• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

K K1 0,720 Reliable K2 0,733 Reliable M M 0,787 Reliable R R1 0,899 Reliable R2 0,832 Reliable R3 0,849 Reliable Y Y1 0,945 Reliable Y2 0,837 Reliable Y3 0,958 Reliable Y4 0,853 Reliable Y5 0,834 Reliable

Sumber : Data Primer yang Diolah (2014)

Hasil uji reliabilitas di atas menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai nilai cronbach alpha diatas 0,60sehingga dapat dikatakan

bahwa pengukur masing-masing variabel dari kuisioner yang digunakan penelitian menurut kriteria Nunaly (Nunnally, 1969 dalam Bawono, 2006:68) dinyatakan reliabel sehingga item-item pada masing-masing konsep variabel tersebut layak digunakan sebagai alat ukur.

2. Hasil Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur seberapa cermat suatu test melakukan fungsi ukurnya atau telah benar-benar mencerminkan variabel yang diukur (Hadi, 1991 dalam Bawono, 2006:68). Item kuisioner dinyatakan valid apabilai nilai pearson corelation berbintang dua dengan tingkat signifikansi pada level 5 % dan berbintang satu dengan tingkat signifikansi pada level 1 %. Berikut merupakan tabel hasil pengujian validitas :

Tabel 4.5.

Hasil Uji Validitas Data Variabel Pearson Corelation Significant (2-Tailed) Kesimpulan K K1 0.532 ** -- 0.798** .000 Valid K2 0.615** -- 0.830** .000 Valid M M 0.380 * -- 0.781** .000 Valid R R1 0.543** -- 0.926** .000 Valid R2 0.467** -- 0.860** .000 Valid R3 0.608** -- 0.841** .000 Valid Y Y1 0.934** -- 0.963** .000 Valid Y2 0.927** .000 Valid Y3 0.935** -- 0.974** .000 Valid

Y4 0.872** -- 0.894** .000 Valid Y5 0.829** -- 0.912** .000 Valid Sumber : Data Primer yang Diolah (2014)

Berdasarkan tabel di atas, diketahui semua pertanyaan yang digunakan dalam kuisioner adalah valid, semua item pertanyaan dalam variabel berbintang dua yang menunjukkan signifikansi pada level 5% dan satu item pertanyaan pada variabel motivasi berbintang satu yang menunjukkan signifikansi pada level 1%, sehingga tidak ada item pertanyaan yang dihapus dan semua item pertanyaan dapat digunakan pada keseluruhan model pengujian.

b. Hasil Uji Kecocokan Model

1. Uji ttest

Uji ini digunakan untuk melihat signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individu. Berikut merupakan tabel koefisien untuk melihat nilai t hitung yang akan dibandingkan dengan nilai t tabel.

Tabel 4.6.

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -44,504 11,729 -3,794 ,000 K ,290 ,141 ,166 2,057 ,042 M 1,070 ,178 ,505 6,017 ,000 R ,270 ,065 ,287 4,146 ,000 a. Dependent Variable: Y

Dari tabel coefficient, dapat dibuat model persamaan regresi sebagai berikut : Y= β0 + β1K + β2M + β3R Y= - 44,504 + 0,290 K + 1,070 M + 0,270 R Dimana : Y = KepuasanKerja K = Kepemimpinan M = Motivasi R = Religiusitas Artinya :

1. K (kepemimpinan) berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja (Y) 2. M (motivasi) berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja (Y) 3. R (religiusitas) berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja (Y)

Nilai constant (β0) : -44,504, diartikan bahwa ketika variabel K, M,

dan R konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y akan mengalami penurunan sebesar 44,504 satuan, dengan asumsi cateris paribus.

Nilai signifikansi variabel kepemimpinan (K) adalah sebesar 0,042 lebih kecil dari nilai α (0.05), dengan kata lain terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan terhadap kepuasan kerja.

Sedangkan nilai koevisien variabel kepemimpinan (K) sebesar 0,290, yang artinya setiap variabel kepemimpinan (K) mengalami

peningkatan 1 satuan angka sedangkan variabel lain (M dan R) konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka kepuasan kerja (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,290 satuan, dengan asumsi cateris paribus.

Nilai signifikansi variabel motivasi (M) adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai α (0.05) sehingga H2 diterima, dengan kata lain terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap kepuasan kerja.

Sedangkan nilai koevisien variabel motivasi (M) sebesar 1,070, yang artinya setiap variabel M mengalami peningkatan 1 satuan angka sedangkan variabel lain (K dan R) konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka kepuasan kerja (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 1,070 satuan, dengan asumsi cateris paribus.

Berdasarkan pada tabel di atas nilai signifikansi variabel religiusitas (R) adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai α (0.05), dengan kata lain terdapat pengaruh yang signifikan antara religiusitas terhadap kepuasan kerja.

Sedangkan nilai koevisien variabel religiusitas (R) sebesar0,270, yang artinya setiap variabel R mengalami peningkatan 1 satuan angka sedangkan variabel lain (K dan M) konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka kepuasan kerja (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0.270 satuan, dengan asumsi cateris paribus.

2. Uji Ftest

Uji F test dilakukan untuk mengukur seberapa jauh variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Uji F test dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.7.

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 22785,886 3 7595,295 59,292 ,000b Residual 12297,554 96 128,100 Total 35083,440 99 a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), R, K, M

Sumber : Data Primer yang Diolah (2014)

Dengan melihat tabel di atas, nilai F hitung sebesar 59,292. F tabel dapat dicari dengan melihat kolom df, yaitu dengan df pembilang 3 dan df penyebut 96 sedangakan α : 5%, maka nilai F tabel adalah 2,699. Berdasarkan nilai F hitung dan F tabel, maka F hitung > F tabel, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel independen secara bersama- sama mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

3. Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Koefisien determinasi menunjukkan sejauh mana kontribusi variabel-variabel independen (K,M, dan R) terhadap variabel dependen (Y). Nilai R2 dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 4.8. Model Summary M odel R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,806a ,649 ,639 11,31811 a. Predictors: (Constant), R, K, M

Sumber : Data Primer yang Diolah (2014)

Tabel di atas menjelaskan bahwa variasi variabel independen mampu menjelaskan variasi variabel dependen sebesar 63,9 % sedangkan sisanya sebesar 36,1 % dijelaskan variasi variabel lain diluar model.

c. Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk menghasilkan model regresi yang handal sesuai dengan kaidah best linier unbiasedestimator, yang menghasilkan model regresi yang tidak bias (Bawono, 2006:115) sehingga dapat digunakan sebagai alat pemrediksi yang handal. Uji asumsi klasik yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, uji normalitas dan uji linearitas.

1. Hasil Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji ada tidaknya korelasi di antara variabel bebas satu dengan variabel bebas lainya. Dalam

pengujian ini, peneliti melakukan auxilary regresi antar variabel independen untuk mendapatkan r2, kemudian dibandingkan dengan R2 dari regresi utama. Berikut merupakan tabel perbandingan hasil uji regresi antar variabel dengan hasil uji regresi utama :

Tabel 4.9. Perbandingan R2 dan r2 Variabel Independen r2 K = f ( M , R ) 0,439 M = f ( K , R ) 0,482 R = f ( K , M ) 0,237 R2 = 0,649

Sumber : Data Primer yang Diolah (2014)

Berdasarkan tabel di atas, nilai R2 dari regresi utama lebih besar dari nilai r2 variabel kepemimpinan (K), motivasi (M), dan religiusitas (R), sehingga dinyatakan bahwa variabel K, M, dan R model yang kita pakai tidak memiliki gejala multikolinieritas.

2. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menentukan efisiensi salam sampel serta menilai keabsahan dari nilai T-test dan T-tabel. Dalam pengujian ini, peneliti menggunakan pengujian dengan metode Park dengan menentukan ada atau tidaknya homokesdastisitas. Tabel berikut merupakan hasil pengujian heteroskedastisitas dengan metode park :

Tabel 4.10. Coefficientsa(Y = LnU2i) Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 3,808 1,059 3,597 ,001 K -,016 ,013 -,161 -1,222 ,225 M -,014 ,016 -,118 -,865 ,389 R -,001 ,006 -,019 -,172 ,864

a. Dependent Variable: LnU2i

Sumber : Data Primer yang Diolah (2014)

Dari tabel di atas dapat dilihat nilai t-test yang kemudian dibandingkan dengan t-tabel. Dengan jumlah sampel sebanyak 100

responden, pengujian hipotesis dengan α = 5 %, dan derajat bebas

pengujian adalah n – k = 100 – 4 = 96 maka diperoleh t-tabel = 1,6609. Maka diperoleh t-test < dari t-tabel dan persamaan regresi tersebut tidak signifikan secara statistik sehingga menunjukkan bahwa dalam data empiris yang diestimasi terdapat homokedasticity, atau tidak terdapat gejala penyakit heteroscedasticitydalam model yang kita pakai (Bawono, 2006:141)

3. Hasil Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk menguji apakah variabel independen dan variabel dependen dalam model regresi memiliki distribusi normal atau tidak (Bawono, 2006:174). Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Pada pengujian ini peneliti menggunakan analisa grafik dengan cara

melihat histogram yang membandingkan data observasi dengan distribusi yang mendekati normal dan normal probability plot yang membandingkan distribusi komulatif dari data yang sesungguhnya dengan distribusi komulatif dari data distribusi normal. Jika distribusi normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mendekati garis normal. Berikut merupakan gambar grafik histogram dan normal probability plot :

Gambar 4.2 : Output Viewer Regression Standarized Residual Sumber : Data Primer yang Diolah (2014)

Dalam grafik histogram di atas, digambarkan perbandingan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal, sehingga disimpulkan model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Gambar 4.3: Grafik Normal Plot Sumber : Data Primer yang Diolah (2014)

Grafik normal plot di atas menggambarkan perbandingan antara distribusi kumulatif dari dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif data dari distribusi normal. Titik-titik yang tergambar pada grafik normal plot di atas menyebar disekitar garis diagonal mengikuti arah garis diagonal tersebut, sehingga bisa disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan memenuhi asumsi normalitas.

4. Hasil Uji Linearitas

Uji Linieritas dilakukan untuk menguji apakah spesifikasi yang kita gunakan sudah tepat atau lebih baik dengan model lain. Dalam pengujian

ini, peneliti menggunakan uji langrange multiplier untuk mendapatkan dilai χ2 hitung, kemudian dibandingkan dengan nilai χ2 tabel. Berikut merupakan tabel hasil perkalian jumlah data dengan R2 :

Tabel 4.11.

Model Summaryb(Res_1=R2, K2, M2)

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,030a ,001 -,030 11,31301833 a. Predictors: (Constant), R2, K2, M2

b. Dependent Variable: Unstandardized Residual

Sumber : Data Primer yang Diolah (2014)

Pengujian linearitas menggunakan uji lagrange multiplier ditujukan

untuk mencari perbandingan χ2hitung dan χ2

tabel, yang mana : χ2

hitung = n * R2 = 100 * 0,001 = 0,1.

Dengan tingkat signifikan 5% dan df : 97 maka χ2

tabel = 120,99.

Dengan begitu maka nilai χ2 hitung < χ2

tabel sehingga spesifikasi model persamaan regresi linier adalah benar.

C.Pengujian Hipotesis

a. Uji Hipotesis 1 (H1)

Dari hasil uji ttest nilai t hitung varibel kepemimpinan sebesar 2,057

dengan taraf signifikansi 0,042 dan nilai β1K sebesar 0,290. Dengan

demikian maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara varibel kepemimpinan terhadap kepuasan kerja.

Dengan demikian dinyatakan terdapat pengaruh kepemimpinan terhadap kepuasan kerja PT. Unza Vitalis Salatiga sehingga hipotesis H1 diterima. b. Uji Hipotesis 2 (H2)

Dari hasil uji ttest nilai t hitung varibel motivasi kerja sebesar 6,017

dengan taraf signifikansi 0,000 dan nilai β1M sebesar 1,070. Dengan

demikian maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel motivasi kerja terhadap kepuasan kerja. Dengan demikian dinyatakan terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja PT. Unza Vitalis Salatiga sehingga hipotesis H2 diterima. c. Uji Hipotesis 3 (H3)

Dari hasil uji ttest nilai t hitung varibel religiusitas sebesar 4,146

dengan taraf signifikansi 0,000 dan nilai β1R sebesar 0,270. Dengan

demikian maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara varibel religiusitas terhadap kepuasan kerja. Dengan demikian dinyatakan terdapat pengaruh religiusitas terhadap kepuasan kerja PT. Unza Vitalis Salatiga sehingga hipotesis H3 diterima.

d. Uji Hipotesis 4 (H4)

Dari hasil uji Ftest perbandingan nilai F hitung sebesar 59,292 dan F tabel sebesar 2,699 (F hitung > F tabel), sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Dengan demikian maka H4 diterima.

e. Uji Hipotesis 5 (H5)

Dari hasil uji ttest nilai β1K, β2M dan β3R sebesar 0,290, 1,070 dan 0,270. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien variabel (M) lebih besar dari nilai koefisien variabel lain, sehingga variabel independen yang paling dominan mempengaruhi kepuasan kerja (Y) adalah variabel motivasi kerja (M). Dengan demikian variabel paling dominan dalam mempengaruhi kepuasan kerja bukanlah kepemimpinan, namun motivasi kerja, sehingga hipotesis H5 ditolak.

D.Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian statistik, terlihat bahwa variabel-variabel independen secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Pengaruh dari ketiga variabel tersebut bersifat positif dan signifikan, dengan kata lain peningkatan kualitas kepemimpinan, motivasi kerja, dan religiusitas di PT. Unza Vitalis akan meningkatkan kepuasan kerja yang diperoleh oleh para karyawan. Hal tersebut sesuai dengan hipotesis yang diajukan serta hasil penelitian sebelumnya. Pengaruh variabel-variabel tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :

a. Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja

Hasil pengujian hipotesis (H1) membuktikan terdapat pengaruh antara kepemimpinan terdadap kepuasan kerja. Hasil uji statistik yang telah dilakukan menunjukkan nilai t hitung variabel K sebesar 2,057 dengan taraf

signifikansi sebesar 0,042 lebih kecil dari 0,05. Pengujian statistik ini membuktikan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terdahap kinerja karyawan dan dengan kata lain dinyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan terhadap kepuasan kerja pada karyawan PT. Unza Vitalis Salatiga. Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Riyadi (2011:44) yang menemukan pengaruh signifikan antara gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan, Von, Lo, Ngui & Ayob (2011:29) tentang kepemimpinan, kinerja dan kepuasan kerja karyawan, dan senada dengan penelitian Haerani & taba (2010:15) yang menemukan pengaruh positif dan signifikan antara kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan.

b. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja

Hasil pengujian hipotesis (H2) membuktikan terdapat pengaruh antara motivasi kerja terdadap kepuasan kerja. Hasil uji statistik menunjukkan nilai t hitung variabel M sebesar 6,017 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 yang mana nilai itu lebih kecil dari 0,05. Pengujian statistik ini membuktikan bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terdahap kinerja karyawan dan dengan kata lain dinyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi kerja terhadap kepuasan kerja pada karyawan PT. Unza Vitalis Salatiga. Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Haerani & taba (2010:15), Brahmasari dan

Suprayetno (2008:133), Indaraswari & Djastuti (2010:21) serta penelitian Narendra (2008:42) yang membuktikan pengaruh positif dan signifikan antara motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan.

c. Pengaruh Religiusitas terhadap Kepuasan Kerja

Hasil pengujian hipotesis (H1) membuktikan terdapat pengaruh antara kepemimpinan terdadap kepuasan kerja. Hasil uji statistik menunjukkan nilai t hitung variabel R sebesar 4,146 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 yang mana nilai itu lebih kecil dari 0,05. Pengujian statistik ini membuktikan bahwa religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terdahap kinerja karyawan dan dengan kata lain dinyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara religiusitas terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Unza Vitalis Salatiga. Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sulistyo (2011:266) yang menyatakan bahwa religiusitas sangat penting dalam meningkatkan outcomes organisasi, Samsari (2004:70) juga mengemukakan pengaruh positif antara religiusitas, terhadap keterlibatan kerja yang selanjutnya mempengaruhi kepuasan kerja dengan positif, serta penelitian yang dilakukan oleh Hong (2009:152) yang mengemukakan bahwa spiritualitas ditempat kerja memiliki pengaruh yang kuat terhadap kepuasan kerja.

BAB V

PENUTUP

A.Kesimpulan

Dari data primer yang diperoleh dari penyebaran kuisioner, maka dilakukan pengujian reliabilitas untuk mengetahui konsistensi jawaban responden dari waktu ke waktu, serta pengujian validitas untuk menyatakan sah atau tidaknya kuisioner. Hasil pengujian reliabilitas dan validitas dari data yang dipakai di PT. Unza Vitalis Salatiga menunjukkan bahwa seluruh item pertanyaan dinyatakan reliabel dan valid.

Setelah melakukan statistik, data diuji asumsi klasik yang meliputi uji multikolinieritas, uji heteroskendastisitas, uji normalitas dan uji linieritas yang menunjukkan bahwa dalam model regresi yang digunakan tidak ditemukan gejala multikolinieritas, heteroskendastisitas, berdistribusi normal dan dinyatakan bahwa persamaan regresi linier adalah benar.

Dengan begitu berdasarkan pembahasan analisis mengenai pengaruh kepemimpinan, motivasi kerja dan religiusitas terhadap kepuasan kerja pada PT. Unza Vitalis Salatiga, maka penelitian ini menyimpulkan empat hipotesis diterima dan satu ditolak. Dengan keterangan sebagai berikut :

a. Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Unza Vitalis Salatiga. Pemimpin sebagai poros pergerakan karyawan harus dapat membawa, memotivasi dan mengarahkan karyawan kepada tujuan perusahaan, memberikan tugas kepada bawahan sehingga

dapat melaksanakan tugas dengan senang hati tanpa rasa keterpaksaan sehingga karyawan memiliki kepuasan dalam melaksanakan pekerjaan. b. Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja

karyawan PT. Unza Vitalis Salatiga. Motivasi kerja menjadi hal yang sangat penting, dikarenakan motivasi kerja merupakan dasar utama sehingga seseorang mau dan mampu melaksanakan tugas dalam pekerjaan, yang selanjutnya akan mempengaruhi kepuasan karyawan.

c. Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Unza Vitalis Salatiga. Religiusitas merupakan kebutuhan setiap manusia yang mempengaruhi setiap lini kehidupan manusia, pemenuhan akan kebutuhan untuk beribadah, kesesuaian dengan keyakinan dan hal-hal religi lain akan sangat berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan.

d. Kepemimpinan, motivasi kerja dan religiusitas secara simultan mempengaruhi kepuasan kerja dengan positif dan signifikan pada PT. Unza Vitalis Salatiga. Dengan kata lain, seorang pemimpin harus dapat melaksanakan fungsi kepemimpinan, dengan cara mengarahkan karyawan kepada tujuan perusahaan dengan menyatukan motivasi kerja yang berbeda- beda dan didasari dengan pemenuhan kebutuhan religi, sehingga tercipta kepuasan kerja dengan hasil akhir tercapainya tujuan perusahaan.

e. Variabel paling dominan dalam mempengaruhi kepuasan kerja adalah motivasi kerja, motivasi kerja pada dasarnya berbeda setiap individu, namun disini dengan adanya tujuan perusahaan maka motivasi kerja individu dapat

disesuaikan dengan tujuan perusahaan, sehingga motivasi kerja menjadi variabel paling dominan dalam mempengaruhi kepuasan kerja karyawan pada PT. Unza Vitalis Salatiga.

Dalam dokumen Pengaruh Kepemimpinan Motivasi dan Relig (Halaman 81-99)

Dokumen terkait