• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kemampuan berkomunikasi siswa secara rata-rata keseluruhan yang ditetapkan termasuk ke dalam kategori cukup. Dari 12 indikator tersebut, urutan penguasaan siswa dari tertinggi hingga terendah yaitu unsur kelengkapan, tujuan praktikum, keindahan dan ketepatan waktu, kesimpulan, alur baca, grafik, tabel, sumber referensi, metode, gambar atau foto hasil praktikum, pembahasan, dan pendahuluan (latar belakang). Kemampuan siswa dalam menyajikan poster sesuai dengan dua belas indikator berada pada rentang kategori sangat baik, sedangkan kemampuan siswa dalam menyajikan poster hasil praktikum dengan tepat waktu berada dalam rentang kategori baik. Sebagian besar siswa merespon positif tentang pembuatan poster hasil praktikum dan kemampuan berkomunikasi yang dimilikinya serta bentuk pembelajaran subkonsep pencemaran tanah melalui praktikum yang dijalaninya.

B. Rekomendasi

Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari penelitian ini, maka penulis menyarankan:

1. Pengajar (guru) hendaknya menjadikan kemampuan berkomunikasi berdasarkan hasil praktikum sebagai hal yang penting untuk diukur dan dijadikan alasan dalam menyusun dan mengembangkan pembelajaran Biologi.

2. Pengajar (guru) hendaknya banyak melatihkan siswa dalam proses praktikum mandiri terbimbing (guided inquiry) yang dapat mengembangkan kemampuan dalam proses sains. Untuk melatih kemampuan berkomunikasi siswa, siswa sebaiknya diminta untuk membuat poster praktikum. Hendaknya siswa juga diberikan pengarahan tentang penulisan atau pembuatan unsur-unsur poster sains yang baik dan benar agar kualitas poster sains (hasil praktikum) semakin baik.

3. Bagi siswa hendaknya poster hasil praktikum tidak dijadikan sebagai beban tetapi dijadikan sebagai wahana untuk menetapkan konsep yang telah didapat dan sebagai latihan untuk mengomunikasikan hasil temuan yang dapat ditujukan kepada orang lain.

4. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar pengembangan penelitian tahap lanjut misalnya dengan melakukan penelitian eksperimental untuk lebih mempertajam analisis kemampuan berkomunikasi siswa melalui poster hasil praktikum (poster sains) yaitu dengan meneliti pengaruh efektivitas penggunaan poster hasil praktikum dalam pebelajaran atau dengan tema penelitian yang lain yang lebih dapat mengungkapkan kemampuan berkomunikasi siswa dengan poster hasil praktikum.

5. Bagi peneliti lain, melalui penelitian ini diketahui bahwa untuk kemampuan berkomunikasi melalui poster hasil praktikum, siswa bukan hanya dilatih dalam keterampilan proses sainsnya saja, akan tetapi harus dilatih dan dimotivasi pula keterampilan berkerja sama dalam praktikum berkelompok, membaca tabel, grafik, membuat pembahasan dan berbahasa agar dapat berkomunikasi melalui tulisan dengan baik dan maksimal.

85

Annisa Haftasari Adang, 2013

6. Bagi peneliti lain yang ingin meneliti hal serupa, sebaiknya analisis dilakukan dengan mengukur kemampuan berkomunikasi secara lisan juga yaitu dengan mempresentasikan poster hasil praktikum siswa. Selain itu, sebaiknya LKS yang digunakan harus lebih membuat siswa kreatif dalam melaksanakan praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Adisenjaya, Y. H. (2009). Peranan Praktikum dalam Mengembangkan

Keterampilan Kerja Laboratorium. [Online]. Tersedia

:http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/19551 2191980021YUSUF_HILMI_ADISENDJAJA/PERANAN_PRAKTI KUM_DALAM_MENGEMBANGKAN_KETERAMPILAN_KERJA _LABORATORIUM.pdf [25 Desember 2012]

Arikunto,S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :

Rineka Cipta

Baer, P., Gardner, J., Grenier, M., dan Marder,D. (2009). Making Data Meaningful. United Nations Economic Commission for Europe

Citerawati, Y. W.C.SY. (2012) Poster. [Online]. Tersedia: http://adingpintar.files.wordpress.com/2012/03/poster-2012.pdf [25 Desember 2012]

Dahar, R.W.(1988). Teori-teori Belajar. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Dikti. Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga kependidikan : Jakarta.

Daryanto. (2004). Masalah Pencemaran. Bandung:Tarsito

Fitriani, D.(2010). Profil Kemampuan Berkomunikasi Siswa berdasarkan Gaya belajar pada Konsep Ekosistem. Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung.

Hafsari.(2007).Kemampuan Komunikasi Siswa pada Pembelajaran Pencemaran Air yang Disajikan secara Terintegrasi di SMPN 2 Cimahi. Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Hermawan,H.(2012).Menyimak- Keterampilan Komunikasi yang Terabaikan.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Jennings, D dan O’Neill G. (2012). “The Use of Poster for Assesment: A Guide for Staff”. UCD Teaching and Learning

Matthews D.L. (1990). “The Scientific Poster: Guidelines for Effective Visual Communication”. Technical Communication

Muller, M. (2009). “How to Design a Scientific Poster”. Goethe University

Nurjanah.(2012). Pesan Persuasif. [Online]. Tersedia

:http://nurjanah.staff.unri.ac.id/files/2012/04/5.Pesan-Persuasif.pdf [25 Desember 2012]

Nuryanti.(2008). Kemampuan Siswa SMA dalam Membuat Laporan Praktikum Berbasis Guided Inquiry dengan Praktikum Konvensional pada Konsep Pencemaran Air. Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Oliveira.(2012).”Poster Presentation and Learning Log: Alternatives in Assesment at Undergraduates and Graduate Levels”. Adelaide journal,

808-814

Octavia, T. (2013). Pengertian Keindahan. [Online].

Tersedia:http://Triayuoctavia.blogspot. Keindahan. [12 Juni 2013] Priandini,Y.A.(2007). Analisis Kemampuan Berkomunikasi Siswa melalui

Pembelajaran Kooperatif Teknik Numbered Heads Together pada Konsep Sistem Reproduksi. Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Purwanto,N.(2009). Prinsip-prinsip dan Teknik Pengajaran. Bandung: Rosda. Rista. (2009). Poster dalam Pembelajaran. [Online]. Tersedia:

http://rista-pendidikan.blogspot.com/2009/11/poster-dalam-pembelajaran.html [16 Januari 2012]

Rohim, S.(2009).Teori Komunikasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Rustaman, A dan Wulan,A.R (2007). Kegiatan Laboratorium dalam Pembelajaran Biologi. Bandung: Universitas Terbuka

Rustaman, N., Dirdjosoemantoro,S., Yudianto, S.A,., Achmad, Y., Subekti,R., Rochintawati,D., dan Nurjhani,M. (2005). Strategi Belajar dan Mengajar. Malang: Universitas Negeri Malang

Sadiman. (2008). Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia : http://edu-articles.com/mengenal-media-pembelajaran [15 Februari 2010]

Sarief, E.S. (1986). Ilmu Tanah Pertanian. Bandung:Pustaka Buana.

Sasmitamihadja, D dan Siregar,A. Fisiologi Tumbuhan. Bandung:Proyek Pendidikan Tenaga Akademik Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Deartemen Pendidikan dan Kebudayaan

Sastrawijaya, T. (2009). Pencemaran Lingkungan. Jakarta:Rineka Cipta.

Shelledy, D.C (2004). ”How to Make an Effective Poster”. Respiratory Care, 49

(10)

Subiantoro. (2009). Pentingnya Praktikum. [Online]. Tersedia :http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/PPM_PENTINGNYA%20 PRAKTIKUM.pdf

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:Alfabeta

Warastri, N.A.E. (2011). Profil Kemampuan Berkomunikasi Siswa Berdasarkan Gender pada Konsep Ekosistem. Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Wardani, D. P. (2009). Profil Kemampuan berkomunikasi Siswa SMA berdasarkan Gender pada Subkonsep Pencemaran Air. Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Widodo, A. (2011). Keterampilan Proses Sains. [Online]. Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/DUALMODES/PENDIDIKAN_IPA_DI_ SD/BBM_3.pdf.[1 Januari 2013]

Woolnough, B. dan Allsop, T.(1985). Practical Work in Science. Cambridge: Cambridge University Press.

Dokumen terkait