• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Rancang Bangun Aplikasi Pencatatan Bahan Baku Masuk Pada CV. Bina Rukun.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Rancang Bangun Aplikasi Pencatatan Bahan Baku Masuk Pada CV. Bina Rukun."

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PENCATATAN BAHAN

BAKU MASUK PADA CV. BINA RUKUN

KERJA PRAKTIK

Program Studi

S1 Sistem Informasi

Oleh :

INDRA NUGRAHA

11.41010.0119

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)
(3)

v

3.7.3 Entity Relationship Diagram ... 16

(4)
(5)

vii

BIODATA PENULIS ... 50

(6)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

CV. Bina Rukun adalah perusahaan yang bergerak dibidang produksi bahan

baku setengah jadi untuk pembuatan tas kertas atau souvenir. Perusahaan ini

berlokasi di desa Canggu dusun Pelabuhan kecamatan Jetis kabupaten Mojokerto.

Dalam pengadaan bahan baku CV. Bina Rukun bekerjasama dengan beberapa

supplier, diantaranya seperti supplier lem, supplier plastik, dan supplier kertas.

Salah satu proses bisnis yang ada pada CV. Bina Rukun yaitu proses

pencatatan bahan baku yang masuk dari setelah proses pembelian. Dalam proses

pencatatan bahan baku masuk tersebut pihak CV. Bina Rukun mencatat bahan

baku yang telah dibeli dari supplier. Proses pencatatan bahan baku di CV. Bina

Rukun dimulai dari bahan baku yang dibeli dari supplier diterima oleh CV. Bina

Rukun, kemudian bahan baku masuk akan dicatat terlebih dahulu oleh pegawai

sebelum dimasukkan ke gudang.

Pencatatan yang dilakukan berupa jumlah satuan, jenis bahan baku, nama

supplier, dan tanggal bahan baku datang ke dalam buku. Pada CV. Bina Rukun

terdapat kekurangan pada penanganan proses pencatatan bahan baku yang masuk.

Transaksi tersebut dicatat ke dalam buku besar, hal tersebut dapat menimbulkan

berbagai macam masalah, diantaranya kesalahaan pada saat pencatatan bahan

baku yang masuk, pegawai akan membutuhkan waktu lama mencari data

pencatatan pada periode yang lama, pengarsipan dokumen yang memakan banyak

tempat, kehilangan dokumen pencatatan pada saat pengarsipan dan ketelitian

(7)

2

Berdasarkan uraian di atas, maka CV. Bina Rukun memerlukan suatu

sistem informasi yang mampu mencatat data ke dalam aplikasi dan disimpan ke

dalam database sehingga data tersebut dapat diolah untuk keperluan lain, sehingga

memudahkan admin gudang dalam bekerja

Dengan adanya aplikasi pencatatan bahan baku masuk ini diharapkan

dapat mempermudah admin gudang dalam melakukan pencatatan data bahan baku

masuk. Sehingga dapat miningkatkan efektifitas dalam mengelolah data

khususnya bagian admin gudang

Dengan solusi yang kami berikan maka harapan kami, sistem kami mampu

mengurangi penggunaan kertas dan mengubahnya dalam bentuk file sehingga

mampu mengurangi kesalahan – kesalahan yang terjadi dan menghemat tempat.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat di rumuskan

permasalahan sebagai berikut: Bagaimana merancang dan membangun sebuah

aplikasi yang dapat membantu mengurangi penggunaan kertas dalam dokumentasi

bahan baku masuk.

1.3 Batasan Masalah

Agar pembahasan dalam laporan ini berfokus dan tidak meluas, maka

diperlukan batasan – batasan mengenai permasalahan diatas, yaitu :

1. Sistem yang dibuat ini tidak melibatkan kegiatan transaksi keuangan.

(8)

1.4 Tujuan

Tujuan yang diharapkan CV. Bina Rukun adalah terbentuknya aplikasi

pencatatan bahan baku yang dapat membantu mengurangi penggunaan kertas

dalam dokumentasi bahan baku masuk.

1.5 Manfaat

Diharapakan hasil dari sistem informasi pencatatan bahan baku masuk bagi

CV. Bina Rukun ini nantinya akan memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Mengurangi kesalahaan pada saat pencatatan bahan baku dan

pencatatan jumlah bahan baku yang masuk.

2. Dapat membantu perusahaan dalam memproses data yang diterima

dari supplier dapat disimpan ke dalam gudang.

3. Dapat membantu perusahaan dalam mengurangi penggunaan kertas,

4. Dapat membantu pada pengarsipan dokumen yang tidak memakan

banyak tempat dan mengurangi resiko kehilangan dokumen

pencatatatan bahan baku masuk.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang masalah yang

sedang dibahas, maka sistematika penulisan laporan kerja praktek untuk

pembuatan aplikasi penjualan pada CV. Bina Rukun adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, sedangkan ini

dari permasalahan digambarkan dalam perumusan masalah,

(9)

4

pembuatan aplikasi, manfaat dari aplikasi, serta sistematika

penulisan laporan.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum mengenai CV. Bina

Rukun sejarah berdirinya, visi dan misi, hingga struktur organisasi

yang terdapat didalamnya.

BAB III LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan beberapa teori – teori tentang pembelian yang

berkaitan dengan rancang bangun informasi pembelian, konsep

dasar sistem informasi, analisa dan perancangan sistem, serta tools

Microsoft Visual Studio 2012 (VB.NET) dan Microsoft SQL

Server 2014.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

Bab ini menguraikan prosedur dan langkah-langkah sistematis

dalam bentuk Document Flow, System Flow, Data Flow Diagram

(DFD), Entity Relationship Diagram (ERD) mengenai

perancangan sistem yang dibuat. Selain itu juga disertai desain

struktur tabel dan Desain Input/Output (I/O).

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan kesimpulan atau ringkasan dari bab sebelumnya

Sdan bab ini memuat saran yang dapat diterapkan untuk perbaikan

(10)

5

2.1 Profil Perusahaan

CV. Bina Rukun adalah salah satu industri swasta yang beralamat di Ds.

Canggu, Dsn. Pelabuhan, Kec. Jetis, Kab. Mojokerto, RT/RW 02/01. CV. Bina

Rukun bergerak dalam bidang produksi bahan baku setengah jadi untuk Tas Kertas

(Tempat Sovenir). CV. Bina Rukun menjalin kerja sama dengan berbagai macam

supplier yang berada di Bandung, Mojosari, Sidoarjo, Surabaya. Berikut profil CV.

Bina Rukun.

Nama : CV. Bina Rukun

Alamat : Ds. Canggu, Dsn. Pelabuhan, Kec. Jetis, Kab.

Mojokerto, RT/RW 02/01

No. Telpon : (031) 361241

Email : cv.binarukun@gmail.com

Contact Person : Suhenny / 085231974546

Jabatan : Owner

Bisnis Utama : Bahan Baku Tas Sovenir

2.2 Visi dan Misi

2.2.1 Visi

Memenuhi kebutuhan masyarakat dan membantu menyejahterakan

masyarakat, dan melayani dengan penuh keceriaan dan rasa kekeluargaan

2.2.2 Misi

Demi mencapai visi tersebut CV. Bina Rukun merumuskan berbagai misi

sebagai berikut :

(11)

6

2. Selalu update barang terbaru yang mungkin belum ada di indonesia.

3. Merangkul distributor-distributor yang siap bekerjasama.

4. Melebarkan sayap dengan mencoba bidang lain.

2.3 Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi yang diterapkan oleh CV. Bina Rukun

tergambar pada bagan berikut.

Gambar 2.1. Struktur Organisasi CV. Bina Rukun

2.4 Nama dan Posisi

Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan nama beserta posisi kerja

pada CV. Bina Rukun

Tabel 2.1. Nama dan Posisi CV. Bina Rukun

NAMA POSISI

Suhenny Owner

Suhenny Manajer Keuangan

Suhenny Kasir

Rudianto Manajer Gudang dan Produksi

(12)

2.4.1 Owner

a. Tugas Pokok

Melaksanakan pengendalian mutu, mengelola, serta pengambil

keputusan CV. Bina Rukun.

b. Fungsi

1) Mengatur dan dan mengelola jalannya perusahaan.

2) Mengontrol mutu para karyawan.

3) Pembinaan dan pengaturan tugas masing-masing karyawan.

c. Rincian Tugas

1) Merumuskan kebijakan dan aturan untuk seluruh karyawan.

2) Membagi tugas karyawan sesuai bidang tugasnya dan mengarahkan

pelaksanaan tugas.

3) Melaksanakan monitoring dan evaluasi kinerja karyawan.

4) Menerima dan mempertimbangkan saran dan masukan guna

kelancaran kenyaman bekerja.

2.4.2 Bagian Pembelian dan Penjualan

a. Tugas Pokok

Melaksanakan pembelian bahan baku dan penjualan bahan yang

sudah diolah.

b. Fungsi

1) Penambahan stok bahan baku.

2) Penjualan bahan baku yang sudah diolah

c. Rincian Tugas

1) Melakukan pembelian kepada supplier.

(13)

8

2.4.3 Kasir

a. Tugas Pokok

Menerima pembayaran uang dari pelanggan dan mencatat pesanan

pelanggan.

b. Rincian Tugas

1) Menjalankan proses penjualan dan pembayaran

2) Melakukan pencatatan atas semua transaksi

3) Membantu pelanggan dalam memberikan informasi mengenai

suatu produk

4) Melakukan pencatatan kas fisik serta melakukan pelaporan kepada

atasan.

5) Melakukan pengecekan atas stok bulanan

2.4.4 Gudang

a. Tugas Pokok

Melaksanakan penerimaan bahan baku dari supplier dan

menentukan letak penempatan bahan baku di gudang.

b. Rincian Tugas

1) Mencatat penerimaan bahan baku dari supplier

2) Menyimpan bahan baku di gudang

3) Mencatat distribusi bahan baku untuk produksi.

2.4.5 Produksi

a. Tugas Pokok

Bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan,

(14)

b. Rincian Tugas

1) Bekerja sama dengan kepala bagian dalam penyusunan rencana dan

jadwal produksi.

2) Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja

kepada setiap seksi di bawahnya untuk menjamin terlaksananya

kesinambungan dalam proses produksi.

3) Memonitor pelaksanaan rencana produksi agar dapat dicapai hasil

produksi sesuai jadwal, jumlah dan mutu yang ditetapkan.

4) Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi

penggunaan tenaga kerja, mesin, dan peralatan.

5) Selalu menjaga agar fasilitas produksi berfungsi sebagaimana

(15)

10

BAB III

LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dijelaskan landasan teori yang digunakan dalam

menyusun laporan kerja praktek. Landasan teori yang akan dibahas meliputi

tentang permasalahan atau prosedur yang berlaku saat ini serta beberapa

pengertian tentang ilmu yang berkaitan dengan permasalahan.

3.1 Definisi Pencatatan

Pencatatan data adalah proses memasukan data ke dalam media sistem

pencatatan data. Jika media yang digunakan adalah buku maka pencatatan data

dilakukan dengan menulis pada lembar-lembar buku. Namun jika sistem

pencatatan data berupa computer, maka pencatatan data dilakukan dengan

mengetik melalui keyboard , penggunan pointer mouse, alat scanner, atau kamera

video. Pencatatan data menurut (Witarto : 2004) adalah aktivitas penulisan ke

buku atau kertas, pemasukan data kedalam computer. Pencatatan histori penjualan

barang merupakan proses memasukan data hasil penjualan ke dalam media sistem

pencatatan data online yang dapat diakses menggunakan perangkat seperti laptop,

komputer, tablet bahkan smartphone.Sumber data utama dalam proses ini adalah

nota hasil penjualan barang.

3.2 Data

Data adalah fakta mentah yang belum diolah dan belum memiliki arti.

Data dapat berupa simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter

yang memiliki arti pada konteks tertentu. Data merupakan bahan utama sebelum

(16)

banyak aspek. Menurut (Wawan dan Munir : 2006) data adalah nilai yang

meresentasikan deskripsi dari suatu objek atau kejadian(event).

3.3 Bahan Baku

Bahan baku menurut Masiyal Kholmi (2003:29) merupakan bahan yang

membentuk bagian besar produk jadi bahan baku yang diolah dalam peusahaan

manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal, impor atau hasil engolahan

sendiri. Dari definisi terebut maka produk yang dihasilkan dari proses produksi

sebagian besar berasal dari bahan baku.

3.4 Pencatatan Bahan Baku Masuk

Pencatatan menurut Mulyadi (2001:5) adalah suatu urutan ketiga kerikal

yang melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat

untuk menjamin penanganan secara seragam terhadap transaksi perusahaan yang

terjadi berulang-ulang. Dari definisi di atas maka prosedur pencatatan merupakan

kegiatan penulisan yang berurutan dan terdiri dari sekelompok orang atau lebih

yang terjadi secara berulang-ulang.

Dari definisi-definisi diatas maka pencatatatan bahan baku masuk

merupakan kegiatan penulisan berurutan dari bahan baku yang nantinya akan

menjadi sebuah produk yang terjadi setelah proses pembelian.

3.5 Pengertian Aplikasi

Pengertian Aplikasi menurut Jogiyanto (1999:12) adalah penggunaan

dalam suatu komputer, instruksi (instruction) atau pernyataan (statement) yang

disusun sedemikian rupa sehingga computer dapat memproses masukan menjadi

(17)

12

Aplikasi adalah program komputer yang dibuat khusus untuk

melaksanakan dan mengerjakan permintaan khusus dari pengguna. Aplikasi

merupakan rangkian kegiatan untuk dieksekusi oleh komputer. Program

merupakan instruction set yang akan dijalankan oleh pengguna, yaitu berupa

software. Program inilah yang mengendalikan semua aktifitas yang ada pada

pemroses. Isi dariprogram sebenarnya konstruksi logika yang dibuat oleh manusia

dan diterjemahkan kedalam Bahasa mesin sesuai dengn format yang ada pada

instruction set.

3.6 Aplikasi Dekstop

Menurut Konixbam (2009) Desktop Based Application adalah suatu

aplikasi yang dapat berjalan sendiri atau independen tanpa menggunakan browser

atau koneksi Internet di suatu komputer otonom dengan operating system atau

platform tertentu. Aplikasi Desktop difokuskan kepada aplikasi yang lebih

independen. Tentu Tujuannya adalah untuk mempermudahkan para pengguna

aplikasi desktop dalam hal memodifikasi pengaturan aplikasi sehingga efektifitas,

efesinsi waktu, dana, dan tenaga dapat lebih ditekankan semaksimal mungkin.

Secara garis besar pada pemrograman terutama pada aplikasi yang

berbasis desktop dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu pemrograman

konvensional dan pemrograman visual.

1. Pemrograman konvensional

Merupakan metode mendesain suatu aplikasi, pemrograman dituntut untuk

bisa menerapkan baris demi baris code program agar bisa menghasilkan

(18)

2. Pemrograman visual

Merupakan metode pembuatan program dimana seorang programmer

membuat koneksi antar objek-objek dengan cara menggambar, menunjuk,

dan mengkilik pada diagram dan ikon dengan berinteraksi denga diagram

jalur.

Beberapa keunggulan dari aplikasi desktop yaitu:

1. Dapat berjalan dengan independen, tanpa menggunakan bantuan web

browser.

2. Tidak memerlukan koneksi internet

3. Prosesnya lebih cepat dibanding aplikasi web

Dan beberapa kekurangan dari aplikasi desktop yaitu :

1. Harus menginstal aplikasinya terlebih dahulu jika ingin menjalankannya

2. Bermasalah pada lisenci karena membutuhkan banyak lisensi pada setiap

komputer yang bereda-beda

3. Biasayan memerlukan hardware dengan spesifikasi yang cukup tinggi dan

mempunyai kualitas yang cukup baik

3.7 Analisis Dan Perancangan

Tujuan dilakukanya analisa sistem adalah untuk mengidentifikasi dan

mengevaluasi permasalah yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga

nantinya dapat diusulkan perbaikan.

Menurut (Hartono, 2005, hal. 129) analisis sistem dapat didefinisikan

sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian–bagian

komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi

(19)

14

terjadi dan kebutuhan–kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan

perbaikan – perbaikannya. Tahap analisis dilakukan setelah tahap perencanaan

sistem dan sebelum tahap desain sistem.

Dalam tahap analisis sistem menguraikan suatu informasi yang utuh ke

dalam bagian – bagian yang bermaksud untuk mengidentifikasi dan melakukan

evaluasi permasalahan – permasalahan yang ada. Tahapan Analisis adalah tahapan

yang kritis dan penting, karena kesalahan didalam tahap ini juga akan

menyebabkan keselahan di tahap selanjutnya. Berikut adalah langkah-langkah

dasar yang harus dilakukan oleh sistem analis:

1. Perencanaan, yaitu mengidentifikasi masalah dengan melihat kenyataan

yang terjadi dalam suatu perusahaan

2. Analyze, yaitu mengumpulkan data dari kebutuhan user dilakukan dengan

wawancara serta observasi

3. Design, yaitu mendisain prosedur bagi pengguna untuk entri data secara

akurat, interface bagi pengguna, mendisain database yang akan digunakan,

serta mendisain output baik onscreen atau cetak

4. Implement, yaitu mengembangkan dan mendokumentasikan software

Setelah tahap analisis selesai dilakukan, maka sistem analis sudah

mendapatkan gambaran jelas apa yang harus dikerjakan. Selanjutnya yang harus

dilakukan sistem analis adalah bagaimana membangun sistem tersebubt, pada

tahap ini disebut desain sistem.

3.7.1 Data Flow Diagram (DFD)

Menurut (Kendall, 2003, hal. 241) Data Flow Diagram menggambarkan

(20)

berhubungan dengan masukan, proses, dan keluaran dari model sistem yang

dibahas. Serangkaian diagram aliran data berlapis juga bias digunakan untuk

merepresentasikan dan menganalisis prosedur-prosedur mendetail dalam sistem.

Prosedur-prosedur tersebut yaitu konseptualisasi bagaimana data-data berpindah

di dalam organisasi, proses-proses atau transformasi dimana data-data melalui,

dan apa keluarannya. Jadi, melalui suatu teknik analisa data terstruktur yang

disebut Data Flow Diagram, penganalisis system dapat merepresentasi

proses-proses data di dalam organisasi. Menurut (Kendall, 2003, hal. 265), dalam

memetakan Data Flow Diagram, terdapat beberapa simbol yang digunakan

antara lain:

1. External entity

Suatu external entity atau entitas merupakan orang, kelompok,

departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat

menerima atau memberikan informasi atau data ke dalam sistem yang

dibuat.

Gambar 3.1 Simbol External Entity

2. Data Flow

Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan data tanda panah.

Aliran data menunjukkan arus data atau aliran data yang

(21)

16

Gambar 3.2 Simbol Data Flow

3. Process

Suatu proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok

tindakan dijalankan.

Gambar 3.3 Simbol Process

4. Data Store

Data store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan

proses penyimpanan data.

Gambar 3.4 Simbol Data Store

3.7.2 Diagram Konteks (Context Diagram)

Menurut (Kristanto, 2003) dalam buku Perancangan Sistem Informasi dan

Aplikasi mengatakan diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang

menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan, dan keluaran dari sistem.

Diagram konteks direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili

keseluruhan sistem.

3.7.3 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram atau ERD adalah gambaran pada sistem

diaman pada ERD terdapat hubungan atara Entity serta relasinya. Entity memiliki

Flow_1

Flow_1

(22)

Attribute yang merupakan ciri dari Entity tersebut. Menurut Marlinda (2004:28),

Attribute adalah kolom disebuah relasi. Macam-macam Atribute antara lain :

a. Simple Attribute

Merupakan Attribute yang unik dan tidak dimiliki oleh Attribut lain,

Misalkan Entity Siswa yang Attribute-nya NIS

b. Composite Attribute

Merupakan Attribute ini memiliki dua nilai nilai, misalnya nama

keluarga dan nama asli

c. Single Value Attribute

Merupakan Attribute yang hanya memiliki satu nilai, misalnya Siswa

dengan Attribute umur (tanggal lahir)

d. Multi Value Attribute

Merupakan Attribute yang banyak memiliki nilai, misalnya pada

Entity Siswa memiliki Attribute pendidikan (SD, SMP, SMA)

e. Null Value Attribute

Merupakan Attribute yang tidak memiliki nilai, misalnya Entity tukang

becak dengan Attribute pendidikan (tidak meiliki ijazah)

Sedangkan relasi adalah penghubung antar Entity. Macam-macam

relasi yaitu :

1. One To One Relationship (1:1)

Jenis Relationship antar Entity yang menggunakan bersama sebuah

kolom primary key. Contoh : Satu Departemen hanya mengerjakan

satu pekerjaan dan satu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu

(23)

18

2. One To Many Relationship (1:m)

Jenis Relationship antar Entity diamana satu record di Entity

terhubung dengan beberapa record pada Entity lain. Biasanya jenis

relationship ini paling banyak digunakan. Misalnya suatu pekerjaan di

kerjakan oleh satu departemen, namun satu departemen bisa

mengerjakan beberapa macam pekerjaan sekaligus.

3. Many To Many Relationship (m:n)

Jenis Relationship ini merupakan hubungan antar Entity dimana

beberapa record pada sautu table terhubung dengan record lain.

Misalnya satu departemen bisa mengerjakan banyak pekerjaan, dan

juga sebaliknya.

Entity Relationship Diagram ini diperlukan untuk menjelaskan

hubungan antar Entity dengan jelas, dan dapat menjelaskan batasan

jumlah Entity sertapertisipasi antar Entity, mudah dimengerti user dan

mudah disajikan oleh perancang Database. Entity Relationship Diagram

dibagi menjadi menjadi 2 jenis model, yaitu :

a. Conceptual Data Model (CDM)

Conceptual Data Model (CDM) adalah pengambaran antar jenis table

secara konseptual.

b. Phisical Data Model (PDM)

Phisical Data Model (PDM) adalah pengambaran antar jenis table

(24)

19

4.1 Identifikasi Masalah

Tahapan pertama yang dilakukan dalam membangun sebuah aplikasi adalah

mengidentifikasi permasalahan yang ada pada CV. Bina Rukun. Proses

mengidentifikasi masalah ini dilakukan dengan dua cara yakni wawancara dan

observasi. Wawancara dilakukan dengan pihak perusahaan secara langsung dan

mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam membuat aplikasi. Pada tahap ini

dilakukan peninjauan dan pemahaman terhadap proses pencatatan bahan baku

masuk pada CV. Bina Rukun. Berdasarkan data yang diperoleh, identifikasi

masalah yang dapat dilakukan adalah bagaimana merancang dan membangun

aplikasi Pencatatan Bahan Baku Masuk pada CV. Bina Rukun.

4.2 Analisis Sistem

Dalam merancang dan membangun aplikasi pencatatan bahan baku masuk

juga dilakukan analisis sistem yang digunakan untuk menentukan kebutuhan –

kebutuhan yang diharapkan. Untuk memenuhi hal tersebut dilakukan beberapa

analisa yakni analisa kebutuhan pengguna, analisa kebutuhan produk, dan analisa

kebutuhan data.

4.2.1 Analisa Kebutuhan Pengguna

Aplikasi : Pencatatan Bahan Baku Masuk

4.2.2 Process (Proses)

Aplikasi dibentuk dari banyak fungsi yang saling berkomunikasi. Penentuan

(25)

20

dalam ruang lingkup bisnis (yang menjadi objek proyek). Fungsi-fungsi yang ada

didalam aplikasi ini antara lain:

1. Fungsi: Pencatatan Bahan Baku Masuk

Input: Data bahan baku masuk

Proses: 1. Memasukkan nomer pembelian

2. Menyimpan data bahan baku masuk

Keinginan khusus: --

Output : Informasi bahan baku masuk (data bahan baku yang telah

tersimpan).

2. Fungsi: Update stock

Input: Jumlah bahan baku masuk.

Proses: 1. Memasukkan data jumlah bahan baku masuk.

2. Menjumlahkan data stok dengan data jumlah bahan baku masuk

Keinginan khusus: Data jumlah bahan baku yang diupdate

terhitung secara otomatis.

Output : Raport siswa

4.2.3 Pengguna

Pengguna merupakan orang-orang yang terlibat secara langsung dengan

proses. Pengguna ini umumnya dilihat dari struktur organisasi perusahaan yang

mempunyai peran dan tanggung jawab sesuai dengan prosesnya. Pengguna yang

berinteraksi dengan aplikasi ini antara lain:

Pengguna : Admin

Peran dan Tanggung Jawab :

(26)

2. Memperbaharui data stok.

4.2.4 Policy (Aturan, Kebijakan)

Aturan dan kebijakan digunakan agar aplikasi yang dibangun sesuai dengan

kebutuhan perusahaan. Aturan dan kebijakan yang dipakai dalam fungsi Pencatatan

Bahan Baku Masuk, yaitu:

1. Bahan baku masuk berdasarkan pembelian.

2. Data bahan baku masuk dicatat setelah bahan baku yang dibeli diterima.

4.2.5 Artifak dan Dokumen

Semua hal ini digunakan sebagai bukti (data) bahwa apa yang dilakukan

selama analisis kebutuhan pengguna adalah valid. Baik dari sisi proses maupun dari

sisi hasil. Artifak dan dokumen dikumpulkan dalam bentuk lampiran.

(27)

22

1. Buku Pencatatan Bahan Baku Masuk

Gambar 4.1 Buku Pencatatan Bahan Baku Masuk

4.2.6 Analisa Kebutuhan Produk

Aplikasi : Pencatatan Bahan Baku Masuk

4.2.7 Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional dibentuk dari proses pada analisis kebutuhan

pengguna. Disini, fungsi dibentuk secara komputasional, intraktif antara pengguna

dan komputer, berbasis data. Kebutuhan fungsional aplikasi ini antara lain :

(28)

Tabel 4.1 Fungsi Mencatat Bahan Baku Masuk

System secara otomatis

menampilkan ID bahan

baku masuk, system juga

menampilkan nomer

pembelian di dalam

combo box. Nomer

pembelian ini dipanggil

dari tabel pembelian

1.1 Admin memilih nomer

pembelian yang ada di combo

box.

System menampilkan

secara otomatis tanggal

pembelian. Nama, kota,

Data Supplier dipanggil

dari tabel Supplier. Data

nama bahan baku dan

(29)

24

bahan baku dan data

jumlah dipanggil dari

data detil pembelian.

System secara otomatis

menjumlahkan data

stock bahan baku

dengan jumlah bahan

baku masuk pada data

grid view

1.2 Admin klik simpan System menyimpan data

pada tabel bahan baku

masuk, tabel detil bahan

baku masuk. System

tersimpan, maka system menampilkan alert berupa

messagebox dan juga data Supplier, nama bahan baku,

jumlah bahan baku masuk. Tombol simpan disable

Output --

Kualitas Produk yang

ingin dicapai

1. Form aplikasi mudah untuk digunakan (user friendly)

2. Aplikasi berjalan dengan lancar

(30)

4.2.8 Analisa Kebutuan Data

Kebutuhan data dibentuk oleh fungsi-fungsi yang membutuhkan, mengolah

dan menghasilkan data. Adapun data yang dibutuhkan yakni

a. Data : Pembelian

Tabel 4.2 Data Pembelian

Dekripsi : Tabel ini digunakan oleh fungsi pencatatan bahan baku masuk

untuk memverifikasi no pembelian. Sebab bahan baku yang

masuk harus sesuai dengan pembelian.

Atribut : 1. NO_PEMBELIAN

2. TGL_PEMBELIAN

3. NO_NOTA

4. TOTAL_HARGA

b. Data : Detil Pembelian

Tabel 4.3 Detil Pembelian

Dekripsi : Tabel ini digunakan untuk fungsi mencatat bahan baku masuk

yakni untuk menampilkan data jumlah bahan baku yang dibeli.

Sebab data tersebut pada pencatatn bahan baku masuk sebagai

jumlah bahan baku masuk.

Atribut : 1. NO_PEMBELIAN

Tabel 4.4 Data Bahan Baku

Dekripsi : Tabel ini digunakan pada fungsi pencatatn bahan baku masuk

dan update stock.Pada fungsi pencatatan bahan baku masuk.

(31)

26

pada fungsi update stock . tabel ini digunakan untuk menyimpan

data stock yang telah diupdate.

Atribut : 1. ID_BAHAN_BAKU

Tabel 4.5 Data Bahan Baku Masuk

Dekripsi : Tabel ini digunakan untuk menyimpan data bahan baku masuk

seperti id_bahan_baku_masuk,tanggal dan no pembelian. Tabel

ini digunakan pada fungsi pencatatan bahan baku masuk.

Atribut : 1. ID_BAHAN_BAKU_MASUK

2. NO_PEMBELIAN

3. TANGGAL_BAHAN_BAKU_MASUK

e. Data : Detil Bahan Baku Masuk

Tabel 4.6 Data Detil Bahan Baku Masuk

Dekripsi : Tabel ini digunakan pada fungsi pencatatan bahan baku masuk.

Tabel ini digunakan untuk menyimpan data detil bahan baku

masuk.

Atribut : 1. ID_BAHAN_BAKU_MASUK

2. ID_BAHAN_BAKU

(32)

f. Data : Supplier

Tabel 4.7 Data Supplier

Dekripsi Tabel ini digunakan pada fungsi pencatatan bahan baku masuk.

Tabel ini digunakan untuk memverifikasi data Supplier sesuai

dengan no pembelian.

Atribut 1. ID_SUPPLIER

2. NAMA_SUPPLIER

3. KOTA_SUPPLIER

4. ALAMAT_SUPPLIER

5. NOTA_SUPPLIER

4.2.9 Kebutuhan Non Fungsional

Aturan dan kebijakan menjadi acuan dalam pembentukan kebutuhan

non-fungsional. Hampir sama seperti kualitas produk didalam kebutuhan fungsional

hanya saja disini lebih bersifat global. Ada standar yang dapat dijadikan acuan

missal, ISO, SWEBOK, dll. Adapun kebutuhan non-fungsional yakni

1. Aplikasi dapat dijalankan pada Windows 8

2. Aplikasi tidak memiliki bug atau error

3. Lama respon dari setiap proses tidak lebih dari 5 detik

4.3 Perancangan Sistem

Perancangan sistem dimaksudkan untuk membantu menyelesaikan masalah

pada sistem yang sedang berjalan saat ini, sehingga sistem pencatatan bahan baku

masuk menjadi lebih baik lagi dengan adanya sistem yang terkomputerisasi. Dalam

merancang sistem yang baik, harus melalui tahap-tahap perancangan sistem.

(33)

28

1. Pembuatan Context Diagram

2. Pembuatan Data Flow Diagram (DFD)

3. Pembuatan Entity Relationship Diagram

4. Pembuatan Desain Interface

4.3.1 Context Diagram

Context diagram adalah gambaran secara menyeluruh dari data flow

diagram (DFD). Dimana di dalam context diagram ini dapat dilihat gambaran

umum dari aplikasi pencatatan bahan baku masuk yang berupa data-data apa saja

yang diminta dan yang diberikan oleh setiap pihak yang berpengaruh pada setiap

proses didalamnya. Adapun context diagram dapat dilihat pada Gambar 4.2

Gambar 4.2 Context Diagram

4.3.2 Data Flow Diagram

Berikut ini adalah data flow diagram aplikasi pencatatan bahan baku masuk

pada CV. Bina Rukun. Dalam data flow diagram ini terdapat satu level yaitu level

0.

4.3.3 DFD Level 0

Dalam DFD 0 digambarkan secara global proses- proses apa saja yang ada

dalam aplikasi pencatatan bahan baku masuk. DFD level 0 terdiri dari 2 proses

yakni mencatat bahan baku masuk dan update.

(34)

Gambar 4.3 DFD level 0

4.3.4 Perancangan Database

Berikut ini merupakan gambaran rancangan Entity Relationship Diagram

(ER Diagram) dari Rancang Bangun Aplikasi Pencatatan Bahan Baku Masuk pada

CV. Bina Rukun.

4.3.5 ER Diagram

Gambar 4.4 ER Diagram

Gambar 5.6 menggambarkan tentang relasi antara entitas dimana pada

gambar tersebut terdapat dua entitas yang masing-masing memiliki attribute yaitu

(35)

30

4.3.6 Normalisasi

1. Tabel Bahan Baku Masuk

Tabel 4.8 Normalisasi Tabel Bahan Baku Masuk

BAHAN_BAKU_MASUK_ID NO_PEMBELIAN BAHAN BAKU

MASUK TANGGAL

1NF/ First Normal Form (Bentuk Normal Pertama)

Tabel 4.9 1NF Bahan Baku Masuk

Kriteria Past

Semua nilai atribut harus simple / atomic yang tidak bisa

dibagi-bagi lagi (tidak boleh ada attribute yang composite atau

multivalue)

2NF/ Second Normal Form (Bentuk Normal Kedua)

Tabel 4.10 2NF Bahan Baku Masuk

Kriteria Past

Memenuhi Kriteria 1 NF √

Setiap Attribute bergantung penuh pada Primary Key

3NF / Third Normal Form (Bentuk Normal Ketiga)

Tabel 4.11 3NF Bahan Baku Masuk

Kriteria Past

Memenuhi Kriteria 1 NF √

Memenuhi Kriteria 2 NF √

Tidak ada ketergantungan transitif, yaitu ketergantungan

fungsional antara 2 atau lebih attribute bukan key

(36)

2. Tabel Detil Bahan Baku Masuk

Tabel 4.12 Normalisasi Tabel Detil Bahan Baku Masuk

BAHAN_BAKU_MASUK_ID ID_BAHAN_BAKU

JUMLAH BAHAN BAKU

MASUK

1NF / First Normal Form (Bentuk Normal Pertama)

Tabel 4.13 1NF Detil Bahan Baku Masuk

Kriteria Past

Semua nilai atribut harus simple/ atomic yang tidak bisa

dibagi-bagi lagi (tidak boleh ada attribute yang composit atau

multivalue)

2NF/ Second Normal Form (Bentuk Normal Kedua)

Tabel 4.14 2NF Detil Bahan Baku Masuk

Kriteria Past

Memenuhi Kriteria 1 NF √

Setiap Attribute bergantung penuh pada Primary key √

3NF / Third Normal Form (Bentuk Normal Ketiga)

Tabel 4.15 3NF Detil Bahan Baku Masuk

Kriteria Past

Memenuhi Kriteria 1 NF √

Memenuhi Kriteria 2 NF √

Tidak ada ketergantungan transitif, yaitu ketergantungan fungsional

antara 2 atau lebih attribute bukan key

(37)

32

4.3.7 Struktur Basis Data dan Tabel

Untuk mempermudah pengelolaan file basis data, digunakan Microsoft SQL

Server 2014 Express.

1. Nama tabel : BAHAN_BAKU_MASUK

Fungsi : Menyimpan data bahan baku masuk.

Primary key : BAHAN_BAKU_MASUK_ID

Foreign key : NO_PEMBELIAN

Table 4.16 Sturuktur Tabel Bahan Baku Masuk

Field name Type Field Size Description

BAHAN_BAKU_MASUK_ID Varchar 15

NO_PEMBELIAN Varchar 20

BAHAN_BAKU_MASUK_

TANGGAL Varchar 10

2. Nama tabel : DETIL_BAHAN_BAKU_MASUK

Fungsi : Menyimpan detil bahan baku masuk

Primary key : BAHAN_BAKU_MASUK_ID

Foreign key : BAHAN_BAKU_MASUK_ID, ID_BAHAN_BAKU

Table 4.17 Struktur Detil Bahan Baku Masuk

Field name Type Field Size Description

BAHAN_BAKU_MASUK_ID Varchar 15

ID_BAHAN_BAKU Varchar 20

JUMLAH_BAHAN_BAKU_MA

(38)

4.4 Desain Interface

Desain interface merupakan desain rancangan aplikasi yang terdiri dari

Hardware Interface, Software Interface, Network Interface, dan User Interface.

Desain ini merupakan acuan dalam pembuatan aplikasi dalam merancang dan

membangun aplikasi Pencatatan Bahan Baku Masuk. Berikut merupakan gambar

rancangan desain interface.

4.4.1 Hardware Interface

Printer

Laptop

Gambar 4.5 Hardware Interface

Desain hardware interface ini menggambarkan bagaiaman aplikasi

berhubungan dengan hardware. Pada aplikasi pencatatan bahan baku masuk ini,

aplikasi berhubungan dengan printer untuk mencetak laporan bahan baku masuk

yang merupakan salah satu dari fungsi yang ada di dalam aplikasi.

4.4.2 Software Interface

Aplikas i

(39)

34

Software Interface ini menggambarkan bagaimana aplikasi yang dibuat

berinteraksi dengan software lainnya. Pada aplikasi pencatatan bahan baku masuk

ini, aplikasi berinteraksi dengan SQL Server 2014 aplikasi printer dan aplikasi

pembelian. SQL Server 2014 digunakan untuk menyimpan data yang telah

diinputkan oleh pengguna ke aplikasi. Aplikasi pembelian digunakan untuk

mengambil data nomer pembelian yang telah dilakukan, nomer pembelian menjadi

inputan pada aplikasi pencatatan bahan baku masuk. Aplikasi printer digunakan

untuk interaksi aplikasi dengan printer.

4.4.3 Network Interface

Standalone PC

Gambar 4.7 Network Interface

Desain network ini menggambarkan bagaimana jaringan komputer yang

digunakan oleh aplikasi pencatatan bahan baku masuk. Berhubung CV. Bina

rukun hanya menggunakan 1 PC adalah StandAlone.

4.4.4 User Interface

User Interface ini merupakan hubungan antara manusia sebagai pengguna yang

akan menjalankan Aplikasi Pencatatan Bahan Baku Masuk ini dengan perangkat

lunak tersebut. User Interface ini juga terkait kenyaman pengguna dalam

menjalankan aplikasi. Adapun desain user interface yang dibuat untuk merancang

(40)

1. Form Home

Gambar 4.8 menggambarkan desain form home merupakan tampilan awal dari

aplikasi.

Gambar 4.8 Desain Form Home

2. Form Bahan Baku Masuk

Gambar 4.9 merupakan desain dari form bahan baku masuk yang digunakan

untuk memasukkan data bahan baku masuk. Form ini digunakan oleh Admin

gudang untuk memasukkan data bahan baku masuk yang didapat dari tabel

(41)

36

Gambar 4.9 Desain Form Bahan Baku Masuk

3. Form Laporan Bahan Baku Masuk

Gambar 4.10 merupakan desain dari form laporan bahan baku masuk yang

digunakan untuk melihat laporan data bahan baku masuk yang telah disimpan.

Laporan bahan baku masuk berisi.

(42)

4. Form Lihat Stock

Gambar 4.11 merupakan desain dari form lihat stock digunakan oleh admin

gudang untuk menampilkan stock.

Gambar 4.11 Desain Form Lihat Stock

5. Form Lihat Bahan Baku Masuk Berdasarkan Supplier

Gambar 4.12 merupakan desain untuk form lihat bahan baku berdasarkan

supplier yang digunakan oleh Admin gudang untuk melihat bahan baku yang sudah

(43)

38

Gambar 4.12 Desain Form Lihat Bahan Baku Masuk Berdasarkan Supplier

6. Desain Laporan

Gambar 4.13 merupkan desain output yakni laporan. Laporan berisikan data

(44)

Gambar 4.13 Desain Laporan

4.5 Hasil dan Implementasi

Implementasi aplikasi merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap

dioperasikan. Adapun tahapanya sebagai berikut :

4.5.1 Kebutuhan Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang diperlukan untuk membangun dan menjalankan

Aplikasi Pencatatan Pencatatan Bahan Baku Masuk ini adalah :

a. Aplikasi Microsoft SQL Server 2014 sebagai database server.

b. Sistem operasi Microsoft Windows 8.

c. Microsoft Visual Studio 2013 sebagai tool programming.

4.5.2 Kebutuhan Perangkat Keras

Minimum Perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi ini

adalah sebagai berikut :

a. Processor Pentium IV atau lebih tinggi.

(45)

40

c. Hardisk 80 GB

d. Monitor

e. Keyboard dan Mouse.

f. Printer

4.5.3 Instalasi Perangkat Lunak

Berikut merupakan proses instalasi perangkat lunak pada perangkat keras,

proses instalasi ini dibagi dalam beberapa tahap, yaitu :

a. Instalasi Microsoft SQL Server 2014

Microsoft SQL Server 2014 merupakan DBMS yang digunakan untuk aplikasi

pencatatan bahan baku masuk. Microsoft SQL Server diinstal terlebih dahulu

sebelum menginstal aplikasi pencatatan bahan baku masuk. Setelah Microsoft

SQL Server diinstal kemudian dimasukkan database aplikasi pencatatan bahan

baku masuk yang telah dibuat sebelumnya.

b. Instalasi Program

Proses instalasi program ini dilakukan setelah menginstal Microsoft SQL

Server. Cara instalasi aplikasi pencatatan bahan baku masuk ini adalah dengan

cara menjalankan installernya kemudian mengikuti petunjuk yang tersedia.

4.5.4 Implementasi Sistem

(46)

1. Form Home

Form home merupakan Form yang pertama kali muncul dalam aplikasi ketika

pengguna menjalankannya. Pada Form ini terdapat 2 menu yaitu bahan baku masuk

dan laporan. Form home ini ditunjukkan pada Gambar 4.14.

Gambar 4.14 Form Home

2. Form Bahan Baku Masuk

Form bahan baku masuk merupakan Form yang digunakan untuk memasukkan

data bahan baku masuk berdasarkan nomer pembelian. Admin gudang memasukkan

nomer pembelian, kemudian secara otomatis akan tampil data bahan baku masuk

yaitu nama, jumlah bahan baku masuk serta stock dari bahan baku masuk. Form

(47)

42

Gambar 4.15 Form Bahan Baku Masuk

Kemudian klik button simpan, setelah itu akan muncul alert bahwa data

berhasil disimpan seperti ditunjukkan pada gambar 4.16.

..

Gambar 4.16 Form Alert Bahan Baku Masuk

Apabila data telah disimpan atau sudah ada maka akan muncul alert seperti yang

(48)

Gambar 4.17 Form Alert Data Bahan Baku Masuk.

Setelah alert seperti yang ditunjukkan pada gamar di atas maka akan tampil data

yang sudah ada, seperti yang ditunjukkan pada gambar ini.

Gambar 4.18 Form Bahan Baku Masuk yang Datanya Sudah Terisi

3. Form Laporan

Form laporan merupakan Form yang digunakan untuk melihat laporan bahan

baku masuk pada periode tertentu, periode tersebut diperoleh pada saat Admin

gudang memasukkan tanggal awal dan tanggal akhir. Form laporan ditunjukkan

(49)

44

Gambar 4.19 Form Laporan Bahan Baku Masuk

Jika Admin telah memasukkan tanggal pada periode tertentu maka selanjutnya

akan tampil laporan yang sesuai dengan tanggal yang teah dimasukkan oleh Admin

(50)

Gambar 4.20 Laporan Bahan Baku Masuk

4. Form Lihat Stock

Form lihat stock merupakan bagian dari menu laporan. Admin gudang

memasukkan nama dari bahan baku, maka akan tampil data bahan baku beserta

(51)

46

Gambar 4.21 Form Lihat Stock Bahan Baku

5. Form Lihat Bahan Baku Masuk Berdasarkan Nama Supplier

Gambar 4.22 merupakan tampilan untuk melihat data bahan baku masuk

berdasarkan Supplier. Pada Form ini Admin gudang memilih nama Supplier maka

selanjutnya akan tampil data bahan baku dari Supplier yang telah dipilih. Form akan

(52)
(53)

48

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan aplikasi pencatatan bahan baku masuk yang telah dirancang

dan diimplementasikan pada CV. Bina Rukun, dapat disimpulkan bahwa dengan

adanya aplikasi pencatatan bahan baku masuk, proses pencatatan nilai menjadi

lebih tepat dan cepat serta mengurangi jumlah dokumentasi, sehingga membuat

pekerjaan pencatatan menjadi lebih mudah.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan untuk mengembangakan aplikasi pencatatan

bahan baku masuk ini adalah:

1. Data dari aplikasi pencatatan bahan baku masuk bisa digunakan oleh

aplikasi lain seperti bahan baku keluar.

2. Data pada aplikasi ini bisa di kembangkan lagi menjadi Sistem Informasi

(54)

49

Hartono, J. (2005). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi

Offest.

Kendall, K. d. (2003). Analisis dan Perancangan Sistem. Jakarta: PT. Prenhallindo.

Konixbam. (2009). Aplikasi Dekstop Menggunakan VB. Net, Surabaya.

Kristanto, A. (2003). Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta:

GAVA MEDIA.

Marlinda, Linda. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta : Andi Offest.

Masiyal Kholmi, 2003 ”Akuntasi Biaya”, Edisi Empat, Yogyakarta, BPFE.

Mulyadi. 2001.Sistem Akuntansi.Yogyakarta: STIE YKPN.

Setiawan, Wawan. dan Munir. (2006). Pengantar Teknologi Informasi: Sistem

Informasi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Gambar

Gambar 2.1. Struktur Organisasi CV. Bina Rukun
Gambar 3.1 Simbol External Entity
Gambar 3.3 Simbol Process
Gambar 4.1 Buku Pencatatan Bahan Baku Masuk
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada gambar 15 hubungan antara modulus geser tanah dengan amplitudo getaran terlihat bahwa terdapat pengaruh dari penambahan modulus geser pada amplitudo getaran

Pengaturan duty cycle untuk koil 1 di periode ke-1 sampai dengan ke-24, tegangan yang harus diberikan adalah 263,2 V dan menghasilkan kurva tegangan seperti yang ditunjukkan

Rataan perlakuan stimulan ekstrak kulit pisang dan klon tanaman karet terhadap kadar padatan total lateks penyadapan pertama dengan frekuensi penyadapan d/3 disajikan

yang diibaratkan oleh umat adalah al-Qur‟an seperti “keledai yang memikul buku-buku” (QS. al-Jumu„ah: 5), atau seperti “pengembala yang memanggil binatang yang

Apakah terdapat pengaruh mekanisme Good Corporate Governance (GCG) yang diproksikan dengan aktifitas komite audit terhadap integritas laporan keuangan pada perusahaan

Jika hal ini terjadi maka kelelahan akan timbul, karena reaksi oksigen dalam tubuh yaitu untuk mengurangi asam laktat menjadi air dan karbondioksida agar

tanggul di ruas Kali Ciliwung, mampu mengurangi tinggi elevasi muka air banjir terhadap kondisi eksisting (plan 1) di setasiun 115 (lokasi pertemuan Kali Ciliwung dengan sudetan

masyarakat;mempertimbangkan harapan stakeholders; sesuai dengan hukum yang berlaku dan konsisten dengan norma- norma perilaku internasional; dan terintegrasi di seluruh organisasi