• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian, dapat disimpulkan mengenai pengaruh faktor individu (kemampuan, keterampilan, latar belakang) dan psikologis (persepsi, sikap, kepribadian, pembelajaran, motivasi) terhadap kinerja petugas Satuan Penanggulangan Bencana (SATLAK PB) fase kesiapsiagaan penanggulangan bencana banjir sebagai berikut:

1. Kinerja petugas Satuan Penanggulangan Bencana (SATLAK PB) fase

kesiapsiagaan penanggulangan bencana banjir bernilai negatif artinya dengan kondisi faktor individu dan psikologis normal ,kinerja petugas Satlak tidak ada dan merugikan pemerintah.

2. Faktor individu (kemampuan) petugas Satlak PB menunjukkan tidak ada

pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap optimalisasi kinerja petugas Satuan Penanggulangan Bencana (SATLAK PB) Kota Tanjungbalai.

3. Faktor individu (keterampilan) petugas Satlak PB menunjukkan tidak ada

pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap optimalisasi kinerja petugas Satuan Penanggulangan Bencana (SATLAK PB) Kota Tanjungbalai.

4. Faktor individu (latar belakang) petugas Satlak PB menunjukkan tidak ada

pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap optimalisasi kinerja petugas Satuan Penanggulangan Bencana (SATLAK PB) Kota Tanjungbalai.

5. Faktor psikologis (persepsi) petugas Satlak PB menunjukkan tidak ada pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap optimalisasi kinerja petugas Satuan Penanggulangan Bencana (SATLAK PB) Kota Tanjungbalai.

6. Faktor psikologis (sikap) petugas Satlak PB menunjukkan tidak ada pengaruh

yang positif dan tidak signifikan terhadap optimalisasi kinerja petugas Satuan Penanggulangan Bencana (SATLAK PB) Kota Tanjungbalai.

7. Faktor psikologis (kepribadian) petugas Satlak PBP menunjukkan ada pengaruh

yang positif dan signifikan terhadap optimalisasi kinerja petugas Satuan Penanggulangan Bencana (SATLAK PB) Kota Tanjungbalai

8. Faktor psikologis (pembelajaran) petugas Satlak PB menunjukkan tidak ada

pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap optimalisasi kinerja petugas Satuan Penanggulangan Bencana (SATLAK PB) Kota Tanjungbalai.

9. Faktor psikologis (motivasi) petugas Satlak PB menunjukkan ada pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap optimalisasi kinerja petugas Satuan Penanggulangan Bencana (SATLAK PB) Kota Tanjungbalai.

10. Pengaruh faktor individu dan faktor psikologis terhadap kinerja berbeda pada penelitian organisasi pemerintah (nirlaba) dan organisasi non pemerintah (laba), dimana pada organisasi non pemerintah khususnya Satlak PB Kota Tanjungbalai faktor individu tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja ,dan hanya faktor psikologis yaitu kepribadian dan motivasi yang berpengaruh terhadap kinerja

6.2. Saran

Dari hasil penelitian ini maka disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Dalam rangka meningkatkan kinerja petugas Satuan pelaksana penanggulangan

bencana (Satlak PB), faktor psikologis petugas yaitu kepribadian dan motivasi perlu untuk ditingkatkan oleh karena berpengaruh positif dan signifikan.

2. Sistem rekrutmen petugas Satuan pelaksana penanggulangan bencana (Satlak

PB) sebaiknya lebih mengutamakan personil yang memiliki kepribadian dan motivasi tinggi oleh karena berpengaruh terhadap kinerja Satlak PB pada fase kesiapsiaagaan.

3. Optimalisasi sistem manajemen penanggulangan bencana khususnya

penanggulangan bencana banjir dengan tidak mendualismekan antara Keputusan Gubernur Sumatera Utara No.362/492 Tahun 2002 dengan amanah UU No. 24 Tahun 2007.

DAFTAR PUSTAKA

Ant, (2009) 2000 Rumah di Tanjungbalai Terendam Banjir, Dalam Harian Berita Sore Antara.

Arikunto S, (2002) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Ed.Revisi V, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Bappennas, MAP-UGM & UNDP, 2007, Laporan Kajian Perumusan Rekomendasi Bagi Penyusunan Peraturan Pelaksanaan Undang – Undang No. 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana (UU PB) , hal : 2-4, Yogyakarta.

Bungin Burhan, (2008) Metodologi Penelitian Kuantitatif, Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, Ed.1, Cet.3, Penerbit Kencana, Jakara.

Canton L, (2007) Emergency Management Concepts and Strategies for Effective Programs , United States of America : Wiley.

Departemen Kesehatan R.I, (2007) Pedoman Teknis Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana (Mengacu pada Standar Internasional), Panduan bagi Petugas Kesehatan yang Bekerja dalam Penanganan Krisis Kesehatan akibat Bencana di Indonesia, Jakarta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (2001) Kamus Besar Bahasa Indonesia , Ed.3, Penerbit Balai Pustaka, Jakarta.

Dharma S, (2005) Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya, Cet.1, Pustaka Belajar, yogyakarta.

Dirjen Yanmed, (2005) Pedoman Penyusunan Peta Geomedik, Cet.2, Depkes, Jakarta.

Direktorat Perlindungan Masyarakat Direktorat Jendral Kesatuan Bangsa, (2003) Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 131 Tahun 2003, Tentang Pedoman Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi di Daerah.

Gibson J.L., Ivancevich J.M., Donnelly J.H.,(Dharma A), (1985) Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses, Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Gsp, (2008) Banjir Makin Besar, Warga Tanjungbalai mulai mengungsi, Harian Analisa.

Istijono, (2008) Riset Sumber Daya Manusia, Cet.3, PT Gramedia, Jakarta.

Kementerian Negara Riset dan Teknologi RI, (2007) Iptek Sebagai Asas Dalam Penanggulangan Bencana di Indonesia, Jakarta.

Kodotie & Sugiyanto, (2002) Banjir, Cet.1, Pustaka Belajar, Yogyakarta.

ISDR, (2005) Konferensi Sedunia tentang Peredaman Bencana, Kobe, Hyogo, Japan

Mangkunegara A.A.A.P, (1995). Manajemen Sumberdaya Manusia Perusahaan, Remaja Rosdakarya, Bandung .

Mulyadi E, Abdurahman O, Hilman P.M, Priatma, (2006) Mengenal Konsep Penanganan Bencana, Bahaya Geologi, dan Mitigasi Bencana Geologi di Indonesia, Warta Geologi, 1(4) : 16-47.

Profil Tanjungbalai, (2006) Profil, Potensi dan Peluang Investasi, Tanjungbalai Riduwan, (2006) Metode dan Teknik Menyusun Tesis, Cet.4. Alfabeta, Bandung. Robbins S.P, (2006) Perilaku Organisasi, Ed.ke-10, Prentice-Hall International, Inc – Indeks, Jakarta.

Terry G.R, (2006) Asas-Asas Menejemen, Cet.5, Alumni, Bandung.

Sekretariat Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi , (2006) Data Bencana Indonesia Tahun 2002 – 2005, Jakarta

Sugiyono, (2004) Statistik Nonparametris untuk Penelitian, Cet.4, Alfabeta, Bandung Susanto A.B, (2006) Disaster Management, Di Negeri Rawan Bencana, Cet.1, Jakarta : Jakarta Consulting Group & Eka Cipta Foundation

Tim Reaksi Fokus Media, (2007) Undang – Undang Penanggulangan Bencana, Cet.1, Penerbit Fokus Media, Bandung.

Waluyo, (2007) Manajemen Publik, Cet.1, Mandar Maju, Bandung.

Winardi J, (2007) Teori Organisasi dan Pengorganisasian : PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.

UNDP, UNDRO, (1992) Tinjauan Umum Manajemen Bencana, Program Pelatihan Manajemen Bencana, Ed.2, Jakarta.

Peraturan perundang-undangan

Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor: 362/492/Tahun 2002, Tentang Prosedur Tetap Peanggulangan Bencana Banjir di Provinsi Sumatera Utara.

Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 37 Tahun 1989, Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penanggulangan Bencana Bagi Jajaran Pertahanan Sipil di Daerah.

No. 131 Tahun 2003, Tentang Pedoman Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi di Daerah.

KepMenKes RI No. 1357/Menkes/SK/XII/2001, Tentang Standar Minimal Penanggulangan Masalah Kesehatan Akibat Bencana dan Penanganan Pengungsi

No. 145/Menkes/SK/I/2007, Tentang Pedoman Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 27 Tahun 2007, Tentang Pedoman Penyiapan Sarana-Prasarana dalam Penanggulangan Bencana.

Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 , Tentang Organisasi Perangkat Daerah.

No. 21 Tahun 2008, Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

Dokumen terkait