• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan

saran. Pada bab terakhir ini lah bagian penting untuk mengetahui “kira-kira kelemahan yang ada dalam penelitian ini”, pada bab inilah clue kepada pengembang berikutnya/atau pada skripsi yang lainnya.

BAB II

MEMAHAMI PENGHORMATAN

A. Pengertian Penghormatan

Istilah penghormatan dalam bahasa Arab mempunyai dua makna, yaitu ditinjau dari segi etimologis dan terminologis. Penghormatan secara etimologis dalam bahasa Arab, penghormatan ﻡﺍﺮﺘﺣﻻﺍ adalah penghargaan ﺭﺎﺒﺘﻋﻻﺍ, kalimat tersebut berakarkan Tsulâtsi Mujarrad yang berwazankan Fa’ala-Yaf’ulu yaitu Harama-yahrumu-haraman, dan menjadi Rubâi ﺎًﻣﺍَﺮِﺘْﺣِﺍ - ﻡ ِﺮﺘﺤَﻳ - ﻡ َﺮﺘْﺣِﺍ.13F

14 Dan bentuk

mashdarnya adalah ﺎﻣﺍﺮﺘﺣﺍ Seperti contoh:

ُﻪَﺘَﻣْﺮُﺣ ﻰَﻋَﺭ : ُﻪَﻣَﺮَﺘْﺣِﺍ

: Menghormatinya : menjaga kehormatannya

Dalam istilah bahasa Arab yang lain, yang juga sering digunakan untuk kalimat penghormatan adalah ﺔّﻴﺤّﺘﻟﺍ yang berakar pada kata ﻲ ْﺤُﻳ - ّﻲﺣ,14F

15

penggunaan kalimat ﺔّﻴﺤّﺘﻟﺍ juga digunakan dalam firman Allah swt :

                           

Artinya : "Apabila kamu dihormati dengan suatu tahiyah, maka balaslah tahiyah itu ,dengan lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah ,memperhitungkan segala sesuatu. (QS. 4:86).15F

16

Secara terminologis atau istilah penghormatan diartikan sebagai suatu proses, cara, perbuatan menghormati terhadap seseorang yang patut dihormati.

14 Ahmad Warson Munawir,al-Munawir,(Surabaya : Pustaka Progressif), hal.257. 15 Lihat Lisânul ‘Arab, Jilid 14. hal. 214, dan Ahmad Warson Munawir,al-Munawir ,

hal.316.

Dalam kamus bahasa Indonesia kata penghormatan berasal dari kata hormat dan mendapatkan tambahan peng dan an menjadi penghormatan, ada beberapa istilah/sinonim dari kata penghormatan:

1. Pemuliaan : perihal membuat (menjadikan) sesuatu hal lebih bermutu atau lebih unggul.

2. Pengakuan : proses, cara, perbuatan mengaku atau mengakui. 3. Penakziman : menghormati; memuliakan.

4. Pengakuan : proses, cara, perbuatan mengaku atau mengakui

5. Penghargaan : tanda (berupa bintang dsb) yg diberikan kpd seseorang untuk menghargai jasanya (karyanya dsb);

Hemat saya adalah bahwa satu muslim dengan muslim yang lainnya adalah harus saling harga menghargai karena sikap tersebut harus dimiliki oleh setiap muslim sebagai wujud dari Al-Akhlak al- Karîmah.

Tentang kedudukan akhlak mulia telah dijelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Abû Dardâ bahwa Rasûlullâh saw bersabda :

ْﻦَﻋ َﺔَﻜْﻴَﻠُﻣ ِﰊَأ ِﻦْﺑا ْﻦَﻋ ٍرﺎَﻨﻳِد ُﻦْﺑ وُﺮْﻤَﻋ ﺎَﻨَـﺛﱠﺪَﺣ ُنﺎَﻴْﻔُﺳ ﺎَﻨَـﺛﱠﺪَﺣ َﺮَﻤُﻋ ِﰊَأ ُﻦْﺑا ﺎَﻨَـﺛﱠﺪَﺣ

ٍﻚَﻠَْﳑ ِﻦْﺑ ﻰَﻠْﻌَـﻳ

ِءاَدْرﱠﺪﻟا ِﰊَأ ْﻦَﻋ ِءاَدْرﱠﺪﻟا ﱢمُأ ْﻦَﻋ

ٌءْﻲَﺷ ﺎَﻣ َلﺎَﻗ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﻪﱠﻠﻟا ﻰﱠﻠَﺻ ﱠِﱯﱠﻨﻟا ﱠنَأ

َءيِﺬَﺒْﻟا َﺶِﺣﺎَﻔْﻟا ُﺾِﻐْﺒُﻴَﻟ َﻪﱠﻠﻟا ﱠنِإَو ٍﻦَﺴَﺣ ٍﻖُﻠُﺧ ْﻦِﻣ ِﺔَﻣﺎَﻴِﻘْﻟا َمْﻮَـﻳ ِﻦِﻣْﺆُﻤْﻟا ِناَﺰﻴِﻣ ِﰲ ُﻞَﻘْـﺛَأ

16F 17

Telah meriwayatkan kepada kami Ibn Abî ‘Umar, telah meriwayatkan kepada kami Sufyân, telah meriwayatkan kepada kami ‘Amr bin Dînâr, dari Abî Mulaikah, dari Ya’la bin Mamlak, dari sahabat Abî Dardâ : bahwa Nabi Muhammad saw bersabda : “Tidak ada sedikitpun yang lebih berat ditimbangan seorang mu`min pada hari kiamat nanti dari akhlaq yang baik, dan sesungguhnya Allah sangat membenci orang yang berkata keji dan jelek”. (HR. At-Turmudzî : dan beliau berkata hadis ini hasan shahih).

17 Al-Tirmidzî, Sunan, Bâb Mâ Jâ-a Fî Husnil Kholqi, (Semarang : Thoha Putra), Juz 3,

15

Akhlak adalah gabungan dari berbagai macam keutamaan dan tradisi, yang karenanya bangsa-bangsa ini dapat hidup sebagaimana hidupnya tubuh kita dengan adanya organ-organ dan perangkat-perangkatnya. Maka jika gabungan sifat itu berpenyakit dan bercerai-berai, maka akan terlihat sesuatu yang tidak menyenangkan di jalan-jalan umum maupun khusus.17F

18

Manusia adalah makhluk sosial,18F

19 yang memerlukan interaksi yang disebut interaksi sosial. Dalam interaksi sosial itu, setiap orang memerlukan penghargaan dan pengakuan dari sesamanya. Tidak ada orang yang memilih cara hidup untuk dikucilkan dan dibenci manusia. Sekalipun dalam kenyataannya kemudian ada manusia yang dikucilkan dan direndahkan di mata hukum dan moral, disebabkan oleh perbuatan buruknya yang terbongkar. Kita akan sampai pada suatu kesimpulan bahwa penghormatan manusia kepada kita amatlah mahal, sehingga perlu dipertahankan dengan kesungguhan hati dan dedikasi yang kuat. Memang kadar hakiki dan perbuatan baik dan buruk kita, Allah lah yang secara tepat Maha Tahu tentang kualitas dan nilai diri kita, namun secara hablu minan nâs pun kita harus mencoba mendekati kualitas kepribadian dan sikap yang terbaik.

B. Penghormatan Terhadap Manusia Dalam Pandangan Islam

Seorang Muslim diperintahkan oleh Allah swt agar tidak mencintai ataupun membenci siapapun kecuali karena Allah swt. Hal ini karena seharusnya ia tidak mencintai apa pun selain yang dicintainya oleh Allah swt dan Rasul-Nya.

18 Qiqi Yuliati Zakiyah. Kuliah-kuliah Akhlak. (Bandung : Sega Ars 2010). hal.122 19 Sifat utama dari manusia dalam golongan tipe ini adalah besar kebutuhannya akan

adanya resonansi dari sesama manusia: butuh hidup di antara manusia-manusia lain dan ingin mengabdi kepada kepentingan umum. Nilai yang dipandangnya sebagai nilai yang paling tinggi adalah “cinta terhadap sesame manusia”, baik yang tertuju pada individu tertentu maupun yang tertuju pada kelompok manusia.(lihat: Sumadi Suryabrata, Psikologi Kepribadian, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2003) hal. 91.

Begitu juga, ia tidak membenci apa pun selain yang dibenci Allah swt dan Rasul-Nya. Oleh karena itu, jika Allah dan Rasulnya mencintai sesuatu, ia juga mencintainya. Dan jika Allah swt dan Rasul-Nya membenci sesuatu, ia juga membencinya.19F

20 Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw :

ِﻪﱠﻠِﻟ ﻰَﻄْﻋَأَو ِﻪﱠﻠِﻟ َﺾَﻐْـﺑَأَو ِﻪﱠﻠِﻟ ﱠﺐَﺣَأ ْﻦَﻣ َلﺎَﻗ ُﻪﱠﻧَأ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﻪﱠﻠﻟا ﻰﱠﻠَﺻ ِﻪﱠﻠﻟا ِلﻮُﺳَر ْﻦَﻋ

َنﺎَﳝِْﻹا َﻞَﻤْﻜَﺘْﺳا ْﺪَﻘَـﻓ ِﻪﱠﻠِﻟ َﻊَﻨَﻣَو

(دواد ﻮﺑأ ﻩاور)

20 F 21

Artinya : dari Rasulullah saw bersabda : “Siapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan tidak memberi karena Allah, maka sungguh telah sempurna Imannya.” (HR. Abû Dâwud).

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka seorang Muslim mencintai dan memiliki loyalitas kepada semua hamba Allah yang saleh. Begitu juga manusia jahat yang menentang Allah swt dan Rasulullah saw, tidak disukai dan ditentang oleh setiap Muslim.

Dengan demikian penulis membagi empat alasan manusia dihormati : 1.Manusia dihormati karena ia manusia.

Manusia akan senantiasa dihormati akan hak-haknya selagi ia masih hidup hingga ia dikuburkan, sekalipun ia miskin, berakhlak buruk, bodoh, tidak beragama dan berstatus rendah di tengah masyarakatnya. Tetapi penghormatan itu diberikan karena kesadaran manusia yang tahu akan kewajibannya terhadap sesamanya, Allah berfirman :

20 Abu Bakr al-Jazairi, Mengenal Etika & Akhlak Islam, (PT.Lentera Basritama 1998),

hal.133.

21 Hadis ini driwayatkan oleh Abu Dâwud : Telah menceritakan kepada kami Muammal

Ibnul Fadhl berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Syu'aib bin Syâbur dari Yahya Ibnul Hârits dari Al- Qâsim dari Abû Umâmah. Lihat Abu Dâwud, Sunan, Bâb Ad-dalîl 'Ala Ziy6adatil îman wa Nuqshônihi, hadis no. 4681. (Beirut : Dar al-Fikr) hal. 220.

17                               

Artinya :“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia ( karena sombong ) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS Luqman : 18 ).21F

22

Secara umum manusia dihormati oleh sesamanya karena ia manusia. Seseorang dihormati karena ia manusia, jika tidak diikuti oleh kualitas-kualitas yang berikutnya berupa harta, ilmu, keturunan dan agama, tentu penghormatan itu tidak setinggi penghormatan manusia yang diberikan kepada orang yang berilmu dan beragama.

Adapun sangsi yang akan didapat oleh orang-orang yang menjatuhkan harkat dan martabat manusia yang lainnya, dan balasan orang-orang yang selalu menjaga kehormatan sesamanya, hal ini tergambar dalam hadis Nabi Muhammad saw.

ُﻦْﺑ َﲕَْﳛ ِﲏَﺛﱠﺪَﺣ َلﺎَﻗ ُﺚْﻴﱠﻠﻟا ﺎَﻧَﺮَـﺒْﺧَأ ََﱘْﺮَﻣ ِﰊَأ ُﻦْﺑا ﺎَﻨَـﺛﱠﺪَﺣ ِحﺎﱠﺒﱠﺼﻟا ُﻦْﺑ ُﻖَﺤْﺳِإ ﺎَﻨَـﺛﱠﺪَﺣ

ٍﻞْﻬَﺳ َﻦْﺑ َﺔَﺤْﻠَﻃ ﺎَﺑَأَو ِﻪﱠﻠﻟا ِﺪْﺒَﻋ َﻦْﺑ َﺮِﺑﺎَﺟ ُﺖْﻌََِ ُلﻮُﻘَـﻳ ٍﲑِﺸَﺑ َﻦْﺑ َﻞﻴِﻌََِْإ َﻊََِ ُﻪﱠﻧَأ ٍﻢْﻴَﻠُﺳ

ِن َﻻﻮُﻘَـﻳ ﱠيِرﺎَﺼْﻧَْﻷا

: َﻢﱠﻠَﺳَو ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﻪﱠﻠﻟا ﻰﱠﻠَﺻ ِﻪﱠﻠﻟا ُلﻮُﺳَر َلﺎَﻗ

ِﰲ ﺎًﻤِﻠْﺴُﻣ ًأَﺮْﻣا ُلُﺬَْﳜ ٍئِﺮْﻣا ْﻦِﻣ ﺎَﻣ

ٍﻊِﺿْﻮَﻣ

ﱠﻻِإ ِﻪِﺿْﺮِﻋ ْﻦِﻣ ِﻪﻴِﻓ ُﺺَﻘَـﺘْﻨُـﻳَو ُﻪُﺘَﻣْﺮُﺣ ِﻪﻴِﻓ ُﻚَﻬَـﺘْﻨُـﺗ

ُﻪَﺗَﺮْﺼُﻧ ِﻪﻴِﻓ ﱡﺐُِﳛ ٍﻦِﻃْﻮَﻣ ِﰲ ُﻪﱠﻠﻟا ُﻪَﻟَﺬَﺧ

ْﻦِﻣ ﺎَﻣَو

ِﻪِﺿْﺮِﻋ ْﻦِﻣ ِﻪﻴِﻓ ُﺺَﻘَـﺘْﻨُـﻳ ٍﻊِﺿْﻮَﻣ ِﰲ ﺎًﻤِﻠْﺴُﻣ ُﺮُﺼْﻨَـﻳ ٍئِﺮْﻣا

ﱠﻻِإ ِﻪِﺘَﻣْﺮُﺣ ْﻦِﻣ ِﻪﻴِﻓ ُﻚَﻬَـﺘْﻨُـﻳَو

ٍﻦِﻃْﻮَﻣ ِﰲ ُﻪﱠﻠﻟا ُﻩَﺮَﺼَﻧ

. ُﻪَﺗَﺮْﺼُﻧ ﱡﺐُِﳛ

22F 23

Telah meriwayatkan kepada kami Ishaq bin Al-Sabah, telah meriwayatkan kepada kami Ibn Abî Maryam, telah mengabarkan kepada kami Al-Laits (ia berkata): menceritakan kepadaku Yahya bin Sulaim bahwa ia mendengar Isma’îl bin Basyîr berkata: aku mendengar Jâbir bin ‘Abdillah dan Talhah Al-Ansâriy mereka berdua berkata: Telah bersabda Rasulullah saw : “Tidaklah seseorang menelantarkan seorang mukmin

22 Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta-Office/Indonesia), hal.655. 23 Hadis ini diriwayatkan oleh Abû Dâwud, Sunan, Bâb Man Radda 'an Muslim Ghîbah,

hadis no. 4681. (Beirut : Dar al-Fikr) hal. 270-271.dan dinyatakan sahîh oleh Al-Albâni dalam Sahîh Al-Jâmi’ no. 5690).

pada suatu tempat yang kehormatannya terampas dan harga dirinya terlecehkan, melainkan Allah akan menelantarkannya pada suatu tempat dimana ia sangat mengharapkan pertolongan-Nya. Dan tidaklah seseorang menolong seorang muslim yang berada pada suatu tempat yang kehormatannya terampas dan harga dirinya terlecehkan di dalamnya, melainkan Allah akan menolongnya pada suatu tempat dimana ia sangat mengharapkan pertolongan-Nya.” (HR. Abu Daud)

Dengan demikian tanpa status sosial pun sudah selayaknya manusia mendapatkan penghormatan dari manusia yang lainnya, namun bukan saja penghormatan yang hanya diharapkan, pada dasarnya memberikan penghormatan terlebih dahulu yang lebih penting.

2. Manusia dihormati karena kedermawanannya.

Tentang bagaimana dan mengapa manusia yang dermawan dihormati lebih daripada orang-orang yang pelit dapat kita pahami secara kontekstual.

َلﺎَﻗ ٍﺪﱠﻤَُﳏ ُﻦْﺑ ُﺮْﺸِﺑ ﺎَﻨَـﺛﱠﺪَﺣ و ح ﱢيِﺮَْﱡﺰﻟا ْﻦَﻋ ُﺲُﻧﻮُﻳ ﺎَﻧَﺮَـﺒْﺧَأ َلﺎَﻗ ِﻪﱠﻠﻟا ُﺪْﺒَﻋ ﺎَﻧَﺮَـﺒْﺧَأ َلﺎَﻗ ُناَﺪْﺒَﻋ ﺎَﻨَـﺛﱠﺪَﺣ

ِﻦْﺑا ْﻦَﻋ ِﻪﱠﻠﻟا ِﺪْﺒَﻋ ُﻦْﺑ ِﻪﱠﻠﻟا ُﺪْﻴَـﺒُﻋ ِﱐَﺮَـﺒْﺧَأ َلﺎَﻗ ُﻩَﻮَْﳓ ﱢيِﺮَْﱡﺰﻟا ْﻦَﻋ ٌﺮَﻤْﻌَﻣَو ُﺲُﻧﻮُﻳ ﺎَﻧَﺮَـﺒْﺧَأ َلﺎَﻗ ِﻪﱠﻠﻟا ُﺪْﺒَﻋ ﺎَﻧَﺮَـﺒْﺧَأ

ِسﺎﱠﻨﻟا َدَﻮْﺟَأ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﻪﱠﻠﻟا ﻰﱠﻠَﺻ ِﻪﱠﻠﻟا ُلﻮُﺳَر َنﺎََ َلﺎَﻗ ٍسﺎﱠﺒَﻋ

ِمَﻼﱠﺴﻟاَو ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُ ﷲا ﻰﱠﻠَﺻ ِﷲا ُلْﻮُﺳَر َنﺎََ

ِسﺎﱠﻨﻟا َدَﻮْﺟَأ

23 F 24

Telah menceritakan kepada kami 'Abdân, telah bercerita kepada kami 'Abdullah, telah mengabarkan kepada kami Yûnus dan Ma’mar, dari Al-Zuhriy berkata, telah bercerita kepadaku 'Ubaidullah bin Abdullah, dari Ibnu 'Abbâs ra berkata; "Nabi saw adalah manusia paling dermawan".

Rasulullah telah menjadi teladan seluruh pengikutnya, digambarkan dalam hadis di atas bahwa selain Rasulullah orang selalu menganjurkan untuk bershodaqoh, beliau juga mengajarkan lewat perbuatannya menjadi orang yang dermawan24 F

25 Da'wah al- Hâl.

24 Diriwayatkan oleh al-Bukhâri didalam Kitab Sahih Al-Bukhârî Bâb Bid’u al-Wahyu,

hal.8.

25 Bukan Rasulullâh yang mengikrarkan dirinya menjadi orang yang dermawan, akan

tetapi para sahabat lah yang menilai Rasulullâh saw sebagai orang yang dermawan, karena memang dalam kesehariannya mereka selalu bersama Rasulullâh saw.

19

Pujian dan penghormatan terhadap orang yang dermawan juga pernah disampaikan oleh Nabi Muhammad saw terhadap para sahabatnya, di antaranya yang termaktub dalam satu hadis Nabi Muhammad saw.

ِﲏَﺛﱠﺪَ

ُلﻮُﺳَر َلﺎَﻗ : َلﺎَﻗ ٍصﺎﱠﻗَو ِﰊَأ ِﻦْﺑ ِﺪْﻌَﺳ ْﻦَﻋ

.ﺎَﻬُﻠَﺻْوَأَو ﺎّﻔََ ٍﺶْﻳَﺮُـﻗ ُدَﻮْﺟَأ ِﺐِﻠﱠﻄُﻤْﻟا ِﺪْﺒَﻋ ُﻦْﺑ ُسﺎﱠﺒَﻌْﻟا اَﺬََ ِسﺎﱠﺒَﻌْﻠِﻟ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﻪﱠﻠﻟا ﻰﱠﻠَﺻ ِﻪﱠﻠﻟا

25F 26 Artinya : Telah menceritakan kepada kai ‘Ali bin ‘Abdullah, menceritakan kepadaku Muhammad bin Talhah al-Taimiy (dari kota Madinah), menceritakana kepadaku Abû Suhail bin Mâlik, dari Sa’îd bin al-Musayyab, dari Sa'd bin Abû Waqâs berkata; Rasulullah saw berkata kepada Al 'Abbâs: "Inilah Al Abbâs bin Abd Al-Muththalib orang Quraisy yang paling dermawan dan paling menjaga hubungan."

Manusia bukan hanya membutuhkan harta tetapi juga bahkan mencintainya dan selalu menginginkannya. Andaikan manusia diberikan kepadanya satu lembah emas, maka ia akan mencari satu lembah lagi sebagai tambahan. Pada gilirannya manusia ada yang berhasil meraih kekayaan yang banyak berupa harta itu. Dengan hartanya ia bisa menikmati kehidupan dan memberikan kenikmatan pada sebagian orang-orang.

َﻊََِ ُﻪﱠﻧَأ ِﻪﱠﻠﻟا ِﺪْﺒَﻋ ِﻦْﺑ َقﺎَﺤْﺳِإ ْﻦَﻋ ٍﻚِﻟﺎَﻣ ﻰَﻠَﻋ ُتْأَﺮَـﻗ َلﺎَﻗ َﲕَْﳛ ُﻦْﺑ َﲕَْﳛ ِﲏَﺛﱠﺪَﺣ

ُلﻮُﻘَـﻳ ُﻪْﻨَﻋ ُﻪﱠﻠﻟا َﻲِﺿَر ٍﻚِﻟﺎَﻣ َﻦْﺑ َﺲَﻧَأ

:

َنﺎَََو ًﻻﺎَﻣ ِﺔَﻨﻳِﺪَﻤْﻟﺎِﺑ ِرﺎَﺼْﻧَْﻷا َﺮَـﺜََْأ َﺔَﺤْﻠَﻃ ﻮُﺑَأ َنﺎََ

َﻢﱠﻠَﺳَو ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﻪﱠﻠﻟا ﻰﱠﻠَﺻ ِﻪﱠﻠﻟا ُلﻮُﺳَر َنﺎَََو ِﺪِﺠْﺴَﻤْﻟا َﺔَﻠِﺒْﻘَـﺘْﺴُﻣ ْﺖَﻧﺎَََو َءﺎَﺣُﺮْـﻴَـﺑ ِﻪْﻴَﻟِإ ِﻪِﻟاَﻮْﻣَأ ﱠﺐَﺣَأ

{ َنﻮﱡﺒُِﲢ ﺎﱠِﳑ اﻮُﻘِﻔْﻨُـﺗ ﱠﱴَﺣ ﱠِﱪْﻟا اﻮُﻟﺎَﻨَـﺗ ْﻦَﻟ } ْﺖَﻟَﺰَـﻧ ﺎﱠﻤَﻠَـﻓ ٍﺐﱢﻴَﻃ ﺎَﻬﻴِﻓ ٍءﺎَﻣ ْﻦِﻣ ُبَﺮْﺸَﻳَو ﺎَﻬُﻠُﺧْﺪَﻳ

َﱃﺎَﻌَـﺗ َﻪﱠﻠﻟا ﱠنِإ ِﻪﱠﻠﻟا َلﻮُﺳَر ﺎَﻳ َلﺎَﻘَـﻓ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﻪﱠﻠﻟا ﻰﱠﻠَﺻ ِﻪﱠﻠﻟا ِلﻮُﺳَر َﱃِإ َﺔَﺤْﻠَﻃ ﻮُﺑَأ َمﺎَﻗ

{ َنﻮﱡﺒُِﲢ ﺎﱠِﳑ اﻮُﻘِﻔْﻨُـﺗ ﱠﱴَﺣ ﱠِﱪْﻟا اﻮُﻟﺎَﻨَـﺗ ْﻦَﻟ } ِﻪِﺑﺎَﺘَِ ِﰲ ُلﻮُﻘَـﻳ

َءﺎَﺣُﺮْـﻴَـﺑ ﱠَﱄِإ ِﱄاَﻮْﻣَأ ﱠﺐَﺣَأ ﱠنِإَو

ٍﺦَﺑ َلﺎَﻘَـﻓ َﺖْﺌِﺷ ُﺚْﻴَﺣ ِﻪﱠﻠﻟا َلﻮُﺳَر ﺎَﻳ ﺎَﻬْﻌَﻀَﻓ ِﻪﱠﻠﻟا َﺪْﻨِﻋ ﺎَََﺮْﺧُذَو ﺎََﱠﺮِﺑ ﻮُﺟْرَأ ِﻪﱠﻠِﻟ ٌﺔَﻗَﺪَﺻ ﺎَﻬﱠـﻧِإَو

26Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad, Musnad al-‘Asrah al-Mubasysyirin bi al-jannah, Musnad Abi Ishâq Sa’ad bin Abî Waqas. (al-Mausuah ar-Risalah 1995 M – 1416 H),No hadis.1613

َلﺎَﻗ َﲔِﺑَﺮْـﻗَْﻷا ِﰲ ﺎَﻬَﻠَﻌَْﲡ ْنَأ ىَرَأَو ﺎَﻬﻴِﻓ َﺖْﻠُـﻗ ﺎَﻣ ُﺖْﻌََِ ْﺪَﻗ ٌﺢِﺋاَر ٌلﺎَﻣ َﻚِﻟَذ ٌﺢِﺋاَر ٌلﺎَﻣ َﻚِﻟَذ

ِﻪﱢﻤَﻋ ِﲏَﺑَو ِﻪِﺑِرﺎَﻗَأ ِﰲ َﺔَﺤْﻠَﻃ ﻮُﺑَأ ﺎَﻬَﻤَﺴَﻘَـﻓ ِﻪﱠﻠﻟا َلﻮُﺳَر ﺎَﻳ ُﻞَﻌْـﻓَأ

26

F 27

Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Yahya (ia berkata), akau membacakan kepada Mâlik, dari Ishâq bin ‘Abdullâh, bahwa ia mendengar dari Anas bin Mâlik ra : diceritakan bahwa Abu Tholhah adalah salah satu sahabat yang paling banyak hartanya dari kalangan Anshar di kota Madinah adalah Abû Talhah, dan harta yang paling dicintainya adalah Bairuha' (ladang berikut sumur yang ada di kebun itu) yang menghadap ke masjid dan Rasulullah saw senantiasa mamemasuki kebun itu dan meminum airnya yang baik tersebut. Ketika turun firman Allah Ta'âla (QS Alu 'Imrân: 92 yang artinya): "Kamu sekali-kali tidak akan sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai", Abu Talhah mendatangi Rasulullah saw lalu berkata; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah Ta'âla telah berfirman: "Kamu sekali-kali tidak akan sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai", dan sesungguhnya harta yang paling aku cintai adalah Bairuha' itu dan aku menshadaqahkannya di jalan Allah dengan berharap kebaikan dan simpanan pahala di sisi-Nya, maka ambillah wahai Rasulullah kapanpun baginda mau". Maka Rasulullah saw bersabda: "Wah, inilah harta yang menguntungkan, inilah harta yang menguntungkan. Sungguh aku sudah mendengar apa yang kamu ucapkan dan aku berpendapat sebaiknya kamu sadaqahkan buat kerabatmu". Maka Abu Talhah berkata: "Aku akan laksanakan wahai Rasulullah. Maka Abu Talhah membagi untuk kerabatnya dan anak-anak pamannya".

Sehingga wajar orang yang berharta lebih dihormati daripada yang miskin. Namun penghormatan manusia dikarenakan kekayaan sifatnya tidak lama, hanya selama harta itu ada bersamanya. Sementara manusia tidak berkuasa sama sekali akan hartanya di masa depan, apakah masih juga kaya ataukan kemudian jatuh miskin.

3. Manusia dihormati karena ilmunya.

Banyak sekali jabatan, kedudukan, dan fungsi yang dapat diperoleh seseorang karena ilmu dan pengalaman yang dimilikinya. Seseorang karena ilmunya diberikan suatu jabatan, dan karena jabatan itu kemudian ia memperoleh

27 Hadis diriwayatkan oleh Al-Bukhâri di dalam kitab Shahîh Al-Bukhâri, Bâb Wakâlah,(Beirut : Dar al-Ma'rifah) jilid. 2, hal. 44-45"

21

penghormatan dari manusia. Kita bisa membandingkan bagaimana sikap manusia terhadap seorang Profesor Doktor dibanding terhadap seorang Sarjana, tentu saja Doktor itu yang mendapatkan penghargaan lebih. Bahkan dengan orang-orang kaya pun, orang-orang yang berilmu lebih dihormati keberadaannya. Sebabnya orang-orang yang berilmu itu berfungsi menjaga, sedangkan orang-orang berharta berfungsi yang dijaga. Firman Allah swt:

                          Artinya : Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.27F

28

Berkata Al-Qurtubi tentang ayat ini: bahwasannya yang akan Allah muliakan nanti di akhirat adalah orang yang berilmu dan beriman, bukan orang-orang yang seharinya hanya berdzikir saja. Sabda Nabi Muhammad saw:

ُﻦْﺑ ُﺪﻴِﻟَﻮْﻟا ﺎَﻨَـﺛﱠﺪَﺣ ٍءﺎَﺟَر ُﻦْﺑ ُﺔَﻤَﻠَﺳ ﺎَﻨَـﺛﱠﺪَﺣ ﱡ ِﱐﺎَﻌْـﻨﱠﺼﻟا ﻰَﻠْﻋَْﻷا ِﺪْﺒَﻋ ُﻦْﺑ ُﺪﱠﻤَُﳏ ﺎَﻨَـﺛﱠﺪَﺣ

ِﻦَْﲪﱠﺮﻟا ِﺪْﺒَﻋ ﻮُﺑَأ ُﻢِﺳﺎَﻘْﻟا ﺎَﻨَـﺛﱠﺪَﺣ ٍﻞﻴَِﲨ

ﻰﱠﻠَﺻ ِﻪﱠﻠﻟا ِلﻮُﺳَﺮِﻟ َﺮَُِذ : َلﺎَﻗ ﱢﻲِﻠَِﺎَﺒْﻟا َﺔَﻣﺎَﻣُأ ِﰊَأ ْﻦَﻋ

َﻢﱠﻠَﺳَو ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﻪﱠﻠﻟا ﻰﱠﻠَﺻ ِﻪﱠﻠﻟا ُلﻮُﺳَر َلﺎَﻘَـﻓ ٌِﱂﺎَﻋ ُﺮَﺧ ْﻵاَو ٌﺪِﺑﺎَﻋ ﺎَُﳘُﺪَﺣَأ ِن َﻼُﺟَر َﻢﱠﻠَﺳَو ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﻪﱠﻠﻟا

ﱠنِإ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﻪﱠﻠﻟا ﻰﱠﻠَﺻ ِﻪﱠﻠﻟا ُلﻮُﺳَر َلﺎَﻗ ﱠُﰒ ْﻢَُﺎَﻧْدَأ ﻰَﻠَﻋ ﻲِﻠْﻀَﻔََ ِﺪِﺑﺎَﻌْﻟا ﻰَﻠَﻋ ِِﱂﺎَﻌْﻟا ُﻞْﻀَﻓ

ﻰَﻠَﻋ َنﻮﱡﻠَﺼُﻴَﻟ َتﻮُْﳊا ﱠﱴَﺣَو ﺎََِﺮْﺤُﺟ ِﰲ َﺔَﻠْﻤﱠﻨﻟا ﱠﱴَﺣ َﲔِﺿَرَْﻷاَو ِتاَﻮَﻤﱠﺴﻟا َﻞََْأَو ُﻪَﺘَﻜِﺋ َﻼَﻣَو َﻪﱠﻠﻟا

. َﺮْـﻴَْﳋا ِسﺎﱠﻨﻟا ِﻢﱢﻠَﻌُﻣ

28F 29

Artinya : menceritakan kepada kami Muhammad bin ‘Abd al-A’la al-San’âniy, menceritakam kepada kami Salamah bin Rajâ, menceritakan kepada kami al-Walîd bin Jamîl, menceritakan kepada kami al-Qâsim Abû ‘Abdurrahman, dari Abû Umâmah Al Bahîlî ia berkata; "Dua orang disebutkan di sisi Rasulullah saw, salah seorang adalah ahli ibadah dan yang lain seorang yang berilmu, kemudian Rasulullah saw bersabda: "Keutamaan seorang alim dari seorang abid seperti keutamaanku dari orang yang paling rendah di antara kalian, " kemudian beliau melanjutkan

28 QS. Al-Mujâdalah: 11.

29 Al-Tirmidzî, Sunan, Bâb Mâ Jâ-a fi Fadhlil Fiqhi 'alal 'ibâdah, hadis no. 2826

sabdanya: "Sesungguhnya Allah, Malaikat-Nya serta penduduk langit dan bumi bahkan semut yang ada di dalam sarangnya sampai ikan paus, mereka akan mendoakan untuk orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia."

Orang-orang ahli ilmu dihormati menurut Mushtofa Bisri dikarenakan mereka sangat mencintai masyarakatnya, dan seperti mewakafkan dirinya untuk mereka, ulama yang termasuk sepreti mereka adalah ulama yang "yanzhurû mâ ilal ummah bi 'ainir rahmah" melihat umat dengan mata kasih sayang. Memberikan pelajaran kepada yang bodoh membantu yang lemah, menghibur yang menderita, dan seterusnya.29F

30

Kehancuran pun akan tiba ketika sebuah kaum sudah tidak lagi menghormati orang yang berilmu, dikarenakan mereka sudah melakukan hal sebaliknya menghormati seorang bukan lagi karena ilmunya. Sebagaimana yang disabdakan nabi Muhammad saw.

ِﻦْﺑ ِﻦَْﲪﱠﺮﻟا ِﺪْﺒَﻋ ْﻦَﻋ َﻢُﺘْﺳُر ُﻦْﺑ ُناَﻮْﻔَﺻ ِﲎَﺛﱠﺪَﺣ ُﺔﱠﻴِﻘَﺑ ﺎَﻧَﺮَـﺒْﺧَأ َنوُرﺎََ ُﻦْﺑ ُﺪﻳِﺰَﻳ ﺎَﻧَﺮَـﺒْﺧَأ

َةَﺮَﺴْﻴَﻣ

ِﺐْﻳَﺮُﻌْﻟا َﺮَﺸْﻌَﻣ ﺎَﻳ ُﺮَﻤُﻋ َلﺎَﻘَـﻓ َﺮَﻤُﻋ ِﻦَﻣَز ِﰲ ِءﺎَﻨِﺒْﻟا ِﰲ ُسﺎﱠﻨﻟا َلَوﺎَﻄَﺗ َلﺎَﻗ ﱢيِراﱠﺪﻟا ٍﻢﻴَِﲤ ْﻦَﻋ

ْﻦَﻤَﻓ ٍﺔَﻋﺎَﻄِﺑ ﱠﻻِإ َةَرﺎَﻣِإ َﻻَو ٍةَرﺎَﻣِﺈِﺑ ﱠﻻِإ َﺔَﻋﺎََﲨ َﻻَو ٍﺔَﻋﺎَﻤَِﲜ ﱠﻻِإ َم َﻼْﺳِإ َﻻ ُﻪﱠﻧِإ َضْرَْﻷا َضْرَْﻷا

ُﻪَﻟ ﺎًََﻼََ َنﺎََ ٍﻪْﻘِﻓ ِْﲑَﻏ ﻰَﻠَﻋ ُﻪُﻣْﻮَـﻗ ُﻩَدﱠﻮَﺳ ْﻦَﻣَو ْﻢَُﳍَو ُﻪَﻟ ًةﺎَﻴَﺣ َنﺎََ ِﻪْﻘِﻔْﻟا ﻰَﻠَﻋ ُﻪُﻣْﻮَـﻗ ُﻩَدﱠﻮَﺳ

ْﻢَُﳍَو

30 F 31

Artinya : Telah mengabarkan kepada kami Yazîd bin Hârûn, mengabarkan kepada kami Baqiyyah, menceritakan kepadaku Safwâb bin Rustam, dari ‘Abdirrahman bin Maysarah, dari Tamîm Ad-Dâri ra ia berkata: "Orang-orang berlomba-lomba mempertinggi bangunan pada zaman 'Umar, lalu 'Umar berkata: 'Wahai masyarakat Arab ingatlah, ingatlah, sesungguhnya tidak ada Islam kecuali dengan berjama'ah, dan tidak ada jama'ah kecuali dengan adanya kepemimpinan, dan tidak ada (gunanya) kepemimpinan kecuali dengan ketaatan. Siapa yang dihormati kaumnya karena ilmu, hal demikian membawa kebaikan untuk kehidupan dirinya dan masyarakatnya, dan Siapa yang dihormati oleh kaumnya bukan karena ilmu, maka ia hancur (begitu juga dengan) kaumnya' ".

30 Mushthofa Bisri, Membuka Pintu Langit, (PT Kompas Media Nusantara 2007)

hal.20-21.

23

4. Manusia dihormati karena akhlaknya.

Selanjutnya kita juga mengamati bahwa orang-orang yang berakhlak mulia lebih dihormati manusia ketimbang orang yang tidak berakhlak. Lebih dari itu di masyarakat kita menyaksikan bahwa orang-orang yang berakhlak dan memberikan manfaat yang banyak bagi manusia lebih dihormati manusia dari orang-orang yang sekedar berilmu saja. Nabi Muhammad telah bersabda:

ٍقوُﺮْﺴَﻣ ْﻦَﻋ ٌﻖﻴِﻘَﺷ ِﲏَﺛﱠﺪَﺣ َلﺎَﻗ ُﺶَﻤْﻋَْﻷا ﺎَﻨَـﺛﱠﺪَﺣ ِﰊَأ ﺎَﻨَـﺛﱠﺪَﺣ ٍﺺْﻔَﺣ ُﻦْﺑ ُﺮَﻤُﻋ ﺎَﻨَـﺛﱠﺪَﺣ

ﺎَﻨُـﺛﱢﺪَُﳛ وٍﺮْﻤَﻋ ِﻦْﺑ ِﻪﱠﻠﻟا ِﺪْﺒَﻋ َﻊَﻣ ﺎًﺳﻮُﻠُﺟ ﺎﱠﻨَُ َلﺎَﻗ

ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﻪﱠﻠﻟا ﻰﱠﻠَﺻ ِﻪﱠﻠﻟا ُلﻮُﺳَر ْﻦُﻜَﻳ َْﱂ َلﺎَﻗ ْذِإ

ﺎًﻗ َﻼْﺧَأ ْﻢُﻜُﻨِﺳﺎَﺣَأ ْﻢََُرﺎَﻴِﺧ ﱠنِإ ُلﻮُﻘَـﻳ َنﺎََ ُﻪﱠﻧِإَو ﺎًﺸﱢﺤَﻔَـﺘُﻣ َﻻَو ﺎًﺸِﺣﺎَﻓ َﻢﱠﻠَﺳَو

31 F 32

Telah menceritakan kepada kami ‘Umar bin Hafs, telah menceritakan kepada kami Abî (Ayahku), telah menceritakan kepada kami al-A’masy (ia berkata), telah menceritakan kepadaku Syaqîq, dari Masrûq (ia berkata), kami sedang duduk berbincang-bincang bersama ‘Abdillah bin ‘Amr tiba-tiba bercerita kepada kami: bahwa Rasulullah saw adalah orang yang tidak pernah berbuat keji dan tidak pula menyuruh berbuat keji, dan ia bersabda: “sesungguhnya sebai-baiknya kalian adalah yang paling mulia akhlaknya”.

Sahabat 'Ali r.a pernah berkata:

Ákhlak yang baik terkandung dalam tiga hal : menjauhi segala yang diharamkan, mencari yang halal dan menyenangkan anggota keluarga32F

33.

Dapat disimpulkan bahwa orang-orang yang berakhlak mulia dalam setiap bagian kehidupannya memiliki peranan dalam menjaga kedamaian dan pebaikan di tengah kehidupan secara umum. Sehingga sosok orang-orang yang berakhlak menjadi tumpuan harapan akan kebaikan dan perbaikan.

32Al-Bukhâri, Sahih Al-Bukhâri, Kitâb al-Adâb Bâb Lam Yakun an-Nabi fâhisan walâ Mutafahhisan, (Darr al-Fikr)

Rasulullah juga tak henti-hentinya setiap sholat memohon agar diberikan akhlak yang terbaik dan agar terhindar dari akhlak yang jelek.

َلﺎَﻗ ﱡﻲِﻣَﺮْﻀَْﳊا َﺪﻳِﺰَﻳ ُﻦْﺑ ُﺢْﻳَﺮُﺷ ﺎَﻨَـﺛﱠﺪَﺣ َلﺎَﻗ ٍﺪﻴِﻌَﺳ ِﻦْﺑ َنﺎَﻤْﺜُﻋ ُﻦْﺑ وُﺮْﻤَﻋ ﺎَﻧَﺮَـﺒْﺧَأ

ِﱐَﺮَـﺒْﺧَأ

ِرِﺪَﻜْﻨُﻤْﻟا ُﻦْﺑ ُﺪﱠﻤَُﳏ ِﱐَﺮَـﺒْﺧَأ َلﺎَﻗ َةَﺰَْﲪ ِﰊَأ ُﻦْﺑ ُﺐْﻴَﻌُﺷ

ﱡِﱯﱠﻨﻟا َنﺎََ َلﺎَﻗ ِﻪﱠﻠﻟا ِﺪْﺒَﻋ ِﻦْﺑ ِﺮِﺑﺎَﺟ ْﻦَﻋ

ِﻪﱠﻠِﻟ ِﰐﺎََﳑَو َيﺎَﻴَْﳏَو ﻲِﻜُﺴُﻧَو ِﰐ َﻼَﺻ ﱠنِإ َلﺎَﻗ ﱠُﰒ َﺮﱠـﺒََ َة َﻼﱠﺼﻟا َﺢَﺘْﻔَـﺘْﺳا اَذِإ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﻪﱠﻠﻟا ﻰﱠﻠَﺻ

ِلﺎَﻤْﻋَْﻷا ِﻦَﺴْﺣَِﻷ ِﱐِﺪَْا ﱠﻢُﻬﱠﻠﻟا َﲔِﻤِﻠْﺴُﻤْﻟا ْﻦِﻣ ﺎَﻧَأَو ُتْﺮِﻣُأ َﻚِﻟَﺬِﺑَو ُﻪَﻟ َﻚﻳِﺮَﺷ َﻻ َﲔِﻤَﻟﺎَﻌْﻟا ﱢبَر

ﻲِﻘَﻳ َﻻ ِق َﻼْﺧَْﻷا َﺊﱢﻴَﺳَو ِلﺎَﻤْﻋَْﻷا َﺊﱢﻴَﺳ ِﲏِﻗَو َﺖْﻧَأ ﱠﻻِإ ﺎَﻬِﻨَﺴْﺣَِﻷ يِﺪْﻬَـﻳ َﻻ ِق َﻼْﺧَْﻷا ِﻦَﺴْﺣَأَو

. َﺖْﻧَأ ﱠﻻِإ ﺎَﻬَـﺌﱢﻴَﺳ

33F 34

Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Utsmân bin Sa'îd dia berkata; telah menceritakan kepada kami Syuraih bin Yazîd Al-Hadhrami dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Syu'aib bin Abû Hamzah dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Al-Munkadir, dari Jâbir bin Abdullâh dia berkata; "Bila Rasulullah saw memulai shalat maka beliau bertakbir, kemudian mengucapkan - doa yang artinya- Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya bagi Allah, Rabb semesta alam, yang tiada sekutu bagi-Nya. Demikianlah aku diperintahkan, dan aku termasuk kaum muslimin. Ya Allah, tunjukkan saya kepada perbuatan yang terbaik dan kepada akhlak yang terbaik, karena tidak ada yang bisa menunjukkan kepada yang terbaik kecuali Engkau. Jagalah aku dari perbuatan jelek dan akhlak yang jelek, karena tidak ada yang bisa menjagaku dari kejelekan kecuali Engkau '."

C. Bentuk-bentuk Perilaku Penghormatan

Sebagaimana yang telah saya paparkan, bahwa ada beberapa alasan manusia dihormati, sehingga ketika ada subjek penghormatan tersebut, maka yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana bentuk penghormatan tersebut, inilah yang menjadi pembahasan pada skripsi ini.

1. Mencium Tangan

Islam memberikan tuntutan yang jelas dan lengkap sekali perihal mencium ini. Rasulullah, melalui sunnahnya, telah memberikan contoh dan teladan yang lengkap sekali seputar perbuatan mencium ini. Sehingga hal ini berlaku pada

34 Hadis ini diriwayatkan oelh al-Nasâi dalam sunan-nya. Lihat al-Nasâî, Sunan,Bâb Âkhir min dzikri wa Du'â baina Takbîr wal Qirâ-ah, (Semarang : Karya Toha Putra), hal.129-130.

25

kehidupan manusia walaupun sering dianggap miring dan ditangkap negative, hal ini tetap mempunyai ibadah. Sebagai manusia yang normal, tentu setiap orang pernah mencium suami/istri, anak, atau bagian tubuh manusia, entah itu kening, mulut, tangan, kaki, kepala, pipi, atau bagian tubuh lainnya. Bahkan mungkin ada di antara kita yang pernah mencium mayat. Kalaupun seseorang belum pernah melakukannya, setidaknya ia pernah melihat orang lain melakukannya. Kita pun mungkin digayuti oleh pertanyaan ini: apakah seluruh tindakan itu dibenarkan syari'at?

Mencium tangan adalah adat yang banyak dilakukan oleh berbagai bangsa. Bukan hanya kebiasaan bangsa Indonesia saja. Bangsa Arab, India, dan lainnya, juga sering kita dapati melakukan cium tangan.

Bahkan di masa lalu, orang-orang di belahan Barat biasa mencium tangan wanita yang dalam adat istiadat mereka, tindakan itu merupakan bentuk penghormatan dan penghargaan buat para wanita. Selain juga harus membuka topi. Bertemu wanita tanpa mencium tangan dan membuka topi, dianggap sebagai sikap kurang ajar. Malah, tradisi cium tangan itu konon tidak terlalu merata di negeri kita. Teman-teman yang berasal dari Batak, Manado, Timur bilang bahwa tradisi itu tidak mereka miliki.

Istilah mencium tangan dalam bahasa Arab mempunyai dua makna yaitu secara etimologis dan secara termiologis. Secara etimologis, mencium (al-Qublah), adalah mengecup (al-Latsmah). Plural atau bentuk jamaknya adalah at-taqbîl dan kata kerjanya qobbala-yuqobbilu-at-taqbîlan.34F

35 dan kalimat tersebut bisa kita temukan di dalam hadis Nabi.

35 Lihat Lisânul ‘Arab, Jilid 11,Ibnu Manzhûr, (Beirut:Libanon)1999 M-1419 H, hal. 25,

ﱠِﱯﱠﺼﻟاَو َةَأْﺮَﻤْﻟا َﻞﱠﺒَـﻗ ْﺪَﻗَو

35F

36 Artinya : Seseorang mencium isteri dan anak.

Sedangkan secara terminologis atau istilah , mencium tangan bisa diartikan mengecup tangan dengan menggunakan bibir pada atas atau telapak tangan sebagai bentuk ungkapan rasa hormat dan rasa kasih sayang.36F

37

Nabi Muhammad saw selalu menggunakan tangan kanannya untuk beribadah, makan, minum, dan menggunakan tangan kirinya untuk melakukan hal yang kurang bersih.37F

38

“ beliau tidak pernah menyentuh tangan wanita,” kata ‘Aisyah, “jika menerima baiat mereka beliau menerimanya secara lisan.38F

39

Dalam kedua tangan Nabi diletakan kunci-kunci kekayaan bumi. Abu Hurairah berkata bahwa ia mendengar Rasulullah berkata, “aku diutus dengan jawâmi’ul kalim,39F

40 aku dibantu dengan timbulnya rasa takut di hati musuh, 40F 41

ketika aku sedang tidur dibawakan kepadaku kunci-kunci kekayaan bumi41F 42

yang kemudian diletakan di tanganku.42 F

43

36 Al-Bukhâri , Al-Adab Al-Mufrad, Bâb Taqbîlul Rijli, (Lebanon : Dar al-Kutub

Dalam dokumen Penghormatan dalam Islam perspektif hadis (Halaman 23-85)

Dokumen terkait