ANALISIS KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SISWA SMA MELALUI
POSTER HASIL PRAKTIKUM PADA SUBKONSEP PENCEMARAN
TANAH
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi
Oleh :
Annisa Hafitasari Adang
NIM. 0905917
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
Analisis Kemampuan Berkomunikasi Siswa SMA melalui
Poster Berdasarkan Hasil Praktikum pada Subkonsep
Pencemaran Tanah
Oleh
Annisa Hafitasari Adang
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Annisa Hafitasari Adang 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISIS KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SISWA SMA MELALUI POSTER HASIL PRAKTIKUM PADA SUBKONSEP PENCEMARAN TANAH
Oleh :
Annisa Hafitasari Adang NIM. 0905917
Disetujui dan disahkan oleh : Pembimbing I
Prof. Dr. H. Achmad Munandar, M.Pd NIP. 194907131976031002
Pembimbing II
Drs. Suhara
NIP. 196512271991031003
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI
Analisis Kemampuan Berkomunikasi Siswa SMA Melalui Poster Hasil Praktikum
pada Subkonsep Pencemaran Tanah
ABSTRAK
Studi untuk menganalisis kemampuan berkomunikasi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) pada subkonsep pencemaran tanah dilakukan melalui pembelajaran berbasis praktikum. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Biologi di salah satu SMA di Kota Bandung tahun pelajaran 2012/2013 pada semester genap. Subyek penelitian terdiri dari 52 orang siswa/i pada dua kelas penelitian. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kemampuan berkomunikasi melalui poster hasil praktikum, data angket siswa serta tanggapan pengajar (guru). Berdasarkan analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini ditemukan bahwa kemampuan siswa dalam mengomunikasikan hasil praktikum dalam poster hasil praktikum termasuk kategori cukup baik dengan rata-rata persentase penguasaan sebesar 64,4%. Kemampuan siswa dalam menyajikan poster sesuai dengan dua belas indikator berada pada rentang kategori sangat baik, sedangkan kemampuan siswa dalam menyajikan poster hasil praktikum dengan tepat waktu berada dalam rentang kategori baik.. Sebagian besar siswa merespon positif tentang pembuatan poster hasil praktikum dan kemampuan berkomunikasi yang dimilikinya serta bentuk pembelajaran subkonsep pencemaran tanah melalui praktikum yang dijalaninya.
Kata kunci: Kemampuan berkomunikasi, poster hasil praktikum, subkonsep
Communicating Capability Analysis Through High School Students Poster
Lab Results on Soil Pollution subconcepts
ABSTRACT
Study to analyze the High School student’s (SMA) communication skills in soil
pollution subconcepts based learning through guided inquiry lab (guided inquiry). The method used is descriptive method. The research was conducted on the subjects of Biology at one high school in Bandung school year 2012/2013 in the second semester. Study subjects consisted of 52 students class in the two studies. The data obtained in this study is the ability to communicate through a poster of data lab results, student response data for making posters based on lab results and response instructors (teachers). Based on the data analysis and discussion in this study found that students' ability to communicate the results in a poster practicum lab results categorized quite well. Communication skills of students in 12 predetermined indicators assessment sequence showing the sequence of student mastery of the highest to the lowest element of completeness, practical purpose, beauty and timeliness, conclusions, read the plot, graphs, tables, reference sources, methods, image or photo lab results , discussion, and preliminary (background). Most of the students responded positively about making posters lab results and its ability to communicate and form of soil contamination subconcepts learning through guided inquiry lab she lived.
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN……… i
ABSTRAK……… ii
KATA PENGANTAR……….. iii
DAFTAR ISI………. vi
DAFTAR TABEL………. ix
DAFTAR GAMBAR………. xi
DAFTAR LAMPIRAN………. xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……….. 1
B. Rumusan Masalah………. 4
C. Batasan Masalah……… 4
D. Tujuan Penelitian………... 5
E. Manfaat Penelitian………. 5
BAB II KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SISWA SMA MELALUI POSTER HASIL PRAKRIKUM PADA SUBKONSEP PENCEMARAN TANAH A. Pembelajaran Biologi Berbasis Praktikum……… 7
B. Keterampilan Berkomunikasi……… 11
C. Poster………. 15
1. Definisi Poster………. 15
2. Penggunaan Poster dalam Pembelajaran………. 16
3. Fungsi Poster……… 17
5. Keunggulan dan Kelemahan Poster Pembelajaran……….. 18
D. Poster Sains……… 19
E. Pencemaran Tanah………. 32
1. Definisi Pencemaran Lingkungan……… 32
2. Tanah……… 33
3. Pencemaran Tanah……… 37
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional……….. 42
B. Metode Penelitian……….. 43
C. Subjek Penelitian………... 44
D. Instrumen Penelitian……….. 44
E. Teknik Pengolahan Data……… 50
F. Prosedur Penelitian……… 53
G. Bagan Alur Penelitian……… 55
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kemampuan Berkomunikasi……… 56
a) Indikator Kelengkapan Poster……… 58
b) Indikator Alur Baca dan Kerapihan……… 59
c) Indikator Pendahuluan (Latar Belakang)………....60
d) Indikator Tujuan Praktikum………....60
e) Indikator Metode (Cara Kerja)………61
f) Indikator Tabel Hasil Pengamatan………. 62
g) Indikator Grafik………. 62
h) Indikator Pembahasan……… 63
i) Indikator Foto Hasil Pengamatan……….. 64
k) Indikator Daftar Pustaka (Sumber Referensi)……… 65
l) Indikator Keindahan dan Ketepatan Waktu Pengumpulan……. 66
2. Lembar Kerja Siswa………. 67
3. Angket Siswa……… 68
4. Wawancara Siswa………. 70
5. Wawancara Guru………... 70
B. Pembahasan……….. . 71
1. Indikator Kelengkapan Poster………. 74
2. Indikator Alur Baca dan Kerapihan………. 74
3. Indikator Pendahuluan (Latar Belakang)………. 76
4. Indikator Tujuan Praktikum………... 77
5. Indikator Metode (Cara Kerja)………. 77
6. Indikator Tabel Hasil Pengamatan………78
7. Indikator Grafik………78
8. Indikator Pembahasan……….. 80
9. Indikator Foto Hasil Pengamatan……….81
10.Indikator Kesimpulan……….. 82
11.Indikator Daftar Pustaka (Sumber Referensi)………. 83
12.Indikator Keindahan dan Ketepatan Waktu Pengumpulan………..84
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan……… 85
B. Rekomendasi……….. 85
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Rubrik Penilaian Poster Praktikum Siswa………. 45 3.2 Skor Maksimal Poster Praktikum Siswa………. 50 3.3 Kategori Penguasaan Kemampuan Berkomunikasi……….. 51
4.1 Pengkategorian Penguasaan Tiap Indikator Kemampuan Berkomunikasi
Siswa……….. 57
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Tampilan atau Posisi Poster Sains……….. 23
2.2 Contoh Alur Baca dalam Penyajian Poster Sains……… 23
2.3 Contoh Alur Baca Poster………. 24
2.4 Contoh Struktur Poster Sains……….. 30
2.5 Contoh Poster Kesehatan (Poster Umum)……….. 31
2.6 Contoh Poster Sains……… 31
2.7 Profil tanah………. 34
3.1 Bagan Alur Penelitian……… 55
4.1 Grafik Rata-rata Persentase Jumlah Siswa pada Setiap Skor Indikator Menyajikan Kelengkapan Poster………... 58
4.2 Grafik rata-rata Persentase Jumlah Siswa pada Setiap Skor dalam Indikator Menyajikan Poster dengan Alur Baca yang Sesuai dan Rapih………. 59
4.3 Grafik rata-rata Persentase Jumlah Siswa pada Setiap Skor dalam Indikator Membuat Latar Belakang dalam Pendahuluan………. 60
4.4 Grafik rata-rata Persentase Jumlah Siswa pada Setiap Skor dalam Indikator Membuat Tujuan Praktikum……… 60
4.5 Grafik rata-rata Persentase Jumlah Siswa pada Setiap Skor dalam Indikator Membuat Cara Kerja Praktikum……….. 61
4.6 Grafik rata-rata Persentase Jumlah Siswa pada Setiap Skor dalam Indikator Membuat Tabel Hasil Pengamatan………. 62
4.7 Grafik rata-rata Persentase Jumlah Siswa pada Setiap Skor dalam Indikator Membuat Grafik Hasil Pengamatan……… 62
4.8 Grafik Rata-rata Persentase Jumlah Siswa pada Setiap Skor Indikator Membuat Pembahasan………. 63
4.9 Grafik rata-rata Persentase Jumlah Siswa pada Setiap Skor Indikator Menyajikan Foto/gambar Praktikum……… 64
4.11 Grafik rata-rata Persentase Jumlah Siswa pada Setiap Skor dalam
Indikator Menyajikan Sumber Referensi/Daftar Pustaka………. 65 4.12 Grafik rata-rata Persentase Jumlah Siswa pada Setiap Skor dalam
Indikator Menyajikan Unsur Estetika pada Poster dan Ketepatan
Waktu Pengumpulan……… 66 4.13 Grafik rata-rata Kemampuan Berkomunikasi seluruh Indikator
dalam Poster Hasil Praktikum Siswa………... 67
4.14 Grafik Persentase Rata-rata Angket Siswa mengenai Praktikum… 68
4.15 Grafik Persentase Rata-rata Angket Siswa mengenai Poster Hasil
Praktikum……… 69
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran……….91
2. Skenario Pembelajaran……….95
3. Lembar Kerja Siswa……….99
4. Rubrik Penilaian Poster Hasil Praktikum……….103
5. Hasil Angket Siswa………..106
6. Hasil Wawancara Siswa………...108
7. Hasil Wawancara Guru……….………110
8. Rumus Formula Pengolahan Data………112
9. Rekapitulasi Hasil Pengukuran Keterampilan Berkomunikasi melalui Poster Hasil Praktikum…………..113
10.Contoh Poster Hasil Praktikum Siswa……….115
11.Surat Keterangan Izin Telah Melakukan Penelitian……….116
12.Jurnal-jurnal Pendukung………..118
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Depdiknas (2005) menyatakan bahwa pendidikan di Indonesia masih
didominasi oleh sebuah pandangan yang mengungkapkan pengetahuan
sebagai kerangka fakta yang harus dihafal. Pembelajaran yang dilaksanakan
haruslah menjadi suatu pembelajaran yang bermakna. Menurut Ausubel
dalam Dahar (1988) dalam Rustaman et al. (2005), dimensi belajar dalam
kegiatan belajar bermakna salah satunya adalah bagaimana materi atau
informasi disajikan kepada siswa melalui penemuan atau penerimaan.
Menurut Rustaman, et al. (2005), aspek proses tidak dapat dipisahkan dari
pembelajaran IPA. Proses dan produk sains merupakan dua hal yang penting
dalam pembelajaran biologi. Dalam kurikulum berbasis kompetensi,
keterampilan proses dijadikan sebagai keterampilan yang perlu
dikembangkan, digunakan dan diukur pencapaiannya dari dalam diri siswa.
Keterampilan-keterampilan kognitif atau intelektual, manual dan sosial telah
dilibatkan dalam KPS. Keterlibatan keterampilan intelektual dikarenakan
dalam melakukan keterampilan proses sains siswa menggunakan pikirannya.
Rustaman, et al. (2005) juga mengungkapkan bahwa Keterampilan Proses
Sains (KPS) mengukur beberapa jenis keterampilan yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lainnya. Salah satu jenis keterampilan yang diukur
dalam kegiatan belajar dengan KPS yaitu kemampuan berkomunikasi siswa.
Kemampuan berkomunikasi yang dimaksud antara lain membaca grafik,
tabel, atau diagram, menggambarkan data empiris dengan grafik, tabel, atau
diagram, menjelaskan hasil percobaan, serta menyusun dan menyampaikan
(praktikum) masih sangat jarang dilakukan dalam pembelajaran terutama
penyampaian secara tulisan dalam bentuk poster hasil praktikum.
Hasil praktikum dapat diberkomunikasikan dalam bentuk lisan maupun
tulisan. Hasil praktikum dapat juga melatih siswa dalam kemampuan
berkomunikasi. Kegiatan belajar selama ini yang sering dilaksanakan tidak
sampai kepada produk akhir yang bermakna, yaitu hasil belajar yang dapat
dikomunikasikan baik melalui diri sendiri ataupun ditujukan kepada orang
lain. Hasil belajar dalam bentuk media berkomunikasi tersebut dapat
menjelaskan suatu konsep atau materi tertentu yang telah dipelajari siswa dan
dituangkan sebagai produk akhir proses belajar yang dapat berguna bagi diri
siswa sendiri (meningkatkan kemampuan berkomunikasi) dan bagi orang lain
(mendapatkan informasi baru dari hasil percobaan orang lain). Menurut
Citerawati (2012), poster merupakan alat untuk mengiklankan sesuatu atau
sebagai alat untuk menyampaikan pesan. Terdapat berbagai macam jenis-jenis
poster, salah satunya yaitu poster pembelajaran yang memiliki fungsi yaitu
salah satunya untuk menyampaikan atau berisikan bahan pelajaran.
Materi pokok atau konsep yang digunakan dalam kegiatan praktikum
ini adalah konsep pencemaran dengan subkonsep pencemaran tanah. Konsep
ini akan lebih mudah dipahami dan menarik perhatian belajar siswa apabila
siswa memiliki pengalaman belajar secara langsung dalam mempelajarinya,
oleh karena itu pengalaman belajar yang digunakan adalah kegiatan
praktikum, dimana akan banyak menuntut aktivitas siswa dan melatihkan
keterampilan berkomunikasi siswa.
Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya tentang kemampuan
berkomunikasi siswa telah dilakukan oleh beberapa orang baik secara lisan
maupun tulisan. Penelitian yang dilakukan oleh Hafsari (2007)
mengungkapkan bahwa kemampuan berkomunikasi siswa (berbicara dan
Sains Teknologi Masyarakat Integrasi (STMI) lebih baik daripada
kemampuan berbicara dan menulis pada kelas CTL dan STM non integrasi.
Penelitian yang dilakukan oleh Priandini (2007) mengungkapkan bahwa
kemampuan berkomunikasi siswa melalui pembelajaran kooperatif teknik
numbered heads together pada subkonsep sistem reproduksi tumbuhan lebih
tinggi dibandingkan pada subkonsep sistem reproduksi manusia dengan aspek berkomunikasi siswa yang sering muncul yaitu “memperhatikan gagasan yang disampaikan oleh teman”.
Penelitian yang dilakukan oleh Nuryanti (2008) menyatakan bahwa
melalui penelitian ini diketahui bahwa untuk kemampuan membuat laporan,
siswa bukan hanya dilatih dalam proses sainsnya, akan tetapi dilatih pula
keterampilan membaca literatur serta keterampilan berbahasa dan
berkomunikasi agar didapat hasil yang lebih baik. Penelitian yang dilakukan
oleh Fitriani (2010) mengungkapkan bahwa kemampuan berkomunikasi siswa
SMA secara lisan umumnya berada pada kategori baik dan cukup, sedangkan
kemampuan berkomunikasi secara tulisan paling besar berada pada kategori
cukup. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Warastri (2007)
mengungkapkan bahwa kemampuan berkomunikasi secara lisan dan tulisan
berdasarkan gender pada siswa SMA pada konsep ekosistem, siswa pria
memiliki kemampuan berkomunikasi yang lebih rendah dibandingkan siswa
wanita.
Berdasarkan kajian literatur yang telah dilakukan, timbulah suatu
keinginan penulis untuk mengadakan suatu penelitian untuk menganalisis
kemampuan berkomunikasi siswa SMA setelah melakukan kegiatan
praktikum dalam bentuk poster sebagai media berkomunikasi hasil praktikum
yang telah dilakukan pada subkonsep pencemaran tanah. Manfaat yang
berguna bagi diri siswa sendiri dan orang lain agar dapat mencintai
lingkungannya dan dapat menjaga tanah sebagai salah satu sumber kebutuhan
hidup umat manusia di Bumi serta keterkaitan antara kehidupan organisme
maupun mikroorganisme yang menguntungkan bagi keseimbangan ekosistem
bumi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang disebutkan sebelumnya, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah kemampuan berkomunikasi siswa SMA A melalui poster hasil praktikum pada subkonsep pencemaran tanah di kelas 10?”
Agar lebih spesifik, maka rumusan masalah tersebut dijabarkan lagi
dalam pertanyaan penelitian, yaitu sebagai berikut?
1. Bagaimanakah kemampuan siswa dalam berkomunikasi melalui
poster hasil praktikum?
2. Apakah siswa dapat membuat poster hasil praktikum sesuai
dengan dua belas kriteria yang ditentukan?
3. Apakah siswa dapat membuat poster sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan?
C. Batasan Masalah
Agar permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini terarah dan
tidak mengalami perluasan, maka permasalahan dibatasi sebagai berikut :
1. Subjek penelitian adalah siswa kelas 10 semester 2 SMA A , sebanyak lima
puluh dua siswa.
2. Pembelajaran menggunakan pembelajaran berbasis praktikum
konvensional.
3. Konsep atau materi yang digunakan dalam kegiatan praktikum yaitu
pengaruh zat pencemar terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau
(Phaseolus radiatus).
4. Hasil akhir belajar yang akan diukur yaitu kemampuan berkomunikasi
berupa poster hasil praktikum yang dibuat secara individual. Selain dari
segi isi, penilaian juga dilakukan dari segi kerapihan, keindahan dan
ketepatan waktu dalam pengumpulan sebagai nilai penunjang yang dinilai
dengan bantuan rubrik penilaian poster.
5. Poster hasil praktikum yang dimaksud bukanlah poster seperti pada
umumnya yang menonjolkan beberapa huruf yang menarik melainkan
poster yang merupakan bentuk lain dari laporan hasil praktikum yang
disajikan dalam satu muka atau secara sederhana. Poster praktikum yang
dijadikan sarana dalam mengungkap kemampuan berkomunikasi siswa
secara tertulis ini merupakan poster dengan ukuran A2 yang didalamnya
berisi identitas pembuat, judul praktikum, pendahuluan, tujuan, metode
(tanggal dan cara kerja), tabel hasil pengamatan, grafik hasil pengamatan,
foto atau gambar, pembahasan, kesimpulan dan daftar pustaka. Poster yang
akan disajikan siswa juga disajikan sesuai alur yang telah ditetapkan.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, tujuan dari
penelitian ini adalah untuk memaparkan dan memberikan gambaran mengenai
kemampuan berkomunikasi siswa secara tulisan kelas 10 SMA A dengan
menggunakan poster hasil praktikum sebagai media berkomunikasi visual dari
kegiatan praktikum yang dilaksanakan pada subkonsep pencemaran tanah.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan memperluas bidang
ilmu serta memberikan gambaran yang jelas tentang kemampuan
berkomunikasi siswa SMA melalui poster berdasarkan hasil praktikum.
2. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan ataupun inovasi
baru kepada guru dalam menerapkan pembelajaran berbasis praktikum
dan melatihkan kemampuan berkomunikasi siswa sebagai salah satu
upaya untuk melatihkan dan membiasakan siswa dalam berketerampilan
proses sains.
3. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk lebih aktif dan
terlibat langsung dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat belajar
secara bermakna. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat melatihkan
kemampuan berkomunikasi siswa secara tertulis dan lisan dari hasil
kegiatan praktikum melalui media poster hasil praktikum.
4. Bagi peneliti lain
Hasil penelitian ini dapat dijadikan tolak ukur untuk penelitian selanjutnya
yang berkaitan dengan pembuatan poster hasil praktikum siswa dan
BAB III Metode Penelitian A. Definisi Operasional
Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah
yang digunakan dalam penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Praktikum
Praktikum yang dimaksud dalam penelitian ini adalah praktikum yang
melibatkan bantuan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dilakukan oleh siswa
secara berkelompok dalam subkonsep pencemaran tanah, dimana dalam
kegiatan praktikum tersebut siswa diminta untuk memverifikasi apakah zat
pencemar berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau
(Phaseolus radiatus). Di dalam Praktikum ini, setiap kelompok siswa
menentukan secara mandiri jenis zat dan konsentrasi pencemar yang
digunakan di dalam kegiatan praktikum tersebut. Praktikum dilaksanakan
selama enam hari di luar jam pembelajaran. Setelah mendapatkan hasil
praktikum berupa data, siswa diminta untuk berdiskusi secara berkelompok
dan mengumpulkan data hasil diskusi tersebut berupa hasil praktikum dan
jawaban atas pertanyaan yang terdapat di dalam LKS kepada guru untuk
selanjutnya data tersebut digunakan sebagai acuan untuk membuat poster
hasil praktikum secara mandiri.
2. Poster praktikum
Poster menurut penelitian ini adalah poster (berkomunikasi tertulis) hasil
kegiatan praktikum yang telah dilakukan oleh siswa. Kriteria poster
mencakup pesan yang didapatkan dari hasil praktikum yang disajikan
dalam beberapa bagian yaitu judul poster, pendahuluan yang berisi latar
42
praktikum), penyajian tabel dan grafik data hasil praktikum, pembahasan,
gambar atau foto praktikum, kesimpulan dan penyajian sumber referensi.
Penilaian poster dilakukan dengan rubrik penilaian poster yang diadaptasi
dari Muller (2009), Baer et al. (2009), O’Neills dan Jennings (2012) dan
Warastri (2007).
3. Kemampuan Berkomunikasi
Kemampuan berkomunikasi dalam penelitian ini adalah nilai atau skor
yang dijaring melalui rubrik penilaian poster sebagai hasil belajar dari
kegiatan praktikum dalam bentuk tulisan (berupa poster hasil praktikum
secara individual) dalam subkonsep pencemaran tanah.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang
memberikan gambaran mengenai kemampuan berkomunikasi pada kelas
penelitian. Penelitian ini dilakukan terhadap satu kelas (tanpa adanya kelas
ekperimen atau kelas diberi perlakuan), sehingga hasil penelitian hanya
menggambarkan suatu karakteristik atau fenomena dari suatu keadaan yang
sedang berlangsung. Dalam penelitian ini menggunakan jenis statistika
deskriptif. Penggunaan statistika bertujuan untuk mengolah data dan menarik
kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang dilakukan
(Sudjana, 2005). Pengolahan data statistik yang dilakukan meliputi penyajian
tabel dan grafik atau diagram batang karena data yang variabelnya bersifat
atribut atau merupakan kategori sangat cocok disajikan dalam bentuk diagram
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA A pada semester II tahun
ajaran 2012/2013. Dari populasi tersebut, diambil dua kelas (lima puluh dua
orang siswa). Penentuan sampel dilakukan secara purposive sampling, yaitu
teknik yang digunakan karena mempunyai tujuan tertentu (Arikunto, 2002).
Penentuan sampel kelas X-5 dan X-8 didasarkan pada beberapa
pertimbangan. Kelas ini merupakan kelas yang digunakan oleh peneliti pada
saat peneliti mengadakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) dan nilai
biologi siswa pada kelas tersebut berada pada tingkatan yang merata.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan perangkat yang digunakan untuk mengukur suatu
variabel penelitian yang akan diungkap. Dalam hal ini instrumen yang
digunakan berupa rubrik keterampilan berkomunikasi, angket siswa serta
wawancara dengan beberapa siswa dan guru pengajar biologi di kelas tersebut.
1. Rubrik penilaian kemampuan berkomunikasi melalui poster hasil praktikum
Rubrik penilaian kemampuan berkomunikasi digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa dalam mengomunikasikan data pada subkonsep
pencemaran tanah yang disajikan dalam bentuk uraian di dalam poster
hasil praktikum. Rubrik penilaian kemampuan berkomunikasi ini mengacu
pada indikator-indikator keterampilan proses berkomunikasi yaitu
kemampuan berkomunikasi melalui tabel, gambar, grafik, pembahasan,
pendahuluan, tujuan, metode, kesimpulan dan daftar pustaka juga
ditambahkan aspek kelengkapan komponen, kerapihan dan keindahan
44
soal keterampilan proses sains, Rubrik penilaian kemampuan
berkomunikasi yang digunakan dalam penelitian ini tidak dibebani oleh
konsep.
Sebelum instrumen ini dipergunakan dalam penelitian, terlebih dahulu
dilakukan judgement oleh beberapa dosen ahli di Jurusan Pendidikan
Biologi dari segi kesesuaian dengan tingkat kemampuan anak, TPK,
bahasa dan ketepatan penentuan keterampilan berkomunikasi serta
dilakukan uji coba. Hasil uji coba tersebut kemudian digunakan untuk
menganalisis Task atau indikator yang dijadikan penilaian dalam Rubrik
penilaian kemampuan berkomunikasi siswa.
Tabel 3.1., Rubrik Penilaian Poster Praktikum Siswa
No. Kategori
46
8. Pembahasan Menjelaskan data yang
10. Kesimpulan Menyimpul-kan data sesuai
12. Keindahan dan
Diadaptasi dari: Muller (2009), Baer et al. (2009), O’Neills dan Jennings (2012) dan Warastri (2007).
2. Lembar Kerja Siswa.
Lembar Kerja Siswa digunakan untuk memeroleh data penunjang. Data
yang diperoleh yaitu hasil praktikum yang telah dilakukan siswa secara
berkelompok, dimana setiap kelompok memiliki variabel praktikum yang
berbeda yaitu penggunaan zat pencemar yang berbeda. LKS digunakan
untuk mengetahui kemungkinan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
kemampuan berkomunikasi siswa.
Lembar Kerja Siswa (LKS) digunakan sebagai panduan bagi siswa. LKS
yang digunakan tidak menyertakan cara kerja secara keseluruhan. LKS
yang digunakan juga dilengkapi dengan pertanyaan-pertanyaan praktikum
yang dapat digunakan siswa untuk membantunya dalam menganalisis data
dan menyimpulkan hasil praktikum.Setiap kelompok siswa merancang
kegiatan praktikum yang akan dilakukan oleh setiap kelompok dalam
penentuan variabel jenis zat pencemar yang akan digunakan, kemudian
melakukan pengamatan dan di akhir praktikum diadakan penugasan
pembuatan poster secara individual dan diskusi kelas melalui pembahasan
poster (presentasi kelompok). Kegiatan praktikum dilakukan selama satu
minggu (enam hari) di luar jam pelajaran atau dilakukan di rumah siswa.
Sebelum LKS digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu dilakukan
judgement oleh beberapa dosen ahli agar diperoleh saran, koreksi dan
48
dosen ahli, kemudian LKS yang akan dipergunakan tersebut diperbaiki
untuk selanjutnya digunakan dalam penelitian.
3. Angket siswa
Selain tes kemampuan berkomunikasi dan LKS, terdapat instrumen lain
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket siswa. Menurut Sugiyono
(2011), angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawab. Dalam penelitian ini, angket diberikan untuk
menjaring informasi dan respons siswa mengenai praktikum yang biasa
dilakukan, mengetahui kesulitan siswa pada pembelajaran praktikum, dan
mengetahui kesulitan siswa dalam membuat poster praktikum serta
presentasi.
Seperti halnya dengan rubrik penilaian kemampuan berkomunikasi dan
LKS, sebelum angket digunakan terlebih dahulu dilakukan judgement oleh
beberapa dosen ahli agar diperoleh saran, koreksi dan pertimbangan yang
tepat. Setelah dilakukan pertimbangan oleh beberapa dosen ahli, kemudian
angket diperbaiki dan digunakan dalam penelitian.
4. Wawancara
Menurut Sugiyono (2011), wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan
untuk menemukan permasalahan yang akan diteliti, dan apabila peneliti
ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.
Jenis wawancara yang dilakukan adalah wawancara bebas terpimpin, yaitu
wawancara yang dilakukan dengan membuat pedoman wawancara secara
garis besar saja (Arikunto,2002). Wawancara dilakukan pada guru dan
Selain dilakukan pada siswa, wawancara juga dilakukan pada guru mata
pelajaran yang bersangkutan yaitu guru yang mengajar Biologi pada kelas
yang dijadikan subjek penelitian. Wawancara siswa dilakukan untuk
mengetahui apa saja kesulitan yang dihadapi siswa ketika melakukan
kegiatan praktikum, tanggapan mengenai pembelajaran Biologi dan
tanggapan mengenai pembuatan poster hasil praktikum.
E. Teknik Pengolahan data
Setelah siswa melakukan praktikum, siswa diminta untuk membuat poster
hasil praktikum. Satu pekan kemudian, poster dikumpulkan dan diberi nilai
berdasarkan ketentuan yang ada dalam rubrik. Berikut ketentuan skor
maksimal untuk menilai poster hasil praktikum, ketentuan skor ditampilkan
dalam Lampiran:
Tabel 3.9., Skor Maksimal Poster Praktikum Siswa
No. Item Penilaian Skor
1. Kelengkapan poster 5
2. Alur baca 5
3. Pendahuluan 5
4. Tujuan 5
5. Cara kerja 5
6. Penyajian Tabel 5
7. Penyajian Grafik 5
8. Pembahasan 5
9. Gambar/foto praktikum 5
50
Teknik pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan melalui tahap-tahap
sebagai berikut:
1. Analisis Rubrik Kemampuan Berkomunikasi
a. Jawaban dari masing-masing siswa pada poster hasil praktikum
diperiksa dan diberi skor berdasarkan rubrik kemampuan
berkomunikasi. Pemberian skor dan nilai pada rubrik disesuaikan
dengan bobot soal. Pemberian skor dilakukan dengan membandingkan
jawaban soal siswa dengan kunci jawaban yang sudah ditentukan.
Setelah pemberian skor, persentase penguasaan dihitung dengan
menggunakan software Anates. V4 atau dapat dihitung secara manual
dengan rumus seperti yang terdapat dalam bagian lampiran.
b. Menentukan persentase rata-rata penguasaan dari masing-masing task
proses berkomunikasi yang disajikan dalam bentuk tabel, gambar,
grafik, pembahasan, pendahuluan, tujuan, metode, kesimpulan dan
11. Referensi/daftar pustaka 5
12. Keindahan dan Ketepatan waktu pengumpulan 5
daftar pustaka juga ditambahkan aspek kelengkapan komponen,
kerapihan dan keindahan.
c. Pengelompokkan data kemampuan berkomunikasi berdasarkan
ketentuan yang telah dibuat oleh Purwanto (2006) dengan kriteria
sebagai berikut:
Tabel 3.3., Kategori Penguasaan Kemampuan Berkomunikasi
Penguasaan Kategori
86%-100% Baik sekali
76%-85% Baik
60%-75% Cukup
55%-59% Kurang
<55% Kurang sekali
2. Analisis data penunjang
Data penunjang dalam penelitian ini adalah jawaban siswa pada angket dan
hasil wawancara dengan siswa dan guru. Dengan menganalisis data
penunjang akan diketahui makna sebanarnya dari hasil pembuatan poster
hasil praktikum yang dijaring dengan rubrik penilaian poster serta
faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan dan kemampuan siswa dalam
berkomunikasi. Jenis skala yang digunakan dalam pengambilan data dengan
angket ini yaitu skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai
fenomena sosial (Sugiyono,2011). Dalam suatu penelitian, fenomena sosial
ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut
sebagai variabel penelitian. Dalam penggunaan skala Likert, variabel yang
akan diukur dijabarkan melalui indikator variabel. Kemudian indikator
tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen
52
positif sampai sangat negatif. Berikut akan disajikan gradasi pernyataan atau
pertanyaan dalam Skala Likert serta skor yang diberikan untuk setiap gradasi
kata-kata atau jawaban yang dijadikan sebagai pilihan dalam angket siswa.
Instrumen penelitian yang menggunakan Skala Likert dapat dibuat
dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda (Sugiyono,2011). Dalam
penelitian ini, instrumen penelitian yang menggunakan Skala Likert dibuat
dalam bentuk Checklist yang berjumlah 16 item pertanyaan yang meliputi
pernyataan yang berisikan tanggapan siswa mengenai poster hasil
praktikum, dan metode praktikum. Data interval pengolahan data angket
siswa dapat dianalisis dengan menghitung rata-rata jawaban berdasarkan
skoring setiap jawaban dari responden.
3. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan didasarkan pada analisis data, baik data pokok
maupun data penunjang.
F. Prosedur Penelitian
Penelitian ini memiliki tiga tahap utama dalam pelaksanaannya, yaitu tahap
persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir. Tahap pertama yaitu tahap
persiapan diawali dengan pembuatan proposal penelitian, dimana dalam
yang selanjutnya dipaparkan secara mendetail dalam kegiatan seminar
proposal. Setelah mendapatkan perizinan dan saran di dalam kegiatan seminar
proposal, kegiatan selanjutnya adalah membuat instrumen penelitian. Dalam
pembuatan instrumen penelitian, peneliti membuat lima jenis instrumen. lima
jenis instrumen tersebut adalah rubrik penilaian kemampuan berkomunikasi,
Lembar Kerja Siswa (LKS), angket siswa, wawancara siswa dan wawancara
guru. Kemudian kelima jenis instrumen tersebut dilakukan judgemen dan uji
coba kepada subjek penelitian non sampel sebanyak tiga puluh lima orang
siswa. Judgemen dilakukan kepada tiga orang dosen ahli dalam bidang kajian
ilmunya yang menyangkut praktikum, poster dan konsep pencemaran.
Berdasarkan hasil uji coba dan judgemen dosen ahli, kemudian dilakukan.
revisi instrumen sebelum instrumen siap digunakan sebagai alat pengambil data
penelitian
Tahap selanjutnya adalah tahap pelaksanaan. Dalam tahap ini, diwali
dengan pelaksanaan pembelajaran dengan metode praktikum. Kegiatan
pertama, peneliti yang bertindak sebagai guru dalam pembelajaran membagi
siswa ke dalam sepuluh kelompok dengan anggota setiap kelompok
berjumlahkan masing-masing sebanyak lima orang siswa. Kegiatan praktikum
ini mengikuti urutan dalam metode praktikum . Pelaksanaan pembelajaran
dengan metode praktikum berlangsung dalam waktu sepuluh hari,dimana
empat hari digunakan untuk menyiapkan bahan dan alat praktikum (termasuk
mengecambahkan biji kacang hijau, mencari dan menentukan zat pencemar)
dan pengenalan serta penjelasan kriteria yang digunakan dalam penilaian
poster, sedangkan enam hari yang tersisa digunakan siswa untuk melaksanakan
praktikum yang dilaksanakan satu hari di dalam jam pelajaran dan lima hari
dilaksanakan di luar pelajaran. Setelah selesai melaksanakan praktikum dan
mendapatkan data sebagai hasil dari kegiatan praktikum, siswa diminta untuk
54
minggu. Kegiatan selanjutnya adalah pengumpulan poster siswa setelah satu
minggu diikuti dengan penyebaran angket siswa selama satu hari dan
wawancara siswa dan guru sebagai kegiatan akhir dalam tahap pelaksanaan.
Tahap selanjutnya adalah tahap akhir. Dalam tahap akhir, kegiatan yang
pertama kali dilakukan adalah melakukan penilaian poster hasil praktikum
siswa dan menganalisis seluruh hasil data yang telah diperoleh dari lima jenis
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini. Data yang didapatkan
kemudian diolah secara statistik untuk selanjutnya disajikan ke dalam bentuk
tabel dan grafik dan dilakukan analisis terhadapnya. Kegiatan ini diakhiri
dengan penarikan kesimpulan mengenai hasil analisis kemampuan
berkomunikasi siswa dengan poster hasil praktikum
G. Bagan Alur Penelitian
Gambar 3.1., Bagan Alur Penelitian Seminar Proposal
Pembuatan Instrumen
Judgement Instrumen
Perizinan Penelitian
Uji Coba Instrumen
Pembelajaran Praktikum
Pembuatan Poster Hasil Praktikum
Penilaian Poster Hasil Praktikum
Pengolahan dan Analisis data
Penarikan kesimpulan Revisi Proposal
Penyusunan Silabus dan RPP
Perizinan Penelitian Sekolah
Penentuan Sampel Penelitian
Angket Respons Wawancara
83
Annisa Haftasari Adang, 2013
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat
disimpulkan bahwa kemampuan berkomunikasi siswa secara rata-rata
keseluruhan yang ditetapkan termasuk ke dalam kategori cukup. Dari 12
indikator tersebut, urutan penguasaan siswa dari tertinggi hingga terendah
yaitu unsur kelengkapan, tujuan praktikum, keindahan dan ketepatan
waktu, kesimpulan, alur baca, grafik, tabel, sumber referensi, metode,
gambar atau foto hasil praktikum, pembahasan, dan pendahuluan (latar
belakang). Kemampuan siswa dalam menyajikan poster sesuai dengan dua
belas indikator berada pada rentang kategori sangat baik, sedangkan
kemampuan siswa dalam menyajikan poster hasil praktikum dengan tepat
waktu berada dalam rentang kategori baik. Sebagian besar siswa merespon
positif tentang pembuatan poster hasil praktikum dan kemampuan
berkomunikasi yang dimilikinya serta bentuk pembelajaran subkonsep
pencemaran tanah melalui praktikum yang dijalaninya.
B. Rekomendasi
Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari penelitian ini, maka
penulis menyarankan:
1. Pengajar (guru) hendaknya menjadikan kemampuan berkomunikasi
berdasarkan hasil praktikum sebagai hal yang penting untuk diukur
dan dijadikan alasan dalam menyusun dan mengembangkan
2. Pengajar (guru) hendaknya banyak melatihkan siswa dalam proses
praktikum mandiri terbimbing (guided inquiry) yang dapat
mengembangkan kemampuan dalam proses sains. Untuk melatih
kemampuan berkomunikasi siswa, siswa sebaiknya diminta untuk
membuat poster praktikum. Hendaknya siswa juga diberikan
pengarahan tentang penulisan atau pembuatan unsur-unsur poster sains
yang baik dan benar agar kualitas poster sains (hasil praktikum)
semakin baik.
3. Bagi siswa hendaknya poster hasil praktikum tidak dijadikan sebagai
beban tetapi dijadikan sebagai wahana untuk menetapkan konsep yang
telah didapat dan sebagai latihan untuk mengomunikasikan hasil
temuan yang dapat ditujukan kepada orang lain.
4. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar
pengembangan penelitian tahap lanjut misalnya dengan melakukan
penelitian eksperimental untuk lebih mempertajam analisis
kemampuan berkomunikasi siswa melalui poster hasil praktikum
(poster sains) yaitu dengan meneliti pengaruh efektivitas penggunaan
poster hasil praktikum dalam pebelajaran atau dengan tema penelitian
yang lain yang lebih dapat mengungkapkan kemampuan
berkomunikasi siswa dengan poster hasil praktikum.
5. Bagi peneliti lain, melalui penelitian ini diketahui bahwa untuk
kemampuan berkomunikasi melalui poster hasil praktikum, siswa
bukan hanya dilatih dalam keterampilan proses sainsnya saja, akan
tetapi harus dilatih dan dimotivasi pula keterampilan berkerja sama
dalam praktikum berkelompok, membaca tabel, grafik, membuat
pembahasan dan berbahasa agar dapat berkomunikasi melalui tulisan
85
Annisa Haftasari Adang, 2013
6. Bagi peneliti lain yang ingin meneliti hal serupa, sebaiknya analisis
dilakukan dengan mengukur kemampuan berkomunikasi secara lisan
juga yaitu dengan mempresentasikan poster hasil praktikum siswa.
Selain itu, sebaiknya LKS yang digunakan harus lebih membuat siswa
DAFTAR PUSTAKA
Adisenjaya, Y. H. (2009). Peranan Praktikum dalam Mengembangkan
Keterampilan Kerja Laboratorium. [Online]. Tersedia
:http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/19551 2191980021YUSUF_HILMI_ADISENDJAJA/PERANAN_PRAKTI KUM_DALAM_MENGEMBANGKAN_KETERAMPILAN_KERJA _LABORATORIUM.pdf [25 Desember 2012]
Arikunto,S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta
Baer, P., Gardner, J., Grenier, M., dan Marder,D. (2009). Making Data Meaningful. United Nations Economic Commission for Europe
Citerawati, Y. W.C.SY. (2012) Poster. [Online]. Tersedia: http://adingpintar.files.wordpress.com/2012/03/poster-2012.pdf [25 Desember 2012]
Dahar, R.W.(1988). Teori-teori Belajar. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Dikti. Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga kependidikan : Jakarta.
Daryanto. (2004). Masalah Pencemaran. Bandung:Tarsito
Fitriani, D.(2010). Profil Kemampuan Berkomunikasi Siswa berdasarkan Gaya belajar pada Konsep Ekosistem. Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung.
Hafsari.(2007).Kemampuan Komunikasi Siswa pada Pembelajaran Pencemaran Air yang Disajikan secara Terintegrasi di SMPN 2 Cimahi. Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Hermawan,H.(2012).Menyimak- Keterampilan Komunikasi yang Terabaikan.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Matthews D.L. (1990). “The Scientific Poster: Guidelines for Effective Visual Communication”. Technical Communication
Muller, M. (2009). “How to Design a Scientific Poster”. Goethe University
Nurjanah.(2012). Pesan Persuasif. [Online]. Tersedia
:http://nurjanah.staff.unri.ac.id/files/2012/04/5.Pesan-Persuasif.pdf [25 Desember 2012]
Nuryanti.(2008). Kemampuan Siswa SMA dalam Membuat Laporan Praktikum Berbasis Guided Inquiry dengan Praktikum Konvensional pada Konsep Pencemaran Air. Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Oliveira.(2012).”Poster Presentation and Learning Log: Alternatives in
Assesment at Undergraduates and Graduate Levels”. Adelaide journal,
808-814
Octavia, T. (2013). Pengertian Keindahan. [Online].
Tersedia:http://Triayuoctavia.blogspot. Keindahan. [12 Juni 2013]
Priandini,Y.A.(2007). Analisis Kemampuan Berkomunikasi Siswa melalui Pembelajaran Kooperatif Teknik Numbered Heads Together pada Konsep Sistem Reproduksi. Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Purwanto,N.(2009). Prinsip-prinsip dan Teknik Pengajaran. Bandung: Rosda.
Rista. (2009). Poster dalam Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://rista-pendidikan.blogspot.com/2009/11/poster-dalam-pembelajaran.html [16 Januari 2012]
Rohim, S.(2009).Teori Komunikasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Rustaman, A dan Wulan,A.R (2007). Kegiatan Laboratorium dalam Pembelajaran Biologi. Bandung: Universitas Terbuka
Sadiman. (2008). Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia : http://edu-articles.com/mengenal-media-pembelajaran [15 Februari 2010]
Sarief, E.S. (1986). Ilmu Tanah Pertanian. Bandung:Pustaka Buana.
Sasmitamihadja, D dan Siregar,A. Fisiologi Tumbuhan. Bandung:Proyek
Pendidikan Tenaga Akademik Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Deartemen Pendidikan dan Kebudayaan
Sastrawijaya, T. (2009). Pencemaran Lingkungan. Jakarta:Rineka Cipta.
Shelledy, D.C (2004). ”How to Make an Effective Poster”. Respiratory Care, 49
(10)
Subiantoro. (2009). Pentingnya Praktikum. [Online]. Tersedia :http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/PPM_PENTINGNYA%20 PRAKTIKUM.pdf
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:Alfabeta
Warastri, N.A.E. (2011). Profil Kemampuan Berkomunikasi Siswa Berdasarkan Gender pada Konsep Ekosistem. Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Wardani, D. P. (2009). Profil Kemampuan berkomunikasi Siswa SMA berdasarkan Gender pada Subkonsep Pencemaran Air. Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan
Widodo, A. (2011). Keterampilan Proses Sains. [Online]. Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/DUALMODES/PENDIDIKAN_IPA_DI_ SD/BBM_3.pdf.[1 Januari 2013]