Isi dari bab ini merupakan kesimpulan,saran dan penutup dari Tugas
Akhir, dalam bab ini akan memberikan saran yang dapat bermanfaat bagi
perusahaan secara khusus dan pada pembaca secara umum.
BAB II
2.1. Sejarah Ringkas PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara
PDAM Tirtanadi dibangun oleh Pemerintahan Kolonial Belanda pada
tanggal 8 Desember 1905 yang diberi nama NV Waterleiding Maatschappij Ajer
Beresih. Pembangunan ini dilakukan oleh Hendrik Cornelius Van Den Honert
selaku Direktur Deli Maatschappij, Pieter Kolff selaku Direktur Deli Steenkolen
Maatschappij dan Charles Marie Hernkenrath selaku Direktur Deli Spoorweg
Maatschappij.Kantor Pusat dari perusahaan air bersih ini berada di Amsterdam
Belanda.
Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi didirakan pada tanggal 23
September 1905 dengan nama NV. Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih
yang berkantor pusat di Amsterdam negeri Belanda. Dengan dikeluarkannya
Peraturan Daerah Sumatera Utara No.11 tahun1979 perusahaan ini resmi
menggunakan nama yang sekarang (Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi)
disingkat PDAM Tirtanadi yang berlokasi di Jl.Sisingamangaraja No.1
Medan.Pada Tahun 1985, Peraturan Daerah ini disempurnakan dengan Peraturan
Daerah Tingkat I Sumatera Utara No.25 tahun 1985 tentang Perusahaan Daerah
Air Minum Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara.
Selanjutnya pada tahun 1991 diadakan perubahan pertama
PeraturanDaerah No.25 tahun 1985 dengan No.6 tahun 1991. Dalam Peraturan
Daerah ini PDAM Tirtanadi disamping menangani Air Bersih juga ditugaskan
mengelola Air limbah.Selanjutnya pada tanggal 29 April 1999, Peraturan Daerah
No.6 tahun 1991 diperbaharui lagi dengan Peraturan Daerah Propinsi Daerah
Tingkat I Sumatera Utara No.3 tahun 1999. 9
Pada saat itu air yang diambil dari sumber utama mata air Rumah Sumbul
di Sibolangit dengan kapasitas 3000 m3/hari. Air tersebut ditransmisikan ke
Reservoir Menara yang memiliki kapasitas 1200 m3 yang terletak di Jl. Kapitan
(sekarang kantor Pusat PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara). Reservoir ini
memiliki ketinggian 42 m dari permukaan tanah.Reservoir ini dibuat dari besi
dengan diameter 14 m. Setelah kemerdekaan Indonesia, perusahaan ini diserahkan
kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Pemerintah Indonesia.
Berdasarkan Perda Sumatera Utara No 11 tahun 1979, status perusahaan
diubah menjadi PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara.Sejak tahun 1991
PDAM Tirtanadi ditunjuk sebagai operator sistem pengelolaan air limbah Kota
Medan. Dalam rangka pengembangan cakupan pelayanan air minum bagi
masyarakat Sumatera Utara, PDAM Tirtanadi melaksanakan kerjasama operasi
dengan 9 (Sembilan) PDAM di beberapa Kabupaten di Sumatera Utara, yaitu
Kabupaten Simalungun, Kabupten Deli Serdang, kabupaten Toba Samosir,
Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Mandailing
Natal, Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan dan Kabupaten Samosir. Pada
Pebruari 2009, PDAM Tirtanadi Cabang Nias, Madina, dan Simalungun
dikembalikan ke Pemkab-nya masing masing dengan pertimbangan bahwa pihak
Pemkab telah memiliki kemampuan di dalam pengelolaan PDAM di daerahnya
masing - masing.
Pada tanggal 10 September 2009, telah ditandatangani Peraturan Daerah
Provinsi Sumatera Utara No 10 Tentang Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi
yang menyatakan bahwa tujuan pokok PDAM Tirtanadi adalah untuk mengelola
kesehatan dan untuk mengembangkan perekonomian daerah, meningkatkan
pendapatan daerah, serta meningkatkan kualitas lingkungan dengan memberikan
pelayanan pengumpulan dan penyaluran air limbah melalui sistem perpipaan
dalam rangka untuk mencapai kesejahteraan masyarakat pada umumnya.
2.1.1. Visi PDAM Tirtanadi
Visi PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara adalah menjadi salah satu
perusahaan air minum unggul di Asia Tenggara.
2.1.2. Misi PDAM Tirtanadi
Misi PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai Berikut :
a. Memberikan pelayanan air minum kepada masyarakat Sumatera Utara
dengan kuantitas, kontinuitas, dan kualitas yang memenuhi persyaratan.
b. Mengembangkan air siap minum secara berkesinambungan.
c. Meminimalkan keluhan pelanggan dengan mengutamakan Pelayanan
Prima.
d. Memperlakukan karyawan sebagai asset strategis dan mengembangkannya
secara optimal.
e. Mengelola Perusahaan dengan menerapkan prinsip kewajaran,
transparansi, akuntabilitas, dan responsibilitas, sebagai bentuk pelaksanaan
Good Corporate Governance.
f. Menjadikan perusahaan sebagai salahsatu sumber Pendapatan Asli Daerah
g. Melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan yang berwawasan lingkungan.
h. Menjalankan pengelolaan air limbah kepada masyarakat Sumatera Utara
dan mengembangkannya di masa yang akan datang.
2.1.3. Tujuan Pokok PDAM Tirtanadi
Tujuan PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara :
a. Mengembangkan perekonomian Daerah.
b. Pendapatan Asli Daerah.
c. Menyelenggarakan pelayanan air minum.
d. Memenuhi persyaratan kesehatan.
e. Memberikan pelayanan penyaluran air limbah.
f. Meningkatkan kualitas lingkungan.
2.1.4. Sejarah Ringkas Public Relation
Pada tahun 2003 sesuai dengan struktur organisasi oleh Gubernur
sumatera Utara, maka dibentuklah Divisi baru yang menangani hubungan
eksternal yang dinamakan Divisi PR ( Public Relation ). Pertama sekali divisi PR
ini terbentuk dan dijabat oleh Direktur Utama yang sekarang, sebelumnya PR ini
berjalan dibawah Divisi Umum tetapi karena kebutuhannya yang meningkat
Direktur Utama yang sekarang mengusulkan ke Gubernur untuk dibentuknya
2.2. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang
dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan /
keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah
untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut.Pengaturan ini
dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah diteapkan sebelumnya.Wadah
tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi.
Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat
diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui
kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat
dicapai. Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan
persorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian
kegiatan tertentu dan memncakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran
tunggal. Struktur Organisasi PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara dapat
PIMPINAN PERUSAHAAN
Direktur Utama : IR. Azzam Rizal, M.Eng
Direktur Perencanaan & Produksi : Ir. H. Tamsil Lubis
Direktur Administrasi & Keuangan : H. Ahmad Thamrin, SE, MPsi
Direktur Operasi : Mangindang Ritonga, SE, MM
Dewan Pengawas PDAM Tirtanadi
Ketua : H. Nurdin Lubis, SH, MM
Sekretaris : Drs.Abu Hanifah Siregar
Anggota : Rajamin Sirait, SE
Anggota : H. Ahmad Ghazali Syam
Anggota : Drs. H. T. Basyrul Kamali, MM
DIVISI
Divisi Public Relations
Divisi Penelitian& Pengembangan : Ir. Zulkifli Lubis, MT
Divisi Satuan Pengawasan Intern : Drs. Parlindungan Siregar
Divisi Pengendalian Kehilangan Air : Ir. Hotmatua Harahap
Divisi Umum : Drs. Indarmuda Dongoran
Divisi SDM : Cece Harahap, SE, Msi
Divisi Perencanaan : Ir. Arif Haryadian
Divisi Produksi : Ir. Neri Batanghari Nasution
Divisi SIIM :Ir. Hamdani Siregar
Divisi Operasi Zona 2 : Rosmaida Tetty Sihombing, SE
Divisi Peralatan Teknik : Ir. Delviyandri, M.Psi
Divisi Penelitian dan Pengembangan : Ir. Zainal Abidin Siregar, M.kom
2.3. Job Description
1.Direktur Utama
a. Memimpin dan mengendalikan kegiatan/ jalannya perusahaan.
b. Menetapkan kebijaksanaan/ strategi perusahaan
c. Memajukan, meningkatkan dan mempertahankan kinerja perusahaan.
d. Mengadakan dan memimpin rapat
e. Melaporkan perkembangan perusahaan kepada Gubernur melalui Dewan
Pengawas.
f. Menjalani hubungan kerja eksternal.
g. Mengawasi pelaksanaan tugas perusahaan.
2. Direktur Perencanaan Produksi
a. Melaksanakan koordinasi dengan Direksi Lainnya. Menyususn
kebijaksanaan/ strategi perusahaan dalam Bidang Perencanaan dan
Produksi.
b. Membantu Direktur Utama dalam membuat keputusan, kebijaksanaan/
strategi dalam pengembangan perusahaan.
c. Mengadakan dan memimpin rapat dalam lingkup tugasnya.
d. Mengawasi dan melakukan pembinaan pelaksanaan tugas unit kerja
bawahan.
e. Mengawasi dan mengendalikan operasional sistem instalasi air bersih
maupun air limbah dalam lingkup tugasnya.
f. Dapat bekerjasama dengan Direktur Utama maupun antar direktur.
g. Melaksanakan semua tugas perusahaan dan tugas-tugas lain yang
diberikan oleh Direktur Utama.
3. Direktur Administrasi & Keuangan
a. Melaksanakan koordinasi dengan Direksi lainnya.
b. Menyususn kebijaksanaan/ strategi perusahaan dalam bidang Administrasi
& Keuangan.
c. Membantu Direktur Utama dalam membuat keputusan, kebijaksanaan/
strategi dalam pengembangan perusahaan.
d. Mengadakan dan memimpin rapat dalam lingkup tugasnya.
e. Mengawasi dan melakukan pembinaan pelaksanaan tugas unit kerja
f. Dapat bekerjasama dengan Direktur Utama maupun antar Direktur.
g. Melaksanakan semua tugas perusahaan dan tugas-tugas lain yg diberikan
oleh Direktur utama.
4.Direktur Operasi :
a. Melaksanakan koordinasi dengan Direksi lainnya.
b. Menyusun kebijaksanaan/ strategi perusahaan dalam bidang operasi .
c. Membantu Direktur Utama dalam mengambil keputusan, kebijaksanaan/
strategi dalam pengembangan perusahaan.
d. Mengadakan dan memimpin rapat dalam lingkup tugasnya.
e. Mengawasi dan melakukan pembinaan pelaksanaan tugas unit kerja
bawahan.
f. Dapat bekerjasama dengan Direktur Utama maupun antar Direktur.
g. Melaksanakan semua tugas perusahaan dan tugas-tugas lain yang
diberikan oleh Direktur Utama.
5. Divisi Public Relations
a. Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berhubungan dengan
Public Relations.
b. Merencanakan dan melaksanakan program kerja Public Relations.
c. Menyampaikan informasi dan penjelasan tentang
perkembangan perusahaan kepada masyarakat luas.
d. Merencanakan, mengatur dan melaksanakan kegiatan yang sifatnya
e. Mewakili perusahaan dalam hal-hal yang berhubungan dengan hukum dan
perundang undangan.
f. Menjalin dan membina hubungan kerjasama dengan instansi yang
berkaitan dengan hukum dan pihak-pihak lainnya.
g. Mempersiapkan dan memberikan bahan untuk keperluan rapat baik yang
bersifat internal maupun eksternal.
h. Senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
peraturan-peraturan yang berlaku.
i. Membuat dan menyampaikan laporan bulanan perkembangan Public
Relations dilengkapi dengan evaluasinya.
j. Membantu Direktur Utama untuk menyediakan data dan informasi yang
diperlukan oleh pihak intern maupun ekstern.
k. Melaksanakan semua tugas perusahaan dan tugas-tugas lain yang
diberikan oleh direktur utama.
6. Divisi Penelitian dan Pengembangan
a. Membantu Direktur Utama dalam menjalankan tugas dan fungsi Penelitian
dan Pengembangan.
b. Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berhubungan dengan
tugasnya.
c. Merencanakan dan Melaksanakan program kerja Penelitian dan
Pengembangan.
e. Melaksanakan Penelitian dan Pengembangan perusahaan menyeluruh baik
teknik maupun administrasi.
7. Divisi Satuan Pengawas Intern
a. Membantu Direktur Utama dalam melaksanakan tugas pengawasan intern
perusahaan.
b. Mengelola fungsi pengawasan fungsional diseluruh unit kerja.
c. Melaksanakan analisis setiap kegiatan perusahaan.
d. Mengevaluasi dan memberikan saran kepada Direktur Utama.
e. Melaksanakan semua tugas perusahaan dan tugas-tugas lain yang
diberikan oleh Direktur Utama.
8. Divisi Pengendalian Kehilangan Air
a. Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berhubungan dengan
tugasnya.
b. Merencanakan dan melaksanakan program kerja pengendalian kehilangan
air.
c. Merencanakan dan melaksanakan pengembangan sistem blok pendistribusi
air.
d. Mengurangi / reduksi tingkat kehilangan air secara fisik dan non fisik.
e. Meneliti dan mengevaluasi metre air yang bermasalah dan merekomendasi
9. Divisi Umum
a. Melakukan koordinasi dengan divisi lain yang berhubungan dengan
tugasnya.
b. Merencanakan dan melaksanakan program kerja divisi umum.
c. Mencatat, menyimpan, mengamankan dan memelihara
dokumen perusahaan.
d. Melaksanakan prosedur administrasi surat-menyurat perusahaan.
e. Mengatur penggunaan dan pemeliharaan sarana, ruangan kerja dikantor
pusat.
f. Menetapkan pelaksana pengadaan barang dan jasa sesuai peraturan yang
ditetapkan.
10. Divisi Keuangan
a. Melakukan koordinasi dengan divisi lain yang berhubungan dengan
tugasnya.
b. Merencanakan dan melaksanakan program kerja divisi keuangan.
c. Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan serta
pengeluaran perusahaan.
d. Mengatur dan menyusun rencana pembayaran hutang jangka panjang dan
jangka pendek perusahaan.
e. Mencari sumber-sumber pendanaan eksternal untuk pengembangan
perusahaan.
11. Divisi SDM
a. Melakukan koordinasi dengan divisi lain yang berhubungan dengan
tugasnya.
b. Merencanakan dan mengendalikan program kerja divisi sumber daya
manusia.
c. Mengelola, menyimpan dan mengamankan data-data kepegawaian.
d. Mengevaluasi Daftar Penilaian Pegawai (DP3) dari seluruh unit kerja.
e. Melakukan pembinaan mental spiritual pegawai.
f. Mengevaluasi hasil-hasil pelaksanaan pendidikan dan pelatihan.
12. Divisi Perencanaan
a. Melakukan koordinasi dengan divisi lain yang berhubungan dengan
divisinya.
b. Merencanakan dan melaksanakan program kerja divisi perencanaan.
c. Mengkoordinir penyusunan rencana anggaran pendapatan, biaya tahunan
perusahaan.
d. Mempersiapkan dan memberikan bahan untuk keperluan rapat baik
internal maupun eksternal.
e. Membuat dan menyampaikan laporan bulanan perkembangan divisi
perencanaan dilengkapi dengan evaluasinya.
15. Divisi Operasi Zona 2
a. Melakukan koordinasi dengan divisi lain yang berhubungan dengan
tugasnya.
b. Merencanakan dan melaksanakan program kerja divisinya.
c. Mengevaluasi rencana perkembangan dan penyempurnaan sistem jaringan.
d. Menjalin kerja sama dengan pihak luar dalam pengembangan jaringan
transmisi/distribusi dicabang operasi zona 2.
2.4. Jenis Usaha/Kegiatan
DivisI Public relation berada di PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara
merupakan sebuah instansi yang bekerja dalam hubungan komunikasi eksternal,
seperti perusahan lain pada umumnya yang bertujuan menangani komunikasi
eksternal perusahaan. Divisi Public Relation PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera
Utara lebih berorientasi pada pelayanan menyelesaikan permasalaha yang terjadi
diluar perusahaan seperti pada media, melakukan pemecahan masalah terhadap
berita atau info yang diterima oleh eksternal perusahaan terhadap masyarakat.
2.5. Kinerja Usaha Terkini
Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai
dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga pada
Divisi Public Relation Provinsi Sumatera Utara. Divisi Public Relation terus
berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh Divisi Public Relation dapat
Sasaran : 1. Meningkatkan image perusahaan melalui pemberian
cinderamata penghargaan dan bantuan kegiatan.
2. Meningkatkan image perusahaan melalui publikasi dan
komunikasi (media).
3. Meningkatkan image perusahaan melalui kegiatan
nasional.
4. Meningkatkan image perusahaan melalui komunikasi
interaktif dengan pelanggan.
5. Meningkatkan image perusahaan dengan mengikuti
kegiatan pameran.
Program : 1. Pemberian Karangan Bunga, Bantuan Kegiatan
Organisasi, Bantuan Hari Raya Keagamaan, Pemberian
Cinderamata kepada tamu Perus ahaan dan Calon
Jemaah Haji.
2. Penerbitan Company Profile, Penerbitan Buletin,
Release Media Massa, Berlangganan Media
Massa,Mendokumentasikan asset dan kegiatan
Perusahaan, Berpartisipasi pada Pembuatan Iklan dan
iklan Bilboard.
keras yang tinggi dan disiplin dan loyalitas dalam bekerja.
Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan
kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan adalah
menyelenggarakan protokoler kegiatan perusahaan rapat internal dan eksternal
serta mendistribusikan undangan dan notulen rapat, meningkatkan image
perusahaan melalui publikasi ke media cetak dan elektronik, mengkoordinir
pemberian bantuan (CSR), menyelenggarakan dialog / pertemuan dengan tokoh
agama, pemred media massa dan tokoh masyarakat. Divisi Public Relation juga
mengikuti kegiatan pameran dan seminar, serta menyiapkan cinderamata untuk
tamu perusahaan dan kunjungan terhadap PDAM Tirtanadi.
2.6. Rencana Kegiatan
1. Publikasi PDAM yang belum optimal.
Permasalahan : Menghambat perkembangan perusahaan
ORMAS/LSM & HUTMedia Massa Mitra Kerja.
4. Membuat kotak saran di Kantor Pusat dan Cabang,
Mengadakan Sarana Teknologi Komunikasi dengan
Pelanggan, mengikuti Dialog Interaktif yang
diselenggarakan oleh Media Massa & Media Elektronik.
5. Mengikuti Pameran PRSU, Medan Fair, Water Expo,
Sumut Expo, Teknologi Tepat guna, Pameran
2. Masih Banyaknya TRA dan Pencurian Air.
Permasalahan : Merugikan Perusahaan
Sasaran : Meningkatkan Cash Flow Perusahaan
Program : Kerjasama Penagihan dan Penertiban Pelanggan dengan
POLDASU dan KEJATISU.
3. Kurangnya Kontribusi Pemkab. terhadap PDAM Cabang KSO.
Permasalahan : Tidak adanya perkembangan yang signifikan terhadap
PDAM Cabang KSO.
Sasaran : Meningkatkan Kinerja PDAM Cabang KSO.
Program : Melakukan Koordinasi dengan PEMKAB untuk
berkontribusi terhadap PDAM Cabang KSO dan
Melakukan Evaluas secara berkala terhadap perkembangan
BAB III PEMBAHASAN
3.1. Kompetensi Komunikasi
3.1.1. Pengertian Kompetensi Komunikasi
Menurut Rowley (2002) kompetensi komunikasi adalah kemampuan untuk
mengirim pesan-pesan yang mendukung pencapaian tujuan dimana tetap menjaga
penerimaan sosial.Definisi kompetensi komunikasi dalam perspektif perilaku
dirumuskan oleh Wiemann dan Backlund (dalam Jubaedah, 2009:375) ialah
kemampuan seorang individu untuk mendemonstrasikan pengetahuan dari
perilaku berkomunikasi yang tepat dalam suatu situasi tertentu. Sedanglan Payne
(dalam Jubaedah, 2009:375) mendefinisikan kompetensi komunikasi yang
dirumuskan oleh Jablin dan Sias yaitu The set of abilities, henceforth, termed
resources, which a communicator has available for use in the communication
process. Kompetensi komunikasi diartikan sebagai seperangkat kemampuan
seorang komunikator untuk menggunakan berbagai sumber daya yang ada di
dalam proses komunikasi. Dengan kata lain, kompetensi komunikasi adalah
pengetahuan yang dimiliki karyawan untuk berkomunikasi dengan baik dimana
menggunakan pesan-pesan yang dianggap tepat dan efektif.
Alo Liliweri (2004:101-102) menyatakan bahwa ada empat kompetensi
a. Kompetensi karyawan untuk menyampaikan semua maksud atau isi
hatinya secara professional sesuai dengan kemampuan yang ia tampilkan
secara prima.
b. Kompentensi karyawan untuk berinteraksi secara baik, mampu
mengalihbahasakan semua maksud dan isi hatinya secara tepat dan jelas
dalam suasana hati yang bersahabat.
c. Kompentensi karyawan untuk menyesuaikan budaya pribadinya dengan
budaya yang sedang dihadapinya.
d. Kompentensi karyawan untuk memberikan fasilitas atau jaminan bahwa
dia bisa menyesuiakan diri atau bisa mengelola berbagai tekanan orang
ataupun lingkungan lain terhadap dirinya.
Keempat aspek tersebut menunjukkan bahwa efektivitas komunikasi tidak
hanya ditentukan karena setiap karyawan sudah melakukan interaksi, relasi dan
komunikasi sesuai dengan peranan (profesi).Kata kunci efektivitas komunikasi
adalah kemampuan seorang komunikator (pemberi informasi) untuk menjaga
keseimbangan antara kegiatan interaksi, relasi dan komunikasi diantara dua
budaya organisasi.
Payne (dalam Edwardin, 2006:15) menjelaskan bahwa indikator
pengkuran kompetensi komunikasi antara lain sebagai berikut:
1. Motivasi komunikasi
Motivasi komunikasi sering kali terkait dengan kesediaan seseorang untuk
2. Pengetahuan komunikasi
Untuk membuat rencana tindakan, seringkali disebut sebagai skenario
komunikasi.Para komunikator yang kompeten memiliki pengetahuan prosedural
untuk menyusun dan menjalankan skenario ini didalam situasi sosial yang berbeda
dan harus memiliki kemampuan perseptif untuk membaca situasi sosial.
Pengetahuan prosedural adalah mengetahui bagaimana, bukan isi dari mengetahui
bahwa atau mengetahui apa. Pengetahuan ini diraih melalui pendidikan,
pengalaman, dan dengan pengamatan apa yang disebut prototipe dari kompetensi
interpersonal, sebuah role model sekaligus mengetahui standar organisasi untuk
komunikasi.
3. Keterampilan komunikasi
Mencakup kinerja aktual dari perilaku.Hal ini sering kali merupakan
bagian yang sulit bagi komunikator mengubah motivasi dan rencana menjadi
tindakan.Individu sering kali termotivasi untuk berkomunikasi dan memiliki
pengetahuan.Namun, kurang keterampilan dalam pengkomunikasiannya secara
aktual. Pendekatan-pendekatan ketrampilan lain fokus pada kemampuan
psikomotor kemampuan seseorang untuk berbicara, mendengar, melihat dan
mengungkapkan pesan secara non-verbal dalam situasi tertentu. Ketrampilan yang
dibutuhkan oleh organisasi termasuk pembinaan hubungan, menyimak dan
mengikuti instruksi, memberikan umpan balik, bertukar informasi, mencari
3.2. Kecerdasan Emosional
3.2.1. Pengertian Kecerdasan Emosional
Menurut Goleman (2002:512) kecerdasan emosional adalah kemampuan
seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan inteligensi (to manage our
emotional life with intelligence); menjaga keselarasan emosi dan
pengungkapannya (the appropriateness of emotion and its expression) melalui
keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan
keterampilan sosial.
Sedangkan menurut Imam Kam (2009:102) kecerdasan emosional
merupakan kemampuan seseorang untuk memotivasi dirinya sendiri, bertahan
menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati (kegembiraan, kesedihan,
kemarahan dan lain-lain) tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana
hati, dan mampu mengendalikan stres. Kecerdasan emosional berdasarkan teori
yang telah dijelaskan adalah kemampuan diri seorang individu untuk mengenali
perasaannya secara optimal sehingga dapat mengatur dirinya sendiri,
menimbulkan motivasi dalam dirinya untuk meningkatkan kualitas hidupnya
dandapat membina hubungan baik terhadap orang lain dan juga mampu
menimbulkan rasa empati di lingkungan sosial.
Goleman (2002:58-59) mengutip Salovey menempatkan menempatkan
kecerdasan pribadi Gardner dalam definisi dasar tentang kecerdasan emosional
yang dicetuskannya dan memperluas kemampuan tersebut menjadi lima indikator
kemampuan utama, yaitu:
Mengenali emosi diri sendiri merupakan suatu kemampuan untuk
mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi. Kemampuan ini merupakan
dasar dari kecerdasan emosional, para ahli psikologi menyebutkan kesadaran diri
sebagai metamood, yakni kesadaran seseorang akan emosinya sendiri.
b. Mengelola emosi
Mengelola emosi merupakan kemampuan individu dalam menangani
perasaan agar dapat terungkap dengan tepat atau selaras, sehingga tercapai
keseimbangan dalam diri individu.Kemampuan ini mencakup kemampuan untuk
menghibur diri sendiri, melepaskan kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan
dan akibat-akibat yang ditimbulkannya serta kemampuan untuk bangkit dari
perasaan-perasaan yang menekan.
c. Memotivasi diri sendiri
Prestasi harus dilalui dengan dimilikinya motivasi dalam diri
individu, yang berarti memiliki ketekunan untuk menahan diri terhadap
kepuasan dan mengendalikan dorongan hati, serta mempunyai perasaan
motivasi yang positif, yaitu antusianisme, gairah, optimis dan keyakinan
diri.
d. Mengenali emosi orang lain
Kemampuan untuk mengenali emosi orang lain disebut juga empati.
Kemampuan seseorang untuk mengenali orang lain atau peduli, menunjukkan
kemampuan empati seseorang. Individu yang memiliki kemampuan empati lebih
mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan
pandang orang lain, peka terhadap perasaan orang lain dan lebih mampu untuk
mendengarkan orang lain.
e. Membina Hubungan
Kemampuan dalam membina hubungan merupakan suatu keterampilan
yang menunjang popularitas, kepemimpinan dan keberhasilan antar
pribadi.Keterampilan dalam berkomunikasi merupakan kemampuan dasar dalam
keberhasilan membina hubungan.
3.3. Pengertian Budaya Organisasi 3.3.1. Pengertian Budaya Organisasi
Chuck Williams (2001:84) menjelaskan budaya organisasi sebagai
seperangkat nilai-nilai, keyakinan dan sikap utama yang dilakukan diantara
anggota organisasi. Menurut Taliziduhu Ndraha (2005:74) Budaya organisasi