RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI
PENCOCOKAN JUMLAH BAHAN BAKU DENGAN
FINISHED GOODS PADA PT. BIOLI LESTARI
KERJA PRAKTIK
Program Studi S1 Sistem Informasi
Oleh:
VITO GANESHA PUTRA 11410100023
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
XI
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah... 2
1.4 Tujuan ... 2
1.5 Manfaat ... 3
1.6 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II. GAMBARAN UMUM ORGANISASI ... 6
2.1 Sejarah PT. Bioli Lestari ... 6
2.2 Struktur Organisasi ... 7
BAB III. LANDASAN TEORI ... 10
XII
3.1.3 Sistem Informasi ... 12
3.1.4 Analisa dan Perancangan Sistem ... 12
3.1.5 Konsep Basis Data ... 18
3.1.6 Sistem Basis Data ... 18
3.1.7 Database ... 19
3.1.8 Interaksi Manusia Dan Komputer ... 19
BAB IV. DESKRIPSI PEKERJAAN ... 21
4.1 Menganalisis Sistem ... 22
4.1.1 Document Flow ... 23
4.1.2 System Flow... 26
4.1.3 Hirarki Input Proses Output(HIPO) ... 29
4.1.4 Data Flow Diagram ... 30
4.2 Merancang Database ... 34
4.2.1 Conceptual Data Model ... 34
4.2.2 Physical Data Model……… 35
4.2.3 Struktur Basis Data………... ... 36
4.2.4 Desain Input/Output ... 37
XIII
4.3.1 Kebutuhan Sistem ... 44
4.4 Penjelasan Pemakaian Aplikasi ... 44
BAB V. Kesimpulan ... 53
5.1 Kesimpulan ... 53
5.2 Saran ... 53
DAFTAR PUSTAKA ... 55
XIV
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Bioli Lestari ... 7
Gambar 4.1 Dokumen Flow Pencatatan Produksi ... 24
Gambar 4.2 Dokumen Flow Perhitungan Selisih Barang ... 25
Gambar 4.3 Sistem Flow Pencatatan Produksi ... 27
Gambar 4.4 Sistem Flow Selisih Produksi ... 28
Gambar 4.5 Hirarki Input Proses Output (HIPO) ... 29
Gambar 4.6 Context Diagram ... 30
Gambar 4.7 DFD Level 0 Sustem Pencocokan jumlah barang ... 31
Gambar 4.8 DFD Level 1 Proses Pencatatan Produksi ... 32
Gambar 4.9 DFD Level 1 Proses Perhitungan Selisih Produksi ... 33
Gambar 4.10 Conceptual Data Model ... 34
Gambar 4.11 Physical Data Model ... 35
Gambar 4.12 Form Login ... 37
Gambar 4.13 Menu Utama ... 38
Gambar 4.14 Form Produksi ... 39
XV
Gambar 4.16 Form Tambah Pengguna ... 41
Gambar 4.17 Form Perhitungan Selisih ... 42
Gambar 4.18 Hasil Cetak ... 43
Gambar 4.19 Form Login ... 45
Gambar 4.20 Massage Box Gagal Login ... 46
Gambar 4.21 Form Menu Utama ... 46
Gambar 4.22 Form Input Data Produksi ... 48
Gambar 4.23 Tambah Pengguna ... 50
Gambar 4.24 Form Pencarian Data Produksi ... 51
XVI
Tabel 3.1 Simbol Data Flow Diagram (DFD) ... 15
Tabel 3.2 Simbol Sysflow ... 17
Tabel 4.1 Tabel Data Produksi ... 36
vi ABSTRAK
PT. Bioli Lestari adalah sebuah perusahaan manufaktur yang berdiri sejak Mei 1996 dan berlokasi di Gunung Anyar Tambak Kav. 115-121 Surabaya. Dimana perusahaan ini memproduksi sejumlah sparepart yang khusus digunakan untuk mobil dan motor. Setiap jamnya PT. Bioli Lestari dapat menghasilkan 500 kilogram produk yang dapat dipasarkan secara langsung dimana setiap produk dilaporkan secara manual dengan dokumen yang dicetak tiap bulannya, akan tetapi hal tersebut menjadi sebuah celah dimana pelaporan yang dihasilkan hanya barang yang sudah jadi sedangkan barang yang rusak(Avala) dilaporkan setelah pengecekan ulang dilaksanakan. Pemilik perusahaan menginginkan sebuah sistem informasi yang dapat melaporkan secara langsung jumlah bahan baku dengan finished goods sehingga terciptanya transparansi sistem yang ada di dalam perusahaan.
Pada perancangan sistem dan aplikasinya ada beberapa hal yang perlu dibatasi antara lain tidak membahas penjualan dan pembelian. Sistem ini dikhususkan untuk mengecek jumlah bahan baku dan finished goods yang ada. Yang kemudian dilaporkan dalam bentuk dokumen yang siap dicetak tiap bulannya.
1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
PT. Bioli Lestari adalah sebuah perusahaan manufaktur yang berdiri sejak Mei 1996 dan berlokasi di Gunung Anyar Tambak Kav. 115-121 Surabaya. Dimana perusahaan ini memproduksi sejumlah sparepart yang khusus digunakan untuk mobil dan motor. Setiap jamnya PT. Bioli Lestari dapat menghasilkan 500 kilogram produk yang dapat dipasarkan secara langsung dimana setiap produk dilporkan secara manual dengan dokumen yang dicetak tiap bulannya akan tetapi hal tersebut menjadi sebuah celah yang dapat merugikan pihak perusahaan dimana pelaporan yang dihasilkan hanya barang yang sudah jadi sedangkan barang yang rusak(Avala) dilaporkan setelah pengecekan ulang dilaksanakan. Sehingga sering adanya pelaporan yang tidak sesuai dengan kondisi produksi yang ada pada perusahaan dimana pengecekan barang rusak sering dicek bedasarkan jumlah barang jadi sehingga keakuratan jumlah barang rusak sering diragukan.
2
1.2Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, perumusan masalahnya adalah bagaimana merancang dan membangun sistem informasi pencocokan finished goods dengan bahan baku pada PT.Bioli Lestari?
1.3Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka batasan masalahnya adalah: 1. Sistem ini dibuat berdasarkan permasalahan yang terjadi pada bagian
produksi PT. Bioli Lestari.
2. Permasalahan yang dibahas dalam sistem ini yaitu: a. Pelaporan jumlah avala pada tiap unit produksi
b. Pelaporan jumlah finished goods pada proses produksi
3. Program aplikasi hanya bekerja pada 1 komputer karena computer di PT. Bioli Lestari belum terkoneksi LAN atau jaringan internet.
4. Laporan hanya terbatas pada pencatatan jumlah avala dan finished goods
beserta laporannya. 1.4Tujuan
1.5Manfaat
Manfaat yang diharapkan dalam pembuatan aplikasi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Manager
Manager adalah orang yang melakukan pengambilan keputusan pada bidang produksi. Adapun keuntungan sistem informasi pencocokan jumlah barang yang dikembangkan bagi bagian PT. Bioli Lestari adalah sebagai berikut:
a. Membantu dalam proses pengambilan keputusan dalam perusahaan.
b. Membantu menjaga keakuratan jumlah barang. 2. Bagian Produksi
Bagian produksi merupakan orang yang ditugaskan untuk mencatat jumlah dan kondisi barang yang akan dilaporkan. Adapun keuntungan sistem informasi pencocokan jumlah barang yang dikembangkan bagi bagian produksi adalah sebagai berikut:
4
1.6Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan di dalam memahami persoalan dan pembahasannya, maka penulisan Kerja Praktek ini dibuat dengan sistematika sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, inti dari permasalahan yang disebutkan pada perumusan masalah, pembatasan masalah yang menjelaskan batasan dari sistem yang dibuat sehingga tidak keluar dari ketentuan yang ditetapkan. Tujuan dari hasil kerja praktek diharapankan akan dicapai keuntungan sistem bagi PT. Bioli Lestari. BAB II : PROFIL PERUSAHAAN
Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum PT. Bioli Lestari yang menguraiakan gambaran umum perusahaan seperti lokasi perusahaan, keadaan, kondisi, situasi, sejarah berdirinya dan struktur organisasi PT.Bioli Lestari.
BAB III : LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan secara singkat teori-teori yang berhubungan dengan kerja praktek yang meliputi konsep sistem informasi, manajemen produksi dan juga laporan produksi.
BAB IV : DESKRIPSI PEKERJAAN
Bab ini menjelaskan mengenai perancangan sistem yang terdiri atas penjelasan dan identifikasi permasalahan, desain sistem, struktur tabel
BAB V: KESIMPULAN
6 BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah PT. Bioli Lestari
PT. Bioli Lestari merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang berdiri sejak Mei 1996 dan berlokasi di Gunung Anyar Tambak Kav. 115-121 Surabaya. Pada awal mula berdiri dengan jumlah karyawan 27 orang. Fokus perusahaan ini adalah pada produksi boring sepeda motor. Saat ini dengan jumlah karyawan yang telah mencapai 268 orang perusahaan ini sudah memproduksi berbagai macam sparepart
kendaraan bermotor dan sedang mengembangkan pada peralatan pertanian dan diesel. Pada tahun 2011 ini PT. Bioli Lestari berencana akan memulai produksi pompa air rumah tangga. Perusahaan ini memproduksi sparepart dengan menggunakan mesin CNC baru merk MORI SEIKI, dari Jepang dan di dukung dengan adanya Pengecoran (Foundry) sendiri dengan kapasitas saat ini 120 ton per bulan, dan dengan dapur listrik yang mampu menghasilkan 500 kg persetengah jamnya, sehingga mampu memenuhi keinginan pasar dalam bidang yang di jalankan sekarang dengan kualitas terbaik. Wilayah pemasaran perusahaan ini adalah seluruh indonesia, meliputi Jawa, NTT, NTB, Bali, Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, Maluku dan Papua. Produk yang di hasilkan antara lain: boring sepeda motor, boring mobil,
Bagi PT. Bioli Lestari, kualitas produk bukanlah tanpa makna, melainkan mempunyai makna yang besar, karena kualitas produk merupakan rangkain dari kreativitas, idealisme, kerja keras, kebersamaan, dan do'a. Oleh karena itu PT. Bioli Lestari selalu berusaha untuk menjadi yang terdepan dan inovatif di bidang cylinder liner dan sparepart.
2.2 Struktur Organisasi
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Bioli Lestari
8
a. Direktur
Melakukan evaluasi setiap periode dan merencanakan setiap kebijakan untuk perusahaan serta memberikan wewenang kepada masing-masing kepala bagian untuk melakukan kegiatan sesuai divisinya
b. Presiden Komisaris
Melakukan monitoring setiap devisi dan mengkontrol bahwa setiap divisi telah melakukan kegiatannya dengan benar, serta memberikan saran kepada manager
apabila terdapat masalah.
c. Kepala Keuangan
Membuat semua laporan keuangan, dimana setiap laporan dilaporkan secara sistematis dan procedural.
d. Kepala Marketing
Menyusun strategi marketing dengan baik agar produk bersaing dalam pasar, dan juga menggunakan setiap strategi yang ada untuk perkembangan perusahaan.
e. Kepala Pembelian
f. Kepala HRD
Menangani masalah perekrutan karyawan dan pegawai yang ada di dalam perusahaan.
g. Kepala Produksi
Menangani setiap kegiatan produksi dengan menyesuaikan proses produksi dengan jumlah pemesanan yang ada.
h. Staff
10 BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Konsep Dasar Produksi
Pengertian produksi menurut Sofyan Assauri(1980:7), definisi produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan sesuatu barang atau jasa, untuk kegiatan mana dibutuhkan faktor-faktor produksi dalam ilmu ekonomi berupa tanah, tenaga kerja, dan skill. Dari pengertian tentang definisi produksi diatas, maka dapat diartikan bahwa produksi merupakan suatu kegiatan untuk mentransformasikan faktor-faktor produksi, sehingga dapat meningkatkan atau menambah faidah bentuk, waktu dan tempat suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia yang diperoleh melalui pertukaran. Pada umumnya tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang maksimal. Di satu sisi sumber daya yang dimiliki oleh suatu perusahaan terbatas. Dengan demikian seorang manajer perlu merencanakan dan menghitung dengan cermat mutu dan kuantitas produk yang diproduksi dan dipasarkan, sehingga diperoleh keuntungan yang maksimal. Luas produksi adalah jumlah atau volume produksi yang seharusnya diproduksi oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu.
pelanggan, sehingga pelanggan tersebut pindah ke produk perusahaan lain yang menjadi pesaing perusahaan tersebut.
3.1.1 Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting,memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian- kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasarinformasi untuk pengambilan keputusan.
3.1.2 Sistem
12
3.1.3 Sistem Informasi
Menurut Herlambang (2005:121), data adalah fakta-fakta atau kejadian-kejadian yang dapat berupa angka-angka atau kode-kode tertentu. Data masih belum mempunyai arti bagi penggunanya. Untuk dapat mempunyai arti data diolah sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya. Hasil pengolahan data inilah yang disebut sebagai informasi. Secara ringkas, Informasi adalah data yang telah diolah dan mempunyai arti bagi penggunanya. Sehingga sistem informasi dapat didefinisikan sebagai prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data sehingga dapat digunakan oleh penggunanya.
3.1.4 Analisa dan Perancangan Sistem
Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi.
Berikut ini adalah proses dalam analisis dan perancangan sistem yang terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah gambaran pada sistem dimana di dalamnya terdapat hubungan antara entity beserta relasinya. Entity merupakan sesuatu yang ada dan terdefinisikan di dalam suatu organisasi, dapat abstrak dan nyata. Untuk setiap entity biasanya mempunyai atribute yang merupakan ciri entity tersebut. Relasi adalah hubungan antar entity yang berfungsi sebagai hubungan yang mewujudkan pemetaan antar entity.
Menurut Marlinda (2004:28), Atribute adalah kolom di sebuah relasi. Macam-macam atribute yaitu:
a. Simple Attribute
Attribute ini merupakan attribute yang unik dan tidak dimiliki oleh attribute
lainnya, misalnya entity mahasiswa yang attribute-nya NIM. b. Composite Attribute
Composite attribute adalah attribute yang memiliki dua nilai harga, misalnya nama besar (nama keluarga) dan nama kecil (nama asli).
c. Single Value Attribute
Atribute yang hanya memiliki satu nilai harga, misalnya entity mahasiswa dengan
14
d. Multi Value Attribute
Multi value attribute adalah atribute yang banyak memiliki nilai harga, misalnya
entity mahasiswa dengan atribute-nya pendidikan (SD, SMP, SMA). e. Null Vallue Attribute
Null value attribute adalah attribute yang tidak memiliki nilai harga, misalnya
entity tukang becak dengan attribute-nya pendidikan (tanpa memiliki ijazah).
ERD ini diperlukan agar dapat menggambarkan hubungan antar entity
dengan jelas, dapat menggambarkan batasan jumlah entity dan partisipasi antar entity, mudah dimengerti pemakai dan mudah disajikan oleh perancang database. Untuk itu ERD dibagi menjadi dua jenis model, yaitu:
a. Conceptual Data Model (CDM)
Conceptual Data Model (CDM) adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara konseptual.
b. Physical Data Model (PDM)
Physical Data Model (PDM) adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara fisikal.
2. Data Flow Diagram (DFD)
menggambarkan proses aliran data yang terjadi di dalam sistem dari tingkat yang tertinggi sampai yang terendah, yang memungkinkan untuk melakukan dekomposisi, mempartisi atau membagi sistem kedalam bagian-bagian yang lebih kecil dan yang lebih sederhana.Adapun beberapa simbol yang sering dipakai dalam DFD menggunakan metode Gane dan Surson seperti pada tabel 3.1
Tabel 3.1 Simbol-simbol Data Flow Diagram (DFD)
16
Tabel 3.2 Simbol-simbol sistem flowchart
Simbol - Simbol Pengertian
Proses yang terkomputerisasi proses pada halaman yang sama
(Referensi pada halaman). Proses manual yang dilakukan
secara langsung tanpa komputerisasi.
Terminasi pada proses awal dan Akhir pada suatu system flow.
Proses penentuan keputusan dimana terdapat 2 pilihan ya
18
Penunjuk bahwa terdapat kelanjutan proses pada halaman yang berbeda
(Referensi di luar halaman). Penampilan data pada sistem yang ditampilkan pada monitor.
Data yang dapat diproses.
Database yang ada pada sistem.
3.1.5 Konsep Dasar Basis Data
Kumpulan data yang saling berhubungan (relasi). Relasi biasanya ditunjukan dengan kunci dari tiap file yang ada. Dalam satu file terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa
field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan direkam dalam satu record. 3.1.6 Sistem Basis Data
System), Basis Data (Database), Sistem (Aplikasi atau Perangkat Lunak) Pengelola Basis Data(DBMS), Pemakai (User), dan Aplikasi (Perangkat Lunak) lain (bersifat opsional)
3.1.7 Database
Menurut Yuswanto (2005:2), database merupakan sekumpulan data yang berisi informasi yang saling berhubungan. Pengertian ini sangat berbeda antara database Relasional dan Non Relasional. Pada database Non Relasional, sebuah database hanya merupakan sebuah file.Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.
Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan
(security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data independence (kebebasan data).
3.1.8 Interaksi Manusia dan Komputer
20
Deskripsi lain dari IMK adalah suatu ilmu yang mempelajari perencanaan dan desain tentang cara manusia dan komputer saling bekerja sama, sehingga manusia dapat merasa puas dengan cara yang paling efektif. Dikatakan juga bahwa sebuah desain antar muka yang ideal adalah yang mampu memberikan kepuasan terhadap manusia sebagai pengguna dengan faktor kapabilitas serta keterbatasan yang terdapat dalam sistem.
21
DESKRIPSI PEKERJAAN
Pada PT.Bioli lestari,sistem yang dipelukan adalah sistem yang dapat membantu dan memenuhi kebutuhan dalam pihak manajemen yang terkomputerisasi dengan baik sehingga setiap informasi yang didapat dari sistem ini dapat diolah dengan efektif dan efisien. Bagi perusahaan sistem ini dapat mengontrol transparansi aktifitas produksi yang dimana setiap pencatatan dan pelaporan di dalamnya akan terlihat secara langsung pada sistem. Hal ini dapat digunakan untuk manajemen tingkat yang akan menentukan bagaimana proses produksi kedepannya dan menghindari seluruh aktifitas – aktifitas ganjil dalam proses produksi. Dengan adanya sistem informasi pencocokan finished goods dengan bahan baku maka proses produksi yang ada akan terkontrol dalam hal transparansi.
Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan dan sebelum tahap desain sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang sangat penting karena apabila terjadi kesalahan di dalam tahap ini maka akan menyebabkan kesalahan dalam tahap selanjutnya. Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.
2. Understand, yaitu memahami kerja sistem yang ada. 3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.
22
Dari langkah-langkah diatas dapat terlihat bahwa setelah tahap analisis sistem maka akan mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan dan memikirkan bagaimana membuat sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan perancangan sistem yang dimaksud untuk membantu memecahkan masalah pada sistem yang saat ini (current system). Dalam merancang sistem yang baik harus melalui tahap-tahap perancangan sistem. Tahap-tahap perancangan sistem adalah membuat Document Flow, System Flow, Entity Relationship Diagram (ERD) baik
Conceptual Data Model (CDM) maupun Physical Data Model (PDM) serta mendesain input dan Outputnya.
4.1Menganalisis Sistem
Dalam pembahasan pekerjaan ini, yang menjadi masalah utama adalah tidak adanya aplikasi yang dapat membantu menangani kerja sistem secara baik. Hal ini mengakibatkan sering terjadinya kesalahan pelaporan dimana pengecekan barang rusak sering di cek berdasarkan jumlah barang jadi sehingga keakuratan jumlah barang rusak sering di ragukan kebenarannya. Pencatatan terhadap pengecekan barang rusak inilah yang kurang mendukung kebenarannya sering membuat karyawan mengalami kesulitan dalam menyusun pelaporan yang baik. diberikan kepada kepala puskesmas dan bagian gudang hanya berdasarkan catatan pada buku khusus yang dibuat oleh pegawai puskesmas tersebut.
informasi-informasi yang berhubungan dengan proses bisnis perusahaan tersebut. Dari analisa itu, dapat dikembangkan menjadi system flow. Lalu dapat dirancang entity relationship diagram, conceptual data model, physical data model dan mendesain
input dan outputnya. 4.1.1 Document Flow
Document flow rancang bangun sistem informasi pencocokan finished goods
dengan bahan baku terdiri atas 2 proses yaitu proses pencatatan data produksi dan juga penghitungan selisih barang yang akan diproduksi.
Proses-proses pada sistem ini akan menghasilkan laporan hasil produksi yaitu jumlah selisih setiap barang yang ada dalam bidang produksi.
24
1. Document Flow Pencatatan produksi
Secara umum Document flow untuk proses pencatatan produksi dapat dilihat dari gambar dibawah ini:
Gambar 4.1 Document flow pencatatan produksi
merencanakan hasil dari finished goods dan menyerahkan dokumen perencanaan pada bagian produksi dan kemudian setiap laporan produksi dibuat dokumen yang akan dilaporkan kepada manajer.
2. Document Flow Proses Penghitungan Selisih Barang
Secara umum Document flow untuk penghitungan selisih barang dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
26
Bedasarkan gambar 4.2 sistem di awali dari laporan keseluruhan produksi dan avala yang kemudian dimulai dengan proses penghitungan di yang dimana menghasilkan laporan penghitungan selisih dan avala untuk digunakan manajer dalam penentuan rencana produksi tahun depan.
4.1.2 System Flow
Berdasarkan document flow diatas maka dapat disusun system flow yang menunjukkan bagaimana proses-proses yang digunakan sebagai penunjang dalam pembuatan sistem pencocokan jumlah finished goods dengan bahan baku.
1. System Flow Pencatatan Produksi
Gambar 4.3 System flow pencatatan produksi
Bedasarkan gambar 4.3 sistem ini di awali dari login pegawai yang kemudian memasukkan data produksi ke dalam database yang kemudian setelah tersimpat user
dapat melakukan pengecekan data pada pencarian data pada database dimana kemudian semua data yang sudah disimpan dapat dicek oleh manager pada form
28
2. System Flow Selisih Produksi
Secara umum system flow untuk proses selisih produksi dapat dilihat dari gambar dibawah ini:
Gambar 4.4 system flow selisih produksi
user juga menginputkan perencanaan awal produksi barang sehingga didapatkannya hasil perhitungan selisih barang pada setiap proses produksi.
4.1.3 Hirarki Input Proses Output (HIPO)
Hirarki input proses output menggambarkan hirarki proses-proses yang ada dalam data flow diagram. Gambar 4.5 adalah HIPO dari rancang bangun aplikasi pencocokan jumlah finished goods dengan bahan baku pada PT. Bioli Lestari.
Gambar 4.5 Hirarki input proses output (HIPO) rancang bangun pencocokan jumlah bahan
30
4.1.4 Data Flow Diagram
Data flow diagram (DFD) menggambarkan aliran data yang terjadi dalam sistem, sehingga dengan dirancangnya DFD ini akan terlihat dengan jelas arus data yang mengalir dalam sistem baik eksternal entity ke proses, proses ke data store
proses ke proses, dan sebaliknya. Dalam pembuatan DFD ini akan dibuat mulai
context diagram dan DFD level dibawahnya.
1. Context Diagram
Context diagram dari sistem pencocokan finished good dengan bahan baku pada PT. Bioli Lestari dapat dilihat pada gambar 4.6 :
2. DFD Level 0 Sistem Pencocokan jumlah barang
DFD level 0 dapat dilihat pada Gambar 4.7 dibawah ini yang merupakan hasil decompose dari context diagram yang menggambarkan proses-proses apa saja yang terdapat dalam sistem. Terdapat dua subproses yaitu pencatatan produksi dan perhitungan selisih.
32
3. DFD Level 1 Proses Pencatatan Produksi
DFD level 1 dapat dilihat pada Gambar 4.8 merupakan hasil
decompose dari level 0 yang menggambarkan subproses pencatatan produksi Terdapat empat subproses di dalamnya yaitu : penginputan, pengeditan, penghapusan, pencarian.
4. DFD Level 1 Proses Perhitungan Selisih produksi
DFD level 1 dapat dilihat pada Gambar 4.9 merupakan hasil
decompose dari level 0 yang menggambarkan subproses perhitungan selisih produksi. Terdapat 2 subproses antara lain: penginputan data barang, penginputan rencana produksi, perhitungan data produksi.
34
4.2 Merancang Database
Dari analisis sistem di atas dapat dibentuk Entity Relationship Diagram dari sistem pencocokan finished goods dengan bahan baku terdiri dari Conceptual Data Model dan Physical Data Model.
4.2.1 Conceptual Data Model
Conceptual Data Model (CDM) ini menggambarkan relasi antar tabel yang satu dengan tabel yang lain. Berikut ini gambar yang merupakan tabel-tabel yang terdapat pada CDM:
4.2.2 Physical Data Model
Physical Data Model (PDM) merupakan hasil generate dari Conceptual Data Model (CDM). PDM merupakan representasi fisik dari database. Karena disini tipe data dari elemen-elemen data sudah dimunculkan. Pada PDM yang tertera pada gambar telah menunjukkan adanya relasi antar tabel. Berikut PDM pada sistem pencocokan jumlah finished goods dengan bahan baku.
36
4.2.3Struktur Basis Data
Dari Entity Relational Diagram (ERD) diatas dapat dibuat struktur tabel database seperti uraian berikut ini:
1. Tabel Data Produksi
Primary key : Kode
Foreign key : -
Fungsi : Menyimpan data produksi
Tabel 4.1 Tabel Data Produksi
2. Tabel Login
Primary key : Username
Foreign key : -
Tabel 4.2 Tabel Login
4.2 Desain Input/Output
Dalam desain antarmuka ini digunakana bahasa pemrograman Visual Studio 2012 dengan database Microsoft SQL Server 2005. Adapun desain
input/output pada PT. Bioli Lestari. 1. Form Login
Berikut ini merupakan tampilan dari form login yang berfungsi untuk
validasi user yang menggunakan aplikasi :
38
2. Form Menu
Berikut ini merupakan tampilan dari form menu utama yang berfungsi untuk melihat data terakhir yang telah dimasukkan :
Gambar 4.13 Menu utama
3. Form Data Produksi
Gambar 4.14 form produksi
4. Form Pencarian Produksi
40
Gambar 4.15 Form Pencarian
5. Form Tambah Pengguna
Gambar 4.16 form Tambah Pengguna
6. Form Penghitungan Selisih
42
Gambar 4.17 Form Penghitungan Selisih
7. Hasil Print Preview
Berikut ini merupakan tampilan dari fungsi print yaitu print preview
44
4.3 Implementasi Sistem
Implementasi sistem merupakan tahap pengujian dimana desain sistem dapat berjalan dengan baik. Desain form yang telah dibuat cukup sesuai untuk mengimplementasikan sistem, sehingga tidak membutuhkan banyak perubahan.
4.3.1 Kebutuhan Sistem
Pada tahap ini dijelaskan mengenai implementasi dari perangkat keras dan lunak yang harus dipersiapkan oleh pengguna. Untuk perangkat keras, minimal pengguna harus mempersiapkan spesifikasi sebagai berikut:
1. Intel dual core CPU 2.50Ghz 2. Memory 1 MB RAM
3. VGA intel 64 bit
Kebutuhan minimum perangkat lunak untuk aplikasi ini adalah sebagai berikut:
1. Microsoft Windows 7 2. Microsoft SQL Server 2005
4.4.2 Penjelasan Pemakaian Aplikasi
1. Form Login
Form login ini adalah form pertama yang muncul ketika program dijalankan. User harus menginputkan username dan password yang sesuai agar dapat masuk ke menu utama dari aplikasi ini. Form login ini untuk mengontrol agar hanya orang yang berhak saja yang dapat mengakses aplikasi ini. Jika orang tersebut tidak memiliki wewenang, maka ia tidak akan dapat membuka aplikasi ini. Hal ini untuk menjaga keamanan data. Tampilan dari form login dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 4.19 Form login
46
Gambar 4.20 massage box gagal login
2. Form Menu Utama
Menu utama merupakan tampilan awal dari program ini. Pada form ini terdapat menu-menu yang bermanfaat dalam menjalankan sistem menyeluruh dari program dan juga tampilan untuk menampilkan inputan terakhir pada program pencocokan ini:
Pada menu utama terdapat beberapa sub menu seperti berikut ini: a. Input Data Produksi
Pada menu input data produksi merupakan menu yang digunakan untuk menambah dan mengganti data pada laporan produksi.
b. Tambah user
Pada menu tambah user merupakan menu yang dapat memberikan wewenang kepada seseorang untuk mengakses aplikasi.dimana menu ini dapat digunakan untuk memberikan wewenang untuk mengedit keseluruhan data pada program tersebut.
c. Menu Perhitungan selisih
Berisi Form untuk mengetahui dan juga mencetak selisih barang yang ada pada perushaan.
d. Keluar
48
3. Form Input Data Produksi
Implementasi pada form input data produksi ini dapat dilihat pada Gambar 4.21 berikut ini:
Gambar 4.21 form input data produksi
Pada form ini user dapat melakukan penginputan data produksi. Diamana pada setiap textbox harus diisi secara manual. Didalam form ini terdapat autonumber yang berfugsi untuk mengurutkan data pada setiap data yang akan dimasukkan. Dalam form ini terdapat beberapa button, yaitu:
a. Button tambah data, berfungsi untuk menyimpan data yang di
inputkan oleh user.
c. Button ubah, berfungsi iuntuk merubah inputan oleh user
d. Button keluar, berfungsi untuk keluar dari form input produksi. e. Button cari data, berfungsi untuk membuka form pencarian data
produksi
Pada saat pertama kali form ini dijalankan semua button aktif. Jika ingin menambahkan data produksi maka user mengisi form produksi kemudian klik button tambah data maka secara otomatis data akan bertambah dengan sendirinya. Apabila user menakan tombol kembali maka secara otomatis akan kembali pada menu utama. Apabila user ingin merubah data yang telah diinputkan tadi user melakukan klik pada tampilan listview
50
4. Form Tambah Pengguna
Implementasi pada form tambah pengguna dapat dilihat pada Gambar 4.22 berikut ini:
Gambar 4.22 Form tambah pengguna
5. Form Pencarian Data Produksi
Implementasi pada form pencarian data produksi dapat dilihat pada Gambar 4.23 berikut ini:
Gambar 4.23 form pencarian data produksi
52
6. Form Perhitungan Selisih
Implementasi pada form perghitungan selisih dapat dilihat pada Gambar 4.24 berikut ini:
Gambar 4.24 form penghitungan selisih
53
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil kerja praktek yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan dari rancang bangun sistem informasi pencocokan jumlah finished goods dengan bahan baku. Kesimpulan dari sistem ini adalah sebagai berikut:
1. Telah dihasilkan sistem komputerisasi untuk melaporkan tentang hasil perekapan data produksi untuk membantu manajer dan bagian produksi dalam mengambil keputusan.
2. Telah dihasilkan sistem untuk menghitung jumlah selisih produksi dengan rencana awal produksi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan bagaimana produksi akan dilakukan kedepannya.
3. Terciptanya transparansi sistem yang ada dimana dalam proses aplikasi terdapat seluruh laporan mengenai proses produksi yang ada.
5.2 Saran
Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya dalam rancang bangun sistem informasi pencocokan finished goods dengan bahan baku, maka saran yang dapat disampaikan untuk pengembangan sistem ini adalah sebagai berikut:
1. Sistem ini dikembangkan menjadi Client Server.
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofyan, 1980, Manajemen Produksi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Herlambang, Soendoro, dan Haryantoo Tanuwijaya, 2005. Sistem Informasi: konsep, teknologi, dan manajemen. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Herlambang, S., 2005, Sistem Manajemen Basis Data: Permodelan Sistem,
Graha Ilmu, Yogyakarta.
Kendall, K.E. and Kendall J.E., 2003, Analisis dan perancangan Sistem Jilid 1, Prehallindo, Jakarta.
Marlinda, L., 2004, Sistem Basis Data.Yogyakarta: Andi offset.
Rizky, Soetam, 2006, Interaksi Manusia dan Komputer, STIKOM, Surabaya. Yuswanto, 2005, Pemrograman Client Server Microsoft Visual Basic 6.0,