1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan mengenai pengaruh pembelajaran Inkuiri Model Silver terhadap peningkatan kemampuan representasi dan pemecahan matematis siswa SMP, dapat disimpulkan bahwa:
a. Kemampuan representasi matematis siswa yang menggunakan pembelajaran Inkuiri Model Silver tidak lebih baik daripada siswa yang menggunakan pembelajaran biasa.
b. Peningkatan kemampuan representasi matematis siswa yang menggunakan pembelajaran Inkuiri Model Silver tidak lebih baik daripada siswa yang menggunakan pembelajaran biasa.
c. Peningkatan kemampuan representasi matematis siswa yang menggunakan pembelajaran Inkuiri Model Silver tidak berbeda secara signifikan ditinjau dari kemampuan awal matematika (atas, tengah, bawah).
d. Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menggunakan pembelajaran Inkuiri Model Silver lebih baik daripada siswa yang menggunakan pembelajaran biasa.
e. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menggunakan pembelajaran Inkuiri Model Silver lebih baik daripada siswa yang menggunakan pembelajaran biasa.
f. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menggunakan pembelajaran Inkuiri Model Silver tidak berbeda secara signifikan ditinjau dari kemampuan awal matematika (atas, tengah, bawah).
87
2. Keterbatasan
Penelitian ini memiliki keterbatasan sebagai berikut:
a. Hasil penelitian ini baik untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol belum memenuhi KKM yang ditentukan pihak sekolah secara keseluruhan. Hanya sekitar 68,89% untuk kelas eksperimen dan 33,33% untuk kelas konrol yang memenuhi KKM tersebut.
b. Kondisi fisik siswa yang kurang mendukung sebelum pembelajaran terjadi, mengakibatkan pembelajaran pada dua kali pertemuan tidak berlangsung optimal.
c. Materi matematika yang digunakan dalam penelitian ini adalah bangun ruang sisi datar, materi ini hanya sebagian dari materi kelas VIII SMP. Hal ini memberikan peluang untuk mengembangkan pembelajaran Inkuiri Model Silver pada materi matematika lainnya.
3. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut.
a. Pada pembelajaran Inkuiri Model Silver sebaiknya guru lebih memperhatikan tahap pengajuan masalah dan pemecahan masalah. Kedua tahap ini menjadi sangat penting karena pada tahap pengajuan masalah, siswa belajar menemukan dasar dari konsep sementara pada tahap pemecahan masalah siswa dapat mempelajari cara menerapkan konsep. Pada kedua tahap ini akan lebih baik jika ditunjang dengan masalah yang memerlukan representasi lebih banyak sehingga dapat meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa.
b. Pada prinsipnya pembelajaran Inkuiri Model Silver tidak terbatas pada materi bangun ruang sisi datar. Untuk penerapan pembelajaran ini guru sebaiknya mempertimbangkan pemilihan materi yang memungkinkan penuangan konsep-konsep matematika dalam berbagai representasi.
88
c. Penerapan pembelajaran Inkuiri Model Silver hendaknya memperhatikan kondisi psikologis siswa sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan optimal.
d. Untuk peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dilanjutkan dengan meneliti pengaruh pembelajaran Inkuiri Model Silver terhadap kemampuan matematika lainnya. Penelitian ini juga dapat dilanjutkan dengan meneliti pada masing-masing indikator kemampuan pemecahan masalah matematis, agar diperoleh hasil yang lebih akurat.
Inri Rahmawati, 2014
Pengaruh pembelajaran inkuiri model silver terhadap peningkatan kemampuan representasi dan pemecahan masalah matematis siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, S. (2012). Meningkatkan Kemampuan Representasi dan Pemecahan Masalah Matematis melalui Mathematical Modelling dalam Model Problem Based Learning. Tesis SPs UPI. Tidak diterbitkan.
Alhadad, S.F. (2010). Meningkatkan Kemampuan Representasi Multipel Matematis, Pemecahan Masalah Matematis, dan Self Esteem Siswa SMP melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Open Ended. Disertasi SPs UPI: Tidak diterbitkan.
Bell, F.H. (1978). Teaching and Learning Mathematics (In Secondary School). USA: Wm. C. Brown Company
Dahar, R. W. (2011). Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga Dahlan, J. A. dan Sutawidjaja, A. (2011). Materi Pokok Pembelajaran
Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka.
Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Matematika SMA, Jakarta: Depdiknas.
Effendi, L. A. (2012). “Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan
Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi dan Pemecahan
Masalah Matematis Siswa SMP”. Jurnal Penelitian Pendidikan. (13). 2. Hudiono, B. (2004). Peran Pembelajaran Diskursus Multi Representasi terhadap
Pengembangan Kemampuan Matematik dan Representasi pada Siswa SMP. Disertasi pada PPS UPI.
Hwang. W.-Y., Chen, N.-S., Dung, J.-J., & Yang, Y.-L. (2007). Multiple Representation Skills and Creativity Effects on Mathematical Problem Solving using a Multimedia Whiteboard System. Educational Tecnology & Society. 10 (2), 191-212.
Jones, A.D. (2000). The Fifth Process Standard: An Argument to Include Representation in Standar 2000. [Online]. Tersedia: http://www users.math.umd.edu/~dac/650old/jonespaper.html [22 November 2012] Kilpatrick, J., Swafford J., and Findell, B. (2001). Adding It Up: Helping Children
90
Inri Rahmawati, 2014
Pengaruh pembelajaran inkuiri model silver terhadap peningkatan kemampuan representasi dan pemecahan masalah matematis siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Meltzer, E., David. (2002). The Relationship between Mathematics Preparation
and Conceptual Learning Gains in Physics: A “hidden variable” in
Diagnostic Pretest Scores. Department of Physics and Astronomy, Iowa State University, Ames, Iowa 50011
.
[Online]. Tersedia : http://people.physics.tamu.edu/toback/TeachingArticle/Meltzer_AJP.pdf [21 Juli 2014]Murni, Atma. (2013). Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Representasi Matematis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Metakognitif Berbasis Soft Skills. Disertasi SPs UPI. Tidak diterbitkan.
McIntosh, R. dan Jarret, D. (2000). Teaching Mathematical Problem Solving:
Implementing The Vision. [Online]. Tersedia :
http://www.cimm.ucr.ac.cr/resoluciondeproblemas/PDFs/McIntosh%20R..p df[14 Juni 2014]
NCTM (2000). Principles and Standars for School Mathematics. Reston, VA : NCTM
Neria, D. dan Amit, M. (2004). “Student Preference of Non Algebraic
Representation In Mathematical Communication”. Proceding of the International Group for the Psyclogy of Mathematics Education. (3). 409-416 Oregon, Departmen of Education. (2011). Mathematics Problem Solving Scoring
Guide. [Online]. Tersedia:
http://www.ode.state.or.us/wma/teachlearn/testing/scoring/guides/student/m ath_ps_pln_lang_stdt_lang_eng.pdf [14 Juni 2014]
Polya, G. (1985). How to Solve It ; A New Aspect of Mathematics (2nd Edition). New Jersey: Pricenton University Press.
Rezeki, S. (2013). Meningkatkan Kemampuan Representasi dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Novick pada Siswa Sekolah Menengah Atas. Tesis SPs UPI. Tidak diterbitkan. Ruseffendi, E.T. (1991). Penilaian Pendidikan dan Hasil Belajar Siswa
Khususnya dalam Pengajaran Matematika. Diktat Kuliah: Tidak diterbitkan.
______________. (2005). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan & Bidang Non-Eksakta Lainnya. Bandung: Tarsito.
91
Inri Rahmawati, 2014
Pengaruh pembelajaran inkuiri model silver terhadap peningkatan kemampuan representasi dan pemecahan masalah matematis siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
______________. (2006). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.
Sabirin, M. (2011). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah, Komunikasi, dan Representasi Siswa SMP. Disertasi Doktor pada SPS UPI Bandung.
Salkind, G. M. (2007). Mathematical Representation. [Online]. Tersedia : http://mason.gmu.edu/~gsalkind/portfolio/products/857LitReview.pdf [22 November 2012]
Silver, Edward A. (1997). “Fostering Creativity through Instruction Rich in Mathematical Problem Solving and Thinking in Problem Posing”.
International Reviews on Mathematical Education. 29, (3). [Online]. Tersedia : http://www.fiz.karlsruhe.de/fiz/ publications/zdm [ 28 Oktober 2013]
Suherman, E. dkk. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI.
Sumarmo, U. (2013). Berpikir dan Disposisi Matematik Serta Pembelajarannya. Bandung : Jurdikmat FPMIPA- UPI.
Sund, R.B. and Trowbidge. L. W. (1973). Teaching Science by Inquiry in the Secondary School. Colombus: Charles E. Merriell.
Syaiful. (2012). “Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis melalui Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik” Jurnal Edumatica.(02). 01.
Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka
Upu, H. (2003). Problem Posing dan Problem Solving dalam Pembelajaran Matematika. Bandung: Pustaka Ramadhan.
Wahyudin. (2008). Pembelajaran dan Model-model Pembelajaran (Pelengkap untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogis Para Guru dan Calon Guru Profesional). Bandung
Wahyuni, S. (2012). Peningkatan Kemampuan Representasi Matematis dan Self Esteem Siswa Sekolah Menengah Pertama dengan Menggunakan Model Pembelajaran ARIAS. Tesis SPs UPI. Tidak diterbitkan.
92
Inri Rahmawati, 2014
Pengaruh pembelajaran inkuiri model silver terhadap peningkatan kemampuan representasi dan pemecahan masalah matematis siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Wardani, S., et al. (2011). “Mathematical Creativty and Disposition: Experiment
with Grade-10 Students using Silver Inquiry Approach”. Journal of Science and Mathematics Teaching, GUNMA University, Japan. (59). 1-16.
Wildan, I. (2010). Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Model Silver terhadap Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Logis Siswa SMA di Bandung. Tesis SPs UPI. Tidak diterbitkan.