atau orang tersebut lupa dimana menyimpan atau meletakkan catatan

mereka sehingga catatan tersebut harus dicatat ulang berkali – kali.

Aplikasi catatan ini dibuat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut

dimana pengguna dapat mencatat setiap kegiatan dan kebutuhan mereka tanpa perlu

khawatir dan lupa dimana mereka menyimpan catatan mereka. Aplikasi ini

ditujukan untuk membuat daftar catatan yang terorganisir dan rapi.

Setiap catatan yang dibuat oleh pengguna nantinya akan tersimpan dan

dapat dilihat kembali oleh pengguna tersebut. Jika terdapat kesalahan pada catatan

tersebut pengguna dapat mengubahnya dan juga menghapus catatan yang sudah

tidak mereka butuhkan lagi. Pengguna juga dapat memilih kategori yang sesuai

terhadap catatan yang mereka buat sehingga catatan dapat diorganisir dengan baik.

3.2. Alat dan Perangkat Penelitian

Dalam pengembangan aplikasi catatan ini terdapat beberapa alat dan perangkat yang

digunakan. Berikut adalah alat dan perangkat yang digunakan dalam pengembangan

aplikasi catatan ini :

3.2.1. Perangkat Keras ( Hardware )

Perangkat keras yang digunakan dalam pengembangan aplikasi catatan ini yaitu

sebagai berikut :

1. Personal Computer ( PC )

Spesifikasi Personal Computer yang digunakan adalah sebagai berikut :

1) Motherboard : Gigabyte G1 Sniper B7

2) Prosesor : Intel Core i7 6700

3) RAM : Team Dark 8GB x 2 Dual Channel

4) Kartu Grafis : Digital Alliance GTX 1060 6GB

5) Harddisk : Seagate 1TB

6) Power Supply : Raidmax Cobra Power 600w

7) Sistem Operasi : Windows 10 64-bit

2. Smartphone Android

Spesifikasi smartphone Android yang digunakan yaitu sebagai berikut :

1) Merek : Sony Xperia Z5 Compact

2) Prosesor : Qualcomm Snapdragon 810 64-bit Quad-

Core 2GB

3) RAM : 2GB

4) GPU : Adreno 430

5) Penyimpanan : Internal 32GB

6) Sistem Operasi : Android Nougat 7.0

3.2.2. Perangkat Lunak ( Software )

Perangkat lunak yang digunakan dalam pengembangan aplikasi catatan ini yaitu

Android Studio.

3.3. Perancangan Aplikasi

Pada perancangan aplikasi catatan ini akan terdiri dari perancangan database dan

juga perancangan tampilan dari setiap activity dari aplikasi catatan.

3.3.1. Perancangan Database Aplikasi

Database aplikasi catatan ini menggunakan SQLite sebagai database

management system ( DBMS ) dimana SQLite merupakan DBMS yang sudah

termasuk ke dalam sistem operasi Android sehingga tidak perlu lagi untuk

menggunakan aplikasi pihak ketiga untuk melakukan perancangan database

untuk aplikasi catatan ini. Berikut adalah tabel database yang ada pada aplikasi

catatan yaitu sebagai berikut :

1. Tabel Catatan

Tabel 3.1 Struktur Tabel Catatan

Field Tipe

Data Atribut Keterangan

id int

Primary key

dan auto

increment

Menyimpan data nomor setiap catatan

judul text Not null Menyimpan data teks judul catatan

isi text Not null Menyimpan data teks isi catatan

kategori int Not null

Menyimpan data nomor kategori

catatan yang nantinya akan diubah

Tabel catatan akan berfungsi sebagai tabel utama dari aplikasi catatan yang

nantinya pada tabel catatan ini akan menyimpan id yang merupakan nomor

catatan, judul catatan, isi catatan dan juga kategori catatan.

3.3.2. Perancangan Tampilan Aplikasi

Activity merupakan tempat dimana pengguna dapat melakukan interaksi

terhadap aplikasi. Berikut adalah rancangan tampilan aplikasi catatan

berdasarkan masing – masing activity-nya :

1. Activity Splash Screen

Gambar 3.1 Rancangan tampilan Activity Splash Screen

Logo

Activity Splash Screen ini merupakan tampilan yang akan pertama kali

ditampilkan saat aplikasi catatan dijalankan. Activity ini akan berfungsi

sebagai tampilan penyambut untuk pengguna saat akan menggunakan

aplikasi ini yang dimana akan menampilkan logo dari aplikasi catatan.

2. Menu Navigasi

Gambar 3.2 Rancangan tampilan Menu Navigasi

Menu navigasi akan berfungsi sebagai menu yang akan menampilkan

logo, nama dan versi aplikasi dibagian atas lalu kemudian terdapat

beberapa button ( tombol ) untuk menjalankan activity lain pada aplikasi

yaitu activity catatan baru yang berfungsi untuk membuat catatan baru,

activity petunjuk aplikasi yang berfungsi untuk menampilkan cara

penggunaan aplikasi dan activity tentang aplikasi yang berfungsi untuk

Logo

Aplikasi

Nama Aplikasi Aplikasi Versi Aplikasi Aplikasi

Button catatan baru

Aplikasi

Button petunjuk aplikasi

Aplikasi

Button tentang aplikasi

menampilkan informasi mengenai aplikasi catatan. Menu navigasi ini

nantinya dapat diakses oleh pengguna dengan mengetuk tombol menu di

sudut kiri atas pada activity daftar catatan.

3. Activity Daftar Catatan

Gambar 3.3 Rancangan tampilan Activity Daftar Catatan

Activity daftar catatan merupakan activity yang akan menampilkan daftar

catatan yang telah dibuat oleh pengguna. Pada activity daftar catatan

akan terdapat kategori catatan yang berupa simbol huruf sesuai dengan

kategorinya lalu ada judul catatan dan sedikit kutipan dari isi catatan

tersebut. Dibagian bawah activity daftar catatan juga terdapat sebuah

button untuk membuka activity catatan baru dimana pengguna dapat

membuat catatan baru. Semakin banyak catatan yang dibuat pengguna

Kategori

Catatan

Judul Catatan

Kutipan Isi Catatan

nantinya secara otomatis catatan – catatan tersebut akan tersusun seperti

daftar dari atas ke bawah.

4. Activity Catatan Baru

Gambar 3.4 Rancangan tampilan Activity Catatan Baru

Dokumen terkait