• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam bab terakhir ini dikemukakan tentang kesimpulan peneliti dan beberapa hal yang direkomendasikan oleh peneliti dari hasil penelitian :

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan penelitian dan analisisnya, yang diungkapkan di bab IV sehingga peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian pemahaman guru-guru kelas 5 se gugus 4 UPTD Pendidikan Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat tentang pendidikan karakter yang perlu ditanamkan pada siswanya dari hasil wawancara bahwa untuk memperkuat pelaksanaan nilai-nilai yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional. Sekolah harus dapat menentukan prioritas pengembangan dalam pelaksanaannya jumlah dan jenis karakter yang dipilih tentu akan dapat berbeda sesuai dengan kebutuhannya hal ini tergantung pada kepentingan dan kondisi kelas. Di antara berbagai nilai yang dikembang, dalam pelaksanaannya dapat dimulai dari nilai yang esensial, sederhana, dan mudah dilaksanakan untuk tingkatan sekolah dasar, misalnya , disiplin, jujur dan kreatif. Guru dalam memahami Pendidikan Karakter terutama dalam implematasi nilainya sangat minim hal ini dapat di lihat dari hasil wawancara bahwa konsep tentang pendidikan karakter belum dikuasai, dengan demikian guru belum mampu melaksnakaan pendidikan karakter bila pemahamannya belum sempurna oleh karena itu guru harus merupakan bagian dari perilaku

guru itu sendiri, yang di ikuti oleh siswa. sehingga untuk menanamkan nilai-nilai kedisiplinan dan kreatifitas bagi siswa guru harus mendapat pelatihan tentang pemahaman nilai-nilai karakter yang harus dimiliki oleh siswa.

2. Berdasarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan perencanaan pembelajaran hasil dari data dokumentasi rencana pembelajarannya, telah disusun secara baik sesuai dengan standar proses yaitu dalam menentukan indicator yang berbasis karakter, model pembelajaran yang menciptakan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, dan efektif yang menyenangkan, serta langkah-langkah pembelajaran untuk mencapai Kompetensi Dasar. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses.eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, yang semua proses itu tertuang dalam RPP. Dalam RPP yang dibuat guru sama sekali masih minim perencanaan yang harus dilakukan guru terutama bagaimana mendesain pelaksanaan karakter kejujuran, kedisiplinan dan kreatifitas dalam bentuk scenario pembelajaran

3. Berdasarkan hasil penelitian dalam proses pembelajaran, dari hasil analisis yang peneliti lakukan, maka peneliti dapat menyimpulkan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru-guru kelas 5 se gugus 4 dalam pembelajaran yang berbasis karakter. Dari mulai kegiatan pendahuluan

sampai akhir kegiatan dalam kerangka pengembangan karakter siswa menggunakan pendekatan kontekstual sebagai konsep belajar dan mengajar, mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata, sehingga siswa mampu membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan dalam kehidupan siswa. Selain itu bahwa pembelajaran kontekstual yang telah dilakukan guru-guru mencakup beberapa strategi, yaitu pembelajaran berbasis masalah, dan pembelajaran kooperatif, yang dapat memberikan nurturant effect karakter siswa , seperti karakter tanggung jawab, rasa ingin tahu, disiplin dan jujur. Hasil di lapangan dalam pembelajaran guru masih kurang memberikan contoh nilai-nilai karakter yang dilakukan siswa dalam kehidupan sehari-harinya, guru masih menekankan aspek kognitif dalam pembelajaran. dan juga guru terlalu memaksa dalam menekakkan bahwa siswa harus bisa. Guru tidak menggunakan pendekatan yang persuasip dalam memberikan pelayanan kepada siswa. selain itu guru dalam memberikan contoh masih belum maksimal diimplematsiakan oleh gurunya itu sendiri, sehingga siswa tidak begitu tertarik atau berdampak pada hasil karena medoling dari guru juga sangat kurang. Hal ini menunjukkan bahwa peranan guru dalam modeling perilaku sangat mempengaruhi perilaku siswanya. Guru-guru dalam proses pembelajarannya harus dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata anak secara sederhana, misalnya anak dilatih bagaimana menghargai waktu dan menepati janji yang telah disepakati, selain itu guru harus mampu merangsang anak untuk tidak

menggantung pada orang lain, terutama dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan

B.Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti memberikan rekomendasi kepada kepala sekolah , pengawas dan peneliti selanjutnya

1. Mengingat pentingnya pemahaman tentang karakter, maka rekomendasi dibuat berdasarkan pemahaman guru terhadap hakekat karakter untuk pembelajaran perlu untuk ditingkatkan sebagai modal mengajar guru pada siswa. Selain itu guru juga perlu lebih memahami setiap konsep materi yang akan diajarkan agar tidak terjadi kesalahan konsep pada siswa dalam memahami pendidikan karakter. Sehingga perlu diadakannya peningkatan kemampuan guru dalam bidang pendidikan karakter dengan mengadakan berbagai kegiatan di lingkungan sekolah maupun di tingkat gugus untuk berbagi dengan guru lain, guna menambah pengetahuan guru dan kemampuan guru dalam pendidikan karakter seperti pelatihan, workshop, seminar, dan kegiatan lain yang mendukung peningkatan kemampuan dan pemahaman guru tentang pendidikan karakter

2. Berkenaan dengan perencanaan yang dilakuakn oleh guru, perlu juga mensosialisasikan perencanaan berbasis karakter dalam RPP, sebagai penguat bahwa aspek-aspek yang akan dikembangkan nilai karakternya tereksplisit dalam setiap RPP. Di dalam RPP harus dapat menguraikan kegiatan-kegiatan pembelajaran secara lebih terinci terutama dalam

menciptakan siswa yang kreatif. Pembelajaran yang aktif dan kreatif itu akan terlaksnaakn bila dalam RPPnya sudah menggambarkan kegiatan siswa yang mampu mengeksplor segala bentuk materi pelajaran yang diberikan guru, sehingga dalam proses pembelajarannyapun dapat mengacu kepada skenario yang dibuat tadi

3. Berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan pembelajaran berbasis karakter, menunjukkan fakta yang positif , maka perlu dipertahankan dan ditingkatkan sesuai dengan prisnsif-prinsif pendidikan karakter. Dengan melalui pembelajaran berbasis karakter, siswa di latih untuk bisa memaknai arti sebuah kehidupan dan bagaimana implematsi dari sebuah teori ke dalam praktek sebenarnya, jadi bukan hanya pemahaman kosep saja yang lebih ditonjolkan , bukan berarti pemahaman konsep tidak perlu, melainkan bagaimana tujuan akhir dari pemelajaran bukan out put, tetapi out come. Oleh karena itu ciptakanlah pembelajarn itu yang menimbulkan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, sehingga siswa dapat menghayati dan mengamalkannya. Dan yang lebih bermakna ialah guru harus menjadi yang pertama melakukan perilaku yang patut di contoh oleh siswa. sementara yang berhubungan dengan kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran, misalnya kurang media dan alat bantu dalam proses pembelajaran dapat diperbaiki dan ditingkatkan secara bertahap, selain itu guru harus memberikan contoh konkrit dalam menanamkan pendidikan karakter pada siswa dengan guru terlibih dahulu melakukan apa yang ahrus dilakukan oleh siswa, misalnya jangan menyuruh disiplin tepat datang waktu masuk kelas semnatara guru

datang paling belakang, atau menyuruh siswa jujur sementara guru tidak memberi contohnya, dan guru tidak mampu menciptakan alat bantu yang merangsang siswa ikut mencotoh krestifitas guru.

4. Bagi peneliti yang akan mengembangkan penelitian yang terkait dengan pembelajaran berbasis pendidikan karakter dapat melaksnaakan penelitian berupa tindakan kelas yang ditinjau dari berbagai bidang mata pelajaran yang dikaitkan dengan pendidikan karakter, dari mulai pemahaman, perencanaan dan proses pelaksanaan pembelajarannya.

127

DAFTAR PUSTAKA

Al Muchtar, Suwarma (2004). Strategi Pembelajaran Pendidikan IPS. Bandung: UPI

Ahmad, D ( 2008 ), Pernan Guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam membina Budi pekerti Siswa Tesis Magister UPi Bandung: tidak diterbitkan

Badan Litbang Puskur (2010). Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing Karakter Bangsa. Bandung: P4TK

Budimansyah, D (2010). Membangun Karater Bangsa di Tengah Arus Globalisasi dan Gerakan Demokratisasi : Reposisi Peran Pendidikan Kewargenaraan di Indonesia . Bandung: UPI

Budimasnsyah,D (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan untuk Membangun Karater Bangsa . Bandung: Widya Aksara Press

Hermiati E (2008), Peranan Pembelajaran Pendidikan Kewarnegaraan dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa di Sekolah, Bandung UPI tidak diterbitkan

Jacques S. Benninga (1996). Moral Character and Civic Education in the Elementry School. New York: Teachers College

Kusuma D, Johar Permana, dan Cepi Triatna ( 2010 ) Model Pembelajaran Dalam Pendidikan Karakter, Bandung UPI

Lickona T ( 1991) Educating for Character, New York Bantams Books

Majid, A dan Andayani , D ( 2010 ), Pendidikan Karakter dalam Presfektif Islam, Bandung, Insan Cita Utama

Mendiknas Balitbang Puskur (2011), Pedoman Pelaksanaan Pendidikan karakter, Jakrata

Mendiknas Balitbang Puskur (2011) , Panduan Pelatihan Pendidikan Karakter. Jakarta

Megawangi, R (2004) Pendidikan Karakter Jakarta : Energy

Moleong , Lexi J ( 1989) Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Karya

Nasution , S ( 1996 ), Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif , Bandung: Tarsito Nugraha, A ( 2005 ), Kurikulum dan Belajar TK. Jakarta: Universitas Terbuka

Pemerintah RI (2010), Desain Induk : Pembangunan Karakter Bangsa Tahun 2010-2025

Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas (2007). Nomor 74 tahun 2008 tentang tentang Guru

Permendiknas (2007). Nomor 41 tahun 2007, tentang Standar Proses Permendiknas (2006) Nomor 22 tahun 2006, tentang Standar Isi

Rosalina, A ( 2009 ), Analisis Pengembangan Produk, Proses, dan Sikap Sains Melalui Bermain Pada Anak Usia Dini Tesis Magister UPI tidak diterbitkan

Robert K. Yin ( 2002 ), Studi Kasus Desain dan Metode, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Saepudin, A ( 2010 ), Membangun Karakter Bangsa Melalui Pembelajaran di Sekolah , Bandung: UPI

Saripudin U.( 2010 ) , Implementasi Kebijakan Nasional Pembangan Karakter Bangsa Melalui Pendidikan Karakter Makalah

Sapriya (2004). Pendidikan Kewarganegaraan : Model Pengembangan Materi

dan Pembelajaran. Bandung . Laboratorium Pendidikan

Kewarganegaraan Jurusan Pendidikan Kewarganegara FPIPS UPI

Sapriya (2007), Perspektif Pemikiran Pakar tentang pendidikan Kewarganegaraan dalam pembangunan Karakter Bangsa. Disertasi Doktor Ilmu Kependidikan dalam Bidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah Pascasarjana UPI Bandung. Bandung: tidak diterbitkan Syaepudin, U (2007) Metodologi Penelitian Bandung: UPI

Sauri,S (2010), Meningkatkan Kualitas Guru dan Dosen dalam Mengajar melalui Pendidikan karakter , Makalah

Samsudin , A ( 2005 ), Psikoligi Kependidikan , Bandung: Rosdakarya

Slameto, ( 1991 ) Belajar dan Faktor-Faktoy yang Mempengaruhinya Bandung: Rineka Cipta

Schumacher, Mc Millan (2002) Research in Education . Addison Wesley Longman Inc

Sudrajat, A ( 2010), Rencana Pembelajaran Berbasis Karakter , tersedia di http/www, educ. com.id

Sumaatmadja, N ( 2008 ). Konsep Dasar IPS. Jakarta : UT

Supardan D (2000), Kreativitas Guru Sejarah dalam Pembelajaran Sejarah, Bandung UPI, tidak diterbitkan

Supriadi D (1994), Kreativitas, Kebudayaan dan Perkembangan Iptek, Bandung: Alfabeta

Supriatna N. ( 2006 ), Kembangkan Kecakapan Sosialmu IPS SD, Bandung: Grafindo Media Pratama

Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional Undang-Undang No 14 Tahun 2005 , tentang Guru dan Dosen

Winataputra U.S. (2001 ), Implemetasi Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa Melalui Pendididkan Karater, Makalah

Dokumen terkait