• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE QUANTUM WRITING MELALUI KALIMAT TESIS DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ESAI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FKIP UNPAS TAHUN AKADEMIK 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE QUANTUM WRITING MELALUI KALIMAT TESIS DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ESAI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FKIP UNPAS TAHUN AKADEMIK 2013/2014."

Copied!
181
0
0

Teks penuh

(1)

TAHUN AKADEMIK 2013/2014

Tesis

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

oleh

Aries Setia Nugraha NIM 1104058

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH PASCA SARJANA

(2)

Oleh

Aries Setia Nugraha

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Sekolah Pascasarjana UPI

© Aries Setia Nugraha 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

Aries setia nugraha, 2015

Penerapan metode quantum writing melalui kalimat tesis dalam pembelajaran menulis esay pada mahasiswa program studi pendidikan bahasa sastra indonesia dan daerah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Model Quantum Writing melalui Penggunaan Kalimat Tesis dalam Pembelajaran Menulis Esai

oleh

Aries Setia Nugraha

Penelitian ini didasari oleh keresahan terhadap minat menulis terutama esai yang selalu dianggap sebagai jenis tulisan paling sulit. Nilai mahasiswa terlihat kurang atau belum mencapai angka yang baik. Optimalisasi pembelajaran sebenarnya sudah dilakukan, namun metode yang digunakan masih dengan cara konvensional.

Masalah yang dikaji dalam penelitian ini terutama adalah (1) kemampuan menulis esai mahasiswa sebelum mengunakan metode quantum writing melalui penggunanaan kalimat tesis , (2) kemampuan menulis esai mahasiswa setelah mengunakan metode quantum writing melalui penggunanaan kalimat tesis; (3) efektivitas metode quantum writing melalui penggunanaan kalimat tesis dalam pembelajaran menulis esai.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan the randomized pretest-posttest control group design terhadap mahasiswa semester V Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Tahun Akademik 2014/2015. Penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan secara acak (random) yang berjumlah 30 siswa di kelas eksperimen dan 30 siswa di kelas kontrol. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui tes tertulis menulis esai, observasi, angket dan wawancara. Untuk mengetahui keefektifan menulis esai digunakan lembar observasi dan angket yang disebar kepada kedua kelas tersebut.

(5)

Aries setia nugraha, 2015

Penerapan metode quantum writing melalui kalimat tesis dalam pembelajaran menulis esay pada mahasiswa program studi pendidikan bahasa sastra indonesia dan daerah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Implementation of Quantum Writing models through the use of Thesis Sentence in Learning Essay Writing

by

Aries Setia Nugraha

This research was based on worries about interest in writing, especially essays is always regarded as the most difficult kind of writing. Student value looks less or have not reached good. Learning optimization has actually been done, but the methods used are still the conventional manner.

A problem that were examined in this study primarily is (1) the ability of students to write an essay before using quantum methods through the usage of writing a thesis sentence, (2) the ability of students to write an essay after using quantum methods through the usage of writing a thesis sentence; (3) the effectiveness of the methods of quantum writing through usage thesis sentence in learning to write essays.

This research was used an experimental method with the randomized pretest-posttest control group design of the V semester students Language Study Program, Literature Indonesia and the Regional Academic Year 2014/2015. Determination of the experimental class and control class randomized (random) totaling 30 students in the experimental class and 30 students in the control class. The data in this study were collected through a written test writing essays, observations, questionnaires and interviews. To determine the effectiveness of writing an essay used observation sheets and questionnaires were distributed to both classes.

(6)

Aries setia nugraha, 2015

Penerapan metode quantum writing melalui kalimat tesis dalam pembelajaran menulis esay pada mahasiswa program studi pendidikan bahasa sastra indonesia dan daerah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian………. 1

1.2 Batasan dan Rumusan Masalah Penelitian……….. 6

1. Batasan Masalah Penelitian……… 6

1.6 Definisi Oprasional……….. 9

BAB II METODE QUANTUM WRITING, KALIMAT TESIS, BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN MENULIS ESAI 2.1 Metode Quantum Writing………... 10

2.1.1 Pengertian Metode Quantum Writing……… 10

2.1.2 Menulis Gaya Quantum Writing……… 11

2.1.3 Langkah-langkah Metode Quantum Writing……… 15

2.2 Kalimat Tesis……….. 20

2.2.1 Pengertian Kalimat Tesis………... 20

(7)

Aries setia nugraha, 2015

Penerapan metode quantum writing melalui kalimat tesis dalam pembelajaran menulis esay pada mahasiswa program studi pendidikan bahasa sastra indonesia dan daerah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.2.3 Cara Menyusun Kalimt Tesis……… 21

2.3 Keterampilan Menulis……… 22

2.3.1 Ihwal Menulis……… 22

2.3.2 Tujuan Menulis……….. 23

2.3.3 Manfaat Menulis……… 25

2.3.4 Syarat-syarat Menulis……… 27

2.3.5 Proses Penulisan……… 28

2.3.6 Sumber-sumber Menulis……… 31

2.4 Esai……….

2.4.1 Sejarah Esai………..

2.4.2 Menulis Esai……….

2.4.3 Jenis dan Struktur Esai ………

2.4.4 Karakteristik Esai……….

2.4.5 Langkah-langkah Menulis Esai………

2.5 Berpikir Kritis………

2.5.1 Hakikat Berpikir Kritis……… 2.5.2 Langkah-langkah Berpikir Kritis………..

2.5.3 Aspek Berpikir Kritis………

2.6 Keterakaitan Pengunaan Kalimat Tesis, Menulis Easi dan Berpikir Kritis……

34

3.4 Prosedur Pelaksanaan Model Quantum Writing melalui Penggunaan Kalimat Tesis dalam Pembelajaran Menulis Esai Mahasiswa………..

3.5 Pupulasi dan Sampel………...

3.6 Teknik Analisis Data………..

3.7 Alur Penelitian………

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

(8)

Aries setia nugraha, 2015

Penerapan metode quantum writing melalui kalimat tesis dalam pembelajaran menulis esay pada mahasiswa program studi pendidikan bahasa sastra indonesia dan daerah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1 Analisis Data Esai………...

4.1.1 Esai perlukah seragam sekolah………..

4.1.2 Esai premanisme………

4.1.3 Esai ”Sastra Islami” dan Ketajaman Lidah Pena………...

4.2 Rangkuman Hasil Analisis………..

4.3 Pembahasan Hasil Analisis……….

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

PEMBELAJARAN DENGAN MENERAPKAN METODE QUANTUM WRITING MELALUI PENGGUNAAN KALIMAT TESIS MELALUI PENGUNAAN

KALIMAT TESIS

5.1 Rancangan Metode dan Satuan Acara Pembelajaran……….. 5.1.1 Rancangan Metode Pembelajaran………. 5.1.2 Satuan Acara Perkuliahan (SAP) dengan Menerapkan Metode Quantum

Writing………...

5.2 Data dan Analisis Data Hasil Studi Pendahuluan………... 5.3 Pelaksanaan Penerapan Metode Quantum writing Melalui Penggunaan Kalimat

Tesis dalam Pembelajaran Menulis Esai………...

5.4 Data dan Analisis Data Kemampuan Menulis Esai Kelas Eksperimen………..

5.4.1 Identifikasi Sampel………

5.4.2 Analisis Produk Esai ………. 5.4.3 Data Nilai Kemampuan Menulis Esai Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol………...

5.4.4 Pengujian Sifat Data……….. 5.5 Respons Dosen dan Mahasiswa Terhadap Penerapan Metode Quantum writing

melalui penggunaan kalimat tesisdalam Meningkatkan Kemampuan Menulis

Esai………..

5.5.1 Data dan Analisis Hasil Observasi Terhadap Kegiatan Dosen dan Mahasiswa dalam Pembelajaran Menulis Esai dengan Metode Quantum

(9)

Aries setia nugraha, 2015

Penerapan metode quantum writing melalui kalimat tesis dalam pembelajaran menulis esay pada mahasiswa program studi pendidikan bahasa sastra indonesia dan daerah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5.5.2 Data dan Analisis Hasil Angket Terhadap Pembelajaran Menulis Esai dengan

Metode Quantum Writing………

5.5.3 Analisis Hasil Wawancara dengan Dosen……… 5.5.4 Analisis Hasil Wawancara dengan Mahasiswa……… 5.6 Pembahasan Hasil Penelitian………..

5.6.1 Kemampuan Mahasiswa Sebelum Diberikan Perlakuan Metode……….. Quantum Writing melalui Penggunaan Kalimat Tesis

5.6.2 Kemampuan Mahasiswa Setelah Diberikan Perlakuan Metode Quantum Writing melalui Penggunaan Kalimat Tesis……….. 5.7 Perbaikan Rancangan Metode Pembelajaran……….. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan………..………..……….. ..

6.2 Saran………..………..………..

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

206 215 217 219 220

221 222

(10)

Aries setia nugraha, 2015

Penerapan metode quantum writing melalui kalimat tesis dalam pembelajaran menulis esay pada mahasiswa program studi pendidikan bahasa sastra indonesia dan daerah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

Bahasa sebagai alat komunikasi, memiliki peranan penting dalam kehidupan. Kemampuan berbahasa menjadi hal utama yang harus diperhatikan. Hal tersebut didasari oleh pemikiran bahwa gagasan dan konsep yang terkonstruksi dalam benak sulit ditransformasikan jika tidak melalui perantara bahasa. Subagyo (2010, hlm. i) mengatakan bahwa bahasa memiliki tiga dimensi antara lain (1) bahasa merupakan buah evolusi otak manusia, (2) bahasa merupakan buah evolusi raga manusia, dan (3) bahasa merupakan buah evolusi peradaban manusia.

Sekaitan dengan pernyataan tersebut kemampuan manusia dalam berbahasa perlu ditingkatkan, artinya empat keterampilan berbahasa harus dilatih sehingga menjadi suatu keterampilan yang mampu menunjang proses berbahasa. Empat keterampilan berbahasa itu adalah mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis yang semuanya harus ditingkatkan secara bersamaan. Hal tersebut dikarenakan empat keterampilan berbahasa pada hakikatnya saling berkaitan.

(11)

simpulkan bahwa manusia memiliki kemampuan berpikir. Selanjutnya Alwasilah mengatakan kemampuan berpikir yang dimaksud adalah kemampuan berpikir kritis yang merupakan fitrah yang inheren pada manusia, namun persoalannya bagaimana meningkatkan kemampuan berpikir?

Kemampuan berbahasa aspek menulis menjadi salahsatu solusi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Akhadiah dkk. (1995:1) menjelaskan berbagai keuntungan menulis, dan yang paling berhubungan adalah melalui kegiatan menulis kita dipaksa bernalar, menghubungkan antara satu fakta dengan yang lain dan atau membandingkannya. Kemampuan menulis erat kaitannya dengan kegiatan penggunaan otak. Kemampuan berpikir menentukan tingkat kedalaman isi tulisan. Alwasilah (1994:36) mengatakan bahwa frekuensi menulis rendah, seorang yang menulis harus bisa menggunakan kode linguistik tanpa bantuan kode lain, sehingga menulis dapat dipandang sebagai buah pikiran yang utuh.

(12)

berpikir terasah dengan menulis esai. Selanjutnya mendengar kata esai maka yang terlintas adalah analisis, interpretasi dan refleksi.

Sekaitan dengan pernyataan dari beberapa pakar mengenai menulis, pada dasasrnya menulis merupakan cermin dari kemampuan berpikir. Kaitannya dengan menulis esai yang merupakan jenis tulisan yang berasal dari hasil analisis, interpretasi, dan evaluasi esai d ipandang sebagai karya tulis kreatif yang menunjukan sisi kemampuan berpikir kritis dan memiliki kesubjektifitasan yang mejadikan penulis esai dipandang sebagai seorang yang memiliki pengetahuan paripurna.

Berpikir merupakan proses penggunaan otak. Penggunaan otak berarti pengaktifan atau proses menggunakan otak sebagai alat pikir. John Dewey (Sihotang, dkk. 2012:3) mengatakan “berpikir kritis merupakan berpikir aktif.” Artinya berpikir jenis inilah yang akan meningkat jika latihan menulis esai terusmenerus dilakukan. Fisher (2008:2) mengatakan bahwa esensi berpikir kritis adalah proses berpikir aktif mempertanyakan dan memikirkan secara mendalam tentang diri sendiri, sehingga informasi relevan berhasil didapatkan.

Mengenai berpikir kritis Alwasilah (1994:103) mengatakan “berpikir kritis tidak tumbuh sendiri.”Artinya berpikir kritis perlu diarahkan dalam pengajaran,

sehingga kemampuan berpikir kritis dapat terlatih. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Moon (2008:7) mengatakan,

(13)

might call critical thinking, it self, a ‘multiple’ tool for the manipulation of knowledge.”

Hal ini berarti bahwa berpikir kritis adalah sebuah aspek dari aktivitas berpikir yang akan dipahami secara sempurna andai itu dilakukan dalam proses pembelajaran.

Sekaitan dengan pernyataan para ahli dan fenomena aktual yang terjadi. Seperti rendahnya minat menulis, kurangnya kemampuan menginterpretasi dan plagiarisme, diduga sebagai dampak dari kurangnya minat berkarya dan randahnya kemampuan berpikir. Mahasiswa sebagai garda terdepan dalam kemajuan bangsa dan segala lininya dinilai perlu memiliki kemampuan berpikir yang mumpuni. Universitas- universitas yang mencetak generasi muda pun perlu mengarahkan peserta didiknya pada kemampuan berpikir kritis.

Berpikir kritis bertujuan untuk membentuk manusia yang memiliki keingintahuan mendalam pada suatu permasalahan. Berpikir akan logis, apabila si pemikir berusaha menganalisis argumentasi secara cermat, mencari bukti dengan handal, dan mengambil kesimpulan dengan mantap (Alwasilah, 1994:32). Sekaitan dengan pernyataan tersebut perlu ada satu rumusan strategis untuk mengarahkan pembelajaran agar tepat sasaran.

(14)

masalah. Tim dalam KBBI mengartikan tesis sebagai pernyataan teori yang diperkuat dengan argumen.

Perlu dipilih satu metode pembelajaran yang mampu mengarahkan dan membimbiing mahasiswa dalam menulis, sehinga memunculkan keleluasaan dan dan kemantapan dalam menulis. Quantum writing dipandang baik untuk meningkatkan kemampuan menulis esai mahasiswa, selain mampu meningkatkan kemampuan menulis esai, metode ini pun mampu meningkatkan kemampuan berpikir mahasiswa. quantum writing, menurut Hernowo (2004:10) mengatakan, bahwa quantum writing merupakan proses belajar (menulis) yang interaktif, hal ini diyakini bahwa dengan metode quantum writing, mahasiswa memiliki energi untuk mengubah ide menjadi menjadi dorongan untuk mampu memberikan efek tular pada kawan sejawat. Pembelajaran tersebut dilaksanakan melalui bebrapa tahap diantaranya: (1) persiapan; (2) membuat draft yang bersifat kasar; (3) mengklasisfikasi atau membagi; (4) penyuntingan; (5) editing; (6) reproduksi; (7) evalusi. Melalui langkah- langkah tersebut pembelajaran menulis tidak akan menjadi momok bagi mahasiswa, justru akan menimbulkan kesenangan dan kemenarikan.

(15)

Penelitian sebelumnya mengenai kemapuan menulis esai yang berfokus pada kepaduan dan kesatuan telah dilaksanakan oleh Angga Wahidin (2011). Pada penelitian tersebut dihasilkan bahwa menulis esai dengan metode quantum writing efektif digunakan dalam pembelajaran menulis esai, terutama pada kemampuan memadukan dan menyatukan gagasan. Hal tersebut menjadi landasan penelitian lanjutan ini, bahwa selain kepaduan dan kesatuan gagasan hal yang paling utama dalam sebuah esai adalah kalimat tesis, karena tesis menjadi ciri dari sebuah esai. Kalimat tesis sebagai pembeda antara esai dengan jenis karangan lainnya. Selain itu kemampuan menulis esai turut mempertinggi kemampuan berpikir kritis.

Sehubungan dengan pernyataan tersebut, penelitian mengenai kemampuan menulis esai perlu dilakukan, maka penelitian ini berjudul Penerapan Metode Quantum Writing melalui Penggunaan Kalimat Tesis dalam Pembelajaran

Menulis Esai pada Mahasiswa. Penelitian mengenai kemampuan berpikir kritis telah banyak dilakukan, kebanyakan penelitian diarahkan pada formula yang tepat untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini mencoba menjawab keterikatan kemampuan berpikir kritis pada kemampuan menulis esai melalui metode quantum writing dan penggunaan kalimat tesis.

1.2 Batasan dan Rumusan Masalah Penelitian 1. Batasan Masalah Penelitian

(16)

2. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

a. Bagaimanakah kemampuan menulis esai mahasiswa sebelum penerapan metode quantum writing melalui penggunaan kalimat tesis?

b. Bagaimanakah kemampuan menulis esai mahasiswa setelah diterapkan metode quantum writing melalui penggunaan kalimat tesis?

c. Efektifkah metode quantum writing melalui penggunaan kalimat tesis diterapkan dalam pembelajaran menulis esai?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Sekaitan dengan batasan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat dirumuskan penilitian bertujan.

a. Untuk mengetahui kemampuan menulis esai mahasiswa sebelum diterapkan metode quantum writing melalui penggunaan kalimat tesis.

b. Untuk mengetahui kemampuan menulis esai mahasiswa setelah diterapkan metode quantum writing melalui penggunaan kalimat tesis.

(17)

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat bermanfaat secara teoritis dan praktis. a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan dalam pemebelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis esai mahasiswa. b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan dalam pembelajaran matakuliah menulis kritik dan esai, yang tentu saja membutuhkan kemampuan berpikir kritis yang mumpuni.

1.4 Asumsi

Dalam penelitian ini penulis mempunyai asumsi sebagai berikut.

a. Mahasiswa berpotensi untuk menghasilkan tulisan yang baik, termasuk esai. b. Quantum writing merupakan metode pembelajaran yang khusus untuk

menulis.

c. Menulis esai tercantum dalam kurikulum Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah.

d. Kesulitan menulis perlu menjadi perhatian khusus. Kesulitan menulis menyebabkan keengganan dalam menulis, sedangkan perkembangan ilmu pengetahuan menuntut manusia lebih kreatif salah satunya dalam kegiatan menulis.

1.5 Hipotesis

(18)

Ha : Metode quantum writing melalui pengunaan kalimat tesis dapat digunakan dalam pembelajaran menulis esai mahasiswa.

Ho : Metode quantum writing melalui pengunaan kalimat tesis tidak dapat digunakan dalam pembelajaran menulis esai mahasiswa

1.6 Definisi Oprasional

Definisi oprasional yang disampaikan di bawah ini bertujuan untuk mempermudah pemahaman dalam penelitian.

a. Model quantum writing merupakan model pembelajaran interaktif antara penulis, bahan tulisan, dan pengalaman intelektual.

b. Kalimat tesis adalah kalimat yang menyatakan suatu masalah dengan penguatan argumentasi yang diperkuat oleh fakta.

c. Esai adalah karangan yang mengulas tentang suatu objek berdasarkan pandangan sendiri. Artinya esai sarat akan kesubjektifitasan.

(19)

Aries setia nugraha, 2015

Penerapan metode quantum writing melalui kalimat tesis dalam pembelajaran menulis esay pada mahasiswa program studi pendidikan bahasa sastra indonesia dan daerah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan penelitian eksperimen. Penelitian dengan menggunakan percobaan atau eksperimen dimaksudkan untuk menyelidiki kemungkinan sebab akibat (cause of effect relationship), dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimen. Penelitian eksperimen yang akan digunakan adalah penelitian eksperimen kuasi. Penelitian eksperimen kuasi memiliki kesepakatan praktis antara eksperimen kebenaran dan sikap asli manusia terhadap bahasa yang ingin kita teliti (syamsuddin & Damaianti, 2009:162). Metode merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan, sedangkan penelitian merupakan salah satu cara untuk mendapatkan kebenaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan the randomized pretest-posttest control group design. Pengaruh perlakuan diperhitungkan melalui perbedaan antara tes awal dan

tes akhir pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tabel 3.1

Desain Eksperimen

Treatment group ER O1 XA O2

Control group KR O3 XB O4

(20)

Keterangan

ER : kelas ekperimen KR : kelas kontrol

O1 : kelas eksperimen sebelum perlakuan (pretest) O2 : kelas eksperimen setelah perlakuan (posttest) XA : penerapan model quantum writing

XB : penerapan metode konvensional O3 : kelas kontrol (pretest)

O4 : kelas kontrol (posttest)

Langkah-langkah rancangan kelas eksperimen tes awal dan tes akhir sampel ekuivalen sebagai berikut:

1. memilih sampel secara random;

2. memberikan tes awal kepada kelas eksperimen untuk memperoleh hasil O1 dan tes awal untuk kelas kontrol untuk memperoleh O3;

3. memberikan eksperimen kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol; 4. memberikan tes akhir pada kelas eksperimen untuk memperoleh O2 dan

kelas kontrol untuk memperoleh O4;

5. menghitung hasil rata-rata (mean) kelas eksperimen dan kelas kontrol; 6. menghitung standar deviasi kelas eksperimen dan kelas kontrol;

7. menghitung rata-rata (uji t) kelas eksperimen O3 dan kelas kontrol O4; 8. menentukan dasar taraf signifikan ( @ ) yaitu 5% atau 0,05;

(21)

langkah-langkah tersebut dapat diperjelas dengan pola penelitian sebagai berikut:

R

A

B

O1

O3

X O2

O4

Pola Penelitian Eksperimen Tes Awal dan Tes Akhir Sampel Ekuivalen yang Dimodifikasi (Syamsudin & Damaianti, 2009: 174)

Keterangan

R : Pemilihan sampel secara random

A : Sampel kelas eksperimen dengan model quantum writing B : Sampel kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional O1 : Tes awal kelas eksperimen dengan model quantum writing O2 : Tes akhir kelas eksperimen dengan model quantum writing O3 : Tes awal kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional O4 : Tes akhir kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional X : Pengajaran dengan model quantum writing

C : Pengajaran dengan model pembelajaran konvensional

3.2 Prosedur Penelitian

(22)

akan diteliti dan menentukan variabel penelitian, yaitu kemampuan menulis esai yang berfokus pada unsur kalmat tesis dan penerapan model quantum writing.

Prosedur penelitian yang digunakan mengacu pada prosedur eksperimen. Tahapan ini berlangsung sehingga tercapai tujuan yang diinginkan, dengan respons mahasiswa yang diharapkan, maka penelitian dapat dilaksanakan hingga tahapan akhir.

Sebelum tahapan-tahapan dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan uji coba yang telah disusun, dosen (yang menjadi model) mengajar dalam bentuk memeragakan salah satu keterampilan mengajar kemudian membuat SAP untuk kelasnya. SAP yang dikembangkan mengikuti yang diperagakan oleh dosen sebagai strategi dan model pembelajaran tetapi dalam topik dan bahan ajar yang berbeda. Dosen mempraktikkan rancangan pada kelas kecil (jumlah mahasiswa sedikit) selama penyajian diadakan pengamatan melalui rekaman video.

Prosedur penelitian eksperimen dapat dipaparkan sebagai berikut.

1. Penelitian dan pengumpulan data (research and information collecting). Pengukuran kebutuhan, studi literatur, penelitian dalam skala kecil, dan pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai.

2. Perencanaan (planning). Menyusun rencana penelitian, meliputi kemampuan-kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan penelitian yang hendak dicapai dengan penelitian tersebut, desain atau langkah-langkah penelitian, kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas.

(23)

pukul 07.00 s.d 09.30 di kelas semester VI-C dan di kelas semester VI-A. Penelitian berlangsung sekitar 3 minggu mulai tanggal 18 Desember 2014. 4. Memberikan tes awal kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada tanggal

yang akan ditetapkan. Pada awal pelaksanaannya, untuk kelas eksperimen dan kontrol mahasiswa ditugaskan menulis esai berdasarkan tema yang telah mereka pilih sebelumnya. Setelah itu, kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi perlakuan (treatment) yang berbeda. Perlakuan yang diberikan yaitu sebagai berikut:

a. Kelas eksperimen ditugaskan untuk menulis esai yang berfokus pada kalimat tesis menggunakan model quantum writing dengan menerapkan sistem PAK! dengan langkah yaitu:

Sistem PAK! Strategi PAK!

Pusatkan pikiran Gugus Tulis cepat

Atur Peta pikiran Kerangka

Karang Target Draft

Hebat! Hebat kreatif Hebat kritik

b. Kelas kontrol tidak menerapkan model quantum writing, akan tetapi hanya dengan menerapkan model pembelajaran konvensional.

5. Rentang waktu antara tes awal dengan tes akhir dua minggu. Waktu yang tersedia ini digunakan untuk mengukur kemampuan menulis esai mahasiswa dengan menerapkan model quantum writing.

(24)

3.3 Instrumen penelitian

Sesuai dengan tujuan dari pengumpulan data, instrumen penelitian ini terdiri atas tes menulis esai, pedoman penilaian menulis esai. Tes menulis esai terdiri atas tes awal dan tes akhir. Tes awal ini dirancang untuk mengukur kemampuan menulis mahasiswa baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Tes akhir dilaksanakan setelah perlakuan yang berbeda diberikan kepada kedua kelompok. Terakhir penulis menyiapkan angket sebagai instrumen untuk menggali informasi lebih jauh dari responden sesuai dengan permintaan penulis (Arikunto, 2006:151).

Instrumen-instrumen yang dibuat sebagai acuan pembelajaran bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran dalam menulis kritik sastra adalah: 1) instrument pembelajaran; 2) soal tes; 3) pedoman observasi; 4) pedoman wawancara; dan 5) angket

1. Instrumen pembelajaran

Berupa SAP (Satuan Acara Perkuliahan) yang dijadikan acuan dalam proses belajar mengajar. (terlampir)

2. Instrumen Tes

(25)

kedua tes ini dibandingkan untuk melihat perbedaannya. Jika perbedaannya signifikan maka berarti model belajar tersebut efektif.

Hasil pretes dan postes menulis esai dinilai dengan menggunakan kriteria penilaian yang sebelumnya telah melalui proses pertimbangan dari para ahli. Kriteria penilaian tersebut sebagai berikut.

Tabel 3.2

Pedoman Penilaian Menulis Esai

No. Aspek yang Dinilai Tingkat capaian kinerja

1 2 3 4 5

1. Kualitas Kalimat Tesis

a. Menunjukkan kejelasan pokok bahasan b. Memiliki keterkaitan dengan paragrap

selanjutnya dan atau sebelumnya

c. Menunjukan ide yang fokus atau tidak terlalu luas

d. Menunjukan kejelasan maksud atau tidak ambigu

2. Kualitas organisasi bangun esai a. Kesesuaian judul dengan isi

b. Kesesuaian tulisan esai dengan kalimat tesis, peta pikiran dan kerangka esai c. Tulisan menunjukkan struktur

organisasi yang logis 3. Gaya argumentasi

a. Motivasi pemecahan masalah tampak jelas

(26)

No. Aspek yang Dinilai Tingkat capaian kinerja

1 2 3 4 5

dengan pengalaman atau pandangan penulis

d. Mampu memberikan solusi atas permasalahan yang diangkat dalam esai 4. Kepantasan penggunaan diksi

a. Mampu menggunakan kalimat-kalimat kritik dengan tepat

b. Mampu menyusun kalimat secara runtut dan padu

c. Tidak menyusun kalimat dengan makna ganda

d. Mampu menyusun tulisan secara sistematis

5. Unsur kebahasaan (mekanik)

a. Sistematika tulisan esai menggunakan bahasa yang cermat, terstruktur dengan benar

b. Mampu menerapkan kosakata, ejaan, pemberian tanda baca atau tatabahasa Jumlah skor

Keterangan:

(27)

eksperimen maupun kelompok kontrol. Tes ini ditujukan untuk memperoleh informasi awal tentang kemampuan menulis esai pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa, Sasatra Indonesia dan Daerah FKIP Unpas. Selain itu, tes ini dimaksudkan pula untuk memastikan bahwa kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama.

b. Perlakuan

Dalam penelitian ini terdapat perbedaan perlakuan yang akan diterapkan kepada kedua kelompok. Kelompok eksperimen akan memperoleh perlakuan model quantum writing dalam pembelajaran menulis esai, sedangkan kelompok kontrol memperoleh perlakuan model konvensional.

c. Tes Akhir

Sama halnya dengan tes awal, tes akhir ini merupakan tes menulis esai kedua yang dilaksanakan oleh kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Di akhir penelitian, peneliti menganalisis hasil perlakuan. Tujuan tes ini adalah untuk menemukan perbedaan skor antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah keduanya mengalami perlakuan. Dengan kata lain, dari tes akhir inilah peneliti dapat memperkirakan keefektifan dalam pembelajaran menulis esai, khususnya pada mahasiswa semester VI Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah FKIP Unpas.

3. Instrumen Observasi

(28)

Observasi dilakukan untuk melihat gambaran dan kumpulan peristiwa secara lengkap pada waktu proses pembelajaran berlangsung. Adapun format observasi pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut.

Tabel 3.3

Format Observasi Dosen

Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Esai

No. Aspek yang diobservasi Ya/

Ada

Tidak ada 1. Kemampuan membuka perkuliahan

a. Menarik perhatian mahasiswa b. Memunculkan motivasi c. Mengadakan apersepsi

2. Mahasiswa diarahkan untuk menerapkan model quantum writing dengan sistem dan strategi PAK!

a. Mahasiswa diarahkan fokus dan mampu menyampaikan ide dengan teknik menulis cepat b.Mahasiswa diarahkan untuk mengatur idenya dalam

bentuk peta pikiran atau kerangka karangan

c. Mahasiswa dibimbing untuk mengembangkan kerangka menjadi draf

d.Mahasiswa dibimbing untuk menganalisis draf dengan pertimbangan kreatifitas berpikir.

e. Membimbing mahasiswa untuk mengedi draf berorientasi pada bahasa, diksi, pungtuasi, dan kapitalisasi.

f. Cermat dan tepat dalam penggunaan waktu 3. Proses pembelajaran

a. Mahasiswa mendapatkan model teks esai

b. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya tentang hal yang belum jelas yang berkaitan dengan contoh esai

c. Dosen menyampaikan materi tentang esai dan strategi penulisannya

d. Dosen menyampaikan fungsi dan peran pernyataan tesis pada esai.

e. Dosen menyampaikan cara menyusun kalimat tesis. f. Dosen membagikan sebuah cerpen

g. Mahasiswa dibimbing dalam penelaahan, penganalisisan, pembandingan berbagai fakta, evidensi, dan opini dari teks yang dibaca

h. Membimbing mahasiswa menyusun kalimat tesis i. Membimbing mahasiswa dalam menyusun krangka

(29)

No. Aspek yang diobservasi Ya/ Ada

Tidak ada j. Menugasi mahasiswa menyusun esai berdasarkan

pernyataan tesis dan kerangka yang telah dibuat k. Mengamati mahasiswa ketika mereka menyusun

esai berdasarkan langkah-langkah dalam model quantum writing

l. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk berkomentar/berpendapat

4. Kemampuan menutup pembelajaran

a. Mengulas secara singkat materi yang baru dibahas b. Memandu mahasiswa melaksanakan refleksi

pembelajaran

c. Memberikan tes/evaluasi

Aktivitas mahasiswa yang diamati meliputi memperhatikan penjelasan dosen dan teman; membaca lembar kerja mahasiswa; menulis materi; berdiskusi antar mahasiswa.

Pengamatan dilakukan pada saat mahasiswa bekerja secara kreatif dan pada waktu pelaksanaan pembelajaran menulis esai dengan model quantum writing. Pengamat menuliskan kategori-kategori yang muncul dengan menggunakan tanda cek list pada kolom yang sesuai. Reliabilitas instrumen ditentukan oleh pelaporan dua pengamat, suatu instrumen dikatakan reliabel jika reliabilitas lebih besar dari 75%, (Borich, 1994:385).

Format observasi untuk kegiatan mahasiswa dalam proses pembelajaran sebagai berikut.

Tabel 3.4

Format Observasi Mahasiswa Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Esai

No. Aspek yang diobservasi Ya/

Ada

Tidak ada 1. Pendahuluan

(30)

No. Aspek yang diobservasi Ya/ Ada

Tidak ada b. Mahasiswa mendapatkan gambaran umum tentang

materi yang akan disampaikan

2. Tahap penerapan model quantum writing

a. Mahasiswa fokus dan menuliskan ide dengan cepat b. Mahasiswa menyusun peta pikiran dengan bimbingan

dosen

c. Mahasiswa mengarang draf tulisan berdasarkan peta pikiran yang dibuatnya

d. Mahasiswa menganalisis draf tulisan dengan pertimbangan kreativitas pikiran

e. Mahasiswa mengedit draf berdasarakan bahasa, diksi, pungtuasi, dan kapitalisasi.

3. Proses pembelajaran

a. Mahasiswa menelaah teks contoh esai

b. Mahasiswa mengidentifikasi teks contoh esai c. Mahasiswa bertanya

d. Mahasiswa memperhatikan penyampaian materi mengenai esai dan strategi penulisannya

e. Mahasiswa menerima teks cerpen

f. Menganalisis, menelaah, dan membandingkan fakta, eviden, dan opini.

g. Mahasiswa belajar menyusun kalimat tesis

h. Menyusun esai berdasarkan langkah-langkah dalam model quantum writing

i. Mengedit hasil tulisan esai j. Bertanya jawab

k. Berkomentar/berpendapat 4. Kegiatan akhir

a. Menyimpulkan materi

b. Melaksanakan refleksi pembelajaran c. Mengerjakan tes/evaluasi

4. Instrume n Wawancara

(31)

manfaat yang diperoleh mahasiswa setelah mengikuti pembelajaran tersebut; dan 4) keefektifan pembelajaran menulis esai dengan model quantum writing. 5. Angket

Angket adalah teknik pengumpulan data dengan memberikan sejumlah pertanyaan yang telah ditetapkan sebelumnya secara tertulis. Oleh karena itu, untuk mengisinya diperlukan kemampuan literasi dari pihak yang disurvei. Keunggulannya dibandingkan dengan teknik wawancara, kuesioner dapat meliput informan dalam jumlah besar, hemat waktu, dan relatif mudah untuk diadministrasi.

Angket dibuat untuk dosen dan mahasiswa untuk mengetahui pendapat mereka tentang pelaksanaan pembelajaran menulis esai. Dalam penelitian ini, kuesioner digunakan untuk mengetahui variabel motivasi dan tanggapan mahasiswa terhadap pembelajaran menulis esai dengan menggunakan model quantum writing.

3.4 Prosedur Pelaksanaan Model Quantum Writing melalui Penggunaan Kalimat Tesis dalam Pembelajaran Menulis Esai Mahasiswa

Prosedur penelitian dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu (1) pemberian tes awal; (2) pelaksanaan pembelajaran menulis esai dengan menggunakan model quantum writing; (3) pemberian tes akhir dan retensi. Berikut ini penulis jelaskan

tahap-tahap pelaksanaan penelitian.

(32)

esai. Langkah ini dilakukan untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam keterampilan menulis esai sebelum diberikan perlakuan.

Tahap kedua, melaksanakan pembelajaran menulis esai dengan menggunakan model quantum writing. Kegiatan ini dilakukan oleh satu orang dosen yaitu Setiawan, S.Pd. untuk menyampaikan materi. Dra. Titin Nurhayatin, M.Pd; Dra. dan Drs. Dindin M.Z.M., M.Pd. masing-masing memberikan penilaian terhadap aktivitas mahasiswa dan dosen model dengan memberikan tanggapan pada format observasi untuk setiap pertemuan. Tahap ketiga, memberikan tes akhir setelah proses belajar (post test).

3.5 Pupulasi dan Sampel

Populasi penelitian yaitu seluruh mahasiswa semester V Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah FKIP Unpas. Pemilihan populasi berdasarkan pertimbangan bahwa penerapan model quantum writing dalam keterampilan menulis esai dapat dilakukan pada Mata Kuliah Menulis Kritik dan Esai.

(33)

diperoleh pada saat semester empat; (2) memiliki prestasi belajar yang diperkirakan sama; (3) memiliki usia yang sama.

Jumlah mahasiswa yang dijadikan sampel sebanyak dua kelas yang terdiri atas 80 mahasiswa. Jumlah ini dibagi dua kelompok yaitu 40 mahasiswa dijadikan kelas eksperimen (KE) dan kelas kedua berjumlah yang sama untuk dijadikan kelas kontrol (KK). Untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol digunakan undian dengan uang logam yang dilemparkan.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows versi 20.0. Sebelum dilakukan uji hipotesis (analisis inferensial), terlebih dahulu dilakukan langkah- langkah berikut.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data dalam penelitian ini ditujukan untuk mengetahui apakah data yang tersaring dari masing-masing sampel berdistribusi normal atau tidak. Metode yang digunakan adalah metode Kolmogorov Smirnov.

Pengujian Kolmogorov-Smirnov menggunakan kecocokan kumulatif sampel X dengan distribusi probabilitas normal. Distribusi probabilitas pada variabel tertentu diakumulasikan dan dibandingkan dengan kumulasi sampel. Selisih dari setiap bagian adalah selisih kumulasi dan selisih yangpaling besar dijadikan patokan pada pengujian hipotesis (Susetyo, 2010: 145).

(34)

2. Uji Homogenitas

Statistik parameter merupakan statistik untuk pengujian dua rata-rata memiliki distribusi tertentu. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, selain sampel acak berasal dari distribusi populasi berbentuk kurva normal, variansi kedua populasi perlu honogen atau sama besarnya (Susetyo, 2010: 160).

Uji homogenitas ditujukan untuk mengetahui homogen atau tidaknya variansi sampel yang ditarik dari populasi. Pengolahan data untuk menguji homogenitas menggunakan SPSS versi 20.0 dengan metode Levene Statistic. Jika sebuah variabel hasil uji Levene memiliki nilai sig. > 0,05, maka variabel tersebut dapat dikatakan homogen.

3. Analisis Statistik

Pengujian statistik merupakan langkah selanjutnya yang harus ditempuh. Namunn demikian sebelum dilakukan pengujian perlu dirumuskan dahulu bentuk hipotesis yang akan diuji berdasarkan kerangka pemikiran peneliti yang dibangun pada bagian kajian teori (Susetyo, 2010: 170)

Uji-t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan dalam kemampuan menulis kritik sastra antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 20.0. 4. Menghitung Skor Gain Ternormalisasi

(35)

Kemampuan menulis esai rendah

Mendayagunakan kalimt tesis

memilih metode

pembelajaran mengujicobakan

mengumpulkan data

mengolah data Peningkatan

kemampuan menulis

peningkatan kemampuan berpikir

kritis rumus:

g =

Keterangan:

g = selisih nilai tes akhir dengan tes awal Spost = skor tes akhir

Spre = skor tes awal

Sm aks = skor maksimum

Kategori:

Tinggi = g > 0,7 Sedang = 0,3 < g < 0,7 Rendah = g < 0

(36)

Aries setia nugraha, 2015

Penerapan metode quantum writing melalui kalimat tesis dalam pembelajaran menulis esay pada mahasiswa program studi pendidikan bahasa sastra indonesia dan daerah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PEMBELAJARAN DENGAN MENERAPKAN METODE QUANTUM WRITING MELALUI PENGGUNAAN KALIMAT TESIS MELALUI PENGUNAAN KALIMAT

TESIS

5.1 Rancangan Metode dan Satuan Acara Pembelajaran 5.1.1 Rancangan Metode Pembelajaran

Sebelumnya telah disampaikan, metode quantum writing melalui penggunaan kalimat tesis didasari oleh kemampuan berpikir. Quantum dapat diartikan sebagai interaksi yang mengubah energy menjadi cahaya yang super dahsyat. Quantum dapat dimaknai sebagai proses keterampilan yang mampu mengubah potensi yang ada dalam diri manusia menjadi sebuah karya besar, karya tersebut yang kemudian dalam penelitian ini disebut esai. Woodman menyatakan bahwa semua orang pada hakikatnya melakukan perjalanan batin sebagai bentuk pencarian jati diri. Hal tersebut berlaku juga pada konteks menulis, seorang penulis yang jaya adalah dia yang senantiasa melakukan proses menulisnya sebagai perjalan batin yang mengantarkan pada karya.

(37)

kemauaan seseorang dalam mencurahkan isi pikir dan rasa. Kebebasan dan kejujuran dalam pengungkapan isi pikir dan rasalah yang kemudian mengantarkan penulis pada karya sempurna yang jujur, penuh penghayatan, dan mangandung totalitas kemampuan.

Setelah seseorang mampu mengungkapkan isi pikir dan rasa yang secara sederhana disebut isi batin, langkah selanjutnya adalah mewujudkannya dalam bentuk peta berpikir. Pemetaan pikiran yang telah rampung dibuat, dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan kerangka tulisan. Dengan begitu, tulisan yang dibuat akan menjadi sebuah tulisan yang terencana dengan sangat baik. Selanjutnya, penulis tinggal melakukan proses penulisan berdasarka kerangka yang telah dibuat.

Mengenai hal tersebut di atas, peneliti merancangnya ke dalam sebuah langkah operasional metode quantum writing melalui penggunaan kalimat tesis yang diterapkan dalam pembelajaran menulis esai. Adapun rancangannya sebagai berikut.

Tabel 5.1

Strategi Merode Quantum Writing

Sistem PAK! Strategi PAK!

Pusatkan pikiran Gugus Tulis cepat

Atur Peta pikiran Kerangka

Karang Target Draft

Hebat! Hebat kreatif Hebat kritis

1. Pusatkan Perhatian

(38)

utama dalam sebuah tulisan. Untuk dapat memusatkan pikiran ada dua strategi yang harus dilakukan yaitu strategi gugus dan strategi tulis cepat.

a. Strategi Gugus

Gugus adalah perwakilan visual cara otak memilah informasi. Membuat gugus adalah proses mengumpulkan ide, gambar, dan perasaan yang sesuai dengan kata kunci atau ide utama. Proses ini memperbanyak daftar kata dan ide untuk menulis dan seringkali membantu mengembangkan ide lebih lanjut.

b. Strategi Tulis Cepat

Tulis cepat mempunyai makna seperti kedengarannya. Dengan cara menuliskan semua ide dengan cepat begitu muncul dalam pikiran. Strategi ini untuk memusatkan pikiran dan memperkaya kreativitas. Jadi, dalam menerapkan strategi ini, penulis menuliskan semua ide yang ada dalam pikirannya tanpa mempertimbangkan hal lain.

2. Atur

Langkah kedua yang dilakukan untuk menjadi penulis yang kreatif adalah „atur‟.

Dalam melakukan langkah ini, dapat dilakukan dengan dengan dua strategi yaitu strategi peta pikiran dan strategi kerangka.

a. Strategi Peta Pikiran

(39)

sendiri apa ide dan poin utama yang dipikirkan. Peta pikiran akan menjadi kendali untuk menyelesaikan tulisan.

b. Strategi Kerangka

Jika peta pikiran merupakan gambaran besar ide-ide saling mendukung, maka strategi kerangka adalah bangun paragraf kuat yang tersusun rapi ole hide dan menuntun pembaca untuk menjelajahi tulisan. Sebuah paragraf yang kuat mengandung ide utama, detail, contoh, dan kesimpulan.

3. Karang

Langkah ketiga yang dilakukan adalah „karang‟. Langkah ini dilakukan setelah

penulis mampu menerapkan strategi peta pikiran dan kerangka. Dalam melakukan

langkah „karang‟ dapat dilakukan dengan strategi target dan draf.

a. Strategi Target

Banyak penulis yang tidak dapat menyelesaikan tulisannya. Hal tersebut terjadi karena tulisan yang dibuat tanpa perencanaan yang matang. Untuk itu dalam menulis, penting menentukan tenggat waktu tulisan dapat terselesaikan. Strategi target merupakan cara cepat dan cerdas untuk memfokuskan tulisan dan menghemat waktu.

b. Strategi Draf

(40)

menuliskan draf. Untuk menuliskan draf, dapat merujuk pada peta pikiran atau kerangka paragraf yang telah dibuat. Beri nomor pada ide yang dituliskan pada peta dengan urutan yang sesuai dengan draf. Lalu, mulai tuliskan di atas sebuah kertas.

4. Hebat!

Langkah keempat atau terakhir yang dilakukan untuk menjadi penulis yang

hebat adalah „hebat!‟. Dalam menerapkan langkah ini penulis dapat menggunakan

strategi hebat kreatif dan strategi hebat kritik. Dalam menulis diperlukan kreativitas dan kritis. Kreativitas diperlukan untuk menonjolkan pikiran yang ada dalam otak kanan, merangkaikan kata demi kata dan menciptakan sebuah tulisan yang kaya dengan ide. Kritik adalah sikap evaluatif yang dilakukan penulis terhadap tulisannya. Dengan cara memeriksa secara detail tulisan yang telah dibuat, seperti ejaan, kata sambung, dan tata bahasa.

5.1.2 Satuan Acara Perkuliahan (SAP) dengan Menerapkan Metode Quantum Writing

Metode quantum writing melalui penggunaan kalimat tesisyang diterapkan dalam penelitian ini dilakukan di kelas eksperimen. Deskripsi berikut adalah deskripsi pembelajaran menulis esai dengan menggunakan metode quantum writing.

(41)

kerangka karangan. Kalimat tesis merupakan inti dari sebuah tulisan dan kerangka merupakan pondasi awal dalam pembuatan karangan.

Metode pembelajaran yang dirancang harus mampu memberikan pembelajaran yang bermakna. Mahasiswa harus mengalami secara langsung proses pembelajaran dengan mendayagunakan seluruh panca indranya. Ketika panca indera didayagunakan, maka gagasan yang tercurahkan akan semakin bermakna. Sekaitan dengan tersebut rancangan metode pembelajaran yang seyogyanya diterapkan adalah seperti di bawah ini.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MENULIS ESAI

Program Studi : Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daearah

Semester : V (Lima) Mata Kuliah : Menulis Esai

Standar Kompetensi : Perkuliahan ini dapat membentuk kecakapan mahasiswa dalam penguasaan dan pemahaman berbagai permasalahan dalam menyusun gagasan sentral/pernyataan, sehingga mampu menyampaikannya dalam bentuk esai yang sistematis dan logis dengan tuntutan masalah secara kontekstual, logis, pragmatis, komunikatif, efesien, dan efektif.

Kompetensi Dasar :

 Memiliki wawasan pengetahuan yang luas dan empiris

(42)

 Menulis esai Memahami dan menguasai secara teoretis dan

praktis kegiatan menulis kritik & esai terhadap teks naratif

Indikator :

 Dapat menetapkan pokok bahasan

 Dapat merumuskan tesis

 Dapat mengembangkan ide berdasarkan pernyataan tesis di

atas ke dalam pengembangan paragraf yang logis dan sistematis

 Dapat menyusun kerangka esai berdasarkan penetapan

kalimat tesisnya

Alokasi waktu : 90 menit (2 X 45 menit); 1 pertemuan Kegiatan Belajar Mengajar

1. Kompetensi Dasar

Memiliki wawasan pengetahuan yang luas dan empiris dalam memproduksi tulisan esai tahap awal

2. Indikator

a. Dapat menetapkan pokok bahasan b. Dapat merumuskan tesis

c. Dapat mengembangkan ide berdasarkan pernyataan tesis di atas ke dalam pengembangan paragraf yang logis dan sistematis

(43)

3. Tujuan pembelajaran Mahasiswa mampu:

a. Menetapkan pokok bahasan b. Merumuskan tesis

c. Mengembangkan ide berdasarkan pernyataan tesis di atas ke dalam pengembangan paragraf yang logis dan sistematis

d. Menyusun kerangka esai berdasarkan penetapan kalimat tesisnya

4. Materi Pembelajaran

Menulis esai yang berfokus pada kalimat tesis/pernyataan tesis

5. Metode pembelajaran : Quantum Writing melalui Penggunaan Kalimat Tesis 6. Langkah-langkah pembelajaran

a. Pendahuluan (5 menit)

Menyampaikan tujuan pembelajaran b. Inti (80 menit)

1) Pretes kemampuan menulis esai, berdasarkan teks bacaan yang dipilih mahasiswa ditentukan oleh dosen.

2) Dosen memberikan contoh esai. Contoh tersebut dijadikan standar kompetensi yang harus dicapai mahasiswa.

3) Menganalisis esai metode dari segi struktur. 4) Mendiskusikan hasil analisis.

(44)

c. Penutup (5 menit)

Mengkonfirmasi dan repleksi

7. Sumber belajar a. Contoh esai

b. Buku-buku sumber yang berkaitan dengan menulis esai dan metode quantum writing

8. Bahan pembelajaran A. Teori Menulis

1. Ihwal Menulis 2. Tujuan Menulis 3. Manfaat Menulis B. Esai

1. Sejarah Esai 2. Menulis Esai

3. Jenis dan Struktur Esai 4. Karakteristik Esai

5. Langkah-langkah Menulis Esai C. Kalimat Tesis

1. Pengertian Kalimat Tesis 2. Fungsi Kalimat Tesis

3. Cara Menyusun Kalimt Tesis

9. Penilaian

Peilaian dilakukan dengan menggunakan penilaian proyek. Dengan soal sebagai berikut:

1. Bacalah cerpen berjudul “Guru” karya Putu Wijaya!

2. Analisislah, dan temukan topik-topik yang menarik! 3. Buatlah sebuah esai dari cerpen tersebut!

Tabel 5.2

(45)

No. Aspek yang Dinilai Tingkat capaian kinerja

1 2 3 4 5

1. Kualitas Kalimat Tesis

a. Menunjukkan kejelasan pokok bahasan b. Memiliki keterkaitan dengan paragrap

selanjutnya dan atau sebelumnya

c. Menunjukan ide yang fokus atau tidak terlalu luas

d. Menunjukan kejelasan maksud atau tidak ambigu

2. Kualitas organisasi bangun esai a. Kesesuaian judul dengan isi

b. Kesesuaian tulisan esai dengan kalimat tesis, peta pikiran dan kerangka esai c. Tulisan menunjukkan struktur

organisasi yang logis 3. Gaya argumentasi

a. Motivasi pemecahan masalah tampak jelas

b. Mampu memberikan alasan-alasan yang logis atas argumen yang diajukan c. Argumen secara efektif dihubungkan

dengan pengalaman atau pandangan penulis

d. Mampu memberikan solusi atas permasalahan yang diangkat dalam esai 4. Kepantasan penggunaan diksi

a. Mampu menggunakan kalimat-kalimat kritik dengan tepat

(46)

No. Aspek yang Dinilai Tingkat capaian kinerja

1 2 3 4 5

bahasa yang cermat, terstruktur dengan benar

b. Mampu menerapkan kosakata, ejaan, pemberian tanda baca atau tatabahasa Jumlah skor

Keterangan:

Tingkat capaian kinerja: 1 : sangat kurang 2 : kurang baik 3 : cukup baik 4 : baik 5 : sangat baik

5.2 Data dan Analisis Data Hasil Studi Pendahuluan

Dosen matakuliah menulis esai telah melakukan pembelajaran pada menulis esai pada tahun pelajaran 2012/2013. Data penilaian akhir pembelajaran menulis esai penulis dapatkan dari biro akademik. Adapun hasil penilaian tersebut sebagai berikut.

Tabel 5.3

Daftar Nilai Mata Kuliah Menulis Esai

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah FKIP Unpas Tahun Akademik 2010/2011

No. Nama Mahasiswa Nilai Akhir

1. RIZKY SETYA PERMANA 2,50

2. IRA RIVANI IRVIANTI 2,90

3. LILI AJIE PURLINDA 2,75

4. SUSI EKA RAHAYU 2,00

5. IVRANS YOSA KOSTIAN 2,80

6. SYDNEY EDELIN PUTRI 2,75

(47)

No. Nama Mahasiswa Nilai Akhir

21. DWI ASTIWULANDARI 2,50

22. SITI NURJANAH 2,00

23. WINI SEPTIANI 2,75

24. OGIE KHODRIANSYAH 2,75

25. LINGGA ALIFA NURMAMINKI 3,30

34 INTAN PERMATASARI 2,00

35. BOBY SETIADI 2,50

(Sumber: Bidang Akademik FKIP Unpas) Kriteria Penilaian

(48)

2,75 – 3,49 1,5 – 2,74 Kurang dari 1,5

B C D

Baik Cukup Kurang

Berdasarkan tabel hasil penilaian tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa kompetensi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah FKIP Unpas, belum dapat dikatakan ketegori berhasil. Meskipun jika ditinjau dari rata-rata nilai akhir adalah kategori B (2,78), namun dengan rentang nilai yang minimal (kategori B = 2,75 – 3,49) dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran menulis esai masih perlu perbaikan.

5.3 Pelaksanaan Penerapan Metode Quantum writing Melalui Penggunaan Kalimat Tesis dalam Pembelajaran Menulis Esai

1. Pertemuan ke-1 a. Kegiatan Awal

Peneliti dan dosen memasuki kelas dengan mengucapkan salam. Seluruh mahasiswa membalas salam secara serempak. Selanjutnya, dosen menjelaskan maksud peneliti datang dan mempersilakan peneliti duduk di

tempat yang sudah disediakan, yaitu di baris paling belakang bagian tengah.

(49)

b. Kegiatan Inti

Dosen memaparkan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa, berupa kegiatan menulis esai dengan teks bacaan yang telah disediakan dosen. Sebelum mahasiswa melakukan kegiatan menulis, dosen terlebih dahulu memberikan gambaran tentang apa itu esai, dengan memberikan sebuah contoh tulisan esai. Hasil tulisan diharapkan mampu memberikan

gambaran seperti apa bentuk esai.

Selanjutnya mahasiswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang berkaitan dengan menulis esai. Tak ada mahasiswa yang bertanya. Selanjutnya, dosen membagikan kertas kosong kepada mahasiswa. Kemudian mahasiswa diminta majau satu-persatu untuk memilih satu dari

dua cerpen yang disediakan yatitu “Filosofi Kopi” karya Dewi Lestari dan

“Robohnya Surau Kami” karya AA Navis yang harus dibaca dan ditulis

esainya. Kemudian, dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menulis selama 80 menit.

c. Kegiatan Akhir

(50)

sebagai acuan dalam pembelajaran menulis esai pada pertemuan selanjutnya dan sebagai bahan penelitian pretes yang akan dibandingkan dengan hasil postes pada pertemuan terakhir dari seluruh rangkaian kegiatan penelitian ini.

2. Pertemuan ke-2 a. Kegiatan Awal

Peneliti kembali melakukan pengamatan pada proses pembelajaran menulis esai di kelas C semester VI Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah FKIP Unpas. Seperti pertemuan sebelumnya, peneliti duduk di belakang mahasiswa dan dosen di depan kelas. Ketika memasuki kelas dosen mengucapkan salam dan mahasiswa menjawab salam secara serempak. Selanjutnya, dosen memeriksa kehadiran mahasiswa dan ternyata seluruh mahasiswa hadir. Guru menginformasikan hasil mengarang

mahasiswa pada pertemuan pertama sebagai apersepsi.

(51)

logis dan kreatif. Demikian juga dengan penguasaan kaidah penulisan, terutama pada penggunaan tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan

pemilihan kata atau diksi.

Kemudian mahasiswa diberi kesempatan untuk bertanya, sebelum kegiatan pembelajaran inti dimulai. Ada satu orang yang bertanya mengenai bangun esai dengan lima paragraf. Kemudian, dosen menjelaskan bahwa bangun esai dengan lima paragraf adalah bangun esai yang terdiri dari satu paragraf pendahuluan (pembuka), tiga paragraf tentang isi (tubuh esai), dan satu paragraf penutup (simpulan). Kegiatan ini berlangsung selama 10 menit. Pada pertemuan yang ke-2, pembelajaran dihadiri oleh observer.

b. Kegiatan Inti

Pertemuan kedua merupakan pembelajaran menulis esai dengan menerapkan metode quantum writing. Peneliti menerapkan metode quantum writing melalui penggunaan kalimat tesis dengan berorientasi pada prinsip-prinsip menulis esai.

Secara kronologis kegiatan ini tersebut dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1) Mahasiswa diarahkan pada kondisi keadaan kelas yang nyaman dan santai.

(52)

upaya mereka.

3) Mahasiswa diberikan cerpen yang berjudul “Guru” karya putu wijaya

4) Masing-masing menelaah teks bacaan yang diberikan oleh dosen.

5) Mahasiswa secara kritis menelaah teks bacaan tersebut, dan mahasiswa melakukan eksplorasi terhadap contoh teks bacaan yang ditelaah. 6) Mahasiswa secara kreatif menyusun gugus ide dengan teknik menulis

cepat.

7) Mahasiswa secara kritis dan kreatif menyusun peta pikiran berdasarkan gugus ide yang telah ditulis.

8) Dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti.

9) Mahasiswa di bawah bimbingan dosen menyimpulkan materi pembelajaran

c. Kegiatan Akhir

Pada sesi akhir, mahasiswa dan dosen menyimpulkan materi pelajaran pertemuan ke-2. Dosen mengadakan refleksi bersama mahasiswa. Kami mengucapkan salam untuk meninggalkan kelas dan akan dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya.

3. Pertemuan ke-3 a. Kegiatan Awal

(53)

FKIP Unpas pada pertemuan ke-3. Seperti biasa, peneliti mengambil posisi duduk di belakang. Sebelum pembelajaran dimulai, dosen membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam kepada mahasiswa yang dijawab dengan serempak. Kemudian dosen mengecek kehadiran mahasiswa. Dosen memberikan apersepsi sebelum memasuki kegiatan inti. . Kegiatan ini berlangsung 10 menit. Pada pertemuan yang ke-3, dihadiri oleh observer. b. Kegiatan Inti

1) Mahasiswa diarahkan pada kondisi keadaan kelas yang nyaman dan santai.

2) Dosen memberikan penjelasan kepada mahasiswa bahwa mata kuliah ini menuntut kreativitas dan penggunaan imaji visual yang dapat membantu upaya mereka.

3) Mahasiswa diberikan teks bacaan yang berjudul “Tikus dan Kucing”

4) Masing-masing menelaah teks bacaan yang diberikan oleh dosen.

5) Mahasiswa secara kritis menelaah teks bacaan tersebut, dan mahasiswa melakukan eksplorasi terhadap contoh teks bacaan yang ditelaah.

6) Mahasiswa secara kreatif menyusun gugus ide dengan teknik menulis cepat.

7) Mahasiswa secara kritis dan kreatif menyusun peta pikiran berdasarkan gugus ide yang telah ditulis.

(54)

9) Mahasiswa di bawah bimbingan dosen menyimpulkan materi pembelajaran

c. Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir digunakan dosen untuk memberi penguatan terhadap aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran. Selanjutnya, dosen bersama mahasiswa mengadakan refleksi pembelajaran. Pada menit akhir, guru dan peneliti menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan datang yakni menulis sebuah esai berdasarkan gugus ide dan peta pikiran yang telah disusun sebelumnya.

4. Pertemuan ke-4 a. Kegiatan Awal

Peneliti kembali mengadakan pengamatan pada pelaksanaan pembelajaran menulis esai di kelas C semester VI Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah FKIP Unpas. Dosen mengawali pelaksanaan pembelajaran dengan mengucapkan salam, memeriksa kehadiran mahasiswa, dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada pertemuan kali ini, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah mahasiswa mampu menyusun sebuah esai berdasarkan gugus ide dan peta pikiran yang telah disusun pada pertemuan sebelumnya.

b. Kegiatan Inti

(55)

Mahasiswa mengamati hasil temuan yang telah dikoreksi dan direvisi serta ditulis dalam bentuk gugus ide dan peta pikiran pada pertemuan sebelumnya (pertemuan ke-2 dan ke-3)

Selanjutnya, mahasiswa secara kritis dan kreatif mengembangkan gugus ide dan peta pikiran menjadi kerangka esai dan selanjutnya disusun menjadi sebuah tulisan esai yang utuh dengan sistematika sesuai dengan kerangka esai yang dibuat.

Selama proses penulisan esai berlangsung, dosen berkeliling untuk memantau proses penulisan. Selama berkeliling dosen mengamati dan

membimbing mahasiswa dalam penulisan esai.

Pada menit ke-85, mahasiswa diminta segera menyelesaikan pekerjaannya dan mengumpulkan hasil tulisannya. Setelah kegiatan menulis esai selesai, mahasiswa mengumpulkan hasil pekerjaannya kepada dosen.

c. Kegiatan Akhir

(56)

5. Pertemuan ke-5 a. Kegiatan Awal

Peneliti kembali mengamati pelaksanaan pembelajaran pertemuan ke-5 di kelas C semester VI Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah FKIP Unpas. Sebelum memulai pembelajaran dosen mengucapkan salam, memeriksa kehadiran mahasiswa, dan memberikan apersepsi. Selanjutnya, dosen menginformasikan bahwa kegiatan pertemuan ke-5 adalah postes. Tujuan pembelajarannya adalah mengetahui tingkat kemampuan menulis esai menulis esai di kelas C semester VI Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah FKIP Unpas yang telah mengikuti pembelajaran menulis dengan menggunakan metode quantum writing melalui penggunaan kalimat tesis.

b. Kegiatan Inti

Dosen membagikan lembar soal menulis, teks bacaan yang akan dibaca dan kertas kosong. Mahasiswa duduk secara individual tidak berkelompok. Kegiatan ini berlangsung 85 menit.

c. Kegiatan Akhir

(57)

hasil pretes yang telah dilakukan pada pertemuan pertama. Menjelang akhir pembelajaran, dosen dan peneliti mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa dan menyampaikan bahwa pembelajaran menulis esai dengan menggunakan metode quantum writing melalui penggunaan kalimat tesis telah selesai. Dosen dan peneliti mengucapkan terima kasih dan salam lalu meninggalkan kelas.

5.4 Data dan Analisis Data Kemampuan Menulis Esai Kelas Eksperimen Berikut peneliti sampaikan analisis esai yang ditulis oleh mahasiswa kelas B semester VI Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah FKIP Unpas setelah mengikuti pembelajaran menulis esai dengan menerapkan metode quantum writing melalui penggunaan kalimat tesisditinjau dari berberapa aspek.

5.4.1 Identifikasi Sampel

(58)

Tabel 5.4

Nama Sampel Kelas Eksperimen

No. Kode Subjek Nama Mahasiswa

1. E-1 ARIEF TRY HARYADI

23. E-23 YULIANA FRISKIDA SIMA

24. E-24 SAIFUL MUKTI ALI

25. E-25 NIKE OKTAVIA

26. E-26 HILMI MUHAMMAD DZIKRI

27. E-27 NURFITRIANI

28. E-28 NOVIETA LESTARI

29. E-29 FAJAR PURNOMO

(59)

Tabel 5.5

Nama Sampel Kelas Kontrol

No. Kode Subjek Nama Mahasiswa

1. K-1 KRISTINA VIRZIN

13. K-13 KINANTI PUSPA ARUMSARI

14. K-14 NUR MEILATI

21. K-21 SURYANI PUSPITASARI

22. K-22 NASTITIE KANIA DEWI

23. K-23 ELLA MELANTINI

24. K-24 YESSY TRIYANI DEWI

25. K-25 FITRIA YULIANA DANAYANTI

26. K-26 MEYLA MUGNI HIDAYAT

27. K-27 TRESNA PUTRA GINANJAR

28. K-28 ASTRI MAULADINI

29. K-29 EVA APRIANTI

(60)

5.4.2 Analisis Produk Esai

Berdasarkan hasil tes postes dalam pembelajaran menulis esai menggunakan quantum writing melalui penggunaan kalimat tesis melalui penggunaan kalimat tesis,

maka diperoleh esai karya mahasiswa seperti hasil analisis esai yang dipaparkan pada tabel berikut:

Tabel 5.6

Analisis Menulis Esai Kelas Eksperimen E-1

Aspek yang Dinilai Analisis

Kualitas Kalimat Tesis

a. Menunjukkan kejelasan pokok bahasan b. Memiliki keterkaitan dengan paragrap

selanjutnya dan atau sebelumnya

c. Menunjukan ide yang fokus atau tidak terlalu luas

d. h. Menunjukan kejelasan maksud atau tidak ambigu

Tulisan menunjukan hasil analisis dan interpretasi mendalam yang ditunjukan melalui kalimat tesis “Berusaha untuk menjadi lebih baik adalah kunci kesuksesan” di peragraf pertama pada kalimat terakhir, kalimat tesis dibuat dalam bentuk kalimat pernyataan yang lengkap, namun tidak menjadi acuan pengembangan tulisan.

Kualitas organisasi bangun esai

a. Kesesuaian judul dengan isi

b. Kesesuaian tulisan esai dengan kalimat

Penulis mengorganisasikan pesan cukup memuaskan untuk diikuti paada suatu rentang waktu tertentu. Hal ini terlihat pada kesesuaian

Gambar

Tabel 3.1  Desain Eksperimen
Tabel 3.2 Pedoman Penilaian Menulis Esai
Tabel 3.3 Format Observasi Dosen
Tabel 3.4 Format Observasi Mahasiswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan hubungannya dengan Pasal 37 A khususnya ayat (3), bahwa sistem pembalikan beban pembuktian menurut Pasal 37 berlaku dalam hal pembuktian tentang sumber (asal)

Keamanan dan ketertiban masyarakat yang selanjutnya disingkat Kamtibmas adalah suatu kondisi dinamis masyarakat sebagai salah satu prasyarat terselenggaranya proses

Pemerintah Republik Indonesia, Peraturan Mentri Perhubungan Nomor 135/PMP/2015 tentang Perubahan atas Peraturan Mentri Perhubungan Nomor 36/PMP/2012 tentang Organisasi dan Tata

kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan serta dengan

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat delapan nilai perjuangan dalam novel Harimau Harimau, yaitu nilai rela berkorban, nilai persatuan, nilai

Siberia lebih dingin dari pada udara di atas samudera Hindia dan laut cina selatan, dan membentuk tekanan tinggi dalam daerah yang cukup luas di atas benua Siberia.  Akibatnya

Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin melihat efek olahraga terhadap kejadian dismenor primer pada siswi kelas X SMA Negeri 78 Jakarta Barat tahun ajaran 2017/2018, dimana

Pancasila merupakan dasar ideologi bagi Negara Kesatuan Republik Indonesa (NKRI), Pancasila merupakan gabungan dari dua kata yaitu Panca yang memiliki arti lima dan Sila yang