• Tidak ada hasil yang ditemukan

Organisasi Penulisan

Penulisan skripsi ini terbagi dalam 4 Bab, yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Landasan Teori, Bab III Analisis Data beserta kutipan-kutipan dan Bab IV Kesimpulan.

Pada Bab I Pendahuluan, penulis menguraikan latar belakang, tujuan penelitian, pembatasan masalah, metodologi penelitian, serta organisasi penulisan.

3

Latar belakang masalah berisi cerita singkat, biografi pengarang dan gambaran objek secara sekilas, serta pengertian mitos. Pembatasan masalah berisi batasan masalah yang akan digunakan oleh penulis. Tujuan penelitian berisi untuk apa penelitian dilakukan. Serta metodologi penelitian berisi teori yang penulis anggap penting dan mendukung penelitian penulis. Organisasi penulisan berisi sistematika penulisan dari Bab 1 Pendahuluan sampai Bab 4 Kesimpulan.

Pada Bab II, penulis menguraikan objek yang akan diteliti yaitu mitos phoenix dalam kepercayaan masyarakat Jepang.

Pada Bab III Analisis mitos phoenix dalam film animasi Hi No Tori yang diangkat dari komik karya Osamu Tezuka, dalam bab ini penulis menyajikan analisis mitos yang terdapat dalam film tersebut. Bab ini membahas mitos dalam film Hi No Tori terhadap gambaran/wujud burung phoenix, burung phoenix yang memiliki elemen api, mitos burung phoenix yang membawa kekuatan keabadian, burung phoenix sebagai lambang kebajikan, dan burung phoenix yang menggambarkan utusan dari surga, serta ajaran Buddha tentang adanya reinkarnasi yang tersirat dalam mitos burung phoenix dalam film animasi Hi No Tori.

Pada Bab IV Kesimpulan, penulis menarik kesimpulan yang didapatkan dari hasil analisis pada bab sebelumnya sesuai tujuan penelitian.

BAB IV KESIMPULAN

Setelah penulis melakukan analisis film animasi Hi No Tori dengan menggunakan metode deskriptif analitis yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara sistematis dan akurat mengenai fakta, sifat, dan hubungan antar fenomena yang diteliti, dengan berusaha mengumpulkan, menyajikan, serta menganalisa data sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek penelitian yang dipilih, ternyata terdapat mitos burung phoenix yang dipercaya oleh masyarakat Jepang di dalam film animasi ini. Kesimpulan penulis mengenai mitos burung phoenix adalah sebagai berikut:

Phoenix adalah burung imajinasi/khayalan. Bentuk phoenix dalam kepercayaan masyarakat Jepang umumnya digambarkan dalam bentuk burung. Dalam kamus Jepang phoenix digambarkan sebagai burung yang nampak seperti merak, atau sebagai seekor burung yang memiliki kepala menyerupai ayam, rahang burung layang-layang, leher ular, setengah bagian depan tubuhnya seperti jerapah, setengah badan belakangnya seperti rusa, punggungnya kura-kura dan ekornya ikan. Di dalam film animasi Hi No Tori, bentuk phoenix yang digambarkan oleh Osamu Tezuka adalah burung yang memiliki kepala menyerupai ayam dan memiliki ekor seperti merak.

Kepercayaan masyarakat Jepang menganggap phoenix memiliki elemen api. Burung mistik ini digunakan untuk menggambarkan elemen api. Hal ini dibuktikan dalam film bahwa segala sesuatu yang disentuh oleh burung phoenix

terbakar oleh api, seperti batu yang dihinggapi phoenix jadi terbakar, dan pada saat Uraji yang berusaha menangkap phoenix akhirnya mati terbakar. Di dalam film juga diceritakan bahwa burung phoenix bersarang di gunung berapi dan keluar pada saat gunung tersebut meletus. Serta di dalam film diceritakan burung phoenix yang dapat hidup kembali melalui api.

Orang Jepang menganggap phoenix sebagai burung abadi yang immortal dan membawa kekuatan keabadian yang bisa membawa manusia menuju kehidupan yang abadi. Hal ini terbukti dalam film bahwa burung phoenix tidak bisa mati meskipun dipanah oleh Uraji, dan burung phoenix yang dapat hidup kembali melalui api setelah tertangkap dan dibunuh oleh Ana no Yumihiko. Serta terbukti dalam kutipan dialog yang menyatakan bahwa burung phoenix adalah burung abadi yang membawa kekuatan keabadian dalam tubuhnya. Selain itu di dalam film juga menceritakan bahwa burung phoenix memiliki kekuatan keabadian yang bisa membuat manusia hidup abadi dengan meminum darahnya. Dalam hal ini terdapat persamaan dan perbedaan dengan mitos burung phoenix dalam kepercayaan masyarakat Jepang. Dalam kepercayaan masyarakat Jepang sendiri, burung phoenix memang dipercaya memiliki kekuatan keabadian yang bisa membawa manusia pada kehidupan yang abadi. Namun kehidupan abadi yang dimaksud di sini adalah kehidupan abadi setelah kematian. Sedangkan di dalam film animasinya, kehidupan abadi yang dimaksud adalah hidup abadi di dunia dengan meminum darah burung phoenix.

Mitos dalam kepercayaan masyarakat Jepang yang menganggap phoenix sebagai burung yang melambangkan kebajikan. Hal ini terbukti dalam film yang

menggambarkan burung phoenix yang suka menolong, yaitu ketika phoenix menyelamatkan nyawa Takeru dan mencegah Leona yang akan bunuh diri. Serta burung phoenix datang menghibur Marimo yang sedang bersedih karena Inugami terluka parah, untuk menyampaikan bahwa Inugami tidak akan mati.

Orang Jepang percaya bahwa burung phoenix adalah jelmaan utusan dari surga yang datang untuk menyampaikan pesan dari langit. Dalam film animasi ini burung phoenix hadir sebagai mahkluk yang bijaksana untuk menyampaikan pesan langit (takdir) pada Sakon no Suke tentang karma yang harus diterimanya, karena ia telah membunuh nyawa manusia yang tak berdosa. Dan pada Marimo, burung phoenix datang untuk menyampaikan takdir Inugami yang tidak akan mati.

Dalam film animasi Hi No Tori, pengarang menyampaikan pesan ajaran agama Buddha yaitu tentang adanya reinkarnasi ke dalam mitos burung phoenix. Hal ini terbukti pada kutipan-kutipan dialog tokoh animasi Leona yang menyatakan bahwa takdirnya adalah mati dan kemudian hidup kembali secara berulang-ulang. Dan diceritakan dalam film, Masato yang dianugerahi hidup abadi oleh burung phoenix dapat melihat proses musnahnya kehidupan dan kelahiran kembali kehidupan di atas bumi.

Secara keseluruhan mitos burung phoenix dalam film animasi Hi No Tori sesuai dengan mitos burung phoenix yang terdapat dalam kepercayaan masyarakat Jepang. Burung phoenix yang memiliki elemen api, mitos burung phoenix yang dianggap membawa kekuatan keabadian, phoenix sebagai lambang kebajikan, dan phoenix yang menggambarkan utusan dari surga, serta terkandung pesan ajaran Buddha tentang adanya reinkarnasi yang tersirat dalam mitos burung phoenix.

Dokumen terkait