• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIMPULAN DAN SARAN 6.1Simpulan

Pada bab ini, penulis akan mengemukakan beberapa simpulan berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan. Adapun kesimpulannya sebagai berikut. 1. Kemampuan menulis esai mahasiswa semester VI Program Studi Pendidikan

Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah FKIP Unpas pada saat peneliti melakukan studi pendahuluan masih perlu perbaikan. Hal tersebut dibuktikan oleh dua hal, yaitu: 1) nilai akhir Mata Kuliah Menulis Esai Tahun Akademik 2010/2011 masih perlu ditingkatkan yaitu dengan rata-rata nilai 2,78 (kategori B); 2) berdasarkan hasil studi pendahuluan dengan menugasi 31 orang mahasiswa untuk menulis esai, diperoleh nilai rata-rata sebesar 4,83. Berdasarkan kedua bukti itu, peneliti berpendapat bahwa kompetensi menulis esai pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah FKIP Unpas perlu ditingkatkan dan dicarikan solusinya.

2. Hasil pembelejaran menulis esai sebelum diberikan perlakuan pembelajaran dengan metode quantum writing melalui penggunaan kalimat tesis diperoleh nilai rata-rata 64,53 pada kelas eksperimen dan kelas kontrol nilai rata-rata 60,73. Hal tersebut menunjukan bahwa kemampuan menulis esai mahasiswa awalnya memang cukup rendah.

3. Hasil belajar menulis esai dengan metode quantum writing melalui penggunaan kalimat tesis lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran menulis esai dengan menggunakan metode pembanding (metode clusterring). Hal ini dapat

dilihat pada hasil pretes dan postes baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol. Hasil pretes dan postes kelas eksperimen untuk pembelajaran menulis esai memperlihatkan rata-rata 64,53 dan 85,93 dengan thitung = 4,590 pada derajat kebebasan 29 dengan signifikansi p = 0,00 < 0,05. Artinya, setelah diberi perlakuan kemampuan mahasiswa dalam menulis esai mengalami peningkatan yang signifikan, berbeda dengan kelas kontrol. Ada peningkatan hasil belajar jika membandingkan pretes dengan postes kelas kontrol yakni rata-rata 60,73 untuk pretes dan 77,23 untuk postes.

4. Metode quantum writing melalui penggunaan kalimat tesis dapat meningkatkan hasil pembelajaran menulis esai sementara metode pembanding tidak begitu mampu meningkatkan hasil pemblajaran peningkatannya tidak terlalu signifikan. Hal tersebut berarti metode quantum writing melalui penggunaan kalimat tesis memang efiktiv digunakan dalam pembelajaran menulis esai. 5. Respons dosen dan mahasiswa terhadap penerapan metode quantum writing

dalam pembelajaran menulis esai dilakukan dengan menggunakan tiga instrumen, yaitu: instrumen observasi, wawancara dan penyebaran angket. Adapun hasilnya sebagai berikut.

a. Berdasarkan data hasil observasi terhadap kegiatan dosen, para observer memberikan penilaian positif terhadap kegiatan yang dilakukan oleh dosen metode dalam pembelajaran menulis esai dengan menerapkan metode quantum writing. Hal itu terbukti, observer pertama menilai dari 24 aspek yang diobservasi hasil yang diperoleh adalah Ya/dilakukan: 22 aspek (91,7%) dan Tidak: 2 aspek (8,3%).

Observer kedua menilai dari 24 aspek yang hasil yang diperoleh adalah Ya/dilakukan: 23 aspek (95,8%) dan Tidak: 1 aspek (4,2%). Berdasarkan hasil tersebut, dapat peneliti simpulkan bahwa kedua observer menilai kegiatan yang dilakukan oleh dosen metode dalam pembelajaran menulis esai dengan metode quantum writing positif/kategori baik.

b. Observasi terhadap kegiatan dosen metode peneliti dalam melakukan juga penelitian terhadap aktivitas mahasiswa dan didapatkan hasil dari 21 aspek yang diobservasi beliau memberikan penilaian Ya/dilakukan: 18 aspek (85,7%) dan Tidak: 3 aspek (14,3%). Observer kedua menilai dari 21 aspek yang diobservasi hasilnya adalah Ya/dilakukan: 19 aspek (90,5%) dan Tidak: 2 aspek (9,5%). Berdasarkan hasil tersebut, dapat peneliti simpulkan bahwa kedua observer menilai kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam pembelajaran menulis esai dengan metode quantum writing positif/kategori baik.

c. Mahasiswa yang berpendapat bahwa mereka mengetahui tujuan pembelajaran menulis berjumlah 29 orang (96,7%). Pendapat mengenai Hakikat kompetensi menulis mudah dipahami mahasiswa adalah 24 orang (80,0%). Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya pembelajaran menulis dengan metode quantum writing dapat dipahami oleh mahasiswa. Dalam aspek materi, mahasiswa berpendapat ada kesesuaian antara tujuan dengan materi (76,7%). Proses pembelajaran sesuai dengan SAP (93,3%).

Dapat disimpulkan bahwa dilihat dari keseuaian materinya pembelajaran ini dikategorikan sesuai antara tujuan, SAP, dengan materi. Mahasiswa pun berpendapat bahwa bahan ajar menulis esai sudah menarik (83,3%) Mahasiswa kelompok eksperimen pun menyampaikan pendapat tentang metode quantum writing dalam pembelajaran menulis esai dengan rincian sebagai berikut. Metode yang digunakan dosen mampu menumbuhkan motivasi belajar mahasiswa (86,7%), memudahkan menyampaikan gagasan (93,3%), melatih mengorganisasikan gagasan secara sistematis (83,3%), memudahkan menyusun argumen dan solusi yang diperlukan (83,3%), memudahkan menyampaikan gagasan dengan bahasa yang baik dan benar (83,3%), memudahkan menyampaikan gagasan dengan bahasa yang khas, komunikatif dan bermakna (73,3%), memudahkan menyampaikan gagasan dengan bahasa kreatif dan segar (90%), melatih berpikir kritis dan logis (100%), melatih berpikir terbuka dan peka terhadap lingkungan (100%), kemenarikan strategi (83,3%), meningkatkan aktivitas belajar siswa (100%), meningkatkan motivasi belajar (90%), memperkaya pengalaman belajar siswa (86,7%), meningkatkan aktivitas kerja kelompok (96,7%), memunculkan interaksi beragam dalam pembelajaran (86,7%), meningkatkan mutu pembelajaran menulis (83,3%), meningkatkan kemampuan menulis mahasiswa (86,7%), menumbuhkan minat mahasiswa untuk menulis (83,3%), dan dapat memunculkan motivasi mahasiswa untuk membuat

tulisan (93,3%). Bedasarkan hasil wawancara dengan dosen metode, secara keseluruhan, langkah metode quantum writing tidak dapat dikatakan metode lama, karena metode tersebut memiliki paradigma berpikir yang berbeda. Sebagaimana dipahaminya, bahwa metode quantum writing bermula dari keinginan untuk mengembangkan kreativitas yang terpendam pada diri mahasiswa. Bagaimana mendorong mahasiswa untuk mampu menganalisis dan menemukan sebuah topik, kemudian berpikir fokus untuk menemukan ide atau gagasan, memiliki kemampuan untuk mengungkapkan argumen disertai dengan alasan-alasan yang logis, dan terakhir menerapkan solusi atas masalah yang ditemukan.

6.2Saran

Berdasarkan simpulan tersebut, peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai alternatif dalam upaya meningkatkan kemampuan mahasiswa pada pembelajaran menulis esai sebagai berikut.

1. Metode quantum writing melalui penggunaan kalimat tesis layak dipertimbangkan sebagai metode pembelajaran alternatif karena metode ini dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada pembelajaran menulis esai. Oleh karena itu, sebaiknya metode ini dipergunakan dosen dalam menyampaikan pembelajaran menulis.

2. Penerapan metode quantum writing dalam pembelajaran menulis esai dapat disesuaikan dengan satuan acara perkuliahan (SAP) menulis esai

yang telah disiapkan dosen, dengan catatan dosen melakukan analisis terlebih dahulu agar metode tersebut dapat efektif.

3. Dosen yang akan menerapkan metode quantum writing harus dapat memilih bahan yang menarik minat mahasiswa dengan cara guru menetapkan kriteria umum sedangkan pemilihan bahan mahasiswa yang menentukan.

4. Dosen yang hendak menerapkan metode quantum writing diharapkan melengkapi dengan media pembelajaran yang dapat menarik minat mahasiswa dan menstimulus mahasiswa untuk berpikir kritis.

Aries setia nugraha, 2015

Penerapan metode quantum writing melalui kalimat tesis dalam pembelajaran menulis esay pada mahasiswa program studi pendidikan bahasa sastra indonesia dan daerah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, S. (1988). Pembinaan Kemampuan Menulis. Jakarta: Erlangga.

Alwasilah, C. dan Senny S.A. (2005). Pokoknya Menulis. Bandung: Kiblat. Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

(2003). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Badudu, J.S. (2003). Kamus Kata-Kata Serapan Asing dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: kompas.

Bassham, Gregory dkk. (2011). Critical Thinking: A Student’s Introduction. New York: McGraw-Hill Companies.

Creswell, W., J. 2002. Research Design. Jakarta: KIK Press DePorter, B. (2009). Quantum Writer. Bandung: Mizan Pustaka. Ebo, A. K. (2005). Menulis Nggak Perlu Bakat. Jakarta: MU:3 Book. Eneste, P. (1986). Mengapa dan Bagaimana Saya Mengarang. Jakarta:

Gunung Agung.

Facione, P. A. (2004). Critical Thinking: What Its Is and Why It Count. California: California Academic Press.

Harjanto. (1997). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hernowo. (2004). Quantum Writing. Bandung: MLC.

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Rosda

Joyce, B dan Marshal W. (1972). Models of Teaching. New Jersey: Prentice- Hall, Inc., Englewood Cliffs.

Kurnia, S. S. (2002). Jurnalisme Sastra. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Levy, M. (2005). Menjadi Genius dengan Menulis. Bandung: Kaifa.

Moleong, J. L. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Nurhadi. (2004). Kurikulum 2004. Jakarta: Grasindo.

Poerwadarminta, W.J.S. (1984). ABC Karang Mengarang. Yogyakarta: U.P. Indonesia.

Pranoto, N. (2004). Creative Writing. Jakarta: Primamedia Pustaka.

Rahardjo, S. H. (2004). Bahasa Indonesia SMA untuk Kelas XII. Jakarta: Esis. Riduwan. (2005). Metode dan teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta Rusyana, Y. (1984). Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung:

Diponegoro

Semi, M. Atar. (2009). Menulis Efektif. Padang: UNP Press.

Sudjiman, P. (1990). Kamus Istilah Sastra. Jakarta: UI-Press.

Suhardjo, D. (2003). Metodologi Penelitian dan Penulisan Laporan Ilmiah. Yogyakarta: UII Press.

Suyatno. (2004). Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Surabaya: SIC.

Syamsuddin & Vismaia S. D. (2006). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Rosda

Tarigan, H. G. (1994). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Widyamartaya, A. & V. S. (2004). Kiat Menulis Esai Ulasan. Jakarta: Grasindo.

Zainurrahman. (2011). Menulis: dari Teori Hingga Praktik (Penawar Racun Plagiarisme). Bandung: Alfabeta.

http://ghost.rider.edu/cii/presen/grpinv.ppt. Diakses 10 Oktober 2010.

Dokumen terkait