Bab ini berisi kesimpulan yang menjawab pertanyaan dalam perumusan masalah dan beberapa saran yang bermanfaat dalam pengembangan sistem di waktu mendatang.
6 BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah PT. Bioli Lestari
PT. Bioli Lestari merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang berdiri sejak Mei 1996 dan berlokasi di Gunung Anyar Tambak Kav. 115-121 Surabaya. Pada awal mula berdiri dengan jumlah karyawan 27 orang. Fokus perusahaan ini adalah pada produksi boring sepeda motor. Saat ini dengan jumlah karyawan yang telah mencapai 268 orang perusahaan ini sudah memproduksi berbagai macam sparepart
kendaraan bermotor dan sedang mengembangkan pada peralatan pertanian dan diesel. Pada tahun 2011 ini PT. Bioli Lestari berencana akan memulai produksi pompa air rumah tangga. Perusahaan ini memproduksi sparepart dengan menggunakan mesin CNC baru merk MORI SEIKI, dari Jepang dan di dukung dengan adanya Pengecoran (Foundry) sendiri dengan kapasitas saat ini 120 ton per bulan, dan dengan dapur listrik yang mampu menghasilkan 500 kg persetengah jamnya, sehingga mampu memenuhi keinginan pasar dalam bidang yang di jalankan sekarang dengan kualitas terbaik. Wilayah pemasaran perusahaan ini adalah seluruh indonesia, meliputi Jawa, NTT, NTB, Bali, Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, Maluku dan Papua. Produk yang di hasilkan antara lain: boring sepeda motor, boring mobil,
guide valve, drat busi, valve seat sepeda motor, bosh kopling, sok tromol, sok kopling ganda, dan as pompa untuk pertanian.
Bagi PT. Bioli Lestari, kualitas produk bukanlah tanpa makna, melainkan mempunyai makna yang besar, karena kualitas produk merupakan rangkain dari kreativitas, idealisme, kerja keras, kebersamaan, dan do'a. Oleh karena itu PT. Bioli Lestari selalu berusaha untuk menjadi yang terdepan dan inovatif di bidang cylinder liner dan sparepart.
2.2 Struktur Organisasi
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Bioli Lestari
Berikut ini dijabarkan secara garis besar pekerjaan yang dilakukan oleh masing-masing anggota struktur di perusahaan:
8
a. Direktur
Melakukan evaluasi setiap periode dan merencanakan setiap kebijakan untuk perusahaan serta memberikan wewenang kepada masing-masing kepala bagian untuk melakukan kegiatan sesuai divisinya
b. Presiden Komisaris
Melakukan monitoring setiap devisi dan mengkontrol bahwa setiap divisi telah melakukan kegiatannya dengan benar, serta memberikan saran kepada manager
apabila terdapat masalah. c. Kepala Keuangan
Membuat semua laporan keuangan, dimana setiap laporan dilaporkan secara sistematis dan procedural.
d. Kepala Marketing
Menyusun strategi marketing dengan baik agar produk bersaing dalam pasar, dan juga menggunakan setiap strategi yang ada untuk perkembangan perusahaan. e. Kepala Pembelian
Melakukan approval transaksi pembelian bahan-bahan dan inventory yang dibutuhkan perusahaan.
f. Kepala HRD
Menangani masalah perekrutan karyawan dan pegawai yang ada di dalam perusahaan.
g. Kepala Produksi
Menangani setiap kegiatan produksi dengan menyesuaikan proses produksi dengan jumlah pemesanan yang ada.
h. Staff
Melakukan pekerjaan yang diberikan masing-masing kepala divisi dengan baik dan benar
10 BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Konsep Dasar Produksi
Pengertian produksi menurut Sofyan Assauri(1980:7), definisi produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan sesuatu barang atau jasa, untuk kegiatan mana dibutuhkan faktor-faktor produksi dalam ilmu ekonomi berupa tanah, tenaga kerja, dan skill. Dari pengertian tentang definisi produksi diatas, maka dapat diartikan bahwa produksi merupakan suatu kegiatan untuk mentransformasikan faktor-faktor produksi, sehingga dapat meningkatkan atau menambah faidah bentuk, waktu dan tempat suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia yang diperoleh melalui pertukaran. Pada umumnya tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang maksimal. Di satu sisi sumber daya yang dimiliki oleh suatu perusahaan terbatas. Dengan demikian seorang manajer perlu merencanakan dan menghitung dengan cermat mutu dan kuantitas produk yang diproduksi dan dipasarkan, sehingga diperoleh keuntungan yang maksimal. Luas produksi adalah jumlah atau volume produksi yang seharusnya diproduksi oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu.
Luas produksi yang terlalu besar dapat berakibat pengeluaran biaya yang terlalu besar, pemakaian bahan baku yang besar pula dan akhirnya memberikan akibat akan merosotnya harga jual. Sedangkan luas produksi yang terlalu kecil mengakibatkan perusahaan tersebut tidak mampu memenuhi permintaan pasar atau
pelanggan, sehingga pelanggan tersebut pindah ke produk perusahaan lain yang menjadi pesaing perusahaan tersebut.
3.1.1 Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting,memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian- kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasarinformasi untuk pengambilan keputusan.
3.1.2 Sistem
Menurut Herlambang (2005:116), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan berdasarkan pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem yang dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen pengendali. Sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan dihubungkan pada lingkungan sekitarnya.
12
3.1.3 Sistem Informasi
Menurut Herlambang (2005:121), data adalah fakta-fakta atau kejadian-kejadian yang dapat berupa angka-angka atau kode-kode tertentu. Data masih belum mempunyai arti bagi penggunanya. Untuk dapat mempunyai arti data diolah sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya. Hasil pengolahan data inilah yang disebut sebagai informasi. Secara ringkas, Informasi adalah data yang telah diolah dan mempunyai arti bagi penggunanya. Sehingga sistem informasi dapat didefinisikan sebagai prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data sehingga dapat digunakan oleh penggunanya.
3.1.4 Analisa dan Perancangan Sistem
Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi.
Menurut Kendall (2003:7), Analisa dan Perancangan Sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.
Berikut ini adalah proses dalam analisis dan perancangan sistem yang terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah gambaran pada sistem dimana di dalamnya terdapat hubungan antara entity beserta relasinya. Entity merupakan sesuatu yang ada dan terdefinisikan di dalam suatu organisasi, dapat abstrak dan nyata. Untuk setiap entity biasanya mempunyai atribute yang merupakan ciri entity tersebut. Relasi adalah hubungan antar entity yang berfungsi sebagai hubungan yang mewujudkan pemetaan antar entity.
Menurut Marlinda (2004:28), Atribute adalah kolom di sebuah relasi. Macam-macam atribute yaitu:
a. Simple Attribute
Attribute ini merupakan attribute yang unik dan tidak dimiliki oleh attribute
lainnya, misalnya entity mahasiswa yang attribute-nya NIM. b. Composite Attribute
Composite attribute adalah attribute yang memiliki dua nilai harga, misalnya nama besar (nama keluarga) dan nama kecil (nama asli).
c. Single Value Attribute
Atribute yang hanya memiliki satu nilai harga, misalnya entity mahasiswa dengan
14
d. Multi Value Attribute
Multi value attribute adalah atribute yang banyak memiliki nilai harga, misalnya
entity mahasiswa dengan atribute-nya pendidikan (SD, SMP, SMA). e. Null Vallue Attribute
Null value attribute adalah attribute yang tidak memiliki nilai harga, misalnya
entity tukang becak dengan attribute-nya pendidikan (tanpa memiliki ijazah).
ERD ini diperlukan agar dapat menggambarkan hubungan antar entity
dengan jelas, dapat menggambarkan batasan jumlah entity dan partisipasi antar entity, mudah dimengerti pemakai dan mudah disajikan oleh perancang database. Untuk itu ERD dibagi menjadi dua jenis model, yaitu:
a. Conceptual Data Model (CDM)
Conceptual Data Model (CDM) adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara konseptual.
b. Physical Data Model (PDM)
Physical Data Model (PDM) adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara fisikal.
2. Data Flow Diagram (DFD)
Pada tahap ini, penggunaan notasi dapat membantu komunikasi dengan pemakai/user sistem untuk memahami sistem tersebut secara logika. Diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem ini dikenal dengan nama Diagram Arus Data (Data Flow Diagram). DFD berfungsi untuk
menggambarkan proses aliran data yang terjadi di dalam sistem dari tingkat yang tertinggi sampai yang terendah, yang memungkinkan untuk melakukan dekomposisi, mempartisi atau membagi sistem kedalam bagian-bagian yang lebih kecil dan yang lebih sederhana.Adapun beberapa simbol yang sering dipakai dalam DFD menggunakan metode Gane dan Surson seperti pada tabel 3.1
Tabel 3.1 Simbol-simbol Data Flow Diagram (DFD)
Notasi Yourdon / DeMarco
Notasi Gane & Sarson
Pengertian
Simbol entitas eksternal/terminator menggambarkan asal atau tujuan data di luar sistem.
Simbol lingkaran menggambarkan entitas atau proses dimana aliran data masuk
ditansformasikan ke aliran data keluar.
16
Simbol aliran data menggambarkan aliran data. 3 Stor_4 Simbol file menggambarkan tempat data disimpan. 3.Sistem Flowchart
Sistem flowchart adalah perangkat diagram grafik yang menyimpan dan mengkomunikasikan aliran data media dan prosedur proses informasi yang diperlukan dalam sistem informasi. Hal ini dilakukan dengan menggunakan berbagai simbol yang dihubungkan dengan panah-panah untuk menunjukkan kelanjutan aktivitas proses informasi. Sistem flowchart tertentu berfungsi penting sebagai media dan hardware yang digunakan dan proses yang berhubungan dengan sistem informasi. Semua itu mewakili model grafis dari sistem informasi fisik yang diperlukan atau diajukan. Simbol-simbol yang sering digunakan dapat dilihat pada tabel 3.2
Tabel 3.2 Simbol-simbol sistem flowchart
Simbol - Simbol Pengertian
Proses yang terkomputerisasi (Proses yang dilakukan oleh
komputer)
Dokumen berupa berkas dalam bentuk buku,form, surat dan
lain-lain.
Garis alur yang menunjukan alur pada proses.
Penunjuk bahwa terdapat kelanjutan proses pada halaman yang sama
(Referensi pada halaman). Proses manual yang dilakukan
secara langsung tanpa komputerisasi.
Terminasi pada proses awal dan Akhir pada suatu system flow.
Proses penentuan keputusan dimana terdapat 2 pilihan ya
18
Penunjuk bahwa terdapat kelanjutan proses pada halaman yang berbeda
(Referensi di luar halaman). Penampilan data pada sistem yang ditampilkan pada monitor.
Data yang dapat diproses.
Database yang ada pada sistem. 3.1.5 Konsep Dasar Basis Data
Kumpulan data yang saling berhubungan (relasi). Relasi biasanya ditunjukan dengan kunci dari tiap file yang ada. Dalam satu file terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa
field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan direkam dalam satu record. 3.1.6 Sistem Basis Data
Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating
System), Basis Data (Database), Sistem (Aplikasi atau Perangkat Lunak) Pengelola Basis Data(DBMS), Pemakai (User), dan Aplikasi (Perangkat Lunak) lain (bersifat opsional)
3.1.7 Database
Menurut Yuswanto (2005:2), database merupakan sekumpulan data yang berisi informasi yang saling berhubungan. Pengertian ini sangat berbeda antara database Relasional dan Non Relasional. Pada database Non Relasional, sebuah database hanya merupakan sebuah file.Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.
Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan
(security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data independence (kebebasan data).
3.1.8 Interaksi Manusia dan Komputer
Menurut Rizky (2006:4), Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari desain, evaluasi, implementasi dari sistem komputer interaktif untuk dipakai oleh manusia, beserta studi tentang faktor-faktor utama dalam lingkungan interaksinya.
20
Deskripsi lain dari IMK adalah suatu ilmu yang mempelajari perencanaan dan desain tentang cara manusia dan komputer saling bekerja sama, sehingga manusia dapat merasa puas dengan cara yang paling efektif. Dikatakan juga bahwa sebuah desain antar muka yang ideal adalah yang mampu memberikan kepuasan terhadap manusia sebagai pengguna dengan faktor kapabilitas serta keterbatasan yang terdapat dalam sistem.
Pada implementasinya, IMK dipengaruhi berbagai macam faktor antara lain organisasi, lingkungan, kesehatan, pengguna, kenyamanan, antar muka, kendala dan produktifitas.
21
DESKRIPSI PEKERJAAN
Pada PT.Bioli lestari,sistem yang dipelukan adalah sistem yang dapat membantu dan memenuhi kebutuhan dalam pihak manajemen yang terkomputerisasi dengan baik sehingga setiap informasi yang didapat dari sistem ini dapat diolah dengan efektif dan efisien. Bagi perusahaan sistem ini dapat mengontrol transparansi aktifitas produksi yang dimana setiap pencatatan dan pelaporan di dalamnya akan terlihat secara langsung pada sistem. Hal ini dapat digunakan untuk manajemen tingkat yang akan menentukan bagaimana proses produksi kedepannya dan menghindari seluruh aktifitas – aktifitas ganjil dalam proses produksi. Dengan adanya sistem informasi pencocokan finished goods dengan bahan baku maka proses produksi yang ada akan terkontrol dalam hal transparansi.
Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan dan sebelum tahap desain sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang sangat penting karena apabila terjadi kesalahan di dalam tahap ini maka akan menyebabkan kesalahan dalam tahap selanjutnya. Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.
2. Understand, yaitu memahami kerja sistem yang ada. 3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.
22
Dari langkah-langkah diatas dapat terlihat bahwa setelah tahap analisis sistem maka akan mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan dan memikirkan bagaimana membuat sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan perancangan sistem yang dimaksud untuk membantu memecahkan masalah pada sistem yang saat ini (current system). Dalam merancang sistem yang baik harus melalui tahap-tahap perancangan sistem. Tahap-tahap perancangan sistem adalah membuat Document Flow, System Flow, Entity Relationship Diagram (ERD) baik
Conceptual Data Model (CDM) maupun Physical Data Model (PDM) serta mendesain input dan Outputnya.
4.1Menganalisis Sistem
Dalam pembahasan pekerjaan ini, yang menjadi masalah utama adalah tidak adanya aplikasi yang dapat membantu menangani kerja sistem secara baik. Hal ini mengakibatkan sering terjadinya kesalahan pelaporan dimana pengecekan barang rusak sering di cek berdasarkan jumlah barang jadi sehingga keakuratan jumlah barang rusak sering di ragukan kebenarannya. Pencatatan terhadap pengecekan barang rusak inilah yang kurang mendukung kebenarannya sering membuat karyawan mengalami kesulitan dalam menyusun pelaporan yang baik. diberikan kepada kepala puskesmas dan bagian gudang hanya berdasarkan catatan pada buku khusus yang dibuat oleh pegawai puskesmas tersebut.
Dalam menyelesaikan masalah tersebut, diperlukan pencarian sumber-sumber data yang diperlukan seperti menganalisis dokumen-dokumen yang ada pada proses bisnis perusahaan, melakukan observasi perusahaan dan mengumpulkan
informasi-informasi yang berhubungan dengan proses bisnis perusahaan tersebut. Dari analisa itu, dapat dikembangkan menjadi system flow. Lalu dapat dirancang entity relationship diagram, conceptual data model, physical data model dan mendesain
input dan outputnya. 4.1.1 Document Flow
Document flow rancang bangun sistem informasi pencocokan finished goods
dengan bahan baku terdiri atas 2 proses yaitu proses pencatatan data produksi dan juga penghitungan selisih barang yang akan diproduksi.
Proses-proses pada sistem ini akan menghasilkan laporan hasil produksi yaitu jumlah selisih setiap barang yang ada dalam bidang produksi.
Berdasarkan analisis sistem di atas, dapat disusun document flow sebagai berikut :
24
1. Document Flow Pencatatan produksi
Secara umum Document flow untuk proses pencatatan produksi dapat dilihat dari gambar dibawah ini:
Gambar 4.1 Document flow pencatatan produksi
Bedasarkan gambar 4.1 sistem document flow di awali dari membuat dokumen pemesanan bahan baku pada bagian pembelian yang kemudian diserahkan kepada bagian produksi dan dilaporkan kepada manajer sehingga manajer dapat
merencanakan hasil dari finished goods dan menyerahkan dokumen perencanaan pada bagian produksi dan kemudian setiap laporan produksi dibuat dokumen yang akan dilaporkan kepada manajer.
2. Document Flow Proses Penghitungan Selisih Barang
Secara umum Document flow untuk penghitungan selisih barang dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
26
Bedasarkan gambar 4.2 sistem di awali dari laporan keseluruhan produksi dan avala yang kemudian dimulai dengan proses penghitungan di yang dimana menghasilkan laporan penghitungan selisih dan avala untuk digunakan manajer dalam penentuan rencana produksi tahun depan.
4.1.2 System Flow
Berdasarkan document flow diatas maka dapat disusun system flow yang menunjukkan bagaimana proses-proses yang digunakan sebagai penunjang dalam pembuatan sistem pencocokan jumlah finished goods dengan bahan baku.
1. System Flow Pencatatan Produksi
Secara umum system flow untuk proses pencatatan produksi dapat dilihat dari gambar dibawah ini:
Gambar 4.3 System flow pencatatan produksi
Bedasarkan gambar 4.3 sistem ini di awali dari login pegawai yang kemudian memasukkan data produksi ke dalam database yang kemudian setelah tersimpat user
dapat melakukan pengecekan data pada pencarian data pada database dimana kemudian semua data yang sudah disimpan dapat dicek oleh manager pada form
28
2. System Flow Selisih Produksi
Secara umum system flow untuk proses selisih produksi dapat dilihat dari gambar dibawah ini:
Gambar 4.4 system flow selisih produksi
Bedasarkan Gambar 4.4 Sistem ini di awali dari user melakukan login yang kemudian melakukan penginputan data produksi dan juga tanggal produksi dimana
user juga menginputkan perencanaan awal produksi barang sehingga didapatkannya hasil perhitungan selisih barang pada setiap proses produksi.
4.1.3 Hirarki Input Proses Output (HIPO)
Hirarki input proses output menggambarkan hirarki proses-proses yang ada dalam data flow diagram. Gambar 4.5 adalah HIPO dari rancang bangun aplikasi pencocokan jumlah finished goods dengan bahan baku pada PT. Bioli Lestari.
Gambar 4.5 Hirarki input proses output (HIPO) rancang bangun pencocokan jumlah bahan
30
4.1.4 Data Flow Diagram
Data flow diagram (DFD) menggambarkan aliran data yang terjadi dalam sistem, sehingga dengan dirancangnya DFD ini akan terlihat dengan jelas arus data yang mengalir dalam sistem baik eksternal entity ke proses, proses ke data store
proses ke proses, dan sebaliknya. Dalam pembuatan DFD ini akan dibuat mulai
context diagram dan DFD level dibawahnya. 1. Context Diagram
Context diagram dari sistem pencocokan finished good dengan bahan baku pada PT. Bioli Lestari dapat dilihat pada gambar 4.6 :
2. DFD Level 0 Sistem Pencocokan jumlah barang
DFD level 0 dapat dilihat pada Gambar 4.7 dibawah ini yang merupakan hasil decompose dari context diagram yang menggambarkan proses-proses apa saja yang terdapat dalam sistem. Terdapat dua subproses yaitu pencatatan produksi dan perhitungan selisih.
32
3. DFD Level 1 Proses Pencatatan Produksi
DFD level 1 dapat dilihat pada Gambar 4.8 merupakan hasil
decompose dari level 0 yang menggambarkan subproses pencatatan produksi Terdapat empat subproses di dalamnya yaitu : penginputan, pengeditan, penghapusan, pencarian.
4. DFD Level 1 Proses Perhitungan Selisih produksi
DFD level 1 dapat dilihat pada Gambar 4.9 merupakan hasil
decompose dari level 0 yang menggambarkan subproses perhitungan selisih produksi. Terdapat 2 subproses antara lain: penginputan data barang, penginputan rencana produksi, perhitungan data produksi.
34
4.2 Merancang Database
Dari analisis sistem di atas dapat dibentuk Entity Relationship Diagram dari sistem pencocokan finished goods dengan bahan baku terdiri dari Conceptual Data Model dan Physical Data Model.
4.2.1 Conceptual Data Model
Conceptual Data Model (CDM) ini menggambarkan relasi antar tabel yang satu dengan tabel yang lain. Berikut ini gambar yang merupakan tabel-tabel yang terdapat pada CDM:
4.2.2 Physical Data Model
Physical Data Model (PDM) merupakan hasil generate dari Conceptual Data Model (CDM). PDM merupakan representasi fisik dari database. Karena disini tipe data dari elemen-elemen data sudah dimunculkan. Pada PDM yang tertera pada gambar telah menunjukkan adanya relasi antar tabel. Berikut PDM pada sistem pencocokan jumlah finished goods dengan bahan baku.
36
4.2.3Struktur Basis Data
Dari Entity Relational Diagram (ERD) diatas dapat dibuat struktur tabel database seperti uraian berikut ini:
1. Tabel Data Produksi