• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini merupakan kesimpulan atau ringkasan dari bab sebelumnya Sdan bab ini memuat saran yang dapat diterapkan untuk perbaikan dan pengembangan sistem selanjutnya.

5

2.1 Profil Perusahaan

CV. Bina Rukun adalah salah satu industri swasta yang beralamat di Ds. Canggu, Dsn. Pelabuhan, Kec. Jetis, Kab. Mojokerto, RT/RW 02/01. CV. Bina Rukun bergerak dalam bidang produksi bahan baku setengah jadi untuk Tas Kertas (Tempat Sovenir). CV. Bina Rukun menjalin kerja sama dengan berbagai macam supplier yang berada di Bandung, Mojosari, Sidoarjo, Surabaya. Berikut profil CV. Bina Rukun.

Nama : CV. Bina Rukun

Alamat : Ds. Canggu, Dsn. Pelabuhan, Kec. Jetis, Kab. Mojokerto, RT/RW 02/01

No. Telpon : (031) 361241

Email : cv.binarukun@gmail.com

Contact Person : Suhenny / 085231974546

Jabatan : Owner

Bisnis Utama : Bahan Baku Tas Sovenir

2.2 Visi dan Misi 2.2.1 Visi

Memenuhi kebutuhan masyarakat dan membantu menyejahterakan masyarakat, dan melayani dengan penuh keceriaan dan rasa kekeluargaan

2.2.2 Misi

Demi mencapai visi tersebut CV. Bina Rukun merumuskan berbagai misi sebagai berikut :

6

2. Selalu update barang terbaru yang mungkin belum ada di indonesia. 3. Merangkul distributor-distributor yang siap bekerjasama.

4. Melebarkan sayap dengan mencoba bidang lain.

2.3 Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi yang diterapkan oleh CV. Bina Rukun tergambar pada bagan berikut.

Gambar 2.1. Struktur Organisasi CV. Bina Rukun

2.4 Nama dan Posisi

Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan nama beserta posisi kerja pada CV. Bina Rukun

Tabel 2.1. Nama dan Posisi CV. Bina Rukun

NAMA POSISI

Suhenny Owner

Suhenny Manajer Keuangan

Suhenny Kasir

Rudianto Manajer Gudang dan Produksi

Mulyono Gudang

Mulyono Produksi

Muhammad Supi’i Produksi

Aris Produksi Owner Manajer Gudang dan Produksi Gudang Produksi Manajer Keuangan Kasir

2.4.1 Owner

a. Tugas Pokok

Melaksanakan pengendalian mutu, mengelola, serta pengambil keputusan CV. Bina Rukun.

b. Fungsi

1) Mengatur dan dan mengelola jalannya perusahaan. 2) Mengontrol mutu para karyawan.

3) Pembinaan dan pengaturan tugas masing-masing karyawan. c. Rincian Tugas

1) Merumuskan kebijakan dan aturan untuk seluruh karyawan.

2) Membagi tugas karyawan sesuai bidang tugasnya dan mengarahkan pelaksanaan tugas.

3) Melaksanakan monitoring dan evaluasi kinerja karyawan.

4) Menerima dan mempertimbangkan saran dan masukan guna kelancaran kenyaman bekerja.

2.4.2 Bagian Pembelian dan Penjualan

a. Tugas Pokok

Melaksanakan pembelian bahan baku dan penjualan bahan yang sudah diolah.

b. Fungsi

1) Penambahan stok bahan baku.

2) Penjualan bahan baku yang sudah diolah c. Rincian Tugas

1) Melakukan pembelian kepada supplier. 2) Melakukan penjualan kepada pelanggan.

8

2.4.3 Kasir

a. Tugas Pokok

Menerima pembayaran uang dari pelanggan dan mencatat pesanan pelanggan.

b. Rincian Tugas

1) Menjalankan proses penjualan dan pembayaran 2) Melakukan pencatatan atas semua transaksi

3) Membantu pelanggan dalam memberikan informasi mengenai suatu produk

4) Melakukan pencatatan kas fisik serta melakukan pelaporan kepada atasan.

5) Melakukan pengecekan atas stok bulanan

2.4.4 Gudang

a. Tugas Pokok

Melaksanakan penerimaan bahan baku dari supplier dan menentukan letak penempatan bahan baku di gudang.

b. Rincian Tugas

1) Mencatat penerimaan bahan baku dari supplier 2) Menyimpan bahan baku di gudang

3) Mencatat distribusi bahan baku untuk produksi.

2.4.5 Produksi

a. Tugas Pokok

Bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, dan pengawasan atas pelaksanaan produksi bahan baku.

b. Rincian Tugas

1) Bekerja sama dengan kepala bagian dalam penyusunan rencana dan jadwal produksi.

2) Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja kepada setiap seksi di bawahnya untuk menjamin terlaksananya kesinambungan dalam proses produksi.

3) Memonitor pelaksanaan rencana produksi agar dapat dicapai hasil produksi sesuai jadwal, jumlah dan mutu yang ditetapkan.

4) Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi penggunaan tenaga kerja, mesin, dan peralatan.

5) Selalu menjaga agar fasilitas produksi berfungsi sebagaimana mestinya.

10

BAB III

LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dijelaskan landasan teori yang digunakan dalam menyusun laporan kerja praktek. Landasan teori yang akan dibahas meliputi tentang permasalahan atau prosedur yang berlaku saat ini serta beberapa pengertian tentang ilmu yang berkaitan dengan permasalahan.

3.1 Definisi Pencatatan

Pencatatan data adalah proses memasukan data ke dalam media sistem pencatatan data. Jika media yang digunakan adalah buku maka pencatatan data dilakukan dengan menulis pada lembar-lembar buku. Namun jika sistem pencatatan data berupa computer, maka pencatatan data dilakukan dengan mengetik melalui keyboard , penggunan pointer mouse, alat scanner, atau kamera video. Pencatatan data menurut (Witarto : 2004) adalah aktivitas penulisan ke buku atau kertas, pemasukan data kedalam computer. Pencatatan histori penjualan barang merupakan proses memasukan data hasil penjualan ke dalam media sistem pencatatan data online yang dapat diakses menggunakan perangkat seperti laptop, komputer, tablet bahkan smartphone.Sumber data utama dalam proses ini adalah nota hasil penjualan barang.

3.2 Data

Data adalah fakta mentah yang belum diolah dan belum memiliki arti. Data dapat berupa simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang memiliki arti pada konteks tertentu. Data merupakan bahan utama sebelum diolah menjadi informasi. Penggunaan dan pemanfaatan data sudah mencakup

banyak aspek. Menurut (Wawan dan Munir : 2006) data adalah nilai yang meresentasikan deskripsi dari suatu objek atau kejadian(event).

3.3 Bahan Baku

Bahan baku menurut Masiyal Kholmi (2003:29) merupakan bahan yang membentuk bagian besar produk jadi bahan baku yang diolah dalam peusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal, impor atau hasil engolahan sendiri. Dari definisi terebut maka produk yang dihasilkan dari proses produksi sebagian besar berasal dari bahan baku.

3.4 Pencatatan Bahan Baku Masuk

Pencatatan menurut Mulyadi (2001:5) adalah suatu urutan ketiga kerikal yang melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam terhadap transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. Dari definisi di atas maka prosedur pencatatan merupakan kegiatan penulisan yang berurutan dan terdiri dari sekelompok orang atau lebih yang terjadi secara berulang-ulang.

Dari definisi-definisi diatas maka pencatatatan bahan baku masuk merupakan kegiatan penulisan berurutan dari bahan baku yang nantinya akan menjadi sebuah produk yang terjadi setelah proses pembelian.

3.5 Pengertian Aplikasi

Pengertian Aplikasi menurut Jogiyanto (1999:12) adalah penggunaan dalam suatu komputer, instruksi (instruction) atau pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa sehingga computer dapat memproses masukan menjadi keluaran.

12

Aplikasi adalah program komputer yang dibuat khusus untuk melaksanakan dan mengerjakan permintaan khusus dari pengguna. Aplikasi merupakan rangkian kegiatan untuk dieksekusi oleh komputer. Program merupakan instruction set yang akan dijalankan oleh pengguna, yaitu berupa software. Program inilah yang mengendalikan semua aktifitas yang ada pada pemroses. Isi dariprogram sebenarnya konstruksi logika yang dibuat oleh manusia dan diterjemahkan kedalam Bahasa mesin sesuai dengn format yang ada pada instruction set.

3.6 Aplikasi Dekstop

Menurut Konixbam (2009) Desktop Based Application adalah suatu aplikasi yang dapat berjalan sendiri atau independen tanpa menggunakan browser atau koneksi Internet di suatu komputer otonom dengan operating system atau platform tertentu. Aplikasi Desktop difokuskan kepada aplikasi yang lebih independen. Tentu Tujuannya adalah untuk mempermudahkan para pengguna aplikasi desktop dalam hal memodifikasi pengaturan aplikasi sehingga efektifitas, efesinsi waktu, dana, dan tenaga dapat lebih ditekankan semaksimal mungkin.

Secara garis besar pada pemrograman terutama pada aplikasi yang berbasis desktop dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu pemrograman konvensional dan pemrograman visual.

1. Pemrograman konvensional

Merupakan metode mendesain suatu aplikasi, pemrograman dituntut untuk bisa menerapkan baris demi baris code program agar bisa menghasilkan sebuah bentuk tampilan aplikasi yang dibuat dan akan memakan waktu lama.

2. Pemrograman visual

Merupakan metode pembuatan program dimana seorang programmer membuat koneksi antar objek-objek dengan cara menggambar, menunjuk, dan mengkilik pada diagram dan ikon dengan berinteraksi denga diagram jalur.

Beberapa keunggulan dari aplikasi desktop yaitu:

1. Dapat berjalan dengan independen, tanpa menggunakan bantuan web browser.

2. Tidak memerlukan koneksi internet

3. Prosesnya lebih cepat dibanding aplikasi web Dan beberapa kekurangan dari aplikasi desktop yaitu :

1. Harus menginstal aplikasinya terlebih dahulu jika ingin menjalankannya 2. Bermasalah pada lisenci karena membutuhkan banyak lisensi pada setiap

komputer yang bereda-beda

3. Biasayan memerlukan hardware dengan spesifikasi yang cukup tinggi dan mempunyai kualitas yang cukup baik

3.7 Analisis Dan Perancangan

Tujuan dilakukanya analisa sistem adalah untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalah yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga nantinya dapat diusulkan perbaikan.

Menurut (Hartono, 2005, hal. 129) analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian–bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan–permsalahan, kesempatan–kesempatan, hambatan–hambatan yang

14

terjadi dan kebutuhan–kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan – perbaikannya. Tahap analisis dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem.

Dalam tahap analisis sistem menguraikan suatu informasi yang utuh ke dalam bagian – bagian yang bermaksud untuk mengidentifikasi dan melakukan evaluasi permasalahan – permasalahan yang ada. Tahapan Analisis adalah tahapan yang kritis dan penting, karena kesalahan didalam tahap ini juga akan menyebabkan keselahan di tahap selanjutnya. Berikut adalah langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh sistem analis:

1. Perencanaan, yaitu mengidentifikasi masalah dengan melihat kenyataan yang terjadi dalam suatu perusahaan

2. Analyze, yaitu mengumpulkan data dari kebutuhan user dilakukan dengan wawancara serta observasi

3. Design, yaitu mendisain prosedur bagi pengguna untuk entri data secara akurat, interface bagi pengguna, mendisain database yang akan digunakan, serta mendisain output baik onscreen atau cetak

4. Implement, yaitu mengembangkan dan mendokumentasikan software Setelah tahap analisis selesai dilakukan, maka sistem analis sudah mendapatkan gambaran jelas apa yang harus dikerjakan. Selanjutnya yang harus dilakukan sistem analis adalah bagaimana membangun sistem tersebubt, pada tahap ini disebut desain sistem.

3.7.1 Data Flow Diagram (DFD)

Menurut (Kendall, 2003, hal. 241) Data Flow Diagram menggambarkan pandangan sejauh mungkin mengenai masukan, proses dan keluaran sistem, yang

berhubungan dengan masukan, proses, dan keluaran dari model sistem yang dibahas. Serangkaian diagram aliran data berlapis juga bias digunakan untuk merepresentasikan dan menganalisis prosedur-prosedur mendetail dalam sistem. Prosedur-prosedur tersebut yaitu konseptualisasi bagaimana data-data berpindah di dalam organisasi, proses-proses atau transformasi dimana data-data melalui, dan apa keluarannya. Jadi, melalui suatu teknik analisa data terstruktur yang disebut Data Flow Diagram, penganalisis system dapat merepresentasi proses-proses data di dalam organisasi. Menurut (Kendall, 2003, hal. 265), dalam memetakan Data Flow Diagram, terdapat beberapa simbol yang digunakan antara lain:

1. External entity

Suatu external entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat.

Gambar 3.1 Simbol External Entity

2. Data Flow

Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan data tanda panah. Aliran data menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses atau entitas dengan proses.

16

Gambar 3.2 Simbol Data Flow

3. Process

Suatu proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok tindakan dijalankan.

Gambar 3.3 Simbol Process

4. Data Store

Data store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan proses penyimpanan data.

Gambar 3.4 Simbol Data Store

3.7.2 Diagram Konteks (Context Diagram)

Menurut (Kristanto, 2003) dalam buku Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasi mengatakan diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan, dan keluaran dari sistem. Diagram konteks direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.

3.7.3 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram atau ERD adalah gambaran pada sistem diaman pada ERD terdapat hubungan atara Entity serta relasinya. Entity memiliki

Flow_1

Flow_1

Attribute yang merupakan ciri dari Entity tersebut. Menurut Marlinda (2004:28), Attribute adalah kolom disebuah relasi. Macam-macam Atribute antara lain :

a. Simple Attribute

Merupakan Attribute yang unik dan tidak dimiliki oleh Attribut lain, Misalkan Entity Siswa yang Attribute-nya NIS

b. Composite Attribute

Merupakan Attribute ini memiliki dua nilai nilai, misalnya nama keluarga dan nama asli

c. Single Value Attribute

Merupakan Attribute yang hanya memiliki satu nilai, misalnya Siswa dengan Attribute umur (tanggal lahir)

d. Multi Value Attribute

Merupakan Attribute yang banyak memiliki nilai, misalnya pada Entity Siswa memiliki Attribute pendidikan (SD, SMP, SMA)

e. Null Value Attribute

Merupakan Attribute yang tidak memiliki nilai, misalnya Entity tukang becak dengan Attribute pendidikan (tidak meiliki ijazah)

Sedangkan relasi adalah penghubung antar Entity. Macam-macam relasi yaitu :

1. One To One Relationship (1:1)

Jenis Relationship antar Entity yang menggunakan bersama sebuah kolom primary key. Contoh : Satu Departemen hanya mengerjakan satu pekerjaan dan satu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu departemen saja.

18

2. One To Many Relationship (1:m)

Jenis Relationship antar Entity diamana satu record di Entity terhubung dengan beberapa record pada Entity lain. Biasanya jenis relationship ini paling banyak digunakan. Misalnya suatu pekerjaan di kerjakan oleh satu departemen, namun satu departemen bisa mengerjakan beberapa macam pekerjaan sekaligus.

3. Many To Many Relationship (m:n)

Jenis Relationship ini merupakan hubungan antar Entity dimana beberapa record pada sautu table terhubung dengan record lain. Misalnya satu departemen bisa mengerjakan banyak pekerjaan, dan juga sebaliknya.

Entity Relationship Diagram ini diperlukan untuk menjelaskan hubungan antar Entity dengan jelas, dan dapat menjelaskan batasan jumlah Entity sertapertisipasi antar Entity, mudah dimengerti user dan mudah disajikan oleh perancang Database. Entity Relationship Diagram dibagi menjadi menjadi 2 jenis model, yaitu :

a. Conceptual Data Model (CDM)

Conceptual Data Model (CDM) adalah pengambaran antar jenis table secara konseptual.

b. Phisical Data Model (PDM)

Phisical Data Model (PDM) adalah pengambaran antar jenis table secara fisikal.

19

4.1 Identifikasi Masalah

Tahapan pertama yang dilakukan dalam membangun sebuah aplikasi adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada pada CV. Bina Rukun. Proses mengidentifikasi masalah ini dilakukan dengan dua cara yakni wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan dengan pihak perusahaan secara langsung dan mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam membuat aplikasi. Pada tahap ini dilakukan peninjauan dan pemahaman terhadap proses pencatatan bahan baku masuk pada CV. Bina Rukun. Berdasarkan data yang diperoleh, identifikasi masalah yang dapat dilakukan adalah bagaimana merancang dan membangun aplikasi Pencatatan Bahan Baku Masuk pada CV. Bina Rukun.

4.2 Analisis Sistem

Dalam merancang dan membangun aplikasi pencatatan bahan baku masuk juga dilakukan analisis sistem yang digunakan untuk menentukan kebutuhan –

kebutuhan yang diharapkan. Untuk memenuhi hal tersebut dilakukan beberapa analisa yakni analisa kebutuhan pengguna, analisa kebutuhan produk, dan analisa kebutuhan data.

4.2.1 Analisa Kebutuhan Pengguna

Aplikasi : Pencatatan Bahan Baku Masuk

4.2.2 Process (Proses)

Aplikasi dibentuk dari banyak fungsi yang saling berkomunikasi. Penentuan fungsi dilakukan melalui pendekatan proses, yaitu proses apa saja yang terjadi di

20

dalam ruang lingkup bisnis (yang menjadi objek proyek). Fungsi-fungsi yang ada didalam aplikasi ini antara lain:

1. Fungsi: Pencatatan Bahan Baku Masuk Input: Data bahan baku masuk

Proses: 1. Memasukkan nomer pembelian 2. Menyimpan data bahan baku masuk Keinginan khusus: --

Output : Informasi bahan baku masuk (data bahan baku yang telah tersimpan).

2. Fungsi: Update stock Input: Jumlah bahan baku masuk.

Proses: 1. Memasukkan data jumlah bahan baku masuk.

2. Menjumlahkan data stok dengan data jumlah bahan baku masuk Keinginan khusus: Data jumlah bahan baku yang diupdate terhitung secara otomatis.

Output : Raport siswa

4.2.3 Pengguna

Pengguna merupakan orang-orang yang terlibat secara langsung dengan proses. Pengguna ini umumnya dilihat dari struktur organisasi perusahaan yang mempunyai peran dan tanggung jawab sesuai dengan prosesnya. Pengguna yang berinteraksi dengan aplikasi ini antara lain:

Pengguna : Admin

Peran dan Tanggung Jawab :

2. Memperbaharui data stok.

4.2.4 Policy (Aturan, Kebijakan)

Aturan dan kebijakan digunakan agar aplikasi yang dibangun sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Aturan dan kebijakan yang dipakai dalam fungsi Pencatatan Bahan Baku Masuk, yaitu:

1. Bahan baku masuk berdasarkan pembelian.

2. Data bahan baku masuk dicatat setelah bahan baku yang dibeli diterima.

4.2.5 Artifak dan Dokumen

Semua hal ini digunakan sebagai bukti (data) bahwa apa yang dilakukan selama analisis kebutuhan pengguna adalah valid. Baik dari sisi proses maupun dari sisi hasil. Artifak dan dokumen dikumpulkan dalam bentuk lampiran.

22

1. Buku Pencatatan Bahan Baku Masuk

Gambar 4.1 Buku Pencatatan Bahan Baku Masuk

4.2.6 Analisa Kebutuhan Produk

Aplikasi : Pencatatan Bahan Baku Masuk

4.2.7 Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional dibentuk dari proses pada analisis kebutuhan pengguna. Disini, fungsi dibentuk secara komputasional, intraktif antara pengguna dan komputer, berbasis data. Kebutuhan fungsional aplikasi ini antara lain :

Tabel 4.1 Fungsi Mencatat Bahan Baku Masuk Pemicu (terotomasi) : -

Kondisi Awal : Aplikasi dalam keadaan telah dibuka (Form bahan baku masuk telah dibuka)

Alur normal, if-else, looping

Admin Aplikasi (System) 1. Admin memilih menu bahan

baku masuk

System menampilkan

Form menu bahan baku masuk.

System secara otomatis menampilkan ID bahan baku masuk, system juga menampilkan nomer pembelian di dalam

combo box. Nomer

pembelian ini dipanggil dari tabel pembelian 1.1 Admin memilih nomer

pembelian yang ada di combo box.

System menampilkan secara otomatis tanggal pembelian. Nama, kota, alamat, no. Telp dari Supplier pada text box.

System juga

menampilkan nama, jumlah bahan baku masuk, stok, serta total stok dari bahan baku dalam data grid view. Data Supplier dipanggil dari tabel Supplier. Data nama bahan baku dan stok dipanggil dari tabel

24

bahan baku dan data jumlah dipanggil dari data detil pembelian. System secara otomatis menjumlahkan data stock bahan baku dengan jumlah bahan baku masuk pada data grid view

1.2 Admin klik simpan System menyimpan data pada tabel bahan baku masuk, tabel detil bahan baku masuk. System mengubah data stock bahan baku yang ada pada tabel bahan baku dengan data total stock yang ada pada data grid view.

Pengecualian (eror handling)

1. Jika data berdasar nomer pembelian sudah pernah tersimpan, maka system menampilkan alert berupa messagebox dan juga data Supplier, nama bahan baku, jumlah bahan baku masuk. Tombol simpan disable

Output --

Kualitas Produk yang ingin dicapai

1. Form aplikasi mudah untuk digunakan (user friendly) 2. Aplikasi berjalan dengan lancar

4.2.8 Analisa Kebutuan Data

Kebutuhan data dibentuk oleh fungsi-fungsi yang membutuhkan, mengolah dan menghasilkan data. Adapun data yang dibutuhkan yakni

a. Data : Pembelian

Tabel 4.2 Data Pembelian

Dekripsi : Tabel ini digunakan oleh fungsi pencatatan bahan baku masuk untuk memverifikasi no pembelian. Sebab bahan baku yang masuk harus sesuai dengan pembelian.

Atribut : 1. NO_PEMBELIAN 2. TGL_PEMBELIAN 3. NO_NOTA

4. TOTAL_HARGA

b. Data : Detil Pembelian

Tabel 4.3 Detil Pembelian

Dekripsi : Tabel ini digunakan untuk fungsi mencatat bahan baku masuk yakni untuk menampilkan data jumlah bahan baku yang dibeli. Sebab data tersebut pada pencatatn bahan baku masuk sebagai jumlah bahan baku masuk.

Atribut : 1. NO_PEMBELIAN 2. ID_BAHAN_BAKU 3. JUMLAH

4. HARGA

5. SUB_TOTAL_HARGA

c. Data : Bahan Baku

Tabel 4.4 Data Bahan Baku

Dekripsi : Tabel ini digunakan pada fungsi pencatatn bahan baku masuk dan update stock.Pada fungsi pencatatan bahan baku masuk. Tabel ini digunakan untuk memverifikasi nama bahan baku. Dan

26

pada fungsi update stock . tabel ini digunakan untuk menyimpan data stock yang telah diupdate.

Atribut : 1. ID_BAHAN_BAKU 2. ID_SUPPLIER

3. NAMA_BAHAN_BAKU

4. STOCK_BAHAN_BAKU

5. SATUAN

d. Data : Bahan Baku Masuk

Tabel 4.5 Data Bahan Baku Masuk

Dekripsi : Tabel ini digunakan untuk menyimpan data bahan baku masuk seperti id_bahan_baku_masuk,tanggal dan no pembelian. Tabel ini digunakan pada fungsi pencatatan bahan baku masuk.

Atribut : 1. ID_BAHAN_BAKU_MASUK 2. NO_PEMBELIAN

3. TANGGAL_BAHAN_BAKU_MASUK

e. Data : Detil Bahan Baku Masuk

Tabel 4.6 Data Detil Bahan Baku Masuk

Dekripsi : Tabel ini digunakan pada fungsi pencatatan bahan baku masuk. Tabel ini digunakan untuk menyimpan data detil bahan baku masuk.

Atribut : 1. ID_BAHAN_BAKU_MASUK 2. ID_BAHAN_BAKU

f. Data : Supplier

Tabel 4.7 Data Supplier

Dekripsi Tabel ini digunakan pada fungsi pencatatan bahan baku masuk. Tabel ini digunakan untuk memverifikasi data Supplier sesuai dengan no pembelian. Atribut 1. ID_SUPPLIER 2. NAMA_SUPPLIER 3. KOTA_SUPPLIER 4. ALAMAT_SUPPLIER 5. NOTA_SUPPLIER

4.2.9 Kebutuhan Non Fungsional

Aturan dan kebijakan menjadi acuan dalam pembentukan kebutuhan non-fungsional. Hampir sama seperti kualitas produk didalam kebutuhan fungsional hanya saja disini lebih bersifat global. Ada standar yang dapat dijadikan acuan missal, ISO, SWEBOK, dll. Adapun kebutuhan non-fungsional yakni

1. Aplikasi dapat dijalankan pada Windows 8 2. Aplikasi tidak memiliki bug atau error

3. Lama respon dari setiap proses tidak lebih dari 5 detik

4.3 Perancangan Sistem

Perancangan sistem dimaksudkan untuk membantu menyelesaikan masalah pada sistem yang sedang berjalan saat ini, sehingga sistem pencatatan bahan baku masuk menjadi lebih baik lagi dengan adanya sistem yang terkomputerisasi. Dalam merancang sistem yang baik, harus melalui tahap-tahap perancangan sistem. Tahap-tahap perancangan sistem meliputi :

Dokumen terkait